Beranda / CEO / Terjerat Cinta Sang Tuan Muda / Bab 45. Baik-baik saja.

Share

Bab 45. Baik-baik saja.

Penulis: Any Anthika
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Nikita masuk ke dalam ruangan Shaka dengan langkah anggun nang angkuh. Dia merasa berada di atas angin sekarang. Shaka berada dalam kendalinya. Dia yakin Shaka tidak punya pilihan lain selain menerima penawaran dari perusahaan ayahnya.

"Shaka, papaku menunggu keputusan kamu segera. Perusahan kamu ini nggak bisa nunggu lama sebelum benar-benar kolaps." Nikita berucap dengan angkuhnya.

Shaka tersenyum mendengar ucapan Nikita. "Maaf, Niki ... aku rasa perusahaan Adiwiguna akan baik-baik saja."

Nikita mengerutkan kening keheranan. "Kenapa kamu bisa bilang kaya gitu?"

"Karena aku sudah punya solusi lain. Kebetulan kamu ke sini, aku mau bilang kalau aku menolak tawaran dari papamu." Shaka menarik sudut bibirnya. "Dan aku juga harus menghentikan kerjasama degan papamu untuk proyek sebelum-sebelumnya, juga yang akan datang."

"Apa?" Nikita melongo. Dia tidak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya. "Nggak mungkin!" sangkalnya.

"Kenyataannya memang seperti itu. Jadi, Niki ... aku mohon
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Terjerat Cinta Sang Tuan Muda   Bab 46. Menghadiri Pesta Ulang Tahun Perkawinan.

    "Gimana penampilanku, Ma?" Kinan memutar badannya, memperlihatkan gaun mahal nan elegan yang melekat. "Kamu cantik sekali, Sayang." Kemala menatap sang putri penuh kekaguman."Mama juga cantik. Sepertinya kecantikan mama menurun padaku," puji Kinan. Keduanya saling berpelukan. "Eh, ayo cepat, Kinan. Kasihan papa lama menunggu."Kinan mengangguk. Malam itu Arka mengajak anak istrinya menghadiri pesta ulang tahun perkawinan salah satu kolega bisnisnya. Dia berniat untuk memperkenalkan Kinan sebagai putri tunggal dan pewaris dari keluarga Gunawan. "Istri dan putri papa sungguh cantik-cantik sekali," ucap Arka penuh kekaguman, saat melihat Kinan dan Kemala menuruni tangga. Senyum bahagia terus tersungging di bibirnya. "Maaf, ya, Pa ... lama nunggunya aku sama mama dandan," kata Kinan seraya bergelayut manja di lengan Arka."Tidak apa-apa, Sayang. Kita berangkat sekarang?" tanya Arka disambut anggukan kepala Kemala. Ketiganya keluar dari rumah mewah mereka dan masuk ke dalam mobil yan

  • Terjerat Cinta Sang Tuan Muda   Bab 47. Sedikit Balasan untuk Shaka.

    Rena bersorak gembira saat berangkat pagi itu ke kampus dan mendapati sosok Kinan yang muncul di kampus. Hanya saja, Rena merasa heran karena Kinan diantar oleh sopir dan mobil mewah yang berbeda dari sebelumnya. Namun dia memutuskan untuk tidak menanyakan hal itu pada Kinan. Rena lebih ingin mengekspresikan kebahagiaannya bisa melihat sahabatnya itu kembali. "Ya, ampun, Kinan ... aku kangen banget, tahu?" Rena memeluk Kinan erat-erat sampai-sampai Kinan sesak napas. "Jahat banget kamu, Kinan. Nggak ngabarin aku selama berhari-hari. Aku tuh khawatir, tahu. Mana suami kamu nuduh aku sengaja nggak mau kasih info kamu di mana lagi," gerutunya. "Mas Shaka nyari aku?" tanya Kinan begitu Rena menyebut suaminya. "Iya, dia sampai nyari kamu ke kampus loh. Trus mendesak aku kasih info kamu di mana. Aku kan emang nggak tahu kamu di mana. Masa dia nggak percaya."Kinan terdiam sejenak. Untuk apa Shaka mencarinya. Apa dia ingin mengatakan kalau dia sudah memutuskan untuk berpisah dengan diriny

