Home / Romansa / Terjerat Cinta Om Om / 17. Carikan jodoh

Share

17. Carikan jodoh

Author: Liazta
last update Last Updated: 2021-09-25 22:06:44

"Kita isi minyak sebentar ya pak," ucap sopirnya ketika mereka baru selesai kembali dari luar kota.

Attar melihat jam digital yang ada di dalam mobilnya, yang sudah menunjukkan jam 1 malam. Pria itu menganggukkan kepalanya. 

Mobilnya berhenti di sebuah pom bensin yang buka 24 jam.

Attar duduk menyandarkan punggungnya di kursi yang ada di belakang sopir. Matanya terbuka lebar saat melihat gadis yang mengisi minyak solar di tangki mobil truk.

Attar menggelengkan kepalanya dan mengusap wajahnya dengan kasar. "Kemanapun aku pergi, mengapa selalu melihat wajah gadis itu," ucapnya yang mengusap wajahnya dengan sangat keras dan mengacak-acak rambutnya. Ia merasa bahwa ada yang tidak benar dengan dirinya.

"Ada apa pak?" Tanya supirnya yang sudah duduk di kursi kemudinya.

"Saya hanya lelah, jalan," ucapnya yang memijat-mijat pelipis keningnya. "Aku sangat yakin i

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Terjerat Cinta Om Om   18. Ketemu mama

    "Kita beli makan siang dulu," ajak Ferdi."Iya Fer," jawab Alisa yang memandang wajah pria tersebut.Ferdi tersenyum memandangnya dan mengusap kepalanya. "Sekarang kamu wajib memandang aku lama-lama," ucap Ferdi."Kenapa gitu?" tanya Alisa."Kamu harus puasin lihat aku. Nanti saat aku mengikuti pelatihan kamu gak bisa lihat aku," ujar pemuda berwajah tampan tersebut.Alisa menganggukkan kepalanya. "Iya nanti selama 6 bulan kamu ikut pelatihan, selama 6 bulan kita tidak bisa ketemu." Alisa berkata dengan sangat polos dan juga jujur.Ferdi tersenyuman saat mendengar jawaban yang begitu sangat jujur."Mama kira-kira mau apa?" tanya Ferdi.Alisa menggelengkan kepalanya matanya sudah berkaca-kaca saat mendengar pertanyaan dari Ferdi."Kenapa?" tanya Ferdi."Sekarang m

    Last Updated : 2021-09-28
  • Terjerat Cinta Om Om   19. Jalan-jalan sama mama

    "Bang Isa bersihkan toilet dulu." Alisa berkata dengan sedikit berlari saat Zaki terus memandangnya.Alisa masuk ke dalam toilet sambil memegang dadanya. "Kenapa kok marah sih?" ucapnya yang mengambil penyikat WC dan mulai menyikat lantai WC. Alisa membersihkan seluruh toilet yang ada di coffee shop seperti biasa. Gadis itu memberikan wastafel dan cermin besar yang ada di dalam toilet tersebut dengan alat pembersih kaca.Setelah membersihkan toilet Alisa mengambil sapu untuk membersihkan bagian depan. Alisa memandang Zaki yang terlihat tidak seperti biasanya. Pria itu terlihat begitu sangat marah dengannya. Alisa melewatinya sambil sedikit memandang ke arah Zaki yang sibuk membersihkan peralatan untuk penyajian coffee nya."Adek ngepel aja," ucapnya yang mengambil sapu di tangan Alisa ketika sudah menyelesaikan pekerjaannya.Alisa tersenyum lebar memandangnya. "Makasih ya Abang." Alisa

