Home / Fantasi / Terjebak di Dunia Lain / 86. Kantor Polisi

Share

86. Kantor Polisi

Author: Kirana Quinn
last update Last Updated: 2022-10-15 08:33:18

Kepala Desa yang mendapat kabar itu segera menuju ke kantor polisi. Selain warganya, Ningsih juga termasuk kerabat dekatnya. Ayah Ningsih adalah kakak kandungnya.

Ternyata di kantor polisi Ningsih belum di interogasi tetapi langsung di masukkan ke sel tahanan. Polisi sedang menunggu kedatangan pelapor.

Di Rumah Sakit Badar sedang mengajari Giri untuk memberikan keterangan pada polisi. Nela ikut mendengarnya.

"Katakan apa yang kau lihat, dan upayakan Ningsih membuat surat pernyataan untuk tidak melakukannya lagi baik pada isterimu dan juga Nela."

"Bisakah anda menemaniku tuan ?"

"Baiklah, ayo ! Nela tolong jaga Nita."

"Iya paman, kumohon bebaskan ibu paman."

Badar mengangguk, dia terus geleng-geleng kepala mendengar permintaan Nela. Sudah begitu nyata ibunya menzaliminya namun dia masih tetap membelanya.

Di kantor polisi telah hadir Kepala Desa mewakili keluarga Ningsih. Badar dan Giri datang menghampiri.

"Pak kades, maaf terpaksa kami langsung melapor ke kantor polisi."

"Tapi ada ap
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Terjebak di Dunia Lain   87. Izin Raja

    Nathan kini berada di kerajaan Goro. Kedua remaja itu kembali merencanakan untuk pergi ke kerajaan Bilu dengan menyamar. Tujuan Nathan ke sana hanya ingin mengetahui keberadaan Batista. Jika Putera Mahkota kerajaan Bilu itu tidak lagi mengincar adiknya maka dia tak akan menginjakkan kakinya ke situ lagi."Kita harus menyamar sebagai pedagang ikan agar bisa masuk sampai ke kerajaan," ucap Nathan."Kau benar, tapi kau jangan memberikan ikan begitu saja kepada orang yang tidak di kenal.""Siapa juga yang kita kenali di sana, bukankah mereka semua adalah orang asing ?"Dewi tertawa, dia membenarkan apa yang di katakan Nathan. Dewi saja tak punya kenalan di sana apalagi Nathan.Ada cara yang lebih mudah untuk sampai di kerajaan Bilu, tentunya dengan menggunakan ilmu menghilang, tetapi hal itu hanya akan menimbulkan masalah. Karena mereka punya pasukan bayangan yang bisa menembus dunia yang tak terlihat."Sebaiknya kita meminta izin pada baginda Raja."Kali ini Nathan tak ingin mengambil re

    Last Updated : 2022-10-16
  • Terjebak di Dunia Lain   88. Pesta

    Derap kaki kuda berpacu sangat kencang menyusuri jalan berliku menuju kerajaan Bilu, dua remaja menunggang kuda dengan kecepatan tinggi, mereka sempat berpapasan dengan para penunggang kuda lainnya. Namun ada pula pejalan kaki yang menarik gerobak dagangan mereka. Tidak terlalu sulit bagi kedua remaja itu untuk memasuki kawasan perbatasan, ternyata penjaga pintu perbatasan masih orang yang sama."Ramai sekali bang, ada perayaan ya ?" tanya Dewi sambil memberikan sekantong uang kepada penjaganya."Hari ini acara pernikahan Putera Mahkota.""Benarkah ? Putera Mahkota menikah dengan siapa ?""Sini non, tapi ini rahasia ya ?" Penjaga perbatasan membisikkan sesuatu ke telinga Dewi.Nathan melihat Dewi dan penjaga yang saling berbisik, dia pura-pura tak melihat dan lebih memilih memperbaiki letak barang dagangannya.Dewi menghampirinya, "Ayo kita pergi."Nathan dan Dewi memikul barang dagangannya di pundak dan segera menuju ke pasar."Apa yang dikatakan penjaga itu padamu ?""Sonu akan me

