Share

Bab 4

Penulis: Hibatillah S.
last update Terakhir Diperbarui: 2024-01-31 11:44:13

Drap! Drap! Drap!

Galaksi berlari cepat. Pikirannya terfokus pada IWS, sehingga ia tak sadar jika menabrak bahu seseorang.

BBBAARRRKKK!!!

Dua bocah itu sama-sama terpental ke belakang. Keduanya meringis kesakitan.

"Bangsat bocah miskin!" Umpatan kasar mengalun merdu dari mulut yang Ezar.

Inilah trio geng kampret yang tidak diapa-apakan saja sungguh senang mencari perkara dengan Galaksi apalagi ini mendapatkan jalaran ditabrak. Bisa-bisa masalah kecil ini akan dibesar-besarkan. Diolah menjadi perkara sedemikian rupa supaya mereka bisa mem-bully Galaksi hingga puas.

Rio dan Seto lekas membantu Ezar berdiri. Galaksi memandang tiga bocah itu.

Duaakk!!!

Ezar menendang dada Galaksi. Membuat bocah itu terlentang.

Drap!

Kali ini kaki Ezar yang naik ke atas dada Galaksi. Bocah itu bertingkah tengik dan sok jagoan.

"Minggir," ucap Galaksi dengan nada yang sangat dingin.

"Apa lo bilang? Minggir? Jangan ngesok lo Gala, gue hajar bengep juga muka lo."

Galaksi menyeringai.

"Heehhh... Di usiaku yang sudah kepala tiga ini yang benar saja harus berurusan dengan bocah-bocah ingusan sok jagoan begini. Ah, sial!"

"Kalian punya masalah apa denganku?"

Ezar menarik kerah baju Galaksi. Memaksa bocah itu bangkit.

"Jangan sok-sokan amnesia lo Gala. Lo kan yang ngelaporin kita ke guru BK? Gara-gara lo kita jadi ocehin sejam penuh. Gila, sampe budek kuping gue denger ocehan Bu Sukma."

Galaksi memutar bola matanya jengah.

"Bocah-bocah ini apa tidak memiliki kerjaan lain yang lebih penting?"

Galaksi berdiri. Ia menyingkirkan tangan Ezar dari kerah bajunya.

"Denger, aku nggak punya waktu buat kalian. Pergilah!"

Galaksi berlalu.

"Kurang ajar!"

Ezar melayangkan tinjunya ke arah belakang kepala Galaksi, namun tanpa di duga Galaksi justru berbalik dengan cepat.

DUUAAAKKKK!!!

Tendangannya membuat tubuh Ezar terpelanting sejauh lima meter. Rio dan Seto lekas mendekati Ezar. Selayaknya kacung setia mereka sigap menolong tuannya.

"Buang-buang waktu." Galaksi mendengus kesal. Ia langsung lari meninggalkan trio geng kampret itu.

Sesampainya di hilir sungai cuaca sudah hampir hujan. Mendung-mendung hitam bergelayut rendah, tebal bergulung-gulung, berarakan cepat digiring angin.

Galaksi menghampiri batu besar di pinggir sungai tempat ia menyembunyikan IWS.

"Loh? Kok nggak ada?" Galaksi panik bukan kepalang. Ia memasukkan tangannya ke dalam lubang batu. Mengoreknya lebih dalam. Jantungnya berdentam-dentam tak karuan.

"Ayolah, dimana benda itu? Jangan hilang."

Tiba-tiba ujung jari Galaksi menyentuh suatu benda.

"Ketemu!" Galaksi berseru senang. Ia menarik keluar tabung yang berisi IWS itu. Demi melihat benda itu masih utuh Galaksi tersenyum senang. Segala rasa paniknya hilang.

Akan tetapi tak berapa lama kemudian telinga Galaksi mendengar bunyi ranting-ranting pohon yang patah karena diinjak. Samar ada suara orang yang saling mengobrol. Suaranya sayup-sayup, semakin lama semakin mendekat.

"Gawat Mata Iblis menyusuri sungai hingga ke hilir."

Galaksi buru-buru bangkit. Ia berlari cepat meninggalkan area hilir sungai. Sialnya anggota mafia Mata Iblis itu melihat kelebat tubuhnya yang berlari cepat di antara pohon-pohon rimbun.

