Share

44. Pesona Pria Bule

Penulis: Diganti Mawaddah
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

"Saya menganggap ucapan Pak Steve ini hanya lelucon," balas Tangguh sambil tertawa. Steve menoleh pada Rucita yang wajahnya menunduk malu. Gadis itu meremas tangannya dengan kuat karena begitu gugup.

"Saya serius dengan ucapan saya," kata Steve lagi dengan suara tegas. Bukannya merasa khawatir atau takut, Tangguh malah tertawa semakin keras. Pemuda itu menertawakan kekenyolan Steve yang  ingin memperistri adiknya yang jelas-jelas akan menikah dengan orang lain sebentar lagi. 

Belum lagi masalah kejantanan Steve yang hitungan detik itu, pastilah Tangguh merasa ini adalah lawak yang paling membuatnya tak tahan untuk tidak tertawa. 

"Kamu menertawakan ku, Tangguh? Aku rasa itu tidak sopan!" tegur Steve serius. Tangguh menghentikan tawanya, lalu menelan ludah dalam begitu mendengar suara Steve yang berat dan sangat serius.

"Maaf sebelumnya, Pak. Menurut saya ini lucu. Pak Steve sudah menikah. Istri Pak Steve juga cantik dan saya rasa tidak ada

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Keni Sihyanti
wah udah mulai jatuh cinta rucita ya ?
goodnovel comment avatar
chify gaming
lanjytannya mana
goodnovel comment avatar
Rosstaza
lanjut kaka
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Terjerat Skandal Istri Bos   45. Kembali ke Tangerang

    "Mau sampai kapan Papa mau di kampung Tangguh? Kenapa tidak ingat pulang? Janji hanya dua hari dan ini hampir seminggu.""Aku sakit. Hari ini mungkin pulang. Tunggu saja.""Terserah deh!"Linda menutup ponselnya, lalu melemparkannya dengan kesal ke atas tempat tidur. Ia memejamkan mata sambil merasakan air mata yang mengalir perlahan di atas pipinya. Entah kenapa ia sangat kesal dengan Steve dan ingin sekali berteriak pada suaminya itu. Belum pernah Steve selama ini meninggalkannya di rumah hanya sendirian saja.Suaminya juga tidak mengirimkan kabar apapun jika ia tidak bertanya melalui pesan WhatsApp. Untunglah ada Tangguh yang menghibur dirinya yang kesepian. Hari ini seharusnya Tangguh dan Steve sudah dalam perjalanan pulang, tetapi karena Tangguh ada urusan sebentar, sehingga mereka baru kembali dari Garut lebih siang.Linda sudah menyiapkan makan sore untuk suaminya dan Tangguh, tapi sepertinya makanan itu akan terbuang

  • Terjerat Skandal Istri Bos   46. Perubahan Sikap Steve

    Tepat pukul sebelas malam, Steve dan Tangguh sampai di rumah. Perjalanan lebih lama karena macet cukup panjang di tol dikarenakan adanya truk pengangkut sayuran yang terbalik. Mereka juga sempat singgah di rest area untuk satu jam karena Tangguh mengeluh mengantuk.Linda membukakan pintu untuk suaminya sambil tersenyum manis. Steve membalas senyuman istrinya dengan enggan, lalu melayangkan satu kecupan di kening Linda.Ekor mata Linda melirik ke teras rumah, maksud hati mencari keberadaan Tangguh, tetapi pemuda itu sudah tak nampak di sana. Tangguh pasti sudah berjalan ke rumahnya.Linda masih harus bersabar satu hari lagi untuk dapat bercumbu dengan Tanggung. Sekarang ia harus fokus pada suaminya."Papa sudah makan?" tanya Linda berbasa-basi ketika Steve mengunci pintu rumah."Sudah, mau langsung mandi dan tidur," jawab Steve enteng. Pria itu masuk ke dalam kamar dan langsung menuju kamar mandi. Ia sama sekali tidak m

