Hari demi hari berlalu begitu saja di mansion Duke Cereus, tapi Ruby malah semakin dingin dan menjauh semenjak kejadian sarapan itu kepada Richard. Semua orang dimansion yang awalnya melihat Duke pulang satu kereta dengan istrinya adalah langkah hubungan keduanya membaik, ternyata itu hanyalah formalitas di publik. Nyatanya hubungan mereka berdua di dalam sehari-hari hampir tidak pernah ada interaksi membuat para pelayan merasakan takut jika membuat Ruby marah. "Nyonya, ada surat undangan dari kerajaan," ucap seorang pelayan yang mengulurkan nampan yang di atasnya terdapat sebuah surat dengan cap berlambang istana kerajaan "Terima kasih telah mengatarkannya," "Dan kirim surat ini ke beberapa butik," ucap Ruby yang mengambil surat undangan dan menyerahkan surat yang ingin dia kirimkan Semua bangsawan tentu di undang dan wajib hadir ke dalam pesta ulang tahun putra mahkota, tidak terkecuali bangsawan dari keluarga yang jatuh. Sebab itu adalah sebuah tradisi antara bangsawan yang set
"Lihat nyonya kita ternyata adalah orang diam-diam agresif," bisik seorang pelayan yang mengintip dari balik pintu "Humm benar, pantas saja kedua jarang berbicara atau bersama, ternyata karena keduanya saling menahan diri untuk tidak melakukan itu," sambung pelayan yang ikut mengintip dengan tatapan yang antusias Richard yang memiliki telinga yang cukup tajam, merasa merinding dan memerah mendengarkan ucapan para pelayan di balik pintu yang jaraknya tidak jauh dari tempat mereka berada. Sedangkan Ruby yang tidak mendengarkan apapun hanya diam dan fokus membuka beberapa lapis pakaian Richard. Richard yang tidak tahan di bicarakan langsung menghentikan tangan Ruby yang sedang membuka kancing pakaian kemejanya."Ruby, bisakah kamu tidak membuka pakaianku?"tanya Richard dengan telinga yang memerah Ruby yang tidak mengerti dan tidak peka dengan yang dibicarakan oleh laki-laki yang di depannya, langsung menggelengkan kepala dan melanjutkan pekerjaannya. Ketika kemeja itu terbuka terliha
Ruby terbangun di tempat tidurnya terkejut jika hari sudah tengah malam dan dia melewatkan makan malamnya. Ruby yang tiba-tiba mendengarkan keluhan dari perutnya yang berbunyi langsung bangkit dari tempat tidur dan keluar dari kamarnya. Terlihat di lorong-lorong mansion sangat sepi dan tidak terlalu terang, membuat Ruby sedikit ketakutan, tetapi rasa laparnya tidak akan membuatnya berhenti sebelum dia berhasil ke dapur mansion mencari makanan.'Apakah mansion keluarga Cereus memang selalu sepi seperti ini dan menyeramkan seperti ini?''Dan juga bukankah keamanan longgar seperti ini tidak bagus? Jika nanti ada pembunuhan yang masuk dan ingin membunuh seseorang secara diam-diam akan mudah dilakukan,' ucap Ruby di dalam hatinya sambil terus menelusuri lorong hingga dia mencium bau darah yang pekat dan terdengar suara langkah kaki seseorang yang mendekatRuby yang memiliki mental kecil terhadap hantu sejak kecil, tentu hanya bisa menundukkan kepalanya dan berjalan. Ruby berusaha tidak mel