    Last Updated : 2021-09-28
  • Terjerat Cinta Om Om   20. Menunggu

    "Ferdi duduk di tepi tempat tidur sambil terus memijit-mijat kaki Nur. Di lihatnya jam yang sudah jam 11 malam. "Mama gak tidur?" Tanya Ferdi."Gak, mama masih nungguin Alisa pulang. Biasanya Alisa akan menyempatkan waktunya untuk pulang sebentar lihat mama," ujar Nur. Raut kesedihan tergambar jelas di wajahnya nan pucat."Bentar ya Ma aku coba telepon Alisa dulu," ucap Ferdi yang kemudian menghubungi no ponsel Alisa."Halo Fer?" ucapan Alisa yang mengangkat sambungan teleponnya."Sa, kamu di mana?" Tanya Ferdi."Aku lagi di parkiran ini mau langsung pulang," jawab Alisa."Ya sudah kalau gitu mau aku jemput?" Ferdi menawarkan."Nggak usah, aku pulang sendiri aja," jawab Alisa"Kamu hati-hati ya." Pria itu menasehatinya."Iya kamu mau aku belikan apa, biar aku langsung beli," ucap Ali

    Last Updated : 2021-09-28
  • Terjerat Cinta Om Om   21. Tidak suka

    Selesai shalat subuh Ferdi masuk ke dalam kamar mama Nur. Dilihatnya mama Nur yang sudah bangun. "Mama apa sudah shalat?" tanyanya."Sudah," jawab Nur."Aku jemput Alisa sebentar ya ma," Ucapnya Ferdi yang menyalami tangan Nur."Iya hati-hati ya nak," ucap Nur.Ferdi mengemudikan mobilnya menuju pom bensin tempat Alisa bekerja. Dilihatnya ponselnya yang berdering, panggilan masuk dari Alisa. " Halo Sa," ucapnya yang menempelkan ponsel itu di telinganya."Fer, aku udah pulang," ucapan Alisa."Iya ini aku udah dekat pom," ucap Ferdi.Alisa memutuskan sambungan telepon saat melihat mobil Ferdi yang sudah masuk kedalam pom bensinnya.Alisa tersenyum memandangnya saat membuka pintu mobil. Dilihatnya pria itu yang sudah berganti baju. "Pulang ke rumah semalam?" tanyanya saat sudah duduk dalam mobil.&nb

    Last Updated : 2021-10-02
  • Terjerat Cinta Om Om   22. Ikhlas

    Ferdi memberhentikan Mobilnya di parkiran kampus Alisa. Pria itu menjemput Alisa pulang dari kampus. Ferdi menyandarkan punggungnya di sandaran kursi dan mengirim pesan chat untuk Alisa.FerdiAku sudah di parkiran.AlisaTunggu sebentar.Ferdi duduk di dalam mobil sambil mendengarkan musik yang diputarnya. Saat ini hatinya sudah mulai merasa lega. Ferdi memandang gadis yang mendekati mobilnya. senyum gadis itu sudah mengembang di bibirnya."Apa sudah lama nungguin aku," ucap Alisa yang sudah membuka pintu mobil dan duduk di kursi di sebelah kemudi."Belum," jawab Ferdi."Mestinya kamu itu nggak perlu repot-repot jemput aku, kalau aku tadi bawa motor sendiri.kamu itu mau berangkat malah sibuk ngurusin aku," ucap Alisa memandangnya."Aku pengen kamu merepotkan aku," ucapnya sambil tersenyum. "Barang-bara

    Last Updated : 2021-10-02
  • Terjerat Cinta Om Om   23. Cemas

    "Kenapa nggak mau diajak ke mall!" ucap Ferdi yang menggigit bakso bakar di tangannya. Alisa menggelengkan kepalanya. "Aku tadi bilang ke rumah sakit," ucapnya yang takut ada yang mengenalinya saat ke mall. Ferdi hanya tersenyum saat mendengar ucapannya. "Kamu udah nggak pernah ikut balapan lagi?" tanya Ferdi. Alisa menggelengkan kepalanya. "Jangan ikut-ikut balapan lagi," ucapnya yang memandang gadis yang duduk di depannya. "Iya kamu udah larang nggak boleh ikut balapan, ya aku nggak ikut," ucap Alisa yang kemudian minum jus di tangannya. Ferdi tersenyum dan mengarahkan bakso ke mulutnya. Alisa memakan bakso dari sahabatnya itu. "Kemarin aku menabrak," ucap Alisa yang mengunyah bakso di mulutnya. Ferdi membuka matanya dengan sangat besar. "Bagaimana keadaa

