Matahari sudah merangkak tinggi ketika tubuh Olivia Milan terbangun mendadak karena jatuh dari sofa. Gadis itu memijit-mijit kepalanya sebab keningnya menghantam lantai dengan cukup keras. Di atas sofa, Rainer Griffin masih tidur dengan posisi yang sama persis seperti sebelumnya.
“Sial! Ini sudah siang! Tuan Griffin, Tuan Griffin… Bukankah Tuan Griffin harus ke kantor hari ini?” Olivia Milan mengguncang-guncang tubuh Rainer Griffin untuk membuat pria itu segera terbangun.
“Huaah… Aku sudah menghubungi Adelyn untuk mengosongkan jadwalku hari ini… Huah…” sahut Rainer Griffin masih dalam posisi yang sama.
“Benarkah, kapan?” kening Olivia Milan berkerut, ia tak mendengar apa pun sebelumnya, ia khawatir Rainer Griffin hanya bermimpi ketika mengatakan telah menghubungi Adelyn Scarlet.
“Sudaah… Tadi pagi, waktu kau masih mengorok! Adelyn bahkan bisa mendengar suara dengkuranmu dari sebe
Olivia Milan tercekat kaget ketika menemukan seorang gadis cantik yang tengah menggeliat dengan sangat menggoda dari atas ranjang Rainer Griffin. Yang membuat Olivia Milan semakin kaget adalah, ia sudah pernah bertemu dengan gadis itu.“Rain… Kau bahkan masih menggunakan password yang sama seperti dulu. Ah… Aku jadi rindu saat-saat kebersamaan kita dulu!” ungkap gadis itu dengan sangat manja, ia bahkan sama sekali tak merasa canggung meski ada sosok perempuan lain di ruangan tersebut.“Pergi Kau dari sini! Menyingkir dari ranjangku!” Rainer Griffin melangkah maju, ia berencana menyeret gadis itu dari atas ranjangnya.“Ah, kau mau membawaku ke mana, Tampan? Aku pasrah jika Kau yang menyeretku.” Desis gadis itu tanpa ragu, tanpa malu.Olivia Milan merasakan hawa panas tengah menjalari dadanya, ia tak menyangka jika Alice Winterbourne yang cantik dan memesona itu ternyata dengan sangat terang-terangan telah m
“Bagaimana jika yang terjadi adalah sebaliknya?Olivia Milan menunduk lagi, memain-mainkan jari jemarinya karena merasa terganggu dengan pikiran buruk yang mulai memasuki kepalanya.“Berhasil! Tentu saja hubungan kita akan berhasil. Berakhir dengan bahagia, dan selalu berjalan dengan bahagia.”Rainer Griffin menepuk-nepuk pundak Olivia Milan, mencoba menghibur gadis yang tengah dilanda keragu-raguan itu. Sebetulnya, ia sendiri juga memiliki keraguan yang sama, tetapi setiap kali keraguan tersebut muncul, segera ia tangkis dengan kenangan-kenangan manis ketika ia bersama Olivia Milan.“Bagaimana jika sebaliknya?” kukuh Olivia Milan pada pertanyaannya.“Sssst… Jangan berkata yang bukan-bukan! Sudah, aku akan beristirahat sebentar, mau menemaniku tidur?” Rainer Griffin mencoba mengalihkan pembicaraan, ia menarik tangan Olivia Milan menuju ke ranjangnya. “Nah, tolong rapikan sebentar selagi aku gan
Efek samping dari jatuh cinta adalah menjadi gila. Seperti saat itu, Olivia Milan memandang apa yang dilakukan oleh Rainer Griffin benar-benar tak begitu masuk akal. Rainer Griffin memegangi telapak tangan Olivia Milan dan menciuminya beberapa kali, pria itu lantas meletakkan telapak tangan Olivia Milan di bawah pipinya. Ia menidurkan diri dalam posisi miring dengan satu telapak tangan Olivia Milan ia jadikan alas di bawah pipi.“Rasanya menyenangkan… Aku ingin buru-buru menikah denganmu, Nona Milan…” gumam Rainer Griffin dengan mata tertutup. Beberapa detik setelah mengucapkan kalimat tersebut, Rainer Griffin telah kehilangan kesadarannya karena tertidur.Melihat kekasihnya tidur, Olivia Milan memelorotkan sandarannya. Pelan-pelan gadis itu juga memosisikan tubuhnya untuk berada sejajar dengan tubuh Rainer Griffin. Dengan satu tangan masih berada di pipi Rainer Griffin, Olivia Milan menggunakan tangannya yang lain untuk mencoba menyentuh hidu