  • Terjerat Cinta Sang Tuan Muda   Bab 48. Kejutan untuk Shaka

    Shaka duduk di ruang pertemuan yang elegan, menunggu dengan tegang untuk pertemuan bisnis pentingnya dengan perusahaan Gunawan Group. Hari ini adalah hari yang dijadwalkan untuk Shaka menandatangani kerjasama dengan perusahaan raksasa itu. Pintu ruangan terbuka dengan perlahan, dan seorang wanita muda memasuki ruangan dengan langkah percaya diri. Shaka siap untuk menyambut perwakilan dari Gunawan Group, tetapi yang dia lihat membuatnya terperangah. Wanita itu adalah Kinan. Penampilan Kinan yang tampak lebih dewasa dengan pakaian kantoran yang elegan, membuat Shaka kagum namun sekaligus heran. Shaka terkejut dan tidak bisa menyembunyikan ekspresi terkejutnya. "Kinan? Apa yang kamu lakukan di sini?"Kinan tersenyum dengan angkuh. "Aku adalah perwakilan dari Gunawan Group dalam pertemuan ini."Shaka merasa seperti dunianya runtuh. Dia terkejut bukan main. Apa maksud dari semua ini. Bagaimana bisa Kinan bekerja untuk Gunawan Group. Dia tahu Kinan hanya gadis muda lugu yang sedang menjal

  • Terjerat Cinta Sang Tuan Muda   Bab 49. Godaan.

    Shaka merasa begitu frustasi memikirkan Kinan yang begitu mesra dengan Arka. Dia geram saat membayangkan gadis itu menjadi simpanan Arka Gunawan. Dia merasa terkhianati dan keinginan untuk menyalahkan orang lain sudah sangat besar di hatinya. Tanpa berpikir dua kali, Shaka menuju ke bar untuk mencoba dan melupakan semua masalahnya.Saat duduk di bar, dia merasa kesepian dan bingung. Dia ingin curhat, tapi tidak ada siapa-siapa yang bisa dia ajak bicara. Tanpa disadari, Shaka duduk di sebelah seorang wanita cantik yang terlihat tergoda oleh pesonanya. "Aku kebetulan melihat kamu di sini."Shaka merasa sedikit terkejut melihat wanita itu. Kenapa Nikita tiba-tiba saja muncul didepannya. Dia tidak tahu harus berbicara apa, tapi tetap mencoba tersenyum meskipun datar. "Apa ada masalah?" Nikita memperhatikan bahwa Shaka tidak begitu bersemangat untuk bertemu dengannya, tetapi dia tetap bersikeras untuk membuat Shaka merasa nyaman dengan kehadirannya. "Hanya ingin minum dan bersantai," sah

  • Terjerat Cinta Sang Tuan Muda   Bab 50. Meraih hati Kinan.

    Shaka mengelus pipinya yang terasa perih. Tamparan Kinan begitu keras, namun semakin membuatnya ingin mengunci gadis itu dalam pelukannya. "Lepas, Mas!" titah Kinan seraya merarik tangannya dari cekalan tangan Shaka."Nggak!" tegas Shaka. "Kamu harus bilang dulu kalau kamu masih mencintai aku!" Tatapan Shaka begitu mengintimidasi. Kinan membuang muka seraya tersenyum sinis. "Akan aku laporkan tindakan mas sama Pak Arka kalau mas kurang ajar seperti ini.""Oh, begitu? Kamu ngancam aku?" "Iya. Mas Shaka jangan main-main sama aku, ya?" Kinan memperingatkan. Kemudian mendorong Shaka agar menjauhinya. Kinan merapikan blazernya yang sedikit berantakan. Kemudian gadis itu melangkah menuju pintu ruangan Shaka."Kinan, tunggu!" seru Shaka menghentikan langkah Kinan. "Kita akan pergi survey bersama, kan?" "Aku tunggu di lokasi." Kinan mendorong pintu dan melangkah keluar dari ruangan Shaka. Hari itu, langit cerah dan cuaca sedikit panas ketika Shaka dan Kinan mengunjungi tempat proyek pemb

  • Terjerat Cinta Sang Tuan Muda   Bab 51. Kinan Yang Beruntung.

