Akhirnya, Kenzo mengangkat bahu. “Terserah, deh. Kalau tak ada urusan lain, aku pergi dulu, ya.”
“Apakah kamu yakin ingin pergi sekarang? Erlangga dan yang lainnya masih di luar,” kata Wendy.
Kenzo mengerutkan kening dan berkata, “Lupakan, aku akan duduk sebentar sebelum pergi!”
“Huh, dasar pengecut. Pantas saja kamu kabur kemarin,” cetus Wendy dengan bibir mengerut. “Aku benar-benar tidak tahu kenapa ayahku begitu sopan padamu.”
Wendy menatapnya dan berkata dengan ekspresi aneh, “Lupakan, tidak peduli bagaimana kamu memang membantuku, jadi aku harus berterima kasih. Hari ini, aku undang kamu makan malam! Jelas, akan ada wanita cantik yang kuundang!”
Mendengar undangan Wendy, Kenzo menatapnya datar. Setelah apa yang terjadi, dia tidak lagi berani untuk memercayai ucapan iblis kecil itu. Namun, ketika berpikir mengenai ucapan Sofia yang mengharuskannya untuk
Seorang wanita dengan mini dress merah keluar dari gerbang kedatangan. Kehadirannya menarik perhatian begitu banyak pria. Dengan sebuah kaca mata hitam, wanita itu berjalan dengan seksi. Tinggi wanita itu pasti mencapai 1,7 meter!Memang, seorang wanita cantik, selalu saja jadi pusat perhatian, di manapun mereka berada!Wanita itu tampak terbiasa dengan perhatian orang, jadi dia tidak memedulikan tatapan yang ditujukan padanya. Dengan percaya diri, wanita itu berjalan menyeret kopernya melewati kerumunan.Sudut mulut Kenzomenunjukkan cibiran, “Sepertinya kematian Colin Steffanotelah membuat Jason Steffanotak bisa duduk diam, bahkan pembunuh bayaran dalam sindikat Red Rosetelah diperintahkan untuk datang ke Kota JC!”“Mereka berbahaya. Aku mohon, jangan sampai mereka tahu kalau aku dekat dengan Wendy...”“Kenzo! Kenapa bengong?! Cepat, sini! Aku perkenalkan kamu ke temanku!” kata Wendy.
Gladis mengangguk dan berjalan keluar dari bandara. Setelah dua langkah, dia tiba-tiba berhenti dan berkata, “Kenzo, kita semua adalah teman Wendy. Sudah lama tak bertemu dan ingin meluangkan waktu pribadi bersamanya. Kamu tidak perlu ikut lagi.”Wendy mengerutkan kening, tetapi tidak berbicara. Kenzomengangkat bahunya dengan acuh tak acuh.Di sebelah Gladis, Diska menatap Kenzodengan senyum kemenangan. “Gladis benar. Dari pakaianmu saja kamu tidak cocok untuk berjalan bersama kami,” kata Diska sambil mencibir.Gladis bahkan tidak berbalik. Setelah memperingatkan Kenzo, dia langsung berjalan keluar.Wendy menunjukkan senyum minta maaf pada Kenzo, lalu lari mengikuti Gladis. Dia tak enak hati melanggar ucapan kakak seniornya.Diska menatap Kenzodan mencibir, “Aku pikir kamu akan hidup di penjara seumur hidup. Aku tidak menyangka kamu akan keluar setelah sembilan tahun.” Pria itu memandang Kenzo&n
Dari sudut pandang Red Rose, dia merasa Kenzosedikit gugup karena dirinya terlalu cantik. Wanita itu tersenyum karena gemas dengan reaksi lucu pria itu.“Ini pertama kalinya aku di Kota JC. Aku tidak tahu tempat menarik apa yang ada di Kota JC. Apa kamu ada rekomendasi? Meski ada beberapa di internet, aku merasa bertanya kepada orang-orang lokal lebih baik,” kata Red Rose.Kenzoberpura-pura tidak mengenal Red Rose. Dia pun berkata dengan antusias, “Kota JC memiliki banyak tempat menarik yang banyak dikunjungi turis. Kalau kamu ke kota JC, maka harus pergi ke ….” Kenzomenyebutkan berbagai tempat.Setelah mengobrol sebentar, Red Rosetiba-tiba berkata, “Kamu tahu banyak juga! Kalau tidak, kamu jadi tour guide-ku saja!” Dia tersenyum lebar. “Kamu tidak boleh menolaknya!”Alis Kenzobergerak sedikit, dan dia melihat ke arah Red Rose. “Tour guide?” Dia terdiam sebent
