"Aku akan membagi dua kelompok yang pertama ikut denganku menuju mansion keluarga Marquess sebab aku ingin mengunjungi kepala keluarga Marquess dulu memberikan beberapa kata sapaan, karena tidak bisa mengurus wilayahnya sendiri," "Sedangkan kelompok yang lain, carilah di sekeliling kota mengenai tempat yang mencurigakan atau orang-orang yang mencurigakan, berusahalah untuk tidak mencolok di tengah-tengah masyarakat yang berada di alun-alin kota," perintah Richard langsung ke semua pasukannya Setelah perintah yang diberikan dari Richard terbagi dua kelompok, kelompok pertama akan di pimpin langsung oleh Richard sedangkan yang kedua akan dipimpin oleh Erste. Sedangkan mansion akan diserahkan kepada kepala pelayan yang telah lama di percaya keluarga Duke selama bertahun-tahun. Saat ini Richard bertaruh dengan waktu untuk menyelamatkan Ruby yang entah dimana keberadaannya. Di sisi lain berita mengenai telah menghilangnya Ruby Cereus selama satu hari, telah bocor ke kalangan keluarga Du
"Tuan Duke, kami telah mengepung semua jalan keluar yang menjadi kemungkinan orang-orang yang berada di dalam gedung keluar dari pelelangan," "Tinggal menunggu Tuan memberikan perintah sisa pasukan untuk melakukan penangkapan," ucap seorang kesatria dengan lantang dan menunduk ke arah Richard yang menatap dari luar bangunan besar Di dalam bangunan, pelelangan sedang berlangsung di satu ruangan yang memiliki panggung cukup besar dan mewah untuk menjadi pusat transaksi jual beli. Tanpa ada satupun dari tamu yang hadir menyadari, jika di luar ruangan telah terdapat banyak kesatria yang sudah siap untuk menangkap mereka semua. Tidak peduli latar belakang para tamu yang mengikuti pelelangan ilegal itu adalah bangsawan atau bukan, Richard akan menjebloskan mereka semua ke dalam penjara karena berani menculik istrinya untuk di jadikan budak. "BRAK..." Suara pintu yang terbanting dengan suara yang cukup besar membuat semua orang yang berada di dalam pelelangan langsung menoleh ke asal sua
"Maafkan aku, tapi aku mohon tolong sembuhkan luka milik Ruby terlebih dahulu," "Setelah itu, aku akan siap terima kosekuensinya karena tidak bisa menjaganya dengan baik," ucap Richard dengan berlutut dan masih dalam posisi menggendong Ruby dalam pelukannya Sang Duke dapat melihat penyesalan dan ketakutan kehilangan yang ditunjukkan oleh menantunya ini sampai harus membuang semua harga dirinya sebagai Duke tiran yang tidak punya hati dengan berlutut dan menundukkan kepala memohon. Sejak putrinya meminta pertunangan ini kepada keluarga Cereus, sebenarnya sang Duke sudah sangat tidak yakin sebab orang yang begitu dingin dan tidak peduli dengan keadaan putrinya membuatnya tidak rela menyerahkan putrinya. Tapi mau bagaimana lagi sebagai seorang ayah pastinya ingin melihat putri yang di sayanginya bahagia, jadi sang Duke menurutinya. Namun, ketika putrinya meminta pembatalan pertunangan setelah keracunan, sang Duke sayangnya tidak bisa mengabulkan permintaan itu sebab semuanya telah di s
