"Potongan rambut mamaku sangat bagus." Xuyang terlihat bangga, "Kak Zhaodi dan Maimiao jadi seperti orang yang berbeda, semua berkat mama."
Luo Qiushi: “(๑•̌.•̑๑)ˀ̣ˀ̣”
Zhaoyang menambahkan: "Ke depannya kita tidak perlu meminta orang lain untuk potong rambut. Kita bisa minta mama yang potong."
"Tentu saja." He Chunhua berkata dengan tersenyum: "Baiklah, aku akan mandi. Kalian keluar dulu, lalu mandi setelah aku selesai mandi."
Zhaoyang dan Xuyang keluar dengan patuh, lalu pergi melihat Lu Zhui, Xiao Liu dan lainnya yang sedang menguliti serigala.
Luo Qiushi tidak tahu bahwa He Chunhua bisa potong rambut dan dia tidak pernah mencoba untuk lebih mengenalnya.
Dia berpikir keras, jika dia benar-benar bisa potong rambut, maka kedua kepang besarnya pasti akan hilang. Hal itu membuatnya menjadi tidak tenang.
He Chunhua merasakan suhu air dan menyiapkan pakaiannya. Melihat Luo Qiushi masih linglung di dalam kamar, dia me
Jiang Xi juga ikut tertawa bersama semua orang.Dipuji karena cantik tentu saja membuatnya senang.Namun, dia sadar diri, tubuhnya saat ini jelas dalam kondisi kekurangan gizi, sangat kurus. Ingin membahas penampilan masih terlalu cepat.Kebetulan Luo Qiushi datang memanggil Zhaoyang dan Xuyang untuk pulang, semuanya baru berhenti tertawa.Sekarang sudah malam, harus menunggu sampai besok untuk makan daging serigala.Jiang Xi tidak melihat sampai selesai, lagipula organ dalam serigala sudah dibereskan. Jika ditemukan paku, kemungkinan juga akan berpikir serigala tidak sengaja memakannya.Setelah berpikir begitu, dia merasa lega.Dia pergi melihat asrama tempat Yuanbao dan Mibao tinggal sementara.Tidak ada yang istimewa dari asrama pria, karena dikelola seperti kemiliteran, sehingga terawat dengan rapi dan bersih. Asramanya seperti aula besar, belasan orang tidur di dalamnya.Ketika sampai di tempat ini, bisa disebut sud
Jiang Xi dan He Chunhua saling memandang, bingung dengan perubahan Zhaoyang yang tiba-tiba. Namun perubahan ini cukup bagus.He Chunhua sesekali membimbing Zhaoyang bagaimana mencuci baju agar lebih bersih. Zhaoyang juga patuh, mencuci lebih cepat dari Jiang Xi.Jiang Xi jarang mencuci pakaian dengan tangan di dunianya, hanya mengandalkan mesin cuci. Bahkan pakaian dalam pun menggunakan mesin cuci khusus pakaian dalam. Sekarang mencuci menggunakan tangan, rasanya tidak terbiasa.Apalagi pakaian-pakaian itu tidak pernah diganti setelah dipakai berhari-hari, sudah usang dan tidak bisa dicuci bersih walau menggunakan tenaga sebesar apapun.Tangannya tidak sengaja mengendor, bajunya terbawa arus.Untungnya He Chunhua berada di hilir dan dia berhasil menangkap baju Jiang Xi.Seolah-olah bisa membaca pikiran Jiang Xi, dia berkata dengan tersenyum: "Untung saja tidak arus sampai jauh. Sekarang persediaan kapas terbatas, bahkan pakaian bekas pun ber
Pagar rumah Sun Dashan rendah, pintunya juga terbuka. Dari dalam terdengar suara tangisan tertahan.Jiang xi terpikir alur novel, sebelum Jiang Zhaodi bertindak sesukannya, keluarga Sun memperlakukannya dengan baik. Tetapi setelah dia menjadi semakin keterlaluan, keluarga Sun menjadi kecewa terhadapnya.Namun, Jiang Zhaodi sudah dewasa ketika menemukan keluarga ibunya, tidak seperti sekarang, mereka berlima masih anak-anak. Tidak tahu nanti keluarga Sun melihat mereka akan bereaksi seperti apa.Dia dan adik-adiknya bersama dengan Luo Qiushi dan He Chunhua masuk ke dalam perkarangan rumah.Luo Qiushi berteriak: "Ketua Sun, saya mengantarkan anak-anak ke sini."Sun Dashan bertemu Luo Qiushi pada saat rapat semua anggota dan mengenal Luo Qiushi adalah pemimpin di bagian pengiriman.Tadi pagi orang bagian pengiriman juga sudah memberikan kabar. Jadi dia langsung keluar untuk menyambut mereka dan mengucapkan terima kasih.Jika bukan nenekn
