Share

Sebuah Rahasia

Author: Susi_miu
last update Last Updated: 2023-11-07 18:17:21

Harger mengerjap pelan setelah menerima situasi baru di hadapannya. Sinar menerawang dari tirai jendela memberi pengaruh ingatan yang buruk. Dia sama sekali tak ingat apa yang telah terjadi semalam. Suatu cairan mengalir deras di kerongkongannya lalu dia merasa seperti terbakar oleh persinggahan yang panas.

Salah satu bayangan tak terlupakan dari misi bersama tim adalah mendapatkan panel penyimpanan itu. Panel yang sudah bersamanya, dan secara utuh respons tubuh Harger kentara bangkit meraba permukaan dada yang terbalut kaos abu kebesaran milik seseorang.

Dia sungguh tidak mengerti apa saja yang telah terjadi. Sisa – sisa ingatan membawa Harger pada kilasan wajah Arron. Hanya Arron yang terakhir kali dia ingat. Seharusnya begitu, tetapi tempat ini terasa cukup tidak asing.

Sorot mata Harger berpendar tajam di setiap penjuru ruangan. Begitu hening seperti tanpa kehidupan. Dia butuh seseorang untuk menjelaskan sesuatu secara keseluruhan padanya.


Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Susi_miu
Nanti moga aja aku bisa pertemukan mereka, Kak. Wkwk.
goodnovel comment avatar
Violetta
pepet aja Harger mumpung hatinya lagi kosong, wahaha... kira2 nanti ketemu sama Theo Rose gak ya... pengen mereka ketemu hihihi
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Terjerat Gairah Tuan Hakim   Sang Hakim

    Hari demi hari melewati kehidupan yang jauh dari kata normal rasanya sudah bukan hal baru bagi Harger. Dia dituntut tinggal sementara waktu di markas rahasia sampai Deu kembali dari kesibukan padat. Beberapa kali Harger tahu bahwa pria itu mengatasi berbagai masalah di Italia. Tidak terkecuali dua hari lalu, Howard memberinya tontonan memuja lewat siaran tv yang diretas. Tentang hal yang berhubungan langsung dengan pengacara, hakim, dan pengadilan—berpawai dengan berjalan kaki dari balai kota ke ... suatu tempat yang tidak mengekang, tetapi tetap mengartikan mereka sedang melakukan kegiatan bersama.Itu kali pertama Harger melihat Deu mengenakan jubah resmi berwarna hitam, dilengkapi tambahan jumbai panjang keemasan di pundak. Baru – baru Harger menyimak penegasan Howard—hanya hakim-lah yang memakai warna emas, sementara pengacara biasa menggandeng perak sebagai penanda.Harger tak menapik kenyataan Deu terlihat lebih muda daripada hakim lainnya. Pada satu sisi, pria itu sangat menonj

    Last Updated : 2023-11-08
  • Terjerat Gairah Tuan Hakim   Membantah

    Tidur tidak akan mengubah kegelisahan bertingkat – tingkat di benak Harger. Semakin dia berusaha menyelami sesuatu yang tidak termasuk ke dalam keputusannya. Dia tak akan merasa baik – baik saja menghadapi gelombang yang terus menerus menggulung kekalutan itu menjadi hal yang sangat – sangat menusuk. Beberapa kali Harger melirik tubuh sang hakim di atas sofa. Pria itu tidur dengan kedua lengan terlipat di depan dada. Begitu tenang, sekaligus persis menyiapkan sikap waspada dalam tidurnya. Harger tidak ingin mengganggu pria itu, tetapi dia yang waras tak akan menjerumuskan dirinya untuk berurusan dengan pemerintah nasional. Meski Skotlandia negara berdaulat di Britania Raya. Harger bisa memastikan bahwa seharusnya satu kesalahan yang sudah dia coba untuk perbaiki, tidak menyeretnya masuk ke masalah internal. Bertemu petinggi berkuasa. Melakukan tes wawancara itu terdengar mustahil. Harger takut salah menanggapi apa pun yang akan terlontarkan untuknya. Dia segera mengubah posisi telen