    Rima menunjukkan dengan bangga foto kemesraan Kinan dan Arka Gunawan di sebuah restauran mewah pada Shaka. Wanita itu berharap dengan menunjukkan foto tersebut dapat menyudutkan Kinan di depan Shaka dan membuatnya kehilangan tempat di hati anaknya."Lihat kelakuan gadis itu. Murahan sekali. Apa dia menjual dirinya pada Arka Gunawan?" ujar Rima sinis. "Kalau aku jadi kamu, Shaka. Sudah aku ceraikan gadis rendahan itu." Namun, Shaka justru tampak tidak terlalu peduli dengan foto tersebut. Ia memandangnya sebentar, lalu segera melupakan foto itu dan beralih ke kegiatan lainnya."Shaka, kenapa kamu tidak terkejut melihat foto-foto ini?" tanya Rima heran. "Ma, nggak perlu repot-repot menguntit Kinan. Aku bisa urus sendiri." "Kamu sudah tahu kalau gadis itu simpanan Arka Gunawan?" Shaka memijit keningnya. Dadanya bergemuruh menahan rasa geram. Dia sedang berpikir untuk mengambil Kinan kembali ke pelukannya. "Jangan-jangan kamu yang menyuruh dia jual diri pada Arka supaya pria itu mau m

  • Terjerat Cinta Sang Tuan Muda   Bab 52. Menanggung Malu.

    Rima menatap tajam pada Kinan yang sedang digandeng oleh Kemala. Dia cukup heran karena gadis itu malah menantang tatapannya. Tidak seperti dulu, gadis itu terlihat ketakutan jika berhadapan dengannya. "Saya turut sedih untuk Nyonya Rose yang terpaksa harus dirawat di sini. Tapi saya juga senang beliau sudah dalam keadaan baik," ucap Arka memecah ketegangan di antara Rima dan Kinan. Dia tidak suka cara Rima memandang putrinya dengan tatapan sinis dan meremehkan."Ah, terimakasih, Pak Arka. Saya sungguh merasa terhormat Pak Arka berkenan menjenguk mama saya," timpal Rima. Namun, pandangan matanya tetap tertuju pada Kinan. Dia bertanya-tanya dalam hati, kenapa gadis itu bisa berada di antara Arka dan istrinya. Dia yakin kalau gadis itu sedang memanipulasi pasangan kaya raya itu. "Saya mengenal gadis ini. Kenapa dia bisa bersama Pak Arka dan ... istri?" Rima tidak bisa menyembunyikan rasa penasarannya. Dalam hati dia berpikir untuk membongkar kebusukan gadis yang terlihat polos itu. "

  • Terjerat Cinta Sang Tuan Muda   Bab 53. Tekad.

    Kinan menolak untuk dijemput oleh Shaka. Dia memutuskan untuk diantar oleh supir ke tempat yang disepakati akan menjadi pertemuannya dengan Shaka. Sebuah cafe yang berada di pinggiran kota, dengan pemandangan laut sore hari yang berlangit cerah. Shaka tersenyum melihat kedatangan Kinan yang hari itu terlihat sangat memesona. Gaun minimalis terusan sepanjang lutut dipadu dengan sepatu bergaya vintage membalut tubuh rampingnya. Wajah cantiknya dipoles dengan riasan tipis. "Hei, makasih sudah mau datang ya, Kinan." Shaka berucap saat Kinan sudah duduk di seberang meja. "Sama-sama, Mas ... aku juga nggak ada kegiatan apa-apa. Aku cuma ninggalin Rena di rumah. Malam ini dia mau menginap." "Oh, apa aku mengganggu acara kalian?" Kinan tersenyum dan menggeleng. "Nggak kok. Aku dan Rena nggak ada acara apa-apa malam ini."Shaka mengulas senyumnya. Sejujurnya dia sedikit heran dengan sikap Kinan yang tidak sedingin biasanya. Kali ini Kinan terlihat lebih ramah. Apakah ini pertanda kalau Ki

Bab terbaru

  • Terjerat Cinta Sang Tuan Muda   Bab 174. Bayi Azkayra.

