Kabar Khadijah yang telah bebas dari penculikan, menjadi kabar yang cukup menggembirakan. Semua orang terlihat gembira saat Gus Fiment mulai menyebarkan kabar baik pada seluruh orang di lingkungan pondok pesantren. Tidak terkecuali kiayi Musthofa yang juga merasa gembira dengan kabar yang di bawa oleh Gus Fiment tersebut. Kiayi Musthofa segera meminta Gus Fiment untuk menemui dirinya. Menjelaskan semuanya pada kiayi Musthofa. Dia sadar, jika kabar ini adalah kabar yang akan membuat kiayi Musthofa merasa begitu gembira. Tidak heran kiayi Musthofa pun merasa sudah tidak sabar untuk mendapatkan kabar yang cukup mengesankan tersebut..Gus Fiment segera datang ke kamar kiayi Musthofa. Mengabarkan semua berita gembira itu pada kiayi Musthofa. Dia sadar, jika kiayi Musthofa akan begitu gembira dengan kabar yang akan di bawa olehnya. Sehingga Gus Fiment segera menghampiri kiayi Musthofa di dalam kamarnya. Tubuh lunglai kiayi Musthofa seketika berubah menjadi segar, ketika Gus Fiment mengaba
Ferdi pun di tetapkan sebagai tersangka dalam proses penculikan dari Khadijah. Suprapto dan Deni berhasil mengumpulkan seluruh bukti yang semakin memberatkan dakwaan pada seorang Ferdi. Tentu ini menjadi hal yang cukup menakutkan bagi Ferdi, tidak heran Suprapto dan Deni pun semakin menyudutkan Ferdi untuk bisa masuk ke dalam bui. Seperti apa yang di harapkan oleh semuanya.Suprapto pun terlihat begitu bersemangat untuk bisa membuat Ferdi masuk penjara. Mengingat Ferdi adalah salah seorang yang di anggap telah merusak hidup dari Dini. Sudah banyak hal yang di lakukan oleh Ferdi terhadap Dini. Itu cukup membuat Suprapto marah besar akan kelakuan dari Ferdi. "Semoga saja, dia bisa masuk bui. Sehingga dia akan sadar akan kesalahan yang sudah di buat olehnya. Ini benar-benar hal yang tidak pernah aku harapkan. Ini akan menjadi satu kendala yang cukup buruk," ucap pak Suprapto. Tidak hanya pak Suprapto yang kesal akan apa yang sudah di lakukan oleh Ferdi. Deni juga terlihat begitu sudah
Tangis seluruh santri pecah saat melihat Khadijah berjalan berdampingan dengan David. Di mana kedatangan dari Khadijah yang sudah di tunggu oleh seluruh santri saat itu. Mereka merasa gembira dengan kedatangan dari Khadijah. Berharap ini akan menjadi obat ampuh bagi kiayi Musthofa yang saat ini sedang terbaring sakit. Tidak heran mereka pun merasa gembira dengan kepulangan dari Khadijah ke pondok pesantren..Satu hal yang tidak bisa di lupakan oleh Khadijah tentu hidupnya yang selama ini sudah cukup lebih baik. Dia melihat bagaimana hujan yang deras membasahi seluruh tubuhnya dari lantai. Pakaian kotor yang tidak di cuci. Begitu juga dengan hal buruk yang di terima oleh Khadijah selama di sekap oleh penculik tersebut. Rasanya ini pengalaman buruk, tetapi ia berani untuk menceritakan semuanya secara terbuka.Gus Fiment langsung memeluk tubuh mungil dari Khadijah. Dia terlihat begitu gembira melihat wajah Khadijah yang terlihat kembali tersenyum saat berada di hadapannya. Gus Fiment mer
