Share

Saingan

Penulis: Dita SY
last update Terakhir Diperbarui: 2024-01-16 23:15:05

Regan tengah memukul kemudi mobilnya dengan perasaan kesal. Tatapannya terus mengarah tak suka pada mobil di depan sana, dimana ada Bella dan Edgar di dalamnya.

“Huft! Sayang sekali karena dia ternyata sudah punya kekasih,” gumam Regan dengan perasaan tak suka.

Setelah tadi ia pergi dari rumah Bella, sebenarnya Regan tak kunjung pulang. Ia tetap menunggu di depan rumah, dan saat Bella keluar bersama Edgar, saat itulah Regan langsung mengikuti mereka dengan mobilnya.

Kini mobil yang dikemudikan oleh Edgar pun tiba di sebuah taman, dimana terdapat banyak lampu beraneka warna yang menerangi sekitar taman. Di tengah-tengah taman itu terdapat sebuah air mancur raksasa yang bisa menari dan menyala dalam gelap.

“Bagaimana kalau kita pergi ke air mancur sekarang?” tanya Edgar sembari menggenggam erat tangan Bella.

“Terserah kamu saja, Sayang. Aku nurut,” angguk Bella sambil mengulas senyum kecil di bibirnya.

“Kamu adalah calon istri yang sangat baik. Dan ini yang membuat aku jadi semakin jatu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Terjerat Hasrat Anak Suamiku   Mahasiswa Baru

    “Hay semuanya. Namaku Regan Sebastian, dan mulai hari ini aku akan belajar di fakultas ini bersama dengan kalian.”Suara tepuk tangan dari para mahasiswa terdengar sangat riuh, ketika Regan memperkenalkan dirinya. Dosen kemudian meminta Regan untuk duduk di sebelah Raymond, tepat di belakang Edgar.“Hay,” sapa Regan begitu ia duduk di belakang Edgar.“Hay juga,” sahut Edgar datar.“Kau yang kemarin di rumah Bella kan? By the way, aku belum mengenal siapa namamu,” kata Regan sambil mengulurkan tangannya ke arah Edgar.“Namaku Edgar,” jawab Edgar lagi, kemudian membalas uluran tangan Regan sekilas.Seketika Regan menarik sebuah senyum di sebelah sudut bibirnya. Ia merasa senang, karena setidaknya kini ia bisa lebih dekat dengan Edgar. Dan hal itu tentu juga akan membuatnya semakin dekat dengan Bella, dan bisa mulai mendekati gadis itu.Mata kuliah hari itu pun berjalan dengan lancar sebagaimana biasanya. Hari pertama Regan kuliah di sana, ia sudah bisa mendapatkan banyak teman dan juga

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-17
  • Terjerat Hasrat Anak Suamiku   Sepupu

    “Mmph, Edgar, sudah!” Perlahan Bella mendorong tubuh Edgar supaya menjauh darinya.Begitu tautan bibir mereka terlepas, kesempatan itu segera dimanfaatkan oleh Bella untuk meraup oksigen sebanyak-banyaknya. Selama mereka berciuman, Edgar terus saja melahap habis bibirnya tanpa memberikan kesempatan sama sekali pada Bella untuk bernafas.“Huft! Kamu benar-benar berniat untuk membunuhku, Edgar. Kamu sama sekali tidak memberiku kesempatan untuk bernafas,” keluh Bella sembari memegangi dadanya yang naik turun karena tengah meraup oksigen untuk mengisi rongga paru-parunya.“Hehe, maafkan aku, Sayang. Aku terlalu bersemangat saat berciuman denganmu.” Edgar terkekeh.“Hmm, ya sudah. Sekarang kita masuk dulu. Kamu sudah makan atau belum?” tanya Bella yang segera menautkan jemarinya pada jemari Edgar, kemudian menuntun tangan kekasihnya itu masuk ke dalam rumah.“Tentu saja aku belum makan, Sayang. Aku ingin makan di sini bersamamu.” Edgar tersenyum sambil mengecup punggung tangan Bella dengan