    Hari itu, Azkayra sudah di perbolehkan pulang oleh Dokter Lisa. Perawatan akan di lanjutkan di Rumah utama. Dengan sangat bahagia Hanzero berkemas di bantu Arwan dan juga Berlinda.Ia terus mendekap sang Hanz Juniornya dengan tatapan mesra pada mata jagoan ciliknya yang mungil itu.Setelah semua siap,mobil mereka pun segera meninggalkan Rumah Sakit itu perasaan yang begitu bahagia.Hanz duduk di jok belakang bersama Azka dengan memangku sang buah hatinya, sementara Berlinda duduk di depan bersama Arwan yang mengemudi.Tak lama setelah melintasi jalan aspal hitam itu, mobil mereka telah memasuki halaman luas milik Rumah Utama keluarga Samudra. Di sambut puluhan penjaga dan juga pelayan dengan ucapan Selamat yang menggebu dari mulut mereka mengelu-elukan Calon Tuan muda mereka. Hanz menuruni mobil dengan senyum lebar menatap mereka.Hanz mengulurkan sang buah hati nya kepada Berlinda yang dengan sigap mengambil alih menggendong tuan muda kecil nya. Sementara Hanz membopong istri nya u

  • Terjerat Cinta Sang Tuan Muda   Bab 173. Kelahiran.

    Peluh sudah membasahi wajah dan seluruh tubuh Azkayra, rasanya ia sudah tidak tahan lagi . Namun lagi-lagi Dokter Lisa mengucapkan kata sebentar lagi, karena memang pembukaan belum sepenuh /nya terjadi.Di ruang lain ,Hanzero terus meringis kesakitan. Tapi kali ini, entah mendapat kekuatan dari mana ia berusaha sekuatnya untuk menahannya dan mencoba bangun."Berlinda , kemarilah." ucapnya.Berlinda segera mendekati Tuannya yang sudah duduk di tepi ranjang."Lebih mendekat.!"Berlinda masih dengan kebingungan makin mendekatkan kakinya lagi."Bantu aku berjalan. Aku harus menemui Nona.!" ucap Hanz segera meraih pundak Berlinda."Tuan, anda sedang sakit, Dokter sebentar lagi datang. Suster sedang memanggilnya." cegah Berlinda."Tidak Berlinda, aku harus mendampingi Nona. Pasti dia sedang kesakitan yang lebih dari aku. Ayo Berlinda..! Mumpung sakit ini sedikit berkurang." Hanz langsung berdiri dengan berpegangan pada pundak Berlinda.Mau tidak mau, dengan perasaan sungkan Berlinda akhirny

  • Terjerat Cinta Sang Tuan Muda   Bab 172. Panik.

    Hanzero masih saja berguling di atas kasur sambil terus merintih. Sakit perut yang di alaminya bukan hanya biasa , namun lebih dari sekedar sakit perut biasa, mules tingkat tinggi dan kram. Sebentar menghilang dengan sendirinya dan sebentar akan datang kembali lebih sakit dari yang pertama,. Rasanya seperti diremas, dan pinggangnya pun terkadang sakit luar biasa.Sementara Azkayra hanya bisa kebingungan melihat suaminya kesakitan."Hanz,.!" Azka sudah meneteskan air mata."Azka, mana Arwan..? Sakit Azka , aku tidak tahan...!" Hanz yang biasanya selalu kuat menahan rasa sakit, kali ini benar-benar harus merintih menahannya."Sabar ya, sebenar lagi Arwan kemari. Dia sedang menyiapkan mobil." jawab Azka terus mengurut perut Hanz."Azka, aku ingin ke kamar mandi lagi." Hanz merangkak menuruni Ranjang."Biarku bantu Hanz," ucap Azka."Tidak tidak, aku masih kuat. Sakitnya berkurang." sahut Hanz, dengan memegangi pinggangnya mirip seorang kakek-akek osteoporosis ia berjalan tertatih ke kam

  • Terjerat Cinta Sang Tuan Muda   Bab 171. Mules tapi tidak diare.