Baru akan merencanakan kepergian ke luar kota. Ferdi harus langsung merasakan bagaimana rumahnya yang di kepung oleh polisi. Satu suara meriam tembakan di tembakan. Meminta Ferdi untuk tidak melakukan tindakan lainnya. Hal yang sudah pasti akan membuat Ferdi merasa ketakutan. Ferdi terlihat begitu khawatir dengan segala hal yang terjadi. Dia ingin kabur, tetapi upayanya sudah tidak bisa terjadi. Tidak seharusnya ini akan terjadi pada Ferdi. Satu momen yang tidak akan pernah bisa di rasa oleh Ferdi. Tentu ini menjadi momen yang paling sulit. Tetapi itu tidak boleh di hilangkan Ferdi sama sekali. Ini jadi halangan, tetapi Ferdi merasa ini akan menjadi hal yang paling menyenangkan untuk dirinya. Istri Ferdi yang tidak ingin terbawa oleh masalah yang di buat oleh ayahnya sendiri. Meminta pada Ferdi untuk tidak membawa nama anggota keluarganya. Penculikan itu atas inisiatif dari Ferdi, sehingga haram bagi Ferdi untuk membawa mama keluarga istrinya. Ferdi tentu tidak ingin itu terjadi. D
Beberapa terpal sudah di pasang di seluruh area lapangan pondok pesantren. Terpal-terpal itu akan di gunakan untuk alas bagi seluruh santri dalam acara syukuran menyambut kedatangan dari Khadijah. Mereka pun terlihat begitu antusias untuk mengikuti acara syukuran. Mengingat kabar kembalinya Khadijah menjadi kabar yang sudah di nantikan oleh seluruh santri.Dini yang di dapuk sebagai panitia acara bersama dengan Fatimah. Mulai memberikan sedikit arahan pada santri. Begitu juga dengan acara yang akan di gelar sedikit meriah tersebut. Beberapa ustadz dari desa sebelah pun menyempatkan diri untuk datang. Berbagi kebahagiaan akan kepulangan dari Khadijah dari penculikan yang di alaminya.Tidak hanya santri saja, masyarakat desa juga turut hadir dalam acara syukuran. Bi Sanih dan Fitri juga datang. Meskipun Fitri harus di paksa oleh bi Sanih datang ke lapangan pondok pesantren. Mengingat rasa kecewa yang masih cukup dalam akan Deni.Deni dan pak Suprapto pun terlihat tampan dengan baju Koko
Umi Salamah langsung mendekati Gus Fiment, tak kala melihat kesempatan emas datang padanya. Dia tidak malu berjalan berdekatan dengan Gus Fiment. Mengingat keduanya bukan sepasang suami istri yang syah berjalan berdampingan seperti itu.Gus Fiment terlihat tidak nyaman dengan apa yang di lakukan oleh Umi Salamah. Dia berjalan sedikit menjauh, menghindari fitnah yang mungkin akan datang pada dirinya. Dia juga mengingatkan Umi Salamah untuk tidak lupa mengucapkan salam, ketika beliau bertemu dengan orang."Ada baiknya kamu Bu Ustadzah mengucapkan salam. Jauh lebih baik di lakukan," terang Gus Fiment dengan wajah sedikit kecewa.Umi Salamah yang lupa, langsung terlihat panik dengan ucapan dari Gus Fiment. Dia segera mengucapkan salam yang di minta oleh Gus Fiment."Assalamualaikum Gus," ucap Umi Salamah."Wallaikumsallam," balas Gus Fiment.Umi Salamah yang memiliki maksud untuk berdekatan dengan Gus Fiment. Merasa momen seperti ini adalah momen yang begitu di tunggu olehnya. Dia berhara
Pak Suprapto tidak ingin melewatkan kesempatan untuk bisa pergi bersama dengan Dini. Kesempatan yang cukup langka, tidak akan pernah bisa di lupakan oleh pak Suprapto. Mengingat sudah hampir 20 tahun mereka tidak berinteraksi. Ini akan menjadi kesempatan yang cukup langka bagi pak Suprapto untuk bisa bersama dengan Dini.Ada beberapa tempat wisata yang di rekomendasikan oleh bi Sanih pada pak Suprapto. Tentu tempat wisata itu akan menjadi tempat yang paling baik untuk di habiskan bersama dengan Dini. Tidak lupa Deni juga ingin mengabadikan momen bersejarah itu dengan kamera handphone miliknya.Pak Suprapto tidak henti mengungkapkan rasa syukur yang begitu besar. Pasca mencairnya hubungan dari Dini dengan dirinya. Itu akan menjadi hal yang paling berkesan bagi seorang pak Suprapto. Sehingga ia tidak jemu untuk bisa menatap wajah Dini dengan tatapan yang begitu indah. Ini adalah hal yang sudah begitu di inginkan oleh pak Suprapto. Bagaimana dirinya dan Dini akan kembali dekat seperti Di
