“E… Elevator Pitch?” Olivia Milan sedikit tergugu ketika mengeja dua kata yang masih terdengar cukup asing di telinganya itu.
“Bukankah itu sangat mudah, Sayangku? Lakukanlah yang terbaik!” Rainer Griffin mengangkat satu telapak tangannya, memberi sebuah isyarat agar Olivia Milan segera menyuguhkan sebuah bentuk perkenalan diri menggunakan teknik Elevator Picth.
Sayangnya, Olivia Milan justru menggaruk kepalanya yang tak gatal. Tak hanya sampai di situ, tangan gadis itu secara refleks melakukan sebuah gerakan yang seharusnya tak ia lakukan. Olivia Milan menyingkap rambutnya ke belakang telinga sebanyak lebih dari tiga kali.
“Ba… Bagaimana memulainya..?” Olivia Milan bertanya pelan ke arah Rainer Griffin dengan sorot mata yang dipenuhi oleh kecemasan.
Bahkan, orang yang bukan ahli psikologi pun bisa menilai jika Olivia Milan tengah dilanda kegugupan yang besar saat itu. Sementara itu, di kalangan keluarga-k
Sesosok nenek tua yang berjalan dengan bantuan tongkat kayu tengah melangkah mendekat ke meja makan. Nenek tua tersebut menyuguhkan ekspresi yang tak senang ketika kedamaiannya diganggu oleh suara berisik adu mulut antara Rainer Griffin dengan ayah dan ibunya. Dialah Emily Griffin, Nyonya Besar yang sesungguhnya. Namun, karena ingin menjalani masa tua yang damai, Emily Griffin menyerahkan tanggung jawab pengelolaan kekayaan keluarga kepada ayah dan ibu Rainer Griffin.“Ibu! Lihat kelakuan cucumu ini! Dia membawa gadis dungu untuk dijadikan menantu di keluarga Griffin, bukankah wajar jika aku marah karenanya?!” Nyonya Besar bangkit berdiri dari posisi duduk, satu telunjuknya menuding wajah Olivia Milan dengan tatapan benci sekaligus marah.“Ibu, maaf telah mengganggu ketenangan ibu. Kami sedang ingin memberi pelajaran kepada cucumu yang kurang ajar ini!” si ayah Rainer Griffin pun turut memberi pembelaan kepada istrinya.“Nenek, suda
“Rain, apa dia benar-benar kekasihmu?” Emily Griffin beralih menoleh kepada Rainer Griffin, cucu kesayangannya.Mendengar pertanyaan tersebut keluar di saat-saat yang seperti itu, Rainer Griffin hanya menjawab dengan bahasa isyarat satu anggukan pelan. Setelah mengangguk dengan gerakan ragu-ragu itu, Rainer Griffin tak bisa menahan jari jemarinya untuk memijit-mijit keningnya yang terasa sangat pusing.“Ibu! Tunggu apa lagi? Bukankah seharusnya ibu segera mengusir gadis sialan ini?” ungkap Daisy Griffin, putri dari Emily Griffin sekaligus calon mertua Olivia Milan.Mendapati calon mertuanya terlihat sangat tak menyukainya, jari jemari Olivia Milan tak bisa berhenti untuk bergerak meremas-remas pakaiannya sendiri. Kegelisahannya sudah tak bisa digambarkan lewat kata-kata.“Maafkan saya, sepertinya kehadiran saya tak diinginkan oleh semua orang di sini. Bagaimana ini?” Olivia Milan bertanya entah pada siapa, yang je
Dari cara bicara Nyonya Emily Griffin, nenek tua itu terlihat cukup terkesan dengan tindakan yang pernah dilakukan Olivia Milan sebelumnya. Setidaknya, tak ada aturan yang mewajibkan seseorang untuk berbuat baik kepada gelandangan. Kala itu, Olivia Milan tengah berbuat sesuatu yang cukup baik kepada seorang Nyonya Emily Griffin yang ia kira hanyalah nenek gelandangan.Sayangnya, orang yang dia kira gelandangan tersebut justru merupakan perempuan paling kaya di kota tempat Olivia Milan berada. Beruntung Nyonya Emily Griffin masih punya cukup hati untuk memberi apresiasi kepada sosok gadis yang telah memiliki niat tulus padanya itu.“Nona, andai yang Kau hibur kala itu adalah benar-benar seorang gelandangan, ah, dia pasti sangat terharu dan bahagia. Sayang, kau justru menghibur konglomerat sepertiku, membuatku tak begitu bisa merasakan kehangatan dari hatimu,” Nyonya Emily Griffin berhenti sejenak, ia lantas meminta izin untuk duduk sebentar sebelum akhirnya
