Home / CEO / Terjebak Miliarder Posesif / Bab 44 Pria Arogan

Share

Bab 44 Pria Arogan

last update Last Updated: 2024-09-21 08:18:19
Mobil Michael berhenti di depas Masjid. Pria itu menoleh pada Fahima yang tertidur. Dia benar-benar lelah dengan kegiatan yang padat dan malam hari kurang tidur.

“Kamu sangat tidak waspada.” Michael memperhatikan wajah cantik yang terlelap. Pria itu sangat ingin menyentuhnya. Alis tebal berpadu dengan bulu mata lentik dan panjang. Hidung mancung dan bibir mungil tetapi penuh begitu menggoda.

“Hm.” Fahima membuka matanya dan Michael menjauh.

“Aw!” Kepala Michael terpantuk pintu.

“Ada apa?” Fahima menatap Michael.

“Tak apa. Kita sudah sampai,” ucap Michael mengusap kepalanya.

“Ah, iya.” Fahima membuka pintu dan turun dari mobil tinggi itu.

“Aku akan berada di Serang selama kamu ujian kinerja.” Michael sudah berdiri di depan Fahima.

“Kenapa memberitahukan kepadaku?” Fahima melihat sekilas pada Michael.

“Karena aku di Serang untuk menunggu kamu menyelesaikan PPG ini,” jawab Michael.

“Apa urusannya denganku?” Fahima menaikan alisnya.

“Setelah kamu menyelesaikan pendidikan ini. Kita akan ke
Fit Tree Fitri

Terima kasih. Semoga suka.

| 2
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Terjebak Miliarder Posesif   Bab 45 Makan Malam di Pemadam Kelaparan

    Waktunya makan malam para anak kosan empang. Nama itu mereka berikan karena kamar kos berada di atas air sungai yang kadang pasang dan surut. Cukup sering melihat hewan yang masuk seperti ular, biawak dan ikan. Tiga wanita siap pergi ke rumah makan Pemadam Kelaparan dengan berjalan kaki melewati gang perumahan yang padat. Dibandingkan dengan Bangka di Serang makanan di jual dengan harga yang murah.“Berangkat”! teriak Bu Sri semangat dengan menggandeng tangan Fahima dan Vina di kiri dan kanannya.“Hey, hey mau kemana?” tanya Susi yang baru saja datang bersama Eni. Dua orang itu baru pulang dari rumah keluarga yang ada di Banten.“Makan malam dong. Nanti mati tak makan sekalipun,” jawab Bu Sri mengedipkan matanya.“Tunggu dong, Bu Rt. Kita juga mau makan bersama,” ucap Eni.“Ya udah, cepetan. Kita tunggu di sini.” Bu Sri melotot.“Siap.” Susi dan Eni berlari ke kamar untuk mengantarkan barang bawaan mereka dan kembali secepat kilat agar tidak tertinggal.Seorang pria mempehatikan para w

    Last Updated : 2024-09-22
  • Terjebak Miliarder Posesif   Bab 46 Posesif

    Fahima masuk ke dalam mobil Michael yang berada tepat di depan rumah makan. Mereka melewati jalan raya dan mengitari komplek perumahan. Keduanya hanya diam hingga mobil berhenti di depan masjid. Michael masih mengunci pintu sehingga Fahima tidak bisa keluar.“Apa lagi?” tanya Fahima yang paham benar pria itu masih belum mengizinkannya turun dari mobil.“Besok aku akan kembali ke Jakarta,” ucap Michael.“Lalu?” Fahima merapikan duduknya untuk mendengarkan pria itu berbicara.“Kamu harus menerima panggilan dariku, membalas pesanku dan tidak boleh dekat dengan pria mana pun!” Michael menatap Fahima.“Kamu siapa?” Fahima menoleh dan mata mereka bertemu.“Calon suami kamu,” tegas Michael.“Aku tidak suka dengan wanita gampangan yang sangat mudah disentuh oleh pria lain.” Michael memperhatikan Fahima.“Aku senang karena kamu selalu menjaga jarak itu.” Michael tersenyum.“Kenapa kamu menjadi halu yang seharusnya dilakukan pemuja seorang Ceo seperti di dalam novel romansa?” Fahima tersenyum si