Fachri sudah cukup lama memendam rasa suka yang ada di dalam hatinya pada Dini. Ia pun sudah tidak sabar untuk segera melakukan tindakan yang akan membuat dirinya bisa merasakan cinta yang cukup besar akan Dini. Fachri rasa ini adalah situasi yang cukup aneh. Tetapi ia berusaha untuk tetap tenang, sekali pun hatinya terus bergejolak dengan segala hal yang mungkin di rasakan olehnya.Badai sepertinya sudah tidak bisa lagi melakukan tugasnya. Ini sudah kesabaran yang hampir habis di rasakan oleh Fachri. Sudah saatnya Fachri untuk bisa melakukan tugasnya. Di mana ia akan menjalani perjalanan cinta yang begitu indah dengan seorang Dini. Tentu Dini adalah orang yang paling di sukai oleh Fachri.Fachri bercermin, menatap wajahnya yang terlihat sudah begitu tidak sabar untuk segera menyatakan cinta. Rasanya ini sudah seperti bom yang akan meledak. Dia Kana Fachri ingin segera menyampaikan perasaan yang sudah cukup besar pada seorang Dini. Ia sudah yakin akan Dini, tidak peduli dengan masa la
Dini terlihat begitu cantik saat mengenakan kebaya berwarna putih. Begitu juga dengan Gus Fiment yang terlihat begitu tampan dengan jas berwarna hitam serta kemeja putih. Tidak lupa, sarung dengan kualitas bahan yang prima di kenakan oleh Gus Fiment. Itu semakin membuat Gus Fiment terlihat begitu tampan. Hal yang tidak pernah di duga oleh banyak orang.Beberapa Santriwati mulai tertarik dengan penampilan dari Gus Fiment yang terlihat mempesona. Mereka tidak jemu melihat bagaimana seorang Gus Fiment yang terlihat begitu tampan dengan gaya maskulin yang terlihat begitu berwibawa. Penampilan ciamik yang di perlihatkan oleh Gus Fiment. Semakin membuat banyak santriwati tertarik akan ketampanan dari Gus Fiment.Seorang penghulu sudah di siapkan untuk mewakili pak Suprapto sebagai wali dari Dini. Penghulu itu terlihat sudah begitu siap untuk mengawal pernikahan dari Gus Fiment dan Dini.Khadijah serta anggota keluarga lainnya juga, sudah tidak sabar untuk segera menyaksikan ijab qobul yang
Datang dengan kiayi Musthofa dan Khadijah. Gus Fiment tampil gagah dengan sebuah baju Koko serta celana panjang hitam. Tidak lupa, peci hitam semakin menambah ketampanan dari Gus Fiment di malam ini. Tidak ada pemberitahuan sebelumnya pada Dini. Gus Fiment datang ke rumah Dini dengan modal nekat saja. Ini kesempatan yang cukup bagus. Mengingat masih ada kembaran dari Dini, yakni Deni. Begitu juga dengan pak Suprapto yang belum pulang ke rumahnya di Jakarta.Tiba di depan rumah Dini, Gus Fiment dengan suara merdunya mulai mengucapkan salam. Ada sedikit rasa gugup yang di rasakan oleh Gus Fiment. Tetapi dia tetap percaya diri untuk bisa mendapatkan cinta Dini. Meminang Dini sebagai istrinya.Dini langsung di buat terkesima dengan penampilan dari Gus Fiment. Dini melihat penampilan dari Gus Fiment begitu mempesona. Apalagi Dini menyukai peci hitam yang di kenakan oleh Gus Fiment. Peci itu begitu ciamik berpadu dengan baju koko yang di kenakan oleh Gus Fiment. Semakin memperlihatkan bagai
