Share

Konyol Bin Tolol

Author: Si Mendhut
last update Last Updated: 2023-01-19 23:16:24

"Tolong bersabarlah," ucap Rangga setelah Arumi selesai berbisik.

"Ada apa?" tanya Satria yang merasa semakin penasaran.

Kemudian Rangga pun kembali menatap Satria dengan ekspresi datar. "Aku tidak mengerti bagaimana caranya kamu bisa lulus dengan cumlaude," cibirnya.

Tetapi Satria yang masih bingung pun hanya diam dan kemudian berganti menatap ke arah Arumi yang langsung melengos ketika ditolehnya.

"Dasar bodoh! Pergi sana!" usirnya sembari menunjuk ke arah pintu masuk ruangan itu.

Sesaat kemudian Satria pun kembali menatap Rangga. Namun ketika akan berbicara, tiba-tiba Rangga menarik kemejanya dan berkata, "Dia malu."

'Malu?' Satu kata itu terngiang-ngiang di dalam kepala Satria selama beberapa saat.

"Ck!" decak Satria yang kesal dan merutuki kebodohannya sendiri di dalam hati.

Beberapa menit berlalu, kini Satria dan Arumi sudah sampai di tempat parkir.

"Aku memang sedikit bodoh soal memperlakukan wanita," ucap Satria untuk memecah suasana canggung di antara mereka.

'Buka
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Terperangkap Dekap Hangat CEO (Sok Dingin)   Pancingan Abi

    Setelah selesai mencuci tangan dan berbenah, Arumi pun segera mengikuti Yessi keluar dari restoran. Dan benar saja, saat ini terlihat dua laki-laki yang sedang berkelahi di halaman restoran."Berhenti!" teriak Arumi.Seketika dua laki-laki tersebut pun menghentikan gerakan mereka dan menoleh ke arah Arumi yang saat ini berlari ke arah mereka."Ada apa ini?" tanya Arumi dengan diikuti Yessi di belakangnya."Tidak ada apa-apa, Ar, hanya ada sedikit kesalah pahaman," jawab Abi sembari bangun dari tempatnya terjatuh barusan.Mendengar hal itu, Arumi segera mengalihkan pandangannya pada Satria yang saat ini sedang mengusap darah di sela bibirnya. Tak terdengar pembelaan atau apa pun dari bibir kekasihnya itu. Arumi tahu kalau emosi Satria tidak terkontrol dengan baik, dia akan mudah terpancing emosi dengan hal-hal kecil.Sesaat kemudian Arumi menghela napas panjang. "Apa kamu tidak ingin menjelaskan sesuatu, Mas?" tanyanya dengan lembut.Satria membisu. Tangannya mengepal, ma

    Last Updated : 2023-01-20
  • Terperangkap Dekap Hangat CEO (Sok Dingin)   Pelakor Handal

    Sore harinya. Seperti biasanya, sore ini Arumi pulang ke tempat kost. Semenjak ia menyelamatkan Satria dan menjadi kekasihnya, Arumi tak perlu lagi datang membersihkan rumah Satria seperti perjanjian mereka dulu. Bahkan, Satria merobek kertas perjanjian itu di depan Arumi beberapa hari yang lalu setelah Arumi meminta cuti untuk tidak bekerja pada Satria dulu."Huff …." Helaan napas Arumi terdengar cukup kencang dibarengi dengan tubuhnya yang ia rebahkan di atas kasur lantai tersebut.Sudah beberapa hari Cheri tidak pulang ke tempat kost. Mereka benar-benar menjadi jauh setelah kejadian terakhir kali. "Bertahanlah Ar, tiga hari lagi gajian dan kamu bisa pergi dari tempat ini." Ia berbicara dengan dirinya sendiri.Arumi menatap ke arah langit-langit kamar itu, ia memikirkan apa yang dilaluinya hari. Dan ketika ia tengah asyik merenung, tiba-tiba saja terdengar keributan di luar kamar."Apa lagi sih," gerutunya sembari mengambil bantal dan kemudian menggunakannya untuk menutu