“Aku harus mendapat imbalan untuk semua kepenatan yang kualami malam ini, mengerti?!” bentak Rainer Griffin ketika ia telah berada di mobilnya bersama Olivia Milan. Sepanjang perjalanan pulang itu, Rainer Griffin tak berhenti mengoceh memarahi Olivia Milan yang tak bisa berperilaku semestinya ketika berada dalam sesi makan malam bersama keluarga besar.“Untung aku berhasil melakukan negosiasi besar-besaran dengan nenekku! Jika tidak, kau sudah ditendang dari sana!” pria itu membentak kekasihnya lagi, tak peduli Olivia Milan tengah terisak-isak dan terlihat kesulitan mengatur napasnya yang tersengal-sengal.“Kau kira dengan menangis aku akan berhenti marah-marah? Habiskan air matamu, dan lihat, aku akan tetap marah! Aku tak pernah merasa tertekan seperti ini sebelumnya! Sial!!!”Lagi-lagi, Rainer Griffin tak bisa membendung amarahnya. Merasa sangat kesal pada dirinya sendiri karena hatinya justru tergila-gila pada sosok gadis y
Hening.Rainer Griffin membenturkan dahi pada tangannya yang mengepal dengan siku menopang kemudi mobil. Ia ingin memarahi Olivia Milan dengan umpatan-umpatan yang kasar. Bagaimanapun, jika ia tak jatuh cinta pada gadis itu, hari-harinya akan jauh lebih tenang dan damai.“Katakan, berapa?!”Rainer Griffin memalingkan wajahnya perlahan ke arah Olivia Milan yang tak juga berhenti menangis. Pria itu mengutarakan kalimat pertanyaan yang cukup tak bisa dimengerti.“Katakan, BERAPA UANG YANG HARUS KUTEBUS AGAR KAU BERSEDIA MENGEMBALIKAN HATIKU YANG KAU BAWA???!!”Tiba-tiba, Rainer Griffin meneriaki Olivia Milan menggunakan kalimat ajaib yang terdengar sedikit asing di telinga.“KEMBALIKAN HATIKU! PEREMPUAN SIALAN!”Olivia Milan menelan ludah, menarik napas dalam dan berjuang keras untuk menahan isakannya agar tak mengganggunya beberapa waktu ke depan. Dalam batin gadis itu tengah berhitung, dari satu, dua
‘Kamu boleh bertengkar sebanyak seribu kali dengan kekasihmu, selama kamu memiliki kesediaan untuk berbaikan, segalanya akan jauh lebih indah setelahnya!’Begitulah sebuah status yang tiba-tiba muncul di media sosial Olivia Milan. Ketika menulis kutipan tersebut, gadis itu sedang duduk berdua dengan kekasihnya, tepatya di sofa ruang tengah apartemen Rainer Griffin. Mereka menghabiskan dini hari itu dengan menyesap cokelat hangat sambil keduanya duduk mesra saling menyandar satu sama lain.‘Cinta, terkadang bisa membuat hal yang mudah menjadi rumit. Terkadang lagi, ia bisa menyulap sesuatu yang rumit menjadi sangat mudah.’Tulis Olivia Milan lagi dalam feed media sosialnya. Gadis itu sedang merayakan kegembiraannya yang telah berhasil melewati baku hantam adu mulut dengan kekasihnya, Rainer Griffin. Setelah adegan ciuman paksa di dalam mobil selesai, bukannya meneruskan perkelahian, Olivia Milan dan Rainer Griffin justru seperti menemukan
