Beranda / Romansa / Terjerat Cinta Sang CEO / Sequel Part 57 (Mimpi)

Share

Sequel Part 57 (Mimpi)

Penulis: AR_Merry
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

“Sudah cukup untuk hari ini.”

Tangan besar pria paruh baya itu menghentikan gerakan luwes seorang wanita yang sibuk dengan tanaman di halaman samping kamar mereka.

“Tapi Gerald –“

Pria itu menggeleng dengan tatapan tegas. “Cukup Lucia. Kau harus beristirahat.”

Wanita itu menghela napas dan berat hati mengangguk. Padahal ia masih ingin berada di sana untuk menenangkan diri.

“Ayo, aku akan menemanimu beristirahat.” Tanpa menanti jawaban wanitanya, Gerald meraih tubuh ringkih itu ke dalam gendongannya. Sedangkan sang wanita hanya diam dan melempar dua sarung  tangan ke sembarang arah, sebelum mengalungkan tangannya ke leher pria itu.

Ia tidak bisa membantah ketika pria dengan rahang mengeras itu membawanya masuk ke dalam rumah, menuju kamar mereka. Termasuk saat pria itu membaringkannya di atas ranjang dan mendekapnya erat.

Perlahan ia memejamkan mata dan mengambil posisi nyaman

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Terjerat Cinta Sang CEO    Sequel Part 58 (Menyesakkan)

    Dalam sekejap wanita paruh baya itu bangkit. Jantungnya memacu lebih cepat dengan napas yang memburu. Ia menoleh pada pria yang sedetik kemudian menarik tubuhnya ke dalam dekapan hangat pria itu.“Tenanglah, Honey. Ada aku di sini,” bisik pria itu penuh kelembutan. Ia mengecup ubun-ubun wanitanya dan memberikan sentuhan halus di punggungnya.Wanita itu mengerjap. Masih meraba-raba apa yang terjadi haru saja. Ia kembali memejamkan mata saat merasakan detakan jantung pria yang mendekapnya saat ini. Sangat cepat dan tak beraturan.Ia kembali membuka mata dan mendapati kenyataan yang berbeda. Tidak ada sosok gadis yang baru saja ia temui. Bahkan tak ada orang lain selain dirinya dan pria yang mendekap erat tubuhnya—yang menenangkannya.Setetes air mata mengalir dari kedua matanya. Berbisik lirih, memanggil nama putri kesayangannya.“Becca.”Satu kesiap lolos dari bibir sang pria. Kemudian ia mengeraskan rahang karen

  • Terjerat Cinta Sang CEO    Sequel Part 59 (Lautan Cinta)

    “Tidak. Ini tidak boleh terjadi.”“Tidak, Becca. Mama tidak bisa.”“TIDAK!”Lucia terbangun dari mimpi yang sama. Jantungnya terpacu dengan napas yang memburu. Ia mengedarkan sekeliling, tak menemukan siapa pun di dalam kamarnya.“Gerald.”Tak ada yang menjawab. Cukup menjadi bukti bahwa ia sendirian di dalam kamar. Lucia pun turun dari tempat tidur, bermaksud mencari keberadaan pria itu. Namun, begitu terkejut dirinya ketika mendapati dua orang pelayan yang berdiri di balik pintu.“Astaga, Tuhan,” pekik Lucia sambil mengusap dadanya.Dua pelayan itu membungkukkan badan dan meminta maaf.“Kalian siapa?” tanya Lucia dengan dahi yang mengernyit.“Kami pelayan baru yang akan melayani Nyonya di rumah ini sesuai perintah Tuan Besar,” jawab salah satu pelayan itu.“Melayani?” Lucia mendadak bingung karena ini sangat aneh. Kar

  • Terjerat Cinta Sang CEO    Sequel Part 60 (Fantasi Liar Gabriel)

    Hati Gabriel menghangat. Seumur hidupnya belum pernah ia sebahagia ini. Kehidupan yang ia jalani selama sepuluh tahun terakhir ini pun terasa datar. Namun, semua bisa berubah hanya dalam beberapa jam saja.Lelaki itu tahu, bahwa setelah ia menjatuhkan pilihan pada seorang wanita, maka ia akan selamanya terikat. Dan sudah menjadi tujuan hidupnya, jika ia hanya akan mencintai dan menikahi satu wanita yang bisa merobohkan dinding pelindung di hatinya.Itu semua karena adanya masa lalu dari kedua orang tuanya yang menjadikan ia lebih melindungi diri. Ia tidak mau jatuh ke jurang yang sama. Mendapat pengkhianatan dan akhirnya ditinggalkan.Gabriel selalu mengingat semua itu dalam benaknya. Dan karenanya juga, ia tak memedulikan siapa pun wanita yang mengejarnya. Yang secara terang-terangan atau sekadar menjadi pemuja rahasia.Dan ketika ia menemukan sosok cantik yang menyembunyikan semua keindahan yang dimiliki, hatinya tertarik untuk mengetahui lebih dalam.