    Last Updated : 2021-10-03
  • Terjerat Cinta Om Om   24. Operasi

    Alisa memberhentikan motornya di depan teras rumahnya dan langsung turun dari atas motor.Alisa berlari masuk ke dalam kamar mamanya dengan air mata yang membanjiri pipinya.Alisa melihat Ibu Aminah duduk di bibir tempat tidur sambil menangis."Ibu, gimana mama Isa," ucapnya yang menangis dan memeluk mamanya."Mama kamu masih hidup kamu cepat telepon taksi biar bisa dibawa ke rumah sakit," ucap Ibu Aminah."Iya Bu," ucap Alisa yang memasukkan tangannya ke dalam tas kuliahnya dan mencari ponselnya. Alisa memesan taksi online yang ada di aplikasinya saat ponselnya sudah di tangannya."Kenapa taksinya lama kali datangnya," ucap Alisa sudah tidak tahu lagi apa yang akan dilakukannya saat ini. Taksi yang dipesannya terasa begitu sangat lambat sampai di rumahnya."Sabar nak, semoga mama Isa gak apa-apa," ucap Aminah yang berusaha menenangkan Al

    Last Updated : 2021-10-03
  • Terjerat Cinta Om Om   25. Hanya sendiri

    Alisa memandang mamanya dipindahkan ke ruangan perawatan. Alisa mengambil kamar kelas 3 untuk mamanya.Perawat tersebut mendorong mamanya masuk ke dalam kamar kelas kelas 3. Di dalam kamar tersebut, tersusun 5 bangsal. Perawat pergi meninggalkan kamar setelah mengecek infus dan memasang selang oksigen di hidungnya."Mama," ucapnya yang menangis memeluk mamanya.Nur tersenyum memandang putrinya.Alisa duduk di samping tempat tidur mamanya dan mencium-cium tangan mamanya tersebut."Gimana ma, apa ada yang sakit? tanyanya"Masih mati rasa, mama haus," jawab Nur."Tunggu buang angin ya ma," ucap Alisa yang memaksa senyum di bibirnya.Nur menatap sendu wajah putrinya. Mata putrinya bengkak karena menangis. Nur mencoba mengangkat tangannya yang terasa berat, ia ingin mengusap air mata putrinya

    Last Updated : 2021-10-03

Latest chapter

  • Terjerat Cinta Om Om   137. Ulang Tahun

    "Mau gendong depan atau belakang?" Ferdi tersenyum memandang gadis kecil nan cantik tersebut."Depan," ucap Azahra.Ferdi menjongkok di depan Azahra dan mengembangkan tangannya.Azahra tersenyum dan melingkarkan tangannya di leher Ferdi. Gadis kecil itu begitu sangat senang ketika tubuhnya yang bulat terangkat oleh pria yang berubah tinggi tersebut."Rara gak sangka kalau Abang akan pulang," Azahra berkata dengan memandang wajah tampan pria tersebut.“Abang udah janji akan pulang ulang tahun adik. Jadi Abang harus tepati janji," Ferdi berucap dengan tersenyum.“Rara senang Abang pulang. Rara rindu Abang. Rindu rindu rindu serindu-rindunya." Azahra berkata dengan tersenyum lebar.“Mana bukti rindunya,” tanya Ferdi yang menarik hidung milik Azahra.Azahra memeluk Ferdi dengan sangat erat,

  • Terjerat Cinta Om Om   136. 10 Tahun Berlalu

    "Assalamu'alaikum," ucap Attar saat ia masuk ke dalam kamar."Wa’alaikumsalam." Alisa tersenyum saat melihat suaminya yang baru pulang dari kantor. "Tasnya hubby Isa bawain," ucap Alisa yang ingin mengambil tas milik suaminya."Gak usah sayang, hubby aja yang bawain. Baru lepas melahirkan, tuh gak boleh angkat yang berat-berat," ucapnya sambil mengusap pipi istrinya, dan meletakkan tas tersebut ke tempatnya."Kalau cuma tas Isa bisa, Isa kuat kok angkat tas," ucap Alisa yang memegang manja lengan suaminya."Jangan dulu sayang.""Hubby tangannya di cuci dulu," Alisa berucap saat melihat suaminya yang ingin mengambil putrinya.Attar membatalkan niatnya, pria itu menganggukkan kepalanya."Bajunya wajib ganti dulu, nggak boleh pakai baju yang dari luar langsung megang anak," ucap Alisa itu yang sudah mulai cerewet.