Pada saat yang bersamaan, Wendy berada di dalam mobil bersama Gladis dan yang lainnya untuk pergi makan.“Eh ngomong-ngomong, kenapa kamu mengatakan kalau Kenzoadalah pemerkosa? Menurutku dia tidak terlihat seperti itu sama sekali. Dia sudah menyelamatkan nyawa ayahku, bahkan sampai sekarang ayah masih sangat berterima kasih padanya.”“Sembilan tahun yang lalu, dia mengajak adiknya Gladis, Dinda, untuk dinner bersama. Kemudian dia sengaja mencampurkan obat tidur di makanan Dinda, lalu… dia memerkosa Dinda.” Diska terlihat marah, “Kalau dia memang suka dengan Dinda, dia tidak harus melakukan hal kotor begitu. Jadi kamu harus jauh-jauh dari orang gila itu!”Wendy cukup terkejut dengan penjelasan dari Diska, dia melihat Gladis dan bertanya, “Kak Gladis, apa itu benar?”Sejak mereka masuk ke dalam mobil, Gladis sama sekali tidak membuka mulutnya. Dia terus melihat ke arah jalanan, dia hanya mengangg
“Hey Kenzo, aku sudah memeriksanya. Claudiamemiliki hak dari perusahaan ini karena kamu membelinya sebelum bercerai dengannya, jadi kamu harus bekerja sama dan membuat kontrak dengan Heri, kakakku.” Amelia berteriak, “Dan lagi, kamu kemarin sudah menamparku! Jadi kamu harus memberikan kompensasi.”Heri menambahi, “Benar, walaupun kalian sudah bercerai tapi kamu harus tahu balas budi. Kamu tidak lupa ‘kan bagaimana ayahnya menyelamatkanmu dulu, setidaknya kamu harus menunjukkan rasa terima kasih!”“Sebelumnya aku pernah bertemu dengan orang yang tidak tahu malu. Tapi aku belum pernah melihat yang sampai tidak punya urat malu seperti kalian ini.” Kenzomelihat Amelia sambil tersenyum, “Perusahaan ini adalah milikku sendiri. Aku membelinya setelah menandatangani surat cerai yang kalian berikan padaku. Aku sudah tidak ada hubungan apa-apa dengan Claudiadan juga keluarga kalian.”&ldqu
Steven juga ikut melihat. Dia merasa tidak bisa tinggal diam saat mendengar ucapan Madame Annethyang semakin keterlaluan, “Kamu bilang Kenzotidak tahu balas budi? Kenzoitu diselamatkan oleh suamimu dan dia yang menyuruh Kenzomenikahi putrimu! Kenzodulu amnesia karena dia terluka parah. Demi mertua dan istri yang tidak tahu malu, Kenzobekerja mati-matian selama tiga tahun demi membeli kebutuhan kalian!”“Tapi apa yang kalian lakukan padanya? Istrinya selingkuh dengan anak kedua pemilik perusahaan besar berharap mendapatkan harta, lalu kalian langsung mengusir Kenzo. Rumah yang dibeli dari keringat Kenzoselama jadi tukang juga kalian ambil. Kalian memaksanya tanda tangan surat cerai lalu mendepaknya! Bahkan dia tidak punya uang sepeser pun!” teriak Steven.“Sekarang ingatannya sudah pulih, dan ternyata dia dulu adalah orang kaya raya dan membeli perusahan ini. Tapi apa? Kamu datang ke sini meminta ba
Setelah keluar dari perusahaan, seperti biasa Kenzoakan naik taksi dan meluncur pergi ke MWE.Monument of White Elephant atau biasa disebut MWE adalah tempat wisata yang cukup terkenal di Kota JC. Berlokasi di dataran tinggi, serta ada sungai dengan pemandangan alam yang indah. Banyak wisatawan lokal maupun luar kota yang sengaja datang ke sana untuk rehat sejenak dari bisingnya suasana kota. Karena bentuk bangunannya yang mirip pagoda, banyak orang yang datang untuk minum teh atau bercengkrama dengan keluarga.Tentu saja uang yang dikeluarkan tidak sedikit kalau ingin datang ke sini.Karena ruangannya yang berbentuk seperti pagoda, Kenzomenelepon Wendy untuk memberitahunya mereka berada di ruangan mana.Di salah satu ruangan, Kenzomembuka pintunya.Aroma teh menyeruak masuk ke dalam indera penciuman Kenzoyang cukup tajam. Membuat otaknya menjadi rileks karena menghirup aroma yang lembut itu.“Sini duduk, apa ka