"Seseorang berlari dari hilir sungai. Ini mencurigakan. Kejar orang itu!" Anggota mafia Mata Iblis bernama Simon berteriak memberikan perintah.

Dua anak buahnya langsung lari mengejar Galaksi. Sedangkan Galaksi yang sadar sedang dikejar semakin mempercepat larinya. Ia pontang-panting melibas semak belukar dan segala bentuk tanaman.

"Sialan! Mereka malah mengejar."

Tanpa menoleh ke belakang Galaksi yang bertubuh kecil melesat cepat. Ia berhasil meninggalkan para anggota mafia Mata Iblis itu jauh di belakang. Masalahnya sekarang Galaksi justru sudah masuk ke dalam kawasan hutan lindung. Ia tak mengenal sama sekali daerah disini. Galaksi tersesat.

GGGLLLEEEGGGGAAARRRRRRRR!!!

Petir di langit menyambar keras. Galaksi yang kaget tak sengaja terperosok ke dalam jurang.

"Tidak! Tiddaaakkkk!!!"

Tuhuh Galaksi terjung bebas. Ia terjungkal beberapa kali, terguling-guling seperti bola menggelinding sebelum akhirnya mencapai dasar juranga.

"Aaakkkhhhhhh!!!" Galaksi memekik kesakitan. Ia terkapar di atas tanah lembab.

Langit di atasnya sudah gelap. Angin mulai bertiup kencang mengguncang dahan-dahan pohon. Rintik hujan mulai turun perlahan-lahan. Makin lama semakin deras. Mirip air yang ditumpahkan dari langit.

Galaksi beringsut mundur. Ia merapatkan tubuhnya pada batang pohon, berteduh dari hujan sambil memandangi tabung bening yang berisi IWS.

"Benda ini tidak aman lagi. Kemana aku harus menyembunyikannya dari Mata Iblis?"

Galaksi mendongak. Wajahnya basar diguyur hujan. Ia tak perduli karena pikirannya begitu kalut memikirkan keamanan IWS.

"Bagaimana jika aku membawanya? Ah, tapi itu juga tidak aman. IWS justru malah semakin mudah ditemukan."

Galaksi mengusak rambut kecoklatannya yang basah. Ia merasa bingung. Tanggungjawabnya sebagai pewaris perusahaan terhadap benda yang diciptakan oleh perusahaannya sendiri begitu besar.

"Ah, bagaimana jika aku menginjeksikan IWS ke tubuh Galaksi? Itu ide bagus."

Galaksi membuka tutup tabung transparan itu dengan gembira.

"Tapi, bagaimana jika nanti tubuh Galaksi tak kuat. Aku bisa saja mati untuk yang kedua kalinya."

Galaksi jadi ragu. Ia mengurungkan niatnya. Lama ia merenung di bawah guyuran hujan. Petir sesekali menyambar lagi.

"Aku tidak punya pilihan. Jika memang harus mati maka biarlah aku mati dengan IWS di tubuhku. Itu jauh lebih baik daripada IWS jatuh ke tangan Mata Iblis dan dilelang di pasar gelap. Aku tidak akan pernah tahu IWS jatuh ke tangan siapa.

Baiklah Arsen. Tidak apa-apa. Yakin saja tubuh Galaksi kuat. Ambil resikonya. Kau seorang laki-laki. Kau tidak boleh takut dan lemah. Segala resiko hadapi saja"

Kini Galaksi telah mantap untuk menginjeksikan IWS ke dalam tubuhnya sendiri. Dengan sedikit gemetar karena kedinginan Galaksi mengeluarkan alat suntik yang sudah berisi IWS.

Galaksi mengarahkan ujung jarum yang tajam ke pembuluh venanya. Perlahan ia mendorong ujung jarum itu menembus kulitnya, terus menuju pembuluh darahnya. Kemudian menginjeksikan seluruh IWS ke tubuhnya tanpa tersisa sedikitpun.

"Huuuffftttt..." Galaksi menghembuskan nafas untuk mengurangi tegang. Ia mencabut alat suntik dari tangannya.

Galaksi mengambil tabung bekas IWS, menghancurkan bekasnya lalu menguburnya. Jaga-jaga saja kalau Galaksi mati dan seseorang menemukan jasadnya maka supaya tidak dicurigai jika Galaksi sudah menginjeksikan IWS ke dalam tubuhnya sendiri.