  • Terjerat Cinta Sang CEO    Sequel Part 61 (Penghakiman)

    Pria yang tak lain Alexander Johnson itu terdiam beberapa detik. Raut terkejut tak mampu lagi ia sembunyikan.Cuti tiga hari? Bahkan untuk satu hari pun rasanya sangat tidak masuk akal jika tidak bertepatan dengan hari Minggu.Ia tahu, selama ini putra sulungnya itu tak akan mengambil cuti jika bukan karena permintaan Adelia dan Maria—kedua wanita yang memiliki kuasa penuh di Keluarga Besar Johnson.Tapi? Apakah cuti kali ini ada kaitannya dengan dua wanita itu lagi? Kalaupun iya, mengapa ia tidak tahu? Mengingat dirinya tak pergi ke mana pun selama beberapa bulan terakhir ini.Mengembuskan napasnya kasar, Alexander kembali menatap asisten putranya. “Kau yakin ... Gabriel tidak mengatakan sesuatu tentang ke mana dia pergi selama tiga hari?”Pertanyaan yang sama itu pun kembali mendapatkan jawaban yang sama pula. Yaitu sebuah kata ‘tidak’ dan diperkuat dengan isyarat menggelengkan kepala. Karena sebanyak apa pun pertany

  • Terjerat Cinta Sang CEO    Sequel Part 62 (Titik Terang)

    Kemarahan Maria adalah hal yang paling tidak disukai Alexander. Untuk itu, sebisa mungkin ia selalu berusaha menghindari perdebatan dengan Maria. Meskipun pada satu atau dua keadaan lain, hal itu tak bisa dihindari.Seperti saat ini.Lagi, gara-gara ia ikut campur pada pilihan calon pendamping Gabriel, ia harus mendapat kemarahan wanita berusia senja itu.Jika kemarin, Maria masih berkata lembut, tapi tidak untuk kali ini. Wanita yang telah melahirkannya ke dunia itu marah besar. Mengorek semua kesalahannya demi membuat ia tak bisa berkata-kata.Sial!“Felix,” lirih Adelia yang masih setia merangkul lengan Alexander.Tatapan Alexander melembut ke arah istrinya. “Aku baik-baik saja, Baby. Ini bukan pertama kali Mommy marah besar, bukan?”Adelia mengangguk. Tetapi, tetap saja ada sesuatu yang tak mengenakkan.“Tapi Felix ... apa tidak sebaiknya kau membiarkan Gabriel bersama gadis itu? Toh kita bisa

  • Terjerat Cinta Sang CEO    Sequel Part 63 (Kesempatan)

    Angin malam berembus tanpa permisi, masuk melalui celah jendela yang tak tertutup dengan benar. Di atas tempat tidur, pasangan pengantin baru seolah tak terganggu karenanya. Mereka saling mendekap erat satu sama lain setelah pergulatan panas yang menyita tenaga.Usia yang tak lagi muda, tak menyurutkan gairah mereka dari percintaan di atas ranjang. Semua mengalir begitu saja. Saling menyambut dan memberi kenikmatan. Dan sebagai akibatnya, kelelahan memberikan pengaruh besar, mengingat sang pengantin wanita tidak berada dalam keadaan bugar.Beberapa saat waktu bergulir, Gerald menjadi pihak yang membuka matanya. Seketika ia menunduk, melihat pada wanita yang masih terlelap di dalam dekapannya.“Aku mencintaimu, Lucia. Sangat mencintaimu,” gumam pria itu setelah memberikan kecupan di puncak kepala sang istri berulang kali.Istri?Ya, mereka telah resmi mengucap janji pernikahan siang tadi di salah satu katedral, di New York.Pria e

  • Terjerat Cinta Sang CEO    Sequel Part 64 (Sebuah Siasat)

