Share

Berhenti Menyakiti

Penulis: Aira Tsuraya
last update Terakhir Diperbarui: 2024-09-21 11:00:11

“Van, surat perizinannya udah beres. Jadi kapan kita bisa eksekusi?” tanya Emran.

Beberapa jam setelah menjemput Alif dan Alisha dari rumah Luna, Emran sudah berada di kantornya. Kali ini dia sedang melakukan panggilan dengan Ivan.

“Ya udah, besok juga bisa. Kamu email saja surat perizinannya,” jawab Ivan.

“Oke. Habis ini aku kirim. Terus, kamu jadi menetap di sana terus?”

Ivan mengangguk sambil tersenyum, tapi tentu saja jawaban gestur tubuhnya itu tidak bisa dilihat Emran.

“Iya, aku putuskan untuk menetap di sini. Aku sudah memindahkan beberapa berkas ke kantor lama.”

Memang di kota tersebut, ada kantor lama milik ayahnya. Karena untuk menghindar dari penagih hutang dan ingin lebih fokus, Ivan sengaja pindah tempat kala itu. Namun, setelah semua kondisi membaik dia akan kembali berkantor di tempat yang lama.

“Baguslah kalau begitu sehingga pengawasan proyek lebih maksimal.”

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
sryagustin17
lanjutttt kanjutttttt
goodnovel comment avatar
pipit nurfitri
Ivan mah…kasian Nina
goodnovel comment avatar
Mimin Rosmini
duh maunya si ivan apa sih.???? lebay banget
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku   Aku yang Melamarmu

    “Apa maksudmu, Van? Kamu ingin membatalkan ucapanmu? Kamu sedang mempermainkan aku lagi?” seru Nina.Ivan membisu hanya matanya yang menatap Nina tajam. Untuk beberapa saat mereka saling terdiam, sibuk dengan benaknya masing-masing.“Sudah kuduga kamu memang pengecut. Pantas saja Luna lebih memilih Fabian dari pada kamu. Tak kusangka memang kamu menyebalkan, Van.”Ivan berdecak dan menatap Nina dengan sinis.“Kamu sudah tahu siapa aku. Kenapa juga masih memilih diriku? Sekarang kamu menyesal, kan?”Nina terdiam. Wajahnya terlihat tegang penuh amarah, bibirnya terkatup rapat dengan gerakan tubuh naik turun karena sibuk mengolah udara. Sepertinya Nina sedang berusaha menahan amarahnya.Kemudian tiba-tiba Nina tertawa dan ulahnya benar-benar membuat Ivan bingung. Ivan mengernyitkan alis dengan banyak tanya yang bermunculan di tatapannya.“Kamu gila? Kenapa tiba-tiba tertawa?” tanya Ivan pen

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-22
  • Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku   Kasih Sayang Papa

    “Papa apa-apaan, sih? Kenapa mengambil fotoku tadi?” sungut Ivan.Ia sudah berhasil menemukan Tuan Thomas. Kali ini pria paruh baya yang rambutnya memutih semua itu terkekeh sambil menatap Ivan dengan penuh kemenangan.“Biar saja biar semua tahu kalau kamu punya pacar. Selama ini mereka menduga kamu itu kelainan bahkan berpikir kamu penyuka sesama jenis.”Ivan mendelik mendengar ucapan papanya. Memang Ivan tidak pernah menceritakan hubungannya dengan Luna dulu sehingga semua kerabat berkesimpulan seperti itu tentangnya.Ivan menarik napas panjang sambil menghembuskannya perlahan.“Jadi sekarang semua sudah tahu kalau aku lelaki normal. Papa senang?”Tuan Thomas tersenyum lebar sambil mengangguk. “Iya, dong. Mereka langsung ingin ikut semua untuk melamar Nina bulan depan.”Lagi-lagi mata Ivan terbelalak lebar.“Pa, itu cuman lamaran. Kenapa harus banyak orang? Nanti saja kala

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-23
  • Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku   Jangan Ada Duka

