Pukul 14.00 orang tua Deasy berpamitan untuk kembali ke kota Perth. Mereka tidak ingin mengganggu istirahat siang Deasy dan Leeray. Mereka berdua melambaikan tangan di teras melepas kepergian Nicolas dan Louisa Carson.
Deasy terkesiap ketika tubuhnya terangkat ke dekapan Leeray. Dia pun mengalungkan tangannya ke leher suaminya sambil tertawa renyah. "Apa benar kau masih kuat menggendongku, Hubby?" tanyanya.
"Ini 'kan lagi digendong, Sayang. Si Kembar apa lagi tidur? Kok nggak banyak bertingkah sepertinya siang ini," ujar Leeray sembari menggendong Deasy menuju ke kamarnya.
"Sepertinya efek ditengokin kakek neneknya, mereka sepertinya tahu diri," balas Deasy sambil cekikikan.
"Mungkin ...," sahut Leeray.
"Jangan dibanting, ya!" pesan Deasy ketika mereka memasuki kamar.
Leeray pun terkekeh dan menjawab, "Dibanting sih nggak, ditindihin iya."
Dia menurunkan Deasy di tepi ranjang. Kemudian, dia mencabuti jepit di rambut Deasy hingga
"Selamat pagi, Cantik," sapa Leeray ketika Deasy membuka matanya di sisi tubuhnya. Dia memeluk istrinya itu semalaman."Hoaammphh ... pagi, Hubby. Apa kau akan bercinta lagi denganku pagi ini, bila aku mengatakan bahwa aku mencintaimu ... sungguh-sungguh mencintaimu, Leeray Sayangku?" balas Deasy menggoda suaminya pagi-pagi."Sepertinya tidak ...," jawab Leeray sembari tertawa geli.Deasy pun mencubit pinggang suaminya dengan gemas. "Berani-beraninya kau menolakku!" ucapnya dengan nada mengancam."Nanti tubuhmu kelelahan, Sayang. Kita 'kan ada janji kencan nanti siang lalu setelah itu kita akan mengunjungi superblock. Simpan staminamu, oke?" ujar Leeray dengan nada lembut membujuk Deasy.Dia pun mendaratkan kecupan-kecupan hangatnya di bulatan padat di dada Deasy lalu mengulum puncaknya. Sementara tangan Deasy mengacak-acak rambut Leeray."Kurasa sentuhan pagiku cukup sekian ...," ucap Leeray seraya tertawa kecil.
"Tuan Muda Leeray, senang bekerja sama dengan Anda!" ucap seorang wanita cantik berusia hampir 30 tahun sambil berjabat tangan dengan Leeray.Angela Krammer, manager executive perwakilan brand designer papan atas untuk Australia Barat. Gucci, Versace, Channel, Prada, Fendy, Ellie Saab, Louis Vuitton, Hermes, dan beberapa merk ternama lainnya menggabungkan diri dalam 1 perusahaan perwakilan distributor yang bernama Magnificent International Co.Leeray pun sangat menghargai wanita cantik yang berdiri di hadapannya. Angela Krammer adalah jenius di bidang bisnis, wanita yang bukan hanya cantik, tetapi juga berotak encer. Perusahaan yang dia wakili menyewa 1 lantai penuh di superblock, tepatnya di lantai 6. Nilai kontrak sewa setahun yang disepakati dalam meeting pagi ini bernilai 1 juta US$.Dalam rapat tersebut, Leeray memberikan bonus diskon sewa untuk tahun kedua sebesar 10% dari nilai sewa tahun pertamanya. Angela sangat senang karenanya, mata biruny
Setelah selesai berkencan di kedai gelato, Leeray pun meminta Mark Bennet menjemput mereka berdua di Picasso's Gelato. Dia tidak ingin istrinya kelelahan bila harus berjalan kaki kembali ke gedung kantornya. Lagipula mereka ingin berkunjung ke superblock yang sudah jadi di tengah kota setelah ini.Mobil sedan Ford milik Mark menepi lalu Leeray membukakan pintu mobil untuk Deasy. Dia berlari ke sisi lain mobil itu, kemudian duduk di samping Deasy."Mark, tolong antar kami kembali ke kantor. Aku hanya ingin berganti mobil saja. Kau ikutlah ke superblock di tengah kota. Aku ingin melakukan survey keseluruhan lantai di superblock. Nanti kau temani Deasy bila dia lelah berjalan, oke?" ujar Leeray."Siap, Bos. Tenang saja, kurasa aku masih kuat bila harus menggendong Deasy nanti," goda Mark Bennet sembari menatap Deasy dari kaca spion tengah.Deasy pun membalas, "Uncle Mark sepertinya makan siang dengan porsi jumbo sehingga kelebihan energi, Lee."