    Last Updated : 2022-10-16
  • Terjebak di Dunia Lain   89. Pesta 1

    Pesta malam ini seakan di dukung oleh cuaca yang bersahabat, purnama nampak bersinar terang memancarkan cahayanya di tengah-tengah gemerlapnya cahaya pesta pernikahan Putera Mahkota kerajaan Bilu. Iringan tarian dan musik tradisional menambah semaraknya perhelatan kerajaan pada malam ini. Raja-raja dari berbagai penjuru menghadiri pesta perkawinan ini kecuali Raja Goro.Nathan tak bisa membayangkan jika Nela berada di sini entah yang dia lihat kunang-kunang atau penghuni hutan. Nathan memperhatikan mempelai wanita dari kejauhan. Sepertinya mempelai wanita bisa melihat bangsa peri ini karena terlihat dia tersenyum pada semua undangan. Nathan berusaha untuk bergerak di kerumunan mendekati pengantin yang tersenyum bahagia. Semakin di perhatikan Nathan seakan mengenal wanita itu. Dia mencoba mengingat dimana dia pernah bertemu dengannya.Nathan berjalan semakin ke depan, Dewi menariknya."Apa yang kau lakukan ? Batas kita hanya sampai di sini."Sonu Batista sempat melihat mereka berdua,

    Last Updated : 2022-10-17
  • Terjebak di Dunia Lain   90. Rencana Jahat

    Ayam jantan berkokok bersahutan, Nathan terbangun dan melakukan rutinitasnya seperti biasa. Mandi dan sholat subuh. Sampai sekarang Nathan tak berani menanyakan apa agama yang di anut di kerajaan ini. Bukan urusannya untuk menanyakan hal itu. Dia pernah belajar jika mahluk kasat mata itu juga punya agama sama dengan manusia. Tapi Nathan tak terlalu mempersoalkan itu. Setelah menunaikan sholat subuh, Nathan membangunkan Dewi. Pagi ini mereka akan kembali menggelar sisa dagangannya di pasar.'Sebentar, aku mandi dulu.""Buruan, rezeki itu biasanya datang di waktu subuh.""Iya aku tak akan lama."Nathan menunggu Dewi keluar dari kamarnya, dia memesan dua cangkir teh dan roti. Roti di dunia ini ukurannya besar-besar, makan satu saja bisa membuatnya kenyang.Tengah menunggu Dewi keluar dari kamarnya, Nathan melihat tiga orang pegawal istana datang memesan sarapan di kedai yang bersebelahan dengan penginapan. Nathan segera memasang pendengarannya."Aku tak mengerti dengan Putera Mahkota, k

    Last Updated : 2022-10-17
  • Terjebak di Dunia Lain   91. Kembali lagi

    Sepasang remaja ini kembali menggelar dagangannya di pasar, mereka di kejutkan oleh rombongan pengawal yang berjejer memberi jalan pada tuan puteri Melati. Pagi ini Melati ingin melihat-lihat suasana pasar, Batista mengizinkannya. Batista sama sekali tidak khawatir Melati akan melarikan diri, karena dia tak tahu jalan pulang.Semua pedagang berdiri dan mengangguk hormat pada Melati yang pagi ini nampak.cantik dengan balutan busana yang panjang sampai menyentuh tanah. Dayang-dayang ikut di belakangnya. Melati melihat Nathan lalu menghampirinya."Apakah kita pernah bertemu sebelumnya ?" tanya Melati pelan sambil menunduk memperhatikan rempah-rempah yang di jual Nathan. Dia takut pengawal mendengarnya.Walau baru beberapa hari tinggal di kerajaan ini, namun Melati sudah mulai memahami aturan-aturannya. Dia sekarang adalah isteri Putera Mahkota yang sebentar lagi akan bisa menggantikan posisi Raja. Sebagai calon permaisuri dia harus bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan istana dan perg

