“Ada apa dengan tanganmu? Apa ada yang menyakitimu? James yang melakukannya?” tanya Lucas dengan khawatir, Alexa menggelengkan kepalanya sambil merintih kesakitan. “Maafkan aku Alexa, aku tidak tahu tanganmu sakit.” Alexa menatap Lucas dengan sendu.
“Kenapa kau tak pernah percaya padaku? Kenapa kau selalu saja bersikap kasar padaku? Apa kau tak bisa sedikit saja percaya padaku? Apa kau juga tak bisa bersikap lembut padaku sedikit saja? Apa kau benar-benar hanya ingin bercinta saja denganku? Kau bilang kau menyukaiku, apa begini caranya bersikap dengan seseorang yang kau sukai?” tanya Alexa dengan serius dan itu membuat Lucas jelas kaget. Karena tak biasanya Alexa bertanya seperti itu padanya.
“Bukan seperti itu Alexa, kau jelas tahu aku benar-benar menyukaimu bukan hanya karena ingin bercinta denganmu. Aku tulus padamu, hanya saja aku tak s
"Alexa sudah?" tanya Lucas dengan suara beratnya dari balik tirai ruangan ganti yang berwarna hitam pekat membuat Alexa tersentak. Alexa segera membuka sedikit tirainya dan hanya menyembulkan kepalanya."Sebentar." jawab Alexa sambil tersenyum malu, hal ini tak seperti Alexa biasanya.Selama ini Alexa bersikap percaya diri bahkan menantang, tapi entah kenapa kini wanita itu bersikap malu. Hal itu membuat Lucas jadi penasaran dengan sikap Alexa. Apalagi wanita itu berusaha menutupi tubuhnya yang kini hanya terbalut lingerie."Kamu udah coba berapa lingerie?" tanya Lucas.“Tiga.” jawab Alexa membuat Lucas tertawa mendengar jawaban Alexa. Lucas langsung membuka tirai lebih lebar, lalu melangkah masuk kedalam ruang ganti dengan cepat dan menutup tirainya lagi.
Setelah beberapa hari menemani Lucas bekerja dan menghabiskan waktu bersama, akhirnya mereka kembali pulang. Begitu sampai di kediaman keluarga Lucas, mereka langsung saja di sambut dengan hadirnya Yaraline yang memang sudah menunggu kepulangan Lucas. Yaraline langsung saja menatap Alexa tak suka, karena wanita itu tahu jika Alexa pergi menemani Lucas.Namun Alexa tak peduli dengan tatapan tak suka Yaraline, sebaliknya wanita itu tersenyum penuh kemenangan menatap Yaraline. Wanita itu tak sama sekali takut dengan tatapan tajam Yaraline, karena baginya ia yang menjadi pemenangnya. Melihat reaksi Alexa membuat Yaraline jelas tak suka. Namun ia harus mengontrol dirinya karena ada Lucas di sana.“Hai, akhirnya kau pulang juga. Aku sudah menunggumu dari tadi.” Sambut Yaraline dengan ramah sambil bergelayut manja di lengan Lucas membuat Alexa melihat hal itu. Lucas melihat ke
Alexa berada di depan ruangan Calisto, mengetuk pintu tersebut lalu membukanya. Calisto tersenyum menyambut kedatangan Alexa, wanita itu menutup pintunya kembali dan berjalan mendekati Calisto yang sedang duduk di kursi kebesarannya itu.“Maaf, jika menunggu lama Tuan,” kata Alexa sambil membawa kopinya.“Tidak masalah, aku akan tetap menunggunya. Bawalah kesini.” Alexa mendekat dan meletakkannya di atas meja. “Kopinya sangat wangi, pasti rasanya sangat enak. Sama seperti yang membuatnya,” puji Calisto membuat Alexa tertawa.“Silahkan dinikmati Tuan,” kata Alexa mempersilahkan. Wanita itu berdiri di samping meja Calisto.“Baiklah aku akan mencobanya,” Calisto mengambil gelas tersebut dan mulai mencicipinya. “Enak, sesuai dengan yang kupikirkan,
“Kau membuatku kaget Lucas,” pekik Alexa.“Aku melihatmu keluar dari ruangan Daddy dan aku melihatmu menghela napas, apa yang terjadi sehingga kau seperti itu?” tanya Lucas menyelidik.“Tidak, aku tadi takut jika Tuan Calisto tahu tentang kita. Karena tadi Tuan Calisto bertanya bagaimana aku pergi denganmu kemarin dan bagaimana sikapmu padaku. Tak biasanya Tuan Calisto memanggilku, hanya itu saja. Aku lega ternyata tidak seperti yang kupikirkan,” jelas Alexa. Terlihat sekali wanita itu sangat gugup, sudah pasti ia harus berbohong tidak mungkin mengatakan yang sejujurnya pada Lucas tentang apa yang terjadi di dalam.“Benarkah? Kau sedang tak berbohong bukan? Kau terlihat sangat gugup.” Kata Lucas lagi memperhatikan.