Angela Krammer bergegas mendekati Leeray lalu melihat seorang wanita hamil di sisi pria itu. Dia pun bertanya-tanya dalam hatinya. "Ohh hai, Angela. Rupanya kau melakukan survey ke sini juga. Bagaimana, apa ada yang kurang?" balas Leeray dengan perhatian pada klien besarnya. Dia berjalan mendekat ke arah Angela di depan Deasy. Mereka berjabat tangan dan Angela mengulanginya lagi mengecup pipi kanan dan kiri Leeray seperti di depan lift tadi di kantor Indrajaya Realty. Deasy merasa hatinya seperti tercubit melihat adegan itu di hadapannya. Wanita itu seperti seorang model papan atas yang tampil begitu sempurna. Rambut panjang bergelombang berwarna cokelat tua di blow dengan sempurna, wajahnya termake-up sempurna menonjolkan warna mata cokelat keemasannya di bawah bulu mata lentik bermaskara, tulang pipi yang tinggi dengan hidung mungil yang mancung, bibir ranum berlipstik merah cerah. Cara berpakaiannya memberi kesan wanita karir pr
Malam itu Angela sedang memandangi informasi di internet mengenai seorang pria yang telah merebut perhatiannya akhir-akhir ini di layar laptopnya. Dia merasa sangat tertarik pada pria Asia itu. Kecerdasannya, ketampanannya, dan kekayaannya membuat pria itu seperti sebuah definisi kesempurnaan seorang pria baginya.Sayangnya, pria itu sudah beristri dan akan memiliki anak dalam waktu dekat. Itu kabar buruk bagi Angela yang memang sedang mencari calon suami potensial. Angela sangat selektif dalam mencari kandidat pria sebagai suaminya kelak.Sebenarnya dengan penampilannya yang sempurna bagaikan seorang model ditambah kekayaan keluarga Krammer, banyak pria yang berlomba-lomba mendekatinya. Namun, belum ada pria yang semenarik Leeray Amadeus Indrajaya.Hanya dengan Leeray memandanginya saja, itu bisa membuat jantung Angela berpacu seakan dia naik roller-coaster. Sepertinya dia benar-benar jatuh hati pada Leeray. Apakah masih ada kesempatan baginya untuk mereb
"Well, sebenarnya bantuan semacam apa yang kau butuhkan dariku, Angela? Apa ini tentang bangunan di lantai 6?" tanya Leeray penasaran karena Angela adalah perwakilan klien terbesar superblock selain penyewa di lantai 7 yang berjumlah 30 perusahaan tadi."Kau akan tahu nanti ketika sudah sampai. Kuharap kau benar-benar akan membantuku karena ini sangat penting. Aku akan menjelaskan detailnya nanti di sana," jawab Angela masih merahasiakan permintaan bantuannya pada Leeray."Oohh baiklah, kita pun sudah sampai. Mari kita turun, Angela," ajak Leeray turun dari mobil lalu membukakan pintu mobil untuk Angela turun.Angela sengaja mengulurkan tangannya ke arah Leeray yang tentu saja memberikan tangannya pada wanita itu. Angela pun berpura-pura kehilangan keseimbangannya di atas high-heelsnya lalu menjatuhkan tubuhnya ke dalam dekapan hangat Leeray."Aawww! Uupps ... maafkan aku, Lee," ucap Angela sambil tersipu malu. Meskipun, pelukan Leeray terasa begitu nyama
