Share

Bab 80

Penulis: Dita SY
last update Terakhir Diperbarui: 2024-02-25 19:40:16

Ting!

“Apa ini?” Dahi Naomi seketika mengernyit, saat tiba-tiba ia mendapat sebuah pesan masuk dari nomor asing yang tak tersimpan di ponselnya.

Merasa sangat penasaran dengan apa yang dikirimkan oleh nomor asing tersebut, maka Naomi pun cepat-cepat membuka pesan di ponselnya itu. Ternyata itu adalah sebuah rekaman suara, yang langsung saja didengarkan oleh Naomi.

Rekaman suara di ponsel itu jelas-jelas adalah suara milik Brata yang sedang berbicara pada para anak buahnya. Dalam rekaman itu, terdengar jelas bahwa Brata meminta para anak buahnya untuk mencarikan obat bagi impotensi yang ia derita.

“A … apa? Jadi Tuan Barta impoten?” Seketika kedua bola mata Naomi melebar sempurna.

Wajah gadis itu mendadak terlihat pucat, dan tiba-tiba ia merasa begitu kesulitan untuk menelan salivanya sendiri. Naomi tercengang, membuat kedua bibirnya bahkan setengah terbuka.

Brakk!

Tangan Naomi seketika terasa gemetar dan mendadak lemas, hingga membuat ponsel di tangannya jatuh begitu saja di atas temp
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Terjerat Hasrat Anak Suamiku   Bab 81

    “Wah, ternyata dia sudah bertemu dengan Naomi,” gumam Edgar dengan tersenyum puas di bibirnya.Merasa penasaran dengan apa yang akan dilakukan oleh temannya selanjutnya, maka Edgar pun segera berbalas pesan dengan temannya itu. Ketika sang teman mengirim pesan bahwa saat ini dirinya sedang bersama dengan Naomi.Rupanya rencana Edgar tak hanya berhenti sampai di situ. Pria itu ternyata sudah meminta temannya yang lain untuk berada tak jauh dari sana, dan merekam momen pertemuan antara Naomi dan temannya yang satunya.Dengan cepat, kini Edgar pun segera menelfon temannya yang ada di sana, yang ternyata adalah Andrew. Sahabat yang selama ini paling mengerti Edgar.“Halo, Edgar,” terdengar sahutan suara Andrew di seberang telfon.“Halo, Andrew. Bagaimana? Apa sudah ada perbincangan penting antara Naomi dan Galih yang sudah kau dapatkan?” tanya Edgar tak sabar.“Belum, Edgar. Kau sabarlah dulu. Lagipula mereka baru saja bertemu. Kau tenang saja, karena nanti aku pasti akan melaporkan apapu

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-26
  • Terjerat Hasrat Anak Suamiku   Bab 82

    Tok! Tok! Tok!Suara ketukan pintu belakang terdengar jelas, bersamaan dengan suara ponsel Naomi yang berdering saat mengganggu. Wanita itu sontak cepat-cepat terbangun dari tidurnya, dan lekas meraih ponsel di atas meja.Dengan cepat matanya segera terbelalak saat melihat nama yang tertera di layar ponsel tersebut. Lalu buru-buru ia melirik pada Barta, yang untungnya kini masih tertidur pulas dan sama sekali tak menyadari pergerakan dari Naomi.“Kenapa kakak terus saja menelfonku? Apa dia tidak punya kerjaan lain malam-malam begini?” gerutu Naomi kesal.Naomi tak menjawab telfon dari Martinus, tetapi ia sempat membaca pesan bahwa saat ini kakaknya sedang berada di pintu belakang. Lekas wanita itu turun dari ranjangnya, dan melangkah cepat ke pintu belakang.Saat itu, kebetulan Edgar dan Bella baru saja dari dapur. Edgar sudah masuk lebih dulu ke dalam kamarnya, sedangkan Bella masih berada di dapur. Gadis itu mengernyitkan keningnya keheranan, saat mendengar suara ketukan pintu yang