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-18
  • Terjerat Hasrat Anak Suamiku   Kerja Sama

    “Aku baru beberapa saat lalu tiba di sini. Kamu baru pulang?” Naomi bertanya sambil berjalan menghampiri Regan yang ternyata merupakan saudara sepupunya.“Iya. Tadi ada urusan sebentar di kampus,” angguk Regan mengiyakan.“Lebih baik Regan istirahat dulu. Nanti kalian bisa kembali berbincang-bincang,” saran dari Arini.“Baik, Ma.”“Baik, Tante.”Regan melenggang ke kamarnya di lantai atas, dan langsung melemparkan tas ke atas tempat tidurnya. Pria itu membersihkan diri sejenak dan berganti pakaian, sebelum akhirnya ia kembali ke ruang bawah untuk menemui Naomi.“Tumben kamu kesini? Ada keperluan apa?”Regan mendudukkan tubuhnya dengan kasar ke atas sofa. Kedua matanya terpejam tak serius, dan mendadak bayangan kemesraan Bella bersama Edgar tadi muncul dalam ingatannya.“Shit!”“Hah? Aku belum juga bicara padamu, tapi kamu sudah mengumpatku seperti itu,” dengus Naomi ketus, seraya memasang wajah kesalnya.“Ah, sorry! Maksudku, aku tidak sedang mengumpatmu.” Regan terkekeh dan buru-buru

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-20
  • Terjerat Hasrat Anak Suamiku   Pertemuan

    Walaupun sebenarnya Edgar merasa enggan untuk pergi ke sekitar kampusnya, tapi ia terpaksa pergi untuk memenuhi keinginan Bella. Pria itu pun kemudian pergi mengemudikan mobilnya, menuju ke toko burger yang ada di depan kampusnya.Selang beberapa menit kemudian, akhirnya mobil Edgar pun tiba juga di toko tersebut. Gegas langkahnya tergesa, masuk ke dalam toko burger sebelum ada mahasiswa yang melihatnya.Ia memilih burger yang sesuai dengan keinginan Bella. Dan setelah semuanya selesai, ia lekas keluar sambil terus memperhatikan ke sekitar.“Edgar, kau di sini?”Degh!Edgar terkesiap, saat tiba-tiba terdengar suara pertanyaan yang ditujukan kepadanya. Dengan cepat ia langsung menoleh ke asal suara tersebut, dan saat itu juga dia melihat sosok Regan yang sedang berdiri tak jauh darinya.“Regan, kau … sejak kapan kau di sini?” Edgar bertanya dengan gugup, khawatir karena Regan melihatnya di sana.“Aku? Ah, aku baru saja masuk ke toko ini. Memangnya kenapa? Apa hari ini kau tidak masuk k

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-22
  • Terjerat Hasrat Anak Suamiku   Terungkap

    “Naomi? Kamu ….”Lidah Edgar terasa kelu untuk menyebut nama wanita yang kini sedang berdiri di hadapannya. Suaranya serasa tercekat di tenggorokan, begitu sulit untuk menanyakan satu kalimat pun pada Naomi.“Hay, Edgar,” sapa Naomi dengan mengukir senyum licik di wajahnya.Edgar merasakan kini jantungnya berdegup sangat kencang, bahkan nyaris saja melompat jatuh dari tempatnya. Rasa gugupnya saat ini sangat bertolak belakang dengan sikap Naomi yang santai dan begitu tenang, sembari melipat kedua tangan di dadanya, tampak begitu arogan.“Naomi, a … apa yang kamu lakukan di sini?” Edgar bertanya dengan suara terbata.Terlihar jelas rasa gugup dan kecemasannya, tapi sebisa mungkin ia berusaha untuk menyembunyikannya agar tak menimbulkan kecurigaan pada wanita muda yang merupakan ibu tirinya itu.“Aku tidak melakukan apa pun. Aku hanya ingin berkunjung saja. Apa itu salah?”Bruk!Naomi menabrak tubuh Edgar dengan sangat keras, menerobos masuk begitu saja. Edgar tercengang, lalu cepat-cep

