Beranda / Young Adult / Terjerat Pesona Kakak Tiriku / Chapter 43 (Terang-terangan, pengakuan Revan)

Share

Chapter 43 (Terang-terangan, pengakuan Revan)

Penulis: Scorpio_Girl
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-12 21:10:09

Revan tidak menunjukkan ekspresi yang berarti setelah mendengar kalimat Erika. Ia hanya menoleh perlahan, mengalihkan pandangannya dari Erika ke Axcel, lalu ke Adnessa, dan kembali lagi ke Axcel. Matanya mengamati mereka berdua dengan seksama, mencoba membaca raut wajah dan bahasa tubuh mereka. Ternyata, dugaanku selama ini benar, batin Revan, sebuah kekecewaan yang dalam menyentuh hatinya, meskipun ia berusaha keras untuk tidak menunjukkannya. Ia sudah lama mencurigai ada sesuatu yang lebih dari sekadar persaudaraan di antara Axcel dan Adnessa, dan kini Erika telah mengkonfirmasi dugaannya tersebut.

"Gue bisa jelasin ini semua, Van!" ucap Axcel memecah keheningan yang mulai terasa menyesakkan. Ia merasa tatapan Revan padanya begitu intens dan sulit diartikan, membuatnya merasa bersalah dan ingin segera menjelaskan duduk perkaranya.

Revan menaikkan sebelah alisnya, sebuah gerakan yang familiar dan sering ia lakukan saat ia merasa tidak percaya atau meremehkan sesuatu. Pria berparas ta
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Terjerat Pesona Kakak Tiriku   Chapter 44 (Cinta segi tiga?)

    Revan dan Axcel terlihat antusias, meskipun dengan cara yang berbeda, menunggu jawaban Adnessa setelah Revan melempar pertanyaan yang membingungkan dan sekaligus mengejutkan tersebut. Revan menatap Adnessa dengan tatapan penuh harap, sementara Axcel menatapnya dengan campuran cemas dan pasrah.Bagaimana ini? Adnessa terlihat sangat bimbang, pikirannya berkecamuk. Ia takut jika keputusannya akan menyakiti salah satu di antara mereka. Mengingat persahabatan yang terjalin erat di antara Revan dan Axcel, ia juga tidak ingin membuat keputusan yang pada akhirnya menciptakan selisih paham dan menghancurkan tali persahabatan yang begitu berharga bagi keduanya. Ia merasa terjebak di antara dua pilihan yang sulit.Angin yang berhembus di halaman kediaman Hansel sore itu, membawa serta aroma dedaunan dan tanah basah, seolah ikut merasakan situasi dramatis yang tengah terjadi. Rambut Adnessa yang tergerai indah, kini terlihat sedikit berantakan tersapu angin, menambah kesan rapuh pada dirinya. Ad

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-13
  • Terjerat Pesona Kakak Tiriku   Chapter 45 (Cinta segi tidak beraturan)

    "Jangan bercanda, Dy," sahut Revan mendengar kalimat yang baru saja diucapkan Aldy. Ia tertawa kaku, tawanya terdengar dipaksakan, dan tatapannya seolah memberi peringatan halus kepada sahabatnya itu untuk tidak meneruskan leluconnya. Ada nada tidak suka yang tersirat dalam tawanya."Tidak lucu jika kita semua menyukai gadis yang sama," timpal Axcel dengan nada lebih serius, menatap Aldy dengan tatapan antara menyelidik dan tidak percaya. Ia mencoba membaca ekspresi Aldy, mencari tahu apakah sahabatnya itu benar-benar serius dengan ucapannya."Pffftttttt, bagaimana jika gue jatuh cinta sejak pandangan pertama?" tanya Aldy dengan senyuman yang mengembang di wajahnya. Senyumnya terlihat tulus, namun ada sedikit misteri di matanya yang membuat Axcel dan Revan sedikit bingung. Dari cara berbicara Aldy saat ini, mereka berdua tidak bisa memastikan apakah ini hanya sebuah lelucon atau sahabatnya itu benar-benar menyukai Adnessa.Revan tertawa lagi, kali ini tawanya terdengar lebih lepas, me

