“Saya ingin tahu lebih banyak tentang hubungan John dan Allard. Mengapa mereka tidak bisa bekerja sama, padahal mereka berdua adalah pebisnis yang sukses?” tanya Nora kemudian.Melinda mengernyitkan dahinya. “Itu pertanyaan yang bagus. Namun, hubungan John dengan Allard sangat rumit. Ada banyak sejarah dan dendam di antara mereka. Saya tidak tahu apakah saya bisa memberi Anda jawaban yang pasti atau tidak.”“Saya ingin tahu semuanya, bahkan jika itu sulit. Jika saya bisa mengungkap rahasia di balik hubungan mereka, mungkin saya bisa menemukan cara untuk melepaskan diri dari John, Nyonya Melinda.”Melinda mendesah pelan. “Aku paham, Anda pasti terjebak dalam situasi ini. Maka terpaksa menikah dengan John. Namun, ini tidak akan mudah. Anda harus siap menghadapi konsekuensinya.”Nora menganggukkan kepalanya. “Ya. Saya tahu itu, Nyonya Melinda. Namun, setidaknya saya tahu, bagaimana hubungan antara John dan Allard sebenarnya. Tolong, beri tahu saya meski hanya sedikit, Nyonya Melinda.”No
Setelah bertemu dengan Nora dan menghabiskan waktu hingga dua jam lamanya, Melinda memilih untuk menemui sang anak—Allard di kantor milik anaknya itu.“Anakku?” Melinda memasuki ruang kerja anaknya.Allard memutar kursinya. Ekspresinya tidak bisa disembunyikan, ia sangat terkejut melihat sang ibu ada di sana.“Mom? Apa yang membawamu kemari?” Allard menghampiri sang mama dan memeluknya. “Senang bertemu denganmu, Mom.”Melinda mengulas senyum sembari mengusapi punggung anaknya itu. “Aku juga senang bisa bertemu denganmu, Nak. Aku merindukanmu.”“Tapi kenapa kau datang tiba-tiba? Apa yang sedang terjadi?” tanya Allard usai melepaskan pelukan dari sang mama.“Aku hanya ingin memberimu kejutan, Allard. Maka dari itu, aku tidak memberi tahu dirimu jika aku akan datang kemari hari ini.”Melinda menjawabnya dengan senyum terbit di bibirnya. Allard membalas senyum itu sembari mengusapi lengan ibunya itu.“Mom. Kau tahu, besok adalah peluncuran produk terbaru kami. Aku sudah merancang desain d
Malam hari telah tiba.Allard menutup laptopnya kemudian mengambil ponsel, hendak menghubungi Nora. Tak lama setelahnya, wanita itu menerima panggilan darinya.“Nora. Aku belum memberi tahu dirimu jika ibuku datang kemari. Malam ini, aku akan makan malam dengannya. Hanya berdua. Kemungkinan aku akan tiba di rumah agak malam.”“Tidak apa-apa, Allard. Aku akan menunggumu kapan pun kau kembali.”Allard tersenyum tipis. “Baiklah. Jangan pernah membuka pintu kepada siapa pun termasuk John! Dia pasti akan datang ke sana karena mencarimu. Aku sudah meminta Jemmy untuk menjagamu di sana.”“Baik, Allard. Terima kasih, karena mau membantuku. Aku benar-benar berterima kasih padamu.”“Jangan sungkan seperti itu. Aku akan selalu membuktikan jika aku pasti akan membuatmu nyaman, senyaman mungkin.”“Allard. Aku percaya padamu.”Allard kemudian menutup panggilan tersebut dan beranjak dari duduknya. Ia kemudian membuka pesan dari James yang baru saja masuk di ponselnya.James: [Tuan. Mark dan John mem
