Share

Sakit tapi Tak Berdarah

Penulis: Aira Tsuraya
last update Terakhir Diperbarui: 2024-08-12 11:00:00

“Kamu sudah bangun?” sapa Luna pagi itu.

Fabian hanya diam sambil melihat Luna dengan sudut matanya. Sementara Luna sudah mendekat dan bersiap mengatur posisi tubuh Fabian.

“Mama dan Papa sedang keluar untuk sarapan, mungkin sebentar lagi juga kembali.” Luna kembali bersuara meski Fabian tidak menanggapinya.

“Kamu mau langsung mandi? Biar aku siapkan airnya dulu, ya?” Lagi-lagi Luna bersuara dan seakan tak peduli dengan reaksi atau tatapan Fabian.

“Apa ada yang kamu sembunyikan dariku, Lun?” Tiba-tiba Fabian bertanya seperti itu. Tentu saja pertanyaan Fabian membuat Luna terkejut.

Wanita cantik itu menghentikan aktivitasnya dan kini menatap tajam ke arah Fabian. Mata bulat Luna berbinar dengan kedua alis yang terangkat.

“Apa maksudmu, Fabian?”

Fabian berdecak sambil menghela napas panjang. “Harusnya kamu yang menjelaskan, bukan aku, Luna.”

Luna membisu, eks

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (8)
goodnovel comment avatar
Endang Kusdaryanti
fabian itu berkorban demi Ivan, hatinya cinta banget sm Luna, hanya dia kasihan sm Ivan...thor jgn sampai fabian sm luna, biar si Ivan sj sm nina
goodnovel comment avatar
heny lasari
masa ceritanya cuma sampai disini,TDK ada kejelasan cerita akhirnya.jd kecewa dek...
goodnovel comment avatar
Kismi Yati
yg tajam mulutnya, pdhl hatinya msh pingin
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku   Situasi yang Ambigu

    “Aku cacat, tidak mungkin bisa memberi keturunan jika masih bersamamu. Sementara Nina sudah hamil, itu alasan aku memilih dia,” ujar Fabian.Fabian memang mengatakannya dengan lirih dan tanpa tekanan intonasi, tapi tetap saja semua kata yang keluar dari bibirnya terasa menyakitkan bagi Luna.Wanita cantik itu hanya bergeming di posisinya dan tidak mengeluarkan suara sedikit pun.“Aku janji akan memprosesnya dengan cepat. Aku tidak ingin membuatmu kesulitan, Lun. Kamu juga ingin secepatnya move on, kan?”Lagi-lagi Fabian menambahkan kalimat yang mengiris hatinya. Apa pria ini tidak tahu jika semua ucapannya itu bagai pisau yang memperparah lukanya?“Fabian!! Kamu sudah bangun?” Tiba-tiba Bu Ana masuk ke dalam ruangan dengan wajah semringah. Ada Pak Roni yang mengekor di belakang Bu Ana.Pembicaraan Fabian dan Luna terjeda dengan kedatangan kedua orang tua Fabian. Fabian hanya tersenyum sambil menyapa Bu Ana

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-13
  • Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku   Jangan Usir Aku!!!

    “APA!!!?? Kamu gila, Nina!! Bukankah aku hanya bilang pura-pura,” sentak Fabian.Nina hanya tersenyum saat mendengar jawaban Fabian. Ia terlihat sibuk menyibak rambut gelombangnya sembari duduk menyilangkan kaki.“Aku tahu, Fabian. Namun, kamu juga harusnya tahu kalau aku sudah lama menyukaimu. Jadi apa salah jika aku melakukannya dengan sepenuh hati? Lagipula Luna bersedia kamu duakan, bukan?”Fabian menggeram, mata sipitnya melebar menatap Nina dengan kesal. Fabian tidak menyangka Nina akan berbuat nekat seperti ini. Bukankah ini sama saja dengan memancing ikan di air keruh.“Kebetulan juga Tante Ana dan Om Roni ada di sini. Jadi aku bisa langsung mengatakan tentang hal ini kepada mereka.”Seketika mata Fabian melotot ke arah Nina.“JANGAN COBA-COBA KAMU MELAKUKANNYA, NINA!!!” ancam Fabian.Nina langsung terkekeh melihat reaksi Fabian. Sementara Fabian terlihat kesal. Wajahnya memerah

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-14
  • Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku   Ancaman Nina

