Share

Takut Petir

Author: Nona Vie
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Setelah kepulangan Rengga dari rumah itu, Naya langsung pergi menuju kamar Rayden. Dia benar-benar penasaran dengan apa yang diucapkan oleh pria itu. Bagaimana mungkin Rayden masih menyimpan semua barang-barang mantan istrinya?

Apa sebegitu cintanya dia pada wanita itu, hingga tidak sedikitpun Rayden ingin melepaskan kenangan mereka. Tapi, jika masih cinta seharusnya mereka tidak berpisah kan? Bukankah istrinya bisa membantu Rayden untuk sembuh.

Naya sangat penasaran hingga akhirnya dia memilih memberanikan diri untuk membuka lemari Rayden dan tidak mengindahkan perkataan Rayden tempo hari. Jika pria itu tahu Naya menyentuh barang-barangnya, sudah Naya pastikan jika dia pasti akan marah besar.

Naya tertegun, matanya mengerjap saat dia melihat beberapa sisa pakaian wanita di dalam lemari ini. Lemari yang memang tidak pernah Rayden buka selama ini karena dia memiliki lemari pakaian yang lain.

"Jadi ini barang mantan istrinya," Naya bergumam seorang diri. Semua masih lengkap, mungkin Ray
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Terpaksa Menikahi Duda Impoten    Berdarah

    Naya memandang Rayden dengan sedih. Perkataan pria itu membuat hatinya merasa tersayat. Kenapa dia selalu berpikiran jika Naya adalah seorang wanita murahan? Padahal Rayden tidak tahu apa yang terjadi sebenarnya."Tuan, tolong jangan tinggalkan saya di luar sini!" Naya berteriak saat Rayden berbalik dan menutup pintu balkon. Dia ingin mendekat, namun pria itu malah mendorong tubuhnya dengan kuat hingga Naya terhempas keluar."Tuan!" Naya menangis ketakutan, apalagi angin yang cukup kencang dan juga petir yang semakin kuat.Pria itu memandang Naya dingin. Tanpa merasa iba dia langsung menutup pintu dan membiarkan Naya menangis sendirian di tengah hujan deras itu."Tuan! Tolong buka pintunya! Saya takut!" teriak Naya begitu kuat. Dia memukul-mukul daun pintu kaca itu dan memelas memandang Rayden. Berharap pria itu akan iba, tapi yang dia dapatkan malah wajah dingin Rayden."Tuan saya takut," Naya berucap dengan tubuh yang gemetar. Dia terus berusaha untuk membuka pintu, namun Rayden sud

  • Terpaksa Menikahi Duda Impoten    Rumah Sakit

    Ternyata dimana-mana kau memang selalu mengikutiku ya," Alex berucap dengan begitu angkuh. Melihat wajah pria itu membuat Rayden benar-benar muak."Banyak hal yang lebih penting selain mengikutimu, pergi dari sini!" usir Rayden dingin.Namun, Alex malah terkekeh sinis dan mengedikkan bahunya. "Yeah, aku memang akan pergi. Berada di sini hanya membuatku mengingat mantan istrimu yang cantik itu."Rayden langsung memandang Alex dengan tajam. Sepertinya pria ini memang ingin membuat emosi Rayden memuncak. "Pergi atau aku akan menghajarmu sekarang," geram Rayden dengan dada yang sudah bergemuruh hebat.Alex begitu menyukai kemarahan Rayden. Dia seolah memantikkan api untuk membuat Rayden semakin murka. "Aku memang akan pergi. Untuk apa juga aku terus berada di sini," jawabnya. Namun, sebelum pergi dia kembali memandang ke arah Rayden."Jangan lupa datang besok malam datang ke pesta ulang tahun perusahaan mantan mertuamu. Tapi kau ingat, kau juga harus membawa seorang wanita agar kau tidak