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-28
  • Terjerat Hasrat Anak Suamiku   Bab 83

    Semburat sinar terang mulai menyapa bumi, membuat setiap mata yang lelap lekas terjaga untuk memulai hari. Pagi-pagi sekali, Bella sudah menyiapkan sarapan untuk Barta di meja makan. Setelah semuanya selesai, gadis itu lekas bergabung di meja makan bersama dengan Barta dan Naomi yang sudah lebih dulu berada di sana.“Nah, rasanya aku senang sekali kalau melihat kalian akur seperti ini,” puji Barta sambil menatap Bella dan Naomi secara bergantian.Namun, kedua gadis itu memilih untuk diam tanpa menyahut ucapan dari Barta. Dengan menekuk wajah cemberutnya, kini Naomi tampak memasukkan makanan ke dalam mulutnya dengan paksa.Sedangkan Bella juga tak terlihat bersemangat sama sekali. Ia hanya memaksakan senyumnya tipis, sambil mengunyah makanannya pelan.“Oh iya, hari ini aku ada nasabah yang rumahnya lumayan jauh. Aku akan pergi kesana, dan mungkin sore hari baru pulang,” ujar Barta yang berpamitan pada kedua istrinya tersebut.“Silahkan, Tuan,” jawab Bella dengan senyum senang di wajahn

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-28
  • Terjerat Hasrat Anak Suamiku   Bab 84

    Satu minggu kemudian, surat panggilan kepada Barta sebagai tergugat sudah dikirimkan ke rumah pria tua itu. Namun, Naomi dengan pintarnya langsung menerima surat itu dengan mengaku bahwa dia merupakan anaknya Barta.Setelah petugas dari pengadilan itu pergi, maka gadis itu segera memberikan surat itu kepada Bella. Sedangkan Naomi langsung mengajak Barta dengan pura-pura bahwa calon bayinya ingin mengajak mereka jalan-jalan.Barta yang tak bisa menolak permintaan dari istrinya itu pun segera menurut saja dan menuruti permintaan Naomi. Sementara mereka pergi, Bella langsung menemui Edgar di gudang dan mengajak kekasihnya itu pergi ke kamarnya. Di sana, Bella lekas menunjukkan surat panggilan dari pengadilan yang ditujukan kepada Barta. Sebelah sudut bibir Edgar mengangkat senyuman, membentuk sebuah senyum miring yang begitu puas.“Bagus, Sayang. Sekarang juga aku akan membakar surat ini, supaya pria tua itu tidak pernah tahu tentang surat ini,” kata Edgar yang bersiap menyalakan korek

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-28
  • Terjerat Hasrat Anak Suamiku   Bab 85

    “Kenapa kalian ingin bertemu denganku?” tanya Naomi ketus, saat ia bertemu dengan Bella dan Edgar yang sengaja ingin menemuinya di pintu belakang.Wanita itu memasang wajah tak senang, karena sampai saat ini ia memang masih tak menyukai mereka berdua. Naomi terpaksa membantu Edgar dan Bella hanya karena ancaman dari anak suaminya itu.“Kami ingin minta bantuan mu sekali lagi,” sahut Edgar cepat, tetapi jawaban itu justru membuat Naomi kian meradang.“Kenapa kalian selalu saja meminta bantuanku, hah? Aku benar-benar lelah membantu kalian. Aku selalu was was setiap kali mengajak Tuan Barta pergi dan berbohong padanya. Kenapa kalian tidak minta bantuan orang lain saja hah?” sentak Naomi kesal.“Karena hanya kamu yang bisa membantu kami, Naomi,” tukas Bella, menatap wanita itu penuh harap.“Tidak apa-apa kalau Naomi tidak mau melakukannya, Sayang. Aku masih punya video dia dengan pria itu, yang sewaktu-waktu bisa aku berikan pada papa,” sambung Edgar dengan tersenyum licik.Perkataan Edga