Usai melenyapkan barang bukti Galaksi lanjut berteduh. Ia menunggu hujan reda sekaligus menunggu reaksi IWS di tubuhnya. Lama Galaksi menunggu ia tidak mendapatkan apapun selain rasa bosan. Hujan pun tak kunjung reda.

"Hahhhhhh... Benar-benar menjengkelkan!" Galaksi baru saja bangkit ketika kilat menyambar terang. Beberapa detik setelahnya petir yang sangat keras juga terdengar.

GGGLLLEEEGAGAAARRRRRRRR!!!

Degh!

Jantung Galaksi seperti terkena kejutan listrik. Galaksi kaget.

"Kenapa?" Tanya Galaksi heran. Namun, karena tidak menemukan reaksi lanjutan Galaksi berniat pergi dari dalam jurang ini.

"AAAAKKKKKKKHHHHHHHHHHHH!!!" Tiba-tiba Galaksi meraung keras sembari memegangi dadanya. Tubuhnya sempoyongan. Ia sampai harus berpegangan pada pohon agar tidak ambruk.

Panas berlomba-lomba menyebar ke seluruh tubuh Galaksi mengikuti aliran darah dalam pembuluh darah. Semakin lama rasa panasnya semakin menjadi-jadi. Galaksi seperti dibakar hidup-hidup. Bahkan saat tubuhnya basah kuyup karena diguyur hujan itu sama sekali tidak mampu mengurangi rasa panasnya.

"Panas! Aaarrrgghhhh!!! Tolong!!!"

Sekeras apapun Galaksi berteriak mustahil ada orang yang mendengarnya. Terlebih dalam cuaca hujan petir. Siapa orang yang mau berkeliaran di hutan dalam kondisi cuaca seperti ini? Tak ada.

Glleebbbuuukkk!!!

Galaksi jungkir balik di atas tanah becek bercampur air hujan. Tubuhnya penuh lumpur. Ia sama sekali tidak perduli. Hawa panas itu sekarang berubah menjadi perih yang menyiksa walaupun tidak meninggalkan bekas luka di permukaan kulit terluar sama sekali.

Di dalam tubuh Galaksi puluhan ribu robot super mikro sedang bekerja memodifikasi sel-sel tubuh Galaksi. Proses ini memang sangat menyakitkan.

Urat-urat leher Galaksi menegang. Seluruh pembuluh darahnya terlihat membiru menyala dalam remang. Rasa sakit di tubuh Galaksi semakin memuncak. Bocah itu menggelepar tak karuan mirip ayam disembelih.

"AAAAAARRRRRRRRGGGGHHHHHHHH!!!"

GGGLLLEEEGGGAAAARRRRRRR!!!

Jeritan keras Galaksi beradu dengan sambaran suara petir. Setelahnya bocah itu ambruk ke tanah tak sadarkan diri.

Galaksi tidak tahu bahwa cahaya biru di sekujur tubuhnya merambat naik ke leher. Berkumpul menjadi satu titik kemudian mentransformasi kulit mulus Galaksi menjadi sebuah pola naga.

Ya, tak salah lagi. Pola naga dengan ekor melengkung dan dua sayap yang terentang. Pola itu tercetak jelas berwarna kebiru-biruan di permukaan kulit Galaksi yang putih.

Esok, ketika Galaksi terbangun ia akan menyadari bahwa musuh-musuh besar telah menantikannya. Bahaya mengancamnya dari segala penjuru. Bahkan bahaya yang jauh lebih besar lagi dari mafia Mata Iblis. Apakah bahaya itu kira-kira?

Bab terkait

  • Terjebak di Tubuh Bocah SMA   Bab 5

    Esok harinya Galaksi sadar. Langit yang kemarin menggelora sekarang telah berubah cerah. Bocah itu merangkak naik dari dasar jurang yang ternyata tidak terlalu dalam. Hanya sekitar lima meteran saja.Meskipun rasa sakit di tubuhnya sudah menghilang tapi Galaksi masih merasa letih. Bocah keluar dari hutan dengan sesegera mungkin. Ia ingin membersihkan diri dan istirahat."Ah, yang mana rumah Galaksi?" Bocah itu terlihat kebingungan. Ia hanya berjalan berputar-putar di sekitar desa.Sampai ketika seorang lelaki tua menegurnya."Lho, Galaksi mau kemana?" Tanya orang tua itu heran melihat penampilan Galaksi yang penuh lumpur kering."Anu... Mau pulang."Kening orang tua itu berkerut."Kan rumah Galaksi sudah kelewat."Galaksi tidak tahu harus merespon bagaimana. Jujur ia malu karena lagi-lagi ia pasti disangka aneh seperti Aurora kemarin."Kalau boleh tahu rumah Galaksi yang mana ya Kek?""Tuh." Kakek itu menunjukkan rumah terpencil jauh paling ujung. Rumahnya paling kecil dan tampak reyot