  • Terpaksa Menikahi Duda Impoten    Pergi Ke Pesta

    Keadaan Naya sudah jauh lebih baik. Tapi yang tidak baik adalah kesendirian ini yang terasa menyiksa hatinya. Sudah dua hari Naya berada di rumah sakit. Selama itu pula dia hanya sendirian, sesekali Rayden datang itupun hanya untuk melihat keadaan Naya. Sore ini dia sudah bisa pulang, dan akan kembali ke rumah keluarga Bagaspati. Entah sampai kapan Naya akan bertahan di sana. Belum ada dua Minggu tapi dia sudah merasa berat. Apalagi dengan sikap dingin Rayden yang selalu memandangnya penuh benci.Naya menghela nafas, tujuannya dan permintaan Nyonya Dena belum tercapai, dia harus bisa bertahan untuk enam bulan lagi. Menjadi istri yang baik dan tentunya merebut sedikit perhatian Rayden. Tapi, apa mungkin bisa?Tiba-tiba pintu yang terbuka membuat Naya menoleh. Pria itu masuk ke dalam, sepertinya dia baru saja pulang dari perusahaan. Terlihat masih memakai setelan formal yang begitu pas membalut tubuh gagahnya. Jika saja pria ini adalah suami yang mencintainya, mungkin Naya pasti akan m

  • Terpaksa Menikahi Duda Impoten    Bertemu Diandra

    Naya gugup, ini adalah pesta pertama yang dia datangi dan sialnya ini juga pesta milik keluarga mantan istri Rayden. Bagaimana mungkin Rayden berpikiran membawa Naya ke tempat ini. Apa dia ingin memberitahu tentang hubungan mereka, atau ada rencana lain.Gedung besar itu sudah dipenuhi oleh tamu undangan, semua terlihat glamor dan elegan. Naya turun dari mobil dan memperhatikan semua pemandangan itu dengan cemas.Dia menghela nafas ketika Rayden memandangnya dengan lekat. Naya mengerti arti tatapan mata itu, dia langsung merangkul lengan kekar milik Rayden. Berjalan bersama masuk ke dalam gedung. Sementara Agra berjalan di belakang mereka.Pandangan semua orang jelas menuju pada Rayden, Tuan muda Bagaspati yang mereka tahu bukan hanya pebisnis hebat, melainkan juga mantan menantu dari pemilik acara ini."Pasang senyummu dan jangan membuatku malu," Rayden sedikit berbisik pada Naya ketika langkah kaki mereka menapak di atas karpet merah.Naya tidak menjawab apapun, dia hanya tersenyum

  • Terpaksa Menikahi Duda Impoten    Ketakutan Naya

    "Kau harus ingat, kau itu milikku. Aku sudah membayar mahal tubuhmu," Alex berkata begitu terbuka. Jelas saja perkataannya membuat Naya tertunduk malu sekaligus takut."Jadi dia benar jalang, kau menyewanya, Ray?" tanya Diandra. Dia tidak percaya melihat ini. Bibirnya langsung tersenyum miring memandang Rayden dan Naya.Hanya karena tidak ingin terlihat menyedihkan Rayden malah nekad untuk menyewa seorang jalang. Sungguh, hal yang membuat Diandra terkejut.Namun, Rayden sama sekali tidak bergeming. Dia tahu Naya seorang jalang, lantas kenapa? Tujuannya bukan untuk memiliki Naya, tapi untuk membuat Alex panas."Berapa kau dibayarnya?" tanya Rayden pada Naya.Netra tajam milik Alex bergetar, rahangnya mengeras dan dia terus saja menatap Naya yang nampak ketakutan."Kau tahu Tuan Alex yang terhormat, dia memang sudah kau beli, tapi dia sudah aku nikahi. Jadi aku adalah pemiliknya yang sah," Rayden berucap begitu angkuh.Tentu saja ucapannya itu membuat Alex semakin meradang. "Aku tidak

