Di perhatikan nya kotak- kotak itu dengan seksama. Dia terus berpikir dan berpikir bagaimana cara nya dia bisa mencuci semua sendok itu sekaligus. Sehingga semua penderitaan ini cepat berakhir."Pintar lah Yixin! Pintar lah! Cepat cari cara supaya semua sendok itu tercuci!" Ujar pelan berkomat kamit sendirian di depan kotak- kotak angker itu. Lalu tanpa sengaja mata Yixin melihat ke arah kolam kecil yang bersebelahan dengan ruang nonton Asher. Kening Yixin pun berkerut. Dia melirik ke arah westafel cuci piring lalu melirik lagi ke kolam renang Asher."Seperti nya kalau di cuci di westafel akan lama. Tapi kalau di kolam renang maka akan sekali byuuuur.." Seru nya setelah terilhami ide gila yang tidak pernah di pikirkan oleh makhluk bumi belahan mana pun.Yixin pun melemparkan paper bag, baju kaos serta handuk dari Asher tadi ka sofa. Lalu sekuat tenaga dia menarik kardus besar yang sudah pasti berat itu ke arah kolam renang.Dengan sisa - sisa tenanga di boost dengan semangat mengakhir
“Kenapa feeling ku tidak enak ya?” Batin Arka, dalam tidurnya yang jauh dari kata lelap. Meski raganya kini telah berada di tempat ternyaman di dalam kamar pribadinya, tapi pikirannya terus menerus mengajak nya untuk bangkit dan mengecek keadaan cewek gila yang ada di dalam rumah nya.“Tidak! Aku tidak boleh membiarkan cewek gila itu mengganggu waktu istirahat ku. Ini sudah jauh dari waktu tidur ku yang seharus nya.’ Gerutu Arka sambil bolak balik, tidak tenang di atas ranjang.“Ah! Tidak bisa! Aku tidak bisa terus begini!” Teriaknya kesal karena pada akhirnya dia terpaksa bangkit dan turun kembali dari ranjangnya.“Coba saja jika dia melakukan hal yang aneh lagi! Akan aku pasti kan menghukumnya dengan benar kali ini.” Cerepetnya berjalan sambil mengenakan kimononya.Tapi belum sampai Arka mendekati tangga, dari tempat nya berdiri saat ini, Arka dapat melihat ada sesuatu yang jauh dari kata wajar di kolam renangnya.Dalam pikiran Arka, sejak kapan kolam nya itu berubah menjadi kolam
"Yakin malam-malam begini kita mau ke apartemen Arka, sayang?"Tanya Olivia ragu meski kaki nya terus berjalan mengikuti langkah Samuel dari belakang. Tapi Samuel yang ditanya malah memilih untuk tidak menjawab. Hal ini tentu saja membuat Olivia manyun sendiri dibelakang Samuel. "Sayang??!!" Rengek nya sambil menarik tangan Samuel agar Samuel berhenti barang sejenak. "APa sayang?" tanya Samuel, sabar. "Apa harus kita ke apartemen Arka?" Ulang Olivia bertanya. "Kita sudah sampai di sini sayang?! Apa harus kau bertanya hal itu pada ku? Sudah! Ayo. Kita harus ke sana sebelum anak mu melakukan hal yang tidak tidak pada anak gadis orang lain." Ujar Samuel, menarik tangan istrinya agar kembali berjalan bersama. Sedangkan di dalam apartemen itu, Tang Yixin terlibat perdebatan yang tidak menyenangkan dengan Arka. Dia yang sudah lelah tentu nya tidak akan membiarkan dirinya di omeli oleh Arka. Mana Arka kalau ngomel lebih mirip ke marah. "Kau tidak lihat perbuatan mu hah?" Bentak Arka unt
