Share

Episode 120. Sesal

Penulis: Sun Shine
last update Terakhir Diperbarui: 2022-06-15 13:34:37
"Aku tidak akan ikut campur, Pa. Asalkan Liliana itu adalah perempuan yang baik."

Hati Lisa sangat berat tapi dia tulus mengucapkannya. Perempuan baik akan menjadi ibu yang tepat untuk bayinya nanti.

'Kalau dipikir-pikir justru bagus jika mereka menjodohkan Kak Revin sekarang. Jadi aku bisa sempat menilai sifat calon ibu untuk bayiku nanti.' Lisa mencoba menghibur hatinya sendiri.

Di lantai atas saat Lisa hendak memasuki kamar, Ben menahannya.

"Lisa!" serunya pelan.

Lisa menoleh. "Ada apa, Om?" tanya Lisa sedikit tak tenang.

"Ada yang ingin kubicarakan padamu," ucap Ben.

"Maaf, Om kan tahu sendiri, Kak Revin melarang kita mengobrol berdua. Lebih baik bicara saat ada Kak Revin."

"Tidak, jika Om bicara saat ada dia, dia akan berpikir kalau Om tidak percaya padanya. Om hanya ingin tahu apakah yang dikatakan Erwin itu benar atau tidak, cerita tentangmu."

"Untuk apa Om tahu? Apa dengan bercerita Om akan lebih percaya padaku daripada Kak Revin?"

Ben diam.

"Tidak, kan?" ucap Lisa lagi.

"Meman
Sun Shine

Terima kasih atas dukungan Readers pada Novel Terlambat Mencintai Lisa. ^^ Dukung terus karya ini dengan memberi Vote! Happy Reading! ^^

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (7)
goodnovel comment avatar
Sky Blue
Bguslh, mkin k sni mkin ad titik trangny skarang............
goodnovel comment avatar
Maya Ulfa
poor Lisa... sungguh bikin nyesek kisah masa lalu Lisa ini
goodnovel comment avatar
Wati Sawwa
kenapa setiap sy membaca masa lalu Lisa hati ku yg rasa pedih ya.. semoga Lisa bahagian kelak.. lanjut thor
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Terlambat Mencintai Lisa   Episode 121. Memuaskan Rasa Penasaran

    Ben telah kehilangan satu kesempatan untuk memiliki seorang anak yang selama ini ia impikan dan itu semua karena dia adalah seorang bajingan! Pemikiran itu yang membuat Ben merasa tertusuk."Lisa...," ucapnya tapi tidak tahu harus berkata apa. Ben lalu mengatupkan mulutnya dengan wajah penyesalan."Apa Om percaya yang kukatakan?" tanya Lisa melihat Ben sepertinya memang bersimpati padanya."Aku percaya padamu," jawab Ben masih dengan raut yang sama. Meyakini fakta bahwa Lisa pernah mengandung anaknya, Ben memutuskan untuk tidak memasang jarak. Mulai di sini, dia tidak lagi menggunakan kata om untuk menyebut dirinya sendiri."Walaupun aku tidak memiliki bukti?" tanya Lisa dengan mata melebar."Iya, walaupun begitu.""Kenapa?" Lisa merasa tak percaya akan apa yang ia dengar. Bahkan saat Damian berkata bahwa ia percaya padanya dan membuatnya langsung tersentuh, tetap saja Lisa tidak bisa percaya sepenuhnya. Lisa berpikir mungkin saja Damian berbicara manis dengan tujuan untuk mendapatkan

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-16
  • Terlambat Mencintai Lisa   Episode 122. Masa Lalu