“Apa maksudnya ini? Bagaimana bisa seorang perempuan justru meminta kekasihnya untuk pergi bersama gadis lain? Tidak! Aku akan datang ke acara peresmian Winterbourne Empire State Building bersama kekasihku sendiri, Olivia Milan!”Rainer Griffin mencubit pipi Olivia Milan yang masih terlihat mengantuk, gadis itu meringis sebentar lantas balas memberi cubitan keras ke pipi Rainer Griffin.Belum sempat Olivia Milan merespon kalimat Rainer Griffin, dua orang itu dikagetkan dengan getar dan bunyi ponsel Olivia Milan yang mendapat panggilan dari Harry Johnson. Karena ponsel Olivia Milan juga berada dalam jangkauan Rainer Griffin, pria itu mengerutkan alis dan terlihat tak begitu senang.Melihat perubahan ekspresi yang ada di wajah kekasihnya, Olivia Milan mengangkat alis seolah bertanya apakah ia sebaiknya membiarkan panggilan tersebut atau mengangkatnya.“Angkat saja, tapi aktifkan mode Loudspeaker! Aku mau mendengar apa yang akan disampaikan
Ketika melihat ekspresi Rainer Griffin yang justru gembira mendapat serangan, Olivia Milan kian memperkeras cubitan-cubitan yang ia lakukan. Bersamaan dengan itu, dengan gerakan yang sangat cepat, Rainer Griffin menarik selimut tebal yang saat itu berada di bawah kakinya. Ia menelungkupkan selimut tersebut ke tubuh Olivia Milan yang berada di atas tubuhnya.Setelah selimut itu menutupi tubuh mereka berdua, Rainer Griffin segera menangkap dua sisi bawah ketiak Olivia Milan. Mencengkramnya erat lalu membanting tubuh gadis itu untuk beralih posisi ke bawah sementara Rainer Griffin berada di atas.“Aaaaah!!!” Olivia Milan memekik tertahan ketika dalam sekejab ternyata keadaannya justru menjadi berkebalikan. Dari yang awalnya dia berada di atas dan dengan leluasa menyerang Rainer Griffin, kini tubuhnya berada di bawah dan tengah ditindih oleh Rainer Griffin.“Sekarang, giliranku yang akan melakukan epic comeback!” Rainer Griffin melepas kaus p
“Baik, punggungku telah siap. Pukul sekeras-kerasnya, dengan begitu perasaan bersalahku akan bisa berkurang banyak…” ucap Rainer Griffin seraya menutup mata pelan-pelan.“Benar sudah siap, Tuan?” tanya Olivia Milan lagi.“Tentu!”“Baiklah! Satu… Dua… Tiga!!!”Slluuuupppp!!!Bukannya memukul punggung pria itu, Olivia Milan justru memberi pelukan dari belakang. Ia menyelipkan dua tangannya di bawah ketiak Rainer Griffin, lantas mendekapnya dengan sangat erat. Tentu saja, Rainer Griffin merasa sedikit kaget atas pelukan yang diberikan secara tiba-tiba oleh Olivia Milan.“Jadi, apakah ini yang disebut sebagai pukulan yang menyakitkan, Nona Milan? Kalau begitu, aku bersedia dipukul sesering mungkin!” celetuk Rainer Griffin dengan tersenyum gembira. Pria itu lantas melirik ke belakang dan mendapati wajah Olivia Milan tengah menampilkan ekspresi yang sangat manja.