"Nona Middlemist, Anda tidak sopan,""Bagaimana bisa seorang bangsawan seperti Anda mengucapkan hal seperti itu? Dan juga kami hanya ingin menjalin hubungan pertemanan dengan sang Duke,""Bagaimana bisa kamu menatap kami seolah-olah, kami akan merebut posisi Anda? Tapi memang walaupun Anda seorang putri keluarga Duke terkenal, sifat anda yang tidak mencerminkan itu mungkin memang tidak pantas bersanding dengan sang Duke Cereus," ucap salah seorang dari beberapa gadis yang berkumpul mengelilingi Richard dengan kening yang berkerut kesal dan ucapan tajam ke arah gadis berambut hitam yang mengatai mereka secara terang-teranganRichard tentu saja tidak akan ikut campur dengan pertingkaian yang sedang berlangsung antara para perempuan, malahan dia langsung berjalan jauh meninggalkan tempat terjadinya keributan itu, sebab dia hanya ingin menyendiri. Tidak berapa lama dia berkeliling di setiap tepi ruangan aula, demi mencari balkon kosong, untuk menyendiri hingga akhirnya dia melihat balkon
Hari demi hari berlalu dan bulan demi bulan berlalu, berita tentang Richard mengenai lebih memilih kekasih gelap semakin menyebar, sebab banyak orang yang dari mulut ke mulut membicarakan itu. Tunangannya juga jadi sangat sering meluapkan emosi setiap kali melihat seorang gadis berkunjung dengan alasan memiliki pekerjaan yang dibahas dengan Richard. Richard menganggap jika tunangannya adalah gadis yang sangat bersikap berlebihan padahal jelas-jelas pertunangan ini hanya cinta sepihak, sedangkan dirinya saja tidak merasakan apapun saat bersamanya. Tetapi, pada saat beberapa hari sebelum pernikahan, tunangannya datang dan sangat marah ketika mendengarkan penjaga berjaga mengatakan, jika Richard sedang sibuk berbincang dengan seorang gadis berduaan di dalam ruangan dan tidak boleh di ganggu. "Nona, tuan Duke tidak bisa menemui Anda karena beliau sedang mengurus pekerjaan penting dengan nona Saint." "Jadi silakan kembali di lain waktu," ucap seorang laki-laki yang bertugas menjaga pintu
Setelah semua masa lalu yang terlintas di ingatannya selesai, kini kembali ke masa sekarang. Richard merasa dia sangat-sangat terlambat dan sangat gagal untuk membuat gadis yang selalu mendukungnya menjadi bahagia. Permintaan dari Duke Middlemist saat ini menjadi pertimbangan untuk dirinya demi Ruby yang telah lama menderita, tetapi dia tidak tega melepaskan Ruby karena dia merasa jika dia melepaskannya saat itu juga Ruby akan diincar oleh banyak laki-laki terutama oleh keluarga Duke Vine yang menjadi teman masa kecil Ruby sejak lama."Aku belum bisa bercerai dengan istriku, karena pernikahan kami baik-baik saja,""Kenapa kami harus bercerai? Aku memang nyatanya adalah aku hanya laki-laki yang kaku dan tidak mengerti terhadap perasaan seseorang yang mencintai aku?" ucap Richard dengan wajah yang berusaha terlihat dingin dan tatapan yang serius bersama dengan tangan yang terkepalRichard mungkin di medan perang sangatlah hebat, karena mahir dalam menggunakan pedang dan menyusun strateg
"Eh? Richard, apa yang kamu katakan barusan?""Kamu hanya berusaha menghibur diriku bukan? Terima kasih tapi aku sekarang sadar dengan perilaku," ucap Ruby dengan senyuman yang dipaksakanRuby berusaha tidak banyak berpikir berlebihan terhadap ucapan yang di ucapkan oleh Richard kepada dirinya. Tapi pada kenyataannya hatinya merasa sedikit senang dengan ucapan yang di ucapkan oleh Richard kepada dirinya, perhatian hangat yang tidak pernah dia dapatkan dari pasangannya selama bertunangan. Ruby menganggap ini adalah bayaran usahanya di masa lalu, ketika selalu mencari perhatian dari Richard.'Ini sangat adil bukan jika aku menganggapnya sebagai perhatian bayaran yang aku lakukan selama ini?' ucap Ruby di dalam hatinya dengan senyuman tipis kepada sosok laki-laki yang masih menggendong dirinya hingga menuju ke tempat tidurSesampainya di kamar milik Ruby dan meletakkannya di atas tempat tidur, dia baru benar-benar memperhatikan isi di dalam kamar. Kamar yang begitu besar dan luas, namun
