Happy reading!!! Akhrinya tibalah dimana Aphrodite akan pergi bersama dengan Arvies kepulau Atland untuk mengambil brankas tersebut. Atland awalnya tidak setuju ketika Aphrodite ingin ikut dengan Atland tetapi Aphrodite bersikeras untuk ikut dengan Arvies. “Ingat kabari aku setiap satu jam sekali,” kata Atland untuk kesekian kalinya sehingga Aphrodite menjadi bosan. “Kau sudah mengatakannya berulang kali Atland,” kata Aphrodite dengan nada gemas. “Huft! Sejujurnya aku tidak ingin melepas kau pergi sayang tetapi aku tidak bisa memaksamu untuk tinggal,” kata Atland dan Aphrodite maju dan memeluk tubuh tegap Atland. “Aku hanya pergi sebentar saja, hm?” Aphrodite berkata dengan nada yang sangat lembut sehingga Atland semakin tidak rela melepas kekasihnya. Atland bisa saja ikut dengan Arvies dan juga Aphrodite tetapi Atland mendapat kendala karena barang miliknya baru saja dicuri oleh anak buah King Cobra. Atland mengamuk dan memukul Ares dan Dames yang tidak bisa mengantar ratusan se
Happy reading!!! Aphrodite menghela napasnya berulang kali untuk menetralkan deru napasnya yang tidak beraturan. Aphrodite menatap kedepan dan melihat perkelahian antara Arvies, Josen dan anak buah milik Leo. Aphrodite sangat kagum dengan pukulan gesit dari Arvies dan Josen tetapi Aphrodite kembali gelisah karena banyaknya anak buah Leo sehingga tenaga arvies dan Josen pasti akan sangat terkuras. Kaca mobil diketuk dengan kencang dan membuat Aphrodite terperanjat kaget. Aphrodite mengigit bibir bawahnya dan menyimpan kembali senjata dan mengambil belati dan menaruhnya di sepatu boot yang digunakannya saat ini. Aphrodite juga meletakkan pistol di pinggang belakangnya. “Buka!” teriak bodyguard itu dengan kasar. Sungguh! Aphrodite ingin merobek mulut pria yang berani meneriaki namanya. “Jangan menyentuh adikku!” kata Arvies dan menembak kepala pria yang mencoba memecahkan kaca mobil walau sebenarnya sia-sia karena kaca mobil itu sudah didesain dengan sempurna. Leo mengkode anak buah
Happy reading!!!! Kita kembali ke kejadian dimana Atland belum datang menyelamatkan Aphrodite. Saat itu Atland langsung meninggalkan bandara dan menuju kota lain untuk mengecek langsung barang miliknya yang telah dicuri. “Kabari aku apa saja yang berkaitan dengan Aphrodite,” kata Atland pada Dames tanpa menatap Dames karena Atland sedang melihat CCTV yang dimana beberapa pria mencuri barang miliknya. “Baik tuan.” Sampailah mereka disebuah dermaga dan banyak sekali anak buah Atland yang terluka tetapi mereka masih berusaha unruk bertahan. “Akhirnya kau datang juga.” Atland menatap datar King Cobra yang sedang memegang senjata yang merupakan barang milik Atland. “Aku tidak menyangka kau bisa menghasilkan senjata yang sebagus ini,” kata King Cobra dengan nada cemooh. Atland menatap Dames. “Cari tahu lokasi Aphrodite dan Arvies sekarang!” kata Atland yang baru mulai menyadari situasi yang terjadi sekarang. “Apakah kau baru menyadarinya Atland? Ah, rupanya kau tidak sepintar itu,” ka