Sebenarnya, Rainer Griffin ingin mengantar Olivia Milan hingga ke pintu masuk La Vie en Rose Boutique. Tetapi, karena ponsel Rainer Griffin selalu bordering setiap beberapa detik sekali, Olivia Milan meminta pria itu untuk pergi secepatnya tanpa harus mengantarnya sampai ke pintu masuk La Vie en Rose Boutique. Gadis itu akan merasa bersalah jika Rainer Griffin mendapat masalah karena dirinya.“Tuan, saya sudah biasa ke mana-mana sendiri. Tuan Griffin segeralah pergi menemui Nyonya.” ucap Olivia Milan seraya memiringkan wajahnya, melempar senyum hangat untuk meyakinkan Rainer Griffin jika ia memang benar benar siap ditinggal sendirian.“Anak pintar, hati-hati, ya!” Rainer Griffin mengelus bawah dagu Olivia Milan dengan lembut, sebelum ia benar-benar pergi, pria itu memberikan satu kecupan di kening sebagai salam perpisahan yang manis.Maybach Exelero milik Rainer Griffin telah melaju dengan sangat cepat, Olivia Milan bahkan tak sempat mela
Halo kakak readers semua... Selamat hari raya Idul Adha ya bagi yang menjalankan. Author ucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya bagi para readers yang sudah membaca novel ini. Jujur sekali saya belum begitu terbiasa menulis romance, sebelum-sebelumnya saya lebih condong ke menulis fantasy, jadi tolong dimaafkan ya jika ada banyak kurang-kurangnya. Author akan saaaaaaaaaaaaaaaangaaaaaat berterima kasih jika kalian berkenan meninggalkan review atau ngasih saran gimana gitu biar novel ini bisa jadi lebih menarik. Sekian sapaan dari author, semoga kita sehat selaluuu, bahagia, sejahtera... Aaamiiin.... *** Note: Kalian juga bisa menyapa author di kanal Y0utube author: iPus Channel Banin SN atau bisa juga ikuti Instagr4m author di Banin.sn terima kasih...
Ketika lampu ruangan telah menyala kembali, beberapa pria berseragam POLICE tengah berada di ruangan. Mereka membawa surat tugas penangkapan Alice Winterbourne yang didakwa sebagai dalang dari beberapa kasus kriminal ringan dan juga berat. Penangkapan tersebut merupakan buntut dari pelaporan Madam O-Mee yang selama enam tahun terakhir mulai giat mengumpulkan para korban Alice Winterbourne dan secara bersama-sama membangun aliansi guna merobohkan organisasi kriminal berkonsep Butterfly Effect yang digawangi Alice Winterourne.Maka, penangkapan Alice di hari pernikahannya bersama Rainer Griffin itu telah menjadi kabar yang paling mengejutkan di dalam gedung Treasury Luxurious Palace hari itu.“Jadi, Madam O-Mee adalah sosok gadis yang dulunya menjadi karyawan Rainer Griffin? Gadis itu telah bermetamorforsis menjadi Perempuan Hebat dan memiliki banyak privilege akibat kekayaannya yang berlimpah. Sepertinya ia sedang berada dalam misi membalas dendam kepada Alice Win
Tak terasa, tiga puluh menit telah berlalu. Suasana di dalam gedung Treasury Luxurious Palace berubah drastis, dari yang awalnya para tamu undangan diajak tertawa renyah akan dongeng Madam O-Mee yang menarik, di menit ke tiga puluh suara isakan tangis terdengar nyaris di seluruh penjuru ruangan.Semua orang turut terbawa kesedihan tokoh utama dalam dongeng yang saat itu diceritakan tengah mengandung bayi sementara si ayah bayi justru mengusir si tokoh utama lantaran si ayah mengalami amnesia dan mendapat doktrin sesat dari teman wanitanya.“Apa-apaan ini?” Rainer Griffin mengusap air matanya yang terjatuh.“Madam O-Mee, cepat lanjutkan dongengnya! Di mana si ayah berengsek itu sekarang?!” Tiba-tiba, Rainer Griffi berteriak dengan suara lantang sambil melangkah maju mendekati posisi Madam O-Mee di sisi depan.Yang membuat para tamu undangan keheranan adalah, Rainer Griffin tiba-tiba berlutut beberapa meter dari Madam O