Kepala keluarga baru Duke Vine yaitu Cedric Vine adalah salah satu dari anak kembar dari keluarga Duke Vine. Mungkin terlihat normal dan baik-baik saja keluarga ini dimata umum, tapi sayangnya dimasa lalu terdapat masa kecil yang kelam karena pada saat berumur tujuh tahun, saudara kembar Cedric mati secara misterius dan setelah kejadian itu terjadi, sang Duchess yang tidak terima salah satu anaknya mati secara misterius mulai mengalami depresi dan memiliki penyakit mental. Cedric sejak saat itu menjadi bahan pelampiasan dari sang ibu sebagai pengganti saudaranya yang telah tiada, ayahnya yang kasihan melihat putranya ini selalu menjadi pengganti saudaranya yang telah tiada, memutuskan untuk menitipkan di mansion keluarga Duke Middlemist yang kebetulan kepala keluarga Duke Middlemist adalah pertner bisnis dan teman lama dalam jual beli tanaman obat-obatan dengan keluarga Middlemist dan itulah yang menjadi kisah pertama mereka berdua bertemu. "Ruby, perkenalkan ini adalah Cedric Vine,
"Hah... Kasihan sekali kepada putriku karena terlalu polos dan selalu berpikir positif sejak telah menikah dengan laki-laki sialan itu,""Dia sekarang dengan polosnya menerima semua ucapan yang aku katakan tanpa mengetahui itu benar-benar sebuah kebenaran atau kebohongan," gumam sang Duke menatap putrinya yang sedang duduk di depannya begitu santai menyantap makanan yang ada di atas meja makanSang Duke Middlemist walaupun dia tidak suka dengan menantunya ini, akan tetapi sikap tulusnya untuk mencintai putrinya patut untuk diapresiasi oleh dirinya. Sebab tidaklah mudah untuk orang-orang yang bertindak setelah berucap kata-kata manis bagaikan sebuah mimpi. Ruby sendiri masih berpikiran positif, jika Richard mungkin memang hanya tidak ingin Ruby sendirian ditinggalkan lama oleh karena itu dia diantar ke rumah tempat sang ayahnya berada, ditambah lagi dengan Richard yang tidak menginginkan perceraian diantara mereka berdua terjadi membuatnya semakin percaya. Walaupun hubungan mereka berd
"Bukankah kamu juga sama? Tapi baiklah aku akan berbicara lebih dulu,""Ini hanyalah tentang pernikahan kita, sejak kamu kembali dari perang dengan selamat bersama dengan seorang gadis berambut ungu sampai hari ini,""Aku merasa hubungan kita semakin jauh, Richard sebenarnya kamu serius atau tidak dari dalam hatimu denganku? Aku bertanya karena kontrak pernikahan kita telah lama berakhir dan kamu juga rasanya perlahan-lahan menaruh hati kepada gadis lain," ucap Ruby dengan tangan yang terkepal dan terburu-buru dalam berbicaraRuby merasa sangat tidak tenang dengan situasi yang terjadi di depannya saat ini. Tentang masa depan yang entah akan menjadi apa dan mimpi yang begitu jelas mengenai kematian seseorang membuat hatinya tidak tenang, dia takut jika itu benar-benar akan terjadi. Tapi di sisi lain dia juga tidak mengerti, tentang kejelasan sikap yang ditunjukkan oleh Richard kepada dirinya. Richard yang melihat tatapan yang ditunjukkan oleh Ruby begitu menginginkan sebuah penjelasan,