    "Lili, nanti pulangnya dijemput sama Pak Mardi, ya?" ucap Nenek Salwa. Pak Mardi adalah salah satu pekerja di rumah nenek Salwa. "Iya, Nek!" jawab Lisa yang saat ini memakai baju seragam sekolah dasar, putih dan merah. Sudah seminggu Lisa bersekolah di kampung seperti permintaan neneknya. Entah Lisa betah atau tidak, neneknya berharap cucunya itu betah karena Nenek Salwa merasa kesepian di kampung. Tetapi Nenek Salwa juga tidak suka jika harus pindah ke ibu kota. Dia lebih suka tinggal di kampung, di rumahnya sendiri, rumah peninggalan suaminya. Lisa lalu mencium tangan neneknya, dan hendak turun dari mobil. "Eh, tunggu dulu, Sayang. Ini kok nggak dibawa?" Nenek Salwa memberi kotak berisi bermacam kue. "Oh iya lupa! Hehe!" "Nenek nggak mau Lili jajan sembarangan." "Iya, Nek," jawab Lisa. Setelahnya Lisa berjalan memasuki kelas. Semua anak di kelas Lisa, sangat ramah padanya. Itu karena Lisa paling cantik di kelas. Lisa merasa senang karena dia cepat punya banyak teman. Namun har

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-17
  • Terlambat Mencintai Lisa   Episode 123. Merasa Istimewa

    Revinlah yang saat ini berdiri di hadapannya. Walaupun Lisa mengenali suara Revin saat Revin memanggilnya tadi, tapi tetap saja dia terkejut mendapati Revin ada di depannya."Kak Revin? Kenapa Kakak cepat sekali pulang?""Ada barang yang ketinggalan," jawab Revin, langsung masuk ke dalam kamar."Oh! Kenapa kakak tidak suruh orang saja mengambilnya?" tanya Lisa sambil mengekori Revin."Aku tidak suka ada orang asing masuk ke dalam kamarku.""Kalau begitu, Kakak kan bisa suruh aku mengantarnya. Kakak nggak perlu capek-capek pulang ke rumah terus kembali lagi ke kantor," ucap Lisa dengan suara lembut.Revin membuka laci lalu mengambil flashdisk berisi data penting. Saat tanpa sengaja matanya melihat kunci lemari yang ia simpan berada di atas meja, dia langsung memungutnya dengan cepat lalu mengantonginya.Kemudian ia menoleh menatap Lisa. "Bagaimana aku bisa menyuruhmu? Kau mudah capek. Tadi malam saja kau langsung kelelahan padahal cuma sebentar."Lisa diam. "Apa tadi malam Kak Revin tid

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-19
  • Terlambat Mencintai Lisa   Episode 124. Mengurusi Damian

    "Halo, Damian?" sapa Lisa ketika mengangkat telepon."Kak Lisa," lirih Damian enggan.'Tumben Damian memanggilku kakak? Apa gara-gara peringatan papa waktu itu, ya?'"Ada apa?" sahut Lisa."Itu...um, tolong datang ke sekolahku sekarang. Kalau tidak, guru BK akan membuatku terus berdiri di ruang ini entah sampai kapan," ucap Damian tak bersemangat sambil melirik bapak guru yang sedang bersedekap memelototinya."Apa? Ulah apa lagi yang kau lakukan, Damian? Dan kenapa kau malah meneleponku? Bukankah harusnya kau menelepon mama atau papa?" Lisa tak habis pikir melihat tingkah Damian.Damian mendesah malas. "Aku mohon, Kak Lisa," ucapnya memelas. Sebenarnya tadi walaupun terpaksa, Damian sudah mencoba menghubungi Nafa, tetapi nomor Nafa tidak aktif. Saat Damian menelepon ke rumah, asisten rumah tangga mengatakan bahwa Nafa tidak sedang berada di rumah. Sedangkan menelepon Hendra sama sekali tidak ingin ia lakukan. Hendra bukan ayah kandungnya! Selain itu, Hendra pasti akan marah besar padan

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-21
  • Terlambat Mencintai Lisa   Episode 125. Melindungi Bunga

    'Suami?' Damian terkejut mendengar dugaan pria asing itu. Dia kemudian menoleh melihat Lisa. 'Apa aku dan Lisa terlihat serasi sehingga dia berpikir seperti itu?' Telinga Damian memerah."Nick, hal konyol apa yang kau katakan? Apa mungkin aku menikah dengan anak lelaki yang masih berseragam SMA?" tanya Lisa dengan nada malas. Damian pun tersadar bahwa dia masih memakai seragam SMA."Ya, aku tahu itu jelas tidak mungkin. Yang kutanyakan apa bocah ini yang mengaku-ngaku sebagai suamimu di telepon waktu itu?""Siapa bocah maksudmu?" ucap Damian tersinggung."Ya kau bocah, siapa lagi?" jawab Nick ringan sambil bersedekap."Kau!" bentak Damian mengulurkan sebelah tangannya hendak mendorong Nick kembali."Damian," hardik Lisa dengan suara rendah. Segera tangan Damian mengambang di udara. Dia langsung menariknya kembali."Nick, walaupun ini sangat aneh, tapi aku minta kau jangan kemari lagi. Masih banyak kafe lain yang bisa kau kunjungi," ucap Lisa."Hah? Masa kau melarang pelanggan kafemu se