Ikhlas, tetapi sakit hati tetap di rasakan oleh seorang Fachri. Di sadar, tidak mungkin dirinya akan memaksa Dini untuk bisa cinta pada dirinya. Tidak mungkin juga bagi seorang Fachri untuk bisa mendapatkan cinta dari Dini. Tentu ada pertimbangan yang harus di lakukan oleh Dini akan Fachri. Itu hal yang tidak mudah. Tetapi Fachri selalu berusaha untuk tetap tegar dengan segala hal yang di rasakan. Menikmati semuanya dengan ikhlas. Sekali pun untuk tetap di posisi ikhlas bukan hal yang mudah. Mengingat banyak hal yang sudah di lakukan dengan Dini. Menghapus sebagian kenangan dengan Dini adalah bagian paling sulit yang tidak bisa dengan mudah di lakukan oleh Fachri.Fachri sudah tiba di Mesir dengan versi dia yang baru. Fachri berharap sudah tidak ada lagi rasa sakit yang di rasakan oleh Fachri seperti apa yang di rasakan oleh dirinya saat berada di Indonesia. Bertemu dengan Dini adalah hal yang paling menyakitkan bagi seorang Fachri. Tidak heran dia begitu merasa terbebani saat kembali
Khadijah terlihat begitu santai dengan sebuah buku di tangan kanannya. Begitu juga dengan kiayi Musthofa, yang terlihat menikmati suasana sore ini dengan sebuah buku tebal. Hobi keduanya yang sama-sama membaca, membuat suasana sore mereka di habiskan untuk membaca buku dari penulis terkenal di dunia. Melihat suasana sore yang hangat. Ini akan menjadi kesempatan yang cukup baik bagi Gus Fiment untuk bisa berdiskusi dengan mereka berdua. Tidak hanya diskusi kecil saja. Melainkan sebuah saran di harapkan oleh Gus Fiment dari keduanya. Permintaan dari Fachri tentu bukan permintaan yang biasa. Di mana Fachri menitipkan seorang Dini pada Gus Fiment. Fachri berharap Gus Fiment bisa menjaga seorang Dini seperti apa yang di minta oleh Fachri. Itu tugas yang tidak mudah. Tetapi Gus Fiment akan tetap berusaha untuk memberikan yang terbaik dari permintaan seorang Fachri.Gus Fiment terlihat malu-malu saat tiba-tiba duduk di samping Khadijah. Pandangan matanya tidak mampu menatap ke arah Gus kia
Pak Suprapto sudah merapikan seluruh pakaiannya ke dalam koper. Ini adalah hari terakhir dia berada di desa. Di mana pak Suprapto siap kembali ke kota untuk menjalani kehidupan sebagai orang kota. Sudah rasanya bagi pak Suprapto untuk berada di desa. Menikmati setiap panorama yang ada di desa. Ini pengalaman yang paling menyenangkan di rasakan oleh pak Suprapto. Sehingga ia merasa ini adalah hal yang cukup menyenangkan untuk di rasa.Dini terlihat bersedih, saat melihat Deni sudah mulai memanaskan mobilnya. Deni siap kembali pulang ke kota, membawa pak Suprapto juga dalam perjalanan ke rumahnya tersebut. Hal yang cukup membuat Dini merasa sedikit kehilangan dengan kepulangan keduanya."Apa kamu tidak mau tinggal seminggu lagi di sini. Aku masih pengen sama Ayah," ucap Dini dengan begitu sedih."Pekerjaan Ayah siapa yang akan urus di sana. Posisi Ayah penting di perusahaan, makanya Ayah harus selalu ada di perusahaan. Tidak boleh hilang dari peredaran," ucap Deni dengan tegasnya."Tapi
Fachri berpelukan pada setiap anggota keluarganya, begitu pesawat yang akan membawa dirinya terbang. Dia meneteskan air mata pada setiap orang yang di peluknya. Memohon doa keselamatan yang akan di jalani oleh Fachri. Tentu ini akan menjadi perjalanan yang cukup panjang di tempuh oleh Fachri. Hal yang tidak biasa akan di lakukan oleh Fachri. Perjalanan yang tidak semestinya mungkin akan di lakukan oleh Fachri secara berjam-jam. Perjalanan jauh itu akan memakan waktu yang cukup panjang. Pelukan Fachri cukup lama di kiayi Musthofa. Beban berat di berikan oleh kiayi Musthofa pada seorang Fachri. Di mana Kiayi Musthofa berharap Fachri akan menjaga nama baik dari keluarga besarnya selama di Mesir nanti. Begitu juga dengan hal lain yang harus bisa di lakukan oleh Fachri. Dia harus bisa melakukan segala hal dengan sebaik mungkin. Sehingga tidak akan ada hal baru yang akan datang pada seorang Fachri. Itu cukup berkesan bagi Fachri, sehingga air matanya tidak berhenti menetes. Fachri terliha
