Beranda / Thriller / Terjerat Skandal Istri Bos / 72. Rucita Pulang ke Garut

Share

72. Rucita Pulang ke Garut

Penulis: Diganti Mawaddah
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

"Hem ... jadi kamu sekarang pandai bersandiwara juga? Dengar, aku berbincang dengan Rucita, dia menanyakan kabarmu dan berharap kamu baik-baik saja. Dia heran kenapa aku pulang, sudah aku hilang aku mengambil baju ganti."

Mendengar Linda menyebut nama Rucita, betapa berbunga-bunganya hari Steve. Pria dewasa itu tersenyum di balik wajah yang ia tekuk begitu dalam di depan Linda. Amarahnya menguap begitu saja begitu mendengar nama Rucita. Berarti istri mudanya itu tidak marah padanya, buktinya Rucita menanyakan kabarnya. Gadis itu hanya merajuk saja karena salah paham.

"Ya sudah, bisa kamu buatkan aku teh, tenggorokanku sangat kering. Ingin sesuatu yang sedikit manis," pinta Steve pada istrinya. 

"Kamu tidak boleh minum manis, Pa," tegur Linda mengingatkan. Steve menggeleng keras.

"Sedikit saja. Seujung sendok teh," pinta Steve lagi dengan suara memerintah dengan tegas. Linda tak bisa melarang jika intonasi suaminya sudah seperti tadi. Lekas ia membuat

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Terjerat Skandal Istri Bos   73. Steve Ketiduran

    "Aku mau ke Pak Wahyu dulu," kata Steve pada Linda. Pria dewasa itu terus berjalan keluar rumah sambil menggenggam ponselnya. Linda mengangkat bahunya, lalu membereskan sisa makanan yang ada di atas meja.Ingin sekali ia mendatangi Tangguh dan memeluk kekasihnya, tetapi tidak mungkin, suaminya jika ke rumah Pak Wahyu;tetangga mereka tidak pernah lama. Linda hanya bermain ponsel saja sampai rasa bosan bersarang di kepalanya.Steve bukan pergi ke rumah Pak Wahyu, melainkan duduk di pos jaga yang tidak jauh dari rumahnya. Pos jaga dalam keadaan sepi, karena petugas keamanan memang berjaga di dua titik pos mulai pukul sembilan malam, sedangkan sekarang baru pukul delapan.Steve mengeluarkan ponselnya, lalu dengan tak sabar menekan kontak Rucita. Beberapa kali melakukan panggilan, Rucita tak juga mengangkat panggilannya. Hal itu membuat Steve semakin kesal saja.Steve mengisap rokoknya dalam, lalu meniupkan asapnya ke udara. Rasa rindu

  • Terjerat Skandal Istri Bos   74. Honeymoon Ke Bandung

    "Memangnya tidak punya rumah sampai harus tidur di pos jaga? Malah dikipasin satpam lagi, seperti menidurkan anak bayi. Ada-ada saja kamu, Pa," omel Linda sambil menatap suaminya dengan penuh tanda tanya. Steve ingin tertawa, tetapi ia menahannya. Steve menyadari kekonyolannya seperti anak ABG yang sedang jatuh cinta saja. Ia langsung berbaring tanpa menjawab Omelan istrinya."Pa, ish! Kamu aneh sekali sekarang!" Linda kembali menggerutu, lalu ia mematikan lampu kamar dan ikut berbaring bersama Steve. Lima menit kemudian, suara dengkuran suaminya mulai terdengar, itu tandanya Steve sudah benar-benar pulas.Satu hal yang sangat aneh dan ia ingin menanyakan langsung pada suaminya, kenapa hampir satu bulan sudah Steve tidak meminta haknya. Padahal ia tahu tipe suaminya yang rutin berhubungan dengannya walau 1 menit saja.Linda berbalik menghadap suaminya yang kebetulan juga tengah menghadapnya. Mulut Steve setengah terbuka karena ter

  • Terjerat Skandal Istri Bos   75. Dari Bandung, Berakhir Di Bali

    Steve dan Rucita masih bergelung di dalam selimut bulu tebal. Bercinta dengan penuh kerinduan membuat keduanya cukup kelelahan, terutama Steve. Ia bahkan sengaja menyalakan timer untuk memastikan berapa durasi yang bisa ia tempuh saat bercinta bersama istrinya. Memang tidak lama, tetapi Rucita selalu mendapat pelabuhannya. Mungkin karena ia dengan sungguh-sungguh melakukan foreplay, sehingga istri mudanya mudah untuk sampai di tujuan.Mungkin karena baru sembuh, sehingga Steve tidak bisa sampai setengah jam mencumbu istrinya, untunglah Cita tidak masalah. Gadis itu masih asik memeluk suaminya dengan erat.Hujan di luar rintik-rintik, menambah sahdu malam menjelang subuh. Kokok ayam sudah terdengar dari kejauhan membangunkan penduduk bumi untuk segera melepas mimpi."Apa tidak apa-apa Bu Linda ditinggal sendiri di hotel?" tanya Rucita dengan mata tertutup."Tidak, Linda biasa sendiri dan memang lebih suka sendiri. Lagian saya sudah

