Home / Fiksi Remaja / Terjerat Sugar Baby / 31. Bawalah Aku Bersamamu

Share

31. Bawalah Aku Bersamamu

Author: Hawa Hajari
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Uzy mengendarai motornya dengan hati-hati, memastikan Candy nyaman di belakangnya. Mereka melintasi jalanan yang ramai, tetapi Uzy tetap fokus pada keadaan jalan raya di depannya. Setelah beberapa saat, mereka tiba di depan pintu kost Uzy yang berada di sebuah kompleks perumahan yang terkenal sebagai area kost-kost-an. Hampir semua bangunan di jalan itu merupakan rumah kost.

Uzy membantu Candy turun dari motor, dan mereka berjalan menuju pintu masuk kost. Mereka melewati ruang tamu yang kosong, lampu yang redup menyambut kedatangan mereka. Tidak ada suara atau tanda-tanda kehadiran orang lain di sana.

Tempat kost Uzy bukan lagi rumah dengan sebuah kamar sempit seperti dulu. Ia sudah pindah kost semenjak diangkat menjadi supervisor di toko sepatu. Kost yang baru merupakan gedung mirip apartemen tiga lantai. Bangunan ini terlihat sederhana namun terawat dengan baik. Setiap lantai memiliki sejumlah kamar bersebelahan yang dihuni oleh para pengh

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Terjerat Sugar Baby   32. Gadis yang Suci

    Setelah mengetahui bahwa Candy telah bercerai dari suaminya, Uzy merasakan kejutan dan kegembiraan yang tak terduga. Harapan untuk bersama Candy kembali tumbuh di dalam hatinya, terbayang kemungkinan untuk memulai hubungan baru dengan wanita yang telah lama dia cintai namun terpisah karena keadaan.Dulu, Candy menolaknya karena miskin. Sekarang, Uzy tak lagi miskin. Ia memiliki pekerjaan yang cukup mapan. Bahkan, Uzy sudah punya tabungan dari hasil kerja kerasnya selama ini. Uzy optimis, Candy mau menerimanya kali ini.Uzy memutuskan untuk mengajukan pertanyaan yang telah lama mengganjal pikirannya. Dengan suara yang penuh harap, Uzy berkata, "Candy, maaf jika pertanyaan ini terdengar melanggar privasimu, tetapi aku ingin tahu apa yang terjadi dengan hubunganmu. Bagaimana bisa kalian berdua bercerai?"Candy mengambil napas dalam-dalam sebelum menjawab, wajahnya terlihat penuh dengan perasaan campuran antara kesedihan. Di

  • Terjerat Sugar Baby   33. Demi Candy

    Keesokan harinya, Uzy bersiap-siap untuk pergi ke toko sepatu lebih pagi daripada hari-hari biasanya. Saat memasang dasi pada kemeja, ia melirik Candy yang masih tertidur pulas di ranjangnya.“Bahkan saat tidur saja dia terlihat sangat cantik. Bidadariku,” gumam Uzy di dalam hati.Uzy tergoda untuk mencium Candy pada saat Candy tidur, tetapi dia masih dapat menjaga kewarasan sehingga tidak melaksanakan niat hatinya yang sudah menggebu-gebu. Akhirnya, Uzy hanya berdiri diam di sisi ranjang, memandangi wajah Candy dengan penuh damba.“Kalau sudah jadi suamimu nanti, aku pasti akan membangunkanmu dengan kecupan setiap pagi,” ujar Uzy di dalam hati, berangan-angan.Uzy keluar dari kamar dengan pakaian yang sudah rapi. Ia sengaja tak membangunkan Candy, tak ingin mengganggu tidur wanita itu. Ia sengaja berangkat lebih pagi agar dapat memenuhi janjinya untuk mencari tempat tinggal y

  • Terjerat Sugar Baby   34. Close To You

    Uzy merasa panik. Ia takut Candy pergi tanpa pamit. Ia takut ditinggalkan lagi oleh Candy, padahal wanita itu sudah sangat dekat dengan dirinya. Bahkan, Uzy masih mengingat aroma tubuh Candy tadi malam.Selagi Uzy tertegun, tiba-tiba Candy muncul dari arah belakang dengan handuk di tangan, menandakan bahwa ia baru saja keluar dari kamar mandi.“Wah, Candy! Aku kaget melihatmu tidak ada di kamar tadi. Kamu tiba-tiba hilang. Aku takut kamu pergi,” ujar Uzy spontan. Ia merasa amat bahagia, ternyata Candy tidak pergi seperti kekhawatirannya sebelumnya.“Hehe, maafkan aku, Uzy. Aku pergi ke kamar mandi karena badanku gatal sekali.” Candy mengusap anak rambutnya yang basah.Darah Uzy tersirap melihat kulit Candy yang sedikit basah oleh bekas air mandi. Dalam kondisi habis mandi, Candy tampak amat cantik, persis seperti bidadari di dalam lukisan Jaka Tarub.&ldqu