Pagi hari setelahnya, terdengar suara ribut-ribut di dalam apartemen Rainer Griffin karena Olivia Milan telah sangat marah akibat postingan kontroversial yang dibuat oleh Rainer Griffin. Gara-gara kutipan yang dibuat kekasihnya lewat akun sosial medianya itu, Olivia Milan harus menanggung malu sebab ia mendapat banyak olok-olokan dari teman-teman dunia mayanya.“Pria berengsek sialan! Lihat apa yang telah kau buat pada akun sosial mediaku!” teriak Olivia Milan dengan menggunakan bahasa yang tak baku untuk pertama kalinya kepada Rainer Griffin yang saat itu baru bangun tidur.“Huaaaah... Katakan saja pada mereka jika ponselmu sedang dibajak! Lagi pula, bukankah kenyataannya memang demikian?” balas Rainer Griffin dengan masih menunjukkan rasa kantuk berat, wajar saja, dia memang hanya tidur selama kurang dari dua jam kala itu.Melihat Rainer Griffin yang masih enggan terbangun dari sofa, Olivia Milan secara perlahan-lahan meraih ponsel mili
111.Hal yang lebih mencengangkan berikutnya adalah ketika Olivia Milan membuka beberapa lampiran gambar lain yang dikirim oleh nomor asing tersebut. Gambar-gambar itu mempertontonkan pemandangan yang tak menyenangkan di mata Olivia Milan.“Hei, mengapa wajahmu terlihat aneh? Ada apa dengan ponselku?”Perlahan-lahan, Rainer Griffin bangkit dari tidurnya dan memosisikan diri untuk duduk di samping Olivia Milan. Pria itu melihat ekspresi Olivia Milan yang tampak seperti kaget, marah, sedih, sekaligus bingung yang melebur dalam sekali waktu.“Kenapa? Apa yang terjadi?” Rainer Griffin memosisikan dirinya sejajar dengan Olivia Milan, membuatnya bisa melihat ke arah layar ponsel pintarnya.Seketika, Rainer Griffin merebut ponsel itu dan lekas-lekas jarinya menekan tombol delete pada lampiran-lampiran gambar yang dikirim oleh nomor asing tersebut. Olivia Milan hanya terdiam tanpa tahu harus memulai kemarahannya dari mana. Bingung u
Ketika lampu ruangan telah menyala kembali, beberapa pria berseragam POLICE tengah berada di ruangan. Mereka membawa surat tugas penangkapan Alice Winterbourne yang didakwa sebagai dalang dari beberapa kasus kriminal ringan dan juga berat. Penangkapan tersebut merupakan buntut dari pelaporan Madam O-Mee yang selama enam tahun terakhir mulai giat mengumpulkan para korban Alice Winterbourne dan secara bersama-sama membangun aliansi guna merobohkan organisasi kriminal berkonsep Butterfly Effect yang digawangi Alice Winterourne.Maka, penangkapan Alice di hari pernikahannya bersama Rainer Griffin itu telah menjadi kabar yang paling mengejutkan di dalam gedung Treasury Luxurious Palace hari itu.“Jadi, Madam O-Mee adalah sosok gadis yang dulunya menjadi karyawan Rainer Griffin? Gadis itu telah bermetamorforsis menjadi Perempuan Hebat dan memiliki banyak privilege akibat kekayaannya yang berlimpah. Sepertinya ia sedang berada dalam misi membalas dendam kepada Alice Win
Tak terasa, tiga puluh menit telah berlalu. Suasana di dalam gedung Treasury Luxurious Palace berubah drastis, dari yang awalnya para tamu undangan diajak tertawa renyah akan dongeng Madam O-Mee yang menarik, di menit ke tiga puluh suara isakan tangis terdengar nyaris di seluruh penjuru ruangan.Semua orang turut terbawa kesedihan tokoh utama dalam dongeng yang saat itu diceritakan tengah mengandung bayi sementara si ayah bayi justru mengusir si tokoh utama lantaran si ayah mengalami amnesia dan mendapat doktrin sesat dari teman wanitanya.“Apa-apaan ini?” Rainer Griffin mengusap air matanya yang terjatuh.“Madam O-Mee, cepat lanjutkan dongengnya! Di mana si ayah berengsek itu sekarang?!” Tiba-tiba, Rainer Griffi berteriak dengan suara lantang sambil melangkah maju mendekati posisi Madam O-Mee di sisi depan.Yang membuat para tamu undangan keheranan adalah, Rainer Griffin tiba-tiba berlutut beberapa meter dari Madam O