Gladis menggelengkan kepalanya, dia tidak paham dengan respons Kenzoyang terdengar sangat menjengkelkan. Tak berapa lama, Gladis memanggil Wendy yang menunggu di luar ruangan, “Wen, kamu bisa masuk sekarang.”Wendy masuk dengan senyum yang menampakkan lesung pipi di kedua pipinya, “Kalian sudah selesai bicaranya?”Gladis mengangguk lalu berdiri, “Kita harus segera kembali. Akan merepotkan kalau sampai Diska menginterogasiku.”Mereka pun berpisah.“Eh tunggu…” setelah Gladis dan Wendy pergi, Kenzoteringat sesuatu.“Aku lupa tanya kenapa mereka ada di kota JC,” kata Kenzosambil menepuk jidatnya.Masih di area Monument of White Elephant, saat Kenzomasih mengutuk dirinya sendiri karena lupa menanyakan hal yang penting, ada dua orang yang berjalan menghampiri dan menepuk pundaknya.“Apa?” tanya Kenzodengan tenang.“Bos
Kenzo berpura-pura tidak mengenal Red Rose. Dia pun berkata dengan antusias, “Kota JC memiliki banyak tempat menarik yang banyak dikunjungi turis. Kalau kamu ke kota JC, maka harus pergi ke ….” Kenzo menyebutkan berbagai tempat.Setelah mengobrol sebentar, Red Rose tiba-tiba berkata, “Kamu tahu banyak juga! Kalau tidak, kamu jadi tour guide-ku saja!” Dia tersenyum lebar. “Kamu tidak boleh menolaknya!”Alis Kenzo bergerak sedikit, dan dia melihat ke arah Red Rose. “Tour guide?” Dia terdiam sebentar. “Apa ada bayarannya?”Red Rose membeku sesaat. Dia kira meminta Kenzo jadi pemandunya akan sangat mudah. Biasanya, orang akan langsung setuju tanpa syarat. Namun, Kenzo malah meminta bayaran!Red Rose tersenyum. “Kalau mau uang, bisa saja. Tapi, bukannya ada kompensasi lebih baik?”Kenzo membeku di tempat. Tak perlu orang cerdas untuk tahu apa maksud Red Rose. Hal itu membuat Kenzo sedikit kaget.Namun, di otak Kenzo, dia menganggap ini adalah kesempatan terbaik untuk dapatkan informasi men
Saat masih menjadi mahasiswa, karena Gladis dan Kenzo dekat, Diska tak pernah suka dengan Kenzo.Bahkan ketika kuliah, dia terus menemukan seseorang untuk menindas Kenzo. Saat itu, Kenzo belum diangkat jadi Zero Daidalos, jadi dia tidak ada seni bela diri. Ketika Diska menyuruh orang untuk menindasnya, Kenzo hanya bisa menerima dengan lapang dada.Saat itu, Gladis tidak tertarik dengan Diska. Lucu bagaimana sembilan tahun kemudian, keduanya benar-benar muncul bersama di Kota JC.Dulu, Gladis adalah wanita pujaan Kenzo juga. Lagi pula, gadis itu memang sangat cantik dan menawan. Keduanya juga sudah saling kenal sejak SMP, tapi Kenzo tidak pernah mengungkapkan perasaannya.Latar belakang Gladis sangat bagus. Ditambah dengan sifatnya yang dingin dan sombong, sungguh berkah dari langit karena Kenzo sempat dekat dengannya.Ekspresi Kenzo kembali tenang setelah keheranan singkat. Namun, Wendy masih ingin tahu lebih banyak.“Terkenal bagaimana?” tanya Wendy.“Keluarga Ardiansyah adalah kelua