"Tik... Tik... Tik...""Teng... Teng... Teng..."Tiba-tiba saja terdengar kembali suara jam berdetik tapi kali ini diikuti oleh bunyi lonceng menara jam berbunyi yang membuat pandangan Ruby menjadi gelap. Seketika itu dia tiba-tiba saja terbangun dan melihat sekitarnya telah ada, seorang pelayan yang tertidur di kursi dengan sebuah kain basah yang sepertinya digunakan untuk mengompres dirinya saat sakit. Ruby tidak menyangka jika dia sedang sakit saat tertidur dan dia juga tidak berharap banyak jika Richard akan ada disisinya saat dia sakit, walaupun laki-laki itu dulunya sangat mengkhawatirkan dirinya ketika sedang sakit. Tapi semuanya adalah masa lalu yang hanya berisikan ucapan-ucapan manis saja. Dia tau saat-saat Richard pergi berperang berbulan-bulan itu pastinya rasa cinta itu akan terkikis perlahan-lahan, saat ini jadinya Ruby hanya tinggal menunggu surat perceraian tiba di depannya. Tapi setelah perceraian mungkin dia akan menghadapi masalah baru yaitu seorang teman yang sama
Ruby terdiam dan membelalakkan mata tidak percaya dengan yang dia dengarkan dari seseorang laki-laki yang dianggap sebagai seorang sahabat. Ucapan yang diucapkan laki-laki di depannya itu seketika membuatnya seketika sadar juga, jika bagaimanapun anggapan Ruby tentang seseorang yang dia anggap sahabat ini juga seorang laki-laki. Pastinya terkadang hubungan antar lawan jenis akan ada sebuah cinta yang tidak terduga muncul ditengah-tengah hubungan."Kamu bisa melupakan yang aku ucapkan barusan Ruby,""Aku tau ini terlalu tiba-tiba, tapi aku benar-benar serius dengan yang aku ucapkan dan mulai sekarang tolong anggap aku sebagai seorang laki-laki yang benar-benar memiliki hati untuk dirimu," "Ah iya, sepertinya sekarang sudah sangat sore, jadi aku akan pulang ke rumah dan Ruby tolong mulai sekarang jangan anggap aku sebagai seorang teman,""Bahkan jika kamu sudah menikah tidak ada niat dariku untuk merelakan dirimu selagi laki-laki itu bahkan tidak bisa membahagiakan dirimu," ucap laki-l
Ucapan yang di ucapkan oleh para pelayan secara kompak itu hanya bisa di ucapkan di dalam hati. Karena mereka takut jika nantinya itu akan menyinggung sang atasan dan nyawa mereka dengan sangat mudah menghilang. Oleh karena itu mereka hanya diam tertunduk tidak berani berbicara buruk, akan tetapi tiba-tiba saja salah seorang pelayan yang tidak bisa membaca situasi langsung mengungkapkan isi hati yang sama di dalam hati para pelayan lainnya di ruangan tersebut."Kami sebenarnya bertanya-tanya mengenai hubungan Tuan dan Nyonya sepertinya tidak baik-baik saja?""Karena suasana rumah ini mendadak saja menjadi suram kembali akibat hubungan Anda berdua, apakah ada sesuatu yang bisa kami bantu?" ucap salah seorang pelayan dengan tatapan tanpa takut jika dia akan mati dengan usia yang muda sedangkan para pelayan menatap dengan tatapan ketakutan jika mereka juga akan kena karena salah seorang pelayan yang berbicara menggunakan kata "kami" yang berarti mereka semua secara tidak langsung tersere
"Jadi, mau sampai kapan kamu seperti itu?" "Kamu akan menyakitinya terus-menerus dan membuat hubunganmu malah semakin menjauh," ucap sesosok laki-laki berkacamata sambil meletakkan setumpuk kertas ke atas meja RichardRichard yang mendengarkan ceramah dari asistennya hanya bisa menghela nafas panjang. Dia tau resiko yang telah dia buat, tapi dia tidak ingin memberikan beban resiko kepada sosok gadis yang benar-benar dia cintai untuk ikut campur dalam yang dia lakukan. Walaupun buruk dia pasti akan melakukannya supaya gadis yang sangat dia cintai bisa tinggal tanpa rasa takut atau khawatir dengan orang-orang yang akan mengincar dirinya untuk dijadikan sebagai ratu iblis atau apalah yang berbahaya itu."Ah iya... Tadi saat aku berjalan ke sini,""Aku melihat Tuan Duke Vine datang berkunjung, sepertinya menemui nyonya, hati-hati kalau dia benar-benar membuat nyonya menjadi miliknya," "Keduanya adalah teman masa kecil jadi apapun bisa saja terjadi, sebab dia sangat mengenal nyonya lebih
