Yixin berlari ke lantai bawah. Dia harus mencari tempat yang jauh dari Arka. Jangan sampai dia bertemu dengan Arka lagi. "Untuk saat ini sebaik nya aku menghindari nya saja. Aku tidak bisa berhenti sekarang dari perusahaan ini. Bisa- bisa aku di tertawakan papa." Gumam nya dalam hati sambil berjalan cepat. Saking kalut nya pikiran Yixin saat ini, dia berjalan tanpa melihat ke depan hingga......."BrukK!!" Yixin menabrak sesuatu dan sesuatu itu syukur nya bukan tiang yang ada di lobi perusahaan."Kau itu kalau jalan pakai mata! Jangan pakai dengkul!" Sembur orang yang di tabrak oleh Yixin.Yixin berdiri sambil terus- terusan minta maaf dengan orang yang di tabrak itu. Namun saat itu dia tidak melihat dengan benar siapa yang dia tabrak. Yang ada di dalam pikiran nya hanya ada satu hal, dia bersalah dan dia harus minta maaf.Namun saat dia memandang ke depan, baru lah dia tahu kalau orang dia tabrak tadi adalah Rita. Mantan dari pacara nya yang masih aktif menjadi partner kuda lumping ak
"Baiklah, aku menunggu cerita dari kalian berdua!" Jazzy menatap Yixin dan Maya bergantian."Apa perlu kita undi? Atau dengan sukarela kalian akan bercerita secara bergantian?" Tanya nya lagi karena mulai tidak sabaran."Kau dulu Maya. Aku juga penasaran dengan kencan buta mu malam itu." Dengan cerdik Yixin mendorong Maya untuk bercerita Pertama. Saat ini Yixin masih pusing harus dari mana dia memulai cerita nya. Dari sudut kebrengsekan Alex? Atau sudut ke-naas-san diri nya. Hfft! entah lah! Kedua nya sama - sama tidak enak untuk di ceritakan ulang."Jadi kemarin malam, aku di paksa oleh sahabat mu ini Jazz~" ucap Maya terhenti karena Jazzy memotong perkataan nya."Bukan hanya sahabat ku! Wanita aneh bin ajaib ini adalah sahabat kita. INGAT! KITA! Karena setelah kalian bercerita, aku pun akan bercerita." Ujar Jazzy sambil melirik ke Yixin. Dan tentu saja Yixin paham makna lirikan itu. Pasti Jazzy akan bercerita tentang tingkah konyol Yixin tadi pada di perusahaan. Tapi karena aib buka
Dari sudut Bar, Arka melihat apa yang baru saja terjadi. Kebetulan dia dan James juga berada di Bar yang sama dengan Yixin Cs."Tuan muda, ada apa?" Tanya James yang baru saja keluar dari ruangan VVIP tempat mereka minum dan ngobrol sebelum nya."James, tolong kau awasi gerak gerik mantan pacar nya Rita. Laporkan setiap pergerakan nya pada ku. TeruArka jika kau mendapati dia akan berbuat hal yang jahat pada seseorang." Perintah Arka pada asisten nya itu."Apa Alex akan berbuat buruk pada nona Rita?" tanya James yang tidak tahu kalau hubungan bos nya dan Maria sudah menguap bagaikan panu kena kalpanax."Kalau Maria sasaran nya, maka kau bantu dia untuk menyukseskan nya." Ucap Arka yang semakin membuat James bingung."Maksud tuan muda....?" tanya nya tapi tidak di respon lagi oleh Arka yang kini sudah mulai melangkah meninggalkan James."Aku tidak terima di perlakukan seperti itu oleh wanita itu!" Amuk Alex lalu menggenak wine yang di pegang dengan kasar. Rasa pedih dan malu dari tampar
