Beranda / Romansa / Terjerat Gairah Sahabat Kekasihku / Kenapa Begitu Penasaran Denganku?

Share

Kenapa Begitu Penasaran Denganku?

Penulis: Nona Ekha
last update Terakhir Diperbarui: 2022-08-17 15:45:18

Hari ini adalah hari yang sangat melelahkan, menurut Rayna. Usai bertemu dengan Alden tadi, pikirannya mulai berkecamuk.

Alden menunjukkan sisi lain dari kehidupannya, yang Rayna pikir jika Alden itu tipe pria penggoda, suka merayu sana-sini, penolong tapi pamrih. Namun tadi dia melihat sendiri bagaimana Alden sedang marah, hal itu sukses membuatnya merinding.

Bagaimana kalau sampai ancamannya itu bukan hanya sekadar omongan belaka? Apa yang harus dia lakukan? Apakah Rayna akan tetap mengandung benih dari pria itu? Apa yang akan orang lain pikirkan tentangnya?

Rayna bergidik ngeri. "Ngapain mikir yang jauh-jauh sih, belum tentu juga aku hamil, kan? Ngapain juga ancamannya terlalu dipikirin, mungkin itu hanya gertakan saja," gumam wanita itu.

"Ini udah waktunya pulang, kamu nggak pulang?"

Rayna terlonjak kaget, dia melihat ke samping, dilihatnya Riska tengah menatapnya sambil nyengir.

"Ngagetin aja kamu itu!" seru Rayna.

"Hehehe, lagian dari tadi aku lihat kamu itu melamun terus. Mikir
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Terjerat Gairah Sahabat Kekasihku   Kedatangan Zidan

    "Alden, jangan seperti ini. Nanti ada yang lihat," kata Rayna lirih.Saat ini posisi mereka begitu dekat. Entah apa yang Alden pikirkan, pria itu terus mendekati Rayna, dan Rayna sebisa mungkin menjauh dari pria itu, sayangnya saat ini dirinya malah terpojok, kini dia berada di kungkungan pria itu."Nggak ada orang, di sini sepi."Rayna mendorong pria itu, sayangnya tenaganya tidak terlalu kuat, Alden sama sekali tidak bergerak dengan dorongannya itu."Kenapa pertanyaanku tidak dijawab?""Pertanyaan apa? Lagian kamu itu salah paham. Aku cuma--""Cuma apa? Jelas-jelas aku dengar sendiri kalau kamu cari tahu tentang kehidupanku, tanya dengan siapa saja aku tidur, dan juga siapa saja wanita yang minta tanggung jawab padaku. Apa itu disebut salah paham, Rayna? Aku tidak tuli ya," dengkus pria itu."Maaf kalau kamu keberatan, aku tidak akan mengulanginya lagi.""Lagian kamu ngapain tanya seperti itu. Apa yang bikin kamu penasaran, kita sudah pernah melakukannya, kan? Aku rasa kamu menginga

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-18
  • Terjerat Gairah Sahabat Kekasihku   Mau Menunggu?

    "Nggak mau mampir dulu, Den?" tawar Zidan.Setelah mengalami kejadian menegangkan, akhirnya Zidan membuka kembali obrolan itu, walau sebenarnya di dalam hatinya selalu dipenuhi dengan pertanyaan."Kayaknya langsung aja deh, Dan. Sibuk soalnya," ucap Alden beralasan."Kok gitu, ayo mampir dulu, sekali-kali juga, kan? Ya, ngopi-ngopi dulu lah buat lepas penat, kapan lagi kita kumpul," desak pria itu.Alden menghela napas. Dalam lubuk hatinya, sejujurnya dia tidak mau mengganggu waktu mereka berdua. Selain karena takut mengganggu, dia juga harus mengamankan hatinya, kalau-kalau nanti tiba-tiba dadanya berdenyut nyeri.Setelah berpikir panjang, akhirnya pria itu mengangguk lemah, sebagai tanda rasa menghargai temannya itu."Oke deh," ucapnya sambil turun dari mobil."Omong-omong kalian habis dari mana?" tanya Zidan penasaran."Dari mana katamu? Jelas aja dari restoran, kamu lupa kalau Rayna kerja di restoranku?" tanyanya pura-pura merajuk.Bukannya menjawab, Zidan malah nyengir. "Aku kira

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-22
  • Terjerat Gairah Sahabat Kekasihku   Ingin Mengulanginya Lagi?