James merasa kesal dengan percakapan yang terjadi saat sarapan tadi bersama dengan Calisto. Hal itu membuat perasaannya memburuk, pria itu kembali ke kamarnya untuk mengambil minuman miliknya. Walaupun masih pagi tetapi James merasa ia membutuhkannya untuk menenangkan pikirannya dan mengembalikan perasaannya kembali seperti sebelumnya.Pintu kamarnya terbuka membuat James diam-diam melangkah untuk mengetahui siapa yang berada di kamarnya. Dengan perlahan pria itu membukanya sedikit sampai tak berbunyi lalu melihat bahwa ternyata yang ada dikamarnya adalah Alexa sedang membersihkan tempat tidurnya.Wanita itu berada di atas tempat tidur James, sedang membersihkan tempat tidur pria itu dengan membelakanginya sehingga Alexa tak sadar jika James sedang berada di belakangnya melihatnya. Alexa sedang menungging sehingga rok yang digunakan oleh Alexa naik ke atas. Sehingga James dapat mel
“Ini masih pagi James dan kau mau minum? Apa aku tak salah mendengarnya?” tanya Alexa memastikan, James menggelengkan kepalanya.“Kau tak salah dengar Alexa, aku memang ingin minum denganmu. Aku sedang ada masalah, maka itu aku membutuhkan pelarian. Maaf aku sudah bersikap tak baik padamu, itu semua karena aku sedang punya masalah. Kau mau menemaniku?” tanya James dengan pelan.“Baiklah, aku akan menemanimu. Aku akan mengambilkan gelas untukmu,”“Untuk kita Alexa,” koreksi James. “Aku ingin kau juga ikut minum denganku, sudah lama kita tak minum bersama.”“Baiklah, aku akan mengambil gelas untuk kita,” Alexa segera keluar dari kamar James setelah mengatakan itu.Begitu sampai diluar Alexa menghembuskan
“Lakukanlah denganku Lucas, aku menginginkamu. Aku mau kau masuk ke dalamku, nikmati aku. Tolong berikan aku kehangatan itu, aku sangat menginginkan milikmu,” Lucas tertawa sambil memperbaiki celananya.“Kau sudah lihat bukan, jika kejantananku tak bereaksi apa-apa untukmu. Kau mau terus memaksanya? Aku sudah merasakan vaginamu, kupikir itu sangat tidak enak. Tidak sempit, bahkan payudaramu tak enak sama sekali. Sepertinya kau harus mengoperasinya lagi, karena hasilnya tak begitu memuaskan. Aku bisa menilainya,” ejek Lucas. Tangan Yaraline mulai mengepal, ia tak terima dengan perkataan Lucas yang sedang merendahkannya itu.“Sikapmu menggodaku seperti ini, semakin aku tahu kau ternyata sangat jalang. Sudah berapa pria yang kau lakukan seperti ini? Apakah begini caramu menggoda seorang pria? Sudah berapa banyak pria yang kau minta untuk mau tidur denganm
Tak biasanya Lucas cepat pulang dan masuk ke dalam ruang kerja miliknya. Baik Calisto dan Lucas sama-sama mempunyai ruang kerja masing-masing di rumah itu. Lucas meminta Alexa untuk membawakannya sebuah kopi. Maka itu dari tadi Lucas menunggu Alexa untuk datang. Pria itu sudah sibuk dengan pekerjaannya dan saat ini ia merasa sangat merindukan Alexa.TOK TOK TOK“Masuk,” Jawab Lucas.Pria itu tahu jika yang datang keruangannya adalah Alexa. Karena hanya wanita itu yang sedang ditunggunya. Alexa membuka pintunya dan dengan santai berjalan menghampiri Lucas membuat pria itu tertegun melihat penampilan Alexa. Sudah lama rasanya ia tak melihat Alexa memakai seragam pelayannya yang menurutnya begitu menggoda.“Ini kopinya,” kata Alexa mempersilahkan dan meletakkannya di atas