    Last Updated : 2024-09-22
  • Terjebak Miliarder Posesif   Bab 47 Rasa yang Menyiksa

    Michael tiba di perusahaannya. Dia menghentikan mobil di tempat parkir khusus. Pria dewasa itu berjalan memasuki lift yang akan mengantarkan dirinya langsung ke ruangan kerja. Wajah tampan, putih dan tubuh tinggi dengan setelan jas biru terlihat sempurna membuat semua kaum hawa menjadi terpana akan pesona yang tidak bisa digapai.“Selamat datang, Pak.” Para karyawan menyambut kedatangan Michael yang sudah cukup lama tidak muncul sejak kecelakaan jatuh dari tangga.“Selamat datang, Pak.” Mereka menyambut Jirdan yang berjalan tepat di belakang Michael dan masuk ke dalam lift bersama.“Siapa yang datang hari ini?” tanya Michael.“Miss Jane,” jawab Jordan.“Kenapa seorang wanita? Apa dia pemilik perusahaan A****n?” tanya Michael lagi.“Putrinya,” jawab Jordan tersenyum.“Apa arti senyuman itu? Aku tidak suka.” Michael menatap Jordan.“Dia suka. Apa kamu akan menikah dengan gadis Amerika, Eropa atau Inggris?” Jordan tersenyum lepas.“Aku suka wanita Indonesia,” jawab Michael keluar dari lif

    Last Updated : 2024-09-22
  • Terjebak Miliarder Posesif   Bab 48 Lamaran

    Fahima dan rekannya pulang ke Serang dengan tumpangan dari dosen Reno. Tidak ada yang bisa menolak dan itu menjadi keberuntungan bagi mereka karena tidak mengeluarkan biasa untuk ojek online. Dosen Reno selalu mengantarkan Pak Dedy dan Pak Mer terlebih dahulu dengan alasan tidak perlu mengitari komplek perumahan. Padahal mereka tahu dosen tampan dan masih muda itu ingin mempunyai kesempatan untuk bersama Fahima.“Terima kasih, Pak. Maaf merepotkan,” ucap Pak Mer.“Sama-sama,” balas dosen Reno.“Dadah.” Fahima melambaikan tangannya. Dia duduk di samping dosen Reno karena tidak mungkin berdempetan dengan dua rekannya yang laki-laki.“Hati-hati ya!” teriak Pak Dedy tersenyum.“Ya.” Fahima balas tersenyum. Mereka sudah seperti keluarga karena suka duka bersama dan saling membantu sebagai anak rantai di tempat orang.“Apa kamu mau langsung pulang?” tanya dosen Reno mengendarai mobilnya.“Ya, hari sudah sangat sore,” jawab Fahima.“Bagaimana dengan pertanyaanku?” tanya dosen Reno lagi.“Pert

    Last Updated : 2024-09-23
  • Terjebak Miliarder Posesif   Bab 49 Cemburu Michael

    Jane sangat kecewa dengan perlakukan dua bersaudara yang telah menolaknya setelah mendapatkan tanda tangan kontrak kerja sama, tetapi dia cukup senang karena bisa bertemu dengan pria yang cerdas dan tidak mudah di dekati khususnya Michael.“Sepertinya aku akan betah berada di sini.” Jane dengan pakai renang seksi keluar dari air.“Silakan Nona.” Sekretaris Jane memberikan baju handuk kepada Jane.“Selidiki kekasih Michael dan Jordan!” perintah Jane.“Baik, Nona.” Assisten Jane membungkuk. Jane masuk ke dalam kamar untuk membersihkan diri dan berganti pakaian. Wanita itu lebih terpesona pada Michael dari pada Jordan yang lebih mudah didekati.Michael terlihat sibuk dengan pekerjaanya. Dia harus menandatangan banyak berkas kerja sama dan hasil laporan dari karyawan setiap awal tahun. Pekerjaan cukup bisa membuat pria itu lupa pada Fahima karena dia tipe orang yang sangat fokus. Pria itu tidak sadar dengan pesan yang telah masuk ke dalam ponsel khususnya.“Permisi, Pak.” Fendy berdiri di