    Tok ... tok ... tok ...Rayna mengernyit heran ketika ada yang mengetuk pintu rumahnya, dia melirik jam dinding itu, sudah pukul 10 malam, siapa yang ingin bertamu selarut ini?'Apa mungkin itu Zidan?' pikir Rayna.Karena takut, dia tidak berniat untuk membukakan pintu, yang wanita itu lakukan saat ini hanya mengintip dari balik gorden jendela. Namun sayangnya dia tidak melihat sosok itu, karena terlanjur penasaran, akhirnya dia memutuskan untuk membukakan pintu."Loh, Alden. Kamu ngapain ke sini? Zidan udah pulang loh, 30 menit yang lalu," ujar wanita itu, dia tampak kebingungan karena melihat Alden di depan rumahnya dengan penampilan yang begitu acak-acakan."Aku bukan mencarinya," desis pria itu.Rayna mencium aroma tak enak dari tubuh Alden. "Kamu mabuk?" tanyanya dengan mata melotot."Nggak!" elak pria itu."Kamu mabuk, Alden. Ya ampun, kenapa nggak langsung pulang ke rumahmu aja, kenapa harus mampir ke sini sih, kamu mau aku yang ngurusin kamu?"Alden menggeleng, dia menyingkirk

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-23
  • Terjerat Gairah Sahabat Kekasihku   Ngajak Kencan?

    Rayna membanting apa saja yang ada di depannya, dia masih belum terima dengan kejadian tadi malam.Ini sudah kali kedua mereka melakukannya. Yang pertama mungkin karena efek mabuk, membuat dirinya tak sadarkan diri, lalu yang kedua? Dirinya sangat sadar, tanpa efek apapun, kenapa dia begitu gampang menyerahkan tubuhnya, membiarkan pria yang baru saja dikenalnya mencicipi setiap inci tubuhnya dengan suka rela. Kenapa? Rayna selalu menanyakan hal itu pada dirinya sendiri berulang kali. Kenapa, kenapa dan kenapa?Kenapa harus Alden, yang notabenenya orang asing. Kenapa bukan Zidan yang jelas-jelas akan menjadi suaminya kelak?Menyesal? Rasanya percuma, karena semua itu tidak akan membuatnya kembali seperti dulu.Rayna mengacak rambutnya, kentara sekali jika wanita itu tengah frustrasi.Jika dia dengan percaya dirinya jika melakukannya hanya sekali tidak akan menimbulkan efek apapun, lalu bagaimana dengan kedua kalinya? Dan lagi-lagi Alden tidak memakai pengaman. Apakah mulai hari ini Ray

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-26
  • Terjerat Gairah Sahabat Kekasihku   Apakah Keputusan yang Tepat?

    "Hei, kamu sudah banyak minum, apa ini tidak keterlaluan?!" pekik Rafa, dia terus menggeleng karena Alden terus meminum alkohol itu tanpa jeda."Sebenarnya apa yang kamu pikirkan?" tanya Rafa lagi, karena Alden sama sekali tak menanggapi ucapannya.Alden menatap Rafa singkat, lalu kembali meneguk minuman itu. "Tidak ada," sahutnya datar.Rafa menghela napas berat. "Sepertinya kamu memang tengah banyak masalah. Semoga saja masalahnya cepat teratasi."Alden diam saja, dia sama sekali tidak menggubris ucapan Rafa."Rafa," panggil Alden pelan."Kenapa?""Apa kamu percaya apa yang namanya itu cinta?"Rafa mengerutkan keningnya, tumben sekali Alden berbicara seperti itu."Percaya dong, kamunya aja yang nggak percaya," kata Rafa sinis."Bagaimana rasanya jika orang yang kita cinta itu tengah bermesraan dengan kekasihnya?"Rafa semakin tak mengerti dengan Alden."Kamu ini kenapa?""Entahlah, rasanya hatiku tak enak ketika melihat dia tengah bermesraan dengan kekasihnya, apalagi aku melihat se