"Tuan Duke, apakah Anda sedang sibuk? Ada sesuatu yang ingin saya bicarakan," ucap Ruby sambil membuka pelan pintu besar Terlihat di dalam ruangan seorang gadis pelayan berambut emas sedang tersenyum dan berbincang riang di sofa bersamaan dengan Richard. Kedekatan yang begitu romantis terlihat di mata Ruby, entah kenapa membuat Ruby merasakan sesak dan sakit di dada secara tiba-tiba. Ruby merasa kebingungan dengan yang dia rasakan saat ini, tapi yang pasti Ruby merasa sangat percaya diri jika dia tidak lagi memiliki perasaaan romantis atau cemburu seperti itu. Sebab dia tidak pernah lagi memikirkan ataupun membayangkan sang Duke sama seperti di masa lalu pada akhirnya dia membuat sebuah kesimpulan bahwa itu adalah asma, penyakit jantung atau penyakit lainnya yang memiliki sebab yang sama. 'Sebaiknya aku bicara dengannya lain kali saja, dia terlihat asik berbincang hingga tidak sadar aku memanggil dirinya tapi syukurlah kamu mungkin akan segera melupakan aku dan bahagia,' 'Baiklah,
"Aku ingat dengan sangat jelas di dalam buku, jika perbudakan atau perdagangan manusia dan mahkluk lain seperti elf, dan dwarf telah dilarang oleh kerajaan sejak dua ratus tiga puluh satu tahun yang lalu," "Tapi, kenapa sekarang bisa-bisanya ada tempat seperti ini? Ditambah lagi jumlah orang yang di culik untuk di perbudak kebanyakan adalah perempuan dan anak-anak," gumam Ruby dengan kening berkerut melihat banyaknya anak-anak dan perempuan Tiba-tiba terdengar suara langkah kaki yang lebih dari satu orang berjalan melewati jerujinya. Terlihat jelas dua laki-laki bertubuh kekar berjalan ke jeruji yang beberapa langkah ada di depannya dan menyeret seorang laki-laki tampan berambut ungu panjang dengan mata bewarna emas dengan jubah bertudung. Ruby merasa tidak asing dengan sosok laki-laki berambut ungu itu mencoba mengingat-ingat identitasnya. Di saat Ruby sedang mengingat-ingat tampang wajah yang tampan itu, tiba-tiba terdengar suara pintu jeruji besi yang berbuka dan seorang gadis ke
"Aku akan membagi dua kelompok yang pertama ikut denganku menuju mansion keluarga Marquess sebab aku ingin mengunjungi kepala keluarga Marquess dulu memberikan beberapa kata sapaan, karena tidak bisa mengurus wilayahnya sendiri," "Sedangkan kelompok yang lain, carilah di sekeliling kota mengenai tempat yang mencurigakan atau orang-orang yang mencurigakan, berusahalah untuk tidak mencolok di tengah-tengah masyarakat yang berada di alun-alin kota," perintah Richard langsung ke semua pasukannya Setelah perintah yang diberikan dari Richard terbagi dua kelompok, kelompok pertama akan di pimpin langsung oleh Richard sedangkan yang kedua akan dipimpin oleh Erste. Sedangkan mansion akan diserahkan kepada kepala pelayan yang telah lama di percaya keluarga Duke selama bertahun-tahun. Saat ini Richard bertaruh dengan waktu untuk menyelamatkan Ruby yang entah dimana keberadaannya. Di sisi lain berita mengenai telah menghilangnya Ruby Cereus selama satu hari, telah bocor ke kalangan keluarga Du
"Tuan Duke, kami telah mengepung semua jalan keluar yang menjadi kemungkinan orang-orang yang berada di dalam gedung keluar dari pelelangan," "Tinggal menunggu Tuan memberikan perintah sisa pasukan untuk melakukan penangkapan," ucap seorang kesatria dengan lantang dan menunduk ke arah Richard yang menatap dari luar bangunan besar Di dalam bangunan, pelelangan sedang berlangsung di satu ruangan yang memiliki panggung cukup besar dan mewah untuk menjadi pusat transaksi jual beli. Tanpa ada satupun dari tamu yang hadir menyadari, jika di luar ruangan telah terdapat banyak kesatria yang sudah siap untuk menangkap mereka semua. Tidak peduli latar belakang para tamu yang mengikuti pelelangan ilegal itu adalah bangsawan atau bukan, Richard akan menjebloskan mereka semua ke dalam penjara karena berani menculik istrinya untuk di jadikan budak. "BRAK..." Suara pintu yang terbanting dengan suara yang cukup besar membuat semua orang yang berada di dalam pelelangan langsung menoleh ke asal sua