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-22
  • Terlambat Mencintai Lisa   Episode 126. Membawaku Kabur?

    "Apa lelaki itu bernama Nick?" tanya Revin menduga."Iya betul! Kok tahu?"Wajah Revin menggelap. "Dasar brengsek!" gumamnya dengan gigi merapat."Hah? Siapa maksudnya brengsek?" Damian heran."Tentu saja si binatang itu," jawab Revin."Em? Iya...binatang...lebah," sahut Damian bergumam tak jelas. Melihat Lisa tampak cemas, Damian lalu berkata, "Tapi sepertinya sih, lelaki itu datang hanya untuk memastikan apakah Lisa memang benar sudah menikah atau tidak. Begitu Lisa memberitahunya bahwa dia sudah menikah, lelaki itu pergi dengan wajah kecewa. Jadi, kurasa tidak ada yang perlu kau khawatirkan, Kak.""Sebelumnya aku sudah memperingatinya untuk menjauhi istriku, tetapi ternyata dia tetap mengganggu!" bentak Revin kesal.Damian berdehem merasakan aura posesif dari Revin. "Em, menurut penilaianku tadi, lelaki itu terlihat sangat menyukai Lisa. Jadi, wajar saja jika dia perlu memastikan secara langsung kebenarannya dari Lisa," ucap Damian. "Selain itu, dari cara dia pergi, aku rasa dia tid

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-23
  • Terlambat Mencintai Lisa   Episode 127. Setelah Terlambat

    "Kenapa Om tiba-tiba menanyakan itu?""Om tidak yakin kalau cuma mendengar dari mamamu. Om ingin mendengar langsung ceritanya darimu.""Iya, awalnya dia menyangkal. Belakangan dia mengakuinya. Walaupun sangat membuatku kesal, tapi aku cukup menghargai karena dia mau mengakui perbuatan busuknya. Aku berharap dia benar-benar bertobat dan tidak berbuat licik lagi."Ben tampak berpikir. 'Kenapa dia mengakui perbuatan itu ya? Padahal jelas-jelas dia mengatakan padaku bahwa dia tidak menjebak Revin. Apa Lisa membohongiku?'"Dia memberitahumu bahwa dia selalu meminum pil kontrasepsi, itu sebabnya kau bebas menggaulinya, tetapi di kemudian hari tanpa memberitahumu, dia malah berhenti meminum kontrasepsi sehingga pada akhirnya kau menghamilinya. Begitu, kan?" ucap Ben mengulangi apa yang dia tahu dari Renata."Iya, Om! Apa lagi namanya itu kalau bukan jebakan?" tanggap Revin."Iya. Kalau dari segi itu, jelas itu adalah jebakan. Tapi apa yang dia katakan sewaktu menyangkal hal itu darimu?"Revin

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-24
  • Terlambat Mencintai Lisa   Episode 128. Daya Tarik Janin

    Walaupun Revin menjawab dengan mantap bahwa sampai kapanpun ia tidak akan memiliki rasa cinta pada Lisa, tetap saja Ben tidak percaya akan jawaban itu. Kecemburuan Revin begitu kental terhadap Lisa. Ben bisa merasakannya dengan jelas. Itu adalah kecemburuan seorang pria, bukan emosi yang muncul hanya karena masalah harga diri. Untuk itu, untuk memastikan perceraian Revin dan Lisa benar-benar akan terjadi ke depannya, Ben memutuskan untuk mendatangkan Liliana dua bulan lebih cepat.Liliana adalah gadis yang cantik dan cerdas, dia juga pintar memasak, dan yang pasti bukan perempuan murahan. Ben yakin Liliana akan mampu menaklukkan Revin. Semakin banyak waktu yang digunakan oleh Liliana untuk dekat dengan Revin, maka semakin cepat Revin akan ditaklukkan."Aku menyayangi Erwin. Lisa kotor dan tidak pantas untuk Erwin. Liliana-lah gadis yang tepat untuknya. Dan karena aku yang menghancurkan kehidupan Lisa, memang sebaiknya aku yang bertanggung jawab padanya," ucap Ben pada dirinya sendiri s