    “Kami akan melakukan operasi bedah syaraf Tuan Fabian akhir minggu ini, Dok,” ucap seorang dokter pagi itu.Hari ini Luna masih bertugas menjaga Fabian. Semalam ia kembali berbaikan dengan Fabian dan Luna berharap Fabian tidak bersikap dingin lagi padanya setelah ini. Luna baru saja mendapat informasi dari dokter yang menangani Fabian dan sepertinya Luna antusias mendengarnya.“Iya, Dok. Lalu mengenai pemindahan rumah sakit, bagaimana? Apa sudah bisa dilakukan?” Sebelumnya Bu Ana dan Pak Roni meminta Fabian dipindahkan ke rumah sakit yang sama dengan tempat Luna bekerja. Mereka melakukan itu agar memudahkan Luna mengawasi Fabian.“Iya, sudah kami siapkan semua. Kebetulan juga saya praktek di rumah sakit tersebut. Anda pasti juga tahu.”Luna tersenyum sambil menganggukkan kepala. Ia memang mengenal Dokter Fandi, dokter yang menangani Fabian kali ini. Bahkan Fabian juga mengenalnya dengan baik.“Mungkin

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-15
  • Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku   Pemain Sandiwara

    “Kamu memang gila, Nina!!” sentak Fabian.Nina terkekeh mendengar ucapan Fabian. Fabian semakin kesal melihat ulah wanita berambut gelombang itu.“Aku dari dulu memang sudah tergila-gila padamu. Sayangnya kamu yang tidak pernah tahu perasaanku. Jadi apa salahnya aku gunakan kesempatan emas ini untuk mendapatkanmu.”Fabian berdecak, menggelengkan kepala dengan mata sipitnya yang melebar menatap ke arah Nina.“Lalu apa yang akan kamu dapatkan dari pria cacat sepertiku? Apa kamu tidak tahu kalau aku lumpuh? Kamu selamanya akan merawat aku, Nin. Kamu mau?”Nina terdiam sesaat, memindai tubuh Fabian dengan netra coklatnya. Kemudian tak lama Nina tersenyum dan Fabian benar-benar kebingungan sendiri mengartikan senyuman Nina.“Bukankah itu kebetulan, Fabian. Selamanya kamu akan tergantung padaku dan aku suka itu.”Fabian tampak terkejut dengan ucapan Nina. Dia tidak menduga Nina akan berkata se

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-16
  • Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku   Rebut Suamimu, Luna!!!

    “Sepertinya bertambah satu orang lagi yang termakan sandiwaramu, Fabian,” ujar Nina.Fabian hanya diam menarik napas usai mengurai pelukannya dengan Nina. Fabian melihat ke arah pintu yang baru saja tertutup. Ia yakin Ivan sudah berasumsi aneh tentang interaksinya kali ini dengan Nina.“Apa mau aku bantu menjelaskannya, Fabian?” tawar Nina.Fabian tersenyum sambil menggelengkan kepala.“Gak usah. Biar aku sendiri yang melakukannya. Tugasmu sudah selesai sampai sini. Terima kasih.”Nina manggut-manggut sambil sibuk merapikan rambut gelombangnya. Kemudian ia meneruskan menyuapi Fabian makan dan sepertinya Fabian tidak menolak.Sementara itu, Ivan sudah berjalan ke taman menghampiri Luna yang sedang duduk sendiri. Ivan memang baru saja keluar dari rumah sakit. Dia ingin melihat keadaan Fabian dan memutuskan ke sini langsung. Tidak disangka Ivan malah melihat interaksi Fabian dan Nina tadi.Sebelum masu

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-17
  • Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku   Pura-pura Ikhlas

    “Apa Nina sudah pulang?” tanya Luna.Ia sudah masuk ke dalam ruangan Fabian beberapa saat tadi dan melihat Nina sudah tidak berada di kamar. Memang usai berbincang dengan Ivan di taman depan, Luna memutuskan ke kantin bersama Ivan. Itu sebabnya dia tidak melihat saat Nina pulang.Fabian tersenyum sambil menganggukkan kepala. “Iya. Apa kamu bertemu Ivan tadi?”Fabian malah sibuk bertanya tentang sepupunya kali ini. Mungkin karena Ivan sempat berkata hendak menemui Luna sehingga pria tampan bermata sipit itu bertanya. Luna tersenyum sekilas.“Iya, dia baru saja aku suruh pulang. Dia baru keluar dari rumah sakit dan aku rasa dia tidak boleh memforsir tenaganya dulu.”Fabian hanya tersenyum sambil menganggukkan kepala. Satu sisi hatinya teriris nyeri saat mendengar ucapan Luna yang penuh perhatian pada Ivan. Bagaimanapun Luna masih menyayangi mantan kekasihnya, itu yang sedang bergelayut di benak Fabian.&ldqu