  • Terjerat Sugar Baby   35. Hati-Hati, Uzy!

    “Siapa dia, Pak? Karyawati sini, bukan?” desak Risa lagi. Rasa penasaran membuatnya kehilangan sopan santun terhadap atasan. Namun demikian, Uzy tak mau mempersoalkan hal itu, apalagi sampai memarahi Risa. Bukan gaya Uzy memarahi apalagi sampai menghardik karyawan.“Bukan, dong. Wanita ini sudah aku sukai sejak pertama kali kuliah. Bisa dibilang, dia cinta pertamaku.” Akhirnya, Uzy mengaku juga.“Wah, wah. Jadi penasaran sama seleranya Pak Uzy. Pasti cantik dan high class, ya?” ujar Risa penuh semangat. Risa tak sadar, sedari tadi hanya dirinya seorang yang mengobrol. Adapun Rudi dan Viko lebih banyak menyimak percakapan.Uzy tersenyum. “Mungkin suatu hari nanti akan aku bawa dia kemari,” kata Uzy sambil mengulum senyum.“Wah, semoga segera menikah ya, Pak Uzy!” Rudi berkata sungguh-sungguh.“Selamat, Pak

  • Terjerat Sugar Baby   36. Romantis Tidak Gratis

    Petang menjelang. Uzy bersiap-siap untuk pulang tepat waktu. Ia sengaja tidak lembur hari ini karena janjinya kepada Candy untuk membantunya pindah kost sore ini.“Tumben enggak lembur, Pak?” tegur Rudi dengan mimik wajah keheranan. Uzy terkenal sebagai karyawan yang sangat rajin, hampir setiap hari ia lembur. Oleh karena itulah, terlihat aneh apabila Uzy tidak lembur.“Ada urusan yang harus diselesaikan sore ini,” kilah Uzy sambil tersenyum.“Bukan janjian sama cewek, kan?” celetuk Rudi yang memang sudah akrab dengan Uzy. Status mereka yang berbeda level, yaitu atasan dan bawahan, tidak menjadikan hubungan pertemanan di antara mereka menjadi berjarak jauh.“Hahaha!” Uzy hanya tertawa, enggan menjawab pertanyaan Rudi yang dianggapnya tidak serius. Jadi, Uzy merasa tidak perlu menjawab cetusan Rudi tersebut. “Pulang duluan, ya.” Uzy pun

  • Terjerat Sugar Baby   37. Melamar Candy

    Akan tetapi, Uzy tak mungkin mencegah Candy untuk makan di restoran. Selain sudah telanjur menawarkan, ia gengsi untuk menelan ludah sendiri. Apalagi, ia baru ingat bahwa Candy memang sudah terbiasa hidup mewah.Mereka berdua berjalan keluar dari rumah kost menuju restoran terdekat. Di restoran yang nyaman, mereka duduk di meja yang dipahat indah dan memesan hidangan favorit Candy. Suasana menjadi santai saat mereka menikmati makanan dan berbincang-bincang. Sejenak, Uzy lupa akan tagihan yang harus dibayarnya untuk makan malam ini.Mereka mengobrolkan masa lalu saat masih menjadi mahasiswa. Uzy menceritakan pengalaman kerjanya sampai akhirnya dia lulus menjadi sarjana dengan nilai tertinggi. Candy berdecak kagum.“Wah, kamu hebat Uzy. Aku enggak menyangka kamu pemuda yang gigih dan ulet.” Candy menatap penuh penghargaan ke arah Uzy. Uzy merasa melambung ke udara saat Candy memujinya. Ia sangat s