    Last Updated : 2024-09-23
  • Terjebak Miliarder Posesif   Bab 50 Cincin Pasangan

    Mobil Michael berhenti di tempat parkir sebuah restaurant yang ada di Banten. Fahima menurut saja, karena dia kasihan pada orang kaya yang sudah terlambat makan siang karena buru-buru datang ke Serang.“Aku salat dulu,” ucap Fahima melihat musalah yang ada di samping restaurant.“Salat apa?” tanya Michael.“Asar,” jawab Fahima.“Aku akan menemani kamu.” Michael menatap Fahima.“Kamu masuk dan pesan makanan. Aku akan menyusul,” ucap Fahima.“Tidak,” tegas Michael memegang tas Fahima.“Kenapa?” Fahima menaikkan alisnya heran.“Kamu akan lari dariku,” jawab Michael menatap tajam pada Fahima yang tersenyum lucu melihat ketakutan pria di depannya. “Kenapa kamu tersenyum?” tanya Michael.“Bawa tas aku bersama kamu.” Fahima melepaskan tali tas dan memberikan pada Michael.“Pergi dan makanlah!” Fahima berjalan menuju musalah.“Hm, aku tidak bisa memesan makanan,” ucap Michael menghentikan langkah kaki Fahima.“Apa?” Fahima menoleh.“Ya. Aku tidak pernah memesan makanan sendiri,” ucap Michael

    Last Updated : 2024-09-23
  • Terjebak Miliarder Posesif   Bab 51 Jatuh Cinta

    Malam hari mereka tiba di depan musalah yang berhadapan dengan kosan Fahima. Wanita cantik dan masih sangat muda itu masih duduk diam di kursi. Michael membuka sabuk pangaman dan menoleh pada Fahima.“Apa aku harus membukakan sabuk pengaman untukmu?” tanya Michael tersenyum.“Tidak.” Fahima segera melepaskan sabuk pengaman.“Kita tidak akan bertemu lagi setelah ini.” Fahima menoleh pada Michael.“Hanya dalam satu minggu,” tegas Michael.“Tidak ada pesan dan panggilan,” ucap Fahima meyakinkan.“Aku janji.” Michael menatap Fahima dan wanita itu segera memalingkan wajahnya.“Aku sangat ingin memeluk dan menciumnya.” Michael memperhatikan lekukan wajah Fahima dari samping.“Terima kasih untuk hari ini dan hadiahnya,” ucap Fahima tanpa menoleh lagi. Dia sadar pria di sampingnya memang sangat tampan, tetapi keturunan dan asal Michael membuatnya tidak tertarik sama sekali pada lelaki itu. Masa lalu memang menjadi bayangan yang selalu mengikutinya karena tidak mampu untuk melupakan walaupun te

    Last Updated : 2024-09-24
  • Terjebak Miliarder Posesif   Bab 52 Pernyataan Cinta

    Jordan mendapatkan libur dari Michael dan pria itu langsung mengendarai mobilnya menuju Serang. Dia ingin bertanya pada Fahima alasan wanita itu memblokir nomor ponselnya. Mobil putih tinggi dengan ban besar telah berhenti di depan masjid kosan. “Di mana dia? Apa di kampus?” Jordan turun dari mobil dan berjalan menuju pintu pagar.“Permisi,” sapa Jordan.“Ada apa, Pak?” tanya petugas keamanan.“Maaf, Pak. Apa Fahima ada di dalam?” tanya Jordan.“Oh, mereka semua pergi ke kampus,” jawab petugas keamanan.“Kapan dia kembali?” tanya Jordan.“Siang nanti setelah salat zuhur,” jawab pria itu.“Tidak lama lagi.” Jordan tersenyum melihat jam yang melingkar di pergelangan tangannya.“Terima kasih, Pak. Saya pamit dulu,” ucap Jorda.“Iya, sama-sama,” balas petugas keamanan.Jordan kembali ke mobil dan mengendarinya menuju ke kampus UNTIRTA. Pria itu menunggu di depan pintu gerbang kampus dengan tetap duduk di dalam mobil. Tidak butuh waktu lama, wanita yang ditunggu berjalan santai bersama den