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-28
  • Terjerat Hasrat Anak Suamiku   Bab 86

    “Maaf, Naomi, tapi kami bukan bermaksud untuk menjebakmu. Sebenarnya aku hanya ingin memanfaatkan mu untuk membantuku membebaskan Bella dari papa. Tapi sepertinya kamu yang sudah mulai terpesona pada Galih. Jadi itu bukan salah kami kan?” Edgar mengangkat kedua bahunya, seolah ia mengatakan itu tanpa rasa bersalah.Terang saja, wajah Naomi kian merah padam mendengarnya. Nafas gadis itu naik turun, dengan tatapan marahnya yang kini tertuju pada mereka semua.“Brengsek kalian semua! Aku akan melaporkan hal ini pada Tuan Barta,” ancam Naomi murka.“Tapi aku juga bisa melaporkan kamu pada papaku. Yang pertama, kalau kamu sering memberikan uang pada kakakmu tanpa sepengetahuan papa. Dan yang kedua, kamu juga diam-diam bertemu dengan Galih karena kamu tahu bahwa papaku impotensi. Lagipula terserah saja kalau kamu mau melaporkan hal ini, karena sekarang Bella dan papa sudah resmi bercerai. Dan dia sudah tidak punya hak apa-apa lagi pada Bella.” Edgar berkata dengan penuh kemenangan, karena s

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-01
  • Terjerat Hasrat Anak Suamiku   Bab 87

    “Naomi, darimana saja kamu? Kenapa baru pulang?” tanya Barta dengan nada tinggi, karena ia melihat Naomi yang baru saja masuk dengan mobilnya, sesaat setelah Barta juga baru saja masuk ke rumah.“Maaf, Tuan, tadi saya bosan di rumah terus. Jadi saya pergi keluar sebentar untuk cari angin,” dusta Naomi seraya menundukkan wajahnya, berusaha menyembunyikan kebohongan yang sedang ia simpan.“Apa? Kenapa kamu tidak minta sopir mengantarmu? Bagaimana kalau terjadi sesuatu padamu dan calon anak kita?” Barta kini mendekati Naomi seraya membelai kepala wanita itu dengan lembut, tetapi Naomi segera memalingkan wajahnya tanpa mau berhadapan dengan Barta.“Tidak, Tuan. Aku takut merepotkan, karena itu aku memutuskan untuk pergi sendiri.”“Bagaimana mungkin kamu bisa merepotkan, Sayang? Sedangkan kamu adalah nyonya di rumah ini.” Barta menggeleng pelan, tak habis pikir dengan jalan pikiran Naomi.“Maaf, Tuan. Lain kali saya pasti akan menuruti apa yang Tuan katakan.” Gadis itu pura-pura memasang w

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-02
  • Terjerat Hasrat Anak Suamiku   Bab 88

    Barta awalnya memang pergi ke gudang untuk melihat keadaan Edgar, karena sudah cukup lama ia tak melihat putranya itu. Namun, pria tua itu langsung terkejut bukan main saat mengetahui bahwa ternyata Edgar tak berada di sana.Dengan langkah cepat, Barta melangkah ke pos ronda, dimana ada anak buahnya yang berjaga di sana. Wajah Barta yang penuh murka itu, kini sudah terlihat sangat memerah. Melihat kemarahan di wajah sang majikan, sontak membuat para anak buahnya seketika panik dan cepat-cepat berdiri untuk memberi hormat.“Selamat siang, Tuan Barta.”Plakk!“Bodoh kalian semua!” maki Barta sambil menampar wajah seluruh anak buahnya.Para pria itu tak berani melawan, dan hanya bisa meringis pelan sambil memegangi pipinya yang terasa perih. Bahkan untuk mengangkat wajah pun rasanya mereka sudah tidak berani.“Apa saja yang kalian kerjakan di rumah, hah? Kenapa kalian bisa tidak tahu kalau anak kurang ajar itu kabur dari rumah?” bentak Barta kian murka.Sorot matanya berkilat-kilat tajam