“Apa maksudmu?! Aku tak percaya! Madam O-Mee berasal dari negara Clarksville, tak ada alasan baginya untuk berada di kota ini! Kau mungkin hanya seorang pembual! Lagi pula, sosok Madam O-Mee masihlah sangat misterius, meski tercatat memiliki kekayaan yang berlimpah, ia tak pernah menampakkan diri di muka publik!” Alice Winterbourne berteriak marah-marah, ia lantas menjerit memanggil security dan memintanya untuk mengusir Madam O-Mee.Tetapi, begitu si security datang mendekat, security tersebut justru meminta maaf berulang kali kepada sosok Madam O-Mee.“Madam O-Mee, maafkan kekacauan yang terjadi di sini.” Security tersebut lantas menoleh ke arah Alice Winterbourne yang masih terlihat marah. “Nona, harap jaga bicara Nona, Madam O-Mee bisa saja mengusir semua yang ada di sini sebab dia adalah pemilik tunggal dari gedung ini…”Seketika, Alice Winterbourne disergap kegelisahan, kemarahan, dan juga rasa malu yang menggunun
Treasury Luxurious Palace yang berada di kota Gapi tengah dipenuhi oleh deretan tamu-tamu undangan pernikahan. Hari itu, adalah hari bersejarah di kota Gapi lantaran dua pemuda brilliant dari kota tersebut akan segera melangsungkan pernikahan. Setelah enam tahun berada dalam masa-masa terpuruk, Rainer Griffin akhirnya terpaksa menyetujui permintaan ayah dan ibunya untuk menikah dengan Alice Winterbourne.Kala itu, prosesi pernikahan telah usai dan Rainer Griffin terlihat tengah dengan malas meladeni tamu-tamu dan kolega kerjanya yang datang. Sementara itu, Alice Winterbourne sedang sangat gembira dan menempel lekat-lekat di tubuh Rainer Griffin, seolah gadis itu ingin menunjukkan pada dunia bahwa hari itu, Rainer Griffin telah resmi menjadi miliknya seorang.Suasana di dalam Treasury Luxurious Palace tiba-tiba bising sesaat setelah masuknya dua tamu yang tak terdaftar dalam deretan tamu undangan. Dua orang tamu itu adalah seorang perempuan bergaun putih layaknya mempel
“Alice berengsek sialan! Di mana gadis itu sekarang?! Bajingan, dia telah membuatku kehilangan kekasih dan juga darah dagingku sendiri!”Setiap hari sejak mendapatkan ingatannya kembali, tak ada hal yang dilakukan Rainer Griffin selain marah dan mengamuk. Sayangnya, sekuat apapun ia meminta orang-orang hebat untuk menyelidiki Alice Winterbourne, Rainer Griffin tak menemukan bukti apa-apa.“Sayangku, Rain… Sudah kukatakan bahwa Alice menceritakan tentang kisah Varen Omkara itu, lantaran ia khawatir jangan-jangan Olivia memang memanfaatkanmu gara-gara ada jantung suaminya di tubuhmu… Tenanglah…” lerai ibu Rainer Griffin kala anaknya mengamuk kembali.“Ibu, sedetik pun Olivia Milan tak pernah menuntutku atas kasus jantung suaminya. Ia sepertinya juga tak pernah tahu jika jantung suaminya ada di tubuhku! Ini adalah akal-akalan busuk dari Alice yang ingin memisahkan kami!”Begitulah, sepanjang hari kehid