    Last Updated : 2022-10-18
  • Terjebak di Dunia Lain   92. Ada yang tak beres

    Nela tak bisa melukiskan kebahagiaannya tatkala melihat kedatangan Nathan."Kakak, aku harap kakak tidak pergi lagi."Nela memeluk Nathan dengan erat, dia bahkan mengabaikan Linda yang baru saja keluar dari dapur."Apa kabar Linda," sapa Nathan. Dia kini melepaskan pelukan Nela dan menjabat tangan Linda dengan erat."Kami baik-baik saja kak," jawab Linda sambil tersenyum.Dia mengakui kakak Nela ini terlihat sangat tampan. Dia bahkan tersipu malu tatkala Nathan menatapnya.Nita masuk ke ruangan dan menjabat erat tangan Nathan. "Senang rasanya melihatmu kembali, jadi bibi sudah harus pulang menemani paman Giri di rumah. Kasihan dia di tinggal sendirian.""Sekali-sekali di tinggal kenapa sih bi," ucap Nathan.Lalu mereka berempat kini duduk di sofa ruang tengah. Setelah berbasa-basi sebentar Nita lalu pamit masuk ke dalam kamar membenahi pakaiannya. Tak lama dia keluar sambil menjinjing tasnya."Bibi beneran mau pergi ? Aku pikir tadi bercanda," ucap Nela."Kakakmu sudah datang dek, bi

    Last Updated : 2022-10-18
  • Terjebak di Dunia Lain   93. Ningsih di beri pelajaran

    Untuk menghindari hal yang tidak di inginkan, Nathan menyuruh Nela dan Linda tidur di kamar belakang. Dia sendiri tidur di kamar Nela."Kenapa kakak menyuruh kami berdua tidur di kamar belakang ?" protes Nela."Malam ini saja, saat ini ikuti saja perintahku, cepatlah tidur, besok kalian ke sekolah."Walau tak mengerti, keduanya akhirnya mengalah.Nathan dan Dewi menyusun rencana, mereka sepakat Nathan tidur di kamar Nela dan Dewi tidur di kursi sofa. Mereka berdua tidur lebih awal agar bisa bangun di seperempat malam. Namun ternyata mereka bangun lebih awal dari yang di perkirakan. Waktu sudah menunjukkan pulul 01.00 dini hari, suasana sangat lengang, tak terdengar bunyi kendaraan atau suara orang di sekeliling kompleks, yang terdengar hanyalah lolongan anjing.Nathan tak keluar dari kamar dan hanya mengirimkan telepati pada Dewi."Apakah kau sudah bangun ?""Suara lolongan anjing mengagetkanku.""Apakah sudah ada tanda-tanda jika mereka datang ?""Aku akan mengeceknya langsung di lua

    Last Updated : 2022-10-20
  • Terjebak di Dunia Lain   94.Ternyata Badar Tahu

    Sejak kejadian itu Ningsih tak berani lagi berbuat macam-macam pada Nela, tetapi dia tetap masih menyimpan dendam yang sewaktu-waktu muncul kapan saja. Dewi telah kembali ke dunianya, kini Nathan sibuk mengurus harta peninggalan ayahnya. Dia kini melanjutkan bisnis beras yang di geluti ayahnya dulu. Nathan bahkan tak pernah berpikir untuk kembali lagi ke dunia para peri itu. Hanya saja keadaan ini di manfaatkan Batista. Dia sama sekali tak pernah melupakan Nela. Keinginan besarnya untuk menculik Nela tetaplah menjadi prioritasnya.Di kerajaan Bilu, dia dan Melati hidup bahagia namun mereka masih tak dikaruniai anak. Bahkan Melati sudah di beri berbagai macam ramuan kesuburan tapi tak juga kunjung punya momongan."Jika isterimu belum memberimu keturunan, segera cari selir, baginda Raja mulai sakit-sakitan, kita tak tahu kapan beliau mangkat," usul nenek Colona."Aku menugaskan nenek ke dunia manusia untuk menculik gadis itu.""Apa ? Kau masih belum melupakannya ?" nenek Colona geleng-g