  • Terjerat Sugar Baby   38. Permintaan Ibu

    “Saya mengerti, Candy. Setiap orang punya waktu dan kebutuhan mereka sendiri. Tidak apa-apa jika kamu membutuhkan waktu untuk memikirkannya. Apapun keputusanmu, aku akan selalu di sini untukmu.” Uzy berhasil merangkai kata agar tetap manis didengar. Kepiawaiannya menjadi bagian penjualan di toko sepatu sedikit banyak telah mempengaruhi kemampuannya dalam berkomunikasi, sehingga Uzy kini menjadi pemuda yang luwes dalam bermanis kata.Candy membalas genggaman tangan Uzy. “Terima kasih, Uzy, karena pengertianmu. Aku sangat menghargainya. Aku tidak ingin merusak hubungan baik yang telah kita bangun dengan terburu-buru. Aku akan memikirkannya dengan matang.”Pramusaji datang membawa makan malam. Seketika, suasana romantis yang terbangun pun buyar. Mereka kembali fokus pada makanan yang tersaji di hadapan. Candy mengajak Uzy bercakap-cakap tentang hal lainnya, sehingga Uzy pun tak lagi membahas soal lamaran.

  • Terjerat Sugar Baby   39. Pertengkaran

    Uzy merasa curiga sekaligus dilanda cemburu. Namun, ia berusaha untuk tidak marah. Suara Uzy terdengar datar saat berkata, “Candy, aku ingin bicara serius sama kamu. Bisa kita masuk ke dalam saja?” tanya Uzy yang tak mau isi pembicaraannya didengar oleh banyak orang. “Boleh. Sebentar saja, ya? Aku takut terlambat,” sahut Candy sambil memeriksa arloji mungil nan manis yang melingkar di pergelangan tangannya yang putih mulus. Mereka berdua naik kembali ke kamar Candy. Setelah berdua saja di dalam kamar, barulah Uzy mengungkapkan maksud hatinya. “Candy, aku mau tanya soal uang di kartu ATM yang aku kasih ke kamu kemarin dulu. Aku baru aja memeriksa saldo tabungan dan ternyata uangnya sudah habis. Bisa kamu jelaskan mengapa?” Wajah Candy yang semula manis berubah masam mendengar pertanyaan Uzy. Warna merah memenuhi rona wajahnya. Ia terlihat tersinggung dengan pertanyaan Uzy. “Jadi kamu mempertanyakan ke mana uang itu pergi? Bukannya kamu sudah membebaskan aku untuk menggunakan uang d

Latest chapter

  • Terjerat Sugar Baby   50. Pernikahan (TAMAT)

    Kedatangan Uzy disambut suka cita oleh ibunya dan Lilis.“Alhamdulillah, Ibu senang kamu sudah sampai, Zy.” Ibu memeluk Uzy dengan penuh rasa syukur.Setelah saling melepas rindu dengan bertanya kabar, Uzy pun dituntun ibunya untuk duduk di ruang keluarga sekaligus ruang tamu rumah.“Cepat ambilkan jajan pasar yang sudah Ibu siapkan, Lis. Jangan lupa suguhkan tehnya,” titah Ibu kepada Lilis.Lilis patuh. Ia masuk ke dalam untuk melaksanakan semua perintah ibunya. Berdua saja duduk bersama ibunya, Uzy memutuskan untuk langsung mengungkapkan maksud kepulangannya.“Ibu, aku mau memberitahukan sesuatu yang penting. Begini, Bu … aku akan melamar seorang gadis bernama Naura.”Mata Ibu membulat lantaran tak menduga kabar penting yang disampaikan secara mendadak. Namun, Uzy menangkap nada senang ketika ibunya bertanya, &ldqu

  • Terjerat Sugar Baby   49. Jodoh Dari Tuhan

    Semuanya terjadi begitu cepat. Bahkan Uzy saja belum sempat untuk berpikir matang. Tahu-tahu saja, ia sudah dipaksa untuk menikahi gadis secantik Naura. Kalau mau jujur, sebetulnya Uzy tidak merasa terpaksa. Gadis secantik Naura, siapa yang bisa menolak? Paling-paling Uzy hanya bisa berlari ke pelukan gadis itu.“Jadi, kapan kamu mau mengajak keluargamu melamar Naura, Mas Uzy?” desak ibunya Naura, Sofia.Saat ini, Uzy dan Pak Chandra sudah berada di rumah Naura. Selepas kejadian memalukan di pantai itu, Uzy dan Pak Chandra terpaksa pulang mendahului teman-temannya. Mereka berdua memutuskan buat tidak ikut acara menyaksikan matahari terbenam. Keluarga Naura mendesak Uzy untuk ikut pulang bersama mereka.“Secepatnya, Bu. Saya harus mengabari ibu saya dulu di Klaten.” Uzy menjawab takzim, seperti dia apa adanya.“Coba ceritakan tentang keluarga Nak Uzy,” pinta Sofia p

