Share

Bab 135

Andi masih tidak bisa menahan senyumnya, kemudian membalas, "Ck, ck, ck, itu bukan urusanku. Aku cuma takut Bibi Mirna akan sedih. Tentu saja, kalau Kak Lidya bersedia menyuapku, aku akan merahasiakannya untukmu demi kesehatan fisik dan mental Bibi Mirna."

"Dasar menyebalkan."

Lidya melirik Andi sekilas, kemudian menyuruh James untuk segera pergi.

Setelah James pergi, Lidya menghampiri kedua pria itu seraya memberi peringatan, "Sebaiknya kalian merahasiakannya dengan baik, kalau nggak ...."

Andi menyela sambil mengangkat alisnya, "Kalau nggak, memang kenapa?"

Kalau tidak, Lidya juga benar-benar tidak tahu harus berbuat apa.

Wajah Lidya berkerut, kelopak matanya terkulai, mulutnya melengkung seolah-olah langit telah runtuh. Lidya merasa sangat sedih hingga dia bisa menangis kapan saja.

Dimas mengerutkan kening seraya membatin, 'Anak ini bicaranya begitu menyebalkan, masih mau punya pacar?'

"Ehm, aku naik dulu. Kalian bisa ngobrol sendiri."

Setelah itu, Dimas berbalik dan berjalan menuju
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status