Home / Romansa / Terjerat Cinta Majikan Seksi / Bab 18 Keinginan Sergio

Share

Bab 18 Keinginan Sergio

Author: VILNOCTE
last update Last Updated: 2024-11-26 15:45:13

Di ruang tamu kediaman mewah Ariana, Diego tampak gelisah. Langkahnya mondar-mandir tak beraturan. Sesekali, ia melirik ke arah pintu ruang kerja Andrew, berharap segera mendengar kabar tentang Ariana.

Wajahnya terlihat cemas, "Tuan Andrew pasti sangat marah. Aku mengkhianati kepercayaannya dan juga mengkhianati amanah Tuan Sergio."

Keringat dingin mulai membasahi dahinya. Jemarinya gemetar ringan, setiap langkah yang ia ambil terlihat gelisah, ia sangat mengkhawatirkan kondisi Ariana yang saat ini sedang di interogasi oleh Andrew terkait insiden pegangan tangan tadi.

Tak berselang lama, pintu ruang kerja terbuka. Andrew muncul dengan wajah dingin dengan tatapan mata tajam yang mampu membuat siapa pun gemetar.

"Diego, sekarang giliranmu," ucapnya dengan nada datar namun menusuk.

"Iya, Tuan," jawab Diego patuh. Ia bergegas melangkah mengikuti Andrew.

Memasuki ruangan kerja yang megah, Diego mengedarkan pandangannya. Ruangan itu kosong, tidak ada sosok Ariana di sana.

"Apa Nyonya baik-b
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Terjerat Cinta Majikan Seksi   Bab 19 Mengungkap Pesan Tuan Sergio

    “Iya Nyonya, Tuan Sergio yang merencanakan semuanya,” jawab Andrew, meletakkan tangannya di punggung Ariana dan memandunya menuju sofa.Ariana duduk di sofa, masih tertegun dan tidak bisa mempercayai apa yang baru saja Andrew sampaikan."Andrew, ceritakan semuanya kepadaku," pintanya, siap mendengar apa yang mendiang suaminya sembunyikan.Andrew mengangguk pelan. “Seperti yang Nyonya sudah ketahui, penyakit Tuan Sergio sudah menggerogoti tubuhnya. Jujur, suatu keajaiban karena ia masih bisa bertahan selama itu.”“Tuan bahkan sering bercanda, berkata akan hidup selama seratus tahun. Dia selalu berusaha terlihat tegar dan kuat, padahal aku tahu tubuhnya menjerit kesakitan. Alasan dari sikapnya yang seperti itu adalah karena dia mengkhawatirkan Anda,” lanjut Andrew.Wajah Ariana semakin sedih, mengusap air matanya yang kembali mengalir di pipi.“Dan semua berubah ketika Diego hadir. Ia begitu nyaman, begitu rileks bersama Diego. Saat berinteraksi dengan Diego, tawa Tuan Sergio benar-bena

    Last Updated : 2024-11-27
  • Terjerat Cinta Majikan Seksi   Bab 20 Pertahanan yang runtuh

    Malam memeluk kediaman mewah Ariana dalam keheningan yang memesona. Cahaya remang lilin bergoyang lembut di sekitar kolam renang, menciptakan panorama romantis yang membelai setiap sudut taman. Rerumputan hijau dan bunga-bunga malam seakan berbisik dalam keheningan, menunggu momen istimewa yang sebentar lagi akan terjadi.Diego berdiri di pinggir kolam, jantungnya berdebar tak karuan. Di tangannya, dua botol wine koleksi pribadi Andrew—Château Margaux 2015 keluaran terbatas yang harganya mencapai ratusan juta rupiah. Kemeja navy gelapnya tersusun rapi, rambut hitam klimis tersisir ke belakang dengan teliti. Jemarinya gemetar ringan saat meletakkan botol wine di atas meja kaca.Bayangan siang tadi terlintas di benaknya. Saat Ariana melompat dan menindihnya di atas sofa, wajah mereka begitu dekat hingga Diego nyaris kehilangan kendali. Dan di sore hari dia dan Ariana menghabiskan waktu berdua mendekorasi area ini, tertawa dan bercanda dengan keintiman yang tak biasa. Setiap gerak-gerik s

