Share

4. Felix menghilang.

Dengan langkah gontai Naya mengikuti penjaga, yang ternyata membawa Naya ke pos penjagaan.

Penjaga yang baru Naya ketahui bernama Angga itu, masuk kedalam pos tidak lama sudah keluar lagi membawa kantong plastik.

"Silahkan. Nona bisa lihat ini untuk memastikan apakah orang yang Nona cari adalah orang yang sama dengan orang ini atau bukan."

Angga mengulurkan tangan yang memegang plastik, dengan tangan gemetar Naya menerima plastik itu. Kemudian Naya membukanya, mengeluarkan satu persatu barang yang ada di dalam.

"Tidak! Ini tidak mungkin!"

Tangis Naya pecah begitu melihat barang barang yang dikeluarkannya tadi.

Baju itu! Naya masih sangat mengingat dengan jelas warna baju yang dikenakan Felix malam tadi.

Baju kemeja berwarna navy, diperkuat dengan ponsel dan sepatu milik Felix yang Naya sangat kenali.

Naya meraung sambil memeluk barang barang milik Felik.

"Felix! Kamu dimana?" 

"Pak. Apa yang terjadi dengan suami saya? Lalu dimana suami saya sekarang?"

Naya bertanya pada Angga di sela tangisnya. 

Angga sungguh merasa sangat kasihan pada wanita yang ada di hadapannya. Sungguh tidak tega jika membiarkannya meraung seperti ini.

Akan tetapi mau bagaimana lagi. Angga juga tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi dengan Felix.

Malam tadi angga hanya menemukan barang barang itu, di jalan arah ke pabrik. Yang kebetulan Angga ada bagian jaga malam menggantikan temannya yang sedang sakit.

"Maaf Nona. Saya sepertinya suami anda diculik, karena jika dia di rampok itu tidak mungkin, karena semua barang berharga masih ada."

"Bahkan kami sudah berusaha mencarinya namun kami tidak menemukannya."

Angga berusaha menjelaskan apa yang dia ketahui. Naya mengangguk mengerti. Kemudian Naya pamit untuk pergi dan meminta izin untuk membawa barang milik Felix.

Naya berniat akan melaporkan kasus ini pada polisi.

"Felix. Kamu dimana?"

___

Di rumah besar Glendale.

"Nick, Aku ingin kamu pergi ke desa S, untuk menjemput cucu ku, sudah waktunya dia kembali." 

Kakek Glendale sedang berbicara pada Nick  asisten pribadinya.

Nick mengangguk patuh. "Baik Tuan. Saya akan berangkat sekarang."

"Pergilah. Bawa dia kembali Nick."

Ma mengangguk. "Baik Tuan."

 

Tanpa membuang buang waktu lagi Nick, langsung pergi ke desa S untuk mencari cucu kakek Glendale.

Perjalanan yang ditempuh lumayan  jauh, hingga memakan waktu sekitar tiga lamanya.

"Seperti apa wajahmu cucuku?"

Tuan Glendale duduk membayangkan bagaimana rupa dan keadaan cucunya sekarang.

Pandangan jauh menerawang kejadian kelam  belasan tahun silam yang mengharuskannya melakukan semua ini.

Malam hari Nick  baru saja tiba di desa S.

Desa yang masih asri, udara yang sejuk jauh dari hiruk pikuk perkotaan.

Nick melajukan mobilnya pelan menyusuri jalan desa yang belum sepenuhnya beraspal.

Jam baru saja menunjukan pukul delapan malam, akan tetapi keadaan desa sudah sangat sepi.

Nick  memutuskan untuk mencari penginapan untuk melepas penat.

Perjalanan yang hampir memakan waktu enam jam itu membuat tubuh Nick merasa lelah.

Nick terus saja menyusuri jalan desa. Sudah hampir setengah jam Nick  berkeliling namun tidak menemukan penginapan satu pun.

Nick menghentikan mobilnya di tepi jalan, kebetulan dari arah depan Nick melihat orang berjalan ke arahnya.

Saat orang itu semakin dekat Nick  keluar dari mobil.

"Permisi." 

Sapa Nick sopan.

"Iya. Ada apa tuan apa ada yang bisa saya bantu?" tanyanya ramah.

" Begini Pak, saya sedang mencari penginapan untuk semalam saja, bapak tahu dimana yang ada? Kebetulan saya ingin mencari saudara saya yang tinggal di daerah sini tapi saya tidak tahu alamat persisnya. Berhubung hari sudah malam jadi saya memutuskan untuk mencari penginapan."

Nick menjelaskan maksud dan tujuannya berharap orang tadi mau membantunya.

Terlihat orang tersebut terlihat mengangguk tanda mengerti.