Pada pukul empat sore, Wendy meninggalkan kantor lebih awal untuk pergi dengan Kenzo. Mengenai pulang lebih awal dari kantor, dia tak peduli sama sekali. Bagaimanapun, kantor tempatnya bekerja adalah perusahaannya sendiri.Entah kenapa, Wendy membawa Kenzo ke bandara. Sesampainya di pintu kedatangan bandara, Wendy terlihat sedang menunggu dengan bersemangat.Wendy tertawa ke arah Kenzo yang terlihat malas dan bosan. “Jangan khawatir, kamu tidak akan kecewa ikut denganku hari ini. Yang kita jemput sekarang adalah kakak senior di kuliahku dulu. Kami berdua disebut sebagai dua wanita tercantik sekolah, loh!”Kenzo mengabaikan kalimat terakhir Wendy dan berkata, “Kamu belajar di Universitas LH?”“Hmm?” Wendy merasa aneh dengan pertanyaan Kenzo. “Jangan bilang, kamu juga begitu?” Namun, dia menggelengkan kepalanya. “Tidak, kalau kamu lulus dari sana, tak mungkin kamu berakhir jadi pekerja konstruksi.”Sudut mulut Kenzo berkedut, merasa gemas dengan iblis kecil di hadapannya itu. Namun, dia
Di lobi kantor, Barry memandang keduanya dan berkata, “Ehem, aku tidak menyangka kalian begitu cepat menjalin hubungan. Aku kira, prosesnya sedikit lama. Tapi ternyata...”Mendengar hal ini wajah Wendy sedikit memerah. Antara malu, senang, atau bahkan segan karena papanya tahu dia mengucapkan hal seperti itu tadi pada Kenzo.Baru akan menjelaskan, Barry berkata lagi, “Kenzo, jangan khawatir. Aku jelas menerimamu. Kalau tidak, aku masabodoh dengan Erlangga dan tidak mengajak kalian naik. Berhubung sekarang kalian sedang duduk berdampingan, aku harap, kalian segera cari waktu untuk tentukan hari pernikahan!”Mulut Kenzo berkedut, pria tua ini sudah jelas kehilangan kewarasannya! Betapa besar keinginan Barry untuk menikahkan putrinya?!“Ayah!” Wendy memerah, dan dengan cepat melepaskan lengan Kenzo.“Apa yang Ayah bicarakan? Hanya karena Erlangga datang untuk menggangguku barulah aku minta Kenzo membantu sedikit. Aku belum siap menikah. Aku juga belum sepenuhnya kenal sama Kenzo. Ayolah,
Semenjak Kenzo minta tolong pada Clara untuk menyelesaikan beberapa masalah seputar bisnis dan perekonomian Daidalos, mereka berdua mulai akrab.Sampai pada akhirnya, Clara meminta Kenzo datang ke apartemennya, lalu ganti pakaian bagus karena mereka berdua akan menghadiri sebuah pesta yang juga dihadiri beberapa miliarder terkemuka negeri ini.Zachery yakin, Kenzo melakukan ini semua bukan tanpa sebab. Mengingat, Kenzo bukan orang sembarangan yang mau begitu saja diajak keluar oleh seorang gadis cantik.Lalu, matanya berbinar. “Ya, dia orang yang diakui Clara sebagai pacarnya, baru beberapa hari lalu saat mereka berdua nampak mesra di sebuah pesta. Kenapa sekarang dia jadi pacar Wendy Kang?! Apa hubungannya dengan Barry Kang?!”Banyak pertanyaan muncul di benak Zachery, tapi dia tidak mengatakan apa pun. Kebetulan dalam hal ini, lawan utama Kenzo bukanlah dirinya, melainkan Erlangga Dirga!Di sisi lain, Kenzo sedang berusaha membebaskan diri, tetapi Wendy menggenggamnya erat-erat. Pad
Terlihat wajah Wendy sedikit merah saat ini. Terlihat sekali bahwa gadis itu malu diperhatikan begitu banyak orang. Lebih-lebih, ketika dia akan dilamar di hadapan publik.Ekspresi di wajah Wendy begitu dingin, tidak ramah seperti ketika dirinya bertemu dengan Kenzo. Ini jelas adalah Wendy yang dulu pertama kali Kenzo lihat di Hotel Marriot, angkuh dan dingin.Terlihat Wendy melirik ke kanan dan ke kiri, mencari seseorang.Alih-alih tersadar bahwa orang yang Wendy cari adalah dirinya, Kenzo malah terkekeh.“Wah, menarik, menarik! Aku bantu rekam video untuknya saja!” batin Kenzo sembari mengeluarkan ponselnya.Kenzo kemudian berusaha untuk maju ke barisan paling depan. Lalu, dia ikut berseru mengikuti orang-orang lainnya sembari merekam video.Karena dirinya sekarang di barisan depan, Kenzo dapat dengan mudah terlihat oleh Wendy. Gadis itu segera memutar bola matanya ketika dia melihat wajah antusias Kenzo saat merekam dengan ponselnya.Pada saat ini, pintu mobil tiba-tiba terbuka. Se