    Last Updated : 2024-11-28
  • Terjerat Cinta Majikan Seksi   Bab 21 Jangan Siksa Aku (21+)

    “Nyo... Nyonya...” ucap Diego, yang begitu terkejut dengan tindakan majikannya. Ariana, dengan tatapan penuh hasrat, kembali menarik wajah Diego mendekat. Namun kali ini, Diego berpaling, berusaha keras menahan diri agar tidak melewati batas.“Nyonya... Anda sedang mabuk,” ucapnya, ia menganggap tindakan sang majikan sebagai pengaruh dari minuman yang ia konsumsi.“Tidak, aku tidak akan mabuk hanya karena itu. Aku sadar dengan permintaanku,” balas Ariana.Matanya menatap dalam mata Diego yang terus menghindar. Ada ketegangan yang tak terucapkan di antara mereka, dan itu membuat Diego semakin gugup.“Anda sedang mabuk. Lebih... lebih baik Anda beristirahat,” Diego berusaha meyakinkan dengan suara yang bergetar. Ia dapat merasakan tarikan tangan Ariana semakin kuat, menarik wajahnya semakin mendekat. Walau begitu ia tetap bertahan, hingga tarik-menarik antara keduanya tak terelakkan.“Diego...” desah Ariana.Perlahan, tarikan lengan Ariana melemah. Diego memberanikan diri menoleh.“Apa

    Last Updated : 2024-12-02
  • Terjerat Cinta Majikan Seksi   Bab 22 Batas yang dilewati (+21)

    Jari Diego terus bermain di area sensitif Ariana, menyentuh dan membelai dengan lembut namun penuh intensitas. Setiap sentuhan membuat desahan Ariana semakin kencang, tangannya tidak bisa diam, menyentuh kepala belakang Diego, jari-jarinya meremas rambutnya dengan lembut, seolah meminta lebih.Diego, masih fokus pada sentuhannya, melepas ciumannya untuk sejenak menatap wajah sang majikan. Wajah Ariana yang merona, dengan mata yang terpejam, membuat Diego berdecak takjub, mengagumi kecantikan sang majikan. Ia lalu mengambil napas dalam, mencari kepastian terakhir sebelum melangkah lebih jauh."Nyonya, apa Anda yakin? Setelah ini kita tidak bisa kembali?" tanya Diego, raut wajahnya berubah serius.Ariana, dengan gerakan yang penuh kepastian, mengangguk pelan. Senyum tipis mengembang di bibirnya, sebuah tanda bahwa hatinya sudah bulat."Iya Diego, tak ada keraguan sedikit pun di hatiku," balasnya penuh keyakinan.Diego mengangguk pelan, seolah menerima sebuah perjanjian tak terucapkan. Ja

    Last Updated : 2025-03-16
  • Terjerat Cinta Majikan Seksi   Bab 23 Kenikmatan dan Kejujuran (+21)

    Setelah istirahat sejenak, Diego melanjutkan aksinya, melepas boxer hitam yang sejak tadi membungkus "kekayaan alaminya" yang tegang. Kini giliran Ariana yang meneguk salivanya sendiri, semakin turun boxer Diego, semakin banyak yang terlihat, dan semakin kencang pula jantung Ariana berdegup. Setiap inci yang terpapar membuat Ariana semakin penasaran, namun juga semakin gugup.Dan begitu boxer Diego meluncur hingga ke paha, "batang kejantanan"nya pun menyembul keluar, tegang dan siap. Ariana tersentak kaget, ukurannya yang mencengangkan membuatnya takjub. Matanya terpaku, tidak bisa berpindah dari "monumen" yang berdiri tegak di depannya."Ahh, Diego... itu...," gumam Ariana, suaranya terputus, tidak bisa menyelesaikan kalimatnya.Ia teringat kembali pada mendiang suaminya, Sergio, yang pada usia tua sudah tidak bisa lagi memenuhi kebutuhan biologisnya. Ukuran dan ketegangan "batang kejantanan" Diego membuatnya sadar bahwa ini akan menjadi pengalaman yang sangat berbeda.Diego tersenyum