Happy reading semua!!! Atland menatap Aphrodite dengan tatapan sendu, Atland sangat suka melihat Aphrodite yang menutup matanya ketika tidur karena Aphrodite akan terlihat seperti bayi polos yang tidak mengetahui adanya kejahatan di dunia ini. Tapi Atland tidak suka Aphrodite menutup matanya dengan cara seperti ini. Rasanya sungguh sesak, batin Atland menjerit melihat Aphrodite yang terbaring lemah tak berdaya di atas brankar rumah sakit. “Cepatlah sembuh karena aku menunggumu disini. Aku mohon padamu untuk tidak meninggalkan ku sendirian.” Atland mengecup tangan Aphrodite yang terasa sangat pas digenggamannya. Atland keluar dari ruangan Aphrodite karena berlama-lama di ruangan Aphrodite membuat dada Atland terasa remuk redam. Perasaan Atland saat ini sama seperti saat kedua orang tuanya menghembuskan napas terakhir. Atland sungguh sangat takut jika orang yang dicintainya meninggalkannya lagi. Atland berjalan tak tentu arah hingga dia berhenti disuatu ruangan. “Kenapa tidak masuk
Happy reading pembaca setia ku!!! Atland berdiri membelakangi Leo yang menatap Atland dengan tajam. “Sepertinya alat ini cocok untuk mencungkil kedua matamu yang berani menatapku dengan tajam.” Leo menelan ludahnya susah payah sambil menatap besi panjang yang ujungnya sangat tajam. “Tetapi tidak seru rasanya jika kau kehilangan matamu sekarang karena kau harus melihat kekasihmu sengsara didepan matamu sendiri.” Atland tertawa dalam hati melihat wajah Leo yang memucat. “Kau tahu Leo? Aku sangat membenci orang-orang yang melukai orang yang aku sayangi dan kau malah melukai kekasihku.” “Aku tidak akan melukainya jika dia tidak melawan perintahku.” Atland membuang belati dengan asal sehingga tertancap di bahu Leo. Teriakan keras dari Leo membuat Atland tersenyum miring. “Apakah kau pikir aku bodoh? Kau akan tetap melukainya walaupun dia mengikuti keinginanmu.” Atland dengan santai menarik belati yang menancap dan darah segar mengalir keluar dari bahu Leo sehingga Leo berteriak kesakit
Happy reading semua!!! Sudah seminggu berlalu dan setiap hari Leo mendapat siksaan yang mematikan dari Arvies. Leo bahkan ingin menyerah dan memohon kematian karena siksaan Arvies yang sungguh menyakitkan. Ashyera tentu sudah mendapat hukumannya yaitu melihat kondisi kekasihnya yang jauh dari kata baik. Atland menyerang mentalnya secara perlahan karena Ashyera yang menyelipkan mata-mata dimansion Atland sehingga King Cobra mengetahui rencana Atland dan berakhirlah Aphrodite terluka. Sedangkan disisi lain King Cobra merasa frustasi karena banyak gudang-gudang penyimpanannya terbakar dan tidak menyisakan apapun untuknya. King Cobra tahu kalau ini adalah perbuatan Atland dan King Cobra bersumpah kalau Atland akan membayar kerugiannya. “Maaf tuan tetapi semu klan mafia yang dibawah naungan kita sudah bergabung dengan Tauros Guanna.” King Cobra menendang meja jati yang ada di depannya sehingga meja itu terjatuh dan banyaj barang berserakan. “Sialan kau Atland!!!! Aku akan membunuhmu!!