Setengah jam kemudian, Allard kembali ke rumahnya. Ia segera menghampiri Nora yang tengah duduk di sofa kamar mereka yang sudah menunggunya sejak tadi.“Apakah kau merindukanku?” bisik Allard dengan tatapan yang begitu dalam dan intens.Nora membelai sisian wajah Allard. “Aku selalu merindukanmu setiap hari, Allard. Aku harap kau tahu itu.”Allard mengulas senyumnya. Ia kemudian duduk di samping Nora dan menatapnya kembali.“Sedikit lagi, Nora. Sedikit lagi aku akan segera membebaskan dirimu dari genggaman John. Aku akan segera membuatmu berpisah dengannya dan akan menjadi milikku seutuhnya.”Nora mengulas senyumnya. “Apakah kau mengatakan hal ini pada ibumu?”Allard menggeleng pelan. “Aku hanya memberi tahu dirinya jika John sudah menikah dengan wanita yang usianya jauh dengannya.”Nora manggut-manggut dengan pelan. Jawaban Allard sesuai dengan pesan yang Melinda kirim. Yang mana Allard masih belum siap memberi tahu Melinda mengenai hubungannya dengan Nora.“Baiklah. Mungkin belum sa
Allard menggeleng. “Aku akan mengembalikan semuanya padamu. Jika kau memang tak berniat melakukan itu, aku sangat bersyukur. Namun, jika memang kau menerima permintaan John, maka jangan harap aku akan memaafkanmu.”Nora terkekeh kemudian melingkarkan tangannya di lengan Allard. “Bagaimana mungkin aku membela orang-orang munafik seperti John.”Allard mencium kening Nora. “Aku percaya padamu, Nora. Jangan pernah mengkhianatiku. Aku tak pernah main-main dengan ancamanu!”Nora mengadahkan kepalanya. “Meskipun kau mencintaiku, jika aku berbuat jahat padamu, maka kau tak akan pernah memaafkan diriku?”“Ya. Karena cinta, bisa hilang kapan saja.”Nora tersenyum tipis. “Kau benar, Allard.”“Sekarang giliranku bertanya padamu.”Nora menoleh pelan kemudian menatap Allard. “Apa yang ingin kau tanyakan, Allard?”Allard menghela napasnya dengan panjang. “Jika aku tak berhasil merebutmu dari John, apakah kau akan melupakan diriku?”Nora menelan salivanya. Terdapat keraguan dalam diri Nora untuk menj
Nora duduk di tepi tempat tidur, mencoba merenungkan situasi yang begitu mendadak dan tak terduga ini.Ia tahu ia perlu mencari jawaban segera, tetapi dalam kebingungannya, dia merasa hampir tidak tahu harus mulai dari mana.Nora merasa bahwa ia harus mencari jawaban segera, jadi tanpa banyak berpikir, ia bergerak dengan cepat.Ia mengenakan baju dan segera pergi ke minimarket terdekat untuk membeli alat tes kehamilan. Hati Nora berdebar kencang saat dia memasuki toko dan mencari produk yang diperlukan.‘Aku harus mencari tahu kebenarannya. Dengan mengetesnya, aku akan tahu yang sebenarnya,’ ucapnya dalam hati.Dengan paket tes kehamilan di tangan, Nora membayar di kasir dan kembali ke rumah dalam waktu singkat. Ia ingin mencari jawaban atas kebingungannya secepat mungkin.Sesampainya di rumah, Nora membaca instruksi dengan cermat dan segera memulai tes kehamilan tersebut.Ia menunggu dengan gelisah, menatap strip ujian tersebut, dan setiap detik terasa seperti jam yang panjang.“Semo
Sambil duduk di ruang tunggu rumah sakit, Allard tidak bisa mengalihkan pandangannya dari alat tes kehamilan yang tergeletak di atas meja.Pandangannya terus terpaku pada benda tersebut, meskipun ekspresinya tetap datar dan tanpa ekspresi.Keprihatinan mendalam yang ia rasakan tidak terbaca dari wajahnya, tetapi hatinya sedang berkecamuk dalam kebingungannya.'Apa yang terjadi? Kenapa ini bisa terjadi? Mengapa Nora tak memberi tahu diriku tentang ini semua?' ucapnya dalam hati.Saat itu, Jemmy, sang asisten, tiba di rumah sakit setelah menerima pesan darurat dari Allard. Dia mendekati Allard yang sedang terdiam, mengetahui bahwa sesuatu yang serius telah terjadi."Tuan, apa yang terjadi pada Nora?" tanya Jemmy kemudian duduk di samping Allard.Allard, seolah baru tersadarkan dari lamunannya, menatap Jemmy dengan mata kosong sejenak sebelum akhirnya menjawab."Aku belum tahu, Jemmy. Tetapi, aku menemukan ini di dekat Nora saat saya tiba di rumah." Allard menunjukan alat tes kehamilan i