  • Terpaksa Menikahi Duda Impoten    Perdebatan Rayden Dan Alex

    Naya ketakutan, dia memandang ke belakang sambil meraba kepalanya yang berdenyut karena terantuk kursi.Terlihat di belakang mereka sebuah mobil hitam metalik melaju kencang mengejar. Bahkan mobil itu tadi yang sudah menabrak mobil mereka. Sebuah mobil mewah Mercedes Benz G-Class, benar-benar tidak sayang dia menghancurkan mobil itu.Naya menoleh, memandang Rayden yang juga terlihat kesal bahkan wajahnya sudah semakin kelam sekarang. Naya tidak tahu siapa orangnya, tapi yang jelas ini memang bukan hal yang baik."Dimana orang-orang kita?" tanya Rayden pada Agra yang masih terus fokus pada kemudinya."Tidak jauh dari kita, Tuan," jawabnya.Rayden menghela nafas, dia kembali bersandar dan sesekali melirik ke arah kaca spion dimana mobil itu masih terus mengikuti mereka.Tiba-tiba, bibirnya tersenyum miring seperti menyimpan sebuah rencana. Naya yang melihat itu tentu saja semakin takut. Detak jantungnya semakin berdenyut ngilu."Cari tempat sepi, sepertinya dia ingin berbicara denganku,

  • Terpaksa Menikahi Duda Impoten    Foto Pernikahan

    "Tapi, bukankah itu sudah menjadi tugas saya sejak dulu, Tuan?" Vian bertanya dengan raut wajah yang menunjukkan penolakan. Gadis yang usianya hanya selisih dua tahun dari Naya itu nampaknya keberatan dengan apa yang Rayden utarakan.Dia tidak mengerti kenapa Rayden meminta seperti itu. Antara bingung dan juga kesal."Kau berani menolak ku?" Rayden memandang tajam Vian. Gadis itu langsung tertunduk dan menggeleng pelan. Tangannya saling meremas kuat. "Tidak, Tuan. Maaf," jawabnya.Naya memandang Rayden dengan aneh, kepalanya menjadi penuh dengan beribu pertanyaan sekarang. Dia istrinya, tapi kenapa Rayden malah memintanya menjadi pelayan pribadi. Apa yang sebenarnya ada di dalam otak pria itu."Ini hanya berlaku ketika Mama tidak ada, nanti ketika dia pulang kau akan kembali pada tugasmu. Sekarang, kau hanya perlu menjaga apa yang aku lakukan. Jangan sampai ada pelayan atau penjaga lain yang berani mengadu hal ini pada Mama," ujar Rayden.Vian menganggukkan kepalanya pelan. Dia tida

  • Terpaksa Menikahi Duda Impoten    Kebingungan Rayden

    "Foto pernikahan," Naya bergumam seorang diri di dalam ruangan kecil yang pengap itu. Matanya masih terus memandangi foto Rayden dan Diandra. Figura ini sudah pecah dan usang, sepertinya sengaja dibanting dan dibiarkan.'Apa tidak ada yang masuk ke dalam sini? Vian?' Naya bermonolog di dalam hati. Pikirannya mengenangkan seharusnya yang membereskan ini Vian, tapi kenapa seperti tidak pernah ada orang yang masuk ke tempat ini.Ketika di pesta tadi Rayden terlihat datar dan membenci Diandra. Tapi semua tentang mantan istrinya itu masih tersimpan rapi di rumah ini. Sebenarnya apa yang ada di pikiran lelaki itu. Naya benar-benar bingung.Dia beranjak dan meletakkan foto itu di atas meja. Hari semakin larut dan dia harus cepat membereskan ruangan ini agar bisa beristirahat. Memikirkan tentang Rayden dan kehidupannya tidak akan pernah ada habisnya. Jangankan memikirkan tentang lelaki itu, memikirkan diri Naya sendiri saja sudah membuat dia pusing. Entah akan berujung kemana kehidupannya nan