Jika Maria dan Alex sedang main kuda- kudaan di perusahaan Alex maka Arka dan Yixin sedang memainkan permainan yang lain di perusahaan Arka. Nama permainan nya adalah aku bos nya dan kau harus mengikuti semua yang aku perintahkan. Dari judul permainan itu saja sudah dapat di bayangkan permainan apa yang di maksud."Apa bos kita ini memang gila, Jazz????!!"ndumel Yixin geram karena dia harus mencatat semua sampel kain yang Arka ingin kan untuk masuk ke dalam bahan pakaian koleksi mereka musim ini.Kalau sampel kain itu hanya beberapa saja, maka Yixin tidak akan sampai mendumel seperti ini. Tapi,,, ini??!! Beeeuh!! Yixin harus mencatat setiap kain yang Arka sentuh dan belum lagi jika Arka balik kanan kemudian bilang, ITU CANCLE! KITA CARI YANG LAIN NYA. GIlak gak tu! Mancing ESMONI eh ESMOSI gak tu!! Kalau Yixin hitung- hitung, jenis kain yang Yixin tulis lalu coret jauh lebih banyak dari yang tidak. Dan itu semua adalah ulah nya ARKA ALIAS ARKA RUIZ, DIRUT SENGKLEK PERUSAHAAN TEMPAT DI
"Apa dia sudah gila??" Teriak Arka marah dan langsung pergi berlari keluar."Tuan muda??" panggil James, tapi sekali lagi! Tidak diindahkan oleh Arka."Tuan Arka kenapa??" Tanya Jazzy yang juga sama bingung nya dengan James.Sedangkan di luaran sana Yixin tersenyum sumringah menatap mobil pick up di depan nya yang membawa banyak sekali sendok teh perak."Lain kali jangan suruh YIXINSATI ANAK PAK TANG TIEN CHEN BELANJA!" Ujar nya puas sambil mengipas- ngipaskan black card milik Arka yang sudah dia bobol dua ratus juta rupiah untuk membeli semua sendok perak itu."Kau sudah gila hah????" Segah Arka marah begitu dia sampai di tempat Yixin berada yakni di salah satu hardware shop terbesar di kota itu.Tapi Yixin yang dimarahi seperti itu oleh Arka malah pasang wajah pura- pura bodoh, seolah dia tidak melakukan kesalahan apapun pada Arka."Hah? memang nya apa yang sudah aku lakukan? Aku kan hanya menjalan kan apa yang Tuan Arka perintahkan? Tuan Arka meminta ku untuk membeli sendok perak
"Duduk!" Perintah Arka dengan gaya bossy nya.Yixin pun duduk tanpa perlawanan. Dia ingin apapun yang Arka ingin kan dari nya saat ini cepat berlalu. Arka ingin dia mengembalikan uang dua ratus juta yang dia belanja kan tadi? maka akan dia kembali kan saat ini juga. Dua ratus juta bukan lah jumlah yang besar bagi nya. Uang jajan satu bulan dari ayah nya saja lima kali lipat dari itu. Jadi kalau hanya segitu hanya tinggal transfer."Kau tahu mengapa kau aku duduk kan disini?" Arka menanyai Yixin sambil menatap dingin ke dalam mata Yixin."Ini masalah uang dua ratus juta itu kan? Kau jangan khawatir tuan Arka, aku akan mengembalikan uang itu sekarang juga. Tapi mohon maaf aku tetap tidak mengakui apa yang aku lakukan tadi sebagai sebuah kesalahan, karena itu memang bukan sebuah kesalahan. Kau yang tidak jelas memberikan instruksi jadi kau tidak bisa main menyalahkan anak buah mu. Itu tidak profesional." Yixin sengaja mengatakan hal itu agar jika Arka berniat untuk memecat nya saat ini
Hari sudah menunjukkan pukul sepuluh malam dan Yixin masih belum selesai dengan semua piring, gelas, sendok dan teman - teman nya di dapur Arka. Sambil menggerutu Yixin terus menyemangati diri nya dengan mengatakan kalau penyiksaan ini akan segera berakhir. Sambil mendengarkan musik dengan handfree di telinga kiri dan kanan nya Yixin terus melakukan pekerjaan nya. "Ayoo Yixinsati!! Sedikit lagi! Ayo!!" Seru nya dengan suara kecil. Yixin benar- benar sangat fokus dengan apa yang dia kerjakan saat ini. Keinginan nya untuk tidak berurusan lagi dengan Arka membuat tenaga nya seperti selalu tercarger ulang. "Apakah sudah selesai? Kalau belum kau lanjutkan besok saja." panggil Arka sambil mencolek bahu Yixin, Arka saat ini sudah ready dengan pakaian tidur nya. Yixin sempat terkejut saat Arka mencolek nya. Tapi saat tahu itu Arka dia kembali santai. "Sebentar lagi juga akan selesai. Kau tenang saja tuan Arka. Begitu yang ini selesai maka semua nya selesai. Aku tinggal merapikan nya saja l
