Share

Chapter 49

Author: Scorpio_Girl
last update Last Updated: 2025-01-18 22:38:37

"Ngaco," sangkal Adnessa. Sebenarnya ia sudah tahu bagaimana perasaan Revan kepadanya. Beberapa hari lalu, pria itu juga sudah mengakui perasaannya dengan terang terangan, bukan hanya di depannya, Revan juga mengakui perasaannya di depan Axcel. Hanya saja, ia belum berani untuk bercerita kepada dua sahabatnya ini. Mengingat, Laluna yang begitu tergila-gila dengan Revan, meskipun tidak sampai segila Devita yang sampai menyerang orang lain, Adnessa tetap merasa khawatir reaksinya akan berlebihan dan mungkin menyakitkan.

Suasana di pollroom seketika berubah menjadi tegang, setelah pertandingan antara Revan dan Samudra dimulai. Sorak sorai kecil dari beberapa penonton yang tertarik dengan taruhan tersebut menambah intensitas pertandingan. Belum sampai 10 menit permainan itu dimulai, Adnessa sudah merasa tidak enak untuk menyaksikannya. Ia melihat bagaimana Revan dan Samudra saling beradu strategi dan kekuatan dengan tatapan yang serius dan fokus. Ia tidak suka melihat mereka berdua bersai
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Terjerat Pesona Kakak Tiriku   Chapter 50 (Mahasiswi tidak tau diri)

    Setelah semua acara yang seharusnya ia gunakan untuk bersenang-senang dengan dua sahabatnya, kini berantakan akibat ulah Axcel dan Revan, ditambah lagi Laluna dan Fransisca yang kini mencurigai hubungan di antara dirinya dan Axcel, kakak tirinya. Adnessa merasa semakin tertekan dan bingung."Jangan-jangan…" ucap Fransisca, menggantung kalimatnya, menciptakan suasana yang semakin menegangkan. Ia menatap ke arah Adnessa dengan segudang teka-teki dari sorot matanya. Entah apa yang dipikirkannya, Adnessa bisa merasakan bahwa Fransisca sedang mencoba menyusun kepingan-kepingan informasi yang ia dapatkan untuk menarik sebuah kesimpulan.Tiba-tiba, suara deru napas terdengar dari belakang Adnessa. "Ness, kenapa kamu meninggalkan saya?" tanya Revan dengan napas tersenggal-senggal, menandakan ia baru saja berlari. Diikuti oleh Axcel yang berjalan di belakangnya dengan langkah pasti dan penuh wibawa, kontras dengan Revan yang terlihat panik.Revan sangat panik setelah memenangkan taruhan biliar

    Last Updated : 2025-01-20
  • Terjerat Pesona Kakak Tiriku   Chapter 51 (Ini bencana?!)

    "Hoammm," Adnessa meregangkan otot-otot tubuhnya setelah beberapa jam beristirahat dengan nyenyak. Mengingat hari ini adalah weekend, waktu yang tepat untuknya bersantai dan memanjakan diri setelah beberapa hari menghabiskan sebagian besar waktunya untuk kuliah dan juga memikirkan tentang Revan dan Axcel. Ia merasa perlu melepaskan penat dan mengisi kembali energinya.Perlahan, Adnessa menurunkan kakinya dari ranjang yang empuk sembari menjedai simpel rambut panjangnya yang tergerai sedikit berantakan. Ia melangkahkan kakinya menuju kamar mandi yang berada di dalam kamarnya, membersihkan wajahnya dengan air segar serta menggosok gigi sebelum akhirnya keluar dari kamar dan memulai aktivitas paginya."Bau apa ini?!" Adnessa yang baru saja keluar dari kamar, sedikit penasaran dengan aroma sedap yang menyeruak hingga ke lantai dua rumahnya. Aroma itu sangat menggugah selera dan berhasil membuat cacing-cacing di perutnya meronta-ronta minta diisi. Ia merasa perutnya tiba-tiba lapar.Adness

    Last Updated : 2025-01-21
  • Terjerat Pesona Kakak Tiriku   Chapter 52 (Terungkapnya hubungan Adnessa dan Axcel)