"Maafkan aku, tapi aku mohon tolong sembuhkan luka milik Ruby terlebih dahulu," "Setelah itu, aku akan siap terima kosekuensinya karena tidak bisa menjaganya dengan baik," ucap Richard dengan berlutut dan masih dalam posisi menggendong Ruby dalam pelukannya Sang Duke dapat melihat penyesalan dan ketakutan kehilangan yang ditunjukkan oleh menantunya ini sampai harus membuang semua harga dirinya sebagai Duke tiran yang tidak punya hati dengan berlutut dan menundukkan kepala memohon. Sejak putrinya meminta pertunangan ini kepada keluarga Cereus, sebenarnya sang Duke sudah sangat tidak yakin sebab orang yang begitu dingin dan tidak peduli dengan keadaan putrinya membuatnya tidak rela menyerahkan putrinya. Tapi mau bagaimana lagi sebagai seorang ayah pastinya ingin melihat putri yang di sayanginya bahagia, jadi sang Duke menurutinya. Namun, ketika putrinya meminta pembatalan pertunangan setelah keracunan, sang Duke sayangnya tidak bisa mengabulkan permintaan itu sebab semuanya telah di s
"Hah... Kasihan sekali kepada putriku karena terlalu polos dan selalu berpikir positif sejak telah menikah dengan laki-laki sialan itu,""Dia sekarang dengan polosnya menerima semua ucapan yang aku katakan tanpa mengetahui itu benar-benar sebuah kebenaran atau kebohongan," gumam sang Duke menatap putrinya yang sedang duduk di depannya begitu santai menyantap makanan yang ada di atas meja makanSang Duke Middlemist walaupun dia tidak suka dengan menantunya ini, akan tetapi sikap tulusnya untuk mencintai putrinya patut untuk diapresiasi oleh dirinya. Sebab tidaklah mudah untuk orang-orang yang bertindak setelah berucap kata-kata manis bagaikan sebuah mimpi. Ruby sendiri masih berpikiran positif, jika Richard mungkin memang hanya tidak ingin Ruby sendirian ditinggalkan lama oleh karena itu dia diantar ke rumah tempat sang ayahnya berada, ditambah lagi dengan Richard yang tidak menginginkan perceraian diantara mereka berdua terjadi membuatnya semakin percaya. Walaupun hubungan mereka berd
"Bukankah kamu juga sama? Tapi baiklah aku akan berbicara lebih dulu,""Ini hanyalah tentang pernikahan kita, sejak kamu kembali dari perang dengan selamat bersama dengan seorang gadis berambut ungu sampai hari ini,""Aku merasa hubungan kita semakin jauh, Richard sebenarnya kamu serius atau tidak dari dalam hatimu denganku? Aku bertanya karena kontrak pernikahan kita telah lama berakhir dan kamu juga rasanya perlahan-lahan menaruh hati kepada gadis lain," ucap Ruby dengan tangan yang terkepal dan terburu-buru dalam berbicaraRuby merasa sangat tidak tenang dengan situasi yang terjadi di depannya saat ini. Tentang masa depan yang entah akan menjadi apa dan mimpi yang begitu jelas mengenai kematian seseorang membuat hatinya tidak tenang, dia takut jika itu benar-benar akan terjadi. Tapi di sisi lain dia juga tidak mengerti, tentang kejelasan sikap yang ditunjukkan oleh Richard kepada dirinya. Richard yang melihat tatapan yang ditunjukkan oleh Ruby begitu menginginkan sebuah penjelasan,
