“Hai James, kau mengejutkanku.” Alexa berusaha bersikap biasa saja, walaupun sebenernya hatinya sedang tidak bekerja dengan baik.
“Kau belum menjawab pertanyaanku Alexa, apa yang kau lakukan di kamar Lucas sehingga kau keluar dengan tertawa. Aku tak yakin kau tertawa karena Lucas, aku sangat tahu bagaimana saudaraku itu.” Tanya James dengan penuh selidik. Alexa mendekati James berusaha mengikis jarak di antara mereka.
“Kau bisa menjaga rahasia bukan?” Alexa mendapat alasannya sekarang, James mengernyitkan keningnya bingung.
“Rahasia? Apa yang kau lakukan di kamar Lucas?” Tanya pria itu penasaran.
“Aku sedikit mengerjainnya tadi, maka itu aku tertawa saat keluar dari kamar saudaramu itu. Kau jelas tahu bagaimana sikap saudaramu itu bukan? Aku ingin memberin
“Jika seperti itu kau tak perlu jawabanku bukan? Pertimbanganku dari awal tidak akan terima, seharusnya kau tak perlu menanyakan pendapatku jika kau sudah memutuskan seperti ini! Kau ingin menjadi Ayah yang terkesan baik, tapi kau gagal.” Ucap Lucas dengan sarkas. “Terserah apa maumu dan apa yang kau katakan, bukankah semuanya harus sesuai dengan keinginanmu? Kau tidak akan pernah mempertimbangkan pendapatku dan kebahagiaanku bukan?” Pria itu bangkit berdiri dan melihat Alexa sejenak yang tak mau melihatnya balik.“Jangan kabur, kau harus datang besok malam. Jangan membuat kekacauan, kau akan suka jika sudah melihatnya percaya padaku.”“Mau secantik apapun dia dan sekaya apapun keluarganya bukan itu yang kuinginkan. Terserahmu saja mau melakukan apa, kau egois Dad. Aku membencimu.” Desis pria itu dengan kasar, setelah mengatakan itu L
“Aku merindukanmu.” Alexa terpekik kaget saat tiba-tiba ada yang memeluknya dari belakang.Ia sedang membersihkan kamar Lucas, karena tadi pagi ia tak sempat. Maka ia membersihkannya di malam hari sebelum pria itu pulang pikirnya. Namun siapa yang sangka jika ternyata Lucas pulang lebih awal. Alexa tidak tahu jika pria itu sudah pulang, kapan masuknya dan jam berapa pulang.“Kenapa kau sudah pulang?” Tanya Alexa tak suka sambil melepaskan pelukan Lucas padanya. Ia mendorong Lucas agar menjauh darinya dan kini wanita itu berbalik menatap Lucas tak suka.“Kenapa sepertinya kau tak suka dengan kedatanganku? Kau sedang kesal? Apa yang kini menjadi masalahmu?” Tanya Lucas.“Aku tak punya masalah apa-apa. Aku hanya tak suka kau mengejutkanku seperti tadi.” Alexa berus
“Ester, apakah malam ini aku boleh izin? Keadaanku sedang kurang baik, apakah kau bisa menggantikanku untuk malam ini saja? Mungkin setelah tidur aku bisa jauh lebih baik.” Alexa langsung saja ke belakang menemui Ester agar malam ini ia tidak melayani keluarga Howard, karena ia tidak mau bertemu dengan Lucas kembali. Entah mengapa perasaannya seketika memburuk setelah bertengkar dengan Lucas.“Apa yang kau rasakan? Yakin dengan tidur saja? Apa perlu aku membawamu ke--”“Tak perlu Ester, aku yakin hanya dengan beristirahat sebentar. Maaf jika aku terus merepotkanmu.”“Tidak apa, beristirahatlah. Aku akan menggantikanmu, semoga lekas pulih.” Ucap Ester tulus sambil menepuk bahu Alexa. Setelah itu Alexa naik ke atas menuju kamarnya berada. Kali ini ia langsung mengunci kamarnya agar Lucas tak masuk ke
