"Kakak Ipar, diamlah! Kak Brian lama di kamar kecil. Aku hanya mau bertanya apakah kamu besok mau menjadi asistenku di perusahaan baruku?""Ya aku mau, Rendra. Lepaskan aku dulu! Aku takut ketahuan.""Cium aku Kak. Kakak Ipar belum berterimah kasih aku menemani Kakak ke Korea loh."Laura mencium Rendra lalu dia segera mendorong Rendra menjauh darinya."Terimah kasih ciumannya. Aku hanya ramah pada kamu Kak, sama wanita lain aku tidak suka.""Terserah kamu! Aku tidak suka kamu begitu." Laura mengembungkan pipinya dan dia marah pada Rendra."Dasar Kakak Ipar! Lebih tua dariku kalau marah seperti anak remaja imut sekali.""Sudahlah! Kamu pergi ke kamarmu. Aku malas denganmu." "Ya baiklah! Itu Kak Brian sudah keluar dari kamar kecil." Rendra ke kamarnya dan Brian baru ke luar dari kamar kecil."Laura, kenapa kalian akrab? Apa kamu suka sam Rendra?""Dia sama aku beda umur berapa tahun? Dia adik kamu yang baik padaku, aku harus akrab dengan dia dong. Kamu saja akrab dengan Kakak kembarku y
"Kenapa kamu tidak seperti dulu, Laura? Bicara kamy kurang ajar, lalu baju kamu kenapa semakin seksi. Apa kamu mau menggoda Brian?""Masalah untuk Kakak, Heh? Aku mau sama suamiku bukan urusan Kakak? Justru Kakak itu uang tahu diri, jangan mencintai pria uang lunya suami apalagi suami adik kembar sendiri."Lussy marah dia mendekati Laura dan dia menampar wajahnya.Plak...Satu pukulan mendarat di pipi Laura dan Laura memegangi pipinya karena tamparan itu keras membuat pipinya merah."Rasakan ini! Dari dulu kamu selalu menurut pada Kakakmu ini, sekarang kamu sangat berani.""Cukup! Lussy jangan kurang ajar! Dia itu istri aku dan jangan sekali-kali kamu menamparnya.' Brian membela Laura karena Laura meruba penampilannya."Brian, awas kamu membela dia. Kamu itu orang yang aku cintao kamu membela dia." Lussy marah dan dia pergi meninggalkan Laura.Laura hari itu dia tersenyum sedikit di sudut bibirnya kala melihat Lussy yang di usir oleh Brian.'Tunggu saja nanti permainan akan dimulai, Ka
"Brian, kamu ada di dalam apa tidak? Aku masuk nih?" Laura masuk ke dalam kantor Brian.Brian berganti baju di bawah meja kerjanya yamg besar itu. Lussy juga bersama Brian berada di bawah meja."Sebentar Laura, bolpointku jatuh jadi aku mencatinya." Dia sedang berganti baju dan itu hanya alasan Brian saja.5 menit kemudian, Brian ke luar dari bawah mejanya. Lalu dia sudah merapikan rambutnya dan Lussy masih berada di bawah meja kerja Brian. Lussy hanya diam setelah dia berganti baki, dia aka ke luar dari bawah meja Brian saat Laura pergi dari ruangan itu."Ada apa, Laura? Aku sibuk dengan perusahaan yang ada di Bandung? Apa yang kamu minta?""Aku akan pulang dan aku tidak mau menunggu kamu lembur.""Iya aku lembur 1 jam karena banyak berkas yang harus di tanda tangani.""Ya, aku pulang dulu. Kak Lussy sudah pulang?" tanya Laura."Ehh... dia... pulang baru saja. Aku tidak tahu dia kemana," jawab Stuart yang panik karena Lissy masih ada di bawah mejanya dan dia mengusap wajahnya dengan k
"Aku tidak sagka kalau Kak Lussy pelaku penculikan dan penyiksaan diriku, Rendra. Dia itu kakak kembarku tapi dia seperti mautku." Laura badannya lemas mendengar ucapan pria bule ith kalau Lussy terlibat kasus penculikan dan dia menebak kalau kasus penculikan itu pasti dia yang di culik beberapa minggi yang lalu."Kakak Ipar apa kamu baik-baik saja? Kenapa kamu kaget? Pastilah dia saudara kembar kamu karena ingin balas dendam ke kamu." Rendra prihatin karena Laura seolah kaget dan badannya lemas mendengar ancaman bule itu ke Lussy."Rendra, aku sayang sama Kakak kembarku dan aku rela mengalah waktu kecil. Bahkan aku menikah menggantikan dia saat dia kabur di hari pernikahannya dan Brian waktu itu." Laura menangis."Sudah aku bilang Kak Laura, meskipun saudara kandung pasti akan tega pada kita. Kak bule itu pasti menyimpan bukti, apa kita selidiki dia saja?""Jangan saat ini, aku saat ini ingin bersama kamu. Please Rendra, stay with me you don't go becaise im sad." pinta Laura sambil di
