Share

Bab 508

Author: Helena Ayu
Farel tahu betul bahwa perintah orang tuanya bukanlah sesuatu yang bisa dia tolak, tetapi sikapnya dengan jelas menunjukkan penolakannya.

Dia memilih diam, berbalik, dan meninggalkan ruangan.

Menikahi Rika? Baginya, itu adalah hal yang mustahil.

Melihat Farel berjalan pergi, Aldo makin marah. "Farel! Berhenti!"

'Anak berengsek ini benar-benar membuatku marah!'

Keluar dengan langkah cepat, Farel segera menghubungi Henry lewat ponselnya.

Segera, panggilan tersambung. "Ada apa?" tanya Henry dengan suara dingin.

Meneleponnya sepagi ini pasti ada sesuatu yang serius.

"Apakah Zeno dan Veno kembar?" tanya Farel langsung.

Henry terdiam sejenak sebelum menjawab, "Aku hanya tahu Zeno. Veno ... nggak kenal!"

Nama itu, yang baru dia dengar dari Rumordi tadi malam, dan sekarang Farel kembali menyebutnya.

"Aku menemukan Veno memiliki wajah persis seperti Zeno."

"Aku akan mengirim seseorang untuk menyelidikinya," ujar Henry dengan nada tegas. Bahkan tanpa panggilan dari Farel, dia sudah berencana unt
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 509

    "Hmm?" Henry menggumam pelan, hatinya terasa sedikit campur aduk.Jika orang tua kandung Rania ditemukan, apakah itu berarti Rania harus kembali pada mereka?Apakah itu berarti dia tidak akan pernah bisa bertemu Rania lagi?"Orang tuanya bekerja di Kota Rofar," ujar Rumordi lagi. "Perlu panggil mereka untuk bertemu dan melakukan tes DNA?"Henry menarik napas panjang. "Aku pikirkan lagi dulu."Setelah merawat Rania selama tiga tahun penuh kasih sayang, Henry tak ingin melepaskannya begitu saja.Kini, dia harus mempertimbangkan langkah berikutnya dengan hati-hati."Baiklah, cepatlah pikirkan!" Rumordi menguap. "Kalau nggak ada urusan lain, aku tutup sekarang! Lain kali jangan meneleponku sepagi ini lagi, oke?"Dalam dunia mimpinya, dia hampir bersama dengan Miana.Namun, dering telepon dari Henry menariknya kembali ke kenyataan.Rasanya frustrasi sekali!Henry mendengus, lalu langsung menutup telepon.Rumordi, "...."'Malah gampang marah daripada diriku. Sungguh orang aneh!'Henry memega

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 510

    'Mungkinkah Miana dan Nevan?'"Papi, bagaimana? Sudah dapat nomor kakak cantik itu?" Rania bertanya riang, seolah melupakan pembicaraan sebelumnya.Henry menggeleng pelan dengan ekspresi bersalah. "Belum, Rania."Dokter hebat itu sangat misterius, bahkan untuk mendapatkan kontaknya saja sangat sulit.Namun, ketika dipikirkan lagi, Henry merasa, jika kontak dokter itu mudah didapatkan, pasti akan kewalahan menghadapi orang-orang yang mencarinya setiap hari."Nggak apa-apa, aku nggak buru-buru!" ujar Rania dengan senyum penuh pengertian.Dia merasa ayahnya sudah melakukan yang terbaik, dan itu cukup untuknya.Miana baru saja menyelesaikan pemeriksaan untuk Sherry ketika ponselnya berdering."Bos, keluarga pasien kecil dengan masalah jantung berusia tiga tahun meminta nomor kontakmu, apakah boleh diberikan?""Nggak!" jawab Miana dengan tegas. 'Untuk apa Henry membutuhkan kontakku?''Apakah dia sudah tahu identitasku?'"Baik, aku akan segera memberi tahu mereka.""Untuk sementara, aku ngga

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 511

    Sherry menarik napas panjang, lalu mengangguk pelan. "Orang tua Farel nggak pernah menyukaiku dan selalu menentang hubungan kami. Selain itu, Farel sebenarnya sudah bertunangan dengan putri keluarga Sutara tiga tahun yang lalu. Orang tua Farel terus mendesak agar mereka segera menikah, tapi entah kenapa pernikahan itu terus tertunda. Sementara itu, hubunganku dengan Farel juga belum sepenuhnya ...."Dia tidak menyelesaikan kalimatnya, tetapi Miana mengerti maksudnya."Aku mengerti maksudmu," ujar Miana dengan nada serius sambil mengerutkan kening. "Aku sudah mengatur beberapa orang untuk berjaga di luar. Kejadian tadi nggak akan terjadi lagi. Jadi, selama waktu ini, fokuslah untuk beristirahat. Jangan berpikir yang macam-macam, oke? Kita pernah berjanji akan selalu bersama seumur hidup, jangan lupa itu."Kehilangan satu kaki membawa dampak besar bagi Sherry, bukan hanya masalah penampilan, tetapi juga dalam rutinitas sehari-hari.Miana khawatir, ketika sendirian, Sherry akan terlalu ba