    Hanzero masih terus berkutat dengan perut Azkayra yang sudah sangat membuncit.Hari ini kandungan istrinya sudah memasuki bulan kesembilan, walau pun baru memasuki dan belum penuh sembilan bulan, namun Hanzero sudah menyiapkan segala sesuatunya. Semua keperluan bayinya pun di siapkan olehnya sendiri. Dari tempat tidur dan seluruh keperluan bayi.Dengan panduan buku , ia bisa mengetahui semua apa yang di butuhkan bayi setelah lahir."Hanz, menurut lmu bayi lmu ini akan laki-laki apa perempuan.?" tanya Azka malam itu."Laki-laki ." jawab Hanz dengan mantapnya."Dari mana kamu tau?" Azka menyerngitkan dahinya."Entahlah, tapi aku begitu yakin." jawab Hanz lagi."Karena kamu menginginkan anak laki-laki.?""Tidak juga, aku malah ingin perempuan. Tapi aku selalu bermimpi menggendong anak laki-laki." jawab Hanz mendekati istrinya ."Laki-laki atau perempuan sama saja Azkayra. Aku akan sangat senang menyambutnya. Asal jangan kembar saja." ucap Hanz."Kenapa kalau kembar ?""Aku tidak tega me

  • Terjerat Cinta Sang Tuan Muda   Bab 170. Tahu bunting.

    Masih dengan penderitaan yang belum berubah, malah terkesan lebih sengsara, namun membuat Hanzero semakin bersemangat menghadapinya.Meski kadang lelah menggerogoti tulangnya, tapi rasa bahagia menepis kelelahannya. Ia bahkan semakin sabar dan telaten dalam menghadapi masa masa ngidam Azkayra yang baginya menjadi kekuatan tersendiri untuk nya itu.Kulit mulus Azka yang terlihat semakin indah di mata Hanz, namun badan Azka sedikit lebih kurus di banding hari hari sebelum ia di positif kan hamil. Mungkin karena Azka terus memuntahkan asupan gizi yang setiap saat menyinggahi perutnya.Sore itu, Hanz terus menatap perut istrinya yang nampak datar dan belum terlihat membuncit itu. Dalam hati nya ,ia tidak sabar menantikan kapan perut indah itu akan membesar?Ia melangkah menghampiri," Azka, malam ini kamu ingin makan apa.?" mengelus perut istirnya."Tidak ada." jawaban singkat dari Azka tanpa mempedulikan si pemberi pertanyaan."Jangan begitu. Kamu harus punya keinginan.""Hah, kenapa mema

  • Terjerat Cinta Sang Tuan Muda   Bab 169. Ngidam Part 2

    Hanzero tetap saja melangkah menuruni tangga untuk mencari buah strawbery putih yang minta istri nya, padahal ia sendiri masih ragu, Apa ada?"Arwan.!" sempat terkejut ketika menatap Arwan sudah di depan pintu."Tuan, anda mau kemana.?""Kebetulan kamu sudah pulang, ayo ikut aku." Hanz bersemangat, setidaknya ada teman untuk berbagi pusing.Tanpa bertanya Arwan pun mengikuti langkah tuannya dan membuka kan pintu mobil."Kemana ini l, Tuan.?" tanya Arwan masih menginjak gas."Huh.!" menghela nafas."Tuan," Arwan menoleh."Ah, kemana saja . Yang penting bisa mendapatkannya.""Mendapatkan apa Tuan.?" Arwan bingung dengan ucapan Hanz."Arwan, apa ada buah strawberry berwarna putih? Kamu pernah melihatnya ? Mendadak Nona menginginkannya.""Ada, Tuan." spontan Arwan menjawab."Hei, aku sedang tidak bercanda!" Hanz mengira Arwan mengada-ngada."Ada Tuan, serius. Saya pernah melihatnya di internet. Kalau tidak salah, itu tanaman liar dari Amerika Selatan." jawab Arwan."Yang benar saja , apa

  • Terjerat Cinta Sang Tuan Muda   Bab 168. Ngidam part 1.