    Last Updated : 2025-03-16
  • Terjerat Cinta Majikan Seksi   Bab 24 Bangun dalam Kehangatan

    Sinar matahari pagi menerobos masuk melalui celah tirai kamar, menciptakan bias cahaya lembut yang menari di dinding berwarna krem. Aroma samar anggur merah masih menggantung di udara, bercampur dengan keharuman khas sprei linen yang menyelimuti tubuh Ariana.Kelopak matanya bergetar sebelum perlahan terbuka. Pandangannya masih buram, kepalanya terasa berat—sebuah efek sisa dari anggur yang semalam ia minum. Ia menarik napas dalam, mencoba mengumpulkan kesadaran, sementara pikirannya masih berusaha memahami keberadaannya di tempat ini.Lalu, tanpa sadar, ia merenggangkan kedua tangannya ke samping. Jarinya bersentuhan dengan sesuatu yang hangat dan padat.Ariana sontak membeku.Jantungnya berdetak lebih cepat. Tubuhnya menegang seketika, dan tanpa berpikir panjang, ia menoleh.Matanya membelalak.Di sampingnya, seorang pria terbaring dengan napas yang masih teratur. Rambut hitamnya berantakan, beberapa helai jatuh di keningnya, menciptakan kontras sempurna dengan kulit sawo matang yan

    Last Updated : 2025-03-24
  • Terjerat Cinta Majikan Seksi   Bab 25 Diego dan Pagi yang Menyiksa

    Pagi masih enggan beranjak ketika Ariana bergerak lebih dekat, merapatkan tubuhnya ke sisi Diego. Selimut tebal membungkus mereka berdua, menyisakan hanya kehangatan yang berasal dari kulit mereka yang bersentuhan.Tangan Ariana terulur, melingkari pinggang Diego dengan nyaman, sementara wajahnya bersandar di bahu pria itu. Napasnya pelan dan teratur, seolah menikmati waktu tenang ini tanpa tergesa."Kita akhirnya sampai di titik ini," gumamnya lembut.Diego tidak menjawab. Bukan karena tidak ingin, tetapi karena otaknya sedang berusaha bekerja dengan benar.Jantungnya berdetak cepat—bukan, ini sudah di luar batas normal. Ia bisa merasakan tubuh Ariana yang polos menempel di sampingnya, dan lebih buruk lagi... ia tahu betul benda kenyal apa yang kini menekan rusuk kirinya.Oh, Tuhan.Diego meneguk ludah dengan susah payah. Pandangannya menerawang ke langit-langit kamar, seolah mencari penyelamat dari dilema besar yang ia hadapi. Hawa pendingin ruangan sama sekali tidak membantu—di saat

    Last Updated : 2025-03-24
  • Terjerat Cinta Majikan Seksi   Bab 26 Malam Sebelum Takhta

    Di dalam ruang kerja Andrew, suasana terasa lebih serius dibandingkan pagi tadi. Tidak ada lagi canda tawa atau godaan seperti saat sarapan. Kini, mereka bertiga duduk menghadap meja kerja Andrew yang dipenuhi berkas-berkas terkait Ortiz Buildwell Corporation—perusahaan yang akan resmi dipimpin oleh Ariana mulai besok.Ariana duduk tegap, mendengarkan dengan saksama setiap penjelasan Andrew, sementara Diego duduk di sampingnya, juga berusaha menyerap informasi yang disampaikan. Sesekali, tangan mereka bergerak mencatat poin-poin penting di buku catatan masing-masing."Besok, acara akan dimulai pukul sembilan pagi," Andrew membuka pembicaraan, jemarinya merapikan beberapa dokumen di atas meja. "Para pemegang saham dan dewan direksi sudah diundang, begitu juga dengan beberapa media yang akan meliput."Ariana mengangguk, matanya tajam menatap Andrew. "Dan aku akan memberikan pidato singkat, bukan?""Tepat," jawab Andrew. "Tapi ingat, jangan terlalu panjang atau emosional. Fokus pada visi