    Last Updated : 2022-10-21

Latest chapter

  • Terjebak di Dunia Lain   227. Kelahiran bayi (END)

    Abilon sedang duduk berbincang dengan Nathan di teras rumah, tak lain yang mereka bicarakan pastilah Nela dan ibu mertuanya."Kapan lagi ibu mertua Nela menjalani terapi, kalau menurutku sih bawa saja ibunya itu ke rumah sakit jiwa biar dia tahu rasa!" ucap Abilon."Hahahaha...kau ada-ada saja, oh ya Dewi kapan kembali ke kerajaan, kita sebentar lagi akan masuk kuliah, jika kelak setelah wisuda apakah kau akan melanjutkan terus untuk menggapai profesi dokterku?" tanya Nathan.'Sepertinya tidak lagi, aku sudah cukup tau banyak hal tentang medis dari kampus, mungkin setelah wisuda aku akan kembali ke kerajaan Goro, mengingat ayahanda sudah sangat tua jadi aku harus sudah bersiap-siap menggantikan posisinya sewaktu-waktu, dan Dewi besok sudah harus kembali ke kerajaan Goro," jawab Abilon.Sementara itu di rumah keluarga tuan Budi, ibu Astrid sudah bangun dari tidurnya, sesuai petunjuk ustad saat bangun ibu Astrid diminumkan air ruqyah dan setelah itu di mandikan di halam belakang rumah.

  • Terjebak di Dunia Lain   226. Memulai kehidupan baru

    Melati yang saat itu sedang duduk di pendopo bersama beberapa ustazah dikejutkan dengan mobil paman Badar yang berhenti tepat di depan pendopo. Dan yang lebih membuatnya terkejut lagi saat melihat paman Badar turun bersama Rendy dari mobil. Seketika wajah Melati menjadi pias, dadanya bergemuruh. Dia berusaha menyembunyikan kegelisahannya agar para ustazah yang lain tidak mengetahuinya."Assalamu alaikum!" ucap paman Badar dan Rendy bersamaan."Waalaikum salam!" jawab para ustazah bersamaan.Tak sengaja mata Rendy bertatapan dengan Melati, ada getaran aneh yang menjalar di dada kedua insan ini, namun Melati berusaha memalingkan wajahnya. Rendy semakin penasaran, wajah Melati terlihat bersinar dan sangat cantik. Dia terbayang wajah permaisuri yang berada di kerajaan Bilu, keningnya berkerut mencoba mencerna apa yang sebenarnya terjadi.Untunglah dalam situasi itu Kyai Lukman segera datang bersama isterinya."Selamat datang tuan Badar, ini siapa? Adiknya atau ponakan? Mari silakan masuk!

  • Terjebak di Dunia Lain   225. Rendy Bertaubat

    Proses Ruqyah berjalan dengan lancar, tak terdengar lagi teriakan ibu Astrid. Nampak ustad Thohir keluar dari kamar di susul tuan Budi dan Nauval."Untuk proses terapinya tidak hanya sekali, kita akan mencoba meruqyahnya besok, sekalian disiapkan beberapa media seperti daun Bidara dan beberapa obat herbal lainnya. Besok kita akan memandikan ibu Astrid dengan daun Bidara," kata ustad Thohir."Baiklah, kami akan menyiapkannya. Terima kasih!" kata tuan Budi dengan penuh rasa terima kasih.Sementara itu di sudut hutan nampak berjalan terseok-seok seorang pria tampan dengan pakaian yang sangat lusuh. Tubuhnya lemas tak bertenaga, dia melihat ke kiri dan kanan berharap menemukan air untuk melepas dahaganya.Ustad Thohir setelah melakukan. proses ruqyah di antar oleh Nathan menuju ke desanya, mereka melewati jalan belakang, tak sengaja Nathan melihat sosok pria yang berjalan sempoyongan di balik pohon."Sepertinya ada orang yang membutuhkan pertolongan," kata Nathan sambil menepikan mobilnya