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 512

    Miana merogoh sakunya dan mengeluarkan sebuah pena.'Nggak ada cara lain, aku hanya bisa menggunakan ini.'Saat dia bersiap memasukkan pena itu ke rongga pleura pasien, ada yang tiba-tiba menyentaknya, "Miana! Apa yang kamu lakukan!"Miana mengernyit, mengangkat pandangannya, dan mendapati Celine sedang menatapnya."Menyelamatkan nyawa lebih penting, aku nggak punya waktu untuk berbicara denganmu!"Miana menolak untuk membuang energi menanggapi Celine, terutama dalam situasi genting seperti ini."Menyelamatkan nyawa? Kamu seorang dokter? Kamu punya lisensi medis? Nggak, 'kan?" Celine menyeringai penuh ejekan. "Yang kamu lakukan ini bukan menyelamatkan, tapi membunuh!""Hentikan ocehanmu, Celine!" Miana menatapnya dengan dingin. "Kalau orang ini kehilangan nyawanya karena nggak segera ditangani, kamu nggak akan bisa menanggung akibatnya!"Saat Miana bersiap memberikan pertolongan, sebuah suara penuh kecemasan menghentikannya, "Berhenti! Jangan sentuh suamiku!"Seketika, suasana di sekit

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 513

    Meskipun tuduhan terus berhamburan dari kerumunan, Miana tetap mempertahankan ketenangannya.Dia sadar sepenuhnya, tindakannya adalah berusaha menyelamatkan, bukan mengakhiri hidup seseorang."Kenapa kalian diam saja? Cepat tangkap dia sekarang juga dan bawa dia ke polisi!" Celine sengaja memanaskan suasana, mengarahkan kerumunan untuk bertindak sesuai kehendaknya.Sejak kecil, dia selalu berada di bawah bayang-bayang Miana.Miana yang cantik, cerdas, dan menawan selalu menjadi pusat perhatian, sementara dirinya dianggap tidak ada artinya.Kebencian dan kemarahan menguasai dirinya.Dia pernah merencanakan untuk menjual Miana, tetapi malah dirinya sendiri yang dijual orang.Seharusnya dia yang menikmati kemewahan sebagai putri keluarga Senora. Namun, kenyataannya dia malah dijual ke pegunungan dan harus menjalani hidup dalam penderitaan.Setelah melarikan diri, dia kembali hanya untuk menemukan bersinar seperti permata, sementara dirinya dianggap tidak lebih dari gadis desa yang kasar.

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 514

    Kerumunan tercengang. 'Apa? Wanita ini menyelamatkan nyawa pria itu?''Tapi pena itu menusuk tubuhnya, bagaimana mungkin itu nggak membunuhnya?'"Cepat lepaskan dia! Apa kalian nggak dengar?" Dokter berteriak tegas kepada para pria yang memegang Miana.Dalam pikirannya, dia tidak habis pikir bagaimana orang-orang ini memperlakukan seseorang yang baru saja menyelamatkan nyawa orang dengan cara seperti ini.Miana menoleh dengan tenang, menatap beberapa pria itu. "Kalau kalian nggak tahu apa-apa, coba biasakan membaca buku, belajar lebih banyak. Jangan cuma buang waktu menonton video pendek yang nggak ada manfaatnya!"Keadaan berubah drastis. Orang-orang yang menonton akhirnya menyadari bahwa mereka telah diperdaya oleh wanita tadi.Ketika mereka mulai mencari Celine, dia sudah menghilang, melarikan diri secara diam-diam dan bersembunyi di tempat yang aman.Celine tidak habis pikir bagaimana Miana bisa memiliki kemampuan medis, bahkan tampaknya begitu ahli.Kali ini dia gagal, dan dia tid