  • Terjerat Skandal Istri Bos   76. Gagal Maning

    Linda mondar-mandir di dalam kamarnya. Steve tidak bisa dihubungi padahal ini sudah malam ketiga. Satu hal yang aneh, semenjak ia tiba hotel, tidak pernah sekali pun ia merasa tidur seranjang dengan suaminya. Ke mana sebenarnya Steve? Pukul dua belas malam dan ia terpaksa melewati malam dengan sendiri.Bep! Bep!Linda tersentak saat ponselnya berdering. Ada nama Tangguh di sana. Cepat ia menggeser layar untuk menerima video call dari kekasihnya itu."Halo, gimana? Apa sudah dapat kabar dari Pak Steve?""Gak ada, Guh. Aku juga bingung, ke mana dia? Sebenarnya aku tidak masalah kalau dia bepergian, tetapi ia sepertinya tidak pernah pulang ke hotel. Apa jangan-jangan dia ada di kota lain?""Mungkin memang sedang sibuk, Bu. Sabar aja dulu. Tunggu sampai besok, jika tidak ada kabar juga, Ibu coba cari ke rumah sakit di sekitaran Bandung. Semoga Pak Steve gak apa-apa.""Iya, Guh, makasih ya. Percuma aku ikut kalau begitu. Mending

  • Terjerat Skandal Istri Bos   77. Tangguh dan Linda yang Malang

    Benar saja, Steve tiba di rumahnya pukul delapan malam. Wajahnya terlihat lelah, tetapi ia memaksakan berbincang dengan lelaki yang mengaku calon pembeli itu. Steve memberikan kode dengan kedipan mata, saat Tangguh tidak berkonsentrasi pada pembicaraan mereka perihal pembelian mobil yang sedang diperbaiki oleh Tangguh."Baiklah kalau begitu, saya pamit dan lusa akan saya hubungi lagi. Maafkan saya yang menggangu waktu istirahat Pak Steve," kata Pria itu sambil tersenyum."Gak papa, Mas, saya yang justru minta maaf karena Mas lama menunggu," kata Steve berpura-pura sungkan. Tamu itu pun pergi dengan berpamitan pada Steve dan juga Tangguh."Guh, jangan lupa kunci pagarnya." Steve pun masuk ke dalam rumah setelah berpesan pada Tangguh. Wajah pemuda itu masam bercampur kesal, seharusnya hari ini bisa ia lewatkan dengan Linda, tetapi gagal karena ada tamu.Mau marah tentunya tak bisa. Tangguh akhirnya mengunci pagar, lalu berjalan dengan kedu

  • Terjerat Skandal Istri Bos   78. Kamera Pengintai

    Seharian ini Steve sama sekali tidak keluar rumah. Alasannya adalah lelah. Pria itu sibuk memandori Tangguh bekerja di gudang. Makan siang pun Steve di gudang bersama Tangguh. Linda hanya bisa mengintip sambil berdoa suaminya pergi keluar sebentar agar ia dapat memeluk kekasihnya. Namun hingga sore menjelang, Steve masih betah di gudang bersama Tangguh.Ia hanya pergi sebentar untuk buang air kecil yang hanya satu menit saja. Karena Steve menggunakan kamar mandi Tangguh untuk buang air kecil.Linda baru saja hendak menghampiri Tangguh saat melihat suaminya tidak ada di sana, namun baru saja ia dua langkah keluar dari rumah, suaminya muncul dari rumah Tangguh dan berjalan santai menuju gudang."Pa, mau makan sore pakai apa?" tanya Linda pada suaminya sekedar berbasa-basi. Ia menghampiri Steve dan Tangguh di gudang, agar bisa melihat kekasihnya barang sejenak."Beli baso di Mang Husni saja. Naik motor atau naik ojek online juga gak p