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-01
  • Terjebak di Tubuh Bocah SMA   Bab 6

    Di kediaman keluarga Dadeswara terdapat dua jasad yang di jajarkan dalam dua peti megah yang berbeda. Satu jasad Mr. Daneswara dengan luka tusuk yang merobek organ hatinya. Dan satunya lagi adalah jasad King Arsen, putra semata wayang keluarga Daneswara yang mati dengan kondisi lebih mengenaskan.Jasad King Arsen dipenuhi luka-luka disekujur tubuhnya. Tapi bagian luka fatal yang menghilangkan nyawanya adalah luka tembak yang tembus dari punggung hingga ke dadanya.Selain itu jasad King Arsen ditemukan dalam kondisi kulit yang berkerut dan pucat karena terlalu lama berada di air. Jasadnya baru evakuasi dua hari setelah pengejaran anggota mafia Mata Iblis."Mrs. Daneswara, kami tutut berduka cita sedalam-dalamnya atas musibah yang menimpa keluarga Daweswara." Rekan-rekan bisnis keluarga Daweswara bergantian mengucapkan bela sungkawa pada mamanya Arsen.Wanita itu matanya telah semerah buah saga. Ratusan air matanya pasti sudah menetes sejak kematian suaminya dan kini ditambah kematian pu

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-02
  • Terjebak di Tubuh Bocah SMA   Bab 7

    Kalian tidak bosan-bosannya berurusan dengan ruangan BK?! Sepagi ini bertengkar?! Ibu benar-benar tidak habis pikir." Bu Sukma melipat kedua tangannya di depan dada. Mata elangnya memandang tajam kepada empat murid bermasalah di depannya yang duduk tepekur dengan wajah menunduk dalam. Wajahnya senantiasa galak. Seolah ingin menelan hidup-hidup bocah-bocah yang selalu bermasalah."Ezar, Rio, Seto, sok jagoan bener kalian tiap hari mem-bully Galaksi!"Tiga bocah yang kena sembur itu memasang wajah seolah menyesal. Tapi, jangankan menyesal. Tidak ada kata menyesal dalam kamus tiga geng kampret itu. Yang ada mereka justru merencanakan dendam yang lebih kepada Galaksi."Bu, jangan hanya nyalahin kami dong. Orang Galaksi juga salah. Lihat tuh tangan Ezar sampai luka begitu." Rio memulai dramanya, memojokkan Galaksi sebagai pelaku. Padahal mereka lah tadi yang memulai perkara. Sungguh sikap yang sangat memuakkan.Ezar dan Seto mengangguk kompak, mereka mendukung drama yang diuat Rio. Bahkan u

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-03
  • Terjebak di Tubuh Bocah SMA   Bab 8

    Bu Sukma menggeleng. Ia menurunkan kedua tangannya yang terlipat di depan dada."Bukan Galaksi. Aku bukan anggota mafia brengsek seperti Mata Iblis itu.""Hn, kau pikir aku akan percaya begitu saja?" Tanya Galaksi dengan ekspresi merendahkan kemampuan ekting Bu Sukma yang dinilainya buruk.Bu Sukma baru akan membuka mulut untuk menjelaskan identitas aslinya pada Galaksi ketika ia mendengar suara jerit gaduh di luar. Suara bentakan kasar dan benda-benda yang jatuh ke lantai juga tak kalah keras.Penasaran dengan hal yang terjadi di luar guru berambut keriting itu buru-buru mendekati horden, menyibakkan sedikit untuk mendapatkan celah agar bisa mengintip keluar.Di luar keadaan tampak kacau. Loker-loker yang berjejer rapi di depan kelas sudah di acak-acak. Isinya dikeluarkan secara paksa. Bahkan loker itu sendiri ada yang sudah terjungkal di lantai.Bu Sukma berbalik dengan cepat. Wajahnya berubah panik. Ia menyambar jaket kulit hitam yang tersampir di lengan kursi miliknya, melemparkan