  • Terjerat Sugar Baby   48. Aksi Penyelamatan

    Uzy terus berteriak-teriak, namun anehnya sosok wanita di depannya seperti tidak mendengar. Sosok itu mengenakan gaun putih panjang hingga sebetis. Sebuah topi anyaman menutupi kepala dan menyisakan rambut hitam panjang sepunggung pemiliknya.Jarak Uzy dan wanita itu hanya lima meter lagi. Wanita itu terus berjalan pelan menuju ke kedalaman lautan di depannya. Ombak memecah pantai, membuat air laut menyapu tubuh wanita itu hingga selutut.“Mbak, jangaaan!” Uzy tak mengurangi kecepatan, ia terus berlari cepat demi dapat mencapai wanita itu.Setelah dekat, dengan penuh rasa heroik, Uzy melompat dan menangkap tubuh si wanita, mencegahnya untuk terus melarungkan diri ke laut dalam.“Aaah!” jerit melengking terdengar membelah langit siang. Suara si wanita bergema hingga ke sudut pantai yang kebetulan sepi.Uzy dan wanita itu terjatuh ke atas pasir basah, tepat

  • Terjerat Sugar Baby   47. Benci Tapi Rindu

    "Well, itu tadi sedikit cerita tentang pengalamanku naik ojek online. Seperti yang kalian tahu, hidup ini seperti lelucon, dan setiap perjalanan selalu penuh dengan kejutan. Jadi, mari kita nikmati perjalanan ini dengan senyum dan tawa. Terima kasih, semuanya!" Rudi melayangkan cium jauh buat semua orang di dalam bus, membuat sebagian besar rekan-rekannya tertawa melihat tingkahnya.“Ikut stand up comedy aja kamu, Rud. Dijamin, kamu pasti kalah!” teriak Ratih dari kursi paling belakang sambil mengacungkan jempol terbalik. Beberapa teman wanita Ratih terkikik mendengar ejekan Ratih.Rudi yang hendak duduk di kursinya, menoleh mendengar perkataan Ratih.“Apa sih, Rat? Dari kemarin kamu kok sentimen banget sama aku? Ah, pasti kamu naksir berat sama aku, deh!” balas Rudi santai.Tawa menggema di dalam bus, sementara wajah Ratih merah padam mendapatkan balasan telak dari R

  • Terjerat Sugar Baby   46. Stand Up Comedy

    Uzy berusaha untuk menolak posisi ketua panitia, namun sepertinya semua rekannya justru menganggap dirinya pilihan terbaik. Wajah Uzy mulai terlihat panik. Di tengah kebingungan Uzy, tiba-tiba sebuah suara mengatasi semua suara yang berdengung di sekitar Uzy.“Mendingan jangan Pak Uzy, deh!”Serentak, seluruh pasang mata yang ada di dalam ruangan menoleh ke arah sumber suara. Pendapat anti mainstreamitu dianggap aneh dan mencengangkan oleh kebanyakan para karyawan. Suasana mendadak senyap.“Memangnya kenapa, Rud?” tanya Rani, akhirnya ada yang angkat suara.“Yaaa, Pak Uzy kan atasan kita. Masak sih kalian mau ngerjain atasan sendiri? Namanya acara, panitia-panitiaan itu ya dari kita-kita para staf biasa atau SPG,” dalih Rudi, meyakinkan.Semua karyawan tampak mengangguk-angguk. Mereka mulai termakan oleh persuasi yang Rudi lakuka