  • Terjerat Skandal Istri Bos   79. Baju Kaus untuk Tangguh

    Steve tertawa sambil menggelengkan kepalanya. Pintu rumah Tangguh masih tertutup dan terkunci, ia berdiri di sini sambil terus mengetuk pintu, tetapi tidak juga ada jawaban. Luar biasa efek obat yang dimasukkan istrinya ke dalam mangkuk baso. Jika dia yang menyantapnya, tentu saja sampai jam sembilan pagi ini dia belum juga bangun. Itu tandanya Linda dan Tangguh bisa berkali-kali bercinta.Steve merasa sangat puas dengan apa yang ia lakukan. Kakinya ringan melangkah menuju gudang, lalu membuka rolling door dengan kunci yang ia pegang."Pa, tumben karyawan kamu belum buka pintu," sapa Linda berbasa-basi. Steve tertawa, lalu menoleh pada istrinya."Ya, tidurnya seperti orang yang dikasih obat tidur, sangat pulas. Aku ketuk-ketuk daritadi tidak juga terbangun. Mungkin Tangguh akan terus tidur sampai siang, ha ha ha ..." Steve menertawakan kekasih istrinya sekaligus raut wajah terkejut Linda."Oh, emm ... mungkin dia memang habis begadang, P

  • Terjerat Skandal Istri Bos   80. Balasan untuk Pebinor

    "I-itu baju untuk si Aji, Pa. Ya, untuk Aji. Mbak Dea tahu saya lagi di mal, terus dia nitip baju untuk Aji," jawab Linda dengan wajah pucat."Benar seperti itu?" Steve menurunkan suaranya."Benar, jika Papa tidak percaya, telepon saja Mbak Dea." Linda berpura-pura sibuk memakai cream wajahnya. Sekilas Steve pada tangan istrinya yang tengah gemetar. Jelas sekali Linda berbohong. Jika tidak, wanita itu tidak perlu gugup."Oke, kali ini saya percaya." Steve berjalan masuk ke kamar mandi untuk mengguyur tubuhnya yang panas akibat ulah Linda. Ia tahu baju-baju bagus itu, akan ia berikan pada Tangguh. Ukurannya sama persis dengan baju-baju kaus yang sering dipakai pemuda itu.Dominan warna hitam, ada enam buah kaus berwarna hitam dengan aneka motif yang ia taksir harga per bajunya dua ratus ribu rupiah. Bahkan sampai menjual nama keponakan sendiri untuk menutupi kebohongannya.Linda tidak berani keluar kamar setelah ditegur oleh

Bab terbaru

  • Terjerat Skandal Istri Bos   111. EPILOG

    "Aah... yah... yah.... " Tangguh menjatuhkan tubuhnya di samping Linda. Ia tidak bisa melukiskan kata malu pada istrinya mengenai kekuatan di ranjangnya yang hanya bisa bertahan lima menit saja. Linda belum merasakan apa-apa, hanya nikmat pembuka saja, tetapi dirinya malah sudah selesai. Harga dirinya sebagai lelaki benar-benar sedang dipertaruhkan."Tidak apa-apa, Yah. Ibu gak papa. Ini sudah lebih baik dari bulan lalu yang benar-benar hanya dua menit saja." Linda menyentuh pundak polos suaminya. Mendekatkan tubuhnya agar berada dalam pelukan suaminya."Ini sudah dua tahun, Sayang, dan aku hanya bisa bertahan lima menit saja. Ya ampun, aku bingung harus bagaimana lagi," suara Tangguh terdengar begitu getir."Aku belum bisa mengisi rahim kamu dengan anak. Padahal si Kembar sudah ingin adik. Aku minta maaf ya," lirih Tangguh dengan mata berkaca-kaca."Tolong jangan tinggalkan aku karena lima menit ini. Aku tidak mau, Linda, aku bena

  • Terjerat Skandal Istri Bos   110. Malam Pengantin (Ending)

    "Selamat untuk kalian berdua," kata Darwis sambil mengulurkan tangan untuk bersalaman. Awalnya Tangguh ragu untuk menyambut tangan itu, tetapi karena Linda mengangguk pelan, maka Tangguh pun akhirnya menerima jabat tangan dari Darwis."Apa Linda belum menceritakan semuanya padamu? Wajah calon pengantin pria sepertinya begitu marah," sindir Darwis sambil mengulum senyum. Matanya tanpa sengaja menoleh pada dua anak lelaki yang baru saja naik ke atas pelaminan yang masing-masing tengah memegang cup es krim."Apa mereka yang waktu itu di perutmu?" tanya Darwis lagi sambil berbisik. Tangguh mengepalkan tangan, ingin sekali ia memukul lengan wajah Darwis hingga babak-belur, tetapi Linda kembali menahannya dengan mengusap punggung suaminya.Darwis berjalan menghampiri si Kembar, lalu ikut berjongkok di depan mereka."Halo, kenalkan, ini Opa Darwis. Kami siapa namanya?""Tarung, Opa.""Kalau kamu?""Toliq, Opa." Darwis terta