"Sayang, apa yang sebenarnya dilakukan oleh putra mu? Ini tidak mau! Itu tidak mau! Di jodohkan dengan si A, dia nolak. Aku benar-benar pusing." amuk Olivia begitu Samuel pulang dari Perancis."Kau ini kenapa sayang? Suami pulang bukannya di cium malah di omeli." Dengan penuh kasih sayang Samuel menarik lembut tangan istrinya untuk duduk bersama nya di sofa."Menurut mu apa lagi coba yang membuat ku ngomel-ngomel tidak jelas seperti ini kalau bukan karena putra kesayangan mu Arka!" jawab Olivia tanpa melihat ke arah Samuel."Arka? Memang nya apa yang dilakukan oleh Arka? Selama aku di Perancis, aku sama sekali tidak mendengar hal yang aneh-aneh tentang putra ku itu? Setahu ku setelah Arka tahu siapa wanita yang itu, tidak ada hal yang harus aku khawatirkan tentang nya." jelas Samuel, yakin.Samuel sangat yakin kalau kelakukan putranya sudah berada di dalam track yang seharusnya. Berkencan dengan wanita jalang bukan lah hal yang diwarikan di dalam keluar mereka."Memang Arka sudah ti
Arka yang tidak tahu kalau Yixin akan kembali ke inggris, tidak ada melakukan pergerakan apapun. Dia senang Yixin masuk kerja seperti biasanya.Melihat Yixin dari kejauhan merupakan kesenangan baru bagi Arka saat ini."Apa yang sebenarnya kau lihat disana? Sampai kau tidak menyadari ayah mu masuk sedari tadi sempat mengambil foto mu beberapa kali." Ujar Samuel sambil menyilangkan kaki nya setelah ia duduk di sofa yang berada di tengah ruangan kerja Arka."Daddy? Kapan datang?" tanya Arka menyembunyikan kepanikannya."Sejak perang dunia kedua,." Jawab Samuel asal.Arka mengatur mimik wajahnya setenang mungkin. Jangan sampai ayahnya tahu kalau dia tidak kerja sedari tadi. Satu-satunya hal yang dia lakukan hanya mengintip dari gorden dan melihat Yixin beraktivitas."Daddy aku sangat sibuk hari ini. Jika kedatangan daddy ke kantor hanya untuk membuat ku mendengarkan semua sarkasme daddy itu, sebaik nya aku lanjut kerja saja." Ungkap Arka, dengan wajah no ekspresinya seperti biasa sambil m
"Aku tidak bisa menjanjikan apapun. Tapi aku sangat yakin, Tian tidak akan bersedia menemui mu bila ada hubungannya dengan hal tersebut. " Jawab Tang Shuya semakin membuat perasaan Yixin semakin buruk."Baiklah. Aku paham. Aku akan kembali ke Inggris satu minggu lagi kak. Akan aku selesaikan pekerjaan ku dulu di sini. Baru setelah nya aku akan pulang ke Inggris. Kakak pulang lah lebih dulu. Jangan khawatirkan aku. Adik mu ini tidak akan bunuh dirihanya karena hal itu." Ujar Yixin kemudian berdiri dari duduknya.Dia pergi meninggalkan Tang Shuya."Aku antar." Ucap Tang Shuya yang lebih mirip dengan perintah yang wajib untuk di taati."Apa aku boleh menolak?" tanya Yixin, sambil tersenyum."Tentu saja tidak." Jawab Tang Shuya dan kemudian berjalan bersama Yixin.***Dari kejauhan Bee mengernyitkan dahinya. Dia tentunya tidak salah orang. Toh wajah gadis yang ada di ujung sana, sama persis dengan wajah gadis di foto yang di tunjukan oleh Arka. "Kenapa gadis itu bisa bersama Shuya? Apa j