  • Terjebak di Dunia Lain   224. Badai telah berlalu

    Di kediaman tuan Budi nampak kesibukan yang cukup ramai, betapa tidak, semua keluarga datang berkumpul karena ibu Astrid mengalami kesurupan yang parah. Bahkan Zaskia juga terlihat di tengah banyaknya keluarga yang datang membesuk."Aku harus bicara dengan Zaskia!" kata Nauval."Untuk apa? Jangan menambah beban keluarga kita. Kurasa dia tidaklah penting, yang penting saat ini adalah ibumu!" cegah Nela."Setidaknya dia harus tau jika kondisi mama seperti ini karena ulahnya, aku akan memberi peringatan padanya untuk berhenti mengganggu kita, aku sangat muak melihatnya," Nauval tetap bersikukuh ingin mendekati Zaskia.Nela hanya menggeleng-gelengkan kepalanya, menurutnya semua ini tak akan ada gunanya. Tapi karena melihat Nauval yang tetap ngotot akhirnya dia hanya mengangkat bahunya tanda pasrah.Nauval menghampiri Zaskia, wanita cantik itu sudah menyadari keberadaan Nauval yang mendekatinya. Hatinya berbunga-bunga, dia menunjukkan rasa simpatiknya pada Ibu Astrid yang tertidur pulas di

  • Terjebak di Dunia Lain   223. Eksekusi

    Di kerajaan Bilu masyarakat berbondong-bondong menyaksikan tertangkapnya tabib Jorgi yang saat itu juga di arak keliling kampung. Ada yang tak pernah tahu alasan penangkapan merasa iba saat melihat tabib Jorgi terkurung di dalam kerangkeng yang terbuat dari kayu jati yang sangat kuat. "Kasihan tabib itu ya? Apa salahnya dia? Bukankah dia yang telah menyelamatkan Raja dan nenek Kolona?" ucap salah seorang warga."Dia merencanakan pemberontakan!" kata salah seorang lagi."Oh benarkah? Aku tak percaya ini!" gumam seorang wanita muda. Dia sangat kasihan melihat wajah tabib Jorgi yang memar dan bengkak akibat di pukul oleh para pengawal kerajaan.Putri Balqis mendengar tertangkapnya tabib Jorgi merasa tidak tenang, dia bahkan mengurung dirinya di dalam kamar dan tak berani keluar."Akhirnya tabib itu tertangkap juga, apakah kau tak ingin melihatnya?" tanya Rendi yang melihat isterinya hanya berbaring saja di tempat tidur."Untuk apa? Biarkan Raja yang mengambil keputusan tepat untuk mengh

  • Terjebak di Dunia Lain   222. Ibu Astrid mengamuk

    Tak ada penyesalan sedikitpun di wajah Suhu, dia malah tersenyum mengejek saat melihat Nauval yang menatapnya dengan marah. "Kita apakan dukun ini?" tanya Nauval pada ayahnya."Papa ingin menyerahkannya pada polisi, tadi papa sudah mengirim pesan pada teman papa," jawab tuan Budi pelan.Dia tak gentar dengan gertakan Suhu yang hendak menyeret isterinya. Iya sudah memikirkannya dengan baik, makanya dia menghubungi temannya di kepolisian. Kalau memang istrinya tetap terseret ke ranah itu, dia harus menerimanya dengan legowo. Siapa tau dengan begitu istrinya akan sadar dengan apa yang telah di lakukannya.Nathan tak berkata apapun dia hanya memejamkan matanya mencoba menerka apa yang sedang di pikirkan oleh pria yang terikat di depannya ini. Suhu terlihat tenang-tenang saja, merasa dirinya tidak bersalah sama sekali.Tak lama kemudian, sebuah mobil polisi berhenti depan rumah. Dua orang petugas dengan berseragam lengkap mendatangi rumah tuan Budi. Setelah memberi salam keduanya masuk ke