  • Terjerat Skandal Istri Bos   47. Dekat tapi Tak Dekat

    Ini sudah pukul lima sore, Tangguh belum juga pulang. Rumah dalam keadaan sepi karena Steve sedang ke kandang kuda. Linda uring-uringan karena ponsel Tangguh sedari siang tidak bisa ia hubungi.Ia sudah menyibukkan diri dengan memasak kue, membereskan rumah, bermain media sosial, tetapi tetap saja tidak bisa mengusir kesal dan sedih karena tidak bisa bertemu Tangguh. Ia merindukan pemuda itu, tetapi ia tidak bisa bertemu dengannya.Suara pagar dibuka, Linda berlari ke jendela berharap Tangguh-lah yang pulang, tetapi harapannya pupus, saat yang kembali adalah Steve dan juga Darwis; teman baik suaminya yang biasa membeli mobil rongsokan suaminya yang telah diperbaiki."Linda, ada Darwis, tolong buatkan kopi," seru Steve dari teras."Ya, sebentar," jawab Linda sambil memutar bola mata malasnya. Dengan gerakan lemas, Linda membuatkan kopi yang diminta suaminya. Setelah selesai ia langsung mengantarnya ke teras rumah."Apa kabar

  • Terjerat Skandal Istri Bos   48. Rindu ... Rindu Serindu-rindunya

    Tangguh sudah ada di kota Bandung. Ia pergi ke sebuah toko onderdil mobil terlengkap di sana, sesuai dengan arahan Steve. Bertemu satu orang, kemudian dioper kepada orang lain lagi. Begitu terus hingga langit kembali petang.Pemuda itu terlihat kelelahan karena dua hari sudah ia berputar-putar mencari barang yang diinginkan Steve. Tangguh beristirahat sejenak di sebuah warung kopi di dekat terminal sambil menunggu mobil travel menjemputnya pulang.Bep! Bep!"Halo, Pak, maaf, barang yang dicari tidak ada. Wah, saya udah keliling Bandung, tapi gak juga ketemu.""Ya sudah, kamu pulang saja dulu. Besok baru cari lagi ke daerah Tanjung Priok. Kata teman saya di sana ada.""Oh, baik, Pak, saya sedang menunggu mobil travel sampai."Tangguh meremas ponselnya. Baru kali ini ia merasa Steve seperti sedang mengerjainya. Diminta ke sana-kemari tetapi barang yang dicari tidak jelas. Tangguh ingin sekali menelepon Linda, tetapi ia tidak berani

  • Terjerat Skandal Istri Bos   49. Kencan Malam Jum'at

    Tangguh terus bergerak cepat di atas tubuh kekasihnya, dengan tempo sama dan menggebu-gebu. Tenaganya seakan tak pernah habis, padahal ini sudah ronde kedua dan pemuda itu tidak sedang mengonsumsi obat kuat apapun.Tubuh keduanya sudah basah bagaikan diguyur hujan. Linda tak hentinya menjerit saat lagi-lagi ia mencapai puncak kenikmatan yang selalu disuguhkan oleh Tangguh lebih dulu. Ia selalu terpuaskan bahkan amat sangat terpuaskan.Tangguh mengambil napas panjang, mengentikan gerakan liarnya saat ia merasa Linda akan kembali sampai. Dengan tisu basah ia membersihkan Organ intim kekasihnya, lalu ia melemparkan tisu itu begitu saja di lantai.Tangguh bergerak naik. Kali ini bibirnya menyentuh puncak payudara kiri Linda yang sudah mengeras dan basah sejak daritadi. Ia mengulum seperti bayi yang kehausan. Membiarkan Linda menggumamkan namanya berkali-kali karena kenikmatan yang selalu mampu diberikan pemuda itu padanya.Payudara yan

  • Terjerat Skandal Istri Bos   50. Kelelahan

    "Heh, lantas, apa aku harus percaya ucapanmu?" Linda tertawa remeh. Ia tidak sangka sebuah pernyataan yang keluar dari mulut Tangguh membuatnya sangat merasa konyol."Apa saya pernah berbohong? Untuk apa? Sebentar." Tangguh turun dari tempat tidur. Berjalan dengan tubuh berotot polos untuk mengambil ponsel yang ada di dalam ranselnya. Ia membuka bagian galeri, lalu memberikannya pada Linda."Ini, mungkin dengan ini kamu bisa percaya, Sayang. Namun aku mohon, kamu jangan cemburu, atau aku akan benar-benar pergi!" Tangguh mengelak saat Linda hendak merampas ponselnya."Aku harus melihatnya, baru aku putuskan harus melakukan apa pada Steve." Tangguh memberikan ponselnya pada Linda. Wanita itu mendelik melihat sebuah foto di mana Steve dan wanita yang bernama Rucita tengah berciuman di dekat keranjang cucian."Jadi, Rucita menggoda suamiku?" Linda tertawa pendek, lalu menyerahkan kembali ponsel itu pada Tangguh."Sepertiny