"Kak, aku akan membawamu ke hotel saja." Rendra segera membopong Laura dan mengendongnya menuju hotel yang masih dekat dengan diskotik.Sesampainya di hotel, Rendra membaringkan tubuh Laura di ranjang hotel. Laura tidak melepaskan pelukannya, dia justru semakin erat memeluk Rendra. Desiran nafsu birahi yang bangkit membuat Rendra tidak bisa menahan dirinya, lalu dia juga membalas ciuman Laura lagi dan lagi.Dia mulai membelai mesra Laura. Malam ini Laura kaam menajadi milik adik iparnya. Rendra sudah meraba setiap inci tubuh Laura dan menanggalkan semua baju wanita ini. Mereka bercumbu mesra di atas ranjang."Rendra, aku cinta kamu. Aku akan memabalas dendam kembaran laknatku dulu. Baru kita akan bersama adik ipar." Laura meracau karena mabuk tetapi dia menikmati permainan ranjangnya bersama adik iparnya."Kak, aku juga cinta kamu." Rendra membalas semua perkataan Laura meskipun dia tahu kalau Laura masih mabuk.Rendra dan Laura sudah menuntaskan percintaan mereka di atas ranjang. Lalu
"Aku tidak cemburu! Ini waktunya kerja Laura. Jangan senyum bangga seperti itu karena kamu hanya istri palsu Brian." Lussy menampar Laura dan menghinanya kalau dia hanya istri palsu Brian."Brian, makanlah siang denganku dan pulang kerja juga. Aku akan memberimu kesempatan agar kita tidak perlu bercerai karena aku masih cinta kamu." Laura mengatakan itu hanya untuk membalas dendam dan bersandiwara saja."Oke, Istriku. Aku tidak akan menduakan kamu lagi dan aku akan menjauhi Lussy." Brian hanya memanfaatkan Laura karena hanya Laura yang di pilih orang tuanya dan di sukai mereka."Aku pergi ke tempat Rendra dan aku akan bekerja, bye Brian." Laura ke luar dari kantor Brian menuju ruang kerja Rendra.Saat ada di dalam kantor, Laura terlihat marah. Dia menampar Brian karena dia tidak terimah kalau Brian dan Laura akan berbaikan dan tidak jadi bercerai.Plak..Satu tamparan mendarat di pipi Brian. Lussy sangat marah sekali hari itu."Diam kamu! Jangan sok cemburu dan marah. Kamu itu cinta s
"Apa yang kamu lakukan Kak? Kenapa kamu tahi aku ke kantor polisi?" tanya Laura yang kaget saat Lussy datang dengan berlinang air mata dan menarik tangannya apalagi minta maaf padanya."Laura, aku tahu karena flash disik itu di anak buahku yang aku sutuh menculik kamu itu sudah di ambil anak buah Rendra. Aku salah dan maafkan aku, Laura." Lussy memelas agar Laura merasa ibah padanya."Kak, ada yang ingin aku tanyakan padamu. Ayo kita ke cafe di depan kantor polisi ini. Jangan menangis di sini, aku takutnya dikira menganiaya kamu." Laura mengajak Lussy dan Rendra ke cafe depan restoran.Rendra mengikuti Laura dan dia hanya diam saja karena Kakak Iparnya sedang berbicara penting dengan Kakak kembaranya. Rendra hanya duduk sendiri dan memainkan ponselnya.'Sebentar lagi pasti kebenaran akan terungkap dan Laura pasti akan tahu kebenarannya. Betapa busuknya Kak Brian dan Kak Lussy.' batin Rendra.Lussy dan Laura sudah duduk di cafe depan kantor polisi. Mereka duduk sambil berbicara serius.
"Mana buktinya jika anak yang ada di dalam kandungan kamu ini adalah anakku? Tidak ada bukti dan aku tidak percaya padamu Lussy, bisa saja anak itu anak kamu dengan mantan pacar bule kamu itu." Brian tidak mengakuinya."Brian ini anak kamu, kenapa kamu berubah? Bukannya kamu berjanji akan menikahiku dan akan menceraikan Laura?""Aku ingin istri seperti Laura bukan kamu Lussy. Laura jangan marah dan aku sendiri tidak tahu siapa anak dalam kandungan Lussy." Brian tetap tidak mengaku."Kalau bukan anak kamu di dalam rahim Kak Lussy terus anak siapa? Lihatlah CCTV persrlingkuhan kalian di kantor dan in terlhat jelas. Kalian menjalin hubungan bersama itu dalam keadaan dan ini bukti nyata, Brian." Laura menunjukkan video perselingkuhan mereke di ponselnya."Apa kamu dapat video ini darimana, Laura?" tanya Brian yang kagey karena perselingkuhannya terbongkar."Jawab aku anak itu anak kamu atau bukan?" tqny Laura yang sudah tidak sabaran lagi mendengar jawaban Brian yang jujur."Ya Lussy hamil