Masih bingung dengan sikap dingin yang di tunjukkan oleh Fachri. Dini tentu tidak ingin tetap dalam rasa penasaran yang begitu besar. Dia ingin tahu apa yang sebenarnya membuat Fachri terlihat begitu dingin pada dirinya. Ini sama sekali tidak sama seperti biasanya. Itu yang membuat Dini ingin tahu akan hal tersebut. Dini harus bisa menemukan jawaban dari segala persoalan yang sedang ada dalam diri Fachri.Dini mendatangi Fatimah. Orang yang mungkin bisa dia temui untuk mendapatkan segala informasi seputar pondok pesantren. Dini pun mengajak Fatimah untuk bertemu di taman. Di mana Dini sudah tidak sabar untuk tahu penyebab dari perubahan sikap dari seorang Fachri yang begitu drastis. Ini menjadi tanda tanya besar yang datang dari dalam diri seorang Dini. Sehingga ia harus tahu jawaban yang pasti dari seorang Fachri. Sikap Fachri yang tiba-tiba berubah drastis begitu saja. Tentu ada penyebab yang membuat dia menjadi dingin pada seorang Dini.Fatimah datang lebih dulu di taman. Sebelum
Sebelum keberangkatan ke Mesir. Fachri meminta bertemu terlebih dahulu dengan Gus Fatur. Tentu pertemuan dengan Gus Fatur akan menjadi sebuah pertemuan yang cukup di nanti oleh Fachri. Mengingat pertemuan dirinya tersebut akan menjadi pertemuan sekaligus meminta izin pada Gus Fatur. Bagaimana pun juga, Fachri berharap doa dari seorang Gus Fatur dalam perjalanan menuju Mesir. Mendapatkan banyak doa semakin baik di dapat oleh Fachri.Tidak hanya Fachri saja yang datang ke penjara untuk bertemu dengan Gus Fatur. Gus Fiment dan beberapa anggota keluarga lainnya, juga tertarik datang ke penjara untuk menjenguk Gus Fatur. Mereka ingin memberikan sedikit motivasi pada Gus Fatur yang saat ini dalam posisi tertekan.Khadijah yang sedikit kecewa dengan apa yang sudah di lakukan oleh Gus Fatur. Merasa apa yang telah di lakukan oleh Gus Fatur sedikit berlebihan. Mungkin ini akan sedikit lebih baik ketika Khadijah mulai merasa bisa memaafkan Gus Fatur. Sekali pun itu adalah hal yang sangat sulit d
Sempat ragu untuk melanjutkan pendidikan yang tertunda. Fachri akhirnya menerima tawaran dari keluarga besarnya untuk pergi kembali ke Mesir dalam melanjutkan pendidikan S2 yang sempat tertunda. Terlihat bagaimana raut wajah sedih masih menyelimuti seorang Fachri. Bagaimana pun juga, dia masih merasa begitu bersedih dengan kenyataan pahit yang harus di terima oleh dirinya akan perasaan dari Dini. Fachri menghampiri Gus Fiment, dia segera mengatakan pada Gus Fiment untuk tiket ke Mesir yang sudah di janjikan. Tiket yang bisa di pakai oleh Fachri kapan saja. Gus Fiment terhentak dengan permintaan dari Fachri tersebut. Dia penasaran dengan alasan dari Fachri yang akhirnya menerima tawaran dari keluarga besarnya untuk kembali ke Mesir. Mengingat Fachri yang selama ini menolak untuk kembali melanjutkan pendidikan yang sudah di jalaninya tersebut. "Ada angin apa, kenapa kamu menerima tawaran untuk kembali ke Mesir. Kamu tidak bercanda, bukan?" Tanya Gus Fiment dengan raut wajah kurang ya