Happy reading semua!!! Sudah dua hari Aphrodite berusaha menghindari Atland karena ajakan Atland untuk menikah dan Atland tahu kalau Aphrodite mencoba untuk menghindar. “Aku tahu kau sedang menghindari ku sayang!” kata Atland sambil berbisik di telinga Aphrodite. Setiap kali Atland masuk kedalam ruangan rawat Aphrodite maka Aphrodite tidak akan berbicara dengannya dan hanya mengajar Arvies atau Dames untuk berbicara. Aphrodite juga akan berpura-pura tidur ketika mereka hanya berdua didalam ruangan. “Buka matamu atau aku akan menciummu hingga kehabisan napas.” Atland mengeluarkan smirknya ketika Aphrodite tetap menutup matanya tetapi tangannya mencengkram selimut dengan erat. “Baiklah kalau kau memang ingin mendapat ciuman dariku.” Aphrodite langsung membuka matanya dan menutup bibirnya menggunakan tangannya. Aphrodite meringis dalam hatinya ketika Atland menatapnya dengan datar. “Sudah puas menghindari ku sayang?” tanya Atland sarkas. Aphrodite menatap kearah lain asalkan tidak m
Happy reading!!!! Atland memukul para pasukan bayangan yang ditugaskan untuk menjaga Aphrodite dengan membabi buta. Para pasukan khusus yang bertugas bahkan terjatuh hanya karena sekali pukulkan dari Atland. Kekuatan yang dimiliki Atland tidak main-main sehingga mereka tumbang begitu saja. “Bagaimana menjaga satu perempuan saja kalian tidak becus hah?” teriak Atland marah setelah menendang dada seorang pria yang menjadi ketua tim dari pasukan bayangan yang menjaga Aphrodite. “Maafkan kami tuan tetapi kami kehilangan jejak nyonya begitu saja.” Kata pria itu dengan terbata-bata dan membuat Atland semakin murka. Aphrodite baru saja sembuh dari sakitnya dan jahitannya bahkan belum kering tetap sekarang Aphrodite malah menghilang. “Tahan emosi mu Atland! Kita harus mencari Aphrodite sekarang.” Arvies juga samanya emosi dengan Atland tetapi Arvies harus menahan rasa emosinya karena akan semakin mempengaruh suasana. “Apakah Dipta sudah mendapat titik lokasi Aphrodite?” tanya Atland dan
Happy reading!! Aphrodite menghentikan langkah kakinya ketika sampai di depan pintu ruangan Arvies kakaknya. Aphrodite menatap Atland dengan tatapan gelisah dan Atland menggenggam tangan Aphrodite dengan erat seolah menyalurkan ketenangan untuk Aphrodite. “Semuanya akan baik-baik saja,” kata Atland dengan suara lirih. Atland membuka pintu ruangan Arvies ketika Aphrodite mengangguk. Tatapan Aphrodite terpaku pada kondisi kakaknya yang jauh dari kata baik. “Kakak … bagaimana kabar kakak? Apakah masih sakit?” pertanyaan itu mengalir bergitu saja walaupun Aphrodite tahu kakaknya tidak dalam keadaaan yang baik-baik saja. Aphrodite sendiri mencoba untuk bersikap tenang didepan kakaknya. Padahal jauh didalam lubuk hatinya, Aphrodite ingin menangis sekencang-kencangnya sambil memeluk kakaknya. “Aku baik-baik saja sweetheart.” Arvies mencoba menggerakkan badannya yang seolah remuk. Perban di kepala serta bahu Arvies membuat Aphrodite meringis ngilu. “Dimana Aretha?” tanya Arvies dengan
Happy reading!!! Atland merangkul pundak Aphrodite dengan kuat tetapi tidak menyakiti ketika peti Aretha mulai diturunkan kedalam tanah. Aphrodite sendiri masih tidak menyangka jika sahabatnya akan meninggal secepat ini padahal begitu banyak rencana yang bahkan belum mereka lakukan bersama. Aphrodite membiarkan air matanya mengalir dengan deras dan entah sudah berapa kali dia menitipkan air mata. Aphrodite langsung luruh ke tanah ketika satu persatu anak buah Atland mulai menutupi peti Aretha dengan perlahan. “Berhenti! Aku bilang berhenti!” Teriak Aphrodite dengan suara seraknya. Sungguh Aphrodite tidak sanggup melihat peti Aretha tertimbun oleh tanah. “Sayang …,” kata Atland dengan nada rendah karena tidak sanggup melihat kerapuhan Aphrodite. “Atland … Aretha mungkin saja masih hidup. Tolong angkat kembali peti itu.” Aphrodite belum bisa menerima keadaan yang sungguh menikam jantungnya. Aphrodite bahkan tidak bisa membayangka
