“Menikmatinya hmm?” Tanya Lucas pada Alexa yang sedang menikmati udara pagi di belakang villa yang mereka tempat itu.
“Astaga Lucas! Kau membuatku kaget!” Pekik Alexa membuat Lucas tertawa dan memeluk Alexa dari belakang.
Wanita itu menoleh ke belakang dan Lucas langsung saja mencium Alexa. Wanita itu jelas kaget, bukan Lucas namanya jika tidak melakukan itu dan melumat bibir Alexa dengan menuntut. Alexa terbuai, namun akhirnya ia sadar dan mendorong dada pria itu.
“Kenapa?” Protes Lucas.
“Ada Yaraline, bahaya.” Lucas berdecak.
“Sekarang dia tak ada.” Lucas ingin kembali memeluk, namun Alexa langsung saja menghindar membuat pria itu menghela napasnya. Lucas memilih mengalah dan berdiri di samping wanita itu. &ldqu
“Hai Lucas, bagaimana liburanmu?” Tanya Calisto saat melihat anak sulungnya sudah pulang.“Aku lelah.” Lucas langsung saja memilih naik menuju kamarnya dari pada harus mengatakan banyak hal pada Daddynya itu. Alexa masuk ke dalam dan bertemu dengan kedua orang tua Lucas.“Alexa bagaimana liburannya di sana? Apakah semua berjalan dengan baik?” Tanya Olivia.“Baik Nyonya.” Jawab Alexa seadanya, wanita paruh baya itu tersenyum.“Baiklah, terima kasih Alexa.” Wanita itu memlih ke atas membawa barang milik Lucas. Setelah itu ia ke dapur untuk bertemu dengan Ester dan melakukan beberapa hal.***Alexa baru saja selesai mandi, namun wanita i
“Apa yang harus saya lakukan Tuan?” Tanya Alexa pada Calisto.“Aku ingin kau membantuku untuk membersihkan daguku.” Pinta Calisto dan masuk ke dalam kamar mandi. “Ayo masuk.” Ajak Calisto, Alexa akhirnya ikut masuk ke dalam kamar mandi dan melihat Calisto sudah duduk di kursi yang tersedia di dalam kamar mandi tersebut.“Orang yang biasanya melakukannya sedang tak bisa datang, biasanya Ester atau Olivia yang melakukannya. Tapi mereka sedang tidak ada, jadi tolong lakukan.” Alexa tersenyum lalu menganggukkan kepalanya. Ia mengambil handuk yang sudah tersedia dan membuatnya di leher pria paruh baya tersebut.“Maaf Tuan, apakah Tuan bisa bersandar saja dan mendongakkan kepala ke atas?” Tanya Alexa dengan hati-hati.“Oke.” Calisto melakukan a
Maka Alexa tak lagi bisa menolak, wanita itu duduk dan bersandar di kepala ranjang. Calisto langsung saja meletakkan kepalanya di atas paha Alexa. Pria itu bisa merasakan lembutnya paha Alexa karena rok yang dipakai Alexa sedikit tersingkap membuat Calisto bisa merasakan kulit halus tersebut. Calisto tersenyum dan menarik tangan Alexa dan diletakkan di kepalanya.“Lakukanlah.” Pinta Calisto, maka Alexa mulai memijat. “Kau bisa menambah kekuatannya,” Pinta paruh baya itu lagi dan Alexa melakukannya. Alexa berusaha melakukan tugasnya dengan sangat hati-hati.“Berapa umurmu?” Tanya Calisto.“Dua puluh tiga tahun Tuan.” Jawab Alexa.“Masih sangat muda, kau juga cantik dan berbakat. Kenapa kau mau jadi pelayan?” Tanya Calisto yang ingin tahu tentang Alexa
Alexa yang sedang membuang sampah keluar itu, langsung saja ditarik dengan seorang pria dengan cara paksa. Wanita itu memberontak dan meminta untuk dilepaskan. Namun pria yang sedang menariknya itu tak mendengarkan permintaan Alexa dan terus saja menarik Alexa agar menjauh dari pintu gerbang utama.“Apa yang kau lakukan di sini? Aku sudah mengatakan padamu, jangan pernah datang ke sini! Lebih baik kau pergi sekarang!” Desis Alexa saat keduanya sudah saling berhadapan.“Kau yang menghindar, kau tak membalas pesanku bahkan tak mengangkat panggilanku. Apakah kau sudah melupakanku? Kau sudah nyaman berada di sini? Kau ingin meninggalkanku begitu saja?” Tanya pria itu sama marahnya.“Aku sibuk! Kau tau pekerjaanku juga tak mudah! Lagi pula aku sudah bilang jangan pernah menemuiku lagi! Aku tak mau bertemu denganmu! Jadi