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-04
  • Terjebak di Tubuh Bocah SMA   Bab 9

    Gawat!"Seru Galaksi panik ketika melihat di depannya muncul tiga orang anggota Mata Iblis. Kemudian di belakangnya mengejar tak kurang dari tujuh orang. Dua orang lainnya muncul dari pintu kanan dan satu lainnya muncul dari lorong sebelah kiri. Galaksi terkepung di tengah."Mau kabur kemana lo?" Para anggota mafia Mata Iblis itu merangsek maju mereka mengambil pistol dan pisau yang terselip di pinggangnya. Siap menyerang Galaksi.Galaksi berhenti. Ia memejamkan matanya."Walaupun aku bisa bela diri tapi menghadapi semua musuh bersenjata ini rasanya peluang kalahku lebih besar daripada peluang menangku. Ditambah lagi aku belum bisa mengaktifkan infinity weapon system. Bagaimana ini?" Grep!Seseorang meraih leher Galaski. Mencekiknya. Galaksi yang kaget langsung meronta."Aakhhhhh!!!" Leher Galaksi tercekik. Ia tak bisa berteriak. Kondisi ini membuat ia tak berdaya untuk melawan. Gawat! Riwayat Galaksi akan segera tamat.Disaat keadaan semakin memburuk tiba-tiba semua orang bisa meliha

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-12
  • Terjebak di Tubuh Bocah SMA   Bab 10

    Galaksi melangkahkan kakinya pulang ke kediaman Uncle Sam dengan keadaan letih. Ia memang melarikan diri dari sekolah setelah membunuh anggota Mata Iblis. Susah payah bersembunyi agar tidak tertangkap.Sesampainya di dalam rumah ia melihat seseorang tengah bertamu. Galaksi berhenti di depan pintu."Nah, itu dia anaknya. Bocah nggak berguna yang hidupnya cuma nyusahin gue!" Tunjuk Uncle Sam dengan wajah bengisnya. Ia masih marah lantaran ditipu Galaksi yang pura-pura mati dan malah menakut-nakutinya hingga ia terkencing di celana.Sampai kapan pun jika teringat kejadian itu Uncle Sam ingin rasanya menggorok leher Galaksi.Orang yang berperawakan tinggi dan berwajah tanpa ekspresi itu menatap Galaksi dengan intens, seolah sedang menyelidiki sesuatu dari Galaksi. Beruntung saat ini tubuh Galaksi terlihat normal. Warna matanya juga kembali normal. Tidak ada tanda-tanda aneh seperti saat ia di sekolah tadi."Kelihatannya biasa saja" Orang itu tampak meragukan Galaksi."Ck, apa lo masih bisa

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-15
  • Terjebak di Tubuh Bocah SMA   Bab 11

    Bu Sukma meloncat ke atas motor sport berwarna hitam metalik yang terparkir di depan rumah Uncle Sam. Tangannya cepat mengenakan helm full face."Naik cepat!" Perintah Bu Sukma.Galaksi ragu."Yang benar saja naik motor? Bu Sukma bisa mengendarainya untuk melarikan diri?""Cepat! Jangan bengong. Resna bisa pulih dan mengejar lagi!"Galaksi tersadar. Bisa mengendarai motor atau tidak terserah. Pokoknya yang penting melarikan diri dulu. Galaksi tak bisa berlama-lama disini.Galaksi naik.Bbrrummm... Brrruummmm... Bbrrruummmm!!!Bu Sukma menggeber motor sport-nya. Tak berapa lama kemudian ia menekam koplingnya. Mengoper gigi ke depan sekali, dilanjutkan ke belakang beberapa kali. Ketika kopling perlahan dilepaskan dan gas mulai ditarik, kendaraan itu langsung melesat dengan kecepatan tinggi meninggalkan kediaman Paman Ron."Woe Galaksi bocah kurang ajar! Balik nggak lo!!!"BBBBRRRUUUMMMMM!!!Motor sudah jauh saat Uncle Sam mengejar dengan badan bongsornya."Melarikan diri ya?" Resna menye

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-15
  • Terjebak di Tubuh Bocah SMA   Bab 12