    Last Updated : 2023-11-08
  • Terjerat Gairah Tuan Hakim   Borgol Tangan

    Harger mengerjap beberapa kali saat merasakan sesuatu seperti mengetat di permukaan perut ratanya. Dia berusaha meraih sisa ingatan semalam. Tentang sang hakim dan kemampuan mengikat, hingga keahlian merampas yang piawai. Semua tergambar dengan jelas. Harger melihat dirinya sendiri ditelanjangi hanya untuk sebuah kehangatan. Menyayangkan bahwa saat itu dia sedang tak berdaya. Benar – benar memalukan terjebak dalam sebuah peritiwa, yang dia sendiri tak tahu bagaimana atau kapan tertidur setelah kata penuh perintah sang hakim mengudara.Napas Harger berembus kasar mengenyahkan bayangan yang membuat wajah memerah. Dia sedikit menunduk ke bawah untuk memastikan sendiri apa yang sedang bertaut di tubuhnya.Sedikit tersentak menjadi reaksi pertama ketika suatu hal tak terduga—yang bahkan tak pernah Harger perkirakan akan sungguh – sungguh terjadi. Dia tak bisa melepas pemandangan pada lengan seseorang. Lengan yang kelihatan nyaman melingkar di sana.Sesaat Harger mengernyit menyadari sesuat

    Last Updated : 2023-11-09
  • Terjerat Gairah Tuan Hakim   Mandi

    Suara borgol mantap menyatakan Harger kembali terbelenggu. Dia menyorot lama ke arah tangan sendiri, benar – benar persis diperlakukan seperti seorang tahanan. Sementara sang hakim adalah polisi tampan, yang tahu bagaimana cara mencegah suatu tindakan melarikan diri secara cerdik.Bahu lebar pria itu begitu kekar membelakangi Harger. Harusnya, dengan kondisi saling menjerat, semua keputusan mutlak diambil bersama. Tetapi Harger bahkan tidak bisa menolak keinginan sang hakim. Mereka seperti dua kutub magnet berbeda, saling menarik meski memiliki ketimpangan yang besar.Bagaimana Harger akan menerima kalau dia terus – terusan dipaksa memenuhi pertemuan bersama Direktur Oscar. “Kau membuat hidupku repot,” ucapnya hingga menghentikan sang hakim yang nyaris menyentuh ganggang pintu.“Aku rasa kau-lah satu – satunya orang yang membuatku terlibat di sini. Jika kau tidak mencuri panel penyimpanan itu. Menaruhnya di saku jas milikku. Semua akan berakhir baik – baik saja. Aku tidak akan mengena

    Last Updated : 2023-11-10
  • Terjerat Gairah Tuan Hakim   Wawancara

    Tarikan napas Harger dalam saat lipatan tangannya menyentuh permukaan meja kaca yang dingin. Ledakan ketegangan benar – benar menguasai situasi. Dia harus berada di bawah tekanan bersama tiga pasang mata yang menatap tajam. Sesi wawancara akan segera dimulai. Mereka mengawali pertanyaan retoris—semacam suatu pengenalan diri, sehingga Harger berusaha tenang sambil – sambil mengingat beberapa peringatan dari sang hakim. Kadang - kadang dia akan melirik ke luar ruangan. Kaca tembus pandang memperlihatkan sang hakim sedang berdiri tenang dengan memusatkan perhatian yang sama padanya—atau sesekali melirik Direktur Oscar. Lalu Harger dan pria itu akan melakukan kontak mata yang dalam. “Kita mulai dari pekerjaanmu Ms. Warrance.” “Aku tidak tahu harus kagum atau merasa kasihan kepadamu. Kau punya keahlian yang bagus dalam hal tidak terdeteksi. Mengambil apa saja yang dikantongi seseorang tanpa sepengetahuan mereka. Ini sesuatu yang langka dimiliki kebanyakan or

    Last Updated : 2023-11-10
  • Terjerat Gairah Tuan Hakim   Kesepakatan

    Senyum Direktur Oscar seperti sedikit berdecih. Pria itu meletakkan telapak tangan di atas meja dengan tubuh sedikit condong ke depan.“Hargerie Warrance, bagaimanapun kau termasuk ke dalam daftar seorang yang berbahaya. Keahlianmu adalah ancaman. Kami tidak ingin mengambil risiko daripada ini.”Ucapan itu dimulai dari cara memojokkan Harger dengan lugas.“Tidak ada bukti yang bisa menyatakan aku berbahaya, Bapak Direktur. Kau mungkin salah kaprah. Aku hanya bekerja sebagaimana aku harus bekerja. Terkait masalah teknis antara perintah yang kudapatkan itu sepenuhnya oleh broker. Mereka tidak menjelaskan secara rinci padaku jenis benda yang harus kucuri dan apa isi di dalamnya, bagaimana aku bisa dinyatakan berbahaya?” tanya Harger skeptis.“Aku tdaik terima dengan tuduhanmu. Dark Shadow kebal terhadap hukuman, dan seharusnya aku juga tidak terperangkap seperti ini. Seandainya aku tahu panel penyimpanan itu akan sangat merugikan, aku tidak akan menerima pekerjaan ini.”Harger bicara den