  • Terjerat Sugar Baby   45. Hati yang Retak

    Uzy meneruskan perjalanannya ke kantor. Sepanjang jalan, Uzy sekuat tenaga menahan rasa sesak di dada. Uzy melajukan motornya dengan kecepatan pelan, khawatir terjadi kecelakaan seperti yang baru dialaminya. Akhirnya, Uzy sampai di kantornya dengan fisik yang selamat meskipun hatinya remuk redam. Uzy duduk di belakang mejanya dengan tatapan kosong. Dia tampak terlihat melamun dan sedih. Ia tak sanggup mengerjakan apapun selama setengah jam setelahnya. Uzy mematung, sibuk dengan kecamuk di dalam dadanya. Pada akhirnya, bunyi ketukan di pintu yang berhasil membawa Uzy kembali pada kenyataan. Uzy mengangkat kepala, lalu menyahut, “Masuk!” Pintu terbuka dan Rudi masuk ke dalam ruangan Uzy. “Saya bawa laporan penjualan kemarin, Pak,” lapor Rudi sambil melangkah mendekati meja Uzy. “Oh, iya. Letakkan saja di meja.” Uzy menanggapi tanpa nada antusias sama sekali. Rudi meletakkan sebuah map pada meja di hadapan Uzy. Ia bermaksud untuk pergi, namun raut wajah sedih Uzy mengusiknya. Walaup

  • Terjerat Sugar Baby   44. Kenyataan Pahit

    Gadis itu mengerjapkan matanya beberapa kali ke arah Uzy dengan gaya yang genit. Bibirnya yang berpoles lipstik merah menyala, tersenyum genit. “Hai, Mas ngganteng. Kamu butuh hiburan?”Uzy begitu syok, sampai ia tak menepis tangan si gadis yang mampir di pundaknya, berusaha meraih Uzy ke dalam pelukan.“Kamu Mariska?” tanya Uzy spontan.Gadis itu kembali mengerjapkan matanya dengan gaya yang lebih genit. Bau alkohol menguar dari bibirnya yang sedikit terbuka sensual.“Kita pernah kencan ya, Mas? Mau lagi?” Gadis itu terus meracau.Uzy menatap nanar pada sosok gadis di depannya. Gadis yang wajahnya ia lihat bersama Lilis kemarin di pusat perbelanjaan. Tak salah lagi, gadis muda di depannya pastilah Mariska. Hanya saja, Mariska yang ini lebih menor dandanannya daripada kemarin.Sementara itu, orang-orang yang lewat di jalan

  • Terjerat Sugar Baby   43. Pilihan Sulit

    “Mas, ayo kita sapa Mariska.” Lilis mendadak menjawil lengan Uzy. Uzy tersentak. “Jangan, Lis. Mendingan kita keluar saja dari sini. Jangan sampai Mariska melihatmu ada di sini juga.” “Lho, kenapa, Mas?” Lilis menatap Uzy dengan tatapan tak mengerti. “Kayaknya Mariska enggak akan suka kalau tahu kamu melihatnya di sini,” sahut Uzy spontan. Lagi-lagi, Lilis mengernyitkan dahi. “Kok, gitu? Seharusnya dia senang melihatku.” “Sudah, Lis. Ayo kita cari toko lain saja.” Enggan menjelaskan keadaan yang diduganya, Uzy langsung menarik tangan Lilis untuk keluar dari toko sepatu. “Kamu mau ke toko sepatu tempat Mas kerja, enggak? Kalau di sana, mungkin kamu bisa beli sepatu. Biar Mas yang bayarin.” Uzy membujuk Lilis. “Wah, beneran nih, Mas? Aku mau, dong.” Lilis melebarkan senyum mendengar janji Uzy. Akhirnya, mereka berdua keluar da

  • Terjerat Sugar Baby   42. Keterkejutan Lilis

    “Kenapa kamu bilang begitu, Lis? Memangnya kamu berpikir kalau Mas punya pacar?” tanya Uzy hati-hati.Lilis mengedikkan bahu. “Siapa tahu, Mas? Mas Uzy kan sudah cukup umur. Sudah punya kerjaan mapan juga. Kalau melamar anak orang, pasti enggak akan ditolak.”Uzy menarik napas lega. Sepertinya Lilis tidak tahu soal Candy. Maka, Uzy menjawab ujaran Lilis dengan suara dan ekspresi yang tenang. “Ah, mana ada cewek yang mau sama Masmu ini.”“Eh, Mas Uzy kok minder? Padahal Mas kan tampangnya lumayan. Sudah ada kerjaan lagi. Sudah dua kelebihan Mas dibanding cowok-cowok lainnya.” Lilis bersikeras.Uzy tertawa. Ia mengacak lembut ubun-ubun Lilis, hingga rambut gadis yang beranjak remaja itu teracak dan kusut. Lilis spontan menghindar.“Jangan, Mas. Penampilanku jadi enggak keren lagi nanti,” keluh Lilis.

DMCA.com Protection Status