  • Terjerat Skandal Istri Bos   51. Kesedihan Rucita

    Linda terbangun dari tidurnya yang sangat lelap. Tubuhnya masih terasa sangat lelah karena pertempuran sangat luar biasa semalam. Matanya terbuka, lalu kepalanya menoleh ke kanan dan ke kiri. Linda mencari sosok Tangguh di sampingnya, berharap pemuda itu memberikan ciuman selamat pagi dalam pelukannya. Namun hal itu tidak kesampaian.Di atas bantal tempat Tangguh semalam berbaring, Linda menemukan secarik kertas bertuliskan tangan. Wanita itu tersenyum saat tahu Tangguh yang meninggalkan pesan untuknya.Sayang, saya pulang ya. Pak Steve bisa khawatir dan curiga jika malam ini saya tidak pulang ke rumah. Lagi,n besok saya harus ke Tanjung Priok dan berangkat pagi. Semoga ada waktu bisa kembali berduaan walau diam-diam. Sepulang dari Tanjung Priok, saya akan ke hotel lagi. Tunggu ya.Linda tersenyum dengan sangat lebar. Ia bergerak turun dengan perlahan. Menikmati pagi hari yang bisa bermalas-malasan. Jika saat ini di rumah, pastilah ia sedang sibuk di

  • Terjerat Skandal Istri Bos   52. Tangguh Kecelakaan

    Drt!Drt!Ponsel Steve terus saja bergetar tanpa henti. Steve yang tertidur karena sakit di kepalanya, akhirnya tersentak dan langsung melihat ponselnya.TangguhKeningnya berkerut saat nama Tangguh yang muncul di sana. Steve melihat jam di ponsel yang baru pukul sebelas malam, tandanya baru satu jam ia tertidur."Halo, Guh, ada apa?""Pak, tampaknya ada sedikit masalah dengan Rucita, apa saya boleh kembali ke Garut malam ini?""Mmm ... kamu di mana sekarang? Naik travel saja biar cepat sampai. Kamu pulang ke rumah dulu, saya akan carikan mobil.""Terima kasih, Pak, saya sudah di jalan pulang."Tangguh memutus sambungan teleponnya, lalu dengan cepat memakai pakaiannya kembali. Tujuannya belum lagi sampai, tetapi masalah Rucita membuatnya tidak bisa meneruskan yang tertunda."Bagaimana, Guh? Kamu jadi kembali ke Garut?" tanya Linda khawatir."Iya, Sayang, tapi Pak Steve meminta saya seg

Bab terbaru

  • Terjerat Skandal Istri Bos   111. EPILOG

    "Aah... yah... yah.... " Tangguh menjatuhkan tubuhnya di samping Linda. Ia tidak bisa melukiskan kata malu pada istrinya mengenai kekuatan di ranjangnya yang hanya bisa bertahan lima menit saja. Linda belum merasakan apa-apa, hanya nikmat pembuka saja, tetapi dirinya malah sudah selesai. Harga dirinya sebagai lelaki benar-benar sedang dipertaruhkan."Tidak apa-apa, Yah. Ibu gak papa. Ini sudah lebih baik dari bulan lalu yang benar-benar hanya dua menit saja." Linda menyentuh pundak polos suaminya. Mendekatkan tubuhnya agar berada dalam pelukan suaminya."Ini sudah dua tahun, Sayang, dan aku hanya bisa bertahan lima menit saja. Ya ampun, aku bingung harus bagaimana lagi," suara Tangguh terdengar begitu getir."Aku belum bisa mengisi rahim kamu dengan anak. Padahal si Kembar sudah ingin adik. Aku minta maaf ya," lirih Tangguh dengan mata berkaca-kaca."Tolong jangan tinggalkan aku karena lima menit ini. Aku tidak mau, Linda, aku bena

  • Terjerat Skandal Istri Bos   110. Malam Pengantin (Ending)

    "Selamat untuk kalian berdua," kata Darwis sambil mengulurkan tangan untuk bersalaman. Awalnya Tangguh ragu untuk menyambut tangan itu, tetapi karena Linda mengangguk pelan, maka Tangguh pun akhirnya menerima jabat tangan dari Darwis."Apa Linda belum menceritakan semuanya padamu? Wajah calon pengantin pria sepertinya begitu marah," sindir Darwis sambil mengulum senyum. Matanya tanpa sengaja menoleh pada dua anak lelaki yang baru saja naik ke atas pelaminan yang masing-masing tengah memegang cup es krim."Apa mereka yang waktu itu di perutmu?" tanya Darwis lagi sambil berbisik. Tangguh mengepalkan tangan, ingin sekali ia memukul lengan wajah Darwis hingga babak-belur, tetapi Linda kembali menahannya dengan mengusap punggung suaminya.Darwis berjalan menghampiri si Kembar, lalu ikut berjongkok di depan mereka."Halo, kenalkan, ini Opa Darwis. Kami siapa namanya?""Tarung, Opa.""Kalau kamu?""Toliq, Opa." Darwis terta