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-28
  • Terjerat Gairah Sahabat Kekasihku   Membuat Masalah

    Sebisa mungkin Rayna bersikap biasa saja ketika bekerja, dan sepertinya Alden pun juga begitu, kali ini dia bertindak dengan profesional.Alden sama sekali tidak menegur Rayna. Bukankah seperti ini yang wanita itu inginkan?Entah apa yang pria itu lakukan, tiba-tiba saja mendadak rajin mengawasi setiap karyawan yang sedang bekerja."Riska, tolong mejanya dibersihkan," titah pria itu dengan tegas."Yang mana, Pak?""Meja nomor 20, itu aku lihat masih kotor."Riska mengernyit heran. "Tapi, Pak. Baru saja sudah saya bersihkan.""Bersihkan ulang, kamu ini gimana sih kalau kerja," omel pria itu."Tapi, Pak--""Bersihkan!" bentak Alden, membuat yang ada di ruangan itu terkesiap, termasuk Rayna."Ba--baik, Pak."Semua yang ada di situ tampak menunduk ketika Alden memperhatikan mereka satu persatu, kecuali Rayna, dia bingung dengan sikap Alden, tumben sekali pria itu bisa semarah ini, biasanya juga tidak seperti itu."Ini pelajaran buat kalian semua, kalau kerja itu yang benar, jangan asal ce

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-30
  • Terjerat Gairah Sahabat Kekasihku   Imannya Begitu Lemah

    Alden sama sekali tidak membiarkan Rayna pulang. Padahal ini sudah sangat larut malam.Entah mengapa Rayna mempunyai pikiran jika sedari tadi Alden terus saja mencari-cari kesalahannya walau sekecil apapun."Apakah aku sudah boleh pulang?" tanya Rayna pelan, kentara sekali jika wanita itu sangat letih."Memangnya aku sudah menyuruhmu untuk berhenti?" tanya Alden ketus.Rayna menghela napas berat. "Tapi ini sudah larut malam, kenapa tidak dilanjutkan besok saja. Lagian untuk membersihkan ruanganmu itu sama sekali bukan tugasku." Kali ini Rayna memberanikan diri untuk berbicara seperti itu pada Alden, sungguh saat ini badannya terasa begitu remuk karena Alden sedari tadi selalu saja menyuruhnya."Kau lupa kalau hari ini kamu dihukum?""Ya, aku tahu kalau hari ini aku begitu lalai, tapi hukumanmu itu sangat keterlaluan, Alden," kata Rayna bengis."Oke, dalam kamusmu mungkin itu keterlaluan, tapi dalam kamusku yang namanya hukuman tetaplah hukuman yang harus dikerjakan, itulah konsekuensi

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-02
  • Terjerat Gairah Sahabat Kekasihku   Karena Aku Tidak Menyukainya

    "Halo, Zidan," sapa Rayna lirih, tubuhnya masih gemetar karena efek tadi, hampir saja mereka kebablasan."Kamu masih belum pulang? Kenapa dari tadi aku ketuk rumahmu nggak nyahut?" tanya pria itu dari ujung sana.Rayna menggigit bibir bawahnya sambil melirik ke arah Alden.'Duh, ini gimana ya cara ngomongnya, apa jujur aja kali ya.'"A--aku masih di tempat kerja," ujar wanita itu dengan suara terbata."Masih di tempat kerja?" ulang pria itu, "Rayna, ini udah jam berapa? Kenapa kamu masih di sana?" Kentara sekali jika pria itu emosi."Ini memang salahku, karena kecerobohanku, akhirnya aku mendapat hukuman, tidak apa-apa, hanya malam ini saja," ucap Rayna mencoba meyakinkan."Nggak bisa gitu dong, Rayna. Alden benar-benar sudah keterlaluan. Dihukum sih dihukum, tapi kira-kira juga, ini udah malam. Kamu di situ sama siapa?"Rayna tersentak, tidak mungkin dia jujur kalau di sini bersama Alden, yang ada nanti pria itu malah berpikir yang tidak-tidak."Aku sendiri."Alden mengerutkan kening