"Arka? Apa yang kau lakukan?" Teriak Olivia penuh keterkejutan saat dia melihat putranya sedang memeluk erat seorang gadis di tepi kolam renang. Tapi ternyata teriakan Olivia malah membuat keseimbangan putranya itu goyah. Arka yang tadinya sedang memegangi Yixin, akhirnya terjatuh bersama Yixin ke dalam kolam renang yang dipenuhi oleh busa sabun cuci piring."Byurrrrrrr..."Seketika itu juga Olivia dan Samuel berlari menuju kolam renang untuk melihat keadaan putra mereka beserta gadis yang bersama Arka jatuh ke dalam kolam renang."Sam.. Arka!" Seru Olivia panik."Kau itu! Lihat ulah mu! Putra mu jadi mandi air sabun tengah malam." Oceh Samuel. yang hanya melihat saja ke arah Arka yang sedang berenang membawa tubuh Yixin ke tepi kolam renang."Mom! Apa yang kau lakukan disini?" Tanya Arka begitu dia sampai di tepi kolam renang."Aku yang seharusnya bertanya pada mu! Apa yang kau lakukan disini berdua saja dengan seorang gadis? Dan lihat kolam renang mu ini! Kau ini sedang bersih-bers
Samuel dan Olivia hanya bisa tercengang mendengar apa yang baru saja di katakan oleh putra mereka. Namun walaupun pikiran mereka masih dipenuhi dengan tanda tanya yang begitu banyak mengenai siapa si gadis, mereka tetap melakukan apa yang Arka perintahkan. Ya anggap saja sayang anak."Pegangi aku sayang." Ujar Olivia pelan-pelan masuk ke dalam kolam renang dengan menggunakan anak tangga. Setelah itu Olivia berjalan perlahan menuju Arka dan yixin."Kesini kan." Perintahnya pada Arka agar Arka memberikan Yixin sementara padanya. Sementara itu, Arka bisa naik ke atas."Dekat tubuhnya pada ku, mom." Pinta Arka setelah ia sampai di atas.Olivia pun mendekatkan tubuh Yixin ke arah tangan Arka yang telah menjulur ke bawah. Setelah itu, Arka pun mengangkat tubuh Yixin ke atas."Mom dan Dad, pulang lah. Besok pagi saja kirta bicara." ujarnya begitu saja seolah memang sengaja mengusir Samuel dan Olivia begitu saja,"Eh? Apa maksud mu?! Kau menyuruh aku dan ayah mu pulang? Kau kan sudah berjanji
Yixin membuka matanya perlahan. Dan hal pertama yang dia lihat adalah sebuah kamar yang rapi serta nyaman bagi mata memandang. Saking nyamannya, Yixin sampai lupa DIA ITU SEBENAR NYA SEDANG DI KAMAR SIAPA? Bukan kah itu bukan kamarnya? Hanya saja, yang nama nya mata termanjakan.. diri yang baru sadar dari pingsan merasa nyaman di kamar tersebut, hanya saja butuh beberapa saat untuk otaknya mencerna dan menguraikan kembali semuanya."Kamar siapa ini?" seru nya kaget dan langsung memeriksa semua kelengkapan yang melekat di badannya. Namun sialnya, dia mendapati kalau baju yang ia kenakan saat ini adalah bajunya Arka. Yang lebar di sana seni. Belum lagi, hanya seulas kemeja itu saja yang membantu kulit Yixin tidak tembus pandang hingga ke tulang-tulang."Apa-apaan ini? Apa yang terjadi? Dan mengapa pakaian ku jadi seperti ini??!" Teriak Yixin semakin panik saat tahu dalamannya pun tidak ada di dalam sana. Ini benar-benar defenisi apa kabar dunia? sudah gila??Yixin ingin bangkit dan me
Izin Promo novel baru di GN. Judulnya Terjerat Cinta Nona Muda Nakal( udah tamat. Mohon bantu ramaikan. Terima kasih.)Hari sudah cukup sore saat Ethan sudah sampai mengantarkan sang bos berserta istri ke Villa milik sang bos.“Aku rasa sebaiknya aku pulang. Aku takut terjadi apa-apa pada Adaline. Secara kan dia juga adalah tanggung jawab ku.” Seru Ethan, pelan.Ethan pun menuju ke tempat para anak buahnya berjaga, dan menegaskan kembali apa-apa saja yang boleh dan tidak boleh mereka lakukan.Sebelum pulang, Ethan melihat kembali keadaan Villa dengan seksama. “apa dia akan baik-baik saja disini dengan pengawalan Dom?” ucap Ethan pada dirinya sendiri, karena mengkhawatirkan keselamatan Mr. Sean beserta istri.Tapi sesaat kemudian Ethan teringat perkataan bos nya pada nya, bahwa sang bos sengaja menempatkan Ethan untuk menjaga Adaline White agar Ethan punya waktu untuk liburan di rumah.Selama ini Ethan selalu mengikuti kemana pun Mr. Sean pergi, sehingga dalam penglihatan Sean, Ethan t