"Tik... Tik... Tik...""Teng... Teng... Teng..."Tiba-tiba saja terdengar kembali suara jam berdetik tapi kali ini diikuti oleh bunyi lonceng menara jam berbunyi yang membuat pandangan Ruby menjadi gelap. Seketika itu dia tiba-tiba saja terbangun dan melihat sekitarnya telah ada, seorang pelayan yang tertidur di kursi dengan sebuah kain basah yang sepertinya digunakan untuk mengompres dirinya saat sakit. Ruby tidak menyangka jika dia sedang sakit saat tertidur dan dia juga tidak berharap banyak jika Richard akan ada disisinya saat dia sakit, walaupun laki-laki itu dulunya sangat mengkhawatirkan dirinya ketika sedang sakit. Tapi semuanya adalah masa lalu yang hanya berisikan ucapan-ucapan manis saja. Dia tau saat-saat Richard pergi berperang berbulan-bulan itu pastinya rasa cinta itu akan terkikis perlahan-lahan, saat ini jadinya Ruby hanya tinggal menunggu surat perceraian tiba di depannya. Tapi setelah perceraian mungkin dia akan menghadapi masalah baru yaitu seorang teman yang sama
Ruby terdiam dan membelalakkan mata tidak percaya dengan yang dia dengarkan dari seseorang laki-laki yang dianggap sebagai seorang sahabat. Ucapan yang diucapkan laki-laki di depannya itu seketika membuatnya seketika sadar juga, jika bagaimanapun anggapan Ruby tentang seseorang yang dia anggap sahabat ini juga seorang laki-laki. Pastinya terkadang hubungan antar lawan jenis akan ada sebuah cinta yang tidak terduga muncul ditengah-tengah hubungan."Kamu bisa melupakan yang aku ucapkan barusan Ruby,""Aku tau ini terlalu tiba-tiba, tapi aku benar-benar serius dengan yang aku ucapkan dan mulai sekarang tolong anggap aku sebagai seorang laki-laki yang benar-benar memiliki hati untuk dirimu," "Ah iya, sepertinya sekarang sudah sangat sore, jadi aku akan pulang ke rumah dan Ruby tolong mulai sekarang jangan anggap aku sebagai seorang teman,""Bahkan jika kamu sudah menikah tidak ada niat dariku untuk merelakan dirimu selagi laki-laki itu bahkan tidak bisa membahagiakan dirimu," ucap laki-l
Ucapan yang di ucapkan oleh para pelayan secara kompak itu hanya bisa di ucapkan di dalam hati. Karena mereka takut jika nantinya itu akan menyinggung sang atasan dan nyawa mereka dengan sangat mudah menghilang. Oleh karena itu mereka hanya diam tertunduk tidak berani berbicara buruk, akan tetapi tiba-tiba saja salah seorang pelayan yang tidak bisa membaca situasi langsung mengungkapkan isi hati yang sama di dalam hati para pelayan lainnya di ruangan tersebut."Kami sebenarnya bertanya-tanya mengenai hubungan Tuan dan Nyonya sepertinya tidak baik-baik saja?""Karena suasana rumah ini mendadak saja menjadi suram kembali akibat hubungan Anda berdua, apakah ada sesuatu yang bisa kami bantu?" ucap salah seorang pelayan dengan tatapan tanpa takut jika dia akan mati dengan usia yang muda sedangkan para pelayan menatap dengan tatapan ketakutan jika mereka juga akan kena karena salah seorang pelayan yang berbicara menggunakan kata "kami" yang berarti mereka semua secara tidak langsung tersere
"Jadi, mau sampai kapan kamu seperti itu?" "Kamu akan menyakitinya terus-menerus dan membuat hubunganmu malah semakin menjauh," ucap sesosok laki-laki berkacamata sambil meletakkan setumpuk kertas ke atas meja RichardRichard yang mendengarkan ceramah dari asistennya hanya bisa menghela nafas panjang. Dia tau resiko yang telah dia buat, tapi dia tidak ingin memberikan beban resiko kepada sosok gadis yang benar-benar dia cintai untuk ikut campur dalam yang dia lakukan. Walaupun buruk dia pasti akan melakukannya supaya gadis yang sangat dia cintai bisa tinggal tanpa rasa takut atau khawatir dengan orang-orang yang akan mengincar dirinya untuk dijadikan sebagai ratu iblis atau apalah yang berbahaya itu."Ah iya... Tadi saat aku berjalan ke sini,""Aku melihat Tuan Duke Vine datang berkunjung, sepertinya menemui nyonya, hati-hati kalau dia benar-benar membuat nyonya menjadi miliknya," "Keduanya adalah teman masa kecil jadi apapun bisa saja terjadi, sebab dia sangat mengenal nyonya lebih