  • Terjerat Skandal Istri Bos   109. Hari Pernikahan

    Tangguh ternyata membuktikan ucapannya. Tanggal pernikahan diedit menjadi lebih cepat dua Minggu dari yang ditentukan sejak awal. Semua orang menjadi super sibuk, termasuk Linda dan keluarga besarnya.Seperti hari ini, Linda tengah membagikan belasan batik dan gaun cantik untuk panitia acara pernikahannya. Tangguh yang menyiapkan semuanya, Linda hanya bagian membagikan dan mengatur siapa-siapa saja yang mendapat seragam.Thoriq dan Tarung duduk terdiam di depan televisi, di tengah keriuhan keluarga besar ibunya. Mereka baru saja dijemput pulang sekolah oleh salah satu saudara Linda, karena Linda sudah tidak diperbolehkan keluar rumah oleh Mamanya."Tarung, Thoriq, kenapa?" tanya Linda yang terheran melihat kedua anaknya murung, tetapi tidak ada yang menjawab pertanyaan itu."Kapan ayah Tarung dan Thoriq pulang? Apa nanti saat Ibu menikah lagi, ayah Tarung baru pulang kerja?" tanya Tarung dengan mata berkaca-kaca. Linda menghela nap

  • Terjerat Skandal Istri Bos   108. Si Kembar Mulai Sekolah

    Walau dirinya bukanlah gadis, tetap saja mama dari Linda menginginkan anaknya untuk tidak tinggal di rumah Tangguh sampai keduanya sah sebagai suami istri.Ini adalah hari kelima Linda dan Tangguh tidak tinggal berdekatan. Keduanya sesekali bertemu karena ada urusan yang berkaitan dengan mengurus acara pernikahan, sekaligus sekolah untuk si Kembar.Seperti pagi ini, Tarung dan Thoriq sudah rapi dengan pakaian baju kaus, celana jeans, dan juga sepatu boot. Tak lupa tas ransel bergambar Spiderman sudah berada di punggung keduanya.Hari ini adalah hari pertama si Kembar masuk sekolah. Keduanya bersekolah di sekolah alam yang tidak mengenakan seragam. Tangguh sengaja memilih sekolah yang sedikit berbeda dengan yang umum, agar anaknya enjoy bermain sambil belajar."Kamu beneran gak mau sarapan?" tanya Linda pada Tangguh yang sudah duduk di teras rumah orang tua Linda sambil menyesap tehnya."Nggak, belum kepingin. Nanti saja samp

  • Terjerat Skandal Istri Bos   107. Bertemu Steve

    Pertemuan mengharukan pun tidak terelakkan begitu Linda sampai di rumah orang tuanya. Mama dari Linda bahkan pingsan karena terkejut melihat putri yang sudah lama menghilang, kini datang ke rumahnya dengan membawa anak kembar.Satu hal yang membuat keduanya semakin bertangisan, yaitu berita wafatnya ayah dari Linda yang baru saja enam bulan yang lalu."Maafkan Linda, Ma, maaf." Hanya itu yang bisa ia ucapkan berkali-kali di depan mamanya yang terbaring lemas karena pingsan. Tangguh sama sekali tidak berani mengeluarkan suara, walau ia ikut kaget dengan kabar ayah Linda yang sudah tiada."Mbak, ini!" Linda menerima minyak kayu putih dari tangan adik perempuannya. Dengan cekatan dan sangat hati-hati, Linda mengoleskan minyak kayu putih pada hidung dan juga kening mamanya.Wanita paruh baya itu akhirnya membuka mata dengan perlahan. Linda menyuapi sendok demi sendok teh manis hangat kepada Sang mama."Kami darimana saja?" tanyanya de