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 515

    Pria itu menunjukkan sisi gelapnya yang menakutkan, membuat selingkuhannya gemetar dalam ketakutan.Dia tidak pernah menyangka bahwa pria itu akan menimpakan seluruh tanggung jawab atas kejadian tersebut kepadanya."Karena kamu sudah menjadi istriku, bersikaplah seperti seharusnya! Kalau nggak, aku akan memberimu pelajaran!" Pria itu berbicara dengan nada dingin, memperlihatkan sisi kejamnya yang tidak lagi disembunyikan.Setelah menonton video itu, Miana menghela napas sambil mengusap keningnya. "Bukti lainnya sudah aku susun. Besok, aku akan ke pengadilan untuk menyelesaikan kasus ini."Pria itu sebenarnya memiliki pilihan untuk bercerai dengan istrinya secara damai, tetapi keserakahannya pada harta membuatnya memilih untuk membunuh istrinya.Sementara itu, selingkuhannya yang masih muda, yang seharusnya bisa menjalani hidup bahagia dengan seseorang seusianya, malah dengan angkuh menghancurkan keluarga orang lain dan bersekongkol untuk membunuh istri sahnya.Pasangan seperti ini tida

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 516

    Miana menatap asisten itu. "Kita masuk ke kantor dulu," ujarnya dengan nada yang mencerminkan otoritas seorang pemimpin."Silakan masuk, Bu Miana," ujar Ariz, dengan gerakan tangan yang mempersilakannya masuk terlebih dahulu.Miana berjalan lurus ke depan dengan langkah mantap.Ariz mengikuti di belakang, menjaga jarak yang sopan.Begitu sampai di depan lift, dia dengan cekatan menekan tombolnya.Miana mengatupkan bibirnya.Dia mulai memahami alasan di balik rekomendasi Sherry.Ariz ternyata sangat cakap dalam pekerjaannya.Saat di kantor, dia melihat bahwa Ariz telah mengatur berkas-berkas dengan sangat rapi—mana yang mendesak untuk segera ditangani.Bahkan, dia menyelipkan catatan kecil berisi poin-poin penting untuk mempermudah pencarian informasi.Setelah menandatangani dua berkas yang mendesak, Miana meletakkan pena sambil memandang Ariz. "Apa ada yang kamu butuhkan? Kenaikan gaji, rumah, atau hal lainnya? Katakan saja, aku akan membantumu menyelesaikannya!"Dia sadar bahwa talent

Latest chapter

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 550

    Amanda tidak pernah meragukan Miana.Dia hanya meragukan dirinya sendiri."Duduklah, kita diskusikan lagi," ujar Miana dengan suara lembut, sambil mengangkat cangkir kopinya dan mengaduknya perlahan."Oke!" Amanda menarik kursi dan duduk di depannya, kemudian mereka mulai berdiskusi.Diskusi mereka selesai tepat sebelum waktu yang ditentukan.Amanda segera mengemas dokumen-dokumen dengan rapi, lalu dia dan Miana meninggalkan kantor bersama-sama.Kendati sudah empat tahun meninggalkan Kota Jirya, Miana tetap menjadi sosok yang dihormati dan diingat.Setibanya di pengadilan, banyak wajah akrab yang menyapanya dengan antusias.Pemandangan itu membuat Amanda teringat pertama kali dia berada di pengadilan.Saat itu, tubuhnya gemetar karena gugup, tetapi Miana segera membantunya duduk dan menenangkan dirinya.Setelah beberapa saat, sidang hari ini pun dimulai.Sidang berlangsung penuh ketegangan, kedua belah pihak saling beradu argumentasi dalam perdebatan sengit, masing-masing mengupayakan

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 549

    Menurut Miana, reaksi Ariz terasa sedikit berlebihan.Sepertinya Ariz juga menyadari hal itu, lalu mencoba untuk tenang sebelum bertanya, "Apa yang terjadi dengan Bu Sherry? Kenapa dia dirawat di rumah sakit?"Dalam beberapa hari terakhir, dia menganggap Sherry sedang dalam perjalanan bisnis karena tidak bisa dihubungi.Namun, dia tidak pernah menduga bahwa Sherry sebenarnya berada di rumah sakit.Miana memandangnya, mempertimbangkan ucapan sebelum mengungkapkan berita berat itu. Dengan suara pelan, dia berkata, "Dia mengalami kecelakaan mobil, kehilangan salah satu kakinya, dan kini dirawat di rumah sakit."Wajah Ariz memucat, seolah sulit mencerna informasi itu, sebelum akhirnya bertanya, "Bagaimana ... keadaannya sekarang?'"'Kehilangan salah satu kaki, dia pasti sangat terpukul.''Aku bahkan sama sekali nggak menyadari apa yang sebenarnya terjadi.'"Dia memang terlihat biasa saja, tapi aku yakin hatinya nggak sepenuhnya tenang," ujar Miana, sorot matanya tajam memperhatikan Ariz, m