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-05

Bab terbaru

  • Terjerat Gairah Sahabat Kekasihku   Malam Pertama? ( END )

    "Selamat, Bro. Akhirnya nikah juga," kata Zidan seraya memeluk temannya itu.Alden pun membalas pelukan pria itu. "Terima kasih, Zidan. Kalau bukan karena kamu, nggak mungkin aku bisa seperti ini, menikah dengan orang yang aku cintai. Semua ini berkat kamu, karena kamu yang bantu aku, dan juga merelakan rasa egomu hanya untukku. Maaf karena aku udah egois banget sama kamu, mengambil pacarmu tapi tidak memikirkan bagaimana perasaanmu."Zidan tersenyum getir. "Aku rela mengorbankan perasaanku karena aku kasihan sama kamu. Aku tidak pergi, aku hanya membatasi diri untuk tidak menggangu Rayna lagi. Jujur, sampai saat ini aku belum bisa melupakannya, aku masih mencintainya, tapi aku sadar kalau aku ini bukan pilihannya. Alden, jaga Raynaku baik-baik, sampai kapanpun itu. Hanya itu yang kupinta darimu," pinta pria itu."Apa kamu berniat ingin menghancurkan acara pernikahan ini?" tanya Alden dengan suara berat, kentara sekali kalau sedang menahan gejolak amarah."Nggak, aku cuma mau mengelua

  • Terjerat Gairah Sahabat Kekasihku   Pergi, Rayna. Pergilah dari Ingatanku

    Akhirnya hari yang ditunggu-tunggu pun tiba. Hari ini adalah hari pernikahan Alden dan juga Rayna.Zidan menatap dirinya sendiri dari pantulan cermin seraya tersenyum tipis.Sebentar lagi dia akan datang ke tempat acara mereka berdua, lantas kenapa dia menjadi gugup seperti ini?"Dek, bagus nggak sih kalau pakai ini?" tanya Zidan.Zara geleng-geleng kepala seraya tersenyum tipis. "Mas udah ganti baju berapa kali sih? Coba lihat tuh, berantakan," ujar wanita itu seraya menunjuk ke arah pakaian Zidan.Pria itu menggaruk kepalanya yang tidak gatal sambil nyengir lebar. "Aduh, maaf ya, Dek. Nanti aku bantuin rapihin deh, habisnya aku merasa pakai baju apa aja nggak ada yang cocok. Heran deh," keluh pria itu."Bukan pada nggak cocok, tapi Mas itu terlalu gugup. Yang Mas pakai saat ini udah bagus kok, cocok banget. Udah ya, nggak usah diganti lagi," pinta istrinya itu."Tapi aku kurang suka sama warna bajunya.""Terus Mas mau pakai baju yang mana? Biar aku bantu cariin deh," usul wanita itu

  • Terjerat Gairah Sahabat Kekasihku   Terima Kasih, Istriku

    Zidan menghela napas berkali-kali. Semenjak mendengar Alden dan Rayna akan menikah, pria itu tampak selalu menyendiri.Katakanlah kalau dia itu memang munafik, jika di depan Alden, pria itu terus ceria, seolah-olah berkata kalau dirinya sudah tak memiliki perasaan apapun lagi dengan Rayna, kenyataannya itu salah besar.Rasanya rumit kalau untuk dijelaskan, tapi ingin berteriak untuk hal yang dirasakan. Dari hati yang paling dalam, ada yang masih mengganjal di hati Zidan, entah itu apa.Kepala Zidan menengadah ke atas seraya memejamkan matanya."Pintu yang tidak dibukakan jangan diketuk lagi, itu namanya nggak sopan, Zidan. Lupakan saja, lupakan. Dia hanya masa lalu kamu, sementara kamu saat ini sudah mempunyai masa depan, yaitu istri kamu. Berhentilah menyakiti diri kamu sendiri dan juga orang yang ada di sampingmu, Zidan," gumam pria itu guna mengingatkan dirinya sendiri."Kenapa nggak masuk, Mas? Udara di luar tampak begitu dingin."Zidan tersentak, dia menoleh ke arah sumber suara