    Hanzero masih terus menggenggam tangan istrinya dan mengusap wajah Azkayra yang terlihat pucat itu. Sesekali melirik pintu."Kenapa Dokter Lisa lama sekali ya.?" gumamnya.Baru saja Hanz bergumam, Berlinda sudah membuka pintu dengan dokter Lisa di belakangnya. Dengan sedikit tergesa Dokter Lisa menghampiri ."Maaf Tuan, sedikit terlambat. Jalanan macet." ucap Dokter Lisa ."Tolong periksa Nona Azkayra, dia terus mual dan muntah." sahut Hanz tak ingin berbasa basi.Dokter Lisa menagangguk, sementara Hanz langsung beranjak menjauh.Dokter Lisa pun langsung memeriksa Azka.Hanz duduk menunggu dengan cemas, begitu juga dengan Berlinda, masih saja berdiri di sudut ruangan itu.Lama Dokter Lisa memeriksa Azka, dan akhirnya menghampiri Hanz."Tuan,""Bagaimana keadaan Nona, apa sakitnya parah?" tanya Hanz spontan saat mendengar Dokter Lisa memanggilnya.Dokter Lisa tersenyum."Nona Azkayra baik-baik saja Tuan,!""Baik-baik saja bagaimana.? Bahkan dia tadi sempat pingsan!" pekik Hanz ."Tuan,

  • Terjerat Cinta Sang Tuan Muda   Bab 167. Menggagalkan ide.

    Hanzero masih memeluk istrinya dengan erat, namun entah mengapa, perasaan Azkayra yang biasanya selalu damai jika berada di pelukan suaminya kini seperti tak di rasakannya.Gelisah, ya kata itu yang tepat untuk suasana hati Azkayra saat ini.Ide gila, hah.! Sungguh kah ia harus mengatakan itu pada Hanz.?Huh, berat rasanya Azka untuk memulai ucapannya. Tapi itulah satu-satunya caranya agar kegelisahannya berakhir.Apa Hanz akan setuju,? Apa Hanz akan menurutinya kali ini.? Benarkah jalan ini yang harus mereka tempuh.?Lagi-lagi Azka berperang dengan pikiran nya.Kembali Azka menimbang."Azka, katakan padaku apa yang ingin kamu bicarakan? Hari ini aku milikmu sepenuhnya. Waktuku akan kupersembahkan untukmu." ucap Hanz masih dalam posisi memeluk pinggang istrinya."Hanz , aku.. Em, kamu tidak akan marah jika aku mengatakannya.?""Tidak Azka, asal itu masuk akal. Katakan saja." jawab Hanz, sudah menangkap hal lain dari istrinya.Azka memutar tubuhnya, menatap dalam mata suaminya. Kedua t

  • Terjerat Cinta Sang Tuan Muda   Bab 166. Kegelisahan.

    Kini Hanzero tidak lagi banyak menuntut istrinya, dan Azkayra bisa sedikit leluasa untuk sekedar memasak yang memang sudah menjadi impian nya itu. Ia pun sudah sering pergi belanja walau pun harus tetap dengan pengawalan yang super ketat.Namun setidak nya Azka bisa menikmati hari hari nya dengan keceriaan.Hanz pun tersenyum melihat senyum kebahagiaan istrinya yang selalu berkembang mengawali pagi nya dan menyambut nya pulang dari Kantor.Rasa cinta dan sayang nya pun semakin meluap pada istri nya.Waktu terasa cepat berjalan, bulan kini sudah berganti tahun .Tak terasa setahun sudah usia pernikahan mereka.Kebahagiaan dan masa tenang mereka pun kini terusik oleh perasaan khawatir Azka, karena ia tak juga kunjung hamil.Padahal program hamil sudah di lakukan dengan sempurna, belum lagi cara cara lain seperti terapi, ramuan penyubur kandungan bahkan Azka pernah pergi ke Mbah Mbah untuk meminta jampi jampi kuno yang di yakini bisa menolong nya tanpa sepengetahuan Hanz.Hingga akhirnya

DMCA.com Protection Status