    Last Updated : 2025-03-25

Latest chapter

  • Terjerat Cinta Majikan Seksi   Bab 34 Sorot Mata yang Menguji

    Udara malam di luar terasa sejuk, angin bertiup lembut membawa aroma tanah yang masih basah akibat hujan sore tadi. Di dalam kediaman mewah Ariana, suasana jauh lebih hangat, diterangi lampu-lampu temaram yang memberikan kesan nyaman.Ariana dan Diego baru saja tiba setelah hari yang panjang di kantor. Namun, bukannya langsung beristirahat, mereka malah menuju sebuah ruangan di sayap barat rumah—ruangan yang dulu milik Sergio.Diego yang berjalan di belakang Ariana sempat menghela napas pelan. Ini bukan pertama kalinya ia masuk ke ruangan ini, tapi tetap saja ada perasaan berbeda setiap kali ia melangkah ke dalamnya.Begitu Ariana membuka pintu, aroma khas kayu mahoni bercampur wangi samar parfum lama yang dulu sering digunakan Sergio menyambut mereka. Ruangan itu masih dipertahankan hampir sama seperti saat Sergio masih hidup—meja besar yang tertata rapi, rak buku yang berisi koleksi literatur bisnis dan hukum, serta beberapa barang pribadi yang dibiarkan tetap berada di tempatnya.A

  • Terjerat Cinta Majikan Seksi   Bab 33 Dari Pewaris Menjadi Pemimpin

    Ariana tersenyum semringah, merasa haru dan penuh semangat. Ia menjabat tangan Richard erat-erat, menundukkan kepala sedikit sebagai tanda hormat."Terima kasih banyak, Tuan Richard. Aku akan melakukan yang terbaik," ucapnya dengan penuh keyakinan.Diego yang penasaran akhirnya melangkah lebih dekat. Matanya menyipit saat melihat dokumen yang masih dipegang Ariana. Tapi begitu ia melihat angka yang tertera di dalamnya, matanya membesar, dan rahangnya sedikit terbuka."Sial…" gumamnya pelan.Ariana melirik ke arahnya, menahan tawa. "Kenapa?"Diego menunjuk dokumen itu dengan ekspresi syok. "Ini… ini angka semua, kan? Bukan typo?"Richard terkekeh. "Hahaha! Itu uang semua, Diego."Ariana tak bisa menahan tawanya lagi melihat ekspresi Diego yang masih terkejut.Namun, tawa mereka terhenti ketika suara langkah kaki terdengar semakin dekat dari luar ruangan.Richard tersenyum tipis, melirik ke arah pintu. "Sepertinya mereka sudah datang."Ariana dan Diego bertukar pandang, bingung.Tak lam

  • Terjerat Cinta Majikan Seksi   Bab 32 Miguel yang Tunduk

    Diego dan Ariana kembali ke kantor setelah makan siang. Suasana masih sama seperti sebelumnya—sibuk dan penuh aktivitas. Beberapa karyawan melirik sekilas ke arah mereka, tetapi tidak ada lagi tatapan penasaran seperti tadi pagi.Saat mereka melewati beberapa meja, Ariana bisa merasakan beberapa pasang mata diam-diam kembali memperhatikan Diego. Ia hanya tersenyum kecil, merasa geli sendiri melihat bagaimana para karyawan wanita masih penasaran dengan pria di sampingnya.Ketika mereka sampai di ruangan, Andrew belum kembali. Berarti ia mungkin masih di luar untuk makan siang atau ada urusan lain.Diego berjalan ke meja kerja dan mengambil beberapa dokumen yang sudah tertata rapi. Ia menyerahkannya pada Ariana. “Ini perlu ditandatangani,” katanya singkat.Ariana mengambilnya, mulai membaca dengan serius. Sesekali, ia mengetukkan pena ke meja, menandakan bahwa pikirannya sedang mencerna isi dokumen tersebut.Beberapa menit berlalu dalam keheningan, hanya suara detak jam dan bunyi samar