    "Ehemm," suara berat Axcel menyadarkan Adnessa yang hampir terlena oleh pesona Revan. Gadis itu berdiri tersudut di meja dapur itu karena ulah Revan yang tiba-tiba mencondongkan tubuh ke arahnya dengan niat meletakkan beberapa buah jeruk di atas meja yang di belakangi olehnya. Entah kenapa, jantung Adnessa jadi berdebar-debar tidak beraturan, ia memegang dadanya tanpa sadar dengan tatapan mata yang masih terfokus pada Revan. Adnessa mengedipkan matanya beberapa kali, segera ia bergeser untuk memberi jarak antara dirinya dan Revan yang terlalu dekat. "P-pak Revan tunggu saja di meja makan!" sahutnya sedikit gugup. Suaranya terdengar gemetar, dan pipinya memerah. Revan mengangguk, ia tersenyum sekilas ke arah Adnessa sebelum meninggalkan ruangan. Menyisakan aroma maskulinnya yang semakin menguar setelah berkeringat. "Kamu menyukainya, Ness?!" tanya Axel tiba-tiba, yang berdiri di samping Adnessa. Menatap gadis kesayangannya itu dengan perasaan campur aduk. "Hah?" binggung Adnessa yan

    Last Updated : 2025-02-02
  • Terjerat Pesona Kakak Tiriku   Chapter 53 (Kesalahpahaman)

    Axel memegang pipinya yang terasa sedikit kebas setelah mendapat tamparan dari sang ayah, Jhonatan. "Papa senang, akhirnya kamu memiliki seorang kekasih," ucap Jhonatan dengan suara yang terdengar seperti menahan kekesalan, ia menatap putranya itu dengan tatapan penuh kilat amarah. "Tapi tidak dengan adik kamu seperti ini?" lanjutnya dengan suara yang semakin rendah, entah bagaimana kekecewaannya mengetahui kebenaran hubungan antara putranya dengan Adnessa, yang berstatus sebagai saudara tirinya."Axel tahu ini salah, Pa," aku Axel dengan nada rendah, mengakui perbuatannya. "Tapi apa yang salah dengan hubungan kita? Kita saling mencintai, Pa. Tidak ada yang menginginkan hubungan seperti ini, tapi apa daya kami?!" lanjutnya, ia masih saja kekeh dengan hubungannya itu.PLAKKK.Lagi-lagi, wajah tampan Axel harus menerima tamparan dari ayahnya. Bahkan pipi kirinya terlihat sedikit lebam dan memar di sudut bibirnya. Axel menerima semua itu, mengerti kekesalan ayahnya tanpa ingin melawan se

    Last Updated : 2025-02-04
  • Terjerat Pesona Kakak Tiriku   Chapter 54 (Kesalahpahaman part 2)

    Axcel mengangkat tangannya, menghentikan Adnessa yang hendak bicara. Hembusan nafasnya berat, beban masalah hari ini terlalu menyesakkan. Ia tak sanggup lagi mendengar penjelasan Adnessa, yang mungkin hanya akan menambah luka di hatinya. Ia memilih pergi, mencari ketenangan sejenak."Apa aku keterlaluan?!" batin Adnessa panik, menatap punggung Axcel yang menjauh. Ia belum sempat menjelaskan apapun, dan kini Axcel pasti salah paham padanya. Niat mengejar Axcel urung. "Mungkin dia butuh waktu sendiri," gumamnya."Kalau begitu...kalian cepat resmikan hubungan kalian!" suara Jhonatan bagai petir di siang bolong, mengejutkan Adnessa."Apa?!" Adnessa terkejut bukan main. Perkataan Jhonatan jauh dari harapannya. "Pa...ini tidak seperti itu, Papa salah paham tentang kami!" ucap Adnessa gugup.Revan, yang sedari tadi memperhatikan Adnessa, tersenyum tipis. "Iya, Om. Kami juga tidak terburu-buru," timpalnya, berusaha membantu Adnessa. Revan tahu, hatinya belum berlabuh di hati gadis di sampingny

