James mengguncang badan Sawatari Ichinose berharap dia segera bangun. Aiko yang sedang membawa galon tidak sengaja menginjak tangan kiri Sawatari.Hal tidak terduga pun terjadi, Profesor Sawatari menjerit kesakitan. James dan Aiko sangat senang. Mereka memanggil Elise yang sedang berburu burung elang.Sambil membawa dua ekor elang untuk makan malam, Elise memperkenalkan dirinya sebagai ketua tim.Profesor Ichinose berkata. "Terima kasih sudah menolongku. Aku tidak akan melupakan bantuan kalian."Pernyataan itu lantas membuat Elise dan yang lainnya terkejut. Pasalnya mereka belum menjelaskan apa yang terjadi selama Profesor pingsan. Profesor Sawatari mengakui telah berbohong selama ini.Sebenarnya dia sudah sadar sejak mereka meninggalkan gedung Yamato. Dia berpura-pura pingsan untuk menguji keseriusan mereka. Tapi sebagai akibatnya tim Elise gagal melarikan diri dari Jepang."Terima kasih karena sudah menggendongku, ha ha ha ha h
Nahkoda kapal pun melajukan kapal dengan kecepatan penuh ke arah pulau Akigahara yang berjarak 4 kilometer dari lokasi kapal saat ini."Mereka kemari! Apa yang harus kita lakukan?! "Elise menampar James yang berisik."Sejak awal kita tidak punya kesempatan menang. Jadi ayo kita menyerah dan susun alibi yang bagus." Ucap Elise dengan serius. James setuju dan melarikan diri dari garis depan.Tidak lama kemudian kapal angkatan laut merapat. Puluhan 'Battle Board' berlabuh di pesisir pantai. Puluhan tentara berzirah baja pun turun dengan menenteng senjata api berperawakan perkasa.Pelarian James dan Elise terhenti di bukit tinggi. Karena bukit itu mengarah ke pantai, mereka bisa melihat bala tentara penyelamat Prof. Ichinose di pinggir pantai. Salah satu tentara juga melihat mereka dan tanpa basa-basi membidikkan senjatanya. Menembaki mereka dengan brutal dan tanpa ampun.James melarikan diri ke balik bukit, disusul Elise yang awaln
Di tengah gemerlap lampu tari, Erik dan Linda memulai perjalanan indah mereka dalam adegan ini. Erik, dengan tatapan penuh kekhawatiran, mencoba menuntun Linda dengan gemetar, namun kecanggihan gerakannya seolah meredup oleh kegelisahan yang merayap di benaknya.Linda, dengan kelembutan dan keanggunan seorang penyihir, melangkah mengelilingi Erik, memandanginya dengan senyum lembut. Dengan kelembutan penuh kasih, ia meraih tangan Erik, menuntunnya dalam gerakan-gerakan yang gemulai namun tetap kokoh.Saat musik melodi mengalun, Erik terpesona oleh keanggunan Linda yang begitu mempesona. Namun, kepikirannya yang penuh beban membuat gerakannya terhenti, seperti tarian yang terhenti di tengah jalan.Linda, tanpa ragu, mendekati Erik. Dalam langkah yang penuh kedamaian dan kelembutan, ia memegang erat tangan Erik. Dengan tatapan lembut, ia memandang mata Erik, lalu mulai membimbing langkahnya, mengajarkan gerakan-gerakan yang pernah mereka praktikkan bersama.