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-28

Bab terbaru

  • Terlambat Mencintai Lisa   Episode 218. TAMAT

    Lisa tetap diam. Hatinya menjadi semakin resah. Sebaliknya daripada menjawab Revin, Lisa mengalihkan pandangannya pada Damian. Dia seolah menunggu kode, tetapi Damian hanya diam tidak berkata apa-apa.Akhirnya dia beralih menatap Revin. Dengan gugup dan malu dia berkata, "Kau bilang, kau... mengetahui fakta tentangku. A-apa kau juga tahu bahwa dulu sewaktu masa sekolah, aku...aku...pernah mengalami..." Lisa diam tidak mampu melanjutkan kata-katanya. Baginya ini sangat menyedihkan dan memalukan. Tapi tiba-tiba Revin memeluknya membuat Lisa terkejut dan melebarkan mata."Tidak usah kau jelaskan, Sayang! Aku tahu semua hal buruk yang menimpamu. Pria itu sudah mendapatkan ganjarannya di penjara. Begitu pula dengan Nafa, mantan ibu tirimu. Sampai sekarang dia masih berada di sana."Mendengar itu, air mata Lisa tiba-tiba jatuh tanpa bisa ia kendalikan. Tubuhnya bergetar dan dia mulai menangis. Dia sudah tahu tentang nasib pria itu dan nasib Nafa dari Damian, tapi saat pria ini yang mengataka

  • Terlambat Mencintai Lisa   Episode 217. Tidak Melepasnya

    Revin terdiam mendengar ucapan Damian yang dari sejak lima tahun lalu sebenarnya selalu ia pikirkan. Apakah Lisa memang membencinya? Apakah itu adalah fakta? Sampai sekarang Revin tidak tahu jawabannya. Dan itu benar-benar berhasil membuatnya merasa gelisah dan dihantui. Tapi dia selalu mengingat saat terakhir ia berbicara pada Lisa waktu itu di mana Lisa masih memberikan perhatian pada luka di sudut bibirnya. Jika Lisa memang membencinya, mana mungkin ia masih memperhatikan hal kecil seperti itu sementara dirinya sendiri sudah di ambang maut. Entahlah! Revin tidak bisa menerkanya."Aku akan membuatnya mencintaiku," jawab Revin singkat pada Damian.Damian kembali mendengkus. "Rasa percaya dirimu terlalu tinggi."Revin mengerutkan kening. "Batu pun akan berlubang jika terus terkena tetesan air. Asalkan aku bertekun berbuat sebaik mungkin untuknya, aku akan mendapatkan hasilnya. Tapi itu bisa terjadi kalau kalian semua setuju untuk tidak ikut campur dalam hubungan kami."Damian menghela

  • Terlambat Mencintai Lisa   Episode 216. Fakta Lima Tahun

    "Mereka tidak terlibat," jawab Damian jujur.Revin sedikit lega mendengarnya ternyata orang tuanya masih memiliki hati nurani. Dia lalu bersedekap. "Kau menyembunyikan istriku selama lima tahun, aku bisa saja menjebloskanmu ke dalam penjara, Damian."Damian menatap Revin. "Laporkan saja, tapi Lisa akan semakin membencimu jika kau melakukan itu.""Dia kehilangan ingatan. Dia lupa padaku, jadi dia tidak memiliki rasa benci," tanggap Revin.Damian mendengkus. "Aku bisa membuatnya membencimu.""Apa pun itu akibatnya. Aku tetap bisa melaporkanmu kalau aku berkehendak," tegas Revin dengan kening mengerut tidak suka akan ancaman Damian.Damian geram mendengarnya. "Lima tahun lalu, Lisa mengalami mati suri. Harusnya kau berterima kasih padaku. Kalau bukan karena aku, Lisa pasti sudah dikubur hidup-hidup. Akulah satu-satunya yang menyadari bahwa Lisa masih hidup karena aku terus memperhatikannya dengan seksama dan langsung membawanya ke rumah sakit untuk memastikan penglihatanku!"Mereka semua

  • Terlambat Mencintai Lisa   Episode 215. Egois Untuk Bersyukur?