    “Kehamilan Gemeli? Apa maksudnya?” sahut Fabian.Ia melihat ke arah Dokter Risna dengan tatapan bertanya sedangkan Luna hanya diam dan ekspresinya terlihat datar. Dokter Risna tersenyum membalas tatapan Fabian. Ia juga melirik ke arah Luna yang terdiam.“Itu adalah istilah kedokteran untuk kehamilan kembar, Tuan.”Fabian sontak tercengang mendengar penjelasan Dokter Risna.“Berarti maksud Dokter, istri saya sedang hamil anak kembar?”Dokter Risna tidak menjawab hanya menganggukkan kepala sambil tersenyum. Seketika Fabian langsung mendekatkan kursi roda ke arah Luna dan memeluknya. Luna hanya tersenyum membalas pelukan Fabian.“Tapi saya dan Luna tidak punya keturunan kembar. Kenapa bisa punya anak kembar, Dok?” Kembali Fabian bertanya.Dokter Risna tersenyum kembali. “Kadang dari pola makan dan cara kalian menjaga hidup sehat berpengaruh terhadap itu semua. Sekarang sudah umum pasa

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-24
  • Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku   Kejutan untuk Nina

    “Nina, ada apa?” tanya Luna.Luna penasaran saat Nina menerima panggilan telepon dengan wajah tegang. Nina diam, tidak menjawab hanya menghela napas panjang. Belum sempat Tuan Thomas menyelesaikan kalimat, panggilannya terputus.“Gak tahu, panggilannya terputus.”Fabian dan Luna terdiam saling pandang satu sama lain kemudian melihat ke arah Nina secara bersamaan.“Nin, kalau Ivan membutuhkanmu lebih baik kamu pergi saja!! Aku dan Luna bisa pulang sendiri,” ucap Fabian. Tentu saja Luna langsung menganggukkan kepala, mengiyakan pernyataan Fabian.Nina terdiam, menoleh ke arah Fabian dan Luna dengan sendu.“Beneran kalian gak papa?”Fabian dan Luna tersenyum sambil menganggukkan kepala. “Iya, kami bisa naik taxi. Tenang saja!!” Kini Luna yang menjawab.Nina tersenyum dan terlihat lega. Kemudian ia sudah berpamitan pergi meninggalkan Fabian dan Luna. Luna melanjutkan mendo

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-25
  • Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku   Dua Hantaman Sekaligus

    “Kok kamu ngelamarnya sekarang?” sergah Nina.Alih-alih menjawab pernyataan Ivan, Nina malah bertanya seperti itu. Ivan tercengang, matanya menatap tajam ke arah Nina. Momen yang sudah ia susun rapi dan berharap mendapat jawaban yang menyentuh. Namun, pada akhirnya Nina malah bertanya begitu.Ivan berdecak dan buru-buru bangkit sambil ngedumel.“Eh, kok berdiri sih, Van? Aku kan belum jawab!!” protes Nina.“Kelamaan. Pegel tahu??” celetuk Ivan.Nina cemberut, bibirnya mengerucut maju beberapa senti. Ivan melihat ekspresinya lewat sudut mata dan pura-pura tak peduli.“Ivan!! Kok gitu, sih?? Mana momen romantisnya. Aku jawab aja, belum.” Nina kembali mengajukan protes.“Salah kamu sendiri malah tanya kayak gitu. Emang gak gampang aku nyusun ginian.”Nina terdiam, ia mematut wajahnya dan kini tampak menunduk. Ivan melihat reaksinya dan berjalan mendekat kemudian merengkuh

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-26
  • Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku   Beri Kabar Baik Saja

    “Koma? Fabian mengalami koma?” ulang Luna.“Iya, Lun. Inilah yang dikhawatirkan pada operasi cedera syaraf. Kita berhubungan langsung dengan otak dan syaraf yang terhubung di tulang belakang. Aku rasa kamu tahu hubungannya tanpa penjelasanku.”Luna hanya membisu menatap kosong ke depan sambil sesekali melirik ke arah Dokter Fendi.“Lalu sampai berapa lama dia koma? Jangan bilang kalau Anda tidak bisa menjawabnya, Dok.”Dokter Fendi menghela napas panjang dan menganggukkan kepala.“Sayangnya aku harus mengatakan hal itu, Luna. Aku juga tidak tahu akan berapa lama Fabian mengalaminya nanti.”Luna membisu lagi sambil menggelengkan kepala. Ia kini menunduk sambil terisak. Dokter Fendi terharu melihatnya. Kondisi Luna yang berbadan dua membuat wanita ini terlihat lebih rapuh dari biasanya.“Aku janji akan membantu semampuku, Lun. Aku janji akan membantu Fabian pulih. Namun, kamu juga ha

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-27
  • Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku   Bukan Sebatas Janji