    Last Updated : 2023-01-20
  • Terperangkap Dekap Hangat CEO (Sok Dingin)   Lebih Menarik Dari Uang

    Kemudian Arumi pun terus mencuri dengar apa yang saat ini dua orang tersebut bicarakan, hingga akhirnya ia tahu kalau wanita yang tadi masuk ke dalam kamar kostnya menggunakan tanah yang dibawanya untuk semacam pesugihan.'Jadi artinya yang waktu itu dia diam-diam pergi ke kamarnya orang yang bunuh diri itu untuk mengambil tanahnya,' pikir Arumi yang mencoba menghubungkan semuanya dengan apa yang terjadi malam ini."Cheri," desis Arumi dengan suara yang ditahann sekecil mungkin.Beberapa menit pun berlalu dengan Arumi yang terus menguping pembicaraan Cheri dan satu laki-laki tersebut. Hingga ia kehilangan kewaspadaannya dan ….Bugh! Sebuah pukulan menghantam tengkuknya dan membuatnya langsung tersungkur.Tiba-tiba ia merasa seolah tak bisa bergerak. Matanya berkunang-kunang dan yang bisa ia lihat saat ini adalah langkah kaki seseorang yang tengah berjalan ke arahnya. 'Apa itu Cheri? Bagaimana ini?' pikir Arumi yang berusaha untuk tetap bangun, walaupun matanya sudah sangat

    Last Updated : 2023-01-21
  • Terperangkap Dekap Hangat CEO (Sok Dingin)   Nyonya Abi

    "Sudah aku katakan jangan menangis lagi," potong Abi sembari menarik tubuh Arumi dan membuat Arumi jatuh ke dalam pelukannya.Kemudian dengan pelan Arumi mendorong tubuh Abi. "Maaf, tapi ini bukan salah kamu, jadi kamu tidak perlu melakukan itu," jawabnya tanpa ekspresi.Sesaat kemudian Arumi dengan hati-hati turun dari ranjang dan mengambil pakaiannya yang tercecer di lantai. Dan sesaat kemudian, bergantilah Abi yang bangun dan memakai celananya sambil melangkah pada Arumi."Aku tetap akan menikahimu, tidak perduli kamu mau atau tidak," kekehnya sembari menarik tangan Arumi dengan kuat. Pakaian yang hanya sebuah lingerie di tangan Arumi tersebut pun jatuh kembali ke lantai. "Apa maksud kamu?" tanyanya sembari meringis menahan sakit pada lengannya yang sedang dicengkeram oleh Abi."Aku tidak perduli kamu setuju atau tidak, aku akan tetap menikahi kamu," ulang Abi. "Tapi kenapa?" "Karena aku menyukai kamu dan hanya aku yang bisa menikahimu."'Kenapa?' Arumi bertanya-tanya dengan sem

    Last Updated : 2023-01-22
  • Terperangkap Dekap Hangat CEO (Sok Dingin)   Istri Yang Baik

    "Atau apa?" Suara Abi tersebut langsung membuat Arumi menurunkan tangannya. Ia pun langsung menatap tajam pada Abi yang baru saja masuk ke dalam ruangan itu. "Apa maksudnya surat nikah itu?""Itu artinya kamu istriku.""Nggak, nggak mungkin. Kita nggak pernah nikah, aku saja nggak pernah ngasih KTP-ku ke kamu," sanggah Arumi sembari melangkah mendekati Abi. Sedangkan Abi menghentikan langkahnya, lalu menjawab, "Kalau kamu tidak percaya, maka datang saja ke—""Nggak, pokoknya kita nggak pernah nikah!" teriak Arumi sembari menutup kedua telinganya.Kemudian Abi kembali melangkahkan kakinya ke arah Arumi. "Tenanglah, kamu akan bahagia bersamaku," ucapnya sembari memeluk tubuh Arumi dengan erat.Namun bukannya menurut, kini Arumi dengan sekuat tenaga mencoba melepaskan diri dari pelukan Abi. "Lepas! Bangsat lepas!" teriaknya.Sedangkan Abi yang merasa kesal pun berteriak, "Panggil dokter!"Arumi tersentak. "Lepas! Aku tidak mau dokter, aku sudah sehat, aku ingin pergi!" teriaknya."Jik