Aphrodite berlari dengan cepat tanpa mempedulikan apapun dan bahkan Aphrodite tidak meminta maaf kepada orang-orang yang tidak sengaja ditabraknya. Di dalam kepala Aphrodite saat ini dia hanya ingin bertemu dengan kakaknya. “Bagaimana dengan keadaan kakakku?” tanya Aphrodite dengan suara bergetar dan bahkan napasnya tidak beraturan karena berlari. Mr. Tobias menghela napasnya dan menarik Aphrodite untuk duduk di kursi yang ada didepan ruangan operasi. “Dokter Jordan masih didalam untuk mengeluarkan peluru yang bersarang didalam tubuh kakakmu Reyn.” kata Mr. Tobias dan membuat air mata Aphrodite langsung luruh. “Semua akan baik-baik saja sayang,” kata Atland sambil memeluk Aphrodite yang langsung terisak di pundak suaminya. Mr. Tobias mengurungkan niatnya untuk memberitahukan kepada Aphrodite tentang kondisi Aretha yang jauh lebih parah dibandingkan kondisi Arvies. Aphrodite baru menyadari kalau dia
Happy reading everyone!!! Aphrodite melangkah dengan penuh percaya diri ketika masuk kedalam perusahaan milik Atland. Wajah datar Aphrodite tidak membuat para lelaki merasa takut tetapi semakin menatap Aphrodite dengan tatapan yang sangat memuja. “Apakah Atland sangat sibuk hari ini?” tanya Aphrodite pada Dames yang baru saja menekan tombol lift. “Tuan Atland hanya bertemu beberapa investor saja hari ini nyonya.” Aphrodite mengangguk dan begitu bunyi lift terdengar Aphrodite langsung melangkahkan kaki jenjangnya menuju ke ruangan Atland. “Hai sayang.” Atland yang baru saja ingin menegur orang yang berani masuk kedalam ruangannya tanpa mengantuk langsung mengurungkan niatnya ketika melihat istri tercintanya yang masuk kedalam ruangannya. “Hai sayang, bagaimana perjalanannya? Apakah aman?” tanya Atland dan melangkah mendekati Aphrodite. Aphrodite menganggukkan kepalanya untuk menjawab pertanyaan Atland. Atland melabuhkan ciuman di bibir mungil Aphrodite. Atland menat
Happy reading!!!! Sebulan telah berlalu dan setiap hari cinta antara Atland dan juga Aphrodite semakin bertumbuh. Atland memperlakukan Aphrodite layaknya ratu sampai terkadang Aphrodite tidak tahu harus membalas rasa cinta Atland dengan cara apa. “Aku sudah bilang jangan masuk kedalam dapur.” Aphrodite terkejut ketika suara itu sangat dekat dengan telinganya dan belum lagi sepasang tangan yang melingkar erat dipinggangnya. “Kau membuatku hampir menumpahkan makanan ini,” kata Aphrodite dengan nada geram tetapi malah membuat Atland mencium pipinya dengan gemas. “Jawab pertanyaanku sayang.” Aphrodite menghela napasnya. “Aku hanya bosan seharian berbaring di tempat tidur Atland dan juga aku ingin kamu memakan masakanku sendiri,” kata Aphrodite dengan nada sedih dan Atland tidak cepat luluh dengan perkataan Aphrodite. Atland memberi kode kepada maid untuk mengambil alih masakan Aphrodite dan kemudian Atland menarik tangan Aphrodite untuk keluar dari dapur. Aphrodite hanya bisa mengh