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-14
  • Terjerat Pesona Kakak Tiriku   Chapter 46 (Bersama dua pria menjengkelkan)

    "Ngapain lo di situ, Van?" Axcel yang baru saja selesai mandi dan bersiap turun ke lantai bawah untuk makan malam, terkejut setelah membuka pintu kamarnya dan melihat Revan berdiri tepat di depan pintu kamar Adnessa dengan wajah yang terlihat cemas. Ia mengerutkan kening, bingung dengan kehadiran sahabatnya di sana.Sebenarnya, bukan cemas yang sepenuhnya tepat untuk menggambarkan ekspresi Revan. Lebih tepatnya, ia gelisah. Revan sedari tadi menunggu Adnessa di depan pintu kamarnya, berharap gadis itu segera keluar. Namun, karena Adnessa tak kunjung keluar, Revan menjadi tidak sabar dan khawatir. Ia sangat ingin membuka pintu itu dan memastikan keadaan Adnessa baik-baik saja, tetapi ia ragu, takut dianggap terlalu lancang dan melanggar privasi gadis itu. "Kenapa sedari tadi Adnessa tidak kunjung keluar, Xel?" tanya Revan dengan nada khawatir yang bercampur dengan rasa penasaran.Axcel menjadi sedikit cemas mendengar kalimat Revan. Ia pun ikut merasa khawatir dengan Adnessa. Tanpa berp

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-15
  • Terjerat Pesona Kakak Tiriku   Chapter 47 (Poolroom)

    "Kalian serius mau ikut?" tanya Adnessa kepada Axcel dan Revan, dengan nada yang masih tidak percaya bahwa dua orang itu benar-benar mengikutinya sampai ke tempat ini. Ia menatap mereka berdua dengan tatapan menyelidik, mencoba memastikan bahwa mereka tidak sedang bercanda.Axcel dan Revan mengangguk bersamaan, dengan wajah yang terlihat sedikit kelelahan karena berlari kecil mengikuti langkah Adnessa yang cukup cepat. Mereka berdua memasang senyum meyakinkan, menunjukkan bahwa mereka serius dengan keinginan mereka untuk ikut.Adnessa menghela napas panjang, merasa sedikit pasrah dengan situasi ini. 'Kira-kira, kekacauan apa lagi yang akan mereka buat nanti?' batinnya, dengan sedikit rasa khawatir membayangkan kemungkinan-kemungkinan yang bisa terjadi dengan kehadiran dua pria ini di poolroom. Ia mengalihkan pandangannya dari Axcel dan Revan dan menatap ke arah gedung di depannya.Ingin rasanya Adnessa menolak kedua pria ini agar tidak ikut dengannya. Ia merasa kehadiran mereka hanya

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-16
  • Terjerat Pesona Kakak Tiriku   Chapter 48 (Berada diantara tiga pria sekaligus)

    "Lo siapa?" tanya pria itu dengan nada tidak senang, tidak terima melihat Axcel menghalangi niatnya untuk mendekati Adnessa. Ia menatap Axcel dengan tatapan menantang, merasa harga dirinya diinjak."Saya?" tanya Axcel dengan senyum miring yang memperlihatkan sedikit ejekan, seraya menunjuk ke arah dirinya sendiri dengan ekspresi seolah menahan tawa. Ia merasa geli dengan keberanian pria itu yang mencoba mendekati Adnessa di depannya.'Aduh,' Adnessa mulai berkeringat dingin, jantungnya berdebar tidak karuan. Ia merasa sangat khawatir jika Axcel lepas kendali dan mengatakan hubungan mereka yang sesungguhnya di depan umum. Ia melirik Laluna dan Fransisca sekilas, melihat ekspresi bingung mereka. 'Apa yang akan mereka pikirkan nanti?' batinya cemas, membayangkan reaksi kedua sahabatnya jika mengetahui hubungannya dengan Axcel."Stop, minggir!" ucap Revan dengan nada tenang namun tegas. Ia dengan santainya berjalan di antara Axcel dan pria itu, seolah memberikan jarak agar mereka semakin b

