"Napas!" ujar Andreas mengingatkan Celine.Di suaranya terdengar tawa.Celine menghirup napas dalam, tapi begitu sadar dia ketahuan, wajahnya seketika menjadi semakin merah.Dia langsung mendorong suaminya dan menghindari tatapan Andreas, ingin membiarkan hal ini lewat begitu saja. Namun, Andreas malah tertawa melihat Celine yang menghindar.Baru tertawa sedikit, Celine langsung memelototinya.Meski Celine tidak mengatakan apa-apa, tatapannya penuh dengan maksud memperingatkan, seakan-akan berkata, "Kalau kamu tertawa lagi, kuhancurkan mukamu!""Iya, iya, aku nggak lihat apa pun," ujar Andreas menyerah.Celine makin marah.Apanya yang tidak lihat apa pun?Memangnya dia lihat apa?Tepat ketika Celine mau meledak, Andreas malah menggenggam tangannya.Kehangatan tangan Andreas membuat Celine tertegun sejenak, lalu Andreas melihatnya dengan tatapan serius, "Tujuan kita agak jauh, jadi kamu boleh tidur bentar."Celine terdiam.Nada Andreas sangat lembut, tatapannya juga membuat Celine salah
Berbicara sampai setengah, Andreas meneguk habis arak di gelasnya.Celine melihat senyuman sinis di wajah suaminya.Suaminya hanya menceritakan masa lalu orang tuanya, tapi Celine bisa melihat luka yang suaminya rasakan sebagai seorang anak.Secara refleks, Celine menggenggam tangan Andreas.Begitu merasakan kehangatan Celine, kelopak mata Andreas bergetar."Celine, jangan tinggalkan aku," ujar Andreas tiba-tiba sambil menatap mata Celine.Celine tertegun sejenak.Jangan tinggalkan dia?Apa maksudnya?"Kita hanya suami istri kontrak ....""Bukan, di hatiku bukan!" Andreas terburu-buru memotong kata-kata Celine.Tatapannya penuh dengan tanda obsesif.Celine tidak mengerti, kalau mereka bukan hanya suami istri kontrak, bagaimana dengan Carla?"Aku sudah agak mabuk," ujar Celine sambil menopang kepalanya.Dia takut kalau terus bersama suaminya, dia akan tanpa sadar mengekspos masalah suaminya dan Carla.Sikap dingin Celine yang tiba-tiba membuat Andreas mengernyit."Celine ....""Aku perg
Andreas menatap wajah tidur Celine lalu tersenyum penuh kasih sayang.Karena takut Celine akan menolak, Andreas mengeluarkan cincin itu lalu memakaikannya ke jari manis Celine.Ketika Celine bangun, matahari baru mulai terbit dari atas laut.Begitu membuka matanya, Celine langsung bengong melihat pemandangan di depannya.Waktu seakan-akan terhenti. Setelah sekian lama, Celine baru melihat suami yang ada di sampingnya. Di cahaya matahari ini, wajah sampingnya yang tampan seakan-akan bersatu dengan pemandangan indah ini.Jantung Celine berdetak kencang.Mungkin karena takut ketahuan sedang menatap suaminya, Celine memalingkan pandangannya. Namun, meski begitu, jantungnya masih tetap berdetak kencang.Tiba-tiba dia seakan-akan menyentuh sesuatu dan tertegun, kemudian menunduk.Celine langsung mengenali cincin yang ada di jari manisnya."Ini ...." Celine membelalak.Dia berulang kali memeriksa cincin itu, lalu yakin kalau itu adalah cincin yang dia desain di Perlombaan Desain Perhiasan. Na
Keselamatan suaminya jauh lebih penting.Celine segera memakai sabuk pengaman, tapi tiba-tiba tangannya digenggam oleh tangan yang jauh lebih besar.Celine perlahan-lahan menoleh dan bertatapan dengan mata Andreas yang tersenyum.Celine langsung bengong."Kamu kenapa masih tersenyum? Aku panik begini kamu malah tertawa!" ujar Celine kesal."Aku senang."Suara Andreas sangat menggoda. Saat ini, dia seakan-akan tidak bisa menekan kegembiraannya. Gemetar di dadanya membuat suaranya semakin menggoda.Celine tertegun sejenak.Senang? Apa yang bisa disenangi?Ketika dia sadar kembali, dia melihat tatapan suaminya semakin mendalam."Kamu mengkhawatirkanku," ujar Andreas secara perlahan.Perasaan depresi gara-gara sikap Celine yang dingin semalam seketika hilang.Andreas bahkan seperti sudah lupa dengan sikap Celine terhadap Tuan Andreas.Untuk apa dia memedulikan Tuan Andreas?Saat ini, Celine mengkhawatirkan dia. Ini yang paling penting!Celine terdiam.Kemudian, dalam hati diam-diam memutar