    Sepasang mata mengintai di balik celah sempit salah satu pintu ruang privat di mana dua manusia berbeda jenis kelamin masuk ke dalam. Tepatnya ia mengikuti pergerakan mereka sejak masuk ke dalam kelab beberapa saat yang lalu.Tak sedetik pun matanya berkedip mengamati bagaimana interaksi mereka di luar dan dalam ruangan. Oh, ini sungguh menyebalkan.“Apakah malam ini aku harus menyaksikan duel mereka lagi?” gumamnya pelan di balik pintu itu.Terdengar percakapan samar yang tertangkap oleh telinganya. Ia mendengar meski tak begitu jelas. Hingga pada ketika wanita di dalam sana beranjak untuk ke toilet, ia segera menyusun pergerakan.‘Waktunya beraksi.’Memastikan penampilannya sebelum masuk ke sana, ia harus bisa menjalankan misinya kali dengan mulus. Bagaimanapun juga ia tak ingin lagi menyaksikan pergulatan dua manusia yang semakin menggila itu.Ia mendorong pintu itu dan menyunggingkan senyuman manisnya. “Tuan

  • Terjerat Cinta Sang CEO    Sequel Part 65 (Perdebatan)

    Setiap pasangan pengantin baru, waktu bersama setelah menikah adalah surga yang terindah bagi mereka. Selain bisa menyalurkan gairah percintaan, saling berdekatan adalah menjadi hal yang membuat perasaan di dalam hati menjadi terpaut.Waktu selalu menjadi pembatas bagi mereka mengeluarkan semua fantasi liar percintaan. Apalagi jika hanya berlangsung selama tiga hari saja. Bukankah itu menyesakkan?Maka tak heran bila ada seorang lelaki yang kesal karena belum puas menikmati kebersamaan dengan istrinya. Mengingat masih banyak gaya yang belum mereka coba.“Serius, Gabriel! Kau akan merajuk seperti ini?” tanya Becca dengan mata yang membulat. Ia sangat terkejut melihat tingkah kekanakan Gabriel. Pria yang sudah resmi menjadi suaminya.Ah, bolehkah ia tertawa? Karena jujur saja, wajah Gabriel saat ini tampak menggemaskan dan sangat menggelikan.Alih-alih langsung menjawab, Gabriel yang sudah memakai setelan jasnya membalikkan

Bab terbaru

  • Terjerat Cinta Sang CEO    Sequel Part 100 (Titik Terang)

    “Apa kau yakin ini semua akurat?” “Tentu, Sir,” jawab pria di seberang sana dengan yakin. Bahkan Alexander tidak perlu bertanya dua kali untuk hal seperti itu.“Dan apa kau tahu di mana tempat tinggal Gabriel sekarang?” tanya Alexander penasaran. Karena sampai saat ini ia tidak berhasil menemukan keberadaan putranya.Terdengar helaan napas singkat di seberang sana. “Maaf Sir, saya tidak bisa mencari tahu. Semua akses tentang Gabriel Johnson telah dikunci. Pun dengan keberadaan Rebecca Annastasia.”Tangan Alexander mengepal hingga urat-uratnya menonjol. Emosi seketika mendominasi otak pintarnya yang menjadi bodoh karena merasa dikelabuhi oleh anak-anak muda nakal.“Tapi, saya bisa mencari tahu lewat akses orang tua Rebecca Annastasia jika Anda mengijinkan.”Mengingat siapa orang tua Becca saja membuat Alexander terus murka. Apalagi jika diingatkan bagaimana Gerald membuat kekacauan hingga nyaris membuat keluarganya berantakan. Ingat! Gara-gara ulah Gerald bukan hanya Adelia, tapi Jenn

  • Terjerat Cinta Sang CEO    Sequel Part 99 (Ketegangan)

    Suasana meja makan di Keluarga Johnson tampak hening setelah Maria dan William duduk di tempatnya. Alexander yang sedari tadi lebih banyak diam pun hanya membalas tatapan Maria sebentar sebelum kembali berpura-pura fokus dengan sarapan di piringnya.“Besok kita akan pergi berlibur,” ucap Maria yang kemudian menatap satu per satu anggota keluarga di sana. “Kalian bisa berkemas mulai hari ini.”Christian dan Christopher mengangkat wajahnya sejenak hanya untuk memperhatikan atmosfer dingin, lalu berpaling ke arah sang nenek. Mereka tersenyum sebelum kembali kompak menundukkan wajah. Tak terkecuali Clara yang diam-diam hanya mengintip tanpa berani menyela seperti kebiasaannya.Namun berbeda dengan Alexander yang memang tak bisa menerima begitu saja. Putra satu-satunya William dan Maria itu menegakkan punggung untuk menatap kedua orang tuanya yang masih terlihat sangat santai.“Kita tidak akan pergi tanpa Gabriel!” tolak Alexander tiba-tiba.Bukan Maria dan William saja yang terkejut, tapi

  • Terjerat Cinta Sang CEO    Sequel Part 98 (Percikan Masalah)