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-17
  • Terjerat Pesona Kakak Tiriku   Chapter 49

    "Ngaco," sangkal Adnessa. Sebenarnya ia sudah tahu bagaimana perasaan Revan kepadanya. Beberapa hari lalu, pria itu juga sudah mengakui perasaannya dengan terang terangan, bukan hanya di depannya, Revan juga mengakui perasaannya di depan Axcel. Hanya saja, ia belum berani untuk bercerita kepada dua sahabatnya ini. Mengingat, Laluna yang begitu tergila-gila dengan Revan, meskipun tidak sampai segila Devita yang sampai menyerang orang lain, Adnessa tetap merasa khawatir reaksinya akan berlebihan dan mungkin menyakitkan.Suasana di pollroom seketika berubah menjadi tegang, setelah pertandingan antara Revan dan Samudra dimulai. Sorak sorai kecil dari beberapa penonton yang tertarik dengan taruhan tersebut menambah intensitas pertandingan. Belum sampai 10 menit permainan itu dimulai, Adnessa sudah merasa tidak enak untuk menyaksikannya. Ia melihat bagaimana Revan dan Samudra saling beradu strategi dan kekuatan dengan tatapan yang serius dan fokus. Ia tidak suka melihat mereka berdua bersai

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-18
  • Terjerat Pesona Kakak Tiriku   Chapter 50 (Mahasiswi tidak tau diri)

    Setelah semua acara yang seharusnya ia gunakan untuk bersenang-senang dengan dua sahabatnya, kini berantakan akibat ulah Axcel dan Revan, ditambah lagi Laluna dan Fransisca yang kini mencurigai hubungan di antara dirinya dan Axcel, kakak tirinya. Adnessa merasa semakin tertekan dan bingung."Jangan-jangan…" ucap Fransisca, menggantung kalimatnya, menciptakan suasana yang semakin menegangkan. Ia menatap ke arah Adnessa dengan segudang teka-teki dari sorot matanya. Entah apa yang dipikirkannya, Adnessa bisa merasakan bahwa Fransisca sedang mencoba menyusun kepingan-kepingan informasi yang ia dapatkan untuk menarik sebuah kesimpulan.Tiba-tiba, suara deru napas terdengar dari belakang Adnessa. "Ness, kenapa kamu meninggalkan saya?" tanya Revan dengan napas tersenggal-senggal, menandakan ia baru saja berlari. Diikuti oleh Axcel yang berjalan di belakangnya dengan langkah pasti dan penuh wibawa, kontras dengan Revan yang terlihat panik.Revan sangat panik setelah memenangkan taruhan biliar

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-20
  • Terjerat Pesona Kakak Tiriku   Chapter 51 (Ini bencana?!)

    "Hoammm," Adnessa meregangkan otot-otot tubuhnya setelah beberapa jam beristirahat dengan nyenyak. Mengingat hari ini adalah weekend, waktu yang tepat untuknya bersantai dan memanjakan diri setelah beberapa hari menghabiskan sebagian besar waktunya untuk kuliah dan juga memikirkan tentang Revan dan Axcel. Ia merasa perlu melepaskan penat dan mengisi kembali energinya.Perlahan, Adnessa menurunkan kakinya dari ranjang yang empuk sembari menjedai simpel rambut panjangnya yang tergerai sedikit berantakan. Ia melangkahkan kakinya menuju kamar mandi yang berada di dalam kamarnya, membersihkan wajahnya dengan air segar serta menggosok gigi sebelum akhirnya keluar dari kamar dan memulai aktivitas paginya."Bau apa ini?!" Adnessa yang baru saja keluar dari kamar, sedikit penasaran dengan aroma sedap yang menyeruak hingga ke lantai dua rumahnya. Aroma itu sangat menggugah selera dan berhasil membuat cacing-cacing di perutnya meronta-ronta minta diisi. Ia merasa perutnya tiba-tiba lapar.Adness

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-21

Bab terbaru

  • Terjerat Pesona Kakak Tiriku   Chapter 71 (Filosofi laut?!)