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-22
  • Terjerat Hasrat Anak Suamiku   Rumit

    Regan kini sudah berdiri di hadapan Naomi, membuat sepupunya itu langsung mengerucutkan wajah dengan raut kesal.“Pria itu benar-benar sialan! Dia nyaris saja membunuhku. Lihat ini!” Naomi kemudian menunjukkan lehernya yang tampak guratan merah akibat tadi dicekik oleh Edgar.Regan memperhatikan bekas merah di leher sepupunya itu. Bukannya merasa iba, ia justru tersenyum miring melihatnya.“Tapi Edgar tidak akan ada apa-apanya dibandingkan aku. Tak lama lagi aku pasti akan mengalahkannya,” gumam Regan dengan nada meremehkan.“Hah? Maksudmu?” Kening Naomi mengernyit, merasa cukup keheranan dengan kata-kata Regan barusan.Regan buru-buru tersadar bahwa dia baru saja salah bicara. Dengan cepat pria itu segera menggelengkan kepalanya, sebab ia memang tak ingin mengatakan kepada Naomi perihal rencananya mendekati Bella.“Ah tidak! Tidak ada apa-apa.” Ia menggeleng cepat.“Ya sudah. Kalau begitu aku pulang dulu. Terima kasih atas informasimu. Tapi kau harus tetap mengawasi mereka berdua, da

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-22
  • Terjerat Hasrat Anak Suamiku   Kedatangan Regan

    “Regan, ada apa kamu datang ke sini malam-malam begini?” Bella menautkan alisnya dengan perasaan heran, saat melihat Regan berjalan memasuki halaman rumah.Seolah tak menyadari sikap kurang nyaman yang ditunjukkan oleh Bella, pria itu justru melangkah dengan santai menghampiri gadis itu. Ketika langkah Regan sudah semakin dekat, refleks Bella pun juga segera menggerakkan kakinya mundur beberapa langkah.“Maaf, Bella, aku datang malam-malam begini. Aku hanya ingin bertemu denganmu saja,” ucap Regan tanpa rasa bersalah.“Bertemu denganku? Untuk apa?” Gadis itu bertanya, dengan rasa tak nyaman yang semakin terlihat jelas di wajahnya.“Bukan apa-apa. Aku hanya ingin mengenalmu lebih jauh. Apa kamu mengizinkannya?”“Kalau aku tidak mengizinkannya?” Bella justru balik bertanya.“Maka aku akan pergi dari sini,” jawab Regan seraya mengangkat kedua bahunya.“Ya sudah, kalau begitu silahkan kamu pergi dari sini. Aku harus segera istirahat!”Brak!“Bella, tunggu ….”Setelah mengusir Regan secara

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-23
  • Terjerat Hasrat Anak Suamiku   Bab 53

    “Kakak, apa yang kau lakukan di sini?” pekik Naomi tertahan.Matanya membeliak lebar, tak menyangka jika malam ini ia akan melihat Martinus di rumahnya. Kakaknya itu cepat-cepat menurunkan hoodie yang semula menutupi kepalanya.“Naomi, seperti biasa. Aku butuh bantuanmu,” ucap Martinus nampak tergesa-gesa.“Bantuan apa, Kak? Uang?” Naomi mendelik kaget.“Iya, aku sangat membutuhkannya.”“Tapi, Kak … dua hari lalu aku baru memberimu uang seratus juta. Apa uang sebanyak itu sudah habis?” Naomi nyaris saja berkata dengan nada tinggi, jika saja ia tak ingat bahwa pria di hadapannya itu adalah kakaknya.“Penyakit kakak iparmu kambuh lagi, Naomi dan hanya kamu yang bisa membantuku. Tolonglah, Naomi,” pinta Martinus dengan memasang wajah iba.Pria itu bahkan sampai berlutut di kaki adiknya, berharap jika Naomi akan mengabulkan permintaannya.Naomi hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan kakaknya itu. Akhir-akhir ini Martinus memang sering sekali minta uang kepadanya.Wanita itu pun membe