    Di ruang rawat, mata Revin terus tertuju pada Lisa. Dan tangannya tak pernah lepas menggenggam tangan Lisa. Sesekali ia mengusap kepala Lisa pelan dengan rasa sayang."Lisa, aku mencintaimu," ucapnya dengan wajah sendu. Hingga detik ini ia masih tidak menyangka bahwa Tuhan telah sangat berbaik hati memberinya kesempatan untuk mengungkapkan perasaannya pada Lisa."Aku tidak akan menyia-nyiakan kesempatan yang Kau berikan padaku ini, Tuhan," ucap Revin di dalam hati dengan penuh rasa syukur.Pikirannya terus berputar merancang masa depan apa yang akan ia jalani bersama Lisa dan putri mereka satu-satunya."Itu sangat bagus jika Lisa benar-benar lupa," gumam Revin. "Aku berharap dia bisa lupa untuk selamanya. Bukankah sangat bagus jika Lisa lupa akan hal yang menyakitkan dalam hidupnya? Aku hanya tinggal membuat kenangan yang baru untuk kami. Kenangan-kenangan baru yang indah yang pantas untuk dikenang."Walaupun hilangnya sebagian ingatan Lisa sama dengan melupakan hubungan mereka, bagi R

  • Terlambat Mencintai Lisa   Episode 214. Suami dan Anak?

    Revin sungguh terpesona saat melihat Lisa keluar dari area toilet. Melihat Lisa secara langsung seperti ini, membuat keyakinan Revin mencapai seratus persen bahwa wanita yang berfoto dengan Lalisa memang adalah Lisa, istrinya. Lisa benar-benar masih hidup! Rasanya seperti mimpi bagi Revin. Tapi dia sadar betul bahwa ini adalah kenyataan! Kenyataan yang sungguh menakjubkan! Lisa terlihat sangat cantik, sama saat pertama kali ia mengenalnya di masa kuliah dulu. Jika dibandingkan dengan masa itu, Lisa sama sekali tidak ada perubahan.Namun, Revin tentu masih sangat mengingat tubuh kurus Lisa dengan perut membuncit dan penyakitan. Saat itu Lisa terlihat sangat menyedihkan. Tapi kini sosok Lisa yang seperti itu sudah tidak ada. Memikirkan hal ini, jelas sekali menunjukkan bahwa Lisa menjalani hidupnya dengan sangat baik selama lima tahun ini."Ternyata Lisa telah mengambil keputusan yang tepat untuk bersembunyi dariku dan Lalisa," ucap Revin dalam hati dengan patah semangat. Sejujurnya dia

  • Terlambat Mencintai Lisa   Episode 213. Tidak Mengenalinya

    "Ini adalah hari bahagia Damian, aku harus semangat, setidaknya untuk hari ini," ucap Lisa di dalam hati.Ia menatap penampilannya di depan cermin toilet. Cermin itu ukurannya memanjang sehingga beberapa wanita bisa bercermin di cermin yang sama secara bersamaan. Saat ia sibuk memperbaiki penampilannya Lisa pun segera menyadari sesuatu. Di dalam cermin, dia melihat pantulan seorang gadis kecil yang sedang menatapnya dengan intens di belakang. Lisa otomatis berbalik dan menatap si gadis kecil. Dia pun langsung terpesona melihat boneka cantik itu."Hai, kenapa sendirian?" sapa Lisa dengan senyuman lembut."Aku tidak sendiri. Papaku ada di luar menunggu." Lalisa langsung melangkah menghampiri Lisa, mendongak menatapnya dengan mata berbinar."Oh begitu.... Siapa namamu?" tanya Lisa sambil merundukkan punggungnya."Namaku Lalisa. Nama Kakak siapa?""Wah! Nama kita hampir sama. Nama Kakak, Lisa.""Mamaku namanya Lisa juga!" ucap Lalisa."Oh ya?""Iya, tapi sudah meninggal," sambung Lalisa ce

  • Terlambat Mencintai Lisa   Episode 212. Dia Mirip Mama!