    Motor Bu Rukma terus berjalan pelan melewati jalanan sepi menuju pinggiran kota. Rumah Bu Rukma memang terletak jauh dari pusat kota. Itu sih sangat jauh sekali dari wilayah pedesaan Galaksi tinggal. Kurang lebih hampir dua puluh lima kilometer jaraknya. Galaksi tidak menyangka bahwa guru berambut ikal itu menempuh perjalanan begitu jauh setiap harinya pulang-pergi untuk mengajar.Ckit!Motor sepenuhnya berhenti. Galaksi turun lebih dahulu daripada Bu Sukma."Padahal aku belum mempercayaimu. Sialnya aku justru mengikutimu sejauh ini," oceh Galaksi sembari mengitarkan pandangan kesekitaran rumah Bu Sukma.View di sekitar rumah Bu Sukma memang cukup menawan. Rumahnya dibangun di atas dataran tinggi. Di bawahnya terdapat lembah hijau yang langsung menyatu dengan danau. Sisi kirinya terdapat hamparan barisan bukit-bukit tinggi. Udara di sini sangat sejuk dan jauh dari hiruk pikuk manusia.Bu Rukma melepaskan helm dari kepalanya."Ck, kau ternyata anaknya tidak mudah percaya ya Gala."Galak

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-16

Bab terbaru

  • Terjebak di Tubuh Bocah SMA   Bab 88

    Liburan semester hampir usai. Entah kenapa malam ini Edo tiba-tiba saja mengajak Gara bertemu di sebuah cafe."Kenapa Do muda dilipet begitu?" Tanya Gara begitu melihat wajah sahabatnya begitu lecek seperti uang tertinggal di dalam kantong terus kecuci sampai kering."Aduh Ra aku harus gimana?" Edo meletakkan kepalanya di atas meja."Maksudnya apa do? Ngomong yang jelas dong."Edo kemudian menegakkan kepalanya lagi."Ra, Sabia hamil tau."Gara sih sebenarnya tidak terkejut. Tapi dia tidak enak jika ketahuan pernah menguping pembicaraan pribadi Edo dan Sabia.Tapi Gara salut juga dengan kejujuran Edo. Di saat ada masalah seperti ini Edo masih mencari Gara dan menceritakan semuanya pada Gara. Sementara Gara justru membohongi Edo tentang pernikahannya dengan Bella."Hamil?" Tanya Gara pura-pura tidak tahu."Ah, iya." Edo mengusak kepalanya dengan gusar."Yang waktu di pesta dia mabuk dengan Bella. Inget kan?"Gara mengangguk."Gimana ceritanya sih Do?""Ya gitu deh Ra," jawab Edo lesu."

  • Terjebak di Tubuh Bocah SMA   Bab 61

    Ketua klan menoleh pada Galaksi."King Arsen, aku akan membantumu membantai klan Demario. Aku yang akan melakukannya.""Tapi kenapa?""Karena ini yang dikehendaki kerajaan." Ketua klan memandang lurus ke depan."Kau naif atau bagaimana? Sepatuh itu dengan kerajaan yang membuat klanmu menderita?""Itu sama saja King Arsen. Kau bilang tubuh bocah yang kau tempati adalah keturunan tidak murni klan Demario. Artinya kau saat ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari klan Demario itu sendiri. Jika aku tidak membantai klan ini kau juga yang akan membantainya. Pada akhirnya kerajaan tetap menyudutkan kita. Membuat kita tak punya pilihan selain membantai klan kita sendiri.""Menumpahkan darah. Daripada kami melawan kerajaan dan menumpahkan darah rakyat maka lebih baik kami saja yang berkorban. Biar darah kami sendiri yang tertumpah."Galaksi berdecih."Cih, situasi ini memuakkan.""Dibandingkan dirimu yang kami alami tentu tidak seberapa. Kami akan mati dan meninggalkan kepedihan ini denga