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-03

Bab terbaru

  • Terjerat Hasrat Anak Suamiku   Bab 111

    Satu tahun kemudian, memasuki usia Bryan dan Nancy yang ke 6. Tepat hari itu pula, sebuah acara besar-besaran digelar dengan sangat meriah.Hari ini adalah hari dimana Naomi akan melangsungkan pernikahan dengan Galih. Setelah sebelumnya Edgar dan Bella berusaha untuk menjodohkan mereka, akhirnya keduanya kembali dekat dan saling mengungkapkan perasaan.Hingga akhirnya setelah satu tahun menjalin hubungan, kini Naomi dan Galih pun memutuskan untuk melanjutkan hubungan mereka ke jenjang pernikahan.“Sayang, aku sangat bahagia karena akhirnya Naomi dan Galih benar-benar akan menikah,” kata Bella pada Edgar, sesaat setelah mereka tiba di aula pernikahan tersebut.“Aku juga sangat bahagia, Sayang. Tidak sia-sia kita membuat kedekatan di antara mereka lagi.” Edgar mengangguk setuju.Bella hanya terkekeh mendengar perkataan sang suami. Kini mereka melanjutkan langkah mereka, menjadi saksi pernikahan antara Naomi dan Galih.Tepat di atas pelaminan, keduanya tampak bersanding dengan senyum yan

  • Terjerat Hasrat Anak Suamiku   Bab 110

    “Rencana kita pagi ini mau kemana?” tanya Edgar pada anak-anak dan istrinya.Mereka telah menyelesaikan acara sarapannya dan kini tengah bersiap untuk berangkat menuju tempat liburan.“Bagaimana kalau ke water park atau ke pantai saja, Pa?” Nancy menawarkan.“Hmm, sepertinya bagus juga. Ya sudah, kalau begitu kita pergi ke water park dulu, setelah itu baru kita pergi ke pantai.” Edgar mengangguk setuju.“Yeeii.” Bryan dan Nancy bersorak kegirangan.Kedua anak kecil itu dengan antusias segera masuk ke dalam mobil, hendak disusul oleh Bella dan Edgar. Namun sebelum mereka masuk mobil, tiba-tiba saja datang sebuah taksi yang berhenti tepat di depan rumah mereka.Tak lama setelah itu, terlihat seorang wanita yang melangkah masuk ke halaman dan berhenti di hadapan Bella.“Bella,” ucapnya menyapa wanita itu.Mendengar suara itu, sontak membuat Bella terkejut dan segera mengangkat wajahnya. Seketika ia tercengang, saat melihat sosok Naomi sedang berdiri di hadapannya.“Naomi!” pekik Bella kag

  • Terjerat Hasrat Anak Suamiku   Bab 109

    “Papa, ayo kita main!” Suara seorang anak laki-laki memecahkan kesunyian di pagi hari yang cerah.Bersamaan dengan itu, terdengar suara ketukan pintu yang cukup keras dari arah luar kamar.Tak terasa lima tahun kemudian berlalu dengan sangat cepat. Kehidupan Edgar dan Bella semakin bahagia sekarang. Mereka tinggal di rumah utama milik Barta, bersama dengan kedua anaknya dan ditemani oleh kedua asisten rumah tangga yang setia, Bi Marni dan Bi Imah yang merupakan mantan asisten rumah tangga Barta dulu.Tok! Tok! Tok!“Papa, bangun!”Edgar membuka selimutnya dengan cepat. Pria itu tampak menghembuskan nafasnya kasar. Ia memutar bola matanya malas, seraya melirik pada Bella yang sedang tertawa kecil sambil menyandarkan kepala di dadanya.“Astaga, Sayang! Kenapa sepagi ini Bryan sudah mengganggu momen kebersamaan kita?” dengus Edgar pelan.“Karena dia tahu kalau hari ini kamu tidak masuk kantor, Sayang. Jadi dia ingin memanfaatkan kesempatan ini untuk bermain denganmu,” jawab Bella sembari