    "Entahlah!" jawab Lisa dengan rasa ragu. "Apa aku menulis seperti itu di buku harianku? Aku ingin melihat buku harianku itu.""Kau tidak percaya padaku? Aku berkata jujur.""Pokoknya aku ingin melihatnya. Mana tahu aku bisa mengingat masa beberapa tahunku yang hilang.""Buku hariannya tidak ada padaku. Aku tidak tahu sekarang ada di mana. Mereka yang menyimpannya."Lisa menghela napas. "Apa papa sedih saat aku meninggal?" tanya Lisa penasaran"Tepatnya dia dihantui rasa bersalah. Soalnya apa yang dituduhkan mamaku soalmu sudah terbukti tidak benar. Dia mengira bahwa ia sudah tidak memiliki kesempatan untuk menebus kesalahannya padamu. Mungkin itu juga yang membuatnya terkena stroke saat itu juga."Lisa diam merenungkan ucapan Damian. Papanya menyesal? Jika itu benar, bukankah itu bagus! Bukankah itu hal yang diinginkan Lisa selama ini bahwa papanya akhirnya menyadari kebenaran bahwa ia tidak bersalah?"Harusnya kalau kau melihat papaku menyesal, kau tidak perlu membawaku pergi, Damian.

  • Terlambat Mencintai Lisa   Episode 211. Saat itu

    Damian menolak panggilan itu, tetapi saat dia kembali membuka suara, ponselnya berbunyi kembali."Dari siapa? Angkat saja dulu," ucap Lisa, tapi Damian malah mengaktifkan mode pesawat agar telepon tidak dapat masuk."Yang mau kukatakan lebih penting. Jujur, Lisa. Aku sangat terkejut karena kemarin kau tiba-tiba datang kemari tanpa pemberitahuan.""Kalau kuberitahu, kau pasti tidak mengizinkan. Kau terlalu mengkhawatirkanku, padahal aku baik-baik saja sekarang."Damian menghela napas. Lisa datang ke ibukota, cepat atau lambat rahasia yang ia simpan pasti akan terbongkar. Semalaman Damian memikirkan hal ini. Dan kesimpulan yang ia tarik adalah lebih baik jika dia duluan yang mengungkapkan. Walaupun tentu saja tidak semua langsung ia beritahu. Beberapa hal akan dia tahan dulu. Dia takut mental Lisa malah terganggu kembali jika ia memberitahu semuanya sekaligus. "Berjanjilah kau tidak akan marah. Ada rahasia yang ingin kuberitahu." "Baiklah, apa itu?" jawab Lisa cepat. Lisa yakin sepenuhn

  • Terlambat Mencintai Lisa   Episode 210. Bukan Adikmu

    "Bu! Apa Lisa sudah kembali? Aku tidak melihatnya di sana," seru Damian dengan wajah pucat dan napas tidak beraturan begitu sampai ke dalam rumah."Tenanglah, Nak. Dia sudah kembali. Mungkin dia sedang mandi sekarang," jawab ibu tiri Damian dengan suara tenang.Seketika hati Damian melega. Dia pun pergi ke lantai atas untuk menunggui Lisa. Tidak berapa lama Lisa pun muncul. Secara fisik dia sehat. Berat badannya pun normal. Lisa terlihat sangat cantik dan awet muda dengan rambut hitam lurus sebahu. Dia tidak lagi mengecat rambutnya. Dan walaupun usianya sudah 26 tahun, ia terlihat seperti berusia 20 tahun."Lisa!" seru Damian menghampiri Lisa, dan langsung memeluknya."Kenapa pergi ke kuburan sendirian?" tanyanya tak paham setelah melepas pelukannya.Lisa tersenyum. "Kau mengkhawatirkanku?""Kau tahu akulah manusia yang terus mengkhawatirkanmu," lugas Damian dengan bibir cemberut."Kau kan banyak urusan karena akan wisuda, jadi aku memutuskan pergi sendiri. Aku sudah lama sekali tidak

DMCA.com Protection Status