Ia merasa perlu menghadapi fakta bahwa dia dan Nora selama beberapa waktu ini telah menjalani hubungan tanpa pengaman, dan itu adalah salah satu penyebab masalah saat ini."Aku juga harus mengakui bahwa aku juga berperan dalam kehamilan Nora. Bahkan selama bulan madu mereka, aku juga melakukan itu. Bahkan bisa dibilang, akulah yang paling sering melakukannya."Allard merasa dirinya harus mengambil keputusan yang sedang dialami oleh Nora. Dia tidak bisa hanya melepaskan tanggung jawabnya, terlepas dari siapa ayah kandungan itu.Dia sudah mengatakan bila dirinya bertanggung jawab atas kehamilan Nora, dan mencoba mencari solusi yang paling baik untuk situasi ini.Jemmy yang setia mendengarkan dan menyaksikan situasi ini, memberikan pandangannya."Tuan Allard, sejujurnya, jika anak yang dikandung oleh Nora, kemungkinan besar itu adalah anak Anda. Sebab sebagian besar waktu Anda bersama dengannya. Tidak bisa saya pungkiri, jika kebersamaan Anda dengan Nora lebih banyak dari Tuan John."All
Allard menjawab pertanyaan ibunya dengan serius, mengungkapkan ketakutannya dan pertimbangannya dalam situasi yang rumit ini.Allard menghela napasnya dengan panjang. “Mom, sebenarnya aku sangat ingin membawa Nora ke sini, tapi aku tidak bisa. Aku tahu bahwa Daddy masih sangat marah padaku, dan dia mungkin akan mencari setiap kesempatan untuk merusak reputasiku. Dia mungkin akan melihat kehadiran Nora sebagai peluang untuk menyerangku.”Melinda mulai memahami kekhawatiran Allard. Dia tahu bahwa hubungan antara Allard dan John telah sangat tegang sejak insiden tersebut terjadi. Melinda juga tahu betapa pentingnya reputasi dan karier Allard sebagai seorang pebisnis sukses.“Aku paham sekarang. Kau benar, Allard. John akan melakukan apa pun untuk merusakmu, terutama jika ia mengetahui bahwa Nora ada di sini. Kau harus berhati-hati.”Melinda memberikan dukungan kembali kepada sang anak.Allard merasa lega karena ibunya memahami situasi yang rumit ini. Dia tahu bahwa menghadapi John adalah
“Tentu saja tidak, Mark. Tapi Jemmy bersikeras, dan aku tidak bisa mengabaikan hal ini. Jemmy begitu meyakinkan diriku jika yang kau lihat itu adalah salah besar. Dan aku pun tahu, jika Jemmy telah memiliki seorang istri.”Mark tampak berpikir sejenak. “Mungkin Jemmy hanya mencoba menutupi sesuatu darimu, John. Kita tahu bahwa ini adalah situasi yang rumit, dan mungkin mereka takut hal ini akan merusak hubunganmu dengan Allard. Yang akan semakin tegang dan berisiko.”John menganggukkan kepalanya. “Kamu mungkin benar. Tapi apa yang sebenarnya terjadi di balik semua ini? Aku merasa perlu tahu kebenaran.”“Ya. Kita harus mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi. Kita harus mencari tahu ini. Mereka mungkin akan berusaha menyembunyikannya darimu.”“Ya, kau benar. Aku harus mencari tahu sendiri. Kita akan tetap berkomunikasi dan berusaha memecahkan teka-teki ini.”Setelah percakapan itu, John merasa lebih yakin dengan rencananya untuk mencari tahu kebenaran di balik semua ini.Dia tahu bahw