  • Terjerat Gairah Sahabat Kekasihku   Malam Pertama

    "Aku nggak mau, Alden. Kita nggak perlu rayain pesta yang begitu megah, seadanya aja udah cukup."Alden menggeleng. "Hari pernikahan kita harusnya kita rayakan dengan pesta besar-besaran, Rayna. Ingat, itu pernikahan kita loh, kita harus merayakannya hitung-hitung buat kenangan di hari tua kita kelak," bantah Alden."Kenapa kita harus capek-capek merayakan yang jelas-jelas pernikahan hanya di laksanakan hanya satu hari saja? Harusnya kita memikirkan bagaimana nantinya ketika kita sudah menikah, kita selamanya akan hidup berdua. Harusnya kita memikirkan hal itu, Alden," jelas Rayna."Gini, Sayang. Ya, aku tahu kalau hari pernikahan itu hanya sekali atau sehari, tapi itu, kan, hari yang sakral. Momen di mana tempat kita melepas lajang. Jadi--""Ya udah deh, terserah kamu aja. Aku ngikut aja," sela Rayna cepat."Nah, gitu dong. Wanita lain itu ketika ingin menikah, pasti minta pesta yang besar-besar, tapi kamu ini nggak mau, aneh banget. Aku senang loh kalau kamu minta ini minta itu, per

  • Terjerat Gairah Sahabat Kekasihku   Mau Buat Dedek, ya?

    "Thanks ya, karena kamu akhirnya Rayna mau diajak nikah."Zidan mendengkus pelan. "Cuma gitu aja, cuma bilang makasih aja? Ya kali, kasih hadiah kek, mobil atau apa gitu," cibir pria itu.Alden mendelik kesal. "Dikasih hati malah minta jantung. Kemarin pas kamu nikah, aku udah kasih kamu mobil ya, kira-kira dong kalau minta.""Halah! Kamu kasih hadiah mobil juga bukan karena hadiah pernikahanku, tapi karena aku berhasil suruh Rayna datang," kata Zidan tak terima.Alden tertawa keras. "Nah, anggap aja itu sama.""Nggak bisa gitu. Harusnya kamu kasih aku hadiah dobel. Hadiah karena berhasil membuat Rayna datang ke sini, hadiah untuk hari pernikahanku, dan yang terakhir, hadiah karena aku udah berhasil bujuk Rayna mau nikah sama kamu. Sekarang mana dong hadiahnya?" pinta Zidan sambil memberi kode ke arah Alden menggunakan tangannya."Nanti aku pikirin, kalau aku udah nikah sama Rayna. Sial! Harusnya aku yang dikasih hadiah, kenapa jadi aku yang kasih hadiah?" tanya pria itu seraya meliri

  • Terjerat Gairah Sahabat Kekasihku   Hanya Akting

    Setelah berbicara dengan Zidan, akhirnya pikiran Rayna pun mulai terbuka. Dia akan membuka hatinya untuk Alden walau hanya sedikit demi sedikit."Zidan nggak ngomong macam-macam, kan, sama kamu?" tanya Alden memastika.Rayna menggeleng. "Harusnya kamu bersyukur karena mempunyai teman sebaik dia."Alden mendengkus pelan. "Apa nih maksudnya? Kok tiba-tiba bicara kayak gitu?""Aku udah tahu semuanya kok. Tadi Zidan yang cerita sama aku, kalau selama ini kamu yang nyuruh Zidan buat ketemu sama aku. Padahal diam-diam kamu ngelihat aku dari kejauhan, kan?"Alden menghela napas berat. 'Sial! Kenapa tuh orang mulutnya bocor banget,' gerutu Alden dalam hati."Kenapa harus Zidan yang kamu suruh terus? Kasihan loh dia.""Kalau aku langsung temuin kamu, yang ada kamu langsung kabur. Makanya aku diam-diam perhatikan kamu dari kejauhan. Aku selalu mencari momen yang pas, agar kita bisa ketemu, tanpa ada paksaan sedikit pun. Dan menurutku waktu pernikahan Zidan memang momen yang begitu pas. Lagian Z