  • Terjerat Skandal Istri Bos   109. Hari Pernikahan

    Tangguh ternyata membuktikan ucapannya. Tanggal pernikahan diedit menjadi lebih cepat dua Minggu dari yang ditentukan sejak awal. Semua orang menjadi super sibuk, termasuk Linda dan keluarga besarnya.Seperti hari ini, Linda tengah membagikan belasan batik dan gaun cantik untuk panitia acara pernikahannya. Tangguh yang menyiapkan semuanya, Linda hanya bagian membagikan dan mengatur siapa-siapa saja yang mendapat seragam.Thoriq dan Tarung duduk terdiam di depan televisi, di tengah keriuhan keluarga besar ibunya. Mereka baru saja dijemput pulang sekolah oleh salah satu saudara Linda, karena Linda sudah tidak diperbolehkan keluar rumah oleh Mamanya."Tarung, Thoriq, kenapa?" tanya Linda yang terheran melihat kedua anaknya murung, tetapi tidak ada yang menjawab pertanyaan itu."Kapan ayah Tarung dan Thoriq pulang? Apa nanti saat Ibu menikah lagi, ayah Tarung baru pulang kerja?" tanya Tarung dengan mata berkaca-kaca. Linda menghela nap

  • Terjerat Skandal Istri Bos   108. Si Kembar Mulai Sekolah

    Walau dirinya bukanlah gadis, tetap saja mama dari Linda menginginkan anaknya untuk tidak tinggal di rumah Tangguh sampai keduanya sah sebagai suami istri.Ini adalah hari kelima Linda dan Tangguh tidak tinggal berdekatan. Keduanya sesekali bertemu karena ada urusan yang berkaitan dengan mengurus acara pernikahan, sekaligus sekolah untuk si Kembar.Seperti pagi ini, Tarung dan Thoriq sudah rapi dengan pakaian baju kaus, celana jeans, dan juga sepatu boot. Tak lupa tas ransel bergambar Spiderman sudah berada di punggung keduanya.Hari ini adalah hari pertama si Kembar masuk sekolah. Keduanya bersekolah di sekolah alam yang tidak mengenakan seragam. Tangguh sengaja memilih sekolah yang sedikit berbeda dengan yang umum, agar anaknya enjoy bermain sambil belajar."Kamu beneran gak mau sarapan?" tanya Linda pada Tangguh yang sudah duduk di teras rumah orang tua Linda sambil menyesap tehnya."Nggak, belum kepingin. Nanti saja samp

  • Terjerat Skandal Istri Bos   107. Bertemu Steve

    Pertemuan mengharukan pun tidak terelakkan begitu Linda sampai di rumah orang tuanya. Mama dari Linda bahkan pingsan karena terkejut melihat putri yang sudah lama menghilang, kini datang ke rumahnya dengan membawa anak kembar.Satu hal yang membuat keduanya semakin bertangisan, yaitu berita wafatnya ayah dari Linda yang baru saja enam bulan yang lalu."Maafkan Linda, Ma, maaf." Hanya itu yang bisa ia ucapkan berkali-kali di depan mamanya yang terbaring lemas karena pingsan. Tangguh sama sekali tidak berani mengeluarkan suara, walau ia ikut kaget dengan kabar ayah Linda yang sudah tiada."Mbak, ini!" Linda menerima minyak kayu putih dari tangan adik perempuannya. Dengan cekatan dan sangat hati-hati, Linda mengoleskan minyak kayu putih pada hidung dan juga kening mamanya.Wanita paruh baya itu akhirnya membuka mata dengan perlahan. Linda menyuapi sendok demi sendok teh manis hangat kepada Sang mama."Kami darimana saja?" tanyanya de

