Beberapa terpal sudah di pasang di seluruh area lapangan pondok pesantren. Terpal-terpal itu akan di gunakan untuk alas bagi seluruh santri dalam acara syukuran menyambut kedatangan dari Khadijah. Mereka pun terlihat begitu antusias untuk mengikuti acara syukuran. Mengingat kabar kembalinya Khadijah menjadi kabar yang sudah di nantikan oleh seluruh santri.Dini yang di dapuk sebagai panitia acara bersama dengan Fatimah. Mulai memberikan sedikit arahan pada santri. Begitu juga dengan acara yang akan di gelar sedikit meriah tersebut. Beberapa ustadz dari desa sebelah pun menyempatkan diri untuk datang. Berbagi kebahagiaan akan kepulangan dari Khadijah dari penculikan yang di alaminya.Tidak hanya santri saja, masyarakat desa juga turut hadir dalam acara syukuran. Bi Sanih dan Fitri juga datang. Meskipun Fitri harus di paksa oleh bi Sanih datang ke lapangan pondok pesantren. Mengingat rasa kecewa yang masih cukup dalam akan Deni.Deni dan pak Suprapto pun terlihat tampan dengan baju Koko
Umi Salamah langsung mendekati Gus Fiment, tak kala melihat kesempatan emas datang padanya. Dia tidak malu berjalan berdekatan dengan Gus Fiment. Mengingat keduanya bukan sepasang suami istri yang syah berjalan berdampingan seperti itu.Gus Fiment terlihat tidak nyaman dengan apa yang di lakukan oleh Umi Salamah. Dia berjalan sedikit menjauh, menghindari fitnah yang mungkin akan datang pada dirinya. Dia juga mengingatkan Umi Salamah untuk tidak lupa mengucapkan salam, ketika beliau bertemu dengan orang."Ada baiknya kamu Bu Ustadzah mengucapkan salam. Jauh lebih baik di lakukan," terang Gus Fiment dengan wajah sedikit kecewa.Umi Salamah yang lupa, langsung terlihat panik dengan ucapan dari Gus Fiment. Dia segera mengucapkan salam yang di minta oleh Gus Fiment."Assalamualaikum Gus," ucap Umi Salamah."Wallaikumsallam," balas Gus Fiment.Umi Salamah yang memiliki maksud untuk berdekatan dengan Gus Fiment. Merasa momen seperti ini adalah momen yang begitu di tunggu olehnya. Dia berhara
Pak Suprapto tidak ingin melewatkan kesempatan untuk bisa pergi bersama dengan Dini. Kesempatan yang cukup langka, tidak akan pernah bisa di lupakan oleh pak Suprapto. Mengingat sudah hampir 20 tahun mereka tidak berinteraksi. Ini akan menjadi kesempatan yang cukup langka bagi pak Suprapto untuk bisa bersama dengan Dini.Ada beberapa tempat wisata yang di rekomendasikan oleh bi Sanih pada pak Suprapto. Tentu tempat wisata itu akan menjadi tempat yang paling baik untuk di habiskan bersama dengan Dini. Tidak lupa Deni juga ingin mengabadikan momen bersejarah itu dengan kamera handphone miliknya.Pak Suprapto tidak henti mengungkapkan rasa syukur yang begitu besar. Pasca mencairnya hubungan dari Dini dengan dirinya. Itu akan menjadi hal yang paling berkesan bagi seorang pak Suprapto. Sehingga ia tidak jemu untuk bisa menatap wajah Dini dengan tatapan yang begitu indah. Ini adalah hal yang sudah begitu di inginkan oleh pak Suprapto. Bagaimana dirinya dan Dini akan kembali dekat seperti Di
Fachri sudah cukup lama memendam rasa suka yang ada di dalam hatinya pada Dini. Ia pun sudah tidak sabar untuk segera melakukan tindakan yang akan membuat dirinya bisa merasakan cinta yang cukup besar akan Dini. Fachri rasa ini adalah situasi yang cukup aneh. Tetapi ia berusaha untuk tetap tenang, sekali pun hatinya terus bergejolak dengan segala hal yang mungkin di rasakan olehnya.Badai sepertinya sudah tidak bisa lagi melakukan tugasnya. Ini sudah kesabaran yang hampir habis di rasakan oleh Fachri. Sudah saatnya Fachri untuk bisa melakukan tugasnya. Di mana ia akan menjalani perjalanan cinta yang begitu indah dengan seorang Dini. Tentu Dini adalah orang yang paling di sukai oleh Fachri.Fachri bercermin, menatap wajahnya yang terlihat sudah begitu tidak sabar untuk segera menyatakan cinta. Rasanya ini sudah seperti bom yang akan meledak. Dia Kana Fachri ingin segera menyampaikan perasaan yang sudah cukup besar pada seorang Dini. Ia sudah yakin akan Dini, tidak peduli dengan masa la