Di dalam mobil mewah, Carla melambaikan tangannya ke Celine. "Celine, cepat naik."Celine tersenyum membalas keramahan Carla. Setelah naik mobil, Carla melihat cincin di jari Celine.Dia hanya melihat sekilas lalu mengalihkan pandangannya, juga tidak bertanya karena dia tahu cincin itu pasti dari Andreas.Melihat Celine datang, Tuan Richard langsung tersenyum berseri-seri.Setelah makan malam, Celine dan Hansen mengukur berbagai ukuran tubuh Tuan Richard.Saat itu, Hansen menyadari cincin di tangan Celine.Dalam sekejap dia langsung mengenali kalau itu adalah cincin yang dibeli Andreas di pelelangan setelah Perlombaan Desain Perhiasan.Muncul kilatan aneh di mata Hansen.Waktu mereka mengukur tubuh Tuan Richard, Carla juga sudah mendapatkan gambar desain cincin itu."Satu triliun ...."Dia sudah pernah dengar kalau Andreas membeli cincin karya Celine ini dengan harga satu triliun, tapi dia tidak menyangka cincin itu akan dipakai Celine.Dia pernah melihat berlian merah itu.Ketika Kelu
Namun, baru saja dia duduk, dia mendengar suara yang familier."Celine?" Irina tidak menyangka akan bertemu Celine di sini.Yang namanya ketemu musuh, pasti membuat emosi bergejolak.Irina mengamati Celine lalu mencibir, "Kamu ngapain ke sini? Ini acara Keluarga Sugito, mereka nggak mengundang orang lain, kamu kenapa bisa masuk?"Sikapnya seakan-akan dia sangat akrab dengan Keluarga Sugito.Celine sama sekali tidak memedulikan Irina. Dia mengalihkan pandangannya, seakan-akan tidak melihat Irina.Reaksinya ini membuat Irina semakin marah."Celine, kamu pikir kamu siapa? Beraninya bersikap angkuh di sini?" ujar Irina marah.Namun, dia seakan-akan teringat sesuatu lalu menatap Celine sejenak. Kemudian, dia mengubah sikapnya. "Baik, Kak Celly, kamu nikmati waktumu di sini."Setelah itu, Irina pun pergi.Celine merasa suasana kembali tenang, dia pun mengambil segelas arak dari seorang pelayan.Teringat janji yang dikatakan Carla tadi pagi, Celine melihat cincin di tangannya dan akhirnya tid
Celine menatap cincin itu.Berlian merah sebesar ini, imitasinya juga sangat bagus. Sangat langka ada imitasi sebagus ini, memang sayang sekali kalau dibuang.Baiklah, pakai saja!Celine mengambil cincin itu lalu memakainya dengan ekspresi marah. Setelah itu, dia mengabaikan Alvin dan kembali berjalan maju.Senyum di wajah Alvin membeku sejenak.Dia sudah mengantarkan cincin itu sampai ke depan wanita ini, apa wanita ini tidak melupakan sesuatu?Namun, melihat ekspresi marah wanita itu, Alvin merasa wanita itu pasti sedang memikirkan orang yang membuatnya marah itu.Alvin langsung mengejar Celine lalu berjalan berdampingan dengannya. "Kalau memang dia membuatmu marah, untuk apa kamu memikirkannya? Lebih baik lupakan saja dia?"
Makanya bagi Alvin, hadiah bukanlah hal yang penting.Hanya saja, sekarang Alvin menginginkan hadiah dari Celine.Alvin lantas menghela napas. Pria itu pura-pura berlapang dada dan berkata, "Baiklah! Kamu berutang sebuah kado ulang tahun untukku."Tidak jauh dari tempat itu ada Irina yang sudah menyaksikan mereka. Wanita itu kesal sekali sampai wajahnya sudah berubah masam.Bagaimana Celine dan Alvin bisa berbicara?Mereka berdua juga terlihat sangat gembira.Irina menatap Celine dengan kesal. Dia tiba-tiba mendengar suara seorang pelayan di belakangnya yang memanggilnya, "Nona Irina, ternyata Nona ada di sini. Nona kami sedang mencari Nona Irina. Beliau mengatakan akan memperkenalkan teman-temannya kepada Nona."Irina langsung mengubah ekspresinya. Wanita itu mengendalikan emosinya dan berbalik mengatakan, "Baiklah! Kalau begitu tolong antarkan aku untuk menemui Angel."Angel adalah saudara kembar Alvin Sugito. Dia adalah bintang utama di pesta dansa hari ini.Dia dan Angel bisa salin