“Ada apa dengan tanganmu? Apa ada yang menyakitimu? James yang melakukannya?” tanya Lucas dengan khawatir, Alexa menggelengkan kepalanya sambil merintih kesakitan. “Maafkan aku Alexa, aku tidak tahu tanganmu sakit.” Alexa menatap Lucas dengan sendu.“Kenapa kau tak pernah percaya padaku? Kenapa kau selalu saja bersikap kasar padaku? Apa kau tak bisa sedikit saja percaya padaku? Apa kau juga tak bisa bersikap lembut padaku sedikit saja? Apa kau benar-benar hanya ingin bercinta saja denganku? Kau bilang kau menyukaiku, apa begini caranya bersikap dengan seseorang yang kau sukai?” tanya Alexa dengan serius dan itu membuat Lucas jelas kaget. Karena tak biasanya Alexa bertanya seperti itu padanya.“Bukan seperti itu Alexa, kau jelas tahu aku benar-benar menyukaimu bukan hanya karena ingin bercinta denganmu. Aku tulus padamu, hanya saja aku tak s
"Alexa sudah?" tanya Lucas dengan suara beratnya dari balik tirai ruangan ganti yang berwarna hitam pekat membuat Alexa tersentak. Alexa segera membuka sedikit tirainya dan hanya menyembulkan kepalanya."Sebentar." jawab Alexa sambil tersenyum malu, hal ini tak seperti Alexa biasanya.Selama ini Alexa bersikap percaya diri bahkan menantang, tapi entah kenapa kini wanita itu bersikap malu. Hal itu membuat Lucas jadi penasaran dengan sikap Alexa. Apalagi wanita itu berusaha menutupi tubuhnya yang kini hanya terbalut lingerie."Kamu udah coba berapa lingerie?" tanya Lucas.“Tiga.” jawab Alexa membuat Lucas tertawa mendengar jawaban Alexa. Lucas langsung membuka tirai lebih lebar, lalu melangkah masuk kedalam ruang ganti dengan cepat dan menutup tirainya lagi.
Setelah beberapa hari menemani Lucas bekerja dan menghabiskan waktu bersama, akhirnya mereka kembali pulang. Begitu sampai di kediaman keluarga Lucas, mereka langsung saja di sambut dengan hadirnya Yaraline yang memang sudah menunggu kepulangan Lucas. Yaraline langsung saja menatap Alexa tak suka, karena wanita itu tahu jika Alexa pergi menemani Lucas.Namun Alexa tak peduli dengan tatapan tak suka Yaraline, sebaliknya wanita itu tersenyum penuh kemenangan menatap Yaraline. Wanita itu tak sama sekali takut dengan tatapan tajam Yaraline, karena baginya ia yang menjadi pemenangnya. Melihat reaksi Alexa membuat Yaraline jelas tak suka. Namun ia harus mengontrol dirinya karena ada Lucas di sana.“Hai, akhirnya kau pulang juga. Aku sudah menunggumu dari tadi.” Sambut Yaraline dengan ramah sambil bergelayut manja di lengan Lucas membuat Alexa melihat hal itu. Lucas melihat ke
Alexa berada di depan ruangan Calisto, mengetuk pintu tersebut lalu membukanya. Calisto tersenyum menyambut kedatangan Alexa, wanita itu menutup pintunya kembali dan berjalan mendekati Calisto yang sedang duduk di kursi kebesarannya itu.“Maaf, jika menunggu lama Tuan,” kata Alexa sambil membawa kopinya.“Tidak masalah, aku akan tetap menunggunya. Bawalah kesini.” Alexa mendekat dan meletakkannya di atas meja. “Kopinya sangat wangi, pasti rasanya sangat enak. Sama seperti yang membuatnya,” puji Calisto membuat Alexa tertawa.“Silahkan dinikmati Tuan,” kata Alexa mempersilahkan. Wanita itu berdiri di samping meja Calisto.“Baiklah aku akan mencobanya,” Calisto mengambil gelas tersebut dan mulai mencicipinya. “Enak, sesuai dengan yang kupikirkan,
“Lucas! Apa yang kau lakukan! Jangan gila! Kau menyakitiku!” teriak Yaraline.Lucas tak mendengarkan teriakan dari Yaraline, Lucas menarik dengan kasar bra milik Yaraline. Lalu menarik paksa pakaian dalam milik Yaraline sehingga kini wanita itu telanjang. Alexa membelakkan matanya melihat Lucas melakukan itu pada Yaraline.Setelah itu Lucas memotret Yaraline dengan ponselnya dan mengambil handphone Yaraline dari tasnya. Yaraline panik dan langsung bangkit berdiri berusaha mengambil ponselnya, namn Lucas menahannya.“Apa yang mau kau lakukan?” teriak Yaraline.“Aku ingin memastikan apakah benar kau sedang hamil anakku,” ejek Lucas. “Lihatlah tubuhmu sekarang apa yang menarik? Jauh lebih menarik milik Alexa. Lagi pula mana mungkin kau hamil, aku saja baru menimpa perutm