  • Terjerat Hasrat Anak Suamiku   Bab 108

    Edgar menajamkan pandangannya, untuk memastikan jika pria pengemis yang dilihatnya itu memang benar-benar adalah Barta.“Iya, tidak salah lagi. Itu memang papa.” Ia mengangguk cepat.Setelah memastikan bahwa pria pengemis itu adalah Barta, maka Edgar pun lekas turun dari mobilnya. Ia berniat untuk menemui papanya itu. Dari kejauhan, Edgar sudah mengamati setiap detail penampilan papanya. Barta tampak mengenakan pakaian dan topi compang camping yang seolah menyembunyikan jati dirinya.Tak akan ada satu orang pun yang mengira jika pria itu adalah Barta Wijaya, sosok rentenir kaya raya yang terkenal kejam.Tak butuh waktu lama, kini akhirnya langkah Edgar pun tiba juga di hadapan Barta. Ia melihat pria itu terus saja membungkukkan kepalanya.Namun satu hal yang membuat Edgar merasa kebingungan, karena sejak tadi papanya itu tampak sembunyi-sembunyi memainkan sebuah ponsel mewah dari balik bajunya.“Papa,” panggil Edgar dengan keheranan.Suara panggilan dari Edgar itu pun sontak membuat

  • Terjerat Hasrat Anak Suamiku   Bab 107

    “Sudah apa, Bi?” desak Edgar merasa penasaran, karena ia merasa jika ART nya itu terlalu berbelit-belit untuk bicara padanya.“Begini, Den. Setahu bibi, Tuan Barta pernah mempunyai seorang nasabah yang tidak sanggup membayar hutangnya. Dia juga tidak punya apa-apa untuk bisa dijadikan sebagai jaminan atau penebus hutang. Jadi Tuan Barta mengirim para debt colector untuk menagih hutang nasabahnya itu. Tapi rupanya tak hanya sekedar menagih hutang saja, para debt colector itu bahkan sampai mencelakai nasabah itu dan membuatnya meninggal dunia,” terang wanita paruh baya itu dengan sedikit takut-takut.“Astaga!” Edgar membeliak, sebab rupanya pernyataan dari asisten rumah tangga di rumah papanya itu cukup membuatnya terkejut bukan main.Edgar meraup wajahnya kasar, merasa frustasi dengan apa yang sudah dilakukan oleh papanya. Pria itu bahkan tampak menghembuskan nafasnya yang terasa berat, seolah menyimpan sebuah beban besar di dadanya.“Bibi serius? Orang itu sampai meninggal dunia?” tan

  • Terjerat Hasrat Anak Suamiku   Bab 106

    Edgar merasa sangat terkejut saat melihat ada foto Brata yang terpampang di dalam sebuah artikel berita. Namun yang lebih membuatnya terkejut, yakni karena artikel itu memuat berita jika Barta masuk dalam DPO atau Daftar Pencarian Orang, alias buronan.“Ini benar papa kan? Lalu kenapa papa bisa jadi DPO?” Edgar bertanya pada dirinya sendiri, dengan kedua mata yang membelalak kaget.Pria itu terus menatap lekat ke arah foto pria yang terpampang di ponselnya tersebut. Ia ingin memastikan sekali lagi, bahwa pria di foto itu bukanlah Barta.Namun, mau sekeras apapun Edgar berusaha untuk meyakinkan dirinya, tetap saja tak bisa memungkiri bahwa pria di berita itu memanglah papanya.“Astaga! Ini memang benar-benar papa. Sebaiknya nanti aku cari dia dan tanyakan apa yang sebenarnya terjadi,” angguk Edgar pada dirinya sendiri.Jam sudah menunjuk ke angka setengah tujuh, membuat Edgar tak punya banyak waktu lagi untuk lebih berlama-lama berada di tempat perbelanjaan tersebut.Pria itu pun denga