    “Ada apa, Dok? Apa semuanya baik-baik saja?” tanya Luna.Dia sangat gugup sekaligus khawatir saat tiba-tiba Dokter Fendi memanggilnya. Dokter Fendi tidak menjawab hanya menatap Luna kemudian mengulum senyum dan kini tangannya sudah menunjuk ke kaki kanan Fabian .Luna menurut, matanya kini mengarah ke kaki kanan Fabian yang tidak tertutup selimut. Luna bingung dan melihat ke arah Dokter Fendi sambil mengendikan bahu. Namun, Dokter Fendi tidak menjawab hanya meminta Luna memperhatikan.Helaan napas panjang keluar dari bibir Luna dan kini mata wanita cantik itu memperhatikan dengan seksama. Tidak ada yang terjadi dan Luna sedikit kesal dibuatnya. Hingga tiba-tiba Luna melihat jari kaki Fabian bergerak.Luna terperangah kaget dan menoleh ke arah Dokter Fendi. Matanya membola dengan mulut terbuka.“Dok, ada gerakan!!” seru Luna tertahan.Dokter Fendi tersenyum dan menganggukkan kepala.“Iya, saya melihat saat

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-28
  • Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku   Sebuah Permintaan

    “LUNA!! Bagaimana keadaan Fabian?” tanya Nyonya Ana.Mertua Luna itu baru saja datang dan langsung bertanya seperti itu ke Luna. Luna yang sedang asyik berbincang dengan Ivan terkejut.“Fabian sudah lebih baik, Ma. Saya baru saja melihat ada pergerakan di kakinya hanya masih lemah. Dokter meminta kita bersabar dan menunggu perkembangannya. Semoga saja setelah ini ada kabar baik,” jelas Luna.Nyonya Ana hanya manggut-manggut. Di sebelahnya tampak Pak Roni yang ikut datang kali ini. Kemudian Nyonya Ana melihat Ivan yang duduk di sebelah Luna. Nyonya Ana tersenyum dan menghampiri Ivan.“Van, Tante sudah dengar dari papamu kalau kamu tidak jadi melamar Nina melainkan langsung nikah dengannya.”Ivan langsung tersenyum sambil menganggukkan kepala.“Iya, Te. Memang itu yang saya dan Nina inginkan. Kami tidak mau menunda terlalu lama.”Nyonya Ana tersenyum mendengarnya bahkan kini Pak Roni juga

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-29

Bab terbaru

  • Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku   Extra Bab

    “IBU!! Kok di sini?” tanya Dokter Bayu. Untung saja mereka menjeda interaksi mesra, kalau tidak pasti Nayla akan sangat malu. Nayla urung membuka jilbab dan kembali duduk dengan tenang. Sementara Dokter Bayu bangkit menghampiri Bu Narmi. “Perut ibu sakit, jadi bolak balik ke kamar mandi. Ibu pikir Rayhan sudah tidur, ternyata kamu dan Nayla malah di sini.” Dokter Bayu menghela napas panjang sambil mengacak rambutnya. “Ya … gimana gak ke sini. Rayhan tidur di kamarku, tuh.” Dokter Bayu mengatakannya dengan kesal dan wajah cemberut. Bu Narmi hanya mengulum senyum sambil melirik putra serta menantunya. “Ya udah, biar Ibu bangunin Rayhan.” Bu Narmi bersiap pergi, tapi Dokter Bayu mencegahnya. “Gak usah, Bu. Aku tidur di sini saja. Ibu dan Bapak temani Rayhan di kamar sebelah.” Bu Narmi menghela napas panjang sambil mengangguk. “Ya udah kalau gitu. Nanti biar Ibu kasih tahu bapakmu nanti takutnya main nyelonong masuk saja.” Dokter Bayu hanya tersenyum sementara Nayla sudah menunduk

  • Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku   Selamat Hari Bahagia Dokter Bayu

    “Saya … saya tidak mau bohong, Dok,” lirih Nayla.Tentu saja mendengar jawaban Nayla membuat Dokter Bayu kebingungan. Kedua alisnya terangkat dengan mata penuh tanya. Perlahan Dokter Bayu menggelengkan kepala.“Aku gak tahu maksud kalimatmu. Kamu gak mau bohong soal apa?”Nayla membisu, tidak mau menjawab malah menundukkan kepala semakin dalam. Dokter Bayu makin bingung melihat sikap Nayla. Kemudian perlahan dan sangat lirih terdengar kalimat dari bibir Nayla.“Saya … juga suka Dokter.”Seketika Dokter Bayu terkesima mendengar jawaban Nayla. Matanya tampak berkaca-kaca dengan sebuah senyum yang terukir indah di wajahnya. Ia terdiam menatap gadis manis berhijab di depannya ini. Ingin rasanya ia mendekat dan menarik Nayla dalam pelukannya, tapi tentu saja itu tidak mungkin.“TANTE!!!” tiba-tiba Rayhan datang dan berhambur memeluk Nayla.Nayla tersenyum dan balas memeluknya. D

  • Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku   Kejutan dari Rayhan

    “Kejutan? Kejutan apaan?” gumam Dokter Bayu.Ia baru saja usai membaca pesan yang dikirimkan Rayhan padanya. Dokter Bayu tidak mau banyak berpikir. Ia menyimpan ponselnya dan kembali sibuk memeriksa pasien. Hari ini kebetulan pasiennya sangat banyak sehingga membuat Rayhan menunggu sedikit lama.Pukul sembilan malam saat Dokter Bayu keluar dari ruang praktek. Ia melihat Rayhan sedang duduk di ruang tunggu sambil memainkan ponselnya.“Kamu tidak membuat ulah, kan?” tanya Dokter Bayu.Rayhan mendongak, menghentikan bermain. Matanya membola menatap Dokter Bayu yang berdiri di depannya.“Aku dari tadi duduk diam di sini, Pa. Memangnya mau bikin ulah apa?”Dokter Bayu mengendikkan bahu sambil menggelengkan kepala.“Gak tahu. Kan biasanya kamu yang suka bertingkah aneh.”Rayhan tersenyum cengengesan sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.“Aku kan udah gede, Pa. Lagian

  • Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku   Bapak Berduka Anak Berulah

    “Aku serius, Nay,” ucap Dokter Bayu.Nayla hanya diam membisu dengan mata tak berkedip menatap dokter tampan di depannya ini. Sudah kedua kali ini, Dokter Bayu mengutarakan perasaannya secara terang-terangan ke Nayla. Tentu saja semua yang pria ganteng itu lakukan membuat Nayla kebingungan.Perlahan Nayla memalingkan wajah dan menunduk. Lagi-lagi dia dihadapkan pada situasi yang sulit. Bahunya naik turun mengikuti ritme aliran udara di dadanya. Entah apa yang ada di benaknya, yang pasti semua ucapan yang baru saja keluar dari bibir pria di depannya ini benar-benar membuat Nayla kelimpungan sendiri.“Nay … kamu gak mau menjawab pertanyaanku?” Kembali Dokter Bayu bersuara.Nayla menghela napas pelan kemudian mendongak membuat mata mereka saling bertemu untuk beberapa saat.“Saya … saya harus menjawab apa, Dok?” lirih Nayla bersuara.Dokter Bayu tersenyum, matanya sayu menatap gadis manis di depannya ini.“Inginku kamu jawab ‘iya’, tapi tentu saja aku tidak bisa memaksamu. Semua tergantun

  • Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku   Tepat Sasaran

    “Tunangan? Jadi kamu sudah bisa move on, Nay?” seru Fery.Nayla langsung tersenyum dan mengangguk dengan mantap. Ia bahkan kini menoleh ke Dokter Bayu yang berdiri di sebelahnya. Menatap pria tampan itu dengan lembut kemudian membalas senyumannya.“Iya. Bukannya masa lalu memang harus dilupakan. Benar kan, Sayang?” Nayla langsung bersuara dengan menambahkan panggilan ‘Sayang’ untuk Dokter Bayu.Dokter Bayu hanya mengulum senyum mendengar Nayla memanggilnya ‘Sayang’. Ia langsung mengangguk, menjawab pernyataan Nayla. Sementara Fery hanya diam. Wajahnya merah padam dengan rahang yang menegang.“Mbak, ini pesanannya sudah selesai.” Suara abang penjual roti bakar menginterupsi interaksi mereka.Nayla langsung menerimanya sementara Dokter Bayu menyelesaikan transaksinya.“Aku duluan, ya!!” pamit Nayla ke Fery.Ia berjalan beiringan dengan Dokter Bayu dan langsung masuk

  • Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku   Modus Atau Pertolongan