  • Terjerat Gairah Sahabat Kekasihku   Jatah Mantan

    "Aku mau ketemu sama Rayna sebentar saja.""Nggak boleh!" tolak Alden mentah-mentah.Zidan mendengkus keras. "Kamu ini kenapa? Kok mendadak jadi posesif begini?" tanya pria itu ketus."Gimana nggak posesif coba, Rayna aja baru aku temuin, kalau nggak kayak gitu nanti dia hilang lagi, pergi lagi," gerutu Alden."Ya tapi jangan dikurung juga kali, kasihan dia. Bukannya dia jatuh cinta sama kamu, yang ada malah dia jadi ilfil ngelihat tingkah kamu kayak gini. Lagian aku mau ketemu sama Rayna, aku mau ngomong serius sama dia."Alden berdecih pelan. "Nah, yang mau diomongin itu kira-kira apa. Kamu beneran mau jadikan Rayna istri kedua? Yang benar saja?""Hahahaha, masih aja dipikirin. Ya nggak lah, aku cuma mau yakinin dia aja kalau kamu itu serius sama dia. Kalau lihat pergerakan kamu yang kayak gini aja, mana mungkin Rayna luluh sama kamu. Pikiran kamu aja di ranjang melulu, coba sekali-kali kamu ajak dia itu bicara serius, dari hati ke hati, biar hasilnya tuh maksimal."Alden mengusap w

  • Terjerat Gairah Sahabat Kekasihku   Belah Duren

    "Kamu udah ketemu sama Rayna?"Alden mendengkus keras karena mendapat pertanyaan dari temannya itu, Zidan."Omong kosong macam apa itu? Bukannya kamu udah lihat sendiri waktu di acara pernikahanmu?" tanya pria itu sinis.Zidan tergelak kencang. "Yaelah, basa-basi doang aja kok. Terus sekarang Rayna ke mana ya? Kok aku hubungi nomornya nggak aktif-aktif?"Alden memicingkan kedua matanya, menatap temannya itu dengan curiga. "Kamu coba hubungi Rayna? Untuk apa? Kamu lupa kalau kamu itu udah nikah?" tanya Alden dengan tatapan tajam."Apaan, cuma mau tahu kabarnya aja. Waktu itu, kan, dia kamu bawa pergi entah ke mana. Makanya aku sedikit was-was, nggak usah mikir aneh gitu lah, lagian aku juga tahu batasan.""Aneh aja gitu loh, jangan-jangan kamu masih naruh perasaan lagi sama dia?" tebak Alden."Sembarangan, pikiranmu itu loh ke mana, Den. Mana mungkin aku seperti itu, kasihan sama istriku," dengkus Zidan."Siapa tahu aja, kan?""Nggak ada. Jadi waktu itu kamu bawa Rayna ke mana?" tanya

  • Terjerat Gairah Sahabat Kekasihku   Sama Aku Aja

    Rayna berdecak kesal karena dikurung oleh Alden di dalam kamar. Wanita itu benar-benar bingung dengan apa yang terjadi, seingatnya ketika mereka habis bercinta, Rayna langsung tidur karena benar-benar kelelahan.Ya, Rayna dan Alden kembali mengulang kejadian waktu itu di tempat yang sama. Namun kali ini Aldenlah yang begitu bersemangat. Rayna meringis pelan ketika melihat Alden meminum obat kuat, entah dari mana asalnya pria itu bisa berpikir seperti itu, yang jelas Alden berkata jika pria itu akan membuat Rayna hamil.Mereka bercinta berkali-kali, sampai Rayna lemas dengan tenaga Alden yang tak kunjung reda, sialnya stamina pria itu malah semakin kuat. Kalau saja Rayna tak mengeluh lelah, sudah pasti Alden akan menyetubuhinya hingga pagi.Beruntungnya Alden mempunyai rasa kasihan pada Rayna, jelas saja membuat wanita itu bernapas lega. Rayna memutuskan untuk beristirahat, setelah itu akan pulang, sayangnya itu hanya rencana wanita itu saja. Ketika wanita itu membuka mata, dia sudah b

DMCA.com Protection Status