"Em. Bagaimana ya? Di desa ini  tidak ada penginapan, tapi jika tuan berkenan bagaimana jika malam ini tuan istirahat di tempat saya. Perkenalkan nama saya Bayu ketua kampung ini."

Orang yang memperkenalkan diri bernama Bayu itu mengulurkan tangan.

Dengan senang hati asisten Nick menerima uluran tangan itu. 

"Anda bisa panggil saya Nick."

"Baiklah, mari tuan Nick.  Kita kerumah saya."

Nick mengangguk, kemudian mereka pergi ke rumah Bayu menggunakan mobil Nick.

____

Hari sudah berganti pagi, Nick sudah bersiap untuk mencari Nera.

Nera adalah pelayan yang dipercaya tuan Glendale, untuk membawa tuan muda pergi dan menyembunyikan identitasnya.

Ketika Nick pamit pada tuan rumah yang saat itu kebetulan sedang berada di teras.

Nick pun bertanya pada Bayu apakah dia mengenal Nera  atau tidak. 

Manun jawaban Bayu membuat Nick hampir frustasi.

Bagaimana tidak!

Bayu mengatakan jika Nera  sudah tidak lagi tinggal di desa itu.  Bahkan sudah belasan tahun Nera pergi.

"Jika Tuan Nick  tidak percaya mari saya antar ke rumah Nera  dulu."

Bayu seperti mengerti ketidak puasan Nick dengan  ucapannya.

Nick mengangguk setuju.

Nick dan Bayu tiba di salah satu bagunan rumah bambu yang sudah sangat lapuk dan dipenuhi semak belukar menandakan rumah itu sudah lama tidak berpenghuni.

"Apa anda tahu kemana Nera  pindah?"

Nick berharap orang di hadapannya ini memberikan jawaban sesuai yang dia inginkan.

Namun harapan Nick harus pupus kala Bayu menggeleng lemah.

"Maaf tuan saya tidak tahu." 

Terlihat Bayu merasa bersalah tidak dapat membantu Nick. Tapi mau bagaimana lagi semenjak pergi dari desa itu Nera memutus komunikasi dengan mereka, sehingga tidak ada satu orang pun yang tahu keberadaan Nera.

"Baiklah. Tidak apa. Terimakasih sudah membantu."

Nick pamit untuk kembali ke kota.

Nick harus secepatnya memberitahu Tuan besar Glendale tentang masalah ini.

Entah bagaimana nanti reaksinya!

Di perjalanan pulang Nick mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi.

'Nera, kemana kamu membawa tuan muda?'

Ahk!!

Nick memukul stir mobil dengan Frustasi, Ma kira akan mudah baginya menemukan keberadan Nera, namun justru sebaliknya Nick  malah menemui jalan buntu.

Nick sedikit memelankan laju kendaraannya di jalan yang berliku dimana kanan kiri terdapat jurang dan hutan lebat.

Nick memecingkan mata melihat sesuatu di atas jurang. "Apa itu? Kenapa seperti kaki manusia?"

Nick terus menajamkan penglihatannya, saat mobilnya sudah berada tepat berada di bawah jurang tersebut, Nick dapat dengan jelas melihat seseorang tersangkut di pohon.

"Astaga! Itu benar benar manusia."

Mungkin orang itu jatuh dari atas sana, begitu pikir Nick.

Nick menghentikan mobilnya lalu turun.

Butuh perjuangan untuk Nick sampai di lokasi.

Nick melihat seorang pemuda tergeletak, tersangkut di pohon, "Astaga kasihan sekali orang ini." 

Nick berjongkok untuk  memeriksa tubuh pemuda di hadapannya.

"Luka tusuk."

Nick  terus berbicara sendiri, kemudian Nick mengecek denyut Nadinya.

"Masih hidup!" 

Walau lemah tadi nadinya masih berdenyut, Nick diam sejenak memikirkan cara membawanya turun. 

Nick  bertekad untuk menyelamatkannya.

"Luka ini harus ditutup agar darahnya tidak terus keluar." 

Nick mulai membuka baju kemeja yang dikenakan pemuda itu, mengikat luka menggunakan kemeja tadi.  Kemudian Nick  melepas jas  yang  di pakainya, lalu memakaikan pada pemuda tersebut.

Namun Nick dibuat terkejut saat mengangkat pemuda itu menjadi setelah duduk, tidak sengaja Nick melihat tato elang di bahu sebelah kiri pemuda itu.

"A_apa ini?"

4.Felix menghilang.

Comments (1)
goodnovel comment avatar
Narsih In
ini cerita gimana kan baru felix ditemukan satpam terus dibawa istrinya pulang tapi nick mengikat tubuh felix dengan bajunya felik jadi felix make dua baju malan ato gimana
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status