  • Terjebak di Tubuh Bocah SMA   Bab 60

    "Ada sekitar tiga ratus kepala keluarga yang merupakan keturunan klan Demario. Dan pemimpin dari klan ini adalah aku. Kau bisa memanggilku dengan sebutan Puan." Terang ketua klan tersebut."Dengar Puan, kerajaan mengirimku untuk membantai klan Demario karena mereka mendapatkan informasi bahwa klan ini mampu menciptakan mesin penjelajah waktu. Mereka menganggap mesin itu berbahaya karena siapapun dapat dengan mudah dari dan pergi ke dimensi waktu yang berbeda. Mereka takut klan Demario melakukan pemberontakan." Galaksi menjelaskan duduk perkaranya."Lalu sebenarnya siapa dirimu bocah? Kenapa kau yang dikirim oleh kerajaan untuk membantai kami?"Galaksi diam terlebih dahulu."Aku berasal dari masa depan. Tubuh bocah ini masih keturunan tidak murni klan Demario. Dia dari keluarga Alterio yang tersisa dari pembantaian. Namanya Galaksi. Sedangkan jiwaku, aku sebenarnya King Arsen Daneswara yang terjebak di tubuh Galaksi karena teknologi klan Demario yang bernama soul changer."Ketua klan i

  • Terjebak di Tubuh Bocah SMA   Bab 59

    Galaksi keluar menuju wilayah ujung paling ujung timur perdesaan. Wilayah ini di kelilingi dengan pagar tinggi mirip seperti benteng. Pintu gerbangnya di jaga dengan ketat. Akses keluar masuk sangat diperhatikan."Tunggu bocah, kau mau kemana?" Tanya penjaga. Ia mendorong tubuh Galaksi menjauh dari sekitar gerbang."Aku mendapatkan misi khusus dari perdana menteri." Galaksi memberikan gulungan perkamen yang terdapat cap tanda kerajaan. Penjaga pun memeriksa keaslian cap itu. Tak diragukan lagi itu memang asli. Tapi melihat penampilan Galaksi yang lain daripada yang lain itu membuat penjaga gerbang sedikit mengernyitkan dahinya."Kau boleh masuk," katanya setelah mengembalikan gulungan perkamen itu.Pintu gerbang pun di buka. Galaksi masuk ke pemukiman klan Demario yang dikucilkan dan dipenjara dengan tembok-tembok pagar yang tinggi.Galaksi berjalan sambil melihat kanan dan kiri. Penampilan klan Demario tidak seperti kebanyakan penduduk. Mereka tampak bersih dan berpenampilan rapi mes

  • Terjebak di Tubuh Bocah SMA   Bab 58

    BBUUUUUMMMMMMM!!!Tembok di belakang perdana menteri jebol. Semua orang melongo tidak percaya."Kau lihat apa yang ada ditubuhku? Kau lihat kekuatan penghancur dari senjata yang kutembakkan. Ini semua hasil buah kecerdasan klan Demario. Kau bilang klan Demario bisa dimusnahkan hingga habis tuntas? Kalian benar-benar salah!"Perdana menteri yang licik itu memandang Galaksi dengan pikiran yang sibuk."Klan Demario memang klan yang cerdas. Ia bisa saja merusak usahaku untuk mengendalikan ratu. Jika klan ini dibiarkan begitu saja maka yang terjadi adalah aku yang disingkirkan dari istana ini. Tidak, ini tidak boleh terjadi. Jika aku tersingkir dari istana aku tidak bisa lagi menikmati kehidupan layaknya di surga. Apapun yang terjadi maka klan Demario tetap harus disingkirkan," batin perdana menteri."Baginda Ratu, bocah itu terlalu lancang. Ia bahkan tidak memiliki sopan santun sedikitpun. Bagaimana jika Baginda Ratu mengeksekusi dia sekarang saja.""Tap-tapi bagaimana dengan ucapan bocah

  • Terjebak di Tubuh Bocah SMA   Bab 57

    "Apa yang terjadi jika aku tidak mengakui diriku sebagai penyusup?"Ratu memperhatikan Galaksi."Kau cukup bernyanli juga rupanya bocah. Tentu saja kau akan dihukum. Aku akan memberikan hukuman cambukan yang tiada henti hingga kau mengungkapkan semua informasi kerajaanmu."Galaksi diam sambil menyeringai.Saat itulah seseorang datang dengan tergopoh-gopoh. Ia langsung memberikan hormat pada ratu."Baginda Ratu. Hamba datang membawa informasi mengenai klan Demario."Galaksi langsung melebarkan matanya. Inilah yang ia cari-cari. Kira-kira informasi apa yang orang itu bawa?"Singkirkan bocah bodoh itu dari hadapan Baginda Ratu. Informasi klan Demario lebih penting daripada mengurusi bocah tidak penting itu!" Perintah perdana menteri pada dua prajurit.Galaksi segera ditarik paksa untuk menyingkir. Tapi karena Galaksi ingin mencuri dengar informasi yang barus saja dibawa oleh seorang prajurit maka Galaksi berhenti berjalan."Hormat Baginda Ratu. Ijin melaporkan informasi dari klan Demario