Latest chapter

  • Terpaksa Menikahi Duda Impoten    Cerita Tentang Rayden

    Hari sudah larut malam, Naya masih belum bisa terpejam. Dia masih terbaring di samping Rayden. Pria itu sudah terlelap setelah dia menangis dan meluahkan rasa kesalnya tadi. Naya memandangi wajah Rayden dengan lekat, meski Rayden jahat tapi hati Naya yang memang lembut dan tidak tegaan begitu mengiba melihat pria ini. Pria yang gagah tapi tidak bisa melakukan hal itu, dan apa artinya kegagahan yang dia miliki, apa artinya kekuasaan yang dia punya jika sebagai seorang lelaki dia tidak berguna.Baru kali ini Naya melihat sisi lemah Rayden, dia yang angkuh, pemarah, dan bersifat bossy nyatanya hanyalah topeng dibalik kelemahan yang dia punya.Rumor yang beredar ternyata benar, dan pantas saja Nyonya Dena begitu berharap Naya bisa menyembuhkan pria ini. Tapi, bagaimana mungkin.Naya menghela nafas, dia beranjak dari sisi Rayden perlahan-lahan agar tidak membangunkan pria itu. Rasanya sangat haus dan dia juga belum bisa tidur saat ini.Naya memilih untuk keluar dari kamar, mencari udara s

  • Terpaksa Menikahi Duda Impoten    Percobaan yang Gagal

    Hari sudah larut malam, Rayden duduk di meja kerja dengan tatapan kosong. Tidak ada yang dia lakukan di sana selain duduk dan termenung. Beberapa saat lalu dia baru saja selesai mengecek laporan saham, dan sekarang tidak ada lagi yang bisa dikerjakan.Bukan tidak ada yang bisa dikerjakan, tapi entah kenapa sesuatu tiba-tiba mengganggu pikiran pria itu.Hingga tidak lama, suara pintu yang terbuka membuat Rayden menoleh. Naya masuk dengan membawa segelas teh hangat ke dalam. Gadis itu terlihat lesu meski dia sudah mencoba untuk tersenyum.“Teh anda, Tuan,” ujarnya.Rayden tidak menjawab, dia hanya memperhatikan Naya dari ujung kaki hingga ujung kepala. Memandangi keseluruhan penampilan dan tubuh Naya. Gadis yang sudah membuat dia tidak menentu beberapa waktu terakhir. Naya cantik, putih dan lembut. Meskipun dia kurus dan lesu, tapi itu tidak mengurangi kecantikan alami yang dia miliki.Ini sudah hari ketiga dia membiarkan Rama tinggal di rumah mewahnya. Apa kini waktunya dia menagih jan

  • Terpaksa Menikahi Duda Impoten    Rasa Benci Ibu tiri Naya

    Naya memandang Evelyn yang berjalan mendekat ke arahnya bersama Nyonya Ambar, ibu tiri Naya. Dada Naya langsung bergemuruh, sudah lama sekali dia tidak bertemu dengan dua wanita ular ini. Masih Naya ingat bagaimana jahatnya mereka yang memfitnah Naya begitu kejam hingga membuat Naya masuk ke dalam rumah pelacuran itu.“Lihat, Ma, dia sudah kurus dan jelek. Meski memakai pakaian mahal tapi sepertinya dia kelelahan melayani sugar Daddynya,” Evelyn memandang Naya dengan pandangan meremeh. Dia tidak menyadari jika perkataannya itu membuat Rayden yang ada di sana juga ikut meradang.Nyonya Ambar melebarkan matanya dan memandang kesal pada Evelyn. Apa gadis itu tidak tahu jika ada Rayden di sini. “Tuan muda Bagaspati, anda ada di sini juga? Ada perlu apa? Apa anda ingin mengatakan sesuatu tentang perusahaan itu?” Nyonya Ambar langsung mendekat ke arah Rayden. Sedangkan Evelyn sedikit terkesiap, sepertinya dia tidak tahu jika Rayden adalah tuan muda Bagaspati itu.Rayden hanya diam, dia me