    Last Updated : 2025-02-05
  • Terjerat Pesona Kakak Tiriku   Chapter 55 (Tiba-tiba bertunangan)

    Lampu-lampu kristal mewah memancarkan cahaya hangat, menerangi ballroom megah tempat pesta perjamuan diadakan. Gaun-gaun malam gemerlapan dan jas-jas mahal bertebaran di antara tamu undangan. Aroma parfum mahal dan hidangan lezat bercampur menjadi satu, menciptakan suasana yang memabukkan.Axcel keluar dari mobilnya, tatapannya langsung mencari sosok Adnessa. Jantungnya berdebar lebih kencang dari biasanya. Ia merindukan senyumnya, tawanya, sentuhannya. Namun, bayangan Revan dan Adnessa soretadi tiba-tiba muncul di benaknya, membuat hatinya mencelos.Tak lama kemudian, sebuah mobil mewah berhenti di depan pintu masuk. Adnessa keluar dari mobil, anggun dan mempesona dalam balutan gaun malam berwarna merah marun. Rambutnya yang tergerai indah, dihiasi dengan jepit berlian yang berkilauan. Axcel tidak bisa menahan untuk tidak menatapnya.Mata mereka bertemu. Waktu seolah berhenti. Ada kerinduan yang dalam di mata Adnessa, namun juga ada keraguan dan ketakutan. Axcel tahu, ada sesuatu yan

    Last Updated : 2025-02-06
  • Terjerat Pesona Kakak Tiriku   Chapter 56 (Apakah ini akhir dari hubungan kita?)

    Erika tersenyum penuh kemenangan, matanya berbinar-binar puas. "Bagaimana, Adnessa? Hubungan kita sudah jelas, bukan?" ucapnya, suaranya penuh kemenangan sambil menyentuh lengan Axcel yang masih terdiam membeku. Sentuhan itu terasa seperti sengatan listrik bagi Axcel, membuatnya semakin muak dengan tingkah Erika. "Apa kamu tidak malu? Jika hubungan kalian terungkap, bukannya kamu akan mendapat predikat pelakor? Apa kamu tidak malu?!" Erika terus menyerang, kata-katanya bagaikan pisau yang menusuk jantung Adnessa, membuatnya sesak dan terluka."Tutup mulutmu, Erika!" geram Axcel, matanya berkilat marah. Ia tidak tahan lagi mendengar hinaan Erika terhadap Adnessa. Dengan kasar, ia melepaskan cengkeraman tangan Erika dari lengannya, seolah sentuhan wanita itu adalah racun yang menjijikkan. Erika tidak gentar, justru semakin menjadi-jadi, menciptakan keributan yang menarik perhatian seluruh pasang mata yang hadir di acara itu. Bisikan-bisikan mulai terdengar, orang-orang saling berpandang

    Last Updated : 2025-02-08
  • Terjerat Pesona Kakak Tiriku   Chapter 57 (Menyerah?!)

    Baru saja Axcel merasa lega, mengetahui masalah Adnessa dan Revan waktu itu hanya sebuah kesalahpahaman. Kini justru sudah muncul masalah baru lagi yang menghantam hubungannya dengan Adnessa. 'Apa Tuhan benar-benar tidak merestui kami?' batin Axcel merasa gusar, bimbang antara nama baik keluarga atau perasaannya.'Tidak, saya tidak bisa seperti ini!' batin Axcel, menguatkan dirinya. Di tengah langkahnya bersama Erika menuju panggung pertunangan, tiba-tiba Axcel menghentikan langkahnya dan menoleh ke arah Adnessa yang sedari tadi masih berdiri di tempatnya, membuat Erika bertanya-tanya."Ada apa, Xel?" tanya Erika dengan kening berkerut, tangannya tidak lepas dari lengan Axcel.Tanpa menjawab pertanyaan Erika, Axcel melepaskan dengan kasar tangan Erika yang berada di lengannya, sebelum kembali melangkah menghampiri Adnessa."Ness ... Apa kamu mau berjuang bersama saya?!" tanya Axcel yang sangat mengejutkan, ketika ia sudah berdiri tepat di depan AdnessaMata sayu Adnessa seketika membu

    Last Updated : 2025-02-09

Latest chapter

  • Terjerat Pesona Kakak Tiriku   Chapter 71 (Filosofi laut?!)