    Last Updated : 2023-01-23
  • Terperangkap Dekap Hangat CEO (Sok Dingin)   Asumsi

    Permintaan Arumi tersebut membuat Abi mengerutkan keningnya. "Berikan aku pil KB, aku tidak mau hamil," pinta Arumi sembari menatap Abi dengan dingin.Tanpa bicara apa pun, Abi langsung saja mencengkeram leher Arumi. "Apa kamu tuli? Aku ingin kamu menjadi istri yang baik, termasuk punya anakku," ujarnya.Sedangkan Arumi yang mulai kehabisan napas pun mencoba untuk memukul-mukul tangan Abi, hingga akhirnya Abi pun melepaskannya. "Kamu gila," ucapnya sembari terbatuk-batuk dan memegangi lehernya yang terasa sakit.Sebuah senyum mengejek pun muncul dari wajah Abi. Kemudian dengan tenang ia kembali melangkah dan duduk di kursi yang tak jauh dari Arumi. "Apa Satria memberi tahumu kalau ibu angkatmu yang ada di penjara itu mati?" Arumi terdiam. 'Ibu mati?' Arumi terkejut. Namun, ia lebih terkejut lagi saat menyadari kalau Abi mengatakan kalau Ibu Sus itu sebagi ibu angkatnya. "Siapa maksudmu ibu angkat?""Apa dia tidak mengatakan kalau kamu itu hanya anak angkat?" tanya Abi sembari meliri

    Last Updated : 2023-01-23
  • Terperangkap Dekap Hangat CEO (Sok Dingin)   Jaga Kakakmu

    Arumi tentu saja terkejut, begitu juga beberapa pengunjung yang ada di sekitar tempat itu. Sesaat kemudian pengawal Arumi pun segera menangkap tangan wanita yang baru saja menampar istri Tuannya itu."Dasar kamu wanita murahan, bisa-bisanya kamu bersenang-senang di sini! Kamu tahu, Kak Satria saat ini sedang mengurung dirinya di kamar. Ini semua gara-gara kamu!" teriak wanita tersebut dengan tatapan menyalang, seolah ingin mencabik-cabik Arumi jika ia bisa.Arumi terdiam sesaat, air mata membayang di pelupuk matanya ketika mendengar hal itu. Sesaat kemudian Arumi pun berganti menoleh pada pengawalnya. "Lepaskan dia! Bagaimanapun dia adalah kerabat," perintahnya."Tapi Nyonya, saya diberi perintah untuk menjaga Anda dari siapa pun, termasuk jika itu memiliki hubungah keluarga," tegas pengawalnya."Rosyid, apa kamu pikir aku tidak bisa menangani ini sendiri?" Arumi menunjukkan ekspresi tersinggung sembari menarik kerah kaos yang digunakan Kania.Dengan kuat ia menarik kaos Kania, hingg

    Last Updated : 2023-01-23
  • Terperangkap Dekap Hangat CEO (Sok Dingin)   Malam Tak Singkat 18+

    "Apa yang mau kamu lakukan?" Arumi bertanya pada Abi yang saat ini sedang mengambil ponselnya.Kemudian Abi dengan tenang mematikan panggilan tersebut dan melemparkan ponsel tersebut ke atas ranjang.'Apa maunya kali ini,' gerutu Arumi di dalam hati sembari menatap ponselnya."Bukankah sudah seharusnya kamu melayaniku?" Abi mengingatkan.Arumi membisu mendengar kalimat ajakan Abi tersebut. Ia benar-benar melupakan masalah ini ketika tadi asyik berkirim pesan dengan Nita."Kenapa?" tanya Abi sembari melangkah mendekati Arumi.Arumi pun menelan ludahnya sambil mundur selangkah. "Apa bisa ini ditunda?" "Kenapa, bukankah kita sudah melakukannya waktu itu? Lagipula itu bukan pertama kali untuk kamu 'kan? Apa kamu berharap Satria akan menerima kamu setelah tahu kalau kamu bermain dengan banyak laki-laki?" ejek Abi.Arumi terdiam. "Ke mana lidah tajammu?" ejek Abi sekali lagi."Diam, ini tidak akan berhasil. Lebih baik kamu tidur, dari pada kena insomnia," tandas Arumi sembari beralih ke

