Ayo bantu komentar dong supaya aku semangat buat update
“Kenapa kau datang lama sekali?” Tanya Calisto dengan nada tak suka saat melihat Lucas baru saja bergabung dengan mereka. Ada Alexa di belakangnya yang mengikutinya.“Maaf atas keterlambatanku, ada pekerjaan yang tak bisa di tinggal.” Jawab Lucas berusaha menahan diri untuk tidak membalas Calisto. Olivia langsung saja menggenggam tangan suaminya itu untuk menenangkan pria itu agar tidak marah di depan orang lain.“Tidak apa. Kami bisa paham, kau pria yang sibuk.” Jawab Glen menengahi.“Hai Lucas, senang bisa melihatmu.” Sapa Yaraline membuat Lucas mengernyitkan keningnya.“Dia Yaraline wanita yang akan dijodohkan denganmu, mungkin selesai makan kalian bisa berkenalan secara resmi.” Ucap Olivia dengan ramah. Alexa langsung saja menatap perempuan yang
“Kau kenapa? Kau yakin kemejaku bermasalah?” Tanya Lucas tak yakin saat mereka sudah berada di kamar pria itu. Alexa tertawa lalu menggelengkan kepalanya.“Tak ada masalah dengan kemejamu, tapi kau harus mengganti kemejamu agar mereka tak curiga.” Alexa berjalan membuka lemari baju milik Lucas. Pria itu mendekati Alexa dan berdiri tepat di belakang wanita itu dan berbisik di telinga Alexa.“Apa kau cemburu?” Tanya Lucas sambil menjilat daun telinga Alexa membuat wanita itu mengulum bibirnya menahan diri. Ia juga menghentikan aktivitasnya yang hendak mengambil kemeja baru untuk Lucas.“Kau bercanda?” Alexa membalikkan tubuhnya yang kini menatap Lucas yang tak jauh darinya. Lucas tersenyum penuh arti lalu melangkah membuat Alexa harus mundur dan berakhir wanita itu bersandar pada lemari yang ada di b
Kini keluarga Lucas dan keluarga Yaraline sudah duduk di ruang tamu beserta dengan pria itu. Alexa kembali ke belakang menyiapkan beberapa cemilan untuk di bawa pada tamu. Sedangkan Lucas mau tidak mau harus duduk di samping Yaraline, pria itu berusaha menjaga sikapnya agar tidak kelepasan marah saat wanita itu hendak mendekatinya. Sudah pasti Lucas tak suka dengan sikap wanita itu yang terang-terangan menunjukkan ketertarikannya.“Bagaimana Yaraline? Apakah anakku masuk ke dalam kriteriamu?” Tanya Calisto pada calon menantunya itu. Wanita itu jelas tersenyum lalu melirik kearah Lucas sejenak.“Sudah pasti, Lucas sangat tampan. Aku menyukainya, dia juga pekerja yang keras. Aku suka dengan pria seperti Lucas. Ku harap kita bisa cocok dan segera bertunangan lalu menikah.” Lucas langsung saja menatap Yaraline dengan tatapan tak suka.
“Hai James, kau baru pulang.” Sapa Alexa saat melihat James yang baru saja datang.“Iya, pekerjaanku sangat banyak akhir-akhir ini membuatku sakit kepala.”“Kau membutuhkan sesuatu? Teh hangat mungkin? Itu bisa membuatmu sedikit rileks atau kau butuh berendam di air hangat? Aku bisa menyiapkannya untukmu.” James tersenyum lalu memegang bahu Alexa.“Aku bisa melakukannya, tapi karena kau menawarkannya bagaimana dengan teh hangat?” Alexa tertawa lalu menganggukkan kepalanya.“Duduklah, aku akan menyiapkannya untukmu.” Alexa berlalu ke dapur dan James memilih duduk di kursi bar sambil menunggu Alexa menyiapkan minuman tersebut untuknya.“Ini untukmu.” Alexa segera datang begitu selesai menyiapkannya.