Erik duduk di kursi seberang Jenderal. Jarak mereka hanya dibatasi oleh sebuah meja kaca besar. Secara mengejutkan Linda diminta untuk duduk di sebelah Erik. Erik pun memperingatkan Jenderal untuk tidak melibatkan Linda dalam urusan mereka.Mendengar itu sang Jenderal merasa geli. Detektif kejam yang sebelumnya dia kenal telah menjadi budak cinta seorang wanita yang biasa saja. Tentu saja sang Jenderal tidak berani mengatakannya dan hanya bergumam di dalam hatinya tentang rendahnya selera Erik.Di dalam ruang tamu yang biasanya hangat dan nyaman, kini terasa tegang dan penuh dengan ketegangan. Erik, Linda, dan Jenderal Angkatan Darat duduk dengan serius, wajah mereka mencerminkan kekhawatiran akan kejadian tragis yang baru saja terjadi.Jenderal, dengan ekspresi yang datar memberikan informasi terkini tentang situasi di Jepang pasca kembalinya Prof. Ichinose. Suara beratnya menggambarkan betapa seriusnya keadaan yang mereka hadapi.Mimpi buruk mer
Di ruangan yang terang dan teratur, Linda duduk di antara ibu mertuanya dan adik iparnya. Suasana terasa tegang, wajah ibu mertua yang serius dan pandangan tajam dari adik iparnya mengindikasikan emosi yang meluap luap.Ibu mertua Linda memandangnya dengan tajam, sementara adik iparnya terlihat gelisah, ingin tahu lebih banyak tentang masalah yang dialami Linda dan Erik. Bagaimana kronologis kejadiannya, kenapa mereka yang semula berada di Denmark bisa mengambil kasus di Jepang?Dalam keheningan yang membeku, mereka siap untuk memulai sesi interogasi yang akan mengungkap segala rahasia.Mendengar cerita tidak masuk akal Linda, ibu mertua berpikir."Mengapa menerima permintaan orang itu? ""Mengapa mencoba menolong ayah gadis itu? ""Mengapa mengirim 3 orang untuk misi seberbahaya itu? "Awalnya Cindy tidak mengerti lalu dia sadar bahwa kehadiran Linda lah yang membatasi kemampuan Erik. Sejak Linda muncul, Erik tidak lagi
Erik terduduk tanpa tenaga di kursi panjang depan ruangan Linda dirawat. Sambil terus mengulangi kalimat "Aku menyesal. " Erik mulai menangis.Setelah Revan Bayroad kalah dalam pengadilan dan dipenjara, Erik kembali ditemui oleh Jenderal yang langsung memecatnya dari posisi ketua agensi.Alasannya karena Erik juga ikut bertanggung jawab dalam misi itu dan dia sudah terlalu banyak menggunakan jasa pihak luar agensi."Kau tidak punya wewenang memecatku. Agensi ini swasta, jadi milikku sepenuhnya! " Erik memukul meja, membalik gelas-gelas di atasnya."Seharusnya begitu, tapi kamu terlalu sering meminta bantuanku Jenderal angkatan darat, jadi secara tidak langsung kamu sudah mengubah jenis perusahaan menjadi Negeri. Kamu tidak bisa mengelak dari keputusan ini. Lagipula hukumanmu seharusnya lebih berat sebagai orang yang hampir memulai perang antar dua negara. "Erik tidak bisa mengelak dari fakta itu, di satu sisi dia tidak terima dipecat beg
Omnipotent Core Access (OCA) dipasang ke dalam slot super komputer seharga 4000 pound stelling.Saat layar komputernya berubah menjadi tampilan kontrol penuh, Erik menyadari bahwa dia kini memiliki akses ke semua server rahasia Inggris.Erik, dengan mata yang penuh semangat, mulai menjelajahi data yang sebelumnya tak terjangkau. Dari ruangan penjara umum hingga pusat pengawasan terpencil, segala informasi rahasia terbuka di hadapannya. Rasanya seperti menjelajah dunia baru penuh kabel data.Tetapi, di tengah euforia akses tak terbatas ini, Erik juga merenung tentang tanggung jawab dan konsekuensi dari tindakannya. Keputusan untuk meretas sistem rahasia membawa duka yang serius. Ia sadar bahwa dirinya berada di persimpangan, dan pilihan selanjutnya akan membentuk takdirnya secara tak terelakkan.Saat Erik tenggelam dalam pusaran informasi, sebuah pesan muncul di layar komputernya: [ Virus terdeteksi ] Mata Erik membulat ketika ia menyadari bahwa si
Dengan sedih, Linda meratapi ketidakmampuannya membantu Erik dalam situasi rumit ini. Melalui jendela gudang, cahaya bulan memancar, menciptakan bayangan yang melukis gambaran muram dalam hati Linda.Tiba-tiba, ide muncul di benaknya. Linda menggenggam ponselnya dan mencari nomor ibunya. Dengan sedikit keberanian, ia menekan nomor dan menunggu dengan tegang sampai suara lembut ibunya menjawab di ujung telepon."Halo bu, ibu masih bangun? Maaf Linda menghubungi selarut ini," sapanya dengan suara terdengar rapuh."Anakku, apa yang terjadi?" tanya ibunya dengan nada khawatir di seberang sana.Linda merinci secara singkat tentang kekacauan yang terjadi di Palmerston, akibat kejadian itu mereka tidak bisa asal pergi keluar rumah sebab mulai sekarang kepala dapur dan Teresa Avila menggantikan posisi mereka di mata masyarakat."Ibu, aku merasa begitu tidak berdaya di sini. Aku hanya ingin membantu suamiku, tapi rasanya tidak ada yang bisa aku la