    Akhirnya Axcel melepaskan cekikannya di leher Erika, setelah gadis itu mengatakan sesuatu yang kembali membuatnya bimbang. Kata-kata Erika tadi seperti belati yang menusuk langsung ke jantungnya, membuatnya kehilangan kendali atas amarahnya."Uhuk uhuk uhukkkk," Erika memegang lehernya yang terasa sakit, bekas cekikan Axcel membekas merah di sana. Ia terbatuk-batuk, berusaha mengisi paru-parunya dengan udara sebanyak mungkin. Matanya menatap Axcel dengan campuran rasa takut dan kemenangan.Sedangkan Axcel, ia segera melangkah pergi dari tempat itu, membawa pikirannya yang kalut untuk menenangkan diri. Ia merasa seperti berada di labirin yang gelap, tidak tahu jalan keluar. Ia harus mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi, dan siapa yang bermain-main dengannya.Sedangkan Axcel, ia segera melangkah pergi dari tempat itu, membawa pikirannya yang kalut untuk menenangkan diri. Ia merasa seperti berada di labirin yang gelap, tidak tahu jalan keluar. Ia harus mencari tahu apa yang sebenarny

  • Terjerat Pesona Kakak Tiriku   Chapter 70 (Sekedar payung)

    Apa aku tidak salah dengar?' Adnessa menatap Revan dengan mata berkaca-kaca, hatinya sedikit terenyuh dengan ketulusan Revan. Ia tidak menyangka Revan akan mengatakan hal itu di depannya, mempertaruhkan persahabatan yang telah lama terjalin demi dirinya, demi melindunginya. Sedangkan selama ini, dirinya seolah terus mempermainkan perasaan Revan yang selalu berkorban untuknya.Axcel terdiam, rahangnya mengeras. Ia merasa terpojok dan tidak berdaya. Ia tidak tahu harus berkata apa lagi. Ia merasa Revan benar-benar serius dengan ucapannya."Lo tidak bisa melakukan ini, Van," ucap Axcel dengan suara lirih, berusaha meyakinkan Revan. "Adnessa adalah milik gue.""Milik lo?" Revan tertawa sinis. "Sejak kapan Adnessa menjadi milik lo? Lo bahkan tidak bisa menjaganya. Lo hanya membuatnya menderita," ucap Revan yang tidak bisa lagi menahan kekesalan dan kekecewaannya, sia-sia dirinya menahan perasaan selama ini, membiarkan Adnessa terus bersama Axcel. Namun, Axcel justru menyia-nyiakannya, tida

  • Terjerat Pesona Kakak Tiriku   Chapter 69 (Antara persahabatan dan cinta)

    Shhhh," desis Axcel, merasakan denyutan tajam yang menghantam kepalanya. Ia mengerjap, kelopak matanya terasa berat, dan pandangannya kabur. Ada sesuatu yang berat menimpa tubuhnya, sesuatu yang hangat dan lembut.Axcel tersentak, matanya melebar saat melihat siapa yang tidur di sampingnya, menindih tubuhnya dengan selimut yang melorot. Erika. Wajahnya pucat, rambutnya berantakan, dan bibirnya sedikit bengkak. Membuat Erika yang tengah terlelap di sampingnya ikut tersentak dan terbangun."Kenapa kamu bisa ada di sini?" tanya Axcel dengan suara serak, tenggorokannya terasa kering. Penampilannya sangat berantakan, kemejanya kusut, dan matanya merah menatap Erika dengan tatapan dingin dan penuh pertanyaan.Erika menarik selimut yang sedikit melorot, membenarkannya untuk menutupi tubuhnya yang telanjang. Sebelum ia mengangkat wajahnya, menatap mata Axcel dengan intensitas yang membuat bulu kuduk Axcel meremang, "Kamu jahat sekali, Axcel," sahutnya, menjawab pertanyaan Axcel dengan nada le