    Last Updated : 2023-11-11
  • Terjerat Gairah Tuan Hakim   Ciuman

    “Sudah selesai?” Harger memalingkan separuh wajah menyadari kemunculan sang hakim di ambang pintu. Satu gerakan terakhir ... menarik resleting menjadi jawaban untuk pertanyaan pria tersebut. Harger merasakan langkah sang hakim mendekat. Aroma tubuh yang pekat seketika memenuhi rongga hidung saat Deu berada sekian jengkal jarak darinya. Pria itu menyelipkan jemari pada ujung pegangan tas—mengangkat benda tersebut sebagai persiapan kembali ke Italia. Keberangkatan akan dilakukan malam ini. Sekarang mereka masih beberapa jam untuk menikmati suasana di Inggris. Barangkali melakukan beberapa pendekatan lewat pengenalan yang lebih intens. Napas Harger berembus panjang. Segera menyusul sang hakim yang berada di ruang, tempat mereka—termasuk Howard, sempat melakukan rundingan pertama kali. Tas berisi pakaian dia dan sang hakim terletak di atas meja panjang. Sementara pria itu seperti terlarut—memehatikan layar ponsel lekat – lekat hingga tidak menyadari Harger

    Last Updated : 2023-11-11
  • Terjerat Gairah Tuan Hakim   Pertarungan

    Sorot mata Harger bertemu langsung dengan iris kelam milik sang hakim. Pertemuan kontak yang intens saling melempar tanda tanya besar. Harger sesaat mengamati Deu merenggut kaos menjuntai di atas lemari kayu. Mengenakan kain tersebut dengan cepat, kemudian beranjak bangkit—pergi memastikan percikan keributan bukanlah sesuatu yang buruk dihadapi.Selangkah kepergian sang hakim menarik Harger sekadar membuntuti sebentuk tubuh yang melenggang sampai menemukan beberapa benda sudah berserak. Pintu di hadapan mereka lebih – lebih rusak tak berupa. Harger bertanya – tanya ulah siapa dan bagaimana orang yang telah memporak – porandakan bagian depan gedung tahu letak keberadaan markas persembunyian. Seharusnya tempat ini menjadi sangat rahasia.“Siapa di sana, Deu?” tanya Harger, tetapi dia hanya menarik sang hakim berpaling ke samping. Deu tidak mengatakan sepatah kata selain membawanya kembali masuk ke dalam.Harger tidak tahu apa yang terjadi. Situasi di ruang tempat dia sang hakim berpijak

    Last Updated : 2023-11-12

Latest chapter

  • Terjerat Gairah Tuan Hakim   Ekstra Part12

    Tidak. Harger tidak ingin mengambil risiko tersebut dengan mengabaikan kebutuhan sekarang. Langsung menerobos masuk hingga sebuah pemandangan tak terduga, sungguh, seolah ingin menyeretnya melangkah mundur. Dia menyaksikan sendiri sebentuk tubuh sang hakim sedang menduduki tubuh seseorang. Tangan pria itu membentuk kepala mantap, yang berulang kali dilayangkan ke wajah pria malang—terkapar—dengan keseluruhan dilimuri darah. “Deu.” Harger tidak mungkin membiarkan suaminya terlarut lama ke dalam angkara murka yang mengerikan. Berlari secepatnya hanya untuk menghentikan pria itu lewat tindakan membabi buka. Deu tidak bisa mengambil tindakan tersebut di saat – saat seperti ini, meskipun bukan hal mudah memisahkan pria yang sungguh telah meledakkan seluruh hal terpendam dalam emosi yang selama ini tertunda. “Sudah, Deu, hentikan.” Napas Harger tak kalah menggebu saat dia harus benar – benar menarik tubuh sang hakim. Untunglah setelah melewati pelbagai kesulitan, dia perlahan men

  • Terjerat Gairah Tuan Hakim   Ekstra Part11

    Harger mungkin menikmati masakan dari suaminya yang telah bersedia meluangkan waktu berkutat lama di dapur, tetapi dia tetap merasa ganjil ketika pria itu menolak ajakan makan bersama. Alih – alih setuju, justru Harger mendapati sang hakim berpamitan pergi—ntah akan ke mana. Dia mencoba menemukan petunjuk. Tanpa sepengetahuan sang hakim, Harger telah melakukan sesuatu tepat saat di mana pria itu beranjak ke kamar. Dia tidak bisa membiarkan rasa ingin tahu yang membludak, terus membara seperti benar – benar ingin membakarnya. Tidak akan sanggup bertahan lebih lama. Itu benar. Secara naluriah tangan Harger meletakkan garpu untuk bersinggungan di atas piring. Bisa menikmati lasagna belakangan waktu. Sekarang dia harus melakukan satu hal pas. Merogoh ponsel di saku celana. Howard. Ya, saat – saat seperti ini Harger akan sangat membutuhkan kemampuan Howard. [Ada apa menghubungiku, Lil’H?] Suara pria itu mencu