“Apa maksudmu?! Aku tak percaya! Madam O-Mee berasal dari negara Clarksville, tak ada alasan baginya untuk berada di kota ini! Kau mungkin hanya seorang pembual! Lagi pula, sosok Madam O-Mee masihlah sangat misterius, meski tercatat memiliki kekayaan yang berlimpah, ia tak pernah menampakkan diri di muka publik!” Alice Winterbourne berteriak marah-marah, ia lantas menjerit memanggil security dan memintanya untuk mengusir Madam O-Mee.Tetapi, begitu si security datang mendekat, security tersebut justru meminta maaf berulang kali kepada sosok Madam O-Mee.“Madam O-Mee, maafkan kekacauan yang terjadi di sini.” Security tersebut lantas menoleh ke arah Alice Winterbourne yang masih terlihat marah. “Nona, harap jaga bicara Nona, Madam O-Mee bisa saja mengusir semua yang ada di sini sebab dia adalah pemilik tunggal dari gedung ini…”Seketika, Alice Winterbourne disergap kegelisahan, kemarahan, dan juga rasa malu yang menggunun
Treasury Luxurious Palace yang berada di kota Gapi tengah dipenuhi oleh deretan tamu-tamu undangan pernikahan. Hari itu, adalah hari bersejarah di kota Gapi lantaran dua pemuda brilliant dari kota tersebut akan segera melangsungkan pernikahan. Setelah enam tahun berada dalam masa-masa terpuruk, Rainer Griffin akhirnya terpaksa menyetujui permintaan ayah dan ibunya untuk menikah dengan Alice Winterbourne.Kala itu, prosesi pernikahan telah usai dan Rainer Griffin terlihat tengah dengan malas meladeni tamu-tamu dan kolega kerjanya yang datang. Sementara itu, Alice Winterbourne sedang sangat gembira dan menempel lekat-lekat di tubuh Rainer Griffin, seolah gadis itu ingin menunjukkan pada dunia bahwa hari itu, Rainer Griffin telah resmi menjadi miliknya seorang.Suasana di dalam Treasury Luxurious Palace tiba-tiba bising sesaat setelah masuknya dua tamu yang tak terdaftar dalam deretan tamu undangan. Dua orang tamu itu adalah seorang perempuan bergaun putih layaknya mempel
“Alice berengsek sialan! Di mana gadis itu sekarang?! Bajingan, dia telah membuatku kehilangan kekasih dan juga darah dagingku sendiri!”Setiap hari sejak mendapatkan ingatannya kembali, tak ada hal yang dilakukan Rainer Griffin selain marah dan mengamuk. Sayangnya, sekuat apapun ia meminta orang-orang hebat untuk menyelidiki Alice Winterbourne, Rainer Griffin tak menemukan bukti apa-apa.“Sayangku, Rain… Sudah kukatakan bahwa Alice menceritakan tentang kisah Varen Omkara itu, lantaran ia khawatir jangan-jangan Olivia memang memanfaatkanmu gara-gara ada jantung suaminya di tubuhmu… Tenanglah…” lerai ibu Rainer Griffin kala anaknya mengamuk kembali.“Ibu, sedetik pun Olivia Milan tak pernah menuntutku atas kasus jantung suaminya. Ia sepertinya juga tak pernah tahu jika jantung suaminya ada di tubuhku! Ini adalah akal-akalan busuk dari Alice yang ingin memisahkan kami!”Begitulah, sepanjang hari kehid