  • Terpaksa Menikahi Duda Impoten    Bertemu Rama

    Naya langsung bersembunyi di sebalik tubuh Rayden. Dia langsung gemetaran ketika mereka malah berpasasan di depan lobi restauran.Alex tersenyum sinis, dia terus memandangi Naya dengan lekat dan tajam. “Sejauh apapun kau mencoba untuk pergi, kau akan tetap bertemu denganku, Naya.”“Jangan coba-coba untuk menyentuhnya. Apa kau mau masuk rumah sakit lagi?” Rayden menatap tajam Alex. Pria ini tidak juga jera untuk mengganggu dan menakuti Naya. Masih Rayden ingat betapa kejamnya Alex memperlakukan Naya beberapa waktu lalu.Dia memang ingin menjadikan Naya sebagai pelampiasan untuk membuat Alex marah dan cemburu. Tapi jika mengingat bagaimana takutnya Naya dengan pria ini, entah kenapa Rayden menjadi tidak tega.“Untuk kali ini kau bisa membawanya, tapi jangan harap hidup kalian akan tenang sampai kapanpun,” ancam Alex. Dia memandang Rayden penuh benci, dan setelah itu langsung masuk ke dalam restauran.Tapi sebelum itu Alex menyempatkan diri untuk menoleh ke arah Naya. Naya tidak memanda

  • Terpaksa Menikahi Duda Impoten    Kelaparan

    Naya terbangun, dia menggeliatkan tubuhnya yang sudah terasa pegal. Perutnya yang lapar membangunkan dia dari tidurnya yang terasa nyaman. Atau mungkin karena dia sudah merasa bosan.Naya terkesiap saat merasa ada sesuatu yang menyelimuti tubuhnya. Sebuah jas, jas siapa. Pikirnya. Dan yang lebih membuat Naya terkejut tentu saja tatapan mata Rayden yang kini sedang menatapnya dari meja kerja.“Sepertinya kau terlalu nyaman berada di kantorku, ya,”Ucapan Rayden membuat Naya tersenyum getir, dia beranjak dan duduk sambil meraih jas itu. Terasa hangat dan harum aroma maskulin yang ada di jas ini mirip seperti harum aroma … tubuh Rayden.‘Apa ini jasnya,’ batin Naya heran. Dia melirik ke arah Rayden. Pria itu nampak mengemasi barang-barangnya yang ada di atas meja.“Bersihkan wajahmu, kita pergi sekarang.”“Kemana?” tanya Naya tanpa sadar. Bahkan suaranya masih terdengar serak dan berat.Rayden menoleh, memandang Naya dengan pandangan datar tapi itu sudah cukup membuat Naya mengerti untuk

  • Terpaksa Menikahi Duda Impoten    Perusahaan Bagaspati

    “Mau apa kau kemari?” Rayden langsung menyerang Rengga dengan pertanyaan. Wajahnya datar dan tentunya kembali tidak bersahabat. Dan itu membuat Naya semakin merasa takut.Naya memilih mundur, dan berdiri dibalik tubuh Rayden, mengabaikan tatapan Rengga yang sejak tadi tidak pernah lepas dari tubuhnya. Entah apa yang ada di dalam kepala pria itu, tapi Naya benar-benar tidak suka dengan cara Rengga menatapnya. Apalagi Rayden.“Aku hanya ingin meminta laporan keuangan bulan lalu, sekaligus mengajukan beberapa klien seperti biasa.”“Urus itu dengan Agra. Aku tidak punya waktu untuk mengurus kecurigaan kalian,” Rayden kembali menarik tangan Naya dan langsung masuk ke dalam lift. Meninggalkan Rengga yang hanya bisa mencebikkan bibirnya. “Sombong sekali, lihat saja kalau sampai satu tahun kau juga tidak bisa memiliki pewaris, maka kau yang akan merasakan ada di posisiku!” Meskipun mendengar, tapi Rayden tetap mengabaikan perkataan Rengga. Dia memilih dan berdiri di balik pintu lift. Meman