Baru membuka pintu rumahnya. Gus Fatur langsung terkejut dengan kedatangan dari dua orang polisi. Mereka membawa surat tugas dari atasan mereka untuk menangkap Gus Fatur. Tentu saja ini menjadi hari yang paling siap bagi seorang Gus Fatur. Dirinya di dakwa dalam kasus penculikan terhadap Khadijah. Gus Fatur sempat berkelit, dia merasa dirinya sama sekali tidak bersalah atas tuduhan yang datang pada dirinya. Gus Fatur sama sekali tidak bersalah dengan segala dakwaan yang menghampiri dirinya. Semua tuduhan itu adalah ilusi yang di buat oleh Ferdi. Tidak heran Gus Fatur merasa apa yang datang pada dirinya adalah fitnah belaka. "Saya tidak bersalah. Sama sekali tidak bersalah," ucap Gus Fatur dengan tegasnya. "Tapi menurut pengakuan dari saudara Ferdi. Anda menjadi salah satu orang yang terlibat dalam penculikan saudari Khadijah. Sehingga kami menjemput anda sebagai seorang tersangka juga," ucap salah seorang polisi. Tidak terima Gus Fatur akan di tangkap oleh polisi. Istri dari Gus F
Semua orang tidak menyangka akan kabar dari Gus Fatur yang telah menjadi seorang tersangka dalam kasus penculikan Khadijah. Mereka rasa itu adalah kabar yang paling mengejutkan. Seorang Gus Fatur yang paham akan ilmu agama. Bisa-bisanya menjadi salah satu tokoh penculikan dari adiknya sendiri. Hal yang tidak pernah bisa di duga oleh semua orang. Termasuk oleh keluarga besar dari kiayi Musthofa, juga Gus Fiment dan Khadijah. Khadijah paling merasa terpukul dengan kejahatan dari Gus Fatur yang terbongkar. Dia merasa apa yang sudah terjadi pada dirinya akan menjadi luka yang paling dalam. Terlebih dia tahu, jika semua itu merupakan ulah dari Gus Fatur. Tentu ini semakin membuat Khadijah merasa terpukul. Hidupnya terasa hancur lebur, mengingat apa yang sudah di lakukan oleh Gus Fatur sudah di luar batas. "Apa aku bisa memaafkan Mas Fatur. Saat hidup ku hampir putus asa dalam penculikan tersebut. Aku rasa dia tidak pernah berpikir aku akan merasakan hal ini. Benar-benar suatu hal yang ti
Mungkin ini akan menjadi hari penentuan bagi seorang Fachri untuk tahu akan perasaan dari Dini. Ia harus lebih berani mengungkapkan isi hatinya pada seorang Dini. Tidak mungkin dia akan menahan cukup lama akan rasa suka yang ada pada Dini. Hari ini akan menjadi hari pembalasan yang cukup penting di rasakan oleh Fachri. Mengingat ia merasa hari ini sudah cukup baik untuk dirinya bisa lebih baik lagi.Esok hari mungkin akan menjadi hari yang lain. Keputusan dari Fachri harus segera di ambil. Sebelum semuanya akan terlambat menjadi sebuah kenyataan pahit. Ini hari pembalasan yang akan cukup penting di rasakan oleh Fachri. Mengingat hari ini, dirinya akan mulai menyatakan perasaan sukanya pada Dini. Perasaan yang sudah lama di tahan oleh Fachri.Mengendarai motor menuju rumah Dini. Fachri yakin, Dini ada di rumahnya saat ini. Tentu ada pak Suprapto dan Deni yang juga ada di rumah. Sehingga ini akan menjadi momen yang tidak akan pernah bisa di lupakan oleh Fachri. Tidak jauh dari rumah Di
Sempat ragu untuk melanjutkan pendidikan yang tertunda. Fachri akhirnya menerima tawaran dari keluarga besarnya untuk pergi kembali ke Mesir dalam melanjutkan pendidikan S2 yang sempat tertunda. Terlihat bagaimana raut wajah sedih masih menyelimuti seorang Fachri. Bagaimana pun juga, dia masih merasa begitu bersedih dengan kenyataan pahit yang harus di terima oleh dirinya akan perasaan dari Dini. Fachri menghampiri Gus Fiment, dia segera mengatakan pada Gus Fiment untuk tiket ke Mesir yang sudah di janjikan. Tiket yang bisa di pakai oleh Fachri kapan saja. Gus Fiment terhentak dengan permintaan dari Fachri tersebut. Dia penasaran dengan alasan dari Fachri yang akhirnya menerima tawaran dari keluarga besarnya untuk kembali ke Mesir. Mengingat Fachri yang selama ini menolak untuk kembali melanjutkan pendidikan yang sudah di jalaninya tersebut. "Ada angin apa, kenapa kamu menerima tawaran untuk kembali ke Mesir. Kamu tidak bercanda, bukan?" Tanya Gus Fiment dengan raut wajah kurang ya