“Aku sudah mengatakan padamu jangan terlalu dekat dengan James, aku tak suka kau dekat dengannya. Apa kau masih belum paham dengan permintaanku?” Tanya Lucas saat mereka baru saja menghabiskan malam yang menggilakan. Alexa berada di atas dadanya membenamkan diri.“Kenapa aku tak bisa dekat dengannya? Jelas aku tak bisa menghindar darinya. Tugasku melayanimu dan James, jadi aku sudah pasti terus berhubungan dengannya.”“Kau bisa menjaga jarak dengannya bukan? Aku tak suka kau terlalu dekat dengannya!” Jawab Lucas dengan ketus.“Terserahmu saja, aku capek.” Alexa tak mau ribut dengan Lucas. Ia tahu dirinya akan kalah jika sudah berhadapan dengan Lucas.“Aku peringatkan sekali lagi, jangan terlalu dekat dengan James. Aku tak suka, kau harus menjaga jarak deng
Suara musik keras langsung saja menghiasi pendengaran Alexa dan James. Pria itu langsung saja memesan meja dan memesan beberapa minuman untuk mereka. James membiarkan Alexa melihat keadaan sekitar, ia tersenyum melihat Alexa mulai nyaman. Terlihat dengan gerakan tangan dan kakinya yang mulai bergerak karena music yang terputar.“Silahkan di minum, kau bebas mau pesan apa saja.” Kata James mempersilahkan.“Terima kasih James.” Wanita itu mulai meminum beberapa gelas dan James hanya memperhatikannya saja.“Kau bisa menari?” Tanya James.“Tidak begitu.” Jawab Alexa, James menghabiskan minumannya yang ada di dalam gelas lalu menarik Alexa untuk turun ke lantai dasar agar keduanya bisa menari. “Apa yang kau inginkan James?” Tanya Alexa dengan berteriak, k
“Di mana Alexa?” Tanya Lucas pada Ester yang membukakan pintu untuknya. Baru saja tiba, tetapi Lucas sudah menanyakan keberadaan Alexa.“Ada di belakang Tuan.” Jawab Ester.“Minta dia datang ke kamarku, aku membutuhkan bantuannya.” Setelah mengatakan itu Lucas langsung naik ke atas menuju kamarnya, sedangkan Ester segera ke belakang memanggil Alexa.“Alexa, naiklah ke atas Tuan Lucas memintamu untuk datang ke kamarnya.” Alexa mengernyitkan keningnya bingung.“Lucas? Dia sudah pulang?” Tanya Alexa kaget.“Sudah, pergilah jangan biarkan Tuan Lucas lama menunggumu.”“Baiklah.” Alexa langsung saja bangkit berdiri guna naik ke atas.
“Bersembunyilah dan bawa pakaianmu, aku akan membuka pintu.” Lucas masih menggunakan kaos dalaman dan masih memakai celana. Tadi ia hanya membuka kemeja saja, maka itu dengan kesal Lucas membuka pintunya dan ada Ester di sana.“Ada apa? Kau tahu aku paling tak suka di ganggu dan kau sudah menggangguku Ester!” Desis Lucas membuat Ester sangat ketakutan.“Maafkan aku Tuan, aku diminta untuk nyonya memanggil Tuan. Calon tunangan Tuan beserta dengan keluarganya datang, jadi Tuan diminta untuk segera turun ke bawah karena mereka menunggu untuk makan malam bersama.” Lucas memukul pintu cukup keras.“Aku baru saja pulang, buat apa mereka datang?” Ester menundukkan kepalanya.“Tidak tahu Tuan, aku hanya di minta untuk memanggil Tuan saja.” Lucas menghela nap
“Kenapa aku bisa ada di rumah sakit?” tanya Alexa pada Edward saat ia baru saja sadar.“Kamu nggak ingat? Kamu pingsan tadi di kantor, makanya langsung aku bawa ke rumah sakit. Kamu harus rawat inap, keadaanmu sedang tak baik. Kenapa bisa seperti ini? Sebelumnya keadaanmu tak seperti ini, semenjak berpisah dengan pria itu kau jadi seperti ini,” ungkap Edward jujur. “Apa kau memikirkannya?” tanya Edward dengan menatap Alexa tajam.“Kenapa kau bertanya seperti itu? Sudahlah, aku capek aku ingin tidur,” kata Alexa berusaha mengelak.Namun saat Alexa hendak memejamkan matanya pintu ruangannya terbuka dan ternyata kedua orang tuanya datang untuk melihatnya. Edward yang memberitahu bahwa Alexa harus dirawat inap.“Bagaimana keadaanmu Kate? Kenapa bisa sakit seperti ini?” tanya Daddy dari Kate.“Mungkin karena nafsu makannya sedang buruk, bukankah ibu hamil biasa seperti ini?” tanya Alexa sambil menatap Mommynya untuk mencari pembelaan.“Mau sampai kapan kalian menutupi hubungan kalian seper