  • Terjerat Gairah Tuan Hakim   Ekstra Part10

    “Apa yang kau lihat, Deu?” Mereka sedang berbelanja, tetapi baru saja sang hakim membuatnya seperti bicara kepada patung. Harger tidak mengerti apa terjadi dan mengapa dia harus mendapati Deu terlihat berbeda dari mula – mula mereka memasuki pusat pembelanjaan. Ditambah kenyataan harus menatap cengkeraman tangan yang mengetat di troli bayi, itu makin meninggalkan perasaan ganjil tak tertahan. Nyaris lima bulan setelah masa – masa indah menjadi orang tua, Harger tidak pernah menyaksikan sang hakim menunjukkan sikap tak terbantahkan. Mata gelap itu mendelik tajam. Seperti sembunyi – sembunyi menyimpan sesuatu. Namun, dia sama sekali tak sanggup menggapai satu pun terhadap apa yang sedang suaminya pikirkan. Hanya sekelebat menatap ke mana arah pandang pria itu. Pun ... Harger tidak menemukan sesuatu secara spesifik, selain bahu seseorang yang telah meninggalkan tempat di mana beberapa orang berjalan keluar masuk. Tak tahan. Dia memutuskan untuk menyentuh lengan sang hakim. Pria itu

  • Terjerat Gairah Tuan Hakim   Ekstra Part9

    Harger meletakkan bayi kecil yang baru saja dimandikan ke keranjang. Di rumah sedang kedatangan banyak tamu. Pak Sekretaris bersama seluruh keluarga. Ada Daisy dan Mr. Thamlin. Benar – benar ramai mengagumkan. Harger tidak tahu harus berkata seperti apa bahwa dia sungguh diterima dengan sangat baik. Ada ibu mertua, saudari ipar, dan hal – hal yang sering sekali mereka perhatikan. Rasanya dia nyaris tidak diperbolehkan melakukan apa pun, bahkan meski hanya mengerjakan sesuatu di dapur, yang lagipula sang hakim akan mengajukan diri—menyelesaikan semua, kemudian mereka akan berbincang – bincang, hampir seperti berbisik agar bayi tidak terbangun. Satu hal yang tidak Harger lupakan. Charlene dan Deminti juga sudah mendatanginya, mereka tiba di Italia tanpa sepengetahuan Harger, kecuali sang hakim. Ajaibnya pria itu setuju untuk merahasiakan kenyataan tersebut sesuai permintaan Charlene, bahkan menyiapkan kejutan untuknya. Harger bahagia bahwa semua orang yang dia kenal sangat dekat,

  • Terjerat Gairah Tuan Hakim   Ekstra Part8

    Hari ini .... Tiba pada momen yang menegangkan. Harger tidak tahu bagaimana dia akan menghadapi proses melahirkan yang sudah berada di depan mata. Dimintai untuk berjalan – jalan lebih sering dan melakukan apa pun supaya menghadapi persalinan dengan mudah. Tetapi Harger merasa beruntung memiliki suami seperti sang hakim. Pria itu dengan sabar menemani dia berjalan ke mana pun di taman rumah sakit. Mengerjakan apa saja yang Harger sudah tak bisa lakukan setelah menghadapi perutnya yang membesar. Seperti sekarang terjadi. Harger menahan napas ketika tanpa sengaja menjatuhkan sapu tangan, kemudian sang hakim segera membungkuk, meraih benda tersebut dan menyerahkannya kembali. “Terima kasih, Yang Mulia. Aku mencintaimu.” Saat – saat seperti ini memang dibutuhkan keromantisan. Harger berpengangan erat di lengan suaminya. Mereka berjalan sangat pelan menyusuri jalan yang dibeton, tetapi Harger sedang bertelanjang kaki. Pada beberapa momen tertentu sang hakim