“Kenapa aku bisa ada di rumah sakit?” tanya Alexa pada Edward saat ia baru saja sadar.“Kamu nggak ingat? Kamu pingsan tadi di kantor, makanya langsung aku bawa ke rumah sakit. Kamu harus rawat inap, keadaanmu sedang tak baik. Kenapa bisa seperti ini? Sebelumnya keadaanmu tak seperti ini, semenjak berpisah dengan pria itu kau jadi seperti ini,” ungkap Edward jujur. “Apa kau memikirkannya?” tanya Edward dengan menatap Alexa tajam.“Kenapa kau bertanya seperti itu? Sudahlah, aku capek aku ingin tidur,” kata Alexa berusaha mengelak.Namun saat Alexa hendak memejamkan matanya pintu ruangannya terbuka dan ternyata kedua orang tuanya datang untuk melihatnya. Edward yang memberitahu bahwa Alexa harus dirawat inap.“Bagaimana keadaanmu Kate? Kenapa bisa sakit seperti ini?” tanya Daddy dari Kate.“Mungkin karena nafsu makannya sedang buruk, bukankah ibu hamil biasa seperti ini?” tanya Alexa sambil menatap Mommynya untuk mencari pembelaan.“Mau sampai kapan kalian menutupi hubungan kalian seper
Kini Alexa berdiri menatap Gedung yang begitu tinggi yang ada dihadapannya. Tangannya digenggam dengan sangat erat oleh Edward yang ada di sampingnya. Cukup lama Alexa berdiri terdiam sambil menatap Gedung tinggi tersebut.“Yakin mau ikut rapat?” tanya Edward dengan lembut menyadarkan Alexa.Hari ini ada rapat bagi seluruh pemegang saham mengenai kasus yang menimpa Calisto dan beberapa hal tentang penurunan harga saham karena kasus tersebut. Alexa sudah menjadi salah satu pemegang saham karena Sebagian saham milik Lucas sudah dipindahtangankan pada Alexa. Kini Alexa harus ikut rapat dan akan bertemu dengan Lucas.“Yakin, aku juga harus bertanggungjawab,” kata Alexa membuat Edward menganggukkan kepalanya.Lalu keduanya masuk menuju lift untuk naik ke atas menuju ruang rapat. Edward hanya mau mengantar Alexa dan memastikan wanita itu baik-baik saja.“Aku akan datang lagi nanti begitu kalian selesai rapat. Hubungi aku, kalau sudah selesai,” kata Edward sambil mengelus pipi Alexa ketika m
“Kate,” pekik Edward terkejut melihat Alexa yang sudah ada di depan pintu apartementnya.Edward melihat mata Alexa yang sembab, keadaanya yang kacau. Lalu Alexa membawa kopernya membuat Edward terkejut.“Kenapa datang malam-malam kayak gini bawa koper? Ada apa?” tanya Edward penasaran.Alexa hanya bisa menangis, lalu Edward segera memeluk Alexa sambil membawakan koper milik Alexa ke dalam. Keduanya masuk dan Edward membawa Alexa untuk duduk di sofa.“Ada apa?” tanya Edward dengan lembut.“Aku sudah katakan semuanya pada Lucas tentang tujuan yang sebenarnya kenapa datang ke rumahnya,” lirih Alexa.“Kenapa begitu cepat?” tanya Edward penasaran.“Tadi saat kita bicara, Yaraline datang dan merekam pembicaraan kita. Rekamannya dikasih ke Lucas dan dia tahu, jadi akhirnya aku menceritakan semuanya. Sudah tak ada alasan lagi untuk berbohong, jadi Lucas sudah tahu semuanya.”“Jadi karena itu sikapnya aneh?”Alexa menganggukkan kepalanya.“Jadi dia mengusirmu dari rumah?” tanya Edward lagi.“A