    Last Updated : 2023-01-24

Latest chapter

  • Terperangkap Dekap Hangat CEO (Sok Dingin)   Dasar Pahit

    Sesaat kemudian pintu yang baru saja diketuk oleh Arumi tersebut pun terbuka. Ia menatap seorang laki-laki yang keluar dari sana."Loh, bukannya kamu sedang keluar negeri?" tanya Arumi sambil menatap kekasihnya tersebut menggunakan kaos oblong dan celana pendek biasa."Sejak kapan kamu menjadi dekat dengan Aris?" tanya Satria yang terdengar seperti sedang mengintrogasi.Arumi langsung memutar bola matanya. Ia sudah sangat terbiasa dengan kecemburuan Satria yang agak berlebihan."Istrinya tidak senang saat mendengar kamu mengajaknya liburan, kamu mengerti?" Satria berdalih agar Arumi tak marah karena dia cemburu lagi.Mata Arumi membola. "Dia punya istri?"Sesaat kemudian terlihat Aris keluar lewat pintu lain."Ris, kamu punya istri?" tanya Arumi langsung.Aris pun tersenyum canggung. Dia tadi mendengar dengan jelas kebohongan apa yang Satria katatakan. "Iya Nyonya," jawabnya."Lah, harusnya kamu ajak juga istri kamu, jadi kita bisa liburan bersama," ucap Arumi sembari t

  • Terperangkap Dekap Hangat CEO (Sok Dingin)   Liburan Yuk

    Tiga bulan berlalu. Perlahan perasaan Arumi mulai membaik, walaupun terkadang ia masih suka melamun dan tiba-tiba menangis sendiri ketika teringat dengan putri kecilnya."Hayo … ngelamun lagi," ucap Nita yang baru saja datang ke taman kecil samping cafe. Ia kemudian dengan santai duduk di samping Arumi yang sedari tadi terus menghadap bunga."Apa ada pesanan lagi?" tanya Arumi sembari mengusap air matanya."Tidak ada, semuanya sudah beres," jawab Nita. "Kamu ingat dengan Syahila lagi?" tanyanya.Arumi menghela napas panjang. "Ya … mau bagaimana lagi. Tadi malam aku mimpi gendong dia," jawabnya."Ar, kamu pasti tahu aku mau ngomong apa. Jadi aku nggak akan ngomong itu lagi, soalnya kata-kata mutiaraku udah habis buat menghibur kamu." Nita berseloroh.Arumi pun menoleh sembari tersenyum kecil. "Iya … aku nggak akan sedih lagi. Ini sudah tiga bulan lebih 'kan?" Ia menirukan ucapan Nita ketika terakhir kali menghiburnya."Nah, gitu baru bener," sahut Nita sembari mencubit ge

  • Terperangkap Dekap Hangat CEO (Sok Dingin)   Bidadari Surga

    Beberapa menit berlalu, saat ini Satria, Abi dan Arumi pun sampai di lantai paling atas tempat di mana Rena berada."Syahila," panggil Arumi karena mendengar putri kecilnya itu sedang menangis kencang."Ren, berikan bayinya," ucap Abi sembari mencoba melangkah ke arah Rena, tetapi langsung berhenti ketika Rena mengangkat tangannya, memberi tanda agar dia berhenti."Aku berubah pikiran," ucap Rena."Berubah pikiran apa, kami sudah membawa Abi ke sini," sahut Satria dengan tangan yang mengepal kuat.Rena pun mengganti pandangannya pada Satria. "Sat, kamu seharusnya tidak ikut campur dalam urusan rumah tanggaku ini. Aku beri kamu kesempatan untuk pergi dari sini, aku hitung sampai tiga. Satu … dua ti—""Aku tidak akan ke mana pun. Serahkan bayinya dan kamu bisa pergi dengan Abi ke mana pun yang kamu mau," tukas Satria."Kenapa kamu selalu bertingkah dominan? Di sini aku bosnya, bukan kamu!" teriak Rena.Sesaat kemudian tangisan Syahila terdengar makin kencang."Mbak, tolong beri