  • Terjerat Cinta Om Om   135 Calon Istri

    Alisa sudah berada di dalam kamarnya. Alisa tidak ada henti-hentinya menatap wajah bayi mungilnya. Wajah yang begitu sangat cantik dan juga imut imut.Attar duduk di samping bayinya itu, menatap wajah putrinya, dan kemudian berpindah ke wajah istrinya.“Dari tadi lihatin Isa, terus lihatin anak,” ucap Alisa.“Sama,” ucap Attar.“Hidungnya punya hubby,” ucap Alisa yang memandang hidung putrinya.Attar tersenyum dan menganggukkan kepalanya. Pria itu mencium kening putrinya, kemudian pipi putrinya kiri dan kanan. "Pipinya lembut sekali.” Attar merasakan betapa lembutnya pipi putrinya. Attar kemudian memandang istrinya, mencium kening istrinya, pipi istrinya kiri dan juga kanan, Ia juga mencium bibir istrinya.“Isa udah lupa by gimana rasa sakitnya melahirkan, rasa sakitnya hamil karena udah lihat muka

  • Terjerat Cinta Om Om   134. Panik

    “Melahirkan normal memang seperti ini Pak Attar, jadi walaupun sakit tetap harus dibawa berjalan,” ucap dokter Sari berusaha menjelaskan.“Lakukan sesuatu," pria itu sangat marah ketika Dokter spesialis kandungan istrinya tidak melakukan apa-apa. "Istri saya sedang sakit dan saya disuruh melihat saja," Attar sangat marah terhadap dokter yang menangani istrinya. Attar memilih dokter Sari untuk menangani persalinan istrinya karena dokter Sari merupakan dokter spesialis kandungan terbaik di rumah sakitnya.Dokter Sari terlihat begitu sangat bingung untuk berkata. Gimana caranya dia menjelaskan kepada pria yang menjadi pemilik Rumah Sakit tempat dirinya bekerja. Berulang kali dokter Sari menarik nafasnya dan kemudian menghembuskannya. “Kenapa kemarin tidak sarankan cara lain saja,” pikirnya.“Saya belum bisa memberikan bantuan apa-apa karena saat ini masih bukaan dua, d

  • Terjerat Cinta Om Om   133. Banyak Berjalan

    “Assalamu’alaikum,” ucap Attar yang berdiri di pintu kamarnya. Pria itu tersenyum memandang istrinya yang sedang duduk ditemani dengan Ibu Aminah.“Wa’alaikumsalam,” jawab Alisa dan Aminah."Hubby sudah pulang?" tanya Alisa yang tersenyum.“Baru saja sampai. Ibu," Pria itu menyalami tangan Aminah dan menempelkan punggung tangan wanita itu di keningnya. Attar duduk di tepi tempat tidur di samping istrinya. Attar tersenyum ketika istrinya mencium punggung tangannya. Pria itu mencium kening istrinya. "Gimana apa sakit,” tanya Attar.“Iya by sakit, tapi kata Ibu enggak apa-apa, soalnya itu tanda bayinya lagi cari jalan,” Alisa berucap dengan tersenyum. Sudah beberapa hari ini Ibu Aminah selalu menemani Alisa. Wanita Itu merawat Alisa seperti merawat putrinya sendiri. Saat Alisa mengatakan perutnya sakit, Ibu Aminah mengusap-usap pe

