SAMAHITA AGNIA KEMBALI DENGAN AKTING TERBAIKNYA
Film terbaru dari Samahita Agnia baru saja dirilis dan mengundang pujian dari seluruh penonton yang menghadiri acara premier tadi malam. Acara itu dihadari oleh banyak selebritas dan para kritikus besar negara ini. Hampir seluruh yang hadir memberikan suara bulan kalau film ini menempatkan Agnia sebagai salah seorang aktris terbaik dewasa ini. Selain itu ... <KLIK UNTUK LEBIH LANJUT>
FILM KEDUA DAN AGNIA KEMBALI MENUNJUKKAN KEMAMPUAN AKTINGNYA
Banyak yang mengecilkan kemampuan akting Samahita Agnia di film sebelumnya. Walau banyak yang mulai memperhatikan dan yakin dengan kemampuannya yang di atas rata-rata, tidak sedikit yang merasa kalau yang sepatutnya dipuji adalah sang sutradara yang memang sudah terkenal tidak hanya di negara ini tetapi juga di negara tetangga bahkan sampai ke Holywood. Film terbaik Agnia menjadi bukti kalau gad
"Hal ..." Narendra belum selesai mengucapkan sapaan itu ketika terdengar suara Agnia berteriak histeris. Sesaat pria itu nyaris panik ketika dia menyadari kalau gadis itu bukan berteriak karena panik atau sepertinya, Agnia histeris karena dia terlalu senang. Sepertinya."Hei, ada apa?" Narendra terkekeh pelan, "Kamu ingin membuatku mati penasaran?""Bukan. Tapi..AAAAA!!! Astaga aku masih, sebentar!" Kembali terdengar suara teriakan histeris Agnia, "Sorry, tapi aku masih...astaga! Ini kayaknya mimpi, deh! Nggak, nggak mungkin!""Sayang, ada apa?" Narendra kembali bertanya tetapi kali ini dengan memberikan kode kepada Abimana untuk meninggalkan ruang kerjanya.Sambil menunggu, Narendra berpikir tentang apa yang dapat menyebabkan gadis itu berteriak histeris seperti sekarang ini. Seingat pria itu, kekasihnya sudah menyelesaikan syuting proyek film terbarunya bersama Kenny sebulan lalu. Gadis itu mengatakan kalau saat ini proyek film itu memasuki tahap post p
Narendra tidak menghentikan kegiatannya ketika mendengar dengung lift samar disusul dengan suara seseorang memasukkan PIN pintu penthouse-nya. Pria itu menggeser posisi piring untuk memastikan terlihat estetik seperti keinginannya. Terkadang Narendra dapat begitu detail terhadap sesuatu."Aku nggak disambut, nih?" Agnia memasuki penthouse kekasihnya sambil tersenyum lebar.Pria itu langsung berbalik sambil merentangkan tangan seakan meminta kekasihnya untuk melompat ke dalam pelukan. Dan itu yang segera dilakukan oleh Agnia. Gadis yang mengenakan oversized sweater dan legging itu memeluk Narendra seerat mungkin. Dia begitu merindukan pria itu."Kangen banget," dia berujar dengan manja, "Udah berapa minggu coba kita nggak ketemu?""Bukan salahku," Narendra membenamkan wajah di rambut kekasihnya, "Kamu yang sibuk syuting di luar kota."Agnia tertawa lepas, "Kamu selamat karena kali ini bukan salah kamu. Kalau sampai ini salah kamu, aku bakalan hukum
"Setelah Cannes?"Mereka sudah menyelesaikan makan malam. Agnia berhasil menyelamatkan masakan Narendra walau berujung dengan bertambahnya porsi yang harus mereka habiskan. Untuk merayakan keberhasilan Agnia, kekasihnya memilih salah satu wine langka untuk mereka nikmati. Saat ini mereka sedang duduk di lantai beralaskan karpet bulu yang hangat sambil menatap pemandangan kota di malam hari dan menikmati wine mahal. Kehidupan yang tidak pernah dibayangkan oleh Agnia sebelumnya."Apa?" Agnia menyesap wine sebelum melatkkan gelas kemudian bersandar nyaman pada dada bidang kekasihnya."Menikah," Narendra mengucapkan itu sambil tersenyum lebar."Nggak terlalu cepat?""Aku tidak tahu," dia mengecup kepala kekasihnya, "Tapi itu jawaban kamu sebelumnya.""Kedengarannya menyenangkan," Agnia hanya menjawab singkat."Menyenangkan?" Pria itu tertawa mendengar jawaban yang diberikan Agnia, "Apanya yang menyenangkan? Menikah denganku atau ... apa?"