    Last Updated : 2024-09-24

Latest chapter

  • Terjebak Miliarder Posesif   Bab 52 Pernyataan Cinta

    Jordan mendapatkan libur dari Michael dan pria itu langsung mengendarai mobilnya menuju Serang. Dia ingin bertanya pada Fahima alasan wanita itu memblokir nomor ponselnya. Mobil putih tinggi dengan ban besar telah berhenti di depan masjid kosan. “Di mana dia? Apa di kampus?” Jordan turun dari mobil dan berjalan menuju pintu pagar.“Permisi,” sapa Jordan.“Ada apa, Pak?” tanya petugas keamanan.“Maaf, Pak. Apa Fahima ada di dalam?” tanya Jordan.“Oh, mereka semua pergi ke kampus,” jawab petugas keamanan.“Kapan dia kembali?” tanya Jordan.“Siang nanti setelah salat zuhur,” jawab pria itu.“Tidak lama lagi.” Jordan tersenyum melihat jam yang melingkar di pergelangan tangannya.“Terima kasih, Pak. Saya pamit dulu,” ucap Jorda.“Iya, sama-sama,” balas petugas keamanan.Jordan kembali ke mobil dan mengendarinya menuju ke kampus UNTIRTA. Pria itu menunggu di depan pintu gerbang kampus dengan tetap duduk di dalam mobil. Tidak butuh waktu lama, wanita yang ditunggu berjalan santai bersama den

  • Terjebak Miliarder Posesif   Bab 51 Jatuh Cinta

    Malam hari mereka tiba di depan musalah yang berhadapan dengan kosan Fahima. Wanita cantik dan masih sangat muda itu masih duduk diam di kursi. Michael membuka sabuk pangaman dan menoleh pada Fahima.“Apa aku harus membukakan sabuk pengaman untukmu?” tanya Michael tersenyum.“Tidak.” Fahima segera melepaskan sabuk pengaman.“Kita tidak akan bertemu lagi setelah ini.” Fahima menoleh pada Michael.“Hanya dalam satu minggu,” tegas Michael.“Tidak ada pesan dan panggilan,” ucap Fahima meyakinkan.“Aku janji.” Michael menatap Fahima dan wanita itu segera memalingkan wajahnya.“Aku sangat ingin memeluk dan menciumnya.” Michael memperhatikan lekukan wajah Fahima dari samping.“Terima kasih untuk hari ini dan hadiahnya,” ucap Fahima tanpa menoleh lagi. Dia sadar pria di sampingnya memang sangat tampan, tetapi keturunan dan asal Michael membuatnya tidak tertarik sama sekali pada lelaki itu. Masa lalu memang menjadi bayangan yang selalu mengikutinya karena tidak mampu untuk melupakan walaupun te

  • Terjebak Miliarder Posesif   Bab 50 Cincin Pasangan

    Mobil Michael berhenti di tempat parkir sebuah restaurant yang ada di Banten. Fahima menurut saja, karena dia kasihan pada orang kaya yang sudah terlambat makan siang karena buru-buru datang ke Serang.“Aku salat dulu,” ucap Fahima melihat musalah yang ada di samping restaurant.“Salat apa?” tanya Michael.“Asar,” jawab Fahima.“Aku akan menemani kamu.” Michael menatap Fahima.“Kamu masuk dan pesan makanan. Aku akan menyusul,” ucap Fahima.“Tidak,” tegas Michael memegang tas Fahima.“Kenapa?” Fahima menaikkan alisnya heran.“Kamu akan lari dariku,” jawab Michael menatap tajam pada Fahima yang tersenyum lucu melihat ketakutan pria di depannya. “Kenapa kamu tersenyum?” tanya Michael.“Bawa tas aku bersama kamu.” Fahima melepaskan tali tas dan memberikan pada Michael.“Pergi dan makanlah!” Fahima berjalan menuju musalah.“Hm, aku tidak bisa memesan makanan,” ucap Michael menghentikan langkah kaki Fahima.“Apa?” Fahima menoleh.“Ya. Aku tidak pernah memesan makanan sendiri,” ucap Michael