"Mau sampai kapan kau menunggunya di sini Tang Yixin?" Panggil Tang Shuya pada adik nya, yang sedang duduk bermenung di sebuah taman."Sampai dia datang kak." Jawab Yixin, pelan dan sangat kental dengan rasa harapan yang memudar."Christian tidak akan datang. Sudah! Sudahi saja semua ini Yixin. Pulanglah ke Inggris. Tidak ada gunanya lagi kau mengejar Tian hingga kemari." Bujuk Tang Shuya.Selama ini Tang Shuya memang terlihat tidak peduli pada adik perempuan satu-satunya itu. Tapi jauh di dalam hatinya, dia sangat menyayangi Yixin. Selain itu, tanpa Yixin ketahui, Tang Shuya acap kali membantu Yixin. Yixin tersenyum mendengar apa yang dikatakan oleh kakaknya. Dia tahu benar, bahwa setiap kata yang kakaknya katakan, tidak ada yang salah. Tapi Christian adalah crush landing cintanya. TIdak ada pria lain yang mampu menghapus nama Christian Cook itu hingga saat ini. TIdak ada.Lalu, bagaimana bisa kakak nya memintanya untuk berhenti? Disaat dirinya tahu persis dia tidak tahu bagaimana c
“Kau ini benar-benar…” Arka menghela napas panjang, mencoba menahan amarahnya. “Baiklah, lakukan apa yang kau mau. Tapi ingat, jangan sampai berita ini sampai ke telinga orang tua kita.”Bee tertawa kecil, menunjukkan ekspresi kemenangan di wajahnya. “Tenang saja kak, aku tahu apa yang harus aku lakukan. Lagipula, ini kan demi kebaikanmu juga. Siapa tahu gadis ini bisa membuatmu lebih manusiawi.”Arka hanya bisa mendengus kesal mendengar ucapan adiknya. Dia tahu Bee hanya bercanda, tapi entah kenapa, kali ini leluconnya terasa begitu menyakitkan. Mungkin karena objek leluconnya adalah perasaannya, atau mungkin karena objek leluconnya adalah Yixin, gadis yang entah kenapa berhasil membuatnya merasa tidak nyaman dan nyaman dalam waktu yang sama.“Baiklah, aku akan pergi sekarang. Jangan khawatir, aku akan menyelesaikan tugas ini secepat mungkin.” Bee berdiri dari kursinya, mempersiapkan diri untuk pergi.“Dan satu lagi,” tambah Bee sebelum benar-benar meninggalkan ruangan. “Jangan terla
"Ini, selidiki semua tentang nya." Arka melempar foto Yixin ke atas meja. Gayanya yang bossy sama sekali tidak pilih pilih orang. Bahkan pada adiknya Bee sekalipun dia tidak mengecualikannya. "Apa ini?" tanya Bee penasaran, kemudian mengambil foto Yixin. "Seorang gadis?" Serunya diikuti dengan tatapan mata penuh kecurigaan. "Apa dia adalah gadis yang dari pagi hingga malam mommy selalu cerita kan di rumah? Kau tahu, topik tentang seorang gadis yang mandi berdua dengan mu tenang malam sedang hangat di mansion ayah dan ibu. Jangan bilang ini dia orang nya." Ujar Bee panjang kali lebar dengan nada menggoda. "Siapa pun dia kau tidak perlu tahu. Kau cukup mencari tahu tentang dirinya dan latar belakangnya. Serta kemana dia saat ini. Dia sudah beberapa hari tidak masuk kerja. Dan tidak ada kabar sama sekali darinya." Jelas Arka. "Nah! Nah! Nah! Benar kan? Dia adalah gadis yang buat kan mengusir mommy dan daddy tengah malam. Wah kau sungguh seorang anak yang durhaka Arka Ruiz. Tapi tida
"Joy? Yixin kemana?" tanya Arka pada salah satu managernya yang merupakan sahabatnya Yixin. Semenjak pulang dari rumah Arka waktu itu, Yixin tidak kelihatan batang hidungnya sama sekali. Dia tidak masuk kantor tiga hari, termasuk hari ini. Tidak mungkin dia sakit kan? Arka cukup terganggu akan hal itu."Yixin? Dia-.." Joy yang tadinya ingin menjelaskan kemana pergi nya si makhluk ajaib bernama Tang Yixin itu, malah tidak meneruskan kalimatnya. Dia memandang Arka dengan pandangan penuh curiga. Seingat Joy, hubungan Arka tidak lah seharmonis itu sehingga Arka sampai bersusah payah menanyakn yixin di mana pada dirinya."Ada bos mencari si biang onar?" Tembaknya tanpa basa basi."Ehm! Dia kan adalah salah satu karyawab ku. Aku rasa bukan hal yang aneh bila aku menanyakan keadaannya." Jawab Arka gelagapan. Dia mau jawab apa lagi coba kalau bukan jawaban diplomatis seperti itu."Ooh.." Bukan nya melanjutkan kalimat nya yang tadi, Joya malah hanya ber- Oo ria saja, seolah sengaja menungg