Kini Alexa berdiri menatap Gedung yang begitu tinggi yang ada dihadapannya. Tangannya digenggam dengan sangat erat oleh Edward yang ada di sampingnya. Cukup lama Alexa berdiri terdiam sambil menatap Gedung tinggi tersebut.“Yakin mau ikut rapat?” tanya Edward dengan lembut menyadarkan Alexa.Hari ini ada rapat bagi seluruh pemegang saham mengenai kasus yang menimpa Calisto dan beberapa hal tentang penurunan harga saham karena kasus tersebut. Alexa sudah menjadi salah satu pemegang saham karena Sebagian saham milik Lucas sudah dipindahtangankan pada Alexa. Kini Alexa harus ikut rapat dan akan bertemu dengan Lucas.“Yakin, aku juga harus bertanggungjawab,” kata Alexa membuat Edward menganggukkan kepalanya.Lalu keduanya masuk menuju lift untuk naik ke atas menuju ruang rapat. Edward hanya mau mengantar Alexa dan memastikan wanita itu baik-baik saja.“Aku akan datang lagi nanti begitu kalian selesai rapat. Hubungi aku, kalau sudah selesai,” kata Edward sambil mengelus pipi Alexa ketika m
“Kate,” pekik Edward terkejut melihat Alexa yang sudah ada di depan pintu apartementnya.Edward melihat mata Alexa yang sembab, keadaanya yang kacau. Lalu Alexa membawa kopernya membuat Edward terkejut.“Kenapa datang malam-malam kayak gini bawa koper? Ada apa?” tanya Edward penasaran.Alexa hanya bisa menangis, lalu Edward segera memeluk Alexa sambil membawakan koper milik Alexa ke dalam. Keduanya masuk dan Edward membawa Alexa untuk duduk di sofa.“Ada apa?” tanya Edward dengan lembut.“Aku sudah katakan semuanya pada Lucas tentang tujuan yang sebenarnya kenapa datang ke rumahnya,” lirih Alexa.“Kenapa begitu cepat?” tanya Edward penasaran.“Tadi saat kita bicara, Yaraline datang dan merekam pembicaraan kita. Rekamannya dikasih ke Lucas dan dia tahu, jadi akhirnya aku menceritakan semuanya. Sudah tak ada alasan lagi untuk berbohong, jadi Lucas sudah tahu semuanya.”“Jadi karena itu sikapnya aneh?”Alexa menganggukkan kepalanya.“Jadi dia mengusirmu dari rumah?” tanya Edward lagi.“A
“Tidak, kau tak bisa melakukan itu padaku Lucas. Aku tak akan membiarkanmu melakukan itu,” tolak Alexa dengan keras.“Kenapa tak bisa? Kau saja bisa melakukan hal yang kau inginkan, kenapa aku tak bisa? Aku tak akan menahanmu pergi, bukankah kau sangat menginginkan bisa Bersama sahabatmu itu? Aku pikir ini cukup adil untuk kita berdua.”“Anak ini bukan anakmu, ini anakku dengan Edward,” tegas Alexa.Pernyataan itu membuat Lucas tertawa dengan keras.“Jangan terlalu memaksakan kebenaran seperti itu Alexa. Aku tahu bahwa itu anakku, bukan anak pria itu. Jangan mengarangnya seperti itu,” desis Lucas.“Ini benar anak Edward, bukan anakmu. Alasan kenapa aku tak bisa bersamamu adalah karena kebenarannya aku mengandung anak Edward bukan anakmu. Di awal kau tak percaya dengan perkataanku, akhirnya kesempatan itu kami pakai untuk memanfaatkanmu. Aku tak hanya berhubungan denganmu saja, tapi aku juga punya hubungan dengan Edward. Kami sudah lama Bersama, di saat ada Jennifer juga kami Bersama. O
“Are you kidding?” tanya Alexa dengan sarkas.“Apa yang salah dengan pertanyaanku? Wajar aku bertanya seperti itu, setelah balas dendam apakah kau puas sampai detik ini karena sudah berhasil?” tanya Lucas.“Kau pikir akan ada kata puas setelah sahabatku pergi untuk selamanya? Apakah dia bisa hidup lagi? Tak akan ada kata puas untuk itu. Nyawanya tak akan bisa digantikan oleh apapun,” desis Alexa.“Lalu, kenapa kau melakukan hal ini sampai sejauh ini kalau tahu balas dendam tak akan membuatmu puas?” tanya Lucas lagi.“Lalu apa yang harus kulakukan? Melihatnya hidup dengan Bahagia dan menikmati semuanya? Lalu mencari korban lagi dan melakukan hal yang sama? Dia harus menderita, dia harus merasakan sakit seperti yang dirasakan Jennifer.”“Lalu dengan membuatku menderita, membuatnya kehilangan semua asset akan membuatnya menderita? Kau salah jika itu membuatnya menderita. Mungkin dia marah, mungkin dia kesal. Tapi dia tak peduli dengan itu. Denganku dia tak akan pernah peduli karena dari a