"Tidak mungkin membiarkan mereka tinggal diluar juga!" Kata Sun Dashan sambil menghisap rokoknya dan terlihat serius."Memindahkan kependudukan mereka ke sini, mereka baru dianggap sebagai warga di perkebunan, jadi mereka baru bisa bekerja untuk mendapatkan poin dan mendapatkan manfaat sebagai warga perkebunan."Jiang Xi justru takut menghadapi hal seperti ini, tak diduga benar terjadi.Dia sering berakting dalam banyak drama tentang keluarga, walaupun bukan pengalaman pribadim tapi dia mengerti banyak tentang hal ini.Kependudukan tentunya harus pindah ke sini, namun harus terpisah dengan keluarga kakek. Jika tidak, persediaannya di ruang ajaib tidak bisa digunakan. Mereka juga harus sekolah, anak-anak tidak boleh buta huruf.Dengan serius berkata: "Nenek dan kakek, aku bisa merawat mereka berempat dengan baik. Kalian bantu aku cari rumah kosong sudah cukup, lalu bantu aku pindahkan kependudukan ke sini. Benar-benar tidak perlu ada konfilk dalam k
Jiang Xi sudah membuat alasan dengan baik, dengan serius berkata: "Kita pindah ke tempat baru untuk memulai hidup baru, aku juga ingin mengganti nama, membawa adik-adikku memulai hidup baru." Sun Dashan mengangguk, "Hmm, ide kamu bagus. Jadi, kamu ingin mengganti menjadi nama apa?" Jiang Xi berpikir sejenak, "Jiang Xi, 'Xi' dari kata zhen xi yang artinya menghargai. Sudah susah payah menempuh perjalanan jauh ke sini, aku ingin mengingatkan diriku sendiri untuk menghargai hidup yang akan datang." "Jiang Xi, Jiang Xi!" Sun Dashan mengulangi beberapa kali, terasa enak diucapkan. Maka keputusan itu diambil. Feng Aizhen juga setuju. Namanya sendiri mengandung 'zhen', sementara nama Jiang Xi mengandung 'xi', sangat sesuai. Jiang Xi sangat bahagia. Nama Jiang Zhaodi, pemeran pendukung wanita, akan menghilang dari cerita. Menggunakan nama sendiri, dia merasa terhubung dengan dunianya. Mulai sekarang, dia akan menjalani hidupnya sendiri
"Hari ini tidak bisa, besok kita pindah!" Jiang Xi tidak ingin melihat ekspresi wajah orang lain.Meskipun kakek dan nenek baik, tetapi tidak ada tempat yang lebih nyaman daripada rumah sendiri. Kakek dan nenek membelikan barang-barang untuk mereka, sebagai balasannya, Jiang Xi memberikan mereka seember ikan.Mungkin tidak setara, namun itu adalah tanda kasih sayang dari hatinya.Ketika mereka membawa ikan ke rumah nenek, mereka baru kembali dari membeli barang. Feng Aizhen terkejut, "Kalian benar-benar beruntung, kami sudah lama tidak melihat ikan sebesar ini dan kalian bisa menangkap begitu banyak.:Xiaoshitou yang berdiri dari disamping berkata: "Ini ikan yang kakak tangkap.""Ikan ini cukup untuk kami makan beberapa hari!" Bibi Yufen keluar dari rumah dengan mata bersinar-sinar, dia sudah melupakan ketidaksenangannya hari ini.Sun Dashan tidak senang, "Tidak harus menyimpannya sampai beberapa hari, nanti aku akan memanggil orang-orang ya