“Tidak, kau tak bisa melakukan itu padaku Lucas. Aku tak akan membiarkanmu melakukan itu,” tolak Alexa dengan keras.“Kenapa tak bisa? Kau saja bisa melakukan hal yang kau inginkan, kenapa aku tak bisa? Aku tak akan menahanmu pergi, bukankah kau sangat menginginkan bisa Bersama sahabatmu itu? Aku pikir ini cukup adil untuk kita berdua.”“Anak ini bukan anakmu, ini anakku dengan Edward,” tegas Alexa.Pernyataan itu membuat Lucas tertawa dengan keras.“Jangan terlalu memaksakan kebenaran seperti itu Alexa. Aku tahu bahwa itu anakku, bukan anak pria itu. Jangan mengarangnya seperti itu,” desis Lucas.“Ini benar anak Edward, bukan anakmu. Alasan kenapa aku tak bisa bersamamu adalah karena kebenarannya aku mengandung anak Edward bukan anakmu. Di awal kau tak percaya dengan perkataanku, akhirnya kesempatan itu kami pakai untuk memanfaatkanmu. Aku tak hanya berhubungan denganmu saja, tapi aku juga punya hubungan dengan Edward. Kami sudah lama Bersama, di saat ada Jennifer juga kami Bersama. O
“Are you kidding?” tanya Alexa dengan sarkas.“Apa yang salah dengan pertanyaanku? Wajar aku bertanya seperti itu, setelah balas dendam apakah kau puas sampai detik ini karena sudah berhasil?” tanya Lucas.“Kau pikir akan ada kata puas setelah sahabatku pergi untuk selamanya? Apakah dia bisa hidup lagi? Tak akan ada kata puas untuk itu. Nyawanya tak akan bisa digantikan oleh apapun,” desis Alexa.“Lalu, kenapa kau melakukan hal ini sampai sejauh ini kalau tahu balas dendam tak akan membuatmu puas?” tanya Lucas lagi.“Lalu apa yang harus kulakukan? Melihatnya hidup dengan Bahagia dan menikmati semuanya? Lalu mencari korban lagi dan melakukan hal yang sama? Dia harus menderita, dia harus merasakan sakit seperti yang dirasakan Jennifer.”“Lalu dengan membuatku menderita, membuatnya kehilangan semua asset akan membuatnya menderita? Kau salah jika itu membuatnya menderita. Mungkin dia marah, mungkin dia kesal. Tapi dia tak peduli dengan itu. Denganku dia tak akan pernah peduli karena dari a
“Janji apa yang kau punya? Apa yang membuatmu sampai seperti ini? Apa yang sebenarnya terjadi sampai kau melakukan ini padaku? Apa yang belum kau beritahu padaku?” tanya Lucas merasa frustasi.“Kebenaran kenapa aku datang ke rumahmu dan menyamar sebagai pelayan,” jawab Alexa pelan.“Jadi bukan karena ada masalah dengan keluargamu? Bukan karena sedang melarikan diri?” tanya Lucas memastikan dan Alexa menggelengkan kepalanya. “Jadi apa alasan kau masuk ke dalam rumahku?” tanya Lucas penasaran.“Tujuanku satu, mau balas dendam pada Calisto. Aku sudah lama tahu tentang perbuatannya itu, sebelum aku masuk ke dalam rumahmu aku sudah tahu seperti apa Calisto,” tegas Alexa.“Bagaimana bisa kau mengenalnya? Apa sebelumnya kalian punya hubungan?” tanya Lucas.“Tidak, aku tak mengenalnya sebelumnya. Aku juga tak punya hubungan apa-apa dengannya. Tapi aku punya seseorang yang sangat mengenalnya,” lirih Alexa dengan mata yang berkaca-kaca.“Katakan semuanya sekarang, apa yang sebenarnya kau tahu? A