Hari itu, John merenung dengan penuh ketidakpastian, mencoba memahami bagaimana hal ini bisa terjadi.Pikirannya mulai terjerat dalam pertanyaan yang tak terhitung jumlahnya. Bagaimana bisa Nora hamil? Siapa yang menjadi ayah dari anak yang dikandungnya? Dan yang paling membingungkan adalah mengapa Allard, tiba-tiba mengaku sebagai ayah dari anak yang dikandung Nora?Semua ini benar-benar membuatnya memanas. John merasa semakin yakin bahwa Nora dan Allard pasti sudah lama saling kenal.“Aku yakin, Allard dan Nora memang menyembunyikan hubungan rahasia mereka selama ini. Bahkan Allard begitu yakin, bahwa anak yang sedang dikandung Nora adalah anaknya.”Setelah begadang semalaman dalam perenungan dan ketidakpastian, John merasa bahwa dia harus mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang menghantuinya.Keesokan harinya, dia memutuskan untuk pergi ke kantor Allard, yang bekerja sebagai seorang pengacara terkemuka di kota tersebut.John ingin memastikan kebenaran dari pengakuan Allard,
"Tentu, Nak. Tapi bukankah kau sedang sibuk dengan produk barumu? Aku tidak ingin mengganggu pekerjaanmu." Melinda masih ingat jika anaknya baru saja meluncurkan produk barunya."Aku bisa mengatasi pekerjaan itu dalam waktu yang singkat, Mom. Yang paling penting saat ini adalah membantu Nora. Aku merasa bertanggung jawab atas situasi ini dan aku ingin membuatnya merasa aman."Melinda tersenyum bangga pada keputusan anaknya untuk memprioritaskan kepentingan Nora."Aku bangga padamu, Nak. Kau memang memiliki hati yang baik. Mari bertemu dan temui solusi bersama-sama."Mereka pun sepakat untuk bertemu di kedai kopi favorit mereka sampai Melinda tiba di Texas.“Ada yang ingin kau sampaikan lagi padaku, Nak? Aku akan selalu ada untukmu, ingat itu, Allard. Kau adalah anakku. Yang sangat aku sayangi.”Allard menghela napasnya dengan panjang sebelum mengatakan hal yang ingin ia katakan pada sang mama."Aku pikir langkah pertama adalah membantu Nora untuk bersembunyi dari John. Sebisa mungkin
Nora mengangkat kepalanya dari tumpukan pakaian yang tengah dia lipat dan tersenyum saat melihat Allard."Apa itu, Allard?" tanya Nora dengan suara lembutnya.“Seperti yang telah aku prediksi. John datang ke rumahku yang lama tadi pagi.”Nora tampak terkejut mendengar penuturan Allard tadi. Yang memberi tahu jika John telah tiba di rumahnya."John? Apa yang dia lakukan di sana? Apakah dia sudah tahu, jika aku ada di sana?” tanya Nora sedikit cemas.Allard mengangguk. "Ya. Dia mencarimu, Nora. Sejak dulu pun dia sudah curiga padaku. Tentu saja dia akan mencarimu ke rumahku.”Nora menghentikan pekerjaannya sejenak dan menatap Allard dengan tatapan campuran antara kebingungan dan kekhawatiran.“Ya. Kau benar, Allard. Mungkin John sudah mengetahuinya. Namun, ia tak memiliki bukti untuk membuktikannya.”Allard melangkah mendekati Nora dan meraih tangan gadis itu dengan lembut.“Kau tak perlu khawatir, Nora. John mungkin sudah mencurigai kita. Namun, aku tidak akan membiarkan dia datang unt
Malam harinya, keduanya tengah makan malam bersama. Sembari berbincang hal random yang keluar dari mulut mereka."Kau tahu, Nora. Aku sudah tidak sabar menunggu momen di mana aku akan menggendong bayi kita."Nora terkekeh mendengarnya. "Kau bercanda, Allard? Bahkan kandunganku saja baru tujuh Minggu." Nora geleng-geleng kepala mendengarnya.Allard menyunggingkan senyumnya. "Aku serius, Nora. Karena setelah aku berhasil membuat John melepaskan dirimu, kita akan bersama selamanya tanpa ada yang mengganggu."Nora menatap wajah Allard yang berbicara begitu serius. "Apa kau yakin, Allard? John akan mengalah tanpa melibatkan perusahaanmu?"Allard menghela napasnya dengan panjang. "Nora. Apakah kau sangat mencemaskan hal itu? Bukankah aku sudah bilang padamu, jangan pernah memikirkan apa pun. Aku tak ingin kau dan calon bayi kita stress karena hal ini. Aku sendiri yang akan memikirkan semuanya."Kau tak perlu cemas, Nora. Meski itu tidak mudah. Namun, aku akan melakukan yang terbaik untuk hu