Feng Aizhen juga menyetujui, "Kakekmu benar. Kalian bisa mengumpulkan poin dengan bekerja, kamu juga akan membantu sedikit, jadi kalian tidak akan merasa kesulitan." Yufen baru saja dikritik, ketika mendengar tentang bantuan, dia hampir akan mengatakan sesuatu, tetapi Sun Zhiyong diam-diam menendang kakinya. Jiang Xi pura-pura tidak melihat. Dia berpikir bahwa dia memiliki perternakan babi dalam ruang ajaib, ditambah pakan khusus babi miliknya, memelihara babi tidak akan menjadi masalah. Selain itu, halam belakang sudah memiliki kandang babi, jadi memelihara babi akan menjadi hal yang mudah untuk dilakukan. Dia langsung mengatakan: "Kakek, saya ingin memelihara babi." "Pelihara babi?" Sun Dashan berpikir dia salam mendengar. Jiang Xi dengan mantap berkata: "Iya kakek. Jangan lihat kami kecil, memelihara babi bukan masalah untuk kami. Kami juga ingin membantu tugas memelihara babi di tim produksi." Feng A
Rencana yang dibuat Zhaoyang dengan susah payah, tak terduga digagalkan oleh Xuyang. Akhirnya dia pindah tempat tidur dengan terpaksa .Luo Qiushi merasa hampa, semua kegembiraannya hilang seketika.Awalnya berpikir ingin berbicara baik-baik tentang masalah mereka dengan He Chunhua setelah anak-anak tidur. Namun, karena kelelahan, akhirnya dia ketiduran.He Chunhua justru tidak bisa tidur, semakin berpikir semakin tidak bisa tidur.Kejadian hari ini bukan kebetulan, akan ada kedua, ketiga, keempat kali….Terus menghindar bukanlah solusi.Ah! Dia mendesah.Mengapa terlahir kembali sebagai wanita yang sudah menikah, jika terlahir kembali sebagai wanita yang belum menikah akan lebih baik. Untungnya Jiang Xi tidak semalang nasibnya.Mengingat Jiang Xi, dia sudah beberapa hari tidak bertemu dengannya. Walaupun mencuci baju di sungai yang sama, namun tidak mudah untuk bertemu.Keesokan harinya, He Chunhua langsung memba
Ye Chenfei dan Jiang Xi sama sekali tidak tahu siapa perempuan yang dimaksud, tapi mereka kompak menggelengkan kepala.Namun, Gu Yuanzhou justru semakin yakin dengan dugaannya.Ia menghela napas panjang, lalu berkata, “Xingyan memang anak yang keras kepala. Tapi Kexin tidak akan kembali lagi, kenapa dia tidak bisa mengerti itu.”Jiang Xi bingung. “Sebenarnya ada apa?”Gu Yuanzhou memijat pelipisnya. “Ketika Xingyan pertama kali menyelinap ke Hongkong, dia bertemu dengan seorang gadis dari keluarga Liang, namanya Liang Kexin. Gadis itu sangat tulus padanya, membantunya mendapatkan identitas di Hongkong, bahkan membantu dia membangun pijakan di sana. Tapi dia sama sekali tidak menaruh hati pada gadis itu. Lama-kelamaan, dia malah benar-benar menyakiti perasaan Kexin. Ketika Xingyan akhirnya sadar akan arti Kexin untuk dirinya, semuanya sudah terlambat. Kexin pergi dari rumah dan selama dua tahun tidak ada kabar.”J
Namun, sang sopir ragu sejenak sebelum akhirnya menyadari bahwa Gu Yuanzhou tidak memberikan keberatan. Ia pun memperlambat mobil dan mengganti arah.Di sisi lain, Jiang Xi dan yang lainnya tidak langsung pergi ke perusahaan. Sebelum itu, Xiao Liu mengajak mereka berkeliling untuk melihat seluruh bagian rumah, baik di dalam maupun di luar.Ia memperkenalkan semua yang ada di vila itu secara rinci, termasuk jumlah pelayan, jumlah penjaga, bahkan berapa banyak anjing yang dimiliki keluarga itu.Karena vila tersebut berada di tepi laut, mereka bisa mencium aroma angin laut dari halaman. Xiao Liu bahkan membawa mereka untuk melihat pemandangan laut yang luas.Tanpa terasa, pagi sudah berlalu. Setelah itu, mereka kembali ke rumah untuk makan siang.Kali ini, Ye Chenfei benar-benar makan sampai kenyang! Semua hidangan yang disajikan adalah makanan favoritnya, dan porsinya juga besar.Melihat Ye Chenfei makan dengan lahap, Gu Yuanzhou pun ikut mena