  • Terjerat Pesona Kakak Tiriku   Chapter 68 (Awal kehancuran 18+)

    Plakk.Revan menepuk pelan uluran tangan sahabatnya ke arah Adnessa, "Apa-apaan syarat seperti itu?" ucapnya sedikit cemburu. Ia merasa tidak suka melihat Aldynata menggoda Adnessa.Aldynata mengedikkan bahunya mendengar pertanyaan Revan, seolah acuh tak acuh dengan sahabatnya itu yang hampir terbakar cemburu. Dengan sengaja, Aldynata justru kembali mengulurkan tangannya ke arah Adnessa, seolah menantang Revan."Ha-hanya berdansa saja, kan?!" tanya Adnessa terbata, sedikit ada keraguan di hatinya untuk menerima uluran tangan Aldynata. Ia merasa tidak nyaman dengan situasi ini.Revan yang melihat itu mendengus kesal. Sebelum semuanya terlambat, dengan cepat Revan menerima uluran tangan Aldynata yang sebenarnya pria itu tunjukkan untuk Adnessa. Ia tidak ingin Adnessa berdansa dengan Aldynata.Adnessa dan Aldynata seketika menatap aneh ke arah Revan. Mereka berdua merasa bingung dengan tindakan Revan yang tiba-tiba.Aldynata segera menarik tangannya kembali, "Gue gak suka bambu, ya, anyi

  • Terjerat Pesona Kakak Tiriku   Chapter 67 (Tragedi kamar 069

    Axcel menarik tangan Erika yang ia sangka Adnessa itu ke dalam pelukannya, ia memeluknya dengan sangat erat. Ia merasa sangat merindukan Adnessa, dan ia ingin merasakan kehangatan dan kenyamanan yang hanya bisa diberikan oleh Adnessa.Sedangkan Erika, ia terkejut mendengar Axcel memanggil nama Adnessa. Ia merasa sangat marah dan cemburu. Ia tidak menyangka Axcel akan memikirkan Adnessa di saat seperti ini."Aku di sini, Xel," ucap Erika dengan suara lembut, berusaha menenangkan Axcel. Ia ingin Axcel melihatnya, bukan Adnessa. Ia ingin Axcel melupakan Adnessa dan mencintainya.Axcel menggelengkan kepalanya, "Bukan kamu, Ness," ucapnya dengan suara serak. "Aku merindukanmu." Ia memeluk Erika semakin erat, berharap ia bisa merasakan kehadiran Adnessa.Erika mengepalkan tangannya, menahan amarah yang membara di dadanya. Ia merasa sangat terhina dan direndahkan. Ia tidak menyangka Axcel akan begitu mencintai Adnessa, meskipun mereka sudah berpisah."Axcel, aku di sini," ucap Erika lagi, be

  • Terjerat Pesona Kakak Tiriku   Chapter 66 (Dosen Andalan)

    Adnessa melangkahkan kakinya mundur beberapa langkah, melihat Axcel berdiri di depannya. Perasaannya seketika berubah menjadi campur aduk. Ia menatap was-was ke sekeliling Axcel, mencari seseorang yang mungkin saja ikut hadir bersamanya. Dirinya benar-benar sudah tidak ingin ikut terlibat dalam masalah Axcel dan Erika lagi."Ada apa?" tanya Axcel, melihat Adnessa menatap aneh ke arahnya. Axcel yang merasa khawatir, spontan menyentuh lengan Adnessa, mencoba untuk mengikis jarak dan dinding penghalang yang hadir di antara mereka setelah malam pertunangan itu. Ia merasa Adnessa semakin menjaga jarak dengannya.Merasakan sentuhan Axcel, Adnessa segera menarik tangannya membuat Axcel tersenyum miring dengan tatapan mata yang ikut berubah, sorot mata yang tadinya menyiratkan kekhawatiran seketika berubah menjadi tatapan amarah dan kekecewaan."Aku masih ada urusan," pamit Adnessa sengaja untuk menghindari Axcel, ia tidak ingin lagi membuat masalah. Ia selalu mengingatkan kepada dirinya send