Kenzo lanjut berbaris menunggu busnya datang. Dia tidak terlalu peduli. Kalau kedua orang itu berani macam-macam, tidak sulit baginya untuk menangani keduanya.Sampai di tujuannya, Kenzo sedikit terkejut. Sebuah gedung perkantoran yang menjulang tinggi berdiri di hadapannya. Di depan gedung tersebut, terlihat palang yang menunjukkan nama perusahaan itu.“Grup Panorama,” ucap Kenzo sembari membaca. “Hah ….” Kenzo menghela napas.Grup Panorama adalah salah satu perusahaan Barry. Ternyata, Wendy, gadis kecil itu, menyuruhnya bermain ke perusahaan mereka!“Apa aku boleh membatalkan pertemuan ini?” gumam Kenzo dalam hati.Pada akhirnya, Kenzo melangkahkan kakinya maju untuk menghampiri pintu masuk kantor. Tak berapa lama, dia sadar bahwa di depan pintu masuk gedung, terdapat sekelompok orang yang sedang menyiapkan sesuatu. Di luar area perusahaan, ada begitu banyak orang yang juga menonton.“Oh?! Pengakuan cinta?!” Kenzo menyeringai, sedikit tertawa.Terlihat di depan lobi terdapat sebuah
Kenzo merasa sangat senang setelah berhasil membungkam seluruh anggota keluarga Latusia.Kemenangan sudah ada di tangannya. Dia tidak lagi takut jika berhadapan dengan mereka. Rasa percaya dirinya perlahan bangkit, apalagi ketika melihat Stella mengemis agar Lithon Group mau bekerja sama dengan perusahaan logistik milik Heri.Perlahan, Dia merasa beban di hatinya terangkat dan tubuhnya terasa ringan, bahkan udara yang dia hirup terasa lebih baik!Tiba-tiba, Kenzo terbatuk. “Lupakan, udara masih saja buruk. Banyak polusi,” batinnya.Dari awal sampai akhir, Kenzo tidak pernah menyebutkan dari mana uangnya berasal. Dia sama sekali tidak peduli mengenai apa yang dipikirkan keluarga Claudia. Selagi Kenzo punya uang, keluarga wanita itu hanya bisa menyesalinya!Seperti yang dipikirkan Kenzo, saat ini di rumah Claudia, semua orang sedang terdiam. Terlihat sosok Martha memegangi wajahnya, ekspresinya sangat jelek.“Dia benar-benar berani memukulku! Aku tak akan melupakan dendam ini!” Martha m
“Kamu—!”“Hampir sebelas bulan terakhir, aku selalu pergi pagi pulang malam membanting tulang untuk bekerja. Memang, penghasilanku tak banyak, tapi paling tidak cukup untuk menghidupi kalian! Mobil, cicilan rumah dan villa, perhiasan, kurang apalagi?”Kenzo menumpahkan emosinya. “Setiap bulan aku bawa pulang kurang lebih dua puluh lima juta, kalian kira itu mudah dengan hanya bekerja di konstruksi saja?” Dia tertawa mengejek. “Lalu, kalian melakukan apa? Merendahkanku saja! Kalian pernah kerja sedikit pun? Tidak!”“Selama Hampir sebelas bulan kalian menghinaku selagi aku menafkahi kalian, tapi aku tak pernah mengatakan apa pun. Segala kerja kerasku tak pernah mendapatkan satu pun kalimat terima kasih. Kamu anggap Claudia cantik dan harusnya dapat orang kaya, bukan seorang pekerja kasar. Hampir sebelas bulan ini, apa kebaikan yang kalian berikan padaku?!” teriak Kenzo.Selagi Kenzo meluapkan kebenciannya, semua orang terdiam dan membeku di tempat. Namun, Kenzo sama sekali belum selesai