  • Terjebak di Dunia Lain   221. Kemarahan tuan Budi

    Nathan dan Nela saling berpandangan, ada sedikit kelegaan di hati kedua kakak beradik itu, lalu seakan teringat sesuatu Nathan segera menarik tangan Nela masuk ke dalam.Nampak Nauval sedang duduk berjongkok di depan ibunya yang terus meringkuk gemetar, air yang di berikan Kyai Lukman hanya di taruhnya di atas meja. Di samping kanan Nauval nampak Suhu terikat dengan tak sadarkan diri.Nauval menghampiri Suhu dan berusaha menepuk-nepuk bahunya agar sadar. Nela menghampiri suaminya dengan membawa botol air yang terletak di meja."Kak, mengapa tak memberikan air ini pada mama. Kasihan mama sedang shock, kita perlu menghubungi dokter," ucap Nela lalu ikut duduk di samping suaminya.Nauval bukannya tak mendengar perkataan Nela tetapi di hatinya sangat menyesali tindakan ibunya. Nela begitu sangat perduli pada ibunya walau dia tahu ibunya bermaksud mencelakainya.Mobil berhenti di depan rumah, rupanya tuan Budi yang sejak tadi di hubungi Nauval telah tiba dari luar kota. Para maid segera be

  • Terjebak di Dunia Lain   220. Tabib Jorgi Tertangkap

    Di dalam rumah pertarungan terus berlanjut, Kyai Lukman merasa seakan ada yang membantunya, Nathan berhasil melumpuhkan Suhu. Seisi rumah menjadi berantakan, para maid bersembunyi di dapur, ada yang nyalinya cukup kuat berusaha mengintip dari balik pintu."Jika tuan Budi kembali melihat rumah bagaikan kapal pecah seperti ini kira-kira apa yang akan terjadi?" kata Maid Wati."Hush diam, ini bukan menjadi urusan kita. Kita hanya akan membantu membereskan rumah!" tegur Maid kepala pada bawahannya.Di sudut rumah nampak ibu Astrid meringkuk ketakutan, dia tak menyangka akan terjadi seperti ini, entah apa yang akan dia sampaikan pada suaminya apalagi Nauval kini membencinya.Di dalam kamar Nauval tak sekalipun meninggalkan Nela, di elusnya kepala istrinya itu dengan lembut "Tenanglah! Tidak akan terjadi apapun padamu," hiburnya.Nela mendengar pertarungan di luar walau suaminya berusaha menutup telinganya dengan headset, Nela mendengar suara kakek Sutan dan beberapa suara pasukan yang men

  • Terjebak di Dunia Lain   219. Pertarungan Sengit

    "Hentikan!" teriakan Ibu Astrid dari ujung tangga cukup membuat Nauval dan Nathan terkejut."Apa-apaan ini ma, mereka membaca ayat-ayat suci, kok mama menyuruh berhenti, ada apa ini ma?" protes Nauval.Ibu Astrid terkejut dengan protes anaknya, dia yang tak berpikir panjang dengan teriakannya sendiri kelabakan menghadapi protes Nauval. Dia terdiam beberapa saat, Nauval ada benarnya, mengapa dia menghentikan bacaan ayat-ayat itu? Kyai Lukman tak terpengaruh dengan itu semua, dia tetap meneruskan bacaannya dan malah lebih di keraskan. Abilon dan Dewi tertawa melihat tingkah ibu Astrid."Pasti tabib Jorgi yang menyuruh ibu Astrid sehingga bertingkah konyol begitu!' ucap Abilon."Mereka sepertinya nya kepanasan, aku merasakan hawa panas dari ruang studio!" kata Dewi.Belum selesai obrolan mereka berdua tiba-tiba dari lantai dua terdengar teriakan yang menggema."Aku tak suka ini, hentikan!"Abilon dan Dewi waspada, begitupula Nathan, Kyai Lukman tak terpengaruh sama sekali, dia terus mela

DMCA.com Protection Status