    “Maaf, Dok … ,” lirih Nayla.Dokter Bayu tersenyum, matanya tampak berbinar menatap wajah manis di depannya. Sementara Nayla terlihat gelisah dan tidak tenang. Sesekali Nayla menggigit bibir bawahnya menunjukkan jika dirinya sedang gugup.“Aku tahu, pasti kamu berpikir ini terlalu cepat. Namun, bagiku tidak, Nay.”Nayla belum menjawab dan kini memutuskan menunduk saja. Ia tidak kuasa menatap mata pria di depannya ini yang bersinar penuh cinta. Selain itu kini dia sibuk menata gemuruh di dadanya yang tiada menentu. Kalau saja dia tidak menggantikan tugas Sari pasti Nayla tidak akan bersama Dokter Bayu saat ini.“Aku akan menunggu jawabannya, tidak perlu cepat. Kamu punya banyak waktu, kok.”Nayla masih membisu dengan wajah yang terus menunduk dan tangan yang sibuk meremas ujung hijabnya. Mimpi apa dia semalam hingga tiba-tiba ditembak Dokter Bayu seperti ini.Dokter Bayu menghela napas panjang sambil

  • Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku   Aku Suka Kamu

    “Ray, kamu apa-apaan, sih?” sergah Dokter Bayu.Rayhan tampak marah dan menatap papanya dengan mata meradang. Dokter Bayu mengabaikan tatapannya. Pria tampan itu langsung menarik tangan Rayhan dan mengajaknya berlalu pergi.“Pa … aku gak mau pulang. Aku mau Mama Nayla. Aku mau Mama, Pa!!” ronta Rayhan.Ia bahkan tidak mau menggerakkan kakinya sedikit pun. Dokter Bayu berdecak sambil menatap Rayhan dengan tajam.“Ray, gak semua permintaanmu bisa dipenuhi Papa. Ingat itu!!”Rayhan mendengkus sambil menatap papanya dengan kesal.“Aku gak masalah saat Papa gak jadi ama Tante Widuri. Namun, Papa duluan yang menyimpan foto Tante Nayla di rumah. Itu artinya Papa memang suka Tante Nayla, kan?”Dokter Bayu menghela napas, menghentikan langkahnya dan menoleh ke arah Rayhan.“Kamu masih kecil dan gak tahu apa yang dirasakan orang dewasa. Jadi, Papa harap jangan bahas ini lagi!!&

  • Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku   Perasaan Dokter Bayu

    “HEH!!!” seru Nayla tertahan.Rayhan hanya mengulum senyum melihat reaksi Nayla yang kebingungan. Gadis berhijab dengan wajah manis itu hanya diam sambil mengerjapkan mata menatap Rayhan dengan heran.“Kayaknya kamu salah, deh. Saya … saya bukan pacar Dokter Bayu.” Akhirnya Nayla bersuara usai terdiam beberapa saat.Rayhan sontak menggeleng dengan cepat.“Enggak. Saya gak salah. Papa punya foto Tante dan nama Tante Nayla, kan?”Nayla dengan refleks menganggukkan kepala. Untung saja suasana ruang tunggu sudah sepi pengunjung sehingga interaksi mereka berdua tidak menarik perhatian orang.“Kapan Tante mau jadi Mama saya? Nanti saya akan bilang ke Papa, ya?”Kedua alis Nayla sontak terangkat dengan mata yang melihat bingung.“Rayhan … pasti salah. Pasti itu bukan Nayla saya, kan? Saya dan Dokter Bayu hanya ---”“Iya, saya tahu. Orang dewasa sela

  • Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku   Gak Boleh Ada Kesedihan

    “Sudah siap untuk melakukan prosedur selanjutnya?” tanya Dokter Bayu.Setelah enam minggu berselang, Nina dan Ivan datang kembali ke tempat Dokter Bayu. Sesuai jadwal, kali ini akan dilakukan pengambilan sel telur dan sel sperma. Nina dan Ivan hanya menghela napas panjang sambil menganggukkan kepala.“Iya, sudah, Dok,” ucap keduanya dengan mantap.“Oke, mari ikut saya!!”Dokter Bayu berdiri bersama seorang suster yang membimbing Nina ke ruang periksa. Sementara Ivan sudah berada di ruangan berbeda. Tidak membutuhkan waktu lama untuk proses tersebut. Bahkan setelahnya Ivan dan Nina bisa kembali melakukan aktivitas seperti biasa.“Apa hanya itu saja, Dok?” tanya Ivan.“Iya. Nanti jika sudah siap, saya akan kembali menghubungi Anda dan melakukan proses selanjutnya. Semoga saja untuk percobaan pertama ini langsung berhasil.”Ivan dan Nina manggut-manggut mendengarnya. Kemudian me

DMCA.com Protection Status