Ketika Leeray meninggalkan parkiran superblock, hari sudah mulai petang. Dia pun merasa tak ada gunanya untuk kembali ke kantor. Maka diapun memutuskan untuk pulang ke rumah saja.Dia merasa tubuhnya berbau tak sedap karena berbagai macam parfum yang digunakan para model wanita tadi menempel di tubuhnya bercampur menjadi satu. Dia menduga Deasy akan bertanya kepadanya nanti karena bau aneh ini. Leeray pun membuka atap mobil Lamborghini-nya untuk membiarkan angin melewati tubuhnya dan menghilangkan aroma memuakkan itu.Selama ini hanya aroma tubuh Deasy yang seperti daun-daunan dalam hutan yang menyegarkan itu yang dia toleransi dan selalu membuatnya terpikat, tak ada aroma lain yang mampu mengalihkan perhatiannya.Matahari senja agak menyilaukan matanya sehingga dia memakai kaca mata hitamnya yang ada di dashboard. Dalam hatinya, Leeray sedikit heran mengenai kejadian hari ini. Mengapa Angela memaksanya untuk menjadi fotomodel promosi Gucci dan D&G? Itu bran
Hari Jumat, sehari sebelum grand opening superblock piramide di Perth, Leonard bersama Elena, Michael beserta Brandy, dan Enrico Tanurie juga Anya Tanurie bertolak dari Jakarta menuju Perth dengan pesawat Garuda Indonesia.Dari Yogyakarta, James dan Laura juga berangkat ke Perth dari pagi, mereka membawa si kembar Jacob dan Joshua bersama mereka. Ini adalah perjalanan jauh pertama mereka sebagai satu keluarga kecil.Sebenarnya Laura mengusulkan agar James saja yang berangkat, tetapi James menolak. Dia masih tidak percaya pada Reynold bila meninggalkan Laura dan kedua bayi kembarnya berhari-hari bersama pria itu. Bagaimanapun Reynold pernah khilaf dan memperkosa Laura secara brutal.Mereka sekeluarga sudah menyamakan jam kedatangan di Bandara Perth supaya tidak merepotkan Leeray ketika menjemput mereka. Jadwal kedatangan pesawat bila tidak meleset adalah pukul 18.00 waktu Perth.Leeray meminta sekretarisnya, Andy untuk menyewa 2 buah Alphard un
Elena tinggal setengah tahun di rumah Leeray sebelum akhirnya kembali tinggal di Jakarta. Dia memiliki keterikatan yang sangat erat pada Leon secara batin, jadi sulit baginya untuk melepas Leon jauh darinya. Namun, di sisi lain Elena juga memikirkan Leo-nya yang tidak muda lagi dan masih harus bolak-balik Jakarta-Perth naik helikopter demi bisa bersama dengannya.Dalam pikiran Leon yang memang lebih dewasa dibanding bocah seumurnya, diapun memikirkan papinya sehingga meminta Elena untuk kembali ke Jakarta. Dia berjanji akan sekolah dengan rajin dan lulus secepat mungkin.Pada tahun kedua sekolahnya di Applecross Primary School, Leon mendapat tawaran akselerasi pendidikan sebanyak 2 tingkat. Jadi dia langsung naik ke kelas 6 primary school. Ketika Leeray dipanggil oleh kepala sekolah Mr. Thomas Banks dan diberitahu mengenai kabar ini, dia sangat senang sekaligus terkejut."Leon, apa kamu siap bila harus belajar lebih banyak dan lebih cepat dibanding murid yang la
Chef yang dipekerjakan oleh Leeray di resort itu sangat ahli memasak. Menu-menu yang dipesan oleh keluarga Indrajaya memang sengaja dipilih begitu variatif dan sulit. Namun, eksekusi setiap hidangannya terasa lezat dan tampilannya begitu menggugah selera. Tamu yang makan di restoran resort bisa dipastikan tidak akan kecewa."Masakannya enak sekali, Bang. Bolehlah diadu sama masakan Bibi Rina," puji Leon sambil mengambil desert."Aku setuju denganmu, Leon," sahut Midori yang masih mengunyah makanannya.Anak-anak itu sudah bisa makan sendiri tanpa disuapi orang tuanya. Tahun ini mereka berusia 7 tahun menuju ke 8 tahun."Bang, apa ada live entertainment untuk pengunjung resort nantinya?" tanya Leon penasaran karena saat mereka di resort itu memang tidak ada hiburan selain keindahan alam.Pertanyaan yang mengejutkan dari Leon, memang dia belum mempersiapkannya mengenai live entertainment itu. Namun, sepertinya perlu dirancang konsepnya dengan se