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 548

    Selesai berbicara dengan kepala sekolah, Miana menuju tempat parkir dan sebuah mobil Maybach sengaja menghalangi mobilnya.Dia berjalan mendekat dan mengetuk kaca mobil ituBegitu kaca jendela mobil diturunkan, wajah dingin Henry terlihat."Tolong pindahkan mobilmu," ujar Miana yang masih dengan nada sopan."Masuklah, aku akan mengantarmu," ujar Henry dengan nada tegas.Miana mengernyit dan nada bicaranya berubah ketus, "Aku bawa mobil sendiri, nggak perlu kamu antar. Kalau ada yang ingin kamu bicarakan, langsung saja!"Dia pikir, setelah kejadian semalam, Henry tidak akan mengusiknya untuk sementara waktu.Dia sungguh tidak menyangka, pagi ini, Henry muncul lagi.Benar-benar pria tidak tahu malu!"Kapan kamu akan membawa putra kita dan tinggal bersamaku?" Henry memandang wajah Miana yang begitu dekat, dan perasaan yang lama terpendam dalam dirinya mengalir kembali dengan kuat.Dia mencintai Miana.Namun, Miana tidak mencintainya lagi."Henry, bisakah kamu bertindak normal?" Miana mera

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 547

    Sherry dan Miana bertukar pandang, lalu dia melambaikan tangan kepada Nevan sambil berkata, "Baiklah, kamu pergilah ke taman kanak-kanak. Jangan lupa dengarkan gurumu dengan baik, ya. Ibu angkat pasti akan merindukanmu!"Miana tertawa mendengar perkataan Sherry.Nevan menggembungkan pipinya, memberungut marah. Matanya memerah menahan amarah, lalu dia mengentakkan kakinya beberapa kali dengan keras sebelum bergegas keluar."Dia benaran marah?" tanya Sherry kepada Miana.Miana tersenyum sambil menjawab, "Tentu saja dia marah. Baginya, Kamu itu adalah harapannya, dan ternyata kamu membuatnya kecewa. Jangan khawatir, dia anak yang mudah dibujuk. Sebentar lagi dia akan kembali ceria.""Baguslah kalau begitu. Jangan buang waktu lagi, kamu cepat pergi bujuk dia." Sherry akhirnya merasa lega."Setelah selesai sarapan, kamu kembali istirahat saja. Nanti aku akan mengirim Ariz ke sini," ujar Miana sambil melambaikan tangan kepada Sherry, sebelum dia berbalik dan pergi.Di pos suster, Nevan sedan

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 546

    Pada hari itu, Sherry keluar dari kantor dekan dengan tergesa-gesa, lalu tertabrak sepeda Ariz dan terjatuh ke tanah.Ariz segera memarkir sepedanya dengan baik, lalu mengendong Sherry ke klinik kampus.Setelah itu, Ariz tetap bersikeras mengantar Sherry kembali ke perusahaan, meskipun Sherry terus meyakinkan bahwa dirinya baik-baik saja.Hari pertama Ariz bergabung di perusahaan, barulah Sherry sadar bahwa Ariz adalah orang yang menabraknya waktu itu.Sejak saat itu, Ariz tetap berada di sisinya hingga kini.Dalam beberapa tahun kebersamaan mereka, Sherry merasa sangat bersyukur atas keputusan yang dia buat pada hari itu."Kalau begitu, minta Ariz ke Universitas Jirya dan carikan orang berbakat seperti dirinya untuk membantu perkembangan perusahaan kita ke depannya." Miana sangat puas dengan kemampuan Ariz. Dia percaya, dengan Ariz bertanggung jawab atas perekrutan, hasilnya akan sangat memuaskan. Selain itu, dia memang sudah berencana merekrut orang baru untuk belajar darinya."Baikl