“Aku tak pernah membedakan orang dari kelas, pekerjaan atau apapun itu. Kau harus mengenalku lebih supaya kau bisa paham padaku Alexa.” Ucap James dengan serius. “Ester sudah lama bekerja di rumah ini, sebelum dia jadi kepala pelayan dia yang mengurusku dari kecil. Aku sangat dekat dengannya, aku sudah menganggapnya seperti ibuku sendiri. Bahkan waktuku lebih banyak bersama dengan Ester dari pada Mommyku sendiri dulu. Aku menyayangi Ester, makanya Ester bertahan di rumah ini karena permintaanku. Aku menerima siapapun yang bisa menerimaku juga, jika kau bisa menerimaku maka aku juga harus bisa menerimamu bukan? Apa kau yang tak mau berteman denganku?” Tanya James.“Jelas aku mau berteman denganmu, kau sangat baik!” Jawab Alexa dengan cepat. “Aku bisa merasakan kau sangat baik pada semua orang. Kau juga bisa menerimaku dengan sangat baik, bagaimana mungkin aku tak mau berteman d
“Hai Alexa.” Sapa James saat wanita itu sedang menyusun piring di meja makan. James sudah lebih dahulu turun dari atas dan bergabung di meja makan.“Hai James, akhirnya kau sadar juga.” Cibir Alexa membuat James tertawa.“Sepertinya aku yang kalah tadi malam, maka kau mengatakan hal itu apakah benar?” Alexa kali ini yang tertawa.“Apa kau tak ingat apa yang terjadi tadi malam? Kau lupa bagaimana akhirnya?” Balas Alexa tak mau kalah membuat James tampak berpikir.“Aku tak ingat apa-apa, terakhir aku hanya ingat kita mengobrol sambil minum. Apa aku melakukan kesalahan padamu? Aku melakukan hal yang aneh?” Raut wajah Alexa seketika berubah.“Kenapa kau bertanya seperti itu? Apa kau mengingat sesuatu?” Tanya Alexa sedikit takut, pasalnya ia takut hubungan mereka jadi canggung karena kejadian tadi malam.“Tidak ada makanya aku bertanya. Biasanya saat aku sangat mabuk dan tidak sadar aku akan melakukan hal yang aneh dan yang gila. Makanya aku bertanya, siapa tahu aku melakukan hal yang buruk
“Selamat malam Calisto, selamat malam Olivia.” Sapa Glen.“Selamat malam Glen, Hallo Olga.” Balas Calisto. “Senang bertemu dengan kalian lagi.” Akhirnya tamu undangan yang ditunggu akhirnya tiba. “Apakah ini yang bernama Yaraline calon istri anakku?” Tanya Calisto melihat seorang wanita cantik dan muda yang ada di samping mereka.“Kau benar, ini anak kami.”“Selamat malam.” Sapa Yaraline ramah.“Kau cantik sekali, anakku pasti suka. Aku akan mempunyai menantu.” Ucap Olivia ramah membuat yang lainnya tertawa.“Mari masuk, tapi sepertinya kita harus makan terlebih dahulu. Anakku Lucas belum kembali, mungkin dalam perjalanan.”“Tak apa, kami bisa paham jika dia sedang sibuk bekerja. Terima kasih atas sambutannya.” Tamu tersebut akhirnya di bawa masuk ke dalam dan menuju ruang makan. Olivia segera ke belakang menemui Alexa.“Alexa.” Panggil Olivia.“Ya nyonya? Apa tamunya sudah datang? Aku akan ke depan.” Olivia menahan tangan Alexa yang hendak ke depan tersebut.“Kau hubungi Lucas sampai
“Kenapa kau datang lama sekali?” Tanya Calisto dengan nada tak suka saat melihat Lucas baru saja bergabung dengan mereka. Ada Alexa di belakangnya yang mengikutinya.“Maaf atas keterlambatanku, ada pekerjaan yang tak bisa di tinggal.” Jawab Lucas berusaha menahan diri untuk tidak membalas Calisto. Olivia langsung saja menggenggam tangan suaminya itu untuk menenangkan pria itu agar tidak marah di depan orang lain.“Tidak apa. Kami bisa paham, kau pria yang sibuk.” Jawab Glen menengahi.“Hai Lucas, senang bisa melihatmu.” Sapa Yaraline membuat Lucas mengernyitkan keningnya.“Dia Yaraline wanita yang akan dijodohkan denganmu, mungkin selesai makan kalian bisa berkenalan secara resmi.” Ucap Olivia dengan ramah. Alexa langsung saja menatap perempuan yang