  • Terjebak di Tubuh Bocah SMA   Bab 56

    Di dalam istana sang ratu bukan saja Galaksi yang dibawa untuk menghadap ke Ratu. Ada lima orang lainnya dengan tangan terborgol yang menunggu untuk menghadap ratu."Baginda Ratu, orang ini terbukti mencuri sekarung beras dari gudang istana." Seorang prajurit melaporkan. Sementara orang tua berbaju lusuh yang dilaporkan langsung merunduk dalam ketakutan."Baginda Ratu, tolong ampuni hamba, hamba mencuri karena terpaksa. Sudah satu minggu pengawal perdana menteri menyuruh hamba untuk membuat taman istana tapi sepeserpun hamba tidak diupah. Anak istri hamba menderita kelaparan. Hamba hanya mencuri untuk makan, bukan untuk memperkaya diri. Percayalah pada hamba. Mohon ampuni hamba baginda Ratu." Laki-laki tua itu menghiba dengan air mata bercucuran."Bahkan Erenda Raya sudah sebusuk ini sejak seratus lima puluh tahun yang lalu?" Batin Galaksi."Wae, wae, baginda Ratu yang agung apakah ucapan dari mulut rakyat jelata yang kotor itu dapat dipercaya?" Seorang dengan perawatan tinggi besar m

  • Terjebak di Tubuh Bocah SMA   Bab 55

    "Klan Demario adalah klan dengan kecerdasan yang luar biasa. Karena itu klan Demario menjadi ancaman besar bagi sebuah negara. Mereka ditakuti oleh elit Kerajaan Erenda Raya. Akhirnya mereka di singkirkan ke pinggir kota. Mereka difitnah akan melakukan kudeta pada ratu yang saat itu berkuasa. Pada akhirnya klan Demario dibantai habis-habisan." Terang Bu Sukma.Galaksi menatap Bu Sukma tidak percaya. Sementara Resna mulai mengeluarkan benda berbentuk heksagonal mengkilap dari dalam saku bajunya. Resna tersenyum licik. Ia menyembunyikan sebuah rencana."King Arsen. Bagaimana jika kau melihat sendiri sejarah leluhur tubuh yang kau tempati? Bukankah akan menarik jika kau melihat nasib dari leluhurmu terdahulu?""Maksudmu apa Resna?"Resna melemparkan sebuah benda heksagonal kecil itu ke depan Galaksi. Saat itu juga benda itu aktif. Benda itu mengeluarkan sebuah cahaya kebiruan yang terang. Lalu di dalam cahaya terang itu muncul semacam terowongan hitam yang terus membesar."Galaksi menyin

  • Terjebak di Tubuh Bocah SMA   Bab 54

    "Tidak! Tidak! Jangan kesana!!!"Semuanya terlambat. Tembakan telah dilepaskan.BBBBBUUUUUUUMMMMMM!!!DDDDDUUUUUUAAAAAARRRRRRRR!!!"Mengaktifkan dome!!!"Sebuah dome muncul dengan diameter yang sangat besar. Dome berhasil mengurung semua orang tanpa terkecuali. Sehingga ledakan itu tidak mengenai siapapun.Gavin mendongak. Galaksi berdiri di atas dome dengan kedua tangan terlipat di depan dada."Whoooaaaa... Galaksi!" Seru Gavin senang sekali.Bu Sukma terdiam. Ia merasakan tubuhnya mendadak lemas."Hampir saja... Hampir saja nyawa semua orang melayang.""Apa aku datang tepat waktu?" Tanya Galaksi."Ya, kau tepat waktu Tuan Muda Alterio."Galaksi merasa sedikit tersentuh dengan panggilan Bu Sukma barusan."Musuh baru terdeteksi. Hancurkan!""Tunggu!" Teriakan lantang itu mengudara. Semua pasukan manusia robot langsung menurunkan senjatanya. Bahkan robot yang besar juga berhenti bergerak. Mereka seperti takluk di bawah perintah Resna."Gawat! Resna?" Wajah Bu Sukma menjadi pusat.Resna

DMCA.com Protection Status