"Menjauh dari ku." Perintah Arka, menghindari Yixin. Tapi bukan Tang Yixin nama nya kalau dia akan menuruti perintah seseorang begitu saja. Perintah ayahnya saja dia lawan, apatah lagi hanya perintah seorang Arka Ruiz.“Arka, kau harus mau dibantu. Aku tidak akan meninggalkanmu dalam keadaan seperti ini. Aku akan mencari handuk atau selimut untukmu. Kau harus mengeringkan badanmu dan beristirahat.” Kata Yixin dengan nada bersahabat.“Kau tidak perlu repot-repot. Aku baik-baik saja. Aku hanya perlu tidur sebentar. Kau bisa pergi saja. Aku tidak butuh bantuanmu.” Jawab Arka dengan suara dingin.“Apa kau marah padaku? Aku tahu, semalam kau yang telah menyelamatkan ku. Meski kau juga yang telah menyebabkan aku terjatuh ke kolam. Aku tetap menganggap aku berhutang budi padamu. At least pada akhirnya, kau telah menyelamatkanku dari tenggelam di kolam renang. Dan ini, lihatlah baju ku! ini perbuatan mu juga kan> Sementara kau membiarkan diri mu kedinginan sepanjang malam.” Ucap Yixin dengan
Arka yang tidak tahu kalau Yixin akan kembali ke inggris, tidak ada melakukan pergerakan apapun. Dia senang Yixin masuk kerja seperti biasanya.Melihat Yixin dari kejauhan merupakan kesenangan baru bagi Arka saat ini."Apa yang sebenarnya kau lihat disana? Sampai kau tidak menyadari ayah mu masuk sedari tadi sempat mengambil foto mu beberapa kali." Ujar Samuel sambil menyilangkan kaki nya setelah ia duduk di sofa yang berada di tengah ruangan kerja Arka."Daddy? Kapan datang?" tanya Arka menyembunyikan kepanikannya."Sejak perang dunia kedua,." Jawab Samuel asal.Arka mengatur mimik wajahnya setenang mungkin. Jangan sampai ayahnya tahu kalau dia tidak kerja sedari tadi. Satu-satunya hal yang dia lakukan hanya mengintip dari gorden dan melihat Yixin beraktivitas."Daddy aku sangat sibuk hari ini. Jika kedatangan daddy ke kantor hanya untuk membuat ku mendengarkan semua sarkasme daddy itu, sebaik nya aku lanjut kerja saja." Ungkap Arka, dengan wajah no ekspresinya seperti biasa sambil m
"Aku tidak bisa menjanjikan apapun. Tapi aku sangat yakin, Tian tidak akan bersedia menemui mu bila ada hubungannya dengan hal tersebut. " Jawab Tang Shuya semakin membuat perasaan Yixin semakin buruk."Baiklah. Aku paham. Aku akan kembali ke Inggris satu minggu lagi kak. Akan aku selesaikan pekerjaan ku dulu di sini. Baru setelah nya aku akan pulang ke Inggris. Kakak pulang lah lebih dulu. Jangan khawatirkan aku. Adik mu ini tidak akan bunuh dirihanya karena hal itu." Ujar Yixin kemudian berdiri dari duduknya.Dia pergi meninggalkan Tang Shuya."Aku antar." Ucap Tang Shuya yang lebih mirip dengan perintah yang wajib untuk di taati."Apa aku boleh menolak?" tanya Yixin, sambil tersenyum."Tentu saja tidak." Jawab Tang Shuya dan kemudian berjalan bersama Yixin.***Dari kejauhan Bee mengernyitkan dahinya. Dia tentunya tidak salah orang. Toh wajah gadis yang ada di ujung sana, sama persis dengan wajah gadis di foto yang di tunjukan oleh Arka. "Kenapa gadis itu bisa bersama Shuya? Apa j