Sepanjang sore itu, Leeray dan Deasy tidak keluar dari kamar yang mereka tempati di resort pulau pribadi milik mereka. Lengan Leeray tak ingin melepaskan dekapannya di tubuh Deasy seolah tidak dapat berpisah jauh dari istrinya.Setelah meminta berulang kali untuk melepaskannya, Deasy pun malah ketiduran di pelukan suaminya dan berhenti protes. Memang tidak ada yang bisa menandingi ego Mr. CEO. Sepertinya sepanjang pernikahan mereka, Deasy hampir selalu berkompromi bila berhadapan dengan Leeray. Suaminya itu terlalu persuasif bila menginginkan sesuatu.Leeray tidak mengantuk, dia memandangi wajah Deasy sambil membelai rambut panjang Deasy, wanita yang dia cintai dengan segenap jiwanya.Perlahan mata Deasy membuka, bulu matanya bergetar seperti sayap kupu-kupu. Dia pun menatap Leeray yang berhadapan dengannya."Apa kau tidak tidur, Lee? Sejak kapan kau memandangiku?" tanya Deasy jengah.Leeray pun tersenyum dan menjawab, "Aku tidak
Sepanjang sore mereka semua bermain-main di kolam renang dan menikmati snacks and beverages yang disediakan di pool bar oleh chef yang dipekerjakan di sana. Head manager resort itu memang ingin memberikan demo untuk service resort itu sesuai permintaan Leeray.Rencananya bila segalanya sudah siap, mereka akan melakukan launching resort pulau pribadi itu. Hanya saja memang mereka belum menemukan nama yang cocok untuk pulau pribadi itu.Leeray berbicara pada Deasy, "Baby Girl, apa kamu ada ide untuk nama pulau ini? Aku masih belum menemukan nama yang cocok hingga sekarang.""Mungkin kita harus memikirkannya lagi, Lee. Rasanya begitu sulit karena ada perasaan emosional di dalamnya dan nama yang terlalu biasa akan membuat kita kecewa nanti," jawab Deasy dengan bijak.Mereka berdua berendam di dalam kolam renang yang airnya hangat tertimpa sinar matahari siang tadi. Sementara ketiga bocah itu bermain bola di air bersama Leonard dan Elena."T
Setelah bocah-bocah itu pulang dari sekolah, rombongan keluarga Indrajaya bertolak ke pulau pribadi yang masih belum diberi nama itu dengan 2 helikopter. Leon ikut bersama papi maminya, sedangkan Midori dan Poseidon ikut bersama Leeray dan Deasy di helikopter lainnya.Mereka memang berencana untuk menginap semalam di resort yang sudah jadi di pulau pribadi itu, jadi mereka membawa koper berisi pakaian ganti.Perjalanan dengan helikopter memakan waktu sekitar 3 jam lebih sedikit dari helipad samping rumah Leeray ke pulau pribadi itu. Mereka pun sempat tertidur di perjalanan karena mengantuk dan bosan. Akhirnya, mereka pun berhasil mendarat di landasan pesawat yang dibangun di sisi barat pulau itu. Leeray sengaja membuat bandara kecil agar jet pribadi atau pesawat komersil yang tidak terlalu besar dapat mendarat di pulau itu untuk tujuan menarik customer berkantong tebal.Leonard membantu Elena dan Leon turun dari helikopter. Brian, pengawal pribadinya memba