“Kau kenapa? Kau yakin kemejaku bermasalah?” Tanya Lucas tak yakin saat mereka sudah berada di kamar pria itu. Alexa tertawa lalu menggelengkan kepalanya.“Tak ada masalah dengan kemejamu, tapi kau harus mengganti kemejamu agar mereka tak curiga.” Alexa berjalan membuka lemari baju milik Lucas. Pria itu mendekati Alexa dan berdiri tepat di belakang wanita itu dan berbisik di telinga Alexa.“Apa kau cemburu?” Tanya Lucas sambil menjilat daun telinga Alexa membuat wanita itu mengulum bibirnya menahan diri. Ia juga menghentikan aktivitasnya yang hendak mengambil kemeja baru untuk Lucas.“Kau bercanda?” Alexa membalikkan tubuhnya yang kini menatap Lucas yang tak jauh darinya. Lucas tersenyum penuh arti lalu melangkah membuat Alexa harus mundur dan berakhir wanita itu bersandar pada lemari yang ada di b
“Kate,” pekik Edward terkejut melihat Alexa yang sudah ada di depan pintu apartementnya.Edward melihat mata Alexa yang sembab, keadaanya yang kacau. Lalu Alexa membawa kopernya membuat Edward terkejut.“Kenapa datang malam-malam kayak gini bawa koper? Ada apa?” tanya Edward penasaran.Alexa hanya bisa menangis, lalu Edward segera memeluk Alexa sambil membawakan koper milik Alexa ke dalam. Keduanya masuk dan Edward membawa Alexa untuk duduk di sofa.“Ada apa?” tanya Edward dengan lembut.“Aku sudah katakan semuanya pada Lucas tentang tujuan yang sebenarnya kenapa datang ke rumahnya,” lirih Alexa.“Kenapa begitu cepat?” tanya Edward penasaran.“Tadi saat kita bicara, Yaraline datang dan merekam pembicaraan kita. Rekamannya dikasih ke Lucas dan dia tahu, jadi akhirnya aku menceritakan semuanya. Sudah tak ada alasan lagi untuk berbohong, jadi Lucas sudah tahu semuanya.”“Jadi karena itu sikapnya aneh?”Alexa menganggukkan kepalanya.“Jadi dia mengusirmu dari rumah?” tanya Edward lagi.“A
“Tidak, kau tak bisa melakukan itu padaku Lucas. Aku tak akan membiarkanmu melakukan itu,” tolak Alexa dengan keras.“Kenapa tak bisa? Kau saja bisa melakukan hal yang kau inginkan, kenapa aku tak bisa? Aku tak akan menahanmu pergi, bukankah kau sangat menginginkan bisa Bersama sahabatmu itu? Aku pikir ini cukup adil untuk kita berdua.”“Anak ini bukan anakmu, ini anakku dengan Edward,” tegas Alexa.Pernyataan itu membuat Lucas tertawa dengan keras.“Jangan terlalu memaksakan kebenaran seperti itu Alexa. Aku tahu bahwa itu anakku, bukan anak pria itu. Jangan mengarangnya seperti itu,” desis Lucas.“Ini benar anak Edward, bukan anakmu. Alasan kenapa aku tak bisa bersamamu adalah karena kebenarannya aku mengandung anak Edward bukan anakmu. Di awal kau tak percaya dengan perkataanku, akhirnya kesempatan itu kami pakai untuk memanfaatkanmu. Aku tak hanya berhubungan denganmu saja, tapi aku juga punya hubungan dengan Edward. Kami sudah lama Bersama, di saat ada Jennifer juga kami Bersama. O