"Mau sampai kapan kau menunggunya di sini Tang Yixin?" Panggil Tang Shuya pada adik nya, yang sedang duduk bermenung di sebuah taman."Sampai dia datang kak." Jawab Yixin, pelan dan sangat kental dengan rasa harapan yang memudar."Christian tidak akan datang. Sudah! Sudahi saja semua ini Yixin. Pulanglah ke Inggris. Tidak ada gunanya lagi kau mengejar Tian hingga kemari." Bujuk Tang Shuya.Selama ini Tang Shuya memang terlihat tidak peduli pada adik perempuan satu-satunya itu. Tapi jauh di dalam hatinya, dia sangat menyayangi Yixin. Selain itu, tanpa Yixin ketahui, Tang Shuya acap kali membantu Yixin. Yixin tersenyum mendengar apa yang dikatakan oleh kakaknya. Dia tahu benar, bahwa setiap kata yang kakaknya katakan, tidak ada yang salah. Tapi Christian adalah crush landing cintanya. TIdak ada pria lain yang mampu menghapus nama Christian Cook itu hingga saat ini. TIdak ada.Lalu, bagaimana bisa kakak nya memintanya untuk berhenti? Disaat dirinya tahu persis dia tidak tahu bagaimana c
“Kau ini benar-benar…” Arka menghela napas panjang, mencoba menahan amarahnya. “Baiklah, lakukan apa yang kau mau. Tapi ingat, jangan sampai berita ini sampai ke telinga orang tua kita.”Bee tertawa kecil, menunjukkan ekspresi kemenangan di wajahnya. “Tenang saja kak, aku tahu apa yang harus aku lakukan. Lagipula, ini kan demi kebaikanmu juga. Siapa tahu gadis ini bisa membuatmu lebih manusiawi.”Arka hanya bisa mendengus kesal mendengar ucapan adiknya. Dia tahu Bee hanya bercanda, tapi entah kenapa, kali ini leluconnya terasa begitu menyakitkan. Mungkin karena objek leluconnya adalah perasaannya, atau mungkin karena objek leluconnya adalah Yixin, gadis yang entah kenapa berhasil membuatnya merasa tidak nyaman dan nyaman dalam waktu yang sama.“Baiklah, aku akan pergi sekarang. Jangan khawatir, aku akan menyelesaikan tugas ini secepat mungkin.” Bee berdiri dari kursinya, mempersiapkan diri untuk pergi.“Dan satu lagi,” tambah Bee sebelum benar-benar meninggalkan ruangan. “Jangan terla
"Ini, selidiki semua tentang nya." Arka melempar foto Yixin ke atas meja. Gayanya yang bossy sama sekali tidak pilih pilih orang. Bahkan pada adiknya Bee sekalipun dia tidak mengecualikannya. "Apa ini?" tanya Bee penasaran, kemudian mengambil foto Yixin. "Seorang gadis?" Serunya diikuti dengan tatapan mata penuh kecurigaan. "Apa dia adalah gadis yang dari pagi hingga malam mommy selalu cerita kan di rumah? Kau tahu, topik tentang seorang gadis yang mandi berdua dengan mu tenang malam sedang hangat di mansion ayah dan ibu. Jangan bilang ini dia orang nya." Ujar Bee panjang kali lebar dengan nada menggoda. "Siapa pun dia kau tidak perlu tahu. Kau cukup mencari tahu tentang dirinya dan latar belakangnya. Serta kemana dia saat ini. Dia sudah beberapa hari tidak masuk kerja. Dan tidak ada kabar sama sekali darinya." Jelas Arka. "Nah! Nah! Nah! Benar kan? Dia adalah gadis yang buat kan mengusir mommy dan daddy tengah malam. Wah kau sungguh seorang anak yang durhaka Arka Ruiz. Tapi tida
"Joy? Yixin kemana?" tanya Arka pada salah satu managernya yang merupakan sahabatnya Yixin. Semenjak pulang dari rumah Arka waktu itu, Yixin tidak kelihatan batang hidungnya sama sekali. Dia tidak masuk kantor tiga hari, termasuk hari ini. Tidak mungkin dia sakit kan? Arka cukup terganggu akan hal itu."Yixin? Dia-.." Joy yang tadinya ingin menjelaskan kemana pergi nya si makhluk ajaib bernama Tang Yixin itu, malah tidak meneruskan kalimatnya. Dia memandang Arka dengan pandangan penuh curiga. Seingat Joy, hubungan Arka tidak lah seharmonis itu sehingga Arka sampai bersusah payah menanyakn yixin di mana pada dirinya."Ada bos mencari si biang onar?" Tembaknya tanpa basa basi."Ehm! Dia kan adalah salah satu karyawab ku. Aku rasa bukan hal yang aneh bila aku menanyakan keadaannya." Jawab Arka gelagapan. Dia mau jawab apa lagi coba kalau bukan jawaban diplomatis seperti itu."Ooh.." Bukan nya melanjutkan kalimat nya yang tadi, Joya malah hanya ber- Oo ria saja, seolah sengaja menungg