Pandangan mereka beradu. Detak suara jantung saling menabuh di dalam dada mereka masing-masing seolah sedang berpacu satu dengan lainnya. "Aku lupa. Sepertinya aku lupa mematikan kompor." Ujar Yixin beralasan agar bisa kabur. Tapi tentunya Arka sudah tahu kalau itu tidak lebih dari sebuah alasan belaka. Lagian mana mungkin Yixin lupa mematikan kompor. Kalau itu benar maka sudah pasti terbakar rumah Arka sedari tadi. "Apa kau mau kabur?" Tanya Arka, menatap dalam mata Yixin. "Kabur? Kabur kemana? Aku tidak berniat kabur kemana pun. Lagi pula untuk apa aku kabur, sudah jelas pekerjaan ku masih banyak di sini." Ocehnya tidak tentu arah alias asal jawab saja. "Kalau kau memang benar tidak ingin kabur, kenapa kau buru-buru untuk pergi? Apa kau tidak nyaman duduk di atas pangkuan ku?" Tanya Arka penuh jebakan. Bagaimana mungkin ini bukan pertanyaan jebakan. Karena apapun jawaban yang Yixin berikan sudah pasti membuat nya salah. Jika dia katakan dia nyaman, maka apa kabar dunia. Nam
"Ayo buka mulut mu. Ini tidak mudah membuatnya. Aku harus mencuci beras berkali-kali, dan memasaknya sepenuh hati agar tidak gosong." Bak sudah berteman akrab, Yixin memerintah Arka sesukanya. Arka menuruti Yixin. Dia membuka mulutnya dan menerima suapan pertama yang Yixin arahakan ke mulut Arka. Tapi tentu saja bubur itu tidak bisa melewati kerongkongan Arka. Baru masuk ke dalam mulut saja, Arka langsung melepehnya karena terlalu panas. "Kau ingin membunuh ku?" Teriak Arka menyala sepanas bubur yang Yixin masukan ke dalam mulut Arka. "Tentu saja tidak. Kau saja yang bereaksi berlebihan tuan Arka Ruiz. Baru kena senggol bubur hangat saja lebaynya membumi dan melangit." Celoteh Yixin mengejek. Sebenarnya Yixin mengetahui kalau dirinya memang salah langsung memberikan suapan itu begitu saja. Hanya saja dia pikir Arka lah yang akan menghembus bubur itu sendiri, bukan langsung melahap saja. "Sudah-sudah. Aku ingin tidur. Kau pulang lah. Aku sudah tidak ingin makan lagi." Lagi da
"Menjauh dari ku." Perintah Arka, menghindari Yixin. Tapi bukan Tang Yixin nama nya kalau dia akan menuruti perintah seseorang begitu saja. Perintah ayahnya saja dia lawan, apatah lagi hanya perintah seorang Arka Ruiz.“Arka, kau harus mau dibantu. Aku tidak akan meninggalkanmu dalam keadaan seperti ini. Aku akan mencari handuk atau selimut untukmu. Kau harus mengeringkan badanmu dan beristirahat.” Kata Yixin dengan nada bersahabat.“Kau tidak perlu repot-repot. Aku baik-baik saja. Aku hanya perlu tidur sebentar. Kau bisa pergi saja. Aku tidak butuh bantuanmu.” Jawab Arka dengan suara dingin.“Apa kau marah padaku? Aku tahu, semalam kau yang telah menyelamatkan ku. Meski kau juga yang telah menyebabkan aku terjatuh ke kolam. Aku tetap menganggap aku berhutang budi padamu. At least pada akhirnya, kau telah menyelamatkanku dari tenggelam di kolam renang. Dan ini, lihatlah baju ku! ini perbuatan mu juga kan> Sementara kau membiarkan diri mu kedinginan sepanjang malam.” Ucap Yixin dengan