Share

120. Muda Sekali

Ferdi diam berdiri di depan pintu. Ferdi melihat bagaimana mesranya Pamannya bersama dengan istrinya. “Aku mengatakan Aku ikhlas, namun mengapa melihatnya begitu sangat menyakitkan.” Ferdi berucap di dalam hati sembari menahan perih di hatinya. Rasa sakit ini terasa begitu sangat nyata hingga ke jantungnya. “Rasa ini pasti akan segera berlalu secepatnya,” ucapnya yang memberikan semangat untuk dirinya sendiri.  Walaupun Ferdi tahu, rasa itu mungkin tidak akan pernah bisa dilupakannya. Alisa adalah cinta pertamanya sejak dia masuk SMP, hingga saat ini rasa itu tetap ada. Semakin ia mencoba melupakan rasa cintanya, semakin ia merasa begitu sangat sakit. Ferdi hanya berharap bisa melupakan Alisa dan menganggapnya tante seutuhnya.

“Assalamu’alaikum,” ucap Ferdi yang berdiri di depan pintu. Ferdi berencana untuk masuk ke dalam rumah setelah berhasil meredakan rasa perih di hatinya.  Bagaimanapun dia ti

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status