  • Terjerat Skandal Istri Bos   106. Ijin Menikahi Linda

    Pagi hari, keadaan rumah menjadi begitu semarak sejak hadirnya Tarung dan Thoriq. Alicia; anak dari Rucita pun sangat senang dengan dua saudara lelakinya yang berwajah sama. Sering sekali Alicia atau yang biasanya dipanggil Via, tertukar saat bermain dengan si Kembar."Abang Talung dan Abang Tolik kenapa mukanya sama sih, Mom?" tanya Cia pada Rucita yang ia panggil 'mommy'"Karena mereka kembar, Sayang. Lahirnya bersamaan keluar dari perut Uak Linda," jawab Rucita bijak. Ia tengah duduk di teras rumah Tangguh dan sedang mengepang rambut panjang putrinya."Jadi meleka antli pas mau kelual ya, Mom?" (Jadi mereka antre pas mau keluar ya, Mom) Rucita tergelak mendengar celotehan Cia."Iya, harus antre. Biar perut Uak Linda gak sakit," jawab Rucita membenarkan. Cia hanya manggut-manggut paham."Sudah rapi, Cia, sekarang Cia boleh main sama Abang kembar," kata Rucita pada putrinya. Gadis kecil itu pun bergabung dengan kakak sepupunya di depan kolam

  • Terjerat Skandal Istri Bos   105. Air Mata Bahagia Milik Linda

    "Linda, kamu mau'kan?" Tangguh sekali lagi bertanya pada wanitanya. Linda menghapus air matanya dengan punggung tangan. Bik Mirna tidak mau ketinggalan momen dengan merekam adegan manis di depan pintu rumah majikannya."Kalau aku menolah juga pasti kamu paksa!" Kata Linda ambigu. Tangguh tertawa, tetapi ia masih belum ingin berdiri dari simpuhannya."Terima ya, Teh," suara dari balik punggung Tangguh terdengar bergetar. Ia adalah Rucita yang kebetulan ingin mengantarkan durian ke rumah Tangguh dan sangat senang melihat momen Tangguh yang tengah melamar Linda. Tangguh tersenyum penuh haru saat menoleh ke belakang. Linda pun tidak bisa berkata-kata lagi.Rucita dan Tangguh sama-sama menunggu jawaban darinya. Apakah akhirnya ia harus menyerah dengan takdir? Apakah dengan menerima Tangguh maka luka lamanya akan sembuh?"Kita akan mulai semuanya dari awal. Aku janji akan sayang sama kamu dan anak-anak. Aku akan menjaga kalian. Aku mencintai k

  • Terjerat Skandal Istri Bos   104. Melamar Linda

    Tangguh sudah berada di restoran. Sore ini, ia ada janji bertemu dengan Dian untuk membicarakan masalah mereka ke depannya. Bagaimanapun, lamaran sudah dilakukan dan dia harus memiliki adab saat memutuskan untuk tidak meneruskan sampai ke pelaminan.Cappucino hangat lolos ke dalam tenggorokannya. Menikmati rintik hujan yang tidak terlalu lebat, tetapi mampu menciptakan aroma tanah basah yang sangat nyaman masuk ke dalam indera penciumannya.Sebuah mobil sedan pintu dua masuk ke area restoran. Tangguh berdiri untuk menyambut wanita yang saat ini masih berstatus sebagai tunangannya."Mas, maaf, saya boleh pinjam payung? Mau jemput wanita yang baru tiba di sana!" Tunjuk Tangguh pada mobil Dian yang baru saja berhenti dengan begitu halus di parkiran."Boleh, ini, Mas." Pelayan lelaki itu memberikan payung cukup besar pada Tangguh."Terima kasih, Mas." Tangguh berlari menghampiri Dian yang baru saja keluar dari mobilnya. Lelaki i

  • Terjerat Skandal Istri Bos   103. Persetujuan Si Kembar

    "Kamu sangat pemaksa!" Ketus Linda dengan wajah cemberut. Mau tidak mau, ikhlas tidak ikhlas ia membuka mulut saat Tangguh menyuapinya dengan bubur ayam hangat yang rasanya sangat enak. Berbeda dengan bubur di rumah sakit yang rasanya hambar.Tangguh tersenyum melihat Linda makan dengan lahap dan begitu patuh tanpa suara. Si kembar memperhatikan dua orang dewasa di dekat mereka dengan seringai yang begitu lebar."Om sama Ibu pacalan," bisik Thoriq sok tahu."Pacaran itu apa?" tanya Tarung dengan wajah tidak paham."Olang dewasa yang dekat, telus ciuman, telus nanti tidulan baleng(orang dewasa yang dekat, terus ciuman, terus nanti tiduran bareng), hi hi hi ....""Gak boleh tiduran bareng kalau belum jadi pengantin. Kata Bude Yayu seperti itu," jawab Tarung dengan wajah serius."Pengantin itu apa?" gantian Thoriq yang bertanya pada abangnya. Maklum saja lidah Thoriq belum bisa menyebut huruf R dengan jelas, sehingga Tar

DMCA.com Protection Status