"Nyonya, ada Duke dari keluarga Vine yang datang berkunjung untuk menemui Anda katanya telah mengirimkan janji temu kepada Anda sebelumnya," ucap seorang pelayan dengan kepala tertundukRuby yang mendengarkan ucapan yang diucapkan oleh pelayan sesaat terdiam dan berkedip kebingungan. Jelas dia ingat tidak pernah sahabatnya ini mengirimkan surat kepadanya akhir-akhir ini, tapi jika ada dia tidak mungkin lupa kalau ada surat yang berwarna khas dari tumpukan surat yang datang. Ruby dengan cepat menganggukkan kepala dengan artian benar kalau laki-laki itu ada janji temu dengan dirinya, walaupun pada kenyataannya tidak ada janji yang dikirimkan. Namun dia tau pastinya kedatangan dari Cedric ini ada sesuatu yang akan dia diskusikan kepadanya jadi Ruby setuju saja dengan yang di ucapkan pelayan. Ruby kemudian membereskan mejanya, setelah itu berjalan menuju ruang tamu tempat dimana dia harus menyambut tamu yang telah datang. Terlihat di dalam ruangan ada Cedric yang duduk dengan santai deng
"Ugh... Kenapa aku bisa tiba-tiba ketiduran di ruangan kerja?""Selimut? Mungkin para pelayan yang menyelimuti aku saat aku sedang tertidur," gumam Ruby dengan tatapan kebingungan dan masih dalam keadaan setengah sadar ke arah selimut yang menutupinyaSesaat Ruby terlintas di dalam pikirannya jika Richard yang menyelimuti dia saat tidur, tapi jika Ruby ingat-ingat lagi hubungannya dengan Richard kini telah renggang kembali. Mana mungkin Ruby percaya jika Richard yang melakukan hal yang romantis diam-diam dan tidak ada alasan untuk dia melakukan hal semacam ini diam-diam. Ruby berpikir dengan baik jika dia ingat-ingat kembali semua ucapan Kekhawatiran atau takut hilang itu hanyalah sebuah perasaan bersalah dan pertanggungjawaban saja, sebab dia adalah seorang pembuat onar yang sangat mudah terluka, dia jadinya yakin juga jika pernikahan kontrak itu juga sama tidak lebih bukan karena keinginan murni dari Richard. "Aku seharusnya tau batasanku dan tidak terbawa suasana dengan mudah dari
Hari demi hari, minggu demi minggu, sampai bulan demi bulan berlalu tidak ada kabar ataupun surat balasan sama sekali berasal dari perbatasan wilayah Cereus. Ruby hanya bisa berdoa dan sebaik mungkin menjaga wilayah yang dititipkan oleh suaminya itu, banyak tetua keluarga Cereus yang berspekulasi bahwa Richard telah mati diperbatasan dan ada juga yang mengatakan jika memang Richard tidak lagi kembali ke mansion Cereus, maka dia wajib akan digantikan oleh kerabat jauh keluarga Cereus posisinya. Ruby yang dititipkan sebuah kepercayaan untuk menjaga, menggunakan segala macam cara untuk menolak adanya pendapat pergantian kepala keluarga itu bahkan dia sampai mengancam dengan hal-hal yang mengerikan jika ada yang berani mengungkit-ungkit masalah Richard yang belum kembali dan harus segera digantikan. Akan tetapi mengingat kegilaan Ruby, ancaman yang diberikan oleh Ruby itu cukup efektif dan membuat semua orang yang awalnya menentang menjadi hanya bisa diam mendengarkan ucapan Ruby."Richar