“Are you kidding?” tanya Alexa dengan sarkas.“Apa yang salah dengan pertanyaanku? Wajar aku bertanya seperti itu, setelah balas dendam apakah kau puas sampai detik ini karena sudah berhasil?” tanya Lucas.“Kau pikir akan ada kata puas setelah sahabatku pergi untuk selamanya? Apakah dia bisa hidup lagi? Tak akan ada kata puas untuk itu. Nyawanya tak akan bisa digantikan oleh apapun,” desis Alexa.“Lalu, kenapa kau melakukan hal ini sampai sejauh ini kalau tahu balas dendam tak akan membuatmu puas?” tanya Lucas lagi.“Lalu apa yang harus kulakukan? Melihatnya hidup dengan Bahagia dan menikmati semuanya? Lalu mencari korban lagi dan melakukan hal yang sama? Dia harus menderita, dia harus merasakan sakit seperti yang dirasakan Jennifer.”“Lalu dengan membuatku menderita, membuatnya kehilangan semua asset akan membuatnya menderita? Kau salah jika itu membuatnya menderita. Mungkin dia marah, mungkin dia kesal. Tapi dia tak peduli dengan itu. Denganku dia tak akan pernah peduli karena dari a
“Janji apa yang kau punya? Apa yang membuatmu sampai seperti ini? Apa yang sebenarnya terjadi sampai kau melakukan ini padaku? Apa yang belum kau beritahu padaku?” tanya Lucas merasa frustasi.“Kebenaran kenapa aku datang ke rumahmu dan menyamar sebagai pelayan,” jawab Alexa pelan.“Jadi bukan karena ada masalah dengan keluargamu? Bukan karena sedang melarikan diri?” tanya Lucas memastikan dan Alexa menggelengkan kepalanya. “Jadi apa alasan kau masuk ke dalam rumahku?” tanya Lucas penasaran.“Tujuanku satu, mau balas dendam pada Calisto. Aku sudah lama tahu tentang perbuatannya itu, sebelum aku masuk ke dalam rumahmu aku sudah tahu seperti apa Calisto,” tegas Alexa.“Bagaimana bisa kau mengenalnya? Apa sebelumnya kalian punya hubungan?” tanya Lucas.“Tidak, aku tak mengenalnya sebelumnya. Aku juga tak punya hubungan apa-apa dengannya. Tapi aku punya seseorang yang sangat mengenalnya,” lirih Alexa dengan mata yang berkaca-kaca.“Katakan semuanya sekarang, apa yang sebenarnya kau tahu? A
“Maaf,” lirih Alexa.Setelah terdiam cukup lama hanya kata ‘maaf’ yang bisa dikeluarkan oleh Alexa untuk menjawab semua hal yang dikatakan oleh Lucas barusan.“Kenapa? Kenapa harus seperti itu? Kenapa kau akan pergi meninggalkanku lagi? Apa salahku sampai kau harus melakukan itu? Apa aku ada menyakitimu?” tanya Lucas dengan frustasi.Alexa tak pernah melihat Lucas sampai sefrustasi ini sebelumnya. Waktu ia hilang, ia tak bisa melihat bagaimana kacaunya Lucas. Tapi kali ini ia benar-benar melihat bagaimana Lucas sangat kacau begitu tahu ia mau pergi.“Itu bukan salahmu Lucas, bukan,” tegas Alexa.Alexa tak mau Lucas terus menyalahkan dirinya seperti sebelumnya.“Jadi kenapa kau mau pergi meninggalkanku? Apa alasannya?”“Dari mana kau tahu tentang ini? Apakah Edward yang memberitahu semuanya?” tanya Alexa penasaran.“Apakah itu sangat penting?” tanya Lucas marah. “Apakah sepenting itu untuk tahu dari mana aku tahu tentang kepergianmu ini?” tanya Lucas malas.“Ya, itu sangat penting supay
“Hai, kenapa sangat cepat pulangnya?” tanya Alexa terkejut ketika melihat Lucas baru saja masuk ke dalam rumahnya.“Apa aku tak boleh pulang cepat?” tanya Lucas tak bersahabat sambil menatap Edward yang juga ada di sana.“Tapi ini lebih cepat dari biasanya,” jawab Alexa.“Kenapa? Karena kalau aku pulang tak bisa berduaan dengan pria lain?” tanya Lucas sarkas membuat Alexa mengernyitkan keningnya bingung.Alexa merasa aneh dengan sikap Lucas yang tiba-tiba sarkas padanya. Tak ada pelukan hangat, ciuman manis dan sapaan yang menggoda seperti biasanya untuknya. Padahal tadi pagi mereka masih baik-baik saja.“Ada apa denganmu? Apa ada masalah di kantor?” tanya Alexa mencoba mendekati Lucas.Tapi pria itu bergerak mundur dan menghindari Alexa yang mencoba menyentuh lengannya. Lucas memilih duduk di kursi single dan menyandarkan bahunya ke belakang. Ia tak mau duduk di tempat yang sama dengan Alexa.“Kenapa bertanya seperti itu?” tanya Lucas tak suka.“Nada bicaramu aneh, sepertinya moodmu s