Happy reading!!! Atland memegang pundak Aphrodite dan menatap istrinya dengan tatapan serius. “Tetaplah disini dan jangan keluar sebelum aku datang menjemputmu,” kata Atland dengan nada serius dan kemudian mengambil sebuah pistol di balik jasnya dan meletakkannya di atas tangan Aphrodite.“Tembak siapapun yang berani melukaimu,” kata Atland lagi dan berjalan keluar bersama Arvies.Aphrodite menjatuhkan dirinya di kursi dan memegang erat pistol yang ada di tangannya. “Aku mohon Tuhan sekali ini saja tolong biarkan kebahagiaan ini tidak berlalu dengan cepat.” “Semuanya akan baik-baik saja Reyn percaya padaku,” kata Aretha sambil menggenggam tangan Aphrodite dengan erat. Atland dan Arvies baru saja tiba di tempat pelaminan yang dimana seharusnya Atland dan Aphrodite sudah berdiri disana dengan penuh kebahagiaan. “Siapa kalian dan ada urusan apa kalian datang kemari?” tanya Arvies dengan suara yang menggema dikeheningan malam karena banyak sekali pria bersenjata yang berbaris rapi didep
Happy reading!!!! Aphrodite menutup mulutnya tak percaya ketika melihat Atland yang berlutut memegang sebuah cincin. Aphrodite menitikkan air matanya dan mengangguk berulang kali. Atland menghela napasnya dengan sangat lega dan memasukkan cincin yang sudah dibelikannya pada jari manis Aphrodite. “Terima kasih sayang.” Atland mengangkat tubuh Aphrodite dengan gerakan memutar. “Terima kasih sayang, terima kasih karena sudah memberikan kesempatan pada pria brengsek ini.” Aphrodite mengecup bibir Atland dan tersenyum dengan manis. “Semua orang berhak memiliki kesempatan kedua Atland dan aku rasa kau layak menerimanya. Lagipula kau berhasil mengunci hatiku dengan namamu sehingga tidak ada yang berhasil menerobos masuk kedalam hatiku.” “Aphrodite!!!! Selamat untuk pertunangan kalian!!” suara Aretha menggema di atas kapas sehingga Aphrodite terkejut. Aphrodite menurunkan tangannya yang melingkar di leher Atland dan berbalik. Disana Aphrodite bisa melihat ada Arvies, Aretha, Ashyera dan
Happy reading!!!! Satu bulan sudah Atland menunjukkan kesungguhannya untuk memenangkan kembali hubungannya dengan Aphrodite dan setiap hari setelah Atland pulang dari kantor maka Atland akan menjemput Aphrodite di kantor Arvies. “Hai sayang,” kata Aphrodite dengan nada ceria sambil mengecup bibir Atland dengan singkat. Atland menjemput Aphrodite di ruangan yang bersebelahan dengan ruangan Arvies. “Aku ingin mengajak kamu makan malam.” Aphrodite mengangguk sambil membereskan barang-barangnya. “Aku akan pamit terlebih dahulu pada kakak.” Tanpa menunggu jawaban Atland Aphrodite langsung masuk kedalam ruangan Arvies. “Kakak mungkin aku akan sedikit terlambat karena aku akan makan malam bersama dengan Atland.” Arvies mengangguk dan mengecup kepala adiknya. “Hati-hati di jalan,” kata Arvies. “Ayo kita pergi!” Aphrodite menggandeng tangan Atland dengan mesrah dan mereka di sambut dengan tatapan iri serta kagum dari karyawan yang ada di kantor Arvies. Atland membuka pintu mobil untuk A
Happy reading!!! Atland tetap diam dan tidak membalas perkataan Arvies dan Arvies semakian emosi ketika Atland mengeluarkan smirk miliknya yang bisa membuat para wanita bertekuk lutut padanya. “Aku hanya membawanya ke mansionku Arvies.” Arvies mendengus dan melepas paksa kerah baju Atland. “Pergi dari mansionku dan jangan pernah muncul lagi didepan ku dan juga adikku.” Aphrodite yang sedari tadi berdiri tidak jauh dari tempat Atland dan Arvies hanya bisa mengigit bibir bawahnya dengan panik. “Aku mohon Arvies jangan pisahkan aku dari adikmu sudah cukup kami berpisah selama dua tahun ini,” kata Atland dan membuat langkah Arvies berhenti. Arvies berbalik dan menatap tepat dimata Atland. “Lalu kau akan menyakiti adikku lagi dan membuatnya menangis?!” tanya Arvies sambil mendengus dan kemudian menatap Atland dengan tatapan remeh. “Aku tidak ingin memberikan ijin lagi kepada seseorang yang menyakiti hati adikku Atland dan lebih baik kau kembali karena sampai kapanpun aku tidak akan me