Sore itu sekitar pukul 16.00 saat matahari sudah tidak terlalu terik, Deasy dan Leeray memakai baju berkuda mereka. Mereka sudah berjanji untuk mengajari anak-anak berkuda.Leonard dan Elena juga ikut berjalan kaki ke istal untuk melihat-lihat kuda koleksi Leeray. Awalnya hanya ada 2 ekor ketika Leeray membelikan kuda itu untuk ulang tahun Deasy 6 tahun lalu saat anak-anaknya masih bayi. Tetapi, kemudian Leeray memutuskan untuk melakukan breeding kuda Thoroughbred itu. Terkadang ada kolektor kuda ras bagus yang membeli keturunan kuda miliknya dengan harga fantastis.Leeray terkadang meminta James, adik nomor tiganya yang berprofesi sebagai dokter hewan untuk mengecek kesehatan kuda-kudanya sekaligus mengajak Jacob dan Joshua, putera kembarnya mengunjungi Midori dan Poseidon, sepupu mereka."Kudanya total ada berapa ekor, Lee?" tanya Leonard sembari merangkul pinggang Elena memasuki istal yang bagus dan bersih itu."Sekarang total ada 10 ekor kuda, Pi. Aku
Setelah mengurus keperluan administrasi pindah sekolah baru untuk Leon, Leeray menunggu Midori dan Poseidon pulang sekolah. Dia sengaja cuti kerja sehari untuk menyelesaikan berbagai hal terkait sekolah Leon. Dia menemani Leon berkeliling sekolah barunya, Applecross Primary School."Bang, apa tidak masalah hari ini Abang tidak masuk kantor?" tanya Leon sambil berjalan di sebelah Leeray mengelilingi sekolah barunya yang sangat luas.Leeray menoleh ke arah Leon yang lebih pendek darinya. "Nggakpapa, sehari saja. Abang nggak ada janji di kantor kok hari ini," jawabnya sembari tersenyum tipis. Mereka berdua lebih mirip seperti ayah dan anak dibanding seperti kakak beradik.Bel tanda usai pelajaran sekolah hari itu berbunyi nyaring. Para siswa Applecross Primary School berhamburan keluar dari ruang kelas mereka masing-masing.Midori dan Poseidon keluar dari ruang kelasnya dan melihat papi mereka berjalan di koridor sekolah bersama Leon."Pap
Seusai makan malam, anak-anak kembali ke kamar masing-masing untuk beristirahat karena Midori dan Poseidon besok harus masuk sekolah. Leon pun lelah setelah melakukan perjalanan jauh Jakarta-Perth. Kamarnya ada di sudut berbeda satu kamar dengan Poseidon, dia sendiri yang memilih kamar itu. Di mansion house Leeray ada sekitar 10 kamar yang sebagian besar berukuran sedang yang cocok untuk anak-anak hingga remaja.Kamar yang dulu ditempati oleh Papi Leo dan Elena ketika mengandung Leon masih dirawat dalam kondisi kosong. Leeray memang menyediakannya kalau sewaktu-waktu papinya ingin berkunjung ke rumahnya.Sementara itu di Jakarta, papinya sedang berusaha keras mengalihkan pikiran Elena yang mengkuatirkan putera tunggalnya yang tadi pagi berangkat ke Perth. Leonard sadar betul bahwa Elena memiliki ikatan batin yang sangat kuat dengan Leon.Tangan Leonard membelai pipi Elena sembari berkata, "El Sayang, jangan menguatirkan Leon lagi ya. Leeray sudah mengirimkan fot
Pukul 15.00 waktu Perth. Kedua anak kembar dan papi mami mereka sudah menunggu Leon di ruang tunggu gerbang kedatangan penumpang pesawat dari Indonesia.Bocah 7 tahun yang tampan itu menyeret sendiri kopernya yang tampak agak terlalu besar untuknya. Keluarga Leeray tertawa melihatnya.Dengan segera, Leeray membantu Leon membawakan kopernya. Mereka berpelukan sebentar. Sebenarnya status mereka kakak beradik hanya saja berbeda 36 tahun usia dan berbeda ibu."Penerbangannya lancar 'kan, Leon?" tanya Leeray."Lancar, Bang. Pilotnya bagus," jawab Leon."Leeoooonnn!" seru Midori seraya berlari menubruk tubuh Leon memeluknya erat.Leon pun menyeringai memeluk keponakan yang seusianya itu. Kemudian Poseidon juga memeluknya sekalipun tidak seheboh Midori."Welcome to Perth, Leon!" ucap Poseidon lalu mengacak-acak rambut Leon dengan iseng sambil menyengir bandel mirip kebiasaan maminya.Midori pun melepaskan pelukannya pada Leon. Kemudia