Pandangan mereka beradu. Detak suara jantung saling menabuh di dalam dada mereka masing-masing seolah sedang berpacu satu dengan lainnya. "Aku lupa. Sepertinya aku lupa mematikan kompor." Ujar Yixin beralasan agar bisa kabur. Tapi tentunya Arka sudah tahu kalau itu tidak lebih dari sebuah alasan belaka. Lagian mana mungkin Yixin lupa mematikan kompor. Kalau itu benar maka sudah pasti terbakar rumah Arka sedari tadi. "Apa kau mau kabur?" Tanya Arka, menatap dalam mata Yixin. "Kabur? Kabur kemana? Aku tidak berniat kabur kemana pun. Lagi pula untuk apa aku kabur, sudah jelas pekerjaan ku masih banyak di sini." Ocehnya tidak tentu arah alias asal jawab saja. "Kalau kau memang benar tidak ingin kabur, kenapa kau buru-buru untuk pergi? Apa kau tidak nyaman duduk di atas pangkuan ku?" Tanya Arka penuh jebakan. Bagaimana mungkin ini bukan pertanyaan jebakan. Karena apapun jawaban yang Yixin berikan sudah pasti membuat nya salah. Jika dia katakan dia nyaman, maka apa kabar dunia. Nam
"Ayo buka mulut mu. Ini tidak mudah membuatnya. Aku harus mencuci beras berkali-kali, dan memasaknya sepenuh hati agar tidak gosong." Bak sudah berteman akrab, Yixin memerintah Arka sesukanya. Arka menuruti Yixin. Dia membuka mulutnya dan menerima suapan pertama yang Yixin arahakan ke mulut Arka. Tapi tentu saja bubur itu tidak bisa melewati kerongkongan Arka. Baru masuk ke dalam mulut saja, Arka langsung melepehnya karena terlalu panas. "Kau ingin membunuh ku?" Teriak Arka menyala sepanas bubur yang Yixin masukan ke dalam mulut Arka. "Tentu saja tidak. Kau saja yang bereaksi berlebihan tuan Arka Ruiz. Baru kena senggol bubur hangat saja lebaynya membumi dan melangit." Celoteh Yixin mengejek. Sebenarnya Yixin mengetahui kalau dirinya memang salah langsung memberikan suapan itu begitu saja. Hanya saja dia pikir Arka lah yang akan menghembus bubur itu sendiri, bukan langsung melahap saja. "Sudah-sudah. Aku ingin tidur. Kau pulang lah. Aku sudah tidak ingin makan lagi." Lagi da
"Menjauh dari ku." Perintah Arka, menghindari Yixin. Tapi bukan Tang Yixin nama nya kalau dia akan menuruti perintah seseorang begitu saja. Perintah ayahnya saja dia lawan, apatah lagi hanya perintah seorang Arka Ruiz.“Arka, kau harus mau dibantu. Aku tidak akan meninggalkanmu dalam keadaan seperti ini. Aku akan mencari handuk atau selimut untukmu. Kau harus mengeringkan badanmu dan beristirahat.” Kata Yixin dengan nada bersahabat.“Kau tidak perlu repot-repot. Aku baik-baik saja. Aku hanya perlu tidur sebentar. Kau bisa pergi saja. Aku tidak butuh bantuanmu.” Jawab Arka dengan suara dingin.“Apa kau marah padaku? Aku tahu, semalam kau yang telah menyelamatkan ku. Meski kau juga yang telah menyebabkan aku terjatuh ke kolam. Aku tetap menganggap aku berhutang budi padamu. At least pada akhirnya, kau telah menyelamatkanku dari tenggelam di kolam renang. Dan ini, lihatlah baju ku! ini perbuatan mu juga kan> Sementara kau membiarkan diri mu kedinginan sepanjang malam.” Ucap Yixin dengan