"Nyonya, ada Duke dari keluarga Vine yang datang berkunjung untuk menemui Anda katanya telah mengirimkan janji temu kepada Anda sebelumnya," ucap seorang pelayan dengan kepala tertundukRuby yang mendengarkan ucapan yang diucapkan oleh pelayan sesaat terdiam dan berkedip kebingungan. Jelas dia ingat tidak pernah sahabatnya ini mengirimkan surat kepadanya akhir-akhir ini, tapi jika ada dia tidak mungkin lupa kalau ada surat yang berwarna khas dari tumpukan surat yang datang. Ruby dengan cepat menganggukkan kepala dengan artian benar kalau laki-laki itu ada janji temu dengan dirinya, walaupun pada kenyataannya tidak ada janji yang dikirimkan. Namun dia tau pastinya kedatangan dari Cedric ini ada sesuatu yang akan dia diskusikan kepadanya jadi Ruby setuju saja dengan yang di ucapkan pelayan. Ruby kemudian membereskan mejanya, setelah itu berjalan menuju ruang tamu tempat dimana dia harus menyambut tamu yang telah datang. Terlihat di dalam ruangan ada Cedric yang duduk dengan santai deng
"Ugh... Kenapa aku bisa tiba-tiba ketiduran di ruangan kerja?""Selimut? Mungkin para pelayan yang menyelimuti aku saat aku sedang tertidur," gumam Ruby dengan tatapan kebingungan dan masih dalam keadaan setengah sadar ke arah selimut yang menutupinyaSesaat Ruby terlintas di dalam pikirannya jika Richard yang menyelimuti dia saat tidur, tapi jika Ruby ingat-ingat lagi hubungannya dengan Richard kini telah renggang kembali. Mana mungkin Ruby percaya jika Richard yang melakukan hal yang romantis diam-diam dan tidak ada alasan untuk dia melakukan hal semacam ini diam-diam. Ruby berpikir dengan baik jika dia ingat-ingat kembali semua ucapan Kekhawatiran atau takut hilang itu hanyalah sebuah perasaan bersalah dan pertanggungjawaban saja, sebab dia adalah seorang pembuat onar yang sangat mudah terluka, dia jadinya yakin juga jika pernikahan kontrak itu juga sama tidak lebih bukan karena keinginan murni dari Richard. "Aku seharusnya tau batasanku dan tidak terbawa suasana dengan mudah dari
Hari demi hari, minggu demi minggu, sampai bulan demi bulan berlalu tidak ada kabar ataupun surat balasan sama sekali berasal dari perbatasan wilayah Cereus. Ruby hanya bisa berdoa dan sebaik mungkin menjaga wilayah yang dititipkan oleh suaminya itu, banyak tetua keluarga Cereus yang berspekulasi bahwa Richard telah mati diperbatasan dan ada juga yang mengatakan jika memang Richard tidak lagi kembali ke mansion Cereus, maka dia wajib akan digantikan oleh kerabat jauh keluarga Cereus posisinya. Ruby yang dititipkan sebuah kepercayaan untuk menjaga, menggunakan segala macam cara untuk menolak adanya pendapat pergantian kepala keluarga itu bahkan dia sampai mengancam dengan hal-hal yang mengerikan jika ada yang berani mengungkit-ungkit masalah Richard yang belum kembali dan harus segera digantikan. Akan tetapi mengingat kegilaan Ruby, ancaman yang diberikan oleh Ruby itu cukup efektif dan membuat semua orang yang awalnya menentang menjadi hanya bisa diam mendengarkan ucapan Ruby."Richar