Malam itu, Olivia Milan meninggalkan kota tempat Rainer Griffin berada. Ia bahkan diminta untuk membatalkan perjanjian kerjanya bersama Alexander Brown yang susah payah telah ia dapatkan. Tak hanya itu, Olivia Milan juga harus memutus kontak dari seluruh kenalannya di kota Gapi. Ia dituntut untuk menjadi manusia yang benar-benar baru, dan menjalani kehidupan yang baru di pulau Dewata, Bali, Indoensia.Jika ia melanggar, kemungkinan besar Alice Winterbourne akan menjalankan rencana Butterfly Effectnya lagi dan mengancam akan membuat tubuh Rainer Griffin cacat selama-lamanya. Setidaknya, itulah pesan yang dikatakan oleh bodyguard Alice kepada Olivia Milan.“Lalu, apa tujuan Alice melakukan semua ini? Kukira, ia mencintai Rainer Griffin. Bagaimana bisa ia berniat mencelakai orang yang ia cintai?!” Olivia Milan bertanya pada bodyguard Alice dalam perjalanan menuju ke bandara.“Butterfly Effect Project merupakan proyek underground yang melibatkan ba
“Alice!!! Aku ingin bertemu Rain sebelum berpisah sepuluh tahun! Aku ingin menemuinya! Kumohon! Kumohon!”Olivia Milan bersujud di kaki Alice Winterbourne, ia tahu setelah menandatangani surat perjanjian tertutup itu, seharusnya ia sudah tak boleh lagi berhubungan dengan Rainer Griffin selama sepuluh tahun ke depan. Tetapi, begitu ia tahu bahwa jantung Varen Omkara ada di tubuh Rainer Griffin dan Rainer Griffin tak pernah berbuat kejahatan apapun pada suaminya, Olivia Milan ingin memeluk tubuh yang berisi dua manusia yang paling ia cintai di dunia.“Kau tahu mengapa Rain mengalami hilang ingatan dan membencimu saat ini?”Alice menyingkrikan kakinya yang disembah oleh Olivia Milan, lantas mengangkat pundak Olivia untuk bangun dan sejajar dengannya.“Aku bekerja pada sebuah proyek Butterfly Effect, pekerjaan merencanakan dan mengeksekusi kejahatan menggunakan konsep Buttlerfly Effect, menjadikan tindak criminal seolah-olah hany
Plok Plok Plok!Alice Winterbourne memberi applause kepada Olivia Milan yang baru saja menandatangi surat perjanjian kontrak. “Kau telah mengambil pilihan yang bagus, Nona Manis! Baiklah, bersiap-siaplah untuk menerima kabar mengejutkan ini!”Alice Winterbourne menarik napas dalam, bersiap untuk memberi kejutan pada Olivia Milan yang duduk dengan tubuh sedikit gemetar. Akhirnya, ia berhasil menggiring pikiran Olivia Milan dengan cara terus menerus menghubungkan kematian Varen Omkara dengan Rainer Griffin, seolah orang yang mendengar statement Alice akan berpikir jika Rainer Griffin telah berbuat kejahatan pada Varen Omkara.“Suamimu saat ini hidup di tubuh Rainer Griffin, Nona Manis!”“A… Apa maksudmu?!”Alice Winterbourne mengambil sesuatu dari dalam saku pakaiannya, semacam member card yang berwarna merah. Ia lantas melemparkan member card tersebut pada Olivia Milan.“Suamiku menjadi anggota
“Ah… Aku lupa… Aku baru akan mengatakannya jika kau menandatangani surat perjanjian yang kubuat. Hihi, tentu saja, kau boleh menandatanganinya dan mengetahui bagaimana Rainer Griffin memanfaatkan suamimu. Atau, kau juga boleh untuk pergi begitu saja tanpa perlu tahu jika nyatanya sampai saat ini suamimu masih hidup!”“Cih! Ini pasti jebakan! Jika aku menandatanganinya, aku berarti setuju untuk pergi dari kota ini dan menetap di negara yang kau pilihkan, menghilang dari kehidupan Rainer Griffin selama sepuluh tahun dan sekaligus tak diberi izin untuk menggunakan nama asliku dalam kehidupan sehari-hari! Semua pasal ini berisi hal-hal yang memberatkan posisiku, itu sungguh harga yang terlalu mahal hanya demi sebuah informasi yang mungkin juga palsu! Kau bilang suamiku masih hidup, ah, aku bahkan menghadiri pemakamannya!”Sejenak setelah mengatakan kalimat terakhirnya, Olivia Milan tersentak kaget oleh ingatannya sendiri. Bahwa, ia seb