  • Terjerat Pesona Kakak Tiriku   Chapter 65 (Malam perjamuan)

    Revan dan Adnessa terlihat sangat serasi, bahkan baju mereka juga terlihat senada. Baru saja mereka keluar dari mobil, sudah banyak pasang mata yang berlalu lalang di pelataran gedung itu menatap ke arah mereka, tidak sedikit juga yang memuji Adnessa dan Axcel. Revan dengan gagahnya dan auranya yang berkarisma, bersanding dengan gadis cantik dan anggun, tentu saja akan menyita perhatian banyak orang. Apalagi, selama hidupnya baru kali ini Revan membawa seorang gadis datang ke acara resmi seperti ini.Revan memberikan kode agar tangan Adnessa melingkar di lengannya. Ia ingin terlihat seperti pasangan yang serasi dan bahagia di depan semua orang. Meskipun, pada kenyataannya tidak ada hubungan lebih di antara mereka berdua, selain hubungan antara dosen dan mahasiswi."Kenapa, Pak?" tanya Adnessa yang tidak peka, ia justru menatap bingung dan heran ke arah Revan. Ia tidak mengerti apa maksud Revan dengan kode yang diberikan kepadanya."Pegang lengan saya, Ness!" ucap Revan dengan sabar, i

  • Terjerat Pesona Kakak Tiriku   Chapter 64 (Dosen killer yang posesif)

    Revan membawa Adnessa menuju sebuah butik yang cukup terkenal di kotanya. Butik itu sangat besar dengan baju-baju mewah dan elegan yang terpajang sangat indah, membuat Adnessa takjub dengan pemandangan itu. Ia merasa seperti masuk ke dalam dunia mimpi, di mana segala sesuatu terlihat begitu sempurna dan mewah."Kenapa Anda membawa saya kemari, Pak?" tanya Adnessa dengan suara yang sedikit bergetar. Ia masih binggung dengan apa yang sedang terjadi. Revan tersenyum tipis mendengar pertanyaan Adnessa. "Tentu saja untuk memilihkan gaun yang akan kamu kenakan di acara nanti malam!" Sahut Revan dengan entengnya, seolah-olah apa yang ia lakukan adalah hal yang biasa saja."Tidak mungkin juga kan, kita makan di sini. Ini butik, bukan restoran, Ness," lanjut Revan menggoda Adnessa, ia terkekeh pelan melihat ekspresi Adnessa yang menurutnya begitu menggemaskan. Ia suka melihat Adnessa yang terlihat bingung dan salah tingkah seperti ini.'Yang bilang ini restoran juga siapa? Orang kayak gini, k

  • Terjerat Pesona Kakak Tiriku   Chapter 63 (Rencana buruk Erika)

    Rencananya untuk menemui Axcel di kantor pria itu akhirnya gagal, dan Erika memutuskan untuk pulang dengan hati yang penuh amarah dan dendam. Namun, di tengah perjalanan, entah kenapa ia teringat dengan sebuah rencana yang akan membantunya untuk bersatu dengan Axcel. Rencana yang licik dan berbahaya, tapi ia merasa tidak punya pilihan lain."Apa aku harus menggunakan cara itu?" gumam Erika, mempertimbangkan ide yang baru saja muncul di otaknya. Ia tahu rencana ini sangat berisiko, tapi ia sudah tidak tahan lagi dengan penolakan Axcel. Ia ingin memiliki Axcel seutuhnya, dan ia akan melakukan apa saja untuk mendapatkannya.Tiba-tiba Erika teringat dengan seseorang yang bisa membantunya mewujudkan rencana ini. Matanya berbinar dan segera ia mengambil ponselnya untuk menghubungi orang itu."Selamat siang, Nona Erika! Apa ada sesuatu yang bisa saya bantu?" terdengar suara seorang pria dari balik panggilan itu, membuat Erika tersenyum miring. Ia sudah menemukan orang yang tepat untuk memban

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status