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 545

    "Begitu aku bangun pagi ini, aku langsung menyadari kalau informasi lokasi adikmu nggak lagi dapat dilacak. Aku mencoba beberapa cara untuk menemukannya, tetapi hasilnya nihil. Akhirnya, aku meretas ponselnya dan memeriksa riwayat panggilan. Panggilan terakhirnya adalah kepada Nyonya Besar keluarga Jirgan."Miana menyipitkan matanya, sementara otaknya bekerja keras menyusun setiap petunjuk yang telah dia dapatkan.'Untuk apa Celine mencari Felica?''Hubungan mereka sangat dekat?'"Bos, apa masih perlu mencari keberadaannya?""Tetap cari!" Miana merasa ada sesuatu yang tidak beres.'Ke mana Celine pergi?'"Oke, aku akan segera mencarinya! Lalu, bagaimana dengan penyelidikan kecelakaan Sherry?""Begitu urusanku selesai, aku akan langsung mengecek ulang informasi tentang orang itu untuk memastikan identitas aslinya.""Baiklah."Setelah menutup telepon, Miana bersandar di dinding. Kekhawatiran membanjiri pikirannya.Tiba-tiba, terdengar suara Nevan dari kamar perawatan. "Ibu, cepat masuk!"

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 544

    Perawat sibuk bekerja, menyeka tangan Sherry dengan lembut.Ketika Nevan masuk ke kamar perawatan, suaranya yang ceria memecah keheningan."Ibu angkat, aku datang!" serunya sambil berlari kecil menuju ranjang.Mendengar suara ceria Nevan, senyum langsung menghiasi wajah Sherry. Dia menoleh kepada perawat dan berkata dengan lembut, "Kamu siapkan sarapan dulu."Perawat mengangguk dan berjalan keluar ruangan.Dengan langkah-langkah kecil yang penuh semangat, Nevan tiba di sisi ranjang. Sepasang mata jernihnya menatap Sherry yang sedang berbaring, dan dia bertanya dengan suara manis, "Apakah Ibu merindukan?"Sherry merasa hatinya terisi kebahagiaan, dia tertawa sambil meraih tangan Nevan. "Tentu saja sangat merindukanmu!"Nevan berjinjit, berusaha memanjat ke ranjang, tetapi tinggi tubuhnya membuatnya kesulitan. Dengan senyum kecil, dia menundukkan kepala dan memberikan ciuman hangat di punggung tangan Sherry. "Aku juga merindukan Ibu angkat!"Miana menyaksikan interaksi hangat antara Neva

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 543

    Miana tertegun.Dia pernah memikirkan kemungkinan menikah dengan Giyan suatu hari nanti.Namun, tidak terlintas dalam benaknya bahwa Giyan akan menyatakannya pada waktu seperti sekarang.Ekspresi tertegun Miana membuat Giyan merasa sedikit kecewa, tetapi dia tetap mempertahankan senyumnya. "Aku hanya bercanda! Aku nggak bermaksud memaksamu untuk menikah! Sore nanti, kalau kamu punya waktu, aku bisa membawamu melihat rumah itu. Kalau kamu merasa cocok, kita bisa langsung pindah besok, bagaimana?"Dia tidak yakin apakah Henry masih memiliki tempat di hati Miana, tetapi dia sangat menyadari bahwa perasaan Miana terhadapnya belum cukup kuat untuk membangun masa depan bersama.Tentu saja, ini membuat hatinya terasa perih.Namun, dia tahu bahwa memaksakan sesuatu bukanlah jawabannya.Yang bisa dia lakukan hanyalah menunggu Miana siap."Giyan ...." Miana menyadari bahwa senyum di wajah Giyan terlihat dipaksakan, membuat hatinya diliputi rasa bersalah. Namun, dia tahu bahwa dia harus jujur. "M

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 542

    Miana dengan penuh hati-hati menggeser Nevan ke samping dan bangkit dari ranjang.Setelah mencuci muka dan bersiap-siap, dia turun ke lantai bawah.Giyan sudah menyiapkan sarapan dan sedang membersihkan ruang tamu."Kenapa bangun sepagi ini? Tidur lagi saja sebentar," ujar Giyan, sembari menghentikan penyedot debu. Tatapan lembutnya tertuju pada Miana, dan suaranya tetap penuh kehangatan."Nggak deh, terlalu banyak yang harus aku kerjakan hari ini," ujar Miana dengan lembut, sambil mendekat dan merangkul pinggang Giyan."Kalau begitu, kamu sarapan dulu. Aku akan pergi membangunkan Nevan," ujar Giyan dengan suara yang agak serak, lalu mencium kening Miana."Oke, kamu pergi bangunkan dia," ujar Miana sambil menyandarkan wajahnya ke dada Giyan.Dengan Giyan di sisinya, semuanya tampak begitu damai dan hangat.Hidup dalam momen ini terasa begitu menyenangkan."Kamu makanlah, aku naik ke atas sekarang." Giyan mencubit pipi Miana dengan lembut.Miana menyadari telinga Giyan yang agak merah,

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status