  • Terpaksa Menikahi Duda Impoten    Rasa Kesal Diandra

    Naya memandang Diandra yang kini berdiri di hadapan mereka. Dia juga menoleh ke arah Rayden yang masih duduk di kursinya. Pria itu mengusap mulutnya dengan tisu dan langsung menoleh pada Diandra.“Mau apa kau kemari?” Rayden memandang Diandra dengan lekat. Seperti biasa, mantan istrinya itu akan selalu tampil modis dengan pakaian formalnya. Selalu cantik dan juga menarik. Tapi wajahnya yang angkuh sangat jauh berbeda dari Naya yang lembut.Rayden mengerjapkan mata, kenapa dia jadi membandingkan Diandra dan Naya? Sialan.“Aku hanya rindu dengan rumah ini,” Tanpa merasa canggung ataupun malu, Diandra langsung duduk di hadapan Rayden. Duduk dengan senyum yang cukup memikat.Sungguh demi apapun, Naya hanya bisa memandang aneh. Kenapa ada wanita tidak tahu malu seperti Diandra. Rayden hanya masa lalu, tapi dia bisa bersikap seperti ini. “Ini bukan rumahmu lagi, kau lupa?” Nada suara yang terdengar dingin dan datar, mampu membuat Naya takut, tapi tidak dengan Diandra.“Ya, aku tahu. Tapi a

  • Terpaksa Menikahi Duda Impoten    Kedatangan Diandra

    Naya membuka mata perlahan, dia menggeliat seiring matanya yang terbuka lebar. Namun, dia langsung terkejut saat melihat Rayden ada di sebelahnya dan masih nampak tertidur dengan tenang.Tubuh Naya menjadi kaku dan tegang, bahkan nafasnya terasa berhenti untuk beberapa saat ketika melihat Tuan muda ini tidur dengannya.Mata Naya mengerjap, dia baru ingat jika malam tadi Rayden memintanya untuk tidur di atas ranjang. Naya berpikir jika Rayden yang akan tidur di sofa. Tapi nyatanya, mereka malah tidur di atas ranjang yang sama.Hanya sebuah bantal guling yang menjadi pemisah di antara mereka. Dan sekarang, Naya bisa memandangi wajah tampan suaminya ini dari dekat.Sangat tampan, pria dewasa yang seharusnya sudah memiliki istri dan anak. Tapi Rayden masih sendiri dalam traumanya.Naya beralih, dia memandang langit-langit kamar. Jam masih menunjukkan pukul lima tiga puluh. Mungkin Rayden begadang malam tadi hingga saat ini dia masih tertidur.Karena tidak ingin mengganggu, Naya memutuskan

  • Terpaksa Menikahi Duda Impoten    Perubahan Sikap Rayden

    Cukup lama Naya berada di rumah sakit, mungkin hampir seminggu. Dan setelah keadaannya pulih Rayden membawa Naya kembali ke rumah. Selama seminggu di rumah sakit, Rayden tidak pernah pulang ke rumah. Setiap malam dia selalu menemani Naya di sana. Bukan hanya khawatir dengan keadaan gadis itu, tapi dia juga khawatir jika Alex datang dan membawa Naya kembali."Turun," Suara Rayden membuat Naya sedikit terkesiap. Selama di perjalanan dia hanya diam dan melamun saja. Tidak tahu harus senang atau tidak, tapi Rayden kembali membawanya ke rumah ini.Naya tidak menjawab, dia hanya keluar dari dalam mobil dan berjalan mengikuti Rayden masuk.Agra berjalan di belakang Naya, sesekali dia memperhatikan istri Tuannya itu yang sedikit lesu. "Selamat datang kembali Nona, Tuan," sapa Bu Minah.Naya tersenyum, dia mengangguk pelan memandang satu-satunya orang yang tulus padanya di rumah ini. Tapi … biasanya Vian yang akan menyambut mereka, kemana dia?"Nona sudah baikan?" Bu Minah terlihat khawatir

DMCA.com Protection Status