    Akhirnya Axcel melepaskan cekikannya di leher Erika, setelah gadis itu mengatakan sesuatu yang kembali membuatnya bimbang. Kata-kata Erika tadi seperti belati yang menusuk langsung ke jantungnya, membuatnya kehilangan kendali atas amarahnya."Uhuk uhuk uhukkkk," Erika memegang lehernya yang terasa sakit, bekas cekikan Axcel membekas merah di sana. Ia terbatuk-batuk, berusaha mengisi paru-parunya dengan udara sebanyak mungkin. Matanya menatap Axcel dengan campuran rasa takut dan kemenangan.Sedangkan Axcel, ia segera melangkah pergi dari tempat itu, membawa pikirannya yang kalut untuk menenangkan diri. Ia merasa seperti berada di labirin yang gelap, tidak tahu jalan keluar. Ia harus mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi, dan siapa yang bermain-main dengannya.Sedangkan Axcel, ia segera melangkah pergi dari tempat itu, membawa pikirannya yang kalut untuk menenangkan diri. Ia merasa seperti berada di labirin yang gelap, tidak tahu jalan keluar. Ia harus mencari tahu apa yang sebenarny

  • Terjerat Pesona Kakak Tiriku   Chapter 70 (Sekedar payung)

    Apa aku tidak salah dengar?' Adnessa menatap Revan dengan mata berkaca-kaca, hatinya sedikit terenyuh dengan ketulusan Revan. Ia tidak menyangka Revan akan mengatakan hal itu di depannya, mempertaruhkan persahabatan yang telah lama terjalin demi dirinya, demi melindunginya. Sedangkan selama ini, dirinya seolah terus mempermainkan perasaan Revan yang selalu berkorban untuknya.Axcel terdiam, rahangnya mengeras. Ia merasa terpojok dan tidak berdaya. Ia tidak tahu harus berkata apa lagi. Ia merasa Revan benar-benar serius dengan ucapannya."Lo tidak bisa melakukan ini, Van," ucap Axcel dengan suara lirih, berusaha meyakinkan Revan. "Adnessa adalah milik gue.""Milik lo?" Revan tertawa sinis. "Sejak kapan Adnessa menjadi milik lo? Lo bahkan tidak bisa menjaganya. Lo hanya membuatnya menderita," ucap Revan yang tidak bisa lagi menahan kekesalan dan kekecewaannya, sia-sia dirinya menahan perasaan selama ini, membiarkan Adnessa terus bersama Axcel. Namun, Axcel justru menyia-nyiakannya, tida

  • Terjerat Pesona Kakak Tiriku   Chapter 69 (Antara persahabatan dan cinta)

    Shhhh," desis Axcel, merasakan denyutan tajam yang menghantam kepalanya. Ia mengerjap, kelopak matanya terasa berat, dan pandangannya kabur. Ada sesuatu yang berat menimpa tubuhnya, sesuatu yang hangat dan lembut.Axcel tersentak, matanya melebar saat melihat siapa yang tidur di sampingnya, menindih tubuhnya dengan selimut yang melorot. Erika. Wajahnya pucat, rambutnya berantakan, dan bibirnya sedikit bengkak. Membuat Erika yang tengah terlelap di sampingnya ikut tersentak dan terbangun."Kenapa kamu bisa ada di sini?" tanya Axcel dengan suara serak, tenggorokannya terasa kering. Penampilannya sangat berantakan, kemejanya kusut, dan matanya merah menatap Erika dengan tatapan dingin dan penuh pertanyaan.Erika menarik selimut yang sedikit melorot, membenarkannya untuk menutupi tubuhnya yang telanjang. Sebelum ia mengangkat wajahnya, menatap mata Axcel dengan intensitas yang membuat bulu kuduk Axcel meremang, "Kamu jahat sekali, Axcel," sahutnya, menjawab pertanyaan Axcel dengan nada le