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-24

Bab terbaru

  • Terjerat Hasrat Anak Suamiku   Bab 111

    Satu tahun kemudian, memasuki usia Bryan dan Nancy yang ke 6. Tepat hari itu pula, sebuah acara besar-besaran digelar dengan sangat meriah.Hari ini adalah hari dimana Naomi akan melangsungkan pernikahan dengan Galih. Setelah sebelumnya Edgar dan Bella berusaha untuk menjodohkan mereka, akhirnya keduanya kembali dekat dan saling mengungkapkan perasaan.Hingga akhirnya setelah satu tahun menjalin hubungan, kini Naomi dan Galih pun memutuskan untuk melanjutkan hubungan mereka ke jenjang pernikahan.“Sayang, aku sangat bahagia karena akhirnya Naomi dan Galih benar-benar akan menikah,” kata Bella pada Edgar, sesaat setelah mereka tiba di aula pernikahan tersebut.“Aku juga sangat bahagia, Sayang. Tidak sia-sia kita membuat kedekatan di antara mereka lagi.” Edgar mengangguk setuju.Bella hanya terkekeh mendengar perkataan sang suami. Kini mereka melanjutkan langkah mereka, menjadi saksi pernikahan antara Naomi dan Galih.Tepat di atas pelaminan, keduanya tampak bersanding dengan senyum yan

  • Terjerat Hasrat Anak Suamiku   Bab 110

    “Rencana kita pagi ini mau kemana?” tanya Edgar pada anak-anak dan istrinya.Mereka telah menyelesaikan acara sarapannya dan kini tengah bersiap untuk berangkat menuju tempat liburan.“Bagaimana kalau ke water park atau ke pantai saja, Pa?” Nancy menawarkan.“Hmm, sepertinya bagus juga. Ya sudah, kalau begitu kita pergi ke water park dulu, setelah itu baru kita pergi ke pantai.” Edgar mengangguk setuju.“Yeeii.” Bryan dan Nancy bersorak kegirangan.Kedua anak kecil itu dengan antusias segera masuk ke dalam mobil, hendak disusul oleh Bella dan Edgar. Namun sebelum mereka masuk mobil, tiba-tiba saja datang sebuah taksi yang berhenti tepat di depan rumah mereka.Tak lama setelah itu, terlihat seorang wanita yang melangkah masuk ke halaman dan berhenti di hadapan Bella.“Bella,” ucapnya menyapa wanita itu.Mendengar suara itu, sontak membuat Bella terkejut dan segera mengangkat wajahnya. Seketika ia tercengang, saat melihat sosok Naomi sedang berdiri di hadapannya.“Naomi!” pekik Bella kag

  • Terjerat Hasrat Anak Suamiku   Bab 109

    “Papa, ayo kita main!” Suara seorang anak laki-laki memecahkan kesunyian di pagi hari yang cerah.Bersamaan dengan itu, terdengar suara ketukan pintu yang cukup keras dari arah luar kamar.Tak terasa lima tahun kemudian berlalu dengan sangat cepat. Kehidupan Edgar dan Bella semakin bahagia sekarang. Mereka tinggal di rumah utama milik Barta, bersama dengan kedua anaknya dan ditemani oleh kedua asisten rumah tangga yang setia, Bi Marni dan Bi Imah yang merupakan mantan asisten rumah tangga Barta dulu.Tok! Tok! Tok!“Papa, bangun!”Edgar membuka selimutnya dengan cepat. Pria itu tampak menghembuskan nafasnya kasar. Ia memutar bola matanya malas, seraya melirik pada Bella yang sedang tertawa kecil sambil menyandarkan kepala di dadanya.“Astaga, Sayang! Kenapa sepagi ini Bryan sudah mengganggu momen kebersamaan kita?” dengus Edgar pelan.“Karena dia tahu kalau hari ini kamu tidak masuk kantor, Sayang. Jadi dia ingin memanfaatkan kesempatan ini untuk bermain denganmu,” jawab Bella sembari