  • Terjerat Skandal Istri Bos   106. Ijin Menikahi Linda

    Pagi hari, keadaan rumah menjadi begitu semarak sejak hadirnya Tarung dan Thoriq. Alicia; anak dari Rucita pun sangat senang dengan dua saudara lelakinya yang berwajah sama. Sering sekali Alicia atau yang biasanya dipanggil Via, tertukar saat bermain dengan si Kembar."Abang Talung dan Abang Tolik kenapa mukanya sama sih, Mom?" tanya Cia pada Rucita yang ia panggil 'mommy'"Karena mereka kembar, Sayang. Lahirnya bersamaan keluar dari perut Uak Linda," jawab Rucita bijak. Ia tengah duduk di teras rumah Tangguh dan sedang mengepang rambut panjang putrinya."Jadi meleka antli pas mau kelual ya, Mom?" (Jadi mereka antre pas mau keluar ya, Mom) Rucita tergelak mendengar celotehan Cia."Iya, harus antre. Biar perut Uak Linda gak sakit," jawab Rucita membenarkan. Cia hanya manggut-manggut paham."Sudah rapi, Cia, sekarang Cia boleh main sama Abang kembar," kata Rucita pada putrinya. Gadis kecil itu pun bergabung dengan kakak sepupunya di depan kolam

  • Terjerat Skandal Istri Bos   105. Air Mata Bahagia Milik Linda

    "Linda, kamu mau'kan?" Tangguh sekali lagi bertanya pada wanitanya. Linda menghapus air matanya dengan punggung tangan. Bik Mirna tidak mau ketinggalan momen dengan merekam adegan manis di depan pintu rumah majikannya."Kalau aku menolah juga pasti kamu paksa!" Kata Linda ambigu. Tangguh tertawa, tetapi ia masih belum ingin berdiri dari simpuhannya."Terima ya, Teh," suara dari balik punggung Tangguh terdengar bergetar. Ia adalah Rucita yang kebetulan ingin mengantarkan durian ke rumah Tangguh dan sangat senang melihat momen Tangguh yang tengah melamar Linda. Tangguh tersenyum penuh haru saat menoleh ke belakang. Linda pun tidak bisa berkata-kata lagi.Rucita dan Tangguh sama-sama menunggu jawaban darinya. Apakah akhirnya ia harus menyerah dengan takdir? Apakah dengan menerima Tangguh maka luka lamanya akan sembuh?"Kita akan mulai semuanya dari awal. Aku janji akan sayang sama kamu dan anak-anak. Aku akan menjaga kalian. Aku mencintai k

  • Terjerat Skandal Istri Bos   104. Melamar Linda

    Tangguh sudah berada di restoran. Sore ini, ia ada janji bertemu dengan Dian untuk membicarakan masalah mereka ke depannya. Bagaimanapun, lamaran sudah dilakukan dan dia harus memiliki adab saat memutuskan untuk tidak meneruskan sampai ke pelaminan.Cappucino hangat lolos ke dalam tenggorokannya. Menikmati rintik hujan yang tidak terlalu lebat, tetapi mampu menciptakan aroma tanah basah yang sangat nyaman masuk ke dalam indera penciumannya.Sebuah mobil sedan pintu dua masuk ke area restoran. Tangguh berdiri untuk menyambut wanita yang saat ini masih berstatus sebagai tunangannya."Mas, maaf, saya boleh pinjam payung? Mau jemput wanita yang baru tiba di sana!" Tunjuk Tangguh pada mobil Dian yang baru saja berhenti dengan begitu halus di parkiran."Boleh, ini, Mas." Pelayan lelaki itu memberikan payung cukup besar pada Tangguh."Terima kasih, Mas." Tangguh berlari menghampiri Dian yang baru saja keluar dari mobilnya. Lelaki i

  • Terjerat Skandal Istri Bos   103. Persetujuan Si Kembar

    "Kamu sangat pemaksa!" Ketus Linda dengan wajah cemberut. Mau tidak mau, ikhlas tidak ikhlas ia membuka mulut saat Tangguh menyuapinya dengan bubur ayam hangat yang rasanya sangat enak. Berbeda dengan bubur di rumah sakit yang rasanya hambar.Tangguh tersenyum melihat Linda makan dengan lahap dan begitu patuh tanpa suara. Si kembar memperhatikan dua orang dewasa di dekat mereka dengan seringai yang begitu lebar."Om sama Ibu pacalan," bisik Thoriq sok tahu."Pacaran itu apa?" tanya Tarung dengan wajah tidak paham."Olang dewasa yang dekat, telus ciuman, telus nanti tidulan baleng(orang dewasa yang dekat, terus ciuman, terus nanti tiduran bareng), hi hi hi ....""Gak boleh tiduran bareng kalau belum jadi pengantin. Kata Bude Yayu seperti itu," jawab Tarung dengan wajah serius."Pengantin itu apa?" gantian Thoriq yang bertanya pada abangnya. Maklum saja lidah Thoriq belum bisa menyebut huruf R dengan jelas, sehingga Tar

DMCA.com Protection Status