"Tuan Huang tidak mungkin!" Ye Chenfei menjawab dengan tegas. "Tuan Huang adalah orang yang sangat setia. Meskipun dia belum lama berhubungan dengan Paman, dia tetap memperhatikan kita. Itu sudah cukup membuktikan kalau dia memiliki integritas."Xiao Liu: "....."Jiang Xi juga yakin bahwa Tuan Huang bukanlah pelakunya!Karena dia tahu alasan sebenarnya, alasan yang tidak mungkin bisa dia ungkapkan. Bahkan jika dia mengatakannya, tidak akan ada yang percaya.Tak disangka, Shan Dandan ternyata cukup cerdas kali ini. Dia sudah mulai merencanakan untuk menguasai perusahaan dan harta keluarga Gu.Jiang Xi pun angkat bicara: "Menurutku, kita tidak perlu terlalu memusingkan masalah ini. Dia tahu atau tidak, itu tidak penting. Selama kamu tidak mengakui, dan yang lain juga tidak mengakui, siapa yang bisa membuktikan dengan pasti bahwa kamu adalah Xiao Liu?Lagi pula, jenazah Xiao Liu sudah lama dimakamkan. Bahkan Ayah angkat dan Paman Li pun tidak p
Jiang Xi nyaris menyemburkan air yang baru saja diminumnya!Panggilan "Bibi Kedua" barusan benar-benar seperti petir di siang bolong!Shan Dandan menikahi pria seusia ayahnya hanya agar mereka bisa memanggilnya "Bibi Kedua"?Sudut bibir Ye Chenfei juga berkedut dua kali. Dia mungkin tidak mengenali wajah wanita itu, tapi suaranya begitu akrab.Terutama karena setiap kali wanita itu berbicara, dia langsung teringat pada perilaku liar wanita itu di hari sebelumnya.Wanita seperti itu menikah ke keluarga Gu, benar-benar memalukan. Belum lagi Paman Kedua yang sudah tua tapi masih tidak tahu malu. Benar-benar membuat muak!Keduanya sudah melampiaskan kekesalan di hati masing-masing, lalu menoleh ke arah Xiao Liu. Xiao Liu terlihat santai, tapi matanya menyiratkan makna yang tak mudah ditebak.Dengan senyum sinis, dia berkata, "Statusmu belum diakui oleh keluarga Gu. Sebelum berbicara, lebih baik kamu tahu dulu posisimu!"Shan Dandan
"Pembantu tidak perlu!" Ye Chenfei menolak dengan tegas. "Kami punya tangan dan kaki, tidak butuh orang lain untuk melayani."Namun, Gu Yuanzhou tetap bersikeras. "Sejak Xingyan pulang, aku sudah meminta Paman Mo melatih para pembantu ini, semuanya dipersiapkan untuk kalian."Ye Chenfei: "….."Ye Chenfei tidak ingin berdebat lebih jauh, tetapi dia merasa segala sesuatu di rumah ini benar-benar membuatnya tidak nyaman.Akhirnya, dia mengganti topik. "Selama ini, bagaimana kalian hidup?"Gu Yuanzhou menunjuk sofa, mengisyaratkan agar mereka duduk. "Ceritanya panjang, duduklah, aku akan menceritakannya pelan-pelan…".....Jiang Xi mendengar beberapa detail yang tidak disebutkan dalam naskah. Setelah ibu Ye Chenfei dan Xiao Liu, Tang Wan, meninggal dunia, Gu Yuanzhou tidak pernah menikah lagi.Setiap kali dia menyebut Tang Wan, dia selalu punya banyak cerita untuk disampaikan. Semua detail kecil tentang mereka tersimp