    “Sungguh, aku sangat malu.” Kedua pipi Becca masih merona setelah William dan Maria meninggalkan ruang perawatan sejak satu jam yang lalu. Jelas, tuntutan yang terang-terangan ditujukan padanya menjadi tanggung jawab.Melihat tingkah sang istri Gabriel justru tersenyum geli. “Kemari.”Membawa langkahnya yang lesu, Becca segera mendekat. “Bagaimana nanti aku bertemu mereka lagi, Gabriel?”Dada Gabriel bergetar menahan tawa. Lalu, tangannya meraih pipi merona sang istri yang membuatnya sangat gemas. Ia tersenyum. “Kenapa mesti malu, hm? Mereka pernah muda, tentu saja hal seperti tadi sangat wajar.”“Tapi tetap saja aku malu,” kelit Becca masih tak mampu menjabarkan perasaannya sendiri. “Bagaimanapun juga kau masih sakit dan bisa-bisanya aku berbuat seperti tadi. Oh ….”Melihat kegusaran Becca, Gabriel mengabaikan tangannya yang cedera hanya untuk mencium bibir sang istri. Hal spontan itu tentu saja membuat Becca terkejut hingga kedua matanya membulat sempurna.“Daripada memikirkan hal

  • Terjerat Cinta Sang CEO    Sequel Part 97 (Tuntutan Orang Tua)

    Jari-jari yang memiliki kuku panjang itu mengepal erat. Amarahnya sudah mendominasi hingga ia nyaris berbuat ceroboh.“Dasar jalang tak tahu malu!” desisnya tak suka. Masih memperhatikan aktivitas kedua orang di atas ranjang perawatan, pemilik nama Celine Addison mengambil kamera dan membidik beberapa foto.“Aku ingin tahu apa yang akan dilakukan Uncle Alexander mengetahui ini.”Seolah mendapat kemenangan, Celine menatap sinis wanita yang baru saja turun dari tubuh pria yang ia inginkan.“Tunggu pembalasanku!”**Bukan hanya Adelia yang pulang setelah memastikan Gabriel dan Becca baik-baik saja. Gerald yang melihat bagaimana pasangan muda dimabuk asmara itu bersama juga memutuskan untuk memberi mereka privasi.Pria yang saat ini telah tiba di halaman rumahnya langsung masuk dan mengabaikan sapaan para pelayan. Tentu saja mereka bingung, tapi tak berani bertanya.“Bagaimana keadaan menantu kita, Gerald?” tanya Lucia cemas karena sepulang dari rumah sakit Gerald belum mengatakan apa pun

  • Terjerat Cinta Sang CEO    Sequel Part 96 (Musibah Membawa Berkah)

    “Belum puas memandangiku, hm?”Becca menggeleng. Bibirnya masih terasa kebas setelah Gabriel menciumnya dengan isapan dalam.“Sini.” Gabriel menepuk tempat di sampingnya yang masih muat untuk Becca berbaring, tapi hingga beberapa saat lamanya wanita yang telah ia nikahi itu masih tak bergeming. Hanya menatap tanpa berucap sepatah kata pun.Gabriel maklum. Pasti sang istri masih syok. Dan bukan Gabriel jika tak mampu membujuk.“Ayolah, Baby. Jika kau ingin aku sembuh, kau juga harus menemaniku tidur,” bujuk Gabriel yang sudah tak sabar untuk memeluk sang istri setelah beberapa hari ia harus tidur sendiri di apartemen mereka.“Kau membuatku takut,” ucap Becca lirih. Matanya kemudian terpejam demi menghalau butiran-butiran kristal yang telah menggenang.Gabriel tertegun.“Kau begini karena aku.” Lagi, Becca masih menyalahkan dirinya sendiri sebagai penyebab Gabriel celaka. Jika saja ia tidak menolak untuk permintaan pria itu, maka kecelakaan ini tidak akan terjadi.“Kalau kau menyesal, s

  • Terjerat Cinta Sang CEO    Sequel Part 95 (Saling Menguatkan)

    Entah apa kalimat yang cukup untuk menggambarkan perasaan Becca saat ini. Belum kering air mata mengalir di pipinya, ia kembali dikejutkan oleh kabar dari sang ibu mertua.Becca syok hingga ponsel yang masih tersambung dengan Adelia jatuh ke lantai. Tenggorokannya seketika kering dan kedua kakinya gemetar.“Mama!” teriak Becca begitu kesadaran menghampirinya.Lucia yang kebetulan akan keluar dari kamar pun segera mencari sumber suara. Matanya membulat saat putri semata wayangnya sudah terduduk di lantai dengan tangisan yang tersendat.Buru-buru Lucia turun setelah memanggil Gerald yang tak lama kemudian menyusulnya keluar. Lucia segera mendekat dan memeluk Becca yang masih menangis.“Kenapa, Sayang?” tanya Lucia cemas. Namun sayangnya, Becca tak mampu menjawab. Wanita dengan wajah memerah dan basah karena air mata itu balas memeluk dan malah histeris.“Ada apa?” Gerald terkejut melihat keadaan putrinya, tapi ia mencoba tenang saat kedua wanita yang menempati posisi tertinggi di hatiny