“Janji apa yang kau punya? Apa yang membuatmu sampai seperti ini? Apa yang sebenarnya terjadi sampai kau melakukan ini padaku? Apa yang belum kau beritahu padaku?” tanya Lucas merasa frustasi.“Kebenaran kenapa aku datang ke rumahmu dan menyamar sebagai pelayan,” jawab Alexa pelan.“Jadi bukan karena ada masalah dengan keluargamu? Bukan karena sedang melarikan diri?” tanya Lucas memastikan dan Alexa menggelengkan kepalanya. “Jadi apa alasan kau masuk ke dalam rumahku?” tanya Lucas penasaran.“Tujuanku satu, mau balas dendam pada Calisto. Aku sudah lama tahu tentang perbuatannya itu, sebelum aku masuk ke dalam rumahmu aku sudah tahu seperti apa Calisto,” tegas Alexa.“Bagaimana bisa kau mengenalnya? Apa sebelumnya kalian punya hubungan?” tanya Lucas.“Tidak, aku tak mengenalnya sebelumnya. Aku juga tak punya hubungan apa-apa dengannya. Tapi aku punya seseorang yang sangat mengenalnya,” lirih Alexa dengan mata yang berkaca-kaca.“Katakan semuanya sekarang, apa yang sebenarnya kau tahu? A
“Maaf,” lirih Alexa.Setelah terdiam cukup lama hanya kata ‘maaf’ yang bisa dikeluarkan oleh Alexa untuk menjawab semua hal yang dikatakan oleh Lucas barusan.“Kenapa? Kenapa harus seperti itu? Kenapa kau akan pergi meninggalkanku lagi? Apa salahku sampai kau harus melakukan itu? Apa aku ada menyakitimu?” tanya Lucas dengan frustasi.Alexa tak pernah melihat Lucas sampai sefrustasi ini sebelumnya. Waktu ia hilang, ia tak bisa melihat bagaimana kacaunya Lucas. Tapi kali ini ia benar-benar melihat bagaimana Lucas sangat kacau begitu tahu ia mau pergi.“Itu bukan salahmu Lucas, bukan,” tegas Alexa.Alexa tak mau Lucas terus menyalahkan dirinya seperti sebelumnya.“Jadi kenapa kau mau pergi meninggalkanku? Apa alasannya?”“Dari mana kau tahu tentang ini? Apakah Edward yang memberitahu semuanya?” tanya Alexa penasaran.“Apakah itu sangat penting?” tanya Lucas marah. “Apakah sepenting itu untuk tahu dari mana aku tahu tentang kepergianmu ini?” tanya Lucas malas.“Ya, itu sangat penting supay
“Hai, kenapa sangat cepat pulangnya?” tanya Alexa terkejut ketika melihat Lucas baru saja masuk ke dalam rumahnya.“Apa aku tak boleh pulang cepat?” tanya Lucas tak bersahabat sambil menatap Edward yang juga ada di sana.“Tapi ini lebih cepat dari biasanya,” jawab Alexa.“Kenapa? Karena kalau aku pulang tak bisa berduaan dengan pria lain?” tanya Lucas sarkas membuat Alexa mengernyitkan keningnya bingung.Alexa merasa aneh dengan sikap Lucas yang tiba-tiba sarkas padanya. Tak ada pelukan hangat, ciuman manis dan sapaan yang menggoda seperti biasanya untuknya. Padahal tadi pagi mereka masih baik-baik saja.“Ada apa denganmu? Apa ada masalah di kantor?” tanya Alexa mencoba mendekati Lucas.Tapi pria itu bergerak mundur dan menghindari Alexa yang mencoba menyentuh lengannya. Lucas memilih duduk di kursi single dan menyandarkan bahunya ke belakang. Ia tak mau duduk di tempat yang sama dengan Alexa.“Kenapa bertanya seperti itu?” tanya Lucas tak suka.“Nada bicaramu aneh, sepertinya moodmu s
“Kau belum menjawabku Baby, apa maksudnya kau tak sendiri?” tanya Lucas lagi di saat Alexa tak menjawab pertanyaan.“Aku memang tak sendiri. Bukankah aku juga berjuang dengan anakku? Dia juga mau bertahan di sana,” kata Alexa sambil mengelus perutnya.“Anak kita Baby,” koreksi Lucas yang tak suka mendengar Alexa hanya menyebutkan itu anaknya sendiri. Padahal ia turut serta bekerjasama dalam membuat anak mereka. “Apa pria itu bersamamu juga?” tanya Lucas membuat Alexa menoleh.“Pria siapa maksudmu?” tanya Alexa.“Pria yang selalu ada bersamamu itu dan yang mengaku sebagai sahabatmu,” jawab Lucas dengan ogah-ogahan.“Namanya Edward, Lucas. Jangan memanggilnya seperti itu, dia mempunyai nama,” kata Alexa menegur Lucas.“Ya, dia. Apakah kau bersamanya? Kau bilang tak sendiri, maksudmu adalah dia, ‘kan? Kau tak berjuang sendiri karena ada pria itu bersamamu?” tanya Lucas tak suka membuat Alexa menghela napasnya kasar karena tahu mereka akan bertengkar karena Edward.“Aku tak mau membahasny