  • Terjerat Hasrat Anak Suamiku   Bab 105

    “Aku sama sekali tidak tahu dimana Tuan Barta, Pa. Sejak semua permainan licikku terbongkar dan para polisi menangkapku, dia marah dan pergi begitu saja meninggalkan aku. Aku tahu kalau dia pasti marah dan kecewa, apalagi setelah tahu bahwa anak kami bukanlah anak laki-laki seperti yang dia harapkan,” jawab Naomi dengan suaranya yang serak menahan isak tangis.“Tapi kenapa kamu sampai nekat melakukan itu, Naomi? Sedangkan kamu tahu sendiri, seperti apa Tuan Barta itu.” Mamanya Naomi ikut menimpali.Naomi kembali mengangkat wajahnya, menatap pada kedua orang tuanya itu secara bergantian. Gadis itu pun juga lekas menyeka air matanya dengan kasar.“Karena Tuan Barta berjanji untuk memberikan hartanya pada anakku, jika aku berhasil melahirkan anak laki-laki, Ma. Kalau sampai aku melahirkan anak perempuan, maka dia pasti tidak akan mau memberikan hartanya pada kami.” Naomi masih saja menangis tanpa bisa ia bendung lagi.Kedua orang tuanya pun kini nampak saling berpandangan. Rasa iba mulai

  • Terjerat Hasrat Anak Suamiku   Bab 104

    “Bagaimana, Sayang? Apa kamu setuju?” tanya Edgar, membuat Bella segera tersadar atas pertanyaan suaminya barusan.“Tentu saja aku sangat setuju, Edgar. Lagipula aku juga sudah mulai menyayangi bayi ini, sama seperti aku menyayangi Bryan.” Bella mengangguk, setuju dengan apa yang disarankan oleh Edgar, jika mereka akan mengasuh bayi itu.“Syukurlah kalau kamu setuju. Sekarang kita harus memberi nama pada bayi ini.”“Kalau begitu, biar aku saja yang memberi nama pada bayi ini,” sahut Bella tiba-tiba.“Silahkan, Sayang.”Bella segera tersenyum manis, sembari menatap bayi mungil dalam gendongannya itu. Dibelainya pipi sang bayi yang masih merah itu, lalu dikecupnya kening bayi tersebut dengan sangat lembut.“Aku akan memberinya nama Nancy. Ya, Nancy Wijaya,” ucap Bella dengan wajah yang sangat bahagia.“Wah, nama yang sangat indah, Sayang. Mulai sekarang, kita punya sepasang bayi yang tampan dan cantik. Bryan dan Nancy.” Edgar pun turut merasa bahagia.“Iya, dan mereka adalah anak kita.

  • Terjerat Hasrat Anak Suamiku   Bab 103

    “Syukurlah karena sekarang kamu sudah kembali ke pelukan papa, sayang,” ucap Edgar sambil terus menciumi wajah baby Bryan berulang kali.Pria itu tak hentinya menitikkan air mata, tapi buru-buru menyekanya karena perasaan haru kini sudah mulai menguasainya. Edgar mengangkat wajah, menatap pada para polisi yang membawa Naomi ke mobil mereka. Lalu pandangannya kembali tertuju pada Baby Bryan yang kini nampak tertawa-tawa di pelukan Edgar.“Semuanya sudah berakhir, Sayang. Sekarang kita pulang dan temui mama kamu. Oke?”Edgar tersenyum dan menciumi wajah putranya sekali lagi. Dengan langkah tergesa, pria itu pun lekas menuju ke mobilnya yang terparkir di basement hotel tersebut.Tanpa membuang waktu lebih lama lagi, kini ia pun lekas mengemudikan mobilnya menuju ke rumahnya, dimana saat ini Bella pasti sedang menunggu kedatangannya.***Di rumahnya, sejak tadi Bella terus saja mondar-mandir dengan perasaan panik. Ia terus berdecak cemas, memikirkan nasib Edgar yang kini entah berada dim

DMCA.com Protection Status