“Maaf,” lirih Alexa.Setelah terdiam cukup lama hanya kata ‘maaf’ yang bisa dikeluarkan oleh Alexa untuk menjawab semua hal yang dikatakan oleh Lucas barusan.“Kenapa? Kenapa harus seperti itu? Kenapa kau akan pergi meninggalkanku lagi? Apa salahku sampai kau harus melakukan itu? Apa aku ada menyakitimu?” tanya Lucas dengan frustasi.Alexa tak pernah melihat Lucas sampai sefrustasi ini sebelumnya. Waktu ia hilang, ia tak bisa melihat bagaimana kacaunya Lucas. Tapi kali ini ia benar-benar melihat bagaimana Lucas sangat kacau begitu tahu ia mau pergi.“Itu bukan salahmu Lucas, bukan,” tegas Alexa.Alexa tak mau Lucas terus menyalahkan dirinya seperti sebelumnya.“Jadi kenapa kau mau pergi meninggalkanku? Apa alasannya?”“Dari mana kau tahu tentang ini? Apakah Edward yang memberitahu semuanya?” tanya Alexa penasaran.“Apakah itu sangat penting?” tanya Lucas marah. “Apakah sepenting itu untuk tahu dari mana aku tahu tentang kepergianmu ini?” tanya Lucas malas.“Ya, itu sangat penting supay
“Hai, kenapa sangat cepat pulangnya?” tanya Alexa terkejut ketika melihat Lucas baru saja masuk ke dalam rumahnya.“Apa aku tak boleh pulang cepat?” tanya Lucas tak bersahabat sambil menatap Edward yang juga ada di sana.“Tapi ini lebih cepat dari biasanya,” jawab Alexa.“Kenapa? Karena kalau aku pulang tak bisa berduaan dengan pria lain?” tanya Lucas sarkas membuat Alexa mengernyitkan keningnya bingung.Alexa merasa aneh dengan sikap Lucas yang tiba-tiba sarkas padanya. Tak ada pelukan hangat, ciuman manis dan sapaan yang menggoda seperti biasanya untuknya. Padahal tadi pagi mereka masih baik-baik saja.“Ada apa denganmu? Apa ada masalah di kantor?” tanya Alexa mencoba mendekati Lucas.Tapi pria itu bergerak mundur dan menghindari Alexa yang mencoba menyentuh lengannya. Lucas memilih duduk di kursi single dan menyandarkan bahunya ke belakang. Ia tak mau duduk di tempat yang sama dengan Alexa.“Kenapa bertanya seperti itu?” tanya Lucas tak suka.“Nada bicaramu aneh, sepertinya moodmu s
“Kau belum menjawabku Baby, apa maksudnya kau tak sendiri?” tanya Lucas lagi di saat Alexa tak menjawab pertanyaan.“Aku memang tak sendiri. Bukankah aku juga berjuang dengan anakku? Dia juga mau bertahan di sana,” kata Alexa sambil mengelus perutnya.“Anak kita Baby,” koreksi Lucas yang tak suka mendengar Alexa hanya menyebutkan itu anaknya sendiri. Padahal ia turut serta bekerjasama dalam membuat anak mereka. “Apa pria itu bersamamu juga?” tanya Lucas membuat Alexa menoleh.“Pria siapa maksudmu?” tanya Alexa.“Pria yang selalu ada bersamamu itu dan yang mengaku sebagai sahabatmu,” jawab Lucas dengan ogah-ogahan.“Namanya Edward, Lucas. Jangan memanggilnya seperti itu, dia mempunyai nama,” kata Alexa menegur Lucas.“Ya, dia. Apakah kau bersamanya? Kau bilang tak sendiri, maksudmu adalah dia, ‘kan? Kau tak berjuang sendiri karena ada pria itu bersamamu?” tanya Lucas tak suka membuat Alexa menghela napasnya kasar karena tahu mereka akan bertengkar karena Edward.“Aku tak mau membahasny