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-18
  • Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku   Salah Paham Berulang

    Luna keluar dari mobil kemudian berjalan tergesa sambil membawa barang belanjaan ke dalam rumah. Ia ingin segera memasak untuk Fabian dan kembali ke rumah sakit. Tiba di depan pintu, Luna tercengang saat mendapati pintu rumahnya tidak terkunci.Luna terdiam sesaat. Memang semalam dia tidak pulang, tapi ada Bu Ana dan Pak Roni yang menempati rumahnya. Apa mungkin Bu Ana lupa mengunci pintu saat keluar tadi? Hanya itu yang menjadi tanya di benak Luna.Helaan napas panjang pendek keluar bergantian dari bibir wanita cantik itu. Untung saja perumahan tempat Luna tinggal ini merupakan perumahan elit dengan one gate sistem. Rasanya tidak mungkin jika ada maling atau orang jahat yang masuk sini tanpa sepengetahuan sekuriti.Luna menepis beberapa bayangan di benaknya dan memutuskan masuk rumah saja. Ia terlihat sibuk, tangannya penuh membawa belanjaan dan tidak memperhatikan sekitar. Namun, langkahnya langsung terhenti begitu tiba di area dapur.Berulang Luna meng

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-19
  • Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku   Penjelasan Nina

    “Sini, Lun!! Fabian nungguin masakanmu dari tadi,” ujar Nina.Luna tersenyum samar sambil berjalan mendekat. Ia mengeluarkan makanan yang baru saja dimasaknya untuk Fabian.“Mau makan sekarang?” tawar Luna.Fabian mengangguk sambil tersenyum. Tak lama kemudian Luna terlihat sibuk menyuapi Fabian, sementara Nina memilih bergabung dengan Bu Ana dan kedua orang tuanya. Entah apa yang dibicarakan kini, yang pasti Luna melihat keakraban mereka berempat.“Apa Ivan ada di rumah?” tanya Fabian tiba-tiba.Luna menghentikan gerakan tangannya dan mendongak ke arah Fabian. Fabian sedang menatapnya penuh cinta dan tersenyum manis ke arah Luna.“Kamu tahu kalau Ivan ada di rumah?” Luna malah balik bertanya.Sebuah helaan napas panjang keluar dari bibir Fabian. “Iya, Mama yang bilang barusan. Mama lupa gak sempat ngasih tahu kamu. Kamu gak masalah, kan?”Luna terdiam sesaat, kemudian

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-20

Bab terbaru

  • Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku   Extra Bab

    “IBU!! Kok di sini?” tanya Dokter Bayu. Untung saja mereka menjeda interaksi mesra, kalau tidak pasti Nayla akan sangat malu. Nayla urung membuka jilbab dan kembali duduk dengan tenang. Sementara Dokter Bayu bangkit menghampiri Bu Narmi. “Perut ibu sakit, jadi bolak balik ke kamar mandi. Ibu pikir Rayhan sudah tidur, ternyata kamu dan Nayla malah di sini.” Dokter Bayu menghela napas panjang sambil mengacak rambutnya. “Ya … gimana gak ke sini. Rayhan tidur di kamarku, tuh.” Dokter Bayu mengatakannya dengan kesal dan wajah cemberut. Bu Narmi hanya mengulum senyum sambil melirik putra serta menantunya. “Ya udah, biar Ibu bangunin Rayhan.” Bu Narmi bersiap pergi, tapi Dokter Bayu mencegahnya. “Gak usah, Bu. Aku tidur di sini saja. Ibu dan Bapak temani Rayhan di kamar sebelah.” Bu Narmi menghela napas panjang sambil mengangguk. “Ya udah kalau gitu. Nanti biar Ibu kasih tahu bapakmu nanti takutnya main nyelonong masuk saja.” Dokter Bayu hanya tersenyum sementara Nayla sudah menunduk

  • Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku   Selamat Hari Bahagia Dokter Bayu