Wanita-wanita yang duduk di sana semuanya mengenakan perhiasan mewah, dengan wajah angkuh dan dagu terangkat, seolah mereka adalah makhluk paling mulia.Begitu mereka melihat penampilan Jiang Xi dan Ye Chenfei, ekspresi mereka berubah menjadi jijik.Mereka tidak tahu bahwa Ye Chenfei adalah putra Gu Yuanzhou; yang mereka tahu hanyalah rasa hina yang mereka rasakan."Paman Mo, apa Anda sudah pikun? Orang seperti ini dibawa ke rumah?""Pakaian pembantu di rumah kita saja lebih bagus daripada mereka. Jangan-jangan mereka datang untuk bersih-bersih toilet?""Dari daratan Tiongkok ya? Apa baunya tidak busuk?""Cepat usir mereka, bikin suasana minum teh sore jadi terganggu!""Selera dan mood saya sudah rusak. Paman Mo, kenapa Anda masih diam saja?""….."Ye Chenfei mengepalkan tangan, urat di dahinya mulai terlihat. Tadi mereka masuk dengan lancar, pikirnya keluarga Gu akan menyambut dengan ramah.Namun, ternyata
“Oh, jadi kamu masih tahu diri kalau kamu itu memalukan? Tidak bodoh-bodoh amat, ternyata!” Jiang Xi merasa merinding mendengar suara manja Gu Xueyi.Kemudian, dia melirik pria di sebelah Gu Xueyi dan langsung teringat ucapan manajer hotel sebelumnya.Saat itu juga, dia menyadari bahwa pria itu adalah Gu Yuanlang, adik Gu Yuanzhou.Belum bertemu Gu Yuanzhou, dia malah berhadapan dengan antek-anteknya. Sungguh lucu sekali!Yang lebih lucu lagi, Shan Dandan ternyata menjadi wanita Gu Yuanlang!Betul-betul drama yang keterlaluan!Jiang Xi semakin penasaran, apakah Shan Dandan melakukannya dengan sengaja?“Kamu…” Gu Xueyi ingin marah, tetapi dia juga ingin menjaga citra anggunnya.Dia menggelayut manja pada lengan Gu Yuanlang sambil merengek, “Daddy, lihat, kan? Dia itu benar-benar sombong sekali! Kamu harus membela Xueyi, ya? Boleh, ya, Daddy? Tolong Xueyi, ya?”Gu Yuanlang, yang s
Jiang Xi dan Shan Dandan saling menatap beberapa saat, tetapi tak ada satu pun yang berbicara.Pria paruh baya di sisi Shan Dandan melirik Jiang Xi dengan tatapan terpukau, lalu menatapnya lebih lama.Kecantikan alami tanpa polesan yang dimiliki Jiang Xi tidak bisa dibandingkan dengan Shan Dandan yang berdandan tebal. Kecantikan itu membuat orang...Namun, sebelum puas memandang, pandangannya langsung terhalang.Ye Chenfei tidak mengenali Shan Dandan, tetapi merasa bau menyengat dari wanita itu membuatnya mual. Tatapan pria paruh baya di sebelah Shan Dandan pun membuatnya jijik.Dengan tangan memeluk pinggang Jiang Xi, Ye Chenfei berkata, "Kita pergi.""Baik," jawab Jiang Xi, berpura-pura tidak mengenali Shan Dandan. Dia pun pergi bersama Ye Chenfei.Shan Dandan juga berpura-pura tidak mengenali mereka. Namun, ketika menoleh, ia melihat pria di sebelahnya masih memandang Jiang Xi dengan tatapan mesum. Hal itu membuatnya sangat kesal.
Manajer sudah bicara sampai di situ, akhirnya hanya bisa mendoakan mereka berdua agar bisa menjaga diri. Di dalam hatinya, dia juga berharap agar Gu Xueyi, si pembuat masalah, tidak lagi berulah.Jiang Xi dan Ye Chenfei mengerti maksud si manajer, tetapi mereka tetap tidak pergi.Gu Xueyi memang masalah, tetapi wanita berambut panjang bergelombang yang tiba-tiba berbalik pergi juga adalah teka-teki lain. Selama mereka belum memahami situasinya, semuanya seperti bom waktu.Setelah itu, mereka kembali ke kamar untuk mengganti pakaian.Ye Chenfei menatap noda anggur merah di bajunya dengan sedikit rasa sayang, karena itu adalah pakaian baru yang dibelinya. Dia merendamnya di air dan mencoba menggosoknya, lalu menambahkan bubuk penghilang noda, tetapi masih ada bekas samar.Jiang Xi kemudian memeras sedikit pasta gigi dan mengoleskannya ke noda tersebut.Ye Chenfei bertanya dengan heran, “Apa yang kamu lakukan?”“Menghil