  • Terperangkap Dekap Hangat CEO (Sok Dingin)   Hampir

    Setelah beberapa menit, akhirnya Arumi pun selesai menyusui Syahila. Tangannya mengepal kuat memikirkan apa alasan yang bisa ia gunakan untuk mengulur waktu."Sudah selesai, Nyonya?" tanya baby sitter yang baru saja masuk ke dalam kamar itu.Arumi pun langsung menoleh. "Sudah," jawabnya.Kemudian baby sitter itu pun mendekat ke arah Arumi. "Saya ditugaskan oleh Tuan Abi untuk membantu Anda berkemas," ujarnya.Sesaat kemudian Arumi pun mengangguk. "Tapi aku ingin ke kamar mandi dulu, tidak apa-apa kan? Soalnya perutku seperti melilit ini," ujarnya sembari berakting meringis menahan sakit."Iya Nyonya, tidak apa-apa. Saya akan mengatakan ini pada Tuan," jawab baby sitter sembari mengambil alih Syahila.'Sayang, kita bertahan dulu ya,' batin Arumi sembari menatap ke arah bayi mungilnya yang sedang tertidur lelap.Dan kemudian ia pun segera melangkah mencari kamar mandi di kamar itu. Sepuluh menit berlalu, saat ini Arumi terus berada di dalam kamar mandi dan duduk

  • Terperangkap Dekap Hangat CEO (Sok Dingin)   Demi Syahila

    Kemudian Arumi beralih menatap orang tersebut. "Apa maksudnya ini? Kenapa kamu mencelakai dia?" tanyanya."Semua ini atas perintah Tuan," jawab orang tersebut dengan ekspresi dingin.Sementara itu Rasyid pun kembali terbatuk-batuk."Lalu?" Arumi bertanya kembali sembari menatap orang yang ada di depannya itu dengan tak kalah tajam.Sesaat kemudian, orang di depan Arumi yang memiliki paras cantik seperti perempuan tetapi bersuara gahar khas lelaki itu pun mengeluarkan sebuah botol dari dalam jasnya dan kemudian memberikannya pada Rasyid.Secepat kilat Rasyid menyambar botol tersebut dan langsung menenggak isinya. 'Apa-apaan ini?' batin Arumi yang makin terkejut melihat apa yang terjadi."Aku pikir kamu sudah berpindah haluan," seloroh orang tersebut sembari menengadahkan tangannya.Beberapa esaat kemudian, Rasyid yang tadi membungkukkan tubuhnya saat menahan sakit kini kembali berdiri tegap. "Belum waktunya kamu bicara seperti itu," pungkasnya sembari memberikan kembali botol obat pe

  • Terperangkap Dekap Hangat CEO (Sok Dingin)   Dia Di sini?

    Satu jam lebih berlalu. Saat ini Arumi sedang berdiri di dekat sebuah perempatan yang ramai dengan kendaraan berlalu lalang."Di mana …," gumam Arumi sembari menatap ke arah jam tangan yang diberikan oleh Satria. Kakinya menghentak-hentak kecil karena tidak sabar menunggu."Bagaimana kalau Syahila lapar," gumam Arumi lagi yang merasakan payudaranya penuh dan itu tandanya kalau buah hatinya itu sedang lapar. Masih teringat dengan jelas bagaimana tangisan bayi kecil itu di telepon tadi.Tak lama kemudian terlihat sebuah mobil berwarna hitam mendekat ke arahnya. Dan setelah mengamati selama beberapa saat, terlihat seorang laki-laki turun dari mobil tersebut."Kenapa kamu lama sekali," gerutu Arumi karena melihat itu adalah Rasyid yang menjemputnya.Setelah itu Arumi pun segera masuk ke dalam mobil tersebut tanpa basa-basi. "Ayo cepat kita pergi," ucapnya ketika Rasyid juga sudah masuk ke dalam mobil tersebut."Apa Anda benar-benar sendirian?" tanya Rasyid sembari menekan pedal g