  • Terjerat Cinta Majikan Seksi   Bab 31 Bintang keberuntungan

    Restoran El Mirador menyuguhkan pemandangan kota yang begitu luas dan menawan dari lantai atas. Langit siang yang cerah serta angin sepoi-sepoi yang sesekali berembus melalui jendela kaca besar, menciptakan suasana yang sempurna untuk makan siang yang tenang.Ariana dan Diego duduk di salah satu meja eksklusif, terpisah dari keramaian utama restoran. Interior yang elegan, lampu gantung kristal, serta alunan musik jazz lembut semakin memperkuat kesan mewah tempat itu.Seorang pelayan datang dengan sikap ramah, menyerahkan buku menu sebelum menunggu dengan sabar. Ariana melihat daftar makanan dengan cepat, lalu menoleh pada Diego yang tampak lebih fokus pada suasana sekitar."Aku pesan salmon steak dengan saus lemon butter," ujar Ariana santai, lalu mengangkat alis menunggu pilihan Diego.Diego akhirnya menutup menu dan menyerahkannya pada pelayan. "Untukku… rib-eye steak, tingkat kematangan medium rare."Pelayan itu mengangguk, mencatat pesanan mereka sebelum mundur dengan sopan. Begitu

  • Terjerat Cinta Majikan Seksi   Bab 30 Tamu yang Tak Diundang

    Pintu ruang CEO tiba-tiba terbuka tanpa ketukan.Ariana yang sedang membaca dokumen, Diego yang sibuk memilah berkas di meja lain, dan Andrew yang tengah mengecek ponselnya, langsung menoleh bersamaan.Seorang pria berpostur tinggi dengan setelan mahal melangkah masuk dengan santai, tangan terselip di saku celana. Senyumnya miring, penuh kelancangan. Tatapannya menyapu ruangan sebelum akhirnya jatuh ke sosok perempuan yang kini duduk di belakang meja utama."Halo, Mama Tiri," sapanya dengan nada setengah mengejek.Ariana menegang sesaat, tapi ia cepat menguasai dirinya. Wajahnya tetap tenang, tidak menunjukkan emosi apa pun.Di sisi lain, Diego merasakan hawa tak nyaman menyelimuti ruangan. Otot-ototnya menegang tanpa sadar, sementara jemarinya yang masih menggenggam dokumen perlahan mengepal.Andrew menghela napas pelan, sudah memperkirakan kejadian ini cepat atau lambat.Juan melangkah lebih dekat, matanya meneliti setiap sudut ruangan dengan ekspresi meremehkan. "Tidak buruk… sepert

  • Terjerat Cinta Majikan Seksi   Bab 29 Miguel Tak Senang, Ariana Tak Goyah

    Ariana berdiri dengan tegap di ujung meja rapat, tatapannya tajam dan penuh percaya diri. Seluruh ruangan diam menunggu kata-katanya—beberapa penuh ekspektasi, beberapa dengan skeptisisme yang terselubung.Di sisi kanan meja, Miguel Ortiz duduk dengan tubuh sedikit condong ke belakang, tangannya bertaut di depan dada. Senyum tipis menghiasi bibirnya, tapi bukan senyum yang bersahabat.Ariana menarik napas dalam sebelum mulai berbicara.Lalu, dengan suara yang tegas dan terkendali, ia memulai, "Ortiz Buildwell Corp. adalah warisan, bukan hanya bagi keluarga Ortiz, tetapi juga bagi ribuan karyawan yang membangunnya dengan dedikasi dan kerja keras."Beberapa orang mengangguk pelan."Saya berdiri di sini bukan untuk menggantikan siapa pun, tetapi untuk meneruskan dan membawa perusahaan ini ke level yang lebih tinggi. Saya tidak meminta Anda percaya pada saya sekarang—saya akan membiarkan hasil yang berbicara."Hening sejenak.