Kini Alexa kembali ke rumah di mana ia bertemu dengan Lucas. Cukup lama Alexa melihat rumah besar dan megah itu, begitu banyak kenangan manis sekaligus pahit yang dialaminya di rumah tersebut. Lucas sedang menurunkan barang-barang miliknya dengan Edward.“Apa yang sedang kau pikirkan Baby?” tanya Lucas lembut sambil memeluk pinggang Alexa posesif membuat Alexa tersadar dari lamunannya.“Tidak apa,” jawab Alexa pelan.“Jangan membohongiku, apa yang sedang kau pikirkan? Kau memikirkan perbuatan Daddy? Tenang saja, dia tak akan kembali ke rumah ini. Dia tidak tinggal di sini sekarang,” kata Lucas berusaha menenangkan.“Aku hanya teringat saja, bagaimanapun tempat ini membuatku bertemu denganmu. Di tempat ini juga aku mempunyai alasan untuk pergi,” ungkap Alexa juju
“Ya, aku sangat yakin. Aku akan memberimu hartaku seluruhnya kalau kau mau, bagaimanapun kelak itu untuk anak kita. Aku tak membutuhkan itu, aku hanya membutuhkanmu dan anak kita. Aku juga tak masalah dengan tuntutanmu pada Daddy, aku akan membantumu kalau kau mau. Dia pantas untuk mendapatkan hukuman, kalau aku sudah memberi semuanya untukmu apa kau juga akan menikah denganku?” tanya Lucas memastikan.“Ya, kita juga bisa membuat surat untuk itu kalau kau takut aku akan lari,” kata Alexa dengan tegas. “Tapi apa kau baik-baik saja dengan Daddymu yang akan dipenjara? Bagaimanapun dia Daddymu bukan?” tanya Alexa lagi dengan heran. Lucas menghela napasnya panjang setelah Alexa bertanya seperti itu.“Ada hal yang sebenarnya kau tak tahu, ini sebuah rahasia dan sudah terbuka saat kau pergi saat itu,” kata Lucas pelan. Akhirnya pria itu menceritakan semuanya pada Alexa, mengenai kebenaran yang selama ini disimpannya sendiri dan alasan dibalik semua sikapnya selama ini. “Jadi alasanku saat itu
“Aku harus bagaimana sekarang? Aku tak mau Lucas mengambil anak ini, apa aku harus mengatakannya pada Daddy supaya bisa membantuku?” tanya Alexa yang terlihat sangat panik. Begitu sampai rumah wanita itu terlihat sangat gelisah sedangkan Edward terlihat cukup santai dan duduk melihat Alexa yang berjalan mondar-mandir.“Apakah menurutmu setelah Daddymu tahu dan mau membantumu, pria itu akan berhenti? Kau tak mendengar perkataannya tadi? Dia tak akan menyerah dan akan memperjuangkanmu, sepertinya kau tak akan bisa lari lagi darinya. Kau harus berhenti sampai di sini.” Alexa langsung saja menatap Edward tak suka.“Kau ingin aku bersamanya?” tanya Alexa tak suka.“Kau bisa jujur padaku bagaimana perasaanmu yang sebenarnya padanya? Aku tahu kau punya perasaan padanya, kau tak bisa bohongi itu. Kau mencintainya, apa aku salah?” tanya Edward membuat Alexa terdiam. “Apa kau tak mau jujur tentang perasaanmu?” tanya Edward lagi membuat Alexa menghela napasnya panjang dan ikut duduk.“Bagaimana b
“Mungkin aku akan memakai cara lain. Kau pasti mengenalku Baby, aku akan memakai cara apapun untuk bisa mendapatkanmu. Aku bisa memaksamu dan mungkin mengambil anak yang sedang kau kandung itu.” Alexa mengernyitkan keningnya dan menatap Lucas dengan lekat.“Apa maksudmu?” tanya Alexa tak suka.“Bukankah anak yang kau kandung itu anakku? Kau lari dariku dan takut jika anakmu akan ku ambil, apakah aku salah?” tanya Lucas dengan senyum kemenangan. “Kau belum menikah dengan pria ini dan anak yang kau kandung juga bukan anaknya. Tetapi anakku, maka itu kau tak bisa menjawab pertanyaanku kapan kalian menikah. Karena kau tak tahu jawabannya, jika kau salah menjawab maka aku akan tahu bahwa kau sedang berbohong. Karena jika melihat usia kandunganmu saat ini, pasti sama saat terakhir kali kita melakukannya dan setelah itu kau pergi dariku. Apa aku s