Sore itu, Allard menemui Nora di taman belakang rumah.Nora duduk di bangku sambil menikmati semilir angin yang menerpa wajahnya. Allard duduk di sampingnya dan menggenggam tangan Nora dengan erat."Nora, aku baru saja mengetahui sesuatu yang sangat penting," bisik Allard dengan serius.Nora menatap Allard dengan kekhawatiran. "Apa yang terjadi, Allard? Kau sangat terlihat sangat cemas." Nora tampak cemas dengan raut wajah Allard.Allard menghela napas, ragu untuk mengungkapkan kebenaran. "John semakin curiga tentang hubungan kita, dan dia merencanakan sesuatu untuk menghancurkan diriku. Dan benar. Dia memang memanfaatkan dirimu untuk menghancurkan apa yang kumiliki, Nora!"Nora terkejut mendengar pengakuan Allard. Ia merasa takut dan bingung. "Allard, apa yang akan kita lakukan? Aku tidak ingin kau terluka karena aku."Allard merapatkan pelukannya pada Nora. "Kita harus berpikir jernih dan menemukan cara untuk menghadapi John. Aku tidak akan membiarkan dia menghancurkan segalanya. Ki
Setelah John menghubungi James untuk mencari tahu keberadaan Nora, James segera menghubungi Allard untuk memberi tahu tentang situasinya."Tuan Allard, aku perlu memberi tahu kau sesuatu yang penting. John baru saja kembali ke apartemennya dan sedang mencari Nora.""Lalu, apa yang kau katakan padanya?" tanya Allard ingin tahu."Dia ingin tahu di mana Nora berada, dan aku rasa dia akan sangat marah jika tidak mendapatkan jawaban yang dia inginkan.""Katakan saja, jika aku sedang sibuk dan tidak memiliki waktu untuk bertemu dengan Nora. Bahkan tak peduli dia ada di mana. Sampaikan hal itu pada John, James!""Baiklah! Aku akan menyampaikan sesuai dengan perintahmu. Bagaimana jika aku langsung saja pergi ke apartemen John?""Itu jauh lebih baik, James. Agar dia lebih percaya padamu.""Baik! Aku akan segera memberi tahu apa yang dia sampaikan padaku."James menutup panggilan tersebut dan bersiap-siap untuk pergi ke apartemen John dan mengatakan apa yang diperintahkan oleh Allard padanya ta
Malam hari telah tiba, dan suasana tenang merayapi rumah Allard dan Nora. Mereka duduk di sofa ruang tengah setelah makan malam bersama, di mana Allard memasak hidangan lezat untuk mereka berdua.Lampu redup dan musik lembut di latar belakang menciptakan suasana yang nyaman.Nora menoleh ke arah Allard. "Allard, bagaimana dengan peluncuran produk terbarumu? Aku sangat penasaran!"Allard mengulas senyumnya. "Tentu saja semuanya berjalan dengan lancar. Kami berhasil menarik perhatian banyak orang selama acara peluncuran. Kini, tim pemesanan kami sedang bekerja keras merekap pesanan-pesanan yang telah masuk.""Itu sangat menggembirakan, Allard. Kau pasti sudah menanti hari ini dengan penuh semangat."Allard mengangguk kembali. "Iya, aku benar-benar tidak sabar untuk membagikan produk ini kepada dunia. Ini adalah proyek yang telah aku kerjakan dengan begitu keras.""Apa yang akan kau lakukan setelah semua pesanan tersebut ditutup?" tanya Nora ingin tahu."Setelah Pemesan closing, aku akan