“Kau belum menjawabku Baby, apa maksudnya kau tak sendiri?” tanya Lucas lagi di saat Alexa tak menjawab pertanyaan.“Aku memang tak sendiri. Bukankah aku juga berjuang dengan anakku? Dia juga mau bertahan di sana,” kata Alexa sambil mengelus perutnya.“Anak kita Baby,” koreksi Lucas yang tak suka mendengar Alexa hanya menyebutkan itu anaknya sendiri. Padahal ia turut serta bekerjasama dalam membuat anak mereka. “Apa pria itu bersamamu juga?” tanya Lucas membuat Alexa menoleh.“Pria siapa maksudmu?” tanya Alexa.“Pria yang selalu ada bersamamu itu dan yang mengaku sebagai sahabatmu,” jawab Lucas dengan ogah-ogahan.“Namanya Edward, Lucas. Jangan memanggilnya seperti itu, dia mempunyai nama,” kata Alexa menegur Lucas.“Ya, dia. Apakah kau bersamanya? Kau bilang tak sendiri, maksudmu adalah dia, ‘kan? Kau tak berjuang sendiri karena ada pria itu bersamamu?” tanya Lucas tak suka membuat Alexa menghela napasnya kasar karena tahu mereka akan bertengkar karena Edward.“Aku tak mau membahasny
Alexa tersenyum mendengarnya, mendapat pujian dari Lucas membuat Alexa senang.“Aku sudah tidak tahan Baby,” lirih Lucas sambil menyesap dan terus bermain di kedua payudara Alexa yang ranum, padat dan besar itu.Puncaknya yang tebal membuat Lucas sangat suka untuk mengulumnya dan bermain di sana.“Ahhh, Lucas. Lakukan apa yang kau inginkan Lucas,” kata Alexa menggoda Lucas yang sudah membuka akses untuk Lucas bisa masuk.Alexa menaikkan kedua kakinya ke atas dan membukanya dengan lebar.“Kau sangat menggoda, Baby,” serak Lucas yang langsung memasukkan kejantanannya ke dalam liang kewanitaan Alexa yang sudah basah.Kali ini Lucas tak melakukan pemanasan dengan lama, karena ia langsung saja memasukkan ke dalam liang yang begitu disukainya itu. Alexa sangat sudah di bakar oleh gairah juga sama seperti Lucas.“Ahhhh, Lucas! Arghhhh Faster please! Akhhh!” erang Alexa membuat suasana menjadi lebih panas.Entah kenapa kali ini Alexa terlihat sangat agresif dari pada sebelumnya. Alexa begitu
“Baby! Aku punya kabar baik untukmu!” teriak Lucas yang datang dengan berlari.Pria itu baru saja pulang dan langsung saja mencari Alexa. Wanita itu yang berada di kamar baru saja selesai mandi terkejut dengan kehadiran Lucas. Alexa duduk di depan meja rias langsung saja dipeluk oleh Lucas.“Kabar baik apa?” tanya Alexa bingung.Lucas berlutut di lantai sambil menggenggam tangan Alexa.“Daddy sudah berhasil ditangkap, rencana kita sudah berhasil. Akhirnya misi kita selesai membawa Daddy mendapatkan hukumnya,” kata Lucas dengan semangat.“Benarkah?” tanya Alexa dengan raut senang dan mata berbinar.“Ya, aku sendiri yang melihatnya langsung. Aku ikut membawa Daddy ditangkap, sekarang kita tak perlu lagi khawatir. Sedikit lagi semuanya selesai, tinggal menunggu putusan maka semuanya selesai. Sakit hatimu dan sakit hatiku akan terbalas, dia tak akan lagi bisa menghirup udara dengan bebas. Aku akan pastikan hukumannya akan sebanding dengan perbuatannya,” tegas Lucas.“Aku tak sabar menanti