“Maaf Lucas, aku tak bisa. Pertama aku bukanlah Alexa, aku Kate Johansson. Kedua, aku sudah memberikanmu kesempatan tapi kau tak memakai kesempatan itu. Jika kau memilihku saat itu, aku akan jujur semuanya tentang siapa aku. Tapi kau tak melakukannya. Lalu yang ketiga, aku tak bisa bersamamu karena perasaanku tak sebesar itu untukmu. Kau harus mundur untuk itu, Alexa hanyalah pelayan nakal yang mungkin terlihat menggoda bagimu. Tapi aku adalah Kate Johansson bukan Alexa si pelayan nakal. Aku juga sudah bersama dengan pria lain, aku juga sudah mengandung anaknya. Kita sudah menikah, kita tak lagi bisa bersama.” kata Alexa tegas sambil menggenggam tangan pria yang ada di sampingnya.“Perkenalkan ini Edward, pria yang akan selamanya bersamaku.” Kata Alexa memperkenalkan, Lucas langsung saja menatap pria yang ada di samping Alexa itu. Sedangkan James jelas sangat terkejut mendengarnya.
Lalu mata Lucas jatuh pada perut Alexa yang membesar, sama seperti yang disampaikan oleh James tadi bahwa Alexa benar sedang hamil. James datang dengan berlari dan mendekati Lucas, pria itu cukup kaget denga napa yang terjadi.“Alexa!” pekik James. Kini pandangan mata Wanita itu bertemu dengan James. “Jangan menghindar seperti ini Alexa, kita selesaikan semuanya. Jangan lari lagi, selama ini kami sudah mencarimu kemana-mana. Lucas hampir saja gila karenamu, tolong jangan pergi lagi.” Pinta James, pria itu mau mendekat. Namun langsung saja ditahan oleh pria berbaju Wanita hitam yang lainnya.“Bawa mereka keluar, karena sudah mengganggu Kate.” Kata pria yang ada di samping Alexa itu dengan tegas.“Tunggu.” Kata Wanita itu pelan. Lalu Wanita itu berjalan mendekati Lucas dan James.
“Apa kau mengenal pengusaha Johansson? Rumah itu milik keluarga Johansson, setahuku itu rumah anak perempuannya. Sudah lama anak perempuannya tidak pulang dan tak lama ini dia kembali dan tinggal di sana.” Jelas pria tua itu.“Johansson? Bukankah dia hanya punya dua orang anak laki-laki? Bagaimana bisa dia punya seorang anak perempuan?” tanya Lucas saat sadar. Lucas sangat mengenal pengusaha Johansson, bagaimana mungkin ia tak tahu. Johansson adalah salah satu seorang pria yang sangat kaya dan mempunyai kuasa. Lucas pernah hampir menjalin kerjasama dengan perusahaan tersebut, walaupun pada akhirnya tak jadi.“Dia mempunyai anak bungsu dan seorang perempuan. Memang tidak banyak yang mengenalnya, karena dia tidak terlibat dengan perusahaan keluarga karena tidak mau. Aku sering melihat Johansson datang ke rumah itu, beberapa kali juga mereka sering membua
Pria itu sadar dan langsung saja mengejar Alexa. Wajah dan suara jelas milik Alexa, bagaimana bisa Alexa mengatakan bahwa itu bukan dirinya? Hal itu memenuhi pikiran James saat ini. Namun saat mengejar Alexa, pria itu kehilangan jejak. Sampai akhirnya James menghela napasnya dan berakhir dengan kekecewaan.James ingin sampai di hotel dan memberitahu Lucas apa yang dilihatnya. Namun saat menuju parkiran, James Kembali melihat Alexa dan masuk ke dalam sebuah mobil. Maka James akhirnya memilih mengikuti Alexa secara diam-diam dari belakang.Kali ini James tidak mau kehilangan Alexa lagi. Sampai akhirnya mobil yang dipakai Alexa berhenti di sebuah rumah mewah dan besar. Mobil tersebut masuk dan James berhenti tak jauh dari rumah tersebut. James langsung saja menghubungi Lucas untuk menyuruh saudaranya itu untuk datang.“Ada apa lagi? Kau mengg