  • Terjerat Cinta Om Om   132. Jangan Berubah

    Attar tersenyum memandang istrinya yang duduk dengan menyandarkan punggungnya di kepala tempat tidur.“Baju hubby ini," Alisa menunjukkan pakaian suaminya yang sudah disiapkannya.Attar tersenyum ketika melihat setelan jas, baju kemeja, dasi, dan pakaian dalam, yang sudah disiapkan Istrinya. Istrinya tetap menyiapkan semua perlengkapannya sebelum berangkat ke kantor seperti ini.Attar memakai pakaiannya duduk di atas tempat tidur, dengan menurunkan kakinya di lantai. Sedangkan istrinya akan duduk di atas pangkuannya, memasangkan dasi di lehernya. Melihat wajah istrinya yang sudah tampak menahan rasa sakit, membuat pria itu merasa sangat tidak tega. Namun Attar memang tidak mengerti apa-apa mengenai persalinan. Berulang kali dirinya meminta penjelasan dari dokter, namun terkadang apa yang diucapkan oleh dokter itu hanya memberikan rasa tenang sementara untuknya. Bila melihat istrinya mengatakan sakit, Attar sungguh

  • Terjerat Cinta Om Om   131. Bulan ke Sembilan

    “Apa mau jalan pagi,” tanya Attar ketika ia selesai sholat subuh bersama dengan istrinya.Alisa menganggukkan kepalanya. “Sebenarnya Isa malas by jalan pagi,” ucap Alisa.“Kenapa,” tanya Attar.“Isa lebih suka tidur baring-baring,” ucap Alisa.“Mau melahirkan normal apa nggak,” tanya Attar yang mengusap perut besar milik istrinya.“Kata orang sebaiknya normal by. Kemarin Ibu Aminah juga bilang, kalau Isa melahirkan lebih bagus normal, terkecuali mamang saran dokter. Kak Indah, Kak Yanti, Kak Fitri, juga bilang gitu,” ucap Alisa yang memilih proses persalinan secara normal.“Kata Dokter kemarin apa?" tanya Attar.“Isa disuruh jalan pagi.”“Jadi sekarang mau jalan pagi atau enggak?" Attar bertanya dengan menarik hidung istrin

  • Terjerat Cinta Om Om   130 Menganggu

    Attar merasakan tubuhnya yang digoyang goyang oleh istrinya. "Ada apa sayang?" pria itu bertanya dengan membuka matanya.“By, Isa nggak bisa tidur sejak tadi,” ucap Alisa kepada suaminya.Attar merubah posisi tidurnya dan memandang wajah istrinya. “Matanya di pejamkan sayang," Attar memeluk tubuh istrinya dan kembali memejamkan matanya.“By bangun, jangan tidur, temani Isa," pinta Alisa yang kembali menggoyang-goyang tubuh suaminya, Alisa narik-narik jenggot tipis di dagu suaminya.“Hubby ngantuk sayang,” ucap pria itu ketika istrinya membuka kelopak matanya dengan jarinya.“Hubby jangan tidur, Isa nggak bisa tidur,” Alisa tersenyum manja melihatkan deretan gigi putihnya."Kenapa nggak tidur?" tanya Attar.“Sejak tadi anak gerak terus, perut Isa sampai sakit,"

  • Terjerat Cinta Om Om   129. Melepas rindu

    “Nanti pulang dari kantor kita ke coffee shop Lyra ya by," pinta Alisa yang duduk di atas pangkuan suaminya. Perutnya yang sudah besar membuat posisi duduknya menyamping, dan melingkarkan tangannya di leher suaminya.“Ngapain,” tanya Attar yang tersenyum memandang sikap istrinya yang begitu sangat manja. Istrinya melingkarkan tangan di lehernya dan menenggelamkan hidungnya ke lehernya.“Isa pengen duduk nyantai di coffee shop Lira," Alisa berucap dengan mengangkat kepalanya dan memandang wajah suaminya.“Rayu dulu Sayang," Attar berbisik di telinga istrinya.Alisa tersenyum dan mencium bibir suaminya dengan sangat lembut, namun balasan yang diberikan oleh suaminya membuat ciuman itu semakin memanas.Mereka seakan sama-sama ingin melepaskan hasratnya masing-masing.“Sayang, hubby ada rapat jam 3, dan sekarang e

DMCA.com Protection Status