Malam itu, Olivia Milan meninggalkan kota tempat Rainer Griffin berada. Ia bahkan diminta untuk membatalkan perjanjian kerjanya bersama Alexander Brown yang susah payah telah ia dapatkan. Tak hanya itu, Olivia Milan juga harus memutus kontak dari seluruh kenalannya di kota Gapi. Ia dituntut untuk menjadi manusia yang benar-benar baru, dan menjalani kehidupan yang baru di pulau Dewata, Bali, Indoensia.Jika ia melanggar, kemungkinan besar Alice Winterbourne akan menjalankan rencana Butterfly Effectnya lagi dan mengancam akan membuat tubuh Rainer Griffin cacat selama-lamanya. Setidaknya, itulah pesan yang dikatakan oleh bodyguard Alice kepada Olivia Milan.“Lalu, apa tujuan Alice melakukan semua ini? Kukira, ia mencintai Rainer Griffin. Bagaimana bisa ia berniat mencelakai orang yang ia cintai?!” Olivia Milan bertanya pada bodyguard Alice dalam perjalanan menuju ke bandara.“Butterfly Effect Project merupakan proyek underground yang melibatkan ba
“Alice!!! Aku ingin bertemu Rain sebelum berpisah sepuluh tahun! Aku ingin menemuinya! Kumohon! Kumohon!”Olivia Milan bersujud di kaki Alice Winterbourne, ia tahu setelah menandatangani surat perjanjian tertutup itu, seharusnya ia sudah tak boleh lagi berhubungan dengan Rainer Griffin selama sepuluh tahun ke depan. Tetapi, begitu ia tahu bahwa jantung Varen Omkara ada di tubuh Rainer Griffin dan Rainer Griffin tak pernah berbuat kejahatan apapun pada suaminya, Olivia Milan ingin memeluk tubuh yang berisi dua manusia yang paling ia cintai di dunia.“Kau tahu mengapa Rain mengalami hilang ingatan dan membencimu saat ini?”Alice menyingkrikan kakinya yang disembah oleh Olivia Milan, lantas mengangkat pundak Olivia untuk bangun dan sejajar dengannya.“Aku bekerja pada sebuah proyek Butterfly Effect, pekerjaan merencanakan dan mengeksekusi kejahatan menggunakan konsep Buttlerfly Effect, menjadikan tindak criminal seolah-olah hany
Plok Plok Plok!Alice Winterbourne memberi applause kepada Olivia Milan yang baru saja menandatangi surat perjanjian kontrak. “Kau telah mengambil pilihan yang bagus, Nona Manis! Baiklah, bersiap-siaplah untuk menerima kabar mengejutkan ini!”Alice Winterbourne menarik napas dalam, bersiap untuk memberi kejutan pada Olivia Milan yang duduk dengan tubuh sedikit gemetar. Akhirnya, ia berhasil menggiring pikiran Olivia Milan dengan cara terus menerus menghubungkan kematian Varen Omkara dengan Rainer Griffin, seolah orang yang mendengar statement Alice akan berpikir jika Rainer Griffin telah berbuat kejahatan pada Varen Omkara.“Suamimu saat ini hidup di tubuh Rainer Griffin, Nona Manis!”“A… Apa maksudmu?!”Alice Winterbourne mengambil sesuatu dari dalam saku pakaiannya, semacam member card yang berwarna merah. Ia lantas melemparkan member card tersebut pada Olivia Milan.“Suamiku menjadi anggota
“Ah… Aku lupa… Aku baru akan mengatakannya jika kau menandatangani surat perjanjian yang kubuat. Hihi, tentu saja, kau boleh menandatanganinya dan mengetahui bagaimana Rainer Griffin memanfaatkan suamimu. Atau, kau juga boleh untuk pergi begitu saja tanpa perlu tahu jika nyatanya sampai saat ini suamimu masih hidup!”“Cih! Ini pasti jebakan! Jika aku menandatanganinya, aku berarti setuju untuk pergi dari kota ini dan menetap di negara yang kau pilihkan, menghilang dari kehidupan Rainer Griffin selama sepuluh tahun dan sekaligus tak diberi izin untuk menggunakan nama asliku dalam kehidupan sehari-hari! Semua pasal ini berisi hal-hal yang memberatkan posisiku, itu sungguh harga yang terlalu mahal hanya demi sebuah informasi yang mungkin juga palsu! Kau bilang suamiku masih hidup, ah, aku bahkan menghadiri pemakamannya!”Sejenak setelah mengatakan kalimat terakhirnya, Olivia Milan tersentak kaget oleh ingatannya sendiri. Bahwa, ia seb