  • Terperangkap Dekap Hangat CEO (Sok Dingin)   Pilihan Dari Abi

    Satu jam berlalu. Saat ini Satria, Arumi dan Rena sudah berada di halaman rumah sakit. Terlihat para anak buah Satria sudah berjaga di berbagai sudut rumah sakit. Dan ketika baru saja turun dari mobil, Arumi pun memaksa dirinya untuk berjalan dengan cepat ke arah pintu masuk rumah sakit."Syahila, di mana kamu," ucap Arumi sembari terus melangkah. Kalau bisa, ia ingin berlari dan mengobrak-abrik seluruh gedung tersebut untuk mencari buah hatinya. Namun, ia sangat sadar dengan kemampuannya yang hanya wanita biasa dan baru melahirkan."Aris, bawa dia ke ruangan Arumi!" titah Satria sembari mendorong Rena ke arah Aris.Aris pun dengan sigap menangkap Rena dan membawanya mengikuti Satria."Lepas! Aku bisa berjalan sendiri!" sergahnya yang kemudian melangkah dengan tenang mengikuti Satria dan Arumi. Setelah sampai di lantai tempat Sahila biasanya diletakkan, Arumi pun segera masuk ke dalam ruangan tersebut. Dia mengecek sendiri tempat di mana Sahila biasanya tidur. a

  • Terperangkap Dekap Hangat CEO (Sok Dingin)   Tidak Mungkin

    Langsung saja para wartawan menyorot ke arah orang tersebut. Setelah itu ia dengan tenang membuka topi dan maskernya.Melihat hal itu mata Arumi pun membulat. "Mas, itu Rena. Bagaimana?" bisik Arumi sembari mencubit paha Satria."Kamu tenang saja. Katakan saja semua yang kamu inginkan," jawab Satria dengan suara yang tak kalah lirih.Langsung saja Arumi menoleh dan mengernyitkan dahinya. 'Apa maksudnya?' pikir Arumi sembari melihat Satria yang saat ini sedang menatap Rena dengan santai. Sesaat kemudian Satria pun ikut menoleh dan mengusap kepala Arumi dengan lembut. "Kamu tenang saja," ujarnya dengan suara normal, hingga menarik perhatian beberapa wartawan dan mereka pun langsung mengabadikan momen itu.Arumi yang menyadari hal itu pun langsung melirik ke arah para wartawan yang menyorot mereka saat ini. 'Jangan-jangan dari tadi dia sudah tahu kalau itu Rena,' batinnya."Sudah aku katakan tenang saja. Aku ada di sini, tidak ada yang perlu kamu khawatirkan," ujar Satria lagi.Langsung

  • Terperangkap Dekap Hangat CEO (Sok Dingin)   Cincin Kedua

    Dua jam kemudian di dalam ruangan Satria. Saat ini terlihat Satria yang tengah duduk di kursi kerjanya."Apa wanita itu memang sulit ditangani, Pak? atau hanya dia saja?" tanya Satria pada Pak Taufik, setelah ia selesai mematikan panggilan dari Aris yang mengatakan kalau dirinya dan Arumi sudah berada di lantai dasar perusahaan itu.Pak Taufik pun tersenyum kecil mendengar hal itu. "Nona Arumi ingin membantu Anda, Tuan. Dan saya pikir ini juga tidak ada salahnya," jawabnya dengan bijak."Aku sengaja tidak ingin melibatkan dia karena tidak mau dia mendengar pertanyaan-pertanyaan wartawan itu," ucapnya dengan nada mengeluh."Saya yakin Nona Arumi bisa menghadapinya, dia wanita yang kuat," sahut Pak Taufik masih dengan nada bicaranya tadi.Setelah itu yang terdengar hanyalah helaan napas panjang dari bibir Satria. Setelah 15 menit merapikan penampilan dan merencanakan semuanya, akhirnya Arumi dan Satria pun berjalan dengan tenang ke arah ruang konferensi pers yan

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status