  • Terjerat Cinta Sang CEO    Sequel Part 94 (Ego)

    Suasana di meja makan sangat hening. Hanya ada suara alat makan yang mengisi kesunyian di sana. Lucia dan Gerald yang tak ingin ikut campur pun segera beranjak begitu makanan di atas piring telah habis.“Jaga putri Daddy, Gabriel,” pesan Gerald sebelum ia benar-benar pergi dari ruangan itu.Tak ada sahutan dari bibir Gabriel yang masih mengunyah dan tampaknya Gerald pun tidak sedang menuntut balasan.Lima menit telah berlalu. Waktu terasa lambat bagi Becca yang baru saja menghabiskan bubur di dalam mangkoknya. Tanpa menoleh ke arah Gabriel yang juga selesai sarapan, Becca meneguk air putih di gelas miliknya. Hal itu tak luput dari lirikan mata Gabriel yang mengintai.“Masih tak mau bicara,” gumam Gabriel seraya menunggu. Ia ingin melihat seberapa lama wanita yang telah menjadi istrinya itu bertahan. Namun, prediksi Gabriel lagi-lagi salah. Buktinya, setelah air dalam gelas itu tandas, Becca hendak bangkit tanpa menoleh ke arah Gabriel.Dengan gerakan lincah Gabriel menahan tangan Bec

  • Terjerat Cinta Sang CEO    Sequel Part 93 (Tanpa Kata)

    “Bagaimana hasilnya, Derick?” tanya seorang pria dengan tatapan tajam yang kini duduk di kursi kebesarannya. Rahang yang dipenuhi bulu halus itu terlihat mengeras hingga urat-uratnya menonjol.“Maaf Tuan, saya tidak menemukan petunjuk apa pun.”Brak!Meja tak bersalah itu digebrak dengan kencang hingga pria bernama Derick itu terlonjak kaget.“Apa kau bilang?” desis pria itu dingin.Derick meneguk ludahnya kasar. Ia tak mampu menatap mata pria yang telah beberapa tahun menjadi bosnya.“Kau tahu ... aku paling tidak suka mendengar kegagalan.”“Maaf Tuan. Ini semua benar-benar di luar kendali saya. Tuan tentunya sudah tahu kinerja Baron selama ini,” jawab Derick mencoba menjelaskan. Berharap setelah ini sang tuan bisa menerima. Brak!Lagi, meja bersalah itu menjadi pelampiasan pemilik nama Albert Dominic dalam menuntaskan amarahnya. Ia seketika bangkit dan menghampiri sang asisten dan langsung menarik kemeja pria itu hingga terdongak.BUGH!Satu pukulan tangan Albert melayang ke pipi D

  • Terjerat Cinta Sang CEO    Sequel Part 92 (Kecurigaan)

    Sesuai kata dokter, keesokan harinya Lucia sudah diperbolehkan pulang. Betapa bahagia wanita yang sejak beberapa menit lalu tak meredupkan senyumannya.Ya. Tepatnya setelah dokter mengatakan dirinya bisa pulang. Dengan begitu, ia bisa membawa putri satu-satunya itu pulang bersamanya.“Becca.”Wanita dengan rambut ikal sebahu itu menoleh. Ia tersenyum setelah memasukkan pakaian sang ibu ke dalam tas.“Ada apa, Ma?”Lucia tersenyum. “Kemarilah.”Mau tak mau pemilik nama Rebecca Annastasia itu mendekat. Mencoba mempertahankan senyuman di wajahnya.“Duduklah,” perintah Lucia dengan lembut.Becca menurut. Sejurus kemudian ia menggenggam tangan Lucia erat.“Ada yang ingin Mama katakan?” tanya Becca tanpa mengurai genggaman tangannya. Napas Lucia berembus pelan. “Apakah hubunganmu dengan Gabriel baik-baik saja?” Deg!Mendapat pertanyaan yang tak pernah Becca duga mampu membuat debaran dadanya bertalu. Lebih kencang daripada saat ia mendengar tawa wanita yang sudah tidur dengan suaminya sen

DMCA.com Protection Status