"Bisa lebih dijelaskan bagian untuk rencana di tahun pertama?"Sudah sejak lima belas menit yang lalu Narendra mendengarkan pemaparan salah seorang junior partner dari perusahaan yang akan menjadi rekan Widjaja Group dalam salah satu proyek terbaru mereka. Sejak tadi tidak ada seorang pun yang menyadari keberadaan Narendra. Bagi perusahaan itu, Narendra hanyalah salah satu dari beberapa pegawai Widjaja Group. Tidak ada yang menyadari kalau pria itu merupakan salah seorang penerus konglomerasi raksasa ini. Mereka hanya memberikan perhatian pada Asija dan Rajasena.Dengan santai Narendra bangun dari duduknya, "Kenapa tidak ada yang menjawab?"Pria itu tidak memedulikan reaksi junior partner perusahaan itu yang terlihat kelabakan dengan pertanyaan tidak terduga yang diberikan oleh Narendra. Dia berpikir kalau penjelasan dan presentasi yang disiapkan oleh timnya sudah cukup jelas. Sepanjang presentasinya Asija dan Rajasena tidak melakukan apapun selain menganggukkan
"Makan siang kamu kelihatan enak banget," itu yang pertama diucapkan Asija ketika masuk ke ruang kerja Narendra dan menemukan pria itu sedang santap siang."Ini kiriman dari Agnia," Narendra mmepercepat kunyahannya, "Kebetulan dia sedang tidak ada pekerjaan dan sedang senang mengisi waktu dengan memasak.""Enak?" Asija duduk di hadapan Narendra kemudian mengambil sepotong daging dan mencicipinya, "Wah! Ini cocok di lidah Papa. Bilang ke Agnia, kapa-kapan dia harus kirimin masakannya ke Papa sama Mama, ya.""Akan aku sampaikan," Narendra tersenyum bangga mendengar pujian yang ditujukan kepada kekasihnya. Asija bukan orang yang mudah mengobral pujian. Terlebih jika berhubungan dengan makanan."Kamu pintar sekali memilih calon istri. Tidak hanya memiliki karir cemerlang tapi juga jago masak," kali ini Asija mencicipi sayur yang dimasak oleh Agnia, "Sekarang ini susah mencari yang seperti itu. Adikmu saja, kalau bukan karena kuliah di Melbourne mungkin sampai
"Ayah pernah mimpi film buatan Ayah bakalan masuk seleksi Cannes?"Saat ini mereka sedang berada di teras belakang rumah Kenny untuk menghabiskan akhir pekan bersama. Sudah beberapa waktu Agnia semakin nyaman keluar masuk rumah ayahnya. Gadis itu juga tidak lagi merasa canggung. Sejalan dengan itu, Kenny juga memberikan kunci duplikat rumahnya agar anak gadisnya dapat berkunjung kapan saja. Bahkan ketika pria itu sedang tidak ada di rumah. Seperti pagi ini.Sebelum ini Kenny tidak pernah berani membayangkan seperti apa rasanya memiliki seorang anak gadis. Tidak pernah tahu kalau ternyata akan semenyenangkan ini. Ketika kembali dari olahraga pagi dan menemukan anak gadisnya sedang sibuk di pantry menyiapkan sarapan menghadirkan perasaan hangat. Kenny tidak sekalipun menduga kalau dia akan menyukai perasaan ini."Pastilah," Kenny tersenyum, "Dulu Ayah bermimpi film buatan Ayah dengan Ibu sebagai pemeran utamanya. Tapi kenyataan lebih menyenangkan," dia terkekeh, "
Ini bukan red carpet pertama Agnia. Tetapi sensasi yang dirasakannya jauh lebih memabukkan dari red carpet pertamanya. Kali ini red carpet yang dihadirinya berskala internasional. Akan dihadiri oleh banyak wajah dan nama besar di kancah perfilman. Itu menghadirkan ketakutan tersendiri bagi gadis itu.Festival film ini merupakan salah satu dari tiga festival film terbesar di dunia bersama dengan Festival Film Venezia dan Festival Film International Berlin. Jelas yang hadir adalah pada bintang terkenal. Agnia merasa kalau tidak sepantasnya dia berada di sini.Sedetik pun Agnia tidak pernah bermimpi kalau akan berdiri di red carpet Festival Film Cannes. Dia pernah membayangkan, siapa yang tidak? Tapi itu hanya bagian dari pikiran liarnya. Tidak lebih. Gadis itu tidak pernah berpikir kalau itu akan terwujud suatu hari nanti. Atau setidaknya, dia tidak pernah membayangkan kalau akan me jadi kenyataan secepat ini."Nervous?" Pertanyaan Kenny menyelamatkan Agnia tepat
Kerumunan yang sejak tadi terdiam sontak kembali riuh. Seluruh yang ada di sana saling berbisik memastikan kalau dugaan mereka benar. Sabda Narendra Widjaja memang bukan orang asing di kancah perfilman internasional. Pria itu merupakan pilantropis yang fokus pada dunia film dan entertaiment. Namanya dikenal tidak hanya oleh para pemilik nama besar perfilman tetapi juga para sinefil di seluruh dunia. Setidaknya mereka pasti pernah mendengar nama Narendra karena hanya segelintir orang yang pernah bertemu langsung dengan pria itu dan dia jarang berkenan untuk difoto sebelumnya."Wah, ini kejutan yang menyenangkan," seorang presenter dari salah satu media besar langsung menyapa Narendra saat pria itu berjalan di red carpet."Benarkah?" Pria itu memamerkan senyumannya, "Semoga saja begitu. Tapi aku minta maaf karena sudah membuat keributan.""Datang dengan helikopter itu sebuah kejutan yang ... well, let's say menyenangkan. Tidak setiap red carpet kita dapat melihat