  • Terjerat Hasrat Anak Suamiku   Bab 108

    Edgar menajamkan pandangannya, untuk memastikan jika pria pengemis yang dilihatnya itu memang benar-benar adalah Barta.“Iya, tidak salah lagi. Itu memang papa.” Ia mengangguk cepat.Setelah memastikan bahwa pria pengemis itu adalah Barta, maka Edgar pun lekas turun dari mobilnya. Ia berniat untuk menemui papanya itu. Dari kejauhan, Edgar sudah mengamati setiap detail penampilan papanya. Barta tampak mengenakan pakaian dan topi compang camping yang seolah menyembunyikan jati dirinya.Tak akan ada satu orang pun yang mengira jika pria itu adalah Barta Wijaya, sosok rentenir kaya raya yang terkenal kejam.Tak butuh waktu lama, kini akhirnya langkah Edgar pun tiba juga di hadapan Barta. Ia melihat pria itu terus saja membungkukkan kepalanya.Namun satu hal yang membuat Edgar merasa kebingungan, karena sejak tadi papanya itu tampak sembunyi-sembunyi memainkan sebuah ponsel mewah dari balik bajunya.“Papa,” panggil Edgar dengan keheranan.Suara panggilan dari Edgar itu pun sontak membuat

  • Terjerat Hasrat Anak Suamiku   Bab 107

    “Sudah apa, Bi?” desak Edgar merasa penasaran, karena ia merasa jika ART nya itu terlalu berbelit-belit untuk bicara padanya.“Begini, Den. Setahu bibi, Tuan Barta pernah mempunyai seorang nasabah yang tidak sanggup membayar hutangnya. Dia juga tidak punya apa-apa untuk bisa dijadikan sebagai jaminan atau penebus hutang. Jadi Tuan Barta mengirim para debt colector untuk menagih hutang nasabahnya itu. Tapi rupanya tak hanya sekedar menagih hutang saja, para debt colector itu bahkan sampai mencelakai nasabah itu dan membuatnya meninggal dunia,” terang wanita paruh baya itu dengan sedikit takut-takut.“Astaga!” Edgar membeliak, sebab rupanya pernyataan dari asisten rumah tangga di rumah papanya itu cukup membuatnya terkejut bukan main.Edgar meraup wajahnya kasar, merasa frustasi dengan apa yang sudah dilakukan oleh papanya. Pria itu bahkan tampak menghembuskan nafasnya yang terasa berat, seolah menyimpan sebuah beban besar di dadanya.“Bibi serius? Orang itu sampai meninggal dunia?” tan

  • Terjerat Hasrat Anak Suamiku   Bab 106

    Edgar merasa sangat terkejut saat melihat ada foto Brata yang terpampang di dalam sebuah artikel berita. Namun yang lebih membuatnya terkejut, yakni karena artikel itu memuat berita jika Barta masuk dalam DPO atau Daftar Pencarian Orang, alias buronan.“Ini benar papa kan? Lalu kenapa papa bisa jadi DPO?” Edgar bertanya pada dirinya sendiri, dengan kedua mata yang membelalak kaget.Pria itu terus menatap lekat ke arah foto pria yang terpampang di ponselnya tersebut. Ia ingin memastikan sekali lagi, bahwa pria di foto itu bukanlah Barta.Namun, mau sekeras apapun Edgar berusaha untuk meyakinkan dirinya, tetap saja tak bisa memungkiri bahwa pria di berita itu memanglah papanya.“Astaga! Ini memang benar-benar papa. Sebaiknya nanti aku cari dia dan tanyakan apa yang sebenarnya terjadi,” angguk Edgar pada dirinya sendiri.Jam sudah menunjuk ke angka setengah tujuh, membuat Edgar tak punya banyak waktu lagi untuk lebih berlama-lama berada di tempat perbelanjaan tersebut.Pria itu pun denga