  • Terjerat Cinta Majikan Seksi   Bab 28 Tantangan Pertama Ariana

    Rolls-Royce Phantom hitam itu meluncur dengan anggun di jalan utama Sevilla, menyusuri boulevard yang dipenuhi bangunan-bangunan pencakar langit berarsitektur modern.Namun, di antara semua gedung tinggi yang menjulang, satu bangunan mencuri perhatian dengan kemegahannya—Ortiz Buildwell Corp.Gedung pencakar langit itu berdiri megah dengan fasad kaca berwarna biru tua yang memantulkan sinar matahari pagi. Logo ‘OBC’ yang besar dan elegan terpampang di bagian atas, menunjukkan bahwa ini adalah markas utama salah satu perusahaan konstruksi terbesar di Eropa.Begitu mobil Ariana tiba di area lobi utama, sekelompok staff perusahaan sudah menunggu di depan pintu masuk. Para eksekutif dan manajer tingkat atas berdiri berbaris rapi, mengenakan setelan formal yang mencerminkan profesionalisme mereka.Di belakang mereka, beberapa karyawan lain berdiri dengan penuh antusias, ingin menyaksikan langsung momen penting ini—hari pertama Ariana sebagai CEO Ortiz Buildwell Corp.Mobil berhenti dengan m

  • Terjerat Cinta Majikan Seksi   Bab 27 Diiringi Keyakinan Mereka

    Pagi menyambut dengan angin sejuk yang berembus lembut melalui jendela kamar Ariana. Cahaya matahari keemasan menembus tirai tipis, menyelimuti ruangan dengan nuansa hangat.Ariana membuka matanya perlahan, lalu menarik napas dalam. Hari ini adalah hari besarnya. Hari di mana dia akan berdiri di depan dewan direksi Ortiz Buildwell Corp sebagai CEO baru.Tanpa membuang waktu, dia segera bangkit dan menuju kamar mandi.Begitu air hangat menyentuh kulitnya, Ariana menutup matanya, menikmati sensasi rileks yang menyapu tubuhnya. Ia membiarkan uap air memenuhi ruang shower kaca, sementara pikirannya berusaha fokus pada hari yang akan ia hadapi.Dengan gerakan terlatih, tangannya mengambil sabun cair beraroma jasmine, menggosokkannya ke seluruh tubuh sebelum membilasnya dengan air yang mengalir lembut.Setelah selesai, Ariana meraih handuk, mengeringkan tubuhnya dengan tenang. Setiap gerakannya anggun, mencerminkan ketenangan yang ia coba bangun di dalam dirinya.Dari dalam lemari walk-in ya

  • Terjerat Cinta Majikan Seksi   Bab 26 Malam Sebelum Takhta

    Di dalam ruang kerja Andrew, suasana terasa lebih serius dibandingkan pagi tadi. Tidak ada lagi canda tawa atau godaan seperti saat sarapan. Kini, mereka bertiga duduk menghadap meja kerja Andrew yang dipenuhi berkas-berkas terkait Ortiz Buildwell Corporation—perusahaan yang akan resmi dipimpin oleh Ariana mulai besok.Ariana duduk tegap, mendengarkan dengan saksama setiap penjelasan Andrew, sementara Diego duduk di sampingnya, juga berusaha menyerap informasi yang disampaikan. Sesekali, tangan mereka bergerak mencatat poin-poin penting di buku catatan masing-masing."Besok, acara akan dimulai pukul sembilan pagi," Andrew membuka pembicaraan, jemarinya merapikan beberapa dokumen di atas meja. "Para pemegang saham dan dewan direksi sudah diundang, begitu juga dengan beberapa media yang akan meliput."Ariana mengangguk, matanya tajam menatap Andrew. "Dan aku akan memberikan pidato singkat, bukan?""Tepat," jawab Andrew. "Tapi ingat, jangan terlalu panjang atau emosional. Fokus pada visi

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status