    “Saya … saya tidak mau bohong, Dok,” lirih Nayla.Tentu saja mendengar jawaban Nayla membuat Dokter Bayu kebingungan. Kedua alisnya terangkat dengan mata penuh tanya. Perlahan Dokter Bayu menggelengkan kepala.“Aku gak tahu maksud kalimatmu. Kamu gak mau bohong soal apa?”Nayla membisu, tidak mau menjawab malah menundukkan kepala semakin dalam. Dokter Bayu makin bingung melihat sikap Nayla. Kemudian perlahan dan sangat lirih terdengar kalimat dari bibir Nayla.“Saya … juga suka Dokter.”Seketika Dokter Bayu terkesima mendengar jawaban Nayla. Matanya tampak berkaca-kaca dengan sebuah senyum yang terukir indah di wajahnya. Ia terdiam menatap gadis manis berhijab di depannya ini. Ingin rasanya ia mendekat dan menarik Nayla dalam pelukannya, tapi tentu saja itu tidak mungkin.“TANTE!!!” tiba-tiba Rayhan datang dan berhambur memeluk Nayla.Nayla tersenyum dan balas memeluknya. D

  • Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku   Kejutan dari Rayhan

    “Kejutan? Kejutan apaan?” gumam Dokter Bayu.Ia baru saja usai membaca pesan yang dikirimkan Rayhan padanya. Dokter Bayu tidak mau banyak berpikir. Ia menyimpan ponselnya dan kembali sibuk memeriksa pasien. Hari ini kebetulan pasiennya sangat banyak sehingga membuat Rayhan menunggu sedikit lama.Pukul sembilan malam saat Dokter Bayu keluar dari ruang praktek. Ia melihat Rayhan sedang duduk di ruang tunggu sambil memainkan ponselnya.“Kamu tidak membuat ulah, kan?” tanya Dokter Bayu.Rayhan mendongak, menghentikan bermain. Matanya membola menatap Dokter Bayu yang berdiri di depannya.“Aku dari tadi duduk diam di sini, Pa. Memangnya mau bikin ulah apa?”Dokter Bayu mengendikkan bahu sambil menggelengkan kepala.“Gak tahu. Kan biasanya kamu yang suka bertingkah aneh.”Rayhan tersenyum cengengesan sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.“Aku kan udah gede, Pa. Lagian

  • Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku   Bapak Berduka Anak Berulah

    “Aku serius, Nay,” ucap Dokter Bayu.Nayla hanya diam membisu dengan mata tak berkedip menatap dokter tampan di depannya ini. Sudah kedua kali ini, Dokter Bayu mengutarakan perasaannya secara terang-terangan ke Nayla. Tentu saja semua yang pria ganteng itu lakukan membuat Nayla kebingungan.Perlahan Nayla memalingkan wajah dan menunduk. Lagi-lagi dia dihadapkan pada situasi yang sulit. Bahunya naik turun mengikuti ritme aliran udara di dadanya. Entah apa yang ada di benaknya, yang pasti semua ucapan yang baru saja keluar dari bibir pria di depannya ini benar-benar membuat Nayla kelimpungan sendiri.“Nay … kamu gak mau menjawab pertanyaanku?” Kembali Dokter Bayu bersuara.Nayla menghela napas pelan kemudian mendongak membuat mata mereka saling bertemu untuk beberapa saat.“Saya … saya harus menjawab apa, Dok?” lirih Nayla bersuara.Dokter Bayu tersenyum, matanya sayu menatap gadis manis di depannya ini.“Inginku kamu jawab ‘iya’, tapi tentu saja aku tidak bisa memaksamu. Semua tergantun

  • Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku   Tepat Sasaran

    “Tunangan? Jadi kamu sudah bisa move on, Nay?” seru Fery.Nayla langsung tersenyum dan mengangguk dengan mantap. Ia bahkan kini menoleh ke Dokter Bayu yang berdiri di sebelahnya. Menatap pria tampan itu dengan lembut kemudian membalas senyumannya.“Iya. Bukannya masa lalu memang harus dilupakan. Benar kan, Sayang?” Nayla langsung bersuara dengan menambahkan panggilan ‘Sayang’ untuk Dokter Bayu.Dokter Bayu hanya mengulum senyum mendengar Nayla memanggilnya ‘Sayang’. Ia langsung mengangguk, menjawab pernyataan Nayla. Sementara Fery hanya diam. Wajahnya merah padam dengan rahang yang menegang.“Mbak, ini pesanannya sudah selesai.” Suara abang penjual roti bakar menginterupsi interaksi mereka.Nayla langsung menerimanya sementara Dokter Bayu menyelesaikan transaksinya.“Aku duluan, ya!!” pamit Nayla ke Fery.Ia berjalan beiringan dengan Dokter Bayu dan langsung masuk

  • Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku   Modus Atau Pertolongan