  • Terjerat Hasrat Anak Suamiku   Bab 105

    “Aku sama sekali tidak tahu dimana Tuan Barta, Pa. Sejak semua permainan licikku terbongkar dan para polisi menangkapku, dia marah dan pergi begitu saja meninggalkan aku. Aku tahu kalau dia pasti marah dan kecewa, apalagi setelah tahu bahwa anak kami bukanlah anak laki-laki seperti yang dia harapkan,” jawab Naomi dengan suaranya yang serak menahan isak tangis.“Tapi kenapa kamu sampai nekat melakukan itu, Naomi? Sedangkan kamu tahu sendiri, seperti apa Tuan Barta itu.” Mamanya Naomi ikut menimpali.Naomi kembali mengangkat wajahnya, menatap pada kedua orang tuanya itu secara bergantian. Gadis itu pun juga lekas menyeka air matanya dengan kasar.“Karena Tuan Barta berjanji untuk memberikan hartanya pada anakku, jika aku berhasil melahirkan anak laki-laki, Ma. Kalau sampai aku melahirkan anak perempuan, maka dia pasti tidak akan mau memberikan hartanya pada kami.” Naomi masih saja menangis tanpa bisa ia bendung lagi.Kedua orang tuanya pun kini nampak saling berpandangan. Rasa iba mulai

  • Terjerat Hasrat Anak Suamiku   Bab 104

    “Bagaimana, Sayang? Apa kamu setuju?” tanya Edgar, membuat Bella segera tersadar atas pertanyaan suaminya barusan.“Tentu saja aku sangat setuju, Edgar. Lagipula aku juga sudah mulai menyayangi bayi ini, sama seperti aku menyayangi Bryan.” Bella mengangguk, setuju dengan apa yang disarankan oleh Edgar, jika mereka akan mengasuh bayi itu.“Syukurlah kalau kamu setuju. Sekarang kita harus memberi nama pada bayi ini.”“Kalau begitu, biar aku saja yang memberi nama pada bayi ini,” sahut Bella tiba-tiba.“Silahkan, Sayang.”Bella segera tersenyum manis, sembari menatap bayi mungil dalam gendongannya itu. Dibelainya pipi sang bayi yang masih merah itu, lalu dikecupnya kening bayi tersebut dengan sangat lembut.“Aku akan memberinya nama Nancy. Ya, Nancy Wijaya,” ucap Bella dengan wajah yang sangat bahagia.“Wah, nama yang sangat indah, Sayang. Mulai sekarang, kita punya sepasang bayi yang tampan dan cantik. Bryan dan Nancy.” Edgar pun turut merasa bahagia.“Iya, dan mereka adalah anak kita.

  • Terjerat Hasrat Anak Suamiku   Bab 103

    “Syukurlah karena sekarang kamu sudah kembali ke pelukan papa, sayang,” ucap Edgar sambil terus menciumi wajah baby Bryan berulang kali.Pria itu tak hentinya menitikkan air mata, tapi buru-buru menyekanya karena perasaan haru kini sudah mulai menguasainya. Edgar mengangkat wajah, menatap pada para polisi yang membawa Naomi ke mobil mereka. Lalu pandangannya kembali tertuju pada Baby Bryan yang kini nampak tertawa-tawa di pelukan Edgar.“Semuanya sudah berakhir, Sayang. Sekarang kita pulang dan temui mama kamu. Oke?”Edgar tersenyum dan menciumi wajah putranya sekali lagi. Dengan langkah tergesa, pria itu pun lekas menuju ke mobilnya yang terparkir di basement hotel tersebut.Tanpa membuang waktu lebih lama lagi, kini ia pun lekas mengemudikan mobilnya menuju ke rumahnya, dimana saat ini Bella pasti sedang menunggu kedatangannya.***Di rumahnya, sejak tadi Bella terus saja mondar-mandir dengan perasaan panik. Ia terus berdecak cemas, memikirkan nasib Edgar yang kini entah berada dim

DMCA.com Protection Status