  • Terjerat Gairah Tuan Hakim   Ekstra Part7

    Senyum Harger lagi – lagi melebar saat mengamati sesuatu yang terasa indah.Garis dua ....Tadi pagi hampir tanpa sadar dia melompat girang. Melakukan tes, lalu mendapati bahwa dirinya positif hamil, itu merupakan momen tak terlupakan setelah harus menghadapi pelbagai desakan tidak nyaman belakangan ini. Keinginan untuk muntah, golakan mual, dan semua yang menghantam Harger sebagai satu kesatuan paling mengerikan—sebuah alasan serius mengapa kebutuhan – kebutuhan tersebut akhirnya meninggalkan perasaan curiga. Dia telah mengambil keputusan yang tepat dengan mengetahui kebenaran terlalu dini.Langkah Harger tentatif mendekat ke lemari pakaian. Ada sesuatu yang perlu dia lakukan sebelum memberitahu informasi ini kepada suaminya. Ya, meletakkan benda pipih di tanganya ke dalam kotak persegi panjang, lalu pelan – pelan membongkar lipatan kain di dalam rak demi mengambil sesuatu di sana. Pakaian rajut bayi buatan tangan Daisy, yang masih tersimpan utuh di sana, untuk kemudian

  • Terjerat Gairah Tuan Hakim   Ekstra Part6

    “Jika kau tidak pernah siap, kita tidak akan turun, Harger.”Harger mengerjap setelah beberapa saat jatuh ke dalam pemikiran usang di benaknya. Semua sudah saling memaafkan. Sesuatu yang mengikuti di belakang bahunya kan selalu mengingatkan bahwa Laea sudah tenang di mana pun wanita itu berada. Tidak ada yang akan Harger katakan. Dia menatap sang hakim dengan sudut bibir melekuk tipis. Mereka memang memutuskan untuk berziarah ke makam Laea. Banyak yang ingin Harger curahkan, meski dia mungkin tak mengeluarkan suara ke permukaan sementara sang hakim ada di sampingnya. Hanya menatap setengah kosong pada undakan tanah yang indah—terawat begitu baik, dengan rumput – rumput terpotong begitu rapi merata.Ujung tangan Harger terulur meletakkan buket mawar, kemudian menyentuh nisan atas nama saudari perempuannya. Sedikit rasa sesak seperti berusaha menumbuk jantung Harger. Berulang kali dia berusaha menarik napas pelan, dan mengembuskan ke udara, tetapi kadang – kadang matanya

  • Terjerat Gairah Tuan Hakim   Ekstra Part5

    “Apa yang kau pikirkan, Deu?” Harger bertanya sarat nada lambat. Hati – hati dia menyentuh punggung tangan sang hakim. Perlahan menautkan jari – jari tangan mereka, lalu meremasnya lembut. “Kau kepikiran soal adikmu? Apa yang benar – benar sudah kalian bicarakan? Aku hanya dengar beberapa, tapi yakin kau tidak akan seperti ini jika bukan karena sesuatu. Sekarang ceritakan padaku?'" Tadinya, Harger memang tak berniat mencampuri lebih banyak. Merasa tidak berhak. Namun, jika pada akhirnya Deu akan terus – terusan terpengaruh, dia tidak akan bisa menahan diri. Tidak tahu kapan sang hakim akan selesai dengan perselisihan batin yang terlihat luar biasa mencolok. Harger akan menunggu. Semenit, dua menit, hingga waktu yang berjalan seperkian saat. Cukup lama ... lalu embusan napas sang hakim terdengar kasar. “Astoria menolak perintahku untuk meninggalkan bajingan itu.” “Dengan mengakui bahwa Orion tidak pernah tahu dia hamil, aku rasa bukan

  • Terjerat Gairah Tuan Hakim   Ektra Part4

    “Aku bingung bagaimana alat peledak bisa berada di kepala Orion. Memangnya seberapa kecil ukuran alat peledak itu?”Harger bicara sayup – sayup di dapur sambil memegangi senter untuk menerangi pemandangan di sekitar suaminya. Sang hakim sibuk menyiapkan lasagna menjadi potongan sama rata setelah tadi ... menyalakan kembali ke api oven, dan mereka menunggu beberapa saat.Wajah tampan itu benar – benar begitu serius. Harger mengembuskan napas cukup kasar ... ntah kapan sang hakim akan menjawab pertanyaannya.“Deu.”Harger tidak akan tahan ketika sang hakim hanya diam. Masing – masing potongan lasagna diletakkan di atas piring, yang kemudian disusun di atas nampan—akan siap dibawa ke ruang tamu. Tetapi sebelum itu, iris gelap sang hakim mendadak fokus menatap lurus ke depan, seolah sedang memikirkan sesuatu, atau mungkin telah berniat memberi Harger tanggapan.“Ukurannya sebesar kapsul obat, yang dimasukkan melalui rongga hidung dengan cara ditembak.”Seharusnya

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status