    “Maaf, Dok … ,” lirih Nayla.Dokter Bayu tersenyum, matanya tampak berbinar menatap wajah manis di depannya. Sementara Nayla terlihat gelisah dan tidak tenang. Sesekali Nayla menggigit bibir bawahnya menunjukkan jika dirinya sedang gugup.“Aku tahu, pasti kamu berpikir ini terlalu cepat. Namun, bagiku tidak, Nay.”Nayla belum menjawab dan kini memutuskan menunduk saja. Ia tidak kuasa menatap mata pria di depannya ini yang bersinar penuh cinta. Selain itu kini dia sibuk menata gemuruh di dadanya yang tiada menentu. Kalau saja dia tidak menggantikan tugas Sari pasti Nayla tidak akan bersama Dokter Bayu saat ini.“Aku akan menunggu jawabannya, tidak perlu cepat. Kamu punya banyak waktu, kok.”Nayla masih membisu dengan wajah yang terus menunduk dan tangan yang sibuk meremas ujung hijabnya. Mimpi apa dia semalam hingga tiba-tiba ditembak Dokter Bayu seperti ini.Dokter Bayu menghela napas panjang sambil

  • Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku   Aku Suka Kamu

    “Ray, kamu apa-apaan, sih?” sergah Dokter Bayu.Rayhan tampak marah dan menatap papanya dengan mata meradang. Dokter Bayu mengabaikan tatapannya. Pria tampan itu langsung menarik tangan Rayhan dan mengajaknya berlalu pergi.“Pa … aku gak mau pulang. Aku mau Mama Nayla. Aku mau Mama, Pa!!” ronta Rayhan.Ia bahkan tidak mau menggerakkan kakinya sedikit pun. Dokter Bayu berdecak sambil menatap Rayhan dengan tajam.“Ray, gak semua permintaanmu bisa dipenuhi Papa. Ingat itu!!”Rayhan mendengkus sambil menatap papanya dengan kesal.“Aku gak masalah saat Papa gak jadi ama Tante Widuri. Namun, Papa duluan yang menyimpan foto Tante Nayla di rumah. Itu artinya Papa memang suka Tante Nayla, kan?”Dokter Bayu menghela napas, menghentikan langkahnya dan menoleh ke arah Rayhan.“Kamu masih kecil dan gak tahu apa yang dirasakan orang dewasa. Jadi, Papa harap jangan bahas ini lagi!!&

  • Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku   Perasaan Dokter Bayu

    “HEH!!!” seru Nayla tertahan.Rayhan hanya mengulum senyum melihat reaksi Nayla yang kebingungan. Gadis berhijab dengan wajah manis itu hanya diam sambil mengerjapkan mata menatap Rayhan dengan heran.“Kayaknya kamu salah, deh. Saya … saya bukan pacar Dokter Bayu.” Akhirnya Nayla bersuara usai terdiam beberapa saat.Rayhan sontak menggeleng dengan cepat.“Enggak. Saya gak salah. Papa punya foto Tante dan nama Tante Nayla, kan?”Nayla dengan refleks menganggukkan kepala. Untung saja suasana ruang tunggu sudah sepi pengunjung sehingga interaksi mereka berdua tidak menarik perhatian orang.“Kapan Tante mau jadi Mama saya? Nanti saya akan bilang ke Papa, ya?”Kedua alis Nayla sontak terangkat dengan mata yang melihat bingung.“Rayhan … pasti salah. Pasti itu bukan Nayla saya, kan? Saya dan Dokter Bayu hanya ---”“Iya, saya tahu. Orang dewasa sela

  • Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku   Gak Boleh Ada Kesedihan

    “Sudah siap untuk melakukan prosedur selanjutnya?” tanya Dokter Bayu.Setelah enam minggu berselang, Nina dan Ivan datang kembali ke tempat Dokter Bayu. Sesuai jadwal, kali ini akan dilakukan pengambilan sel telur dan sel sperma. Nina dan Ivan hanya menghela napas panjang sambil menganggukkan kepala.“Iya, sudah, Dok,” ucap keduanya dengan mantap.“Oke, mari ikut saya!!”Dokter Bayu berdiri bersama seorang suster yang membimbing Nina ke ruang periksa. Sementara Ivan sudah berada di ruangan berbeda. Tidak membutuhkan waktu lama untuk proses tersebut. Bahkan setelahnya Ivan dan Nina bisa kembali melakukan aktivitas seperti biasa.“Apa hanya itu saja, Dok?” tanya Ivan.“Iya. Nanti jika sudah siap, saya akan kembali menghubungi Anda dan melakukan proses selanjutnya. Semoga saja untuk percobaan pertama ini langsung berhasil.”Ivan dan Nina manggut-manggut mendengarnya. Kemudian me

DMCA.com Protection Status