  • Terjerat Pesona Kakak Tiriku   Chapter 68 (Awal kehancuran 18+)

    Plakk.Revan menepuk pelan uluran tangan sahabatnya ke arah Adnessa, "Apa-apaan syarat seperti itu?" ucapnya sedikit cemburu. Ia merasa tidak suka melihat Aldynata menggoda Adnessa.Aldynata mengedikkan bahunya mendengar pertanyaan Revan, seolah acuh tak acuh dengan sahabatnya itu yang hampir terbakar cemburu. Dengan sengaja, Aldynata justru kembali mengulurkan tangannya ke arah Adnessa, seolah menantang Revan."Ha-hanya berdansa saja, kan?!" tanya Adnessa terbata, sedikit ada keraguan di hatinya untuk menerima uluran tangan Aldynata. Ia merasa tidak nyaman dengan situasi ini.Revan yang melihat itu mendengus kesal. Sebelum semuanya terlambat, dengan cepat Revan menerima uluran tangan Aldynata yang sebenarnya pria itu tunjukkan untuk Adnessa. Ia tidak ingin Adnessa berdansa dengan Aldynata.Adnessa dan Aldynata seketika menatap aneh ke arah Revan. Mereka berdua merasa bingung dengan tindakan Revan yang tiba-tiba.Aldynata segera menarik tangannya kembali, "Gue gak suka bambu, ya, anyi

  • Terjerat Pesona Kakak Tiriku   Chapter 67 (Tragedi kamar 069

    Axcel menarik tangan Erika yang ia sangka Adnessa itu ke dalam pelukannya, ia memeluknya dengan sangat erat. Ia merasa sangat merindukan Adnessa, dan ia ingin merasakan kehangatan dan kenyamanan yang hanya bisa diberikan oleh Adnessa.Sedangkan Erika, ia terkejut mendengar Axcel memanggil nama Adnessa. Ia merasa sangat marah dan cemburu. Ia tidak menyangka Axcel akan memikirkan Adnessa di saat seperti ini."Aku di sini, Xel," ucap Erika dengan suara lembut, berusaha menenangkan Axcel. Ia ingin Axcel melihatnya, bukan Adnessa. Ia ingin Axcel melupakan Adnessa dan mencintainya.Axcel menggelengkan kepalanya, "Bukan kamu, Ness," ucapnya dengan suara serak. "Aku merindukanmu." Ia memeluk Erika semakin erat, berharap ia bisa merasakan kehadiran Adnessa.Erika mengepalkan tangannya, menahan amarah yang membara di dadanya. Ia merasa sangat terhina dan direndahkan. Ia tidak menyangka Axcel akan begitu mencintai Adnessa, meskipun mereka sudah berpisah."Axcel, aku di sini," ucap Erika lagi, be

  • Terjerat Pesona Kakak Tiriku   Chapter 66 (Dosen Andalan)

    Adnessa melangkahkan kakinya mundur beberapa langkah, melihat Axcel berdiri di depannya. Perasaannya seketika berubah menjadi campur aduk. Ia menatap was-was ke sekeliling Axcel, mencari seseorang yang mungkin saja ikut hadir bersamanya. Dirinya benar-benar sudah tidak ingin ikut terlibat dalam masalah Axcel dan Erika lagi."Ada apa?" tanya Axcel, melihat Adnessa menatap aneh ke arahnya. Axcel yang merasa khawatir, spontan menyentuh lengan Adnessa, mencoba untuk mengikis jarak dan dinding penghalang yang hadir di antara mereka setelah malam pertunangan itu. Ia merasa Adnessa semakin menjaga jarak dengannya.Merasakan sentuhan Axcel, Adnessa segera menarik tangannya membuat Axcel tersenyum miring dengan tatapan mata yang ikut berubah, sorot mata yang tadinya menyiratkan kekhawatiran seketika berubah menjadi tatapan amarah dan kekecewaan."Aku masih ada urusan," pamit Adnessa sengaja untuk menghindari Axcel, ia tidak ingin lagi membuat masalah. Ia selalu mengingatkan kepada dirinya send

  • Terjerat Pesona Kakak Tiriku   Chapter 65 (Malam perjamuan)

    Revan dan Adnessa terlihat sangat serasi, bahkan baju mereka juga terlihat senada. Baru saja mereka keluar dari mobil, sudah banyak pasang mata yang berlalu lalang di pelataran gedung itu menatap ke arah mereka, tidak sedikit juga yang memuji Adnessa dan Axcel. Revan dengan gagahnya dan auranya yang berkarisma, bersanding dengan gadis cantik dan anggun, tentu saja akan menyita perhatian banyak orang. Apalagi, selama hidupnya baru kali ini Revan membawa seorang gadis datang ke acara resmi seperti ini.Revan memberikan kode agar tangan Adnessa melingkar di lengannya. Ia ingin terlihat seperti pasangan yang serasi dan bahagia di depan semua orang. Meskipun, pada kenyataannya tidak ada hubungan lebih di antara mereka berdua, selain hubungan antara dosen dan mahasiswi."Kenapa, Pak?" tanya Adnessa yang tidak peka, ia justru menatap bingung dan heran ke arah Revan. Ia tidak mengerti apa maksud Revan dengan kode yang diberikan kepadanya."Pegang lengan saya, Ness!" ucap Revan dengan sabar, i

  • Terjerat Pesona Kakak Tiriku   Chapter 64 (Dosen killer yang posesif)

    Revan membawa Adnessa menuju sebuah butik yang cukup terkenal di kotanya. Butik itu sangat besar dengan baju-baju mewah dan elegan yang terpajang sangat indah, membuat Adnessa takjub dengan pemandangan itu. Ia merasa seperti masuk ke dalam dunia mimpi, di mana segala sesuatu terlihat begitu sempurna dan mewah."Kenapa Anda membawa saya kemari, Pak?" tanya Adnessa dengan suara yang sedikit bergetar. Ia masih binggung dengan apa yang sedang terjadi. Revan tersenyum tipis mendengar pertanyaan Adnessa. "Tentu saja untuk memilihkan gaun yang akan kamu kenakan di acara nanti malam!" Sahut Revan dengan entengnya, seolah-olah apa yang ia lakukan adalah hal yang biasa saja."Tidak mungkin juga kan, kita makan di sini. Ini butik, bukan restoran, Ness," lanjut Revan menggoda Adnessa, ia terkekeh pelan melihat ekspresi Adnessa yang menurutnya begitu menggemaskan. Ia suka melihat Adnessa yang terlihat bingung dan salah tingkah seperti ini.'Yang bilang ini restoran juga siapa? Orang kayak gini, k

  • Terjerat Pesona Kakak Tiriku   Chapter 63 (Rencana buruk Erika)

    Rencananya untuk menemui Axcel di kantor pria itu akhirnya gagal, dan Erika memutuskan untuk pulang dengan hati yang penuh amarah dan dendam. Namun, di tengah perjalanan, entah kenapa ia teringat dengan sebuah rencana yang akan membantunya untuk bersatu dengan Axcel. Rencana yang licik dan berbahaya, tapi ia merasa tidak punya pilihan lain."Apa aku harus menggunakan cara itu?" gumam Erika, mempertimbangkan ide yang baru saja muncul di otaknya. Ia tahu rencana ini sangat berisiko, tapi ia sudah tidak tahan lagi dengan penolakan Axcel. Ia ingin memiliki Axcel seutuhnya, dan ia akan melakukan apa saja untuk mendapatkannya.Tiba-tiba Erika teringat dengan seseorang yang bisa membantunya mewujudkan rencana ini. Matanya berbinar dan segera ia mengambil ponselnya untuk menghubungi orang itu."Selamat siang, Nona Erika! Apa ada sesuatu yang bisa saya bantu?" terdengar suara seorang pria dari balik panggilan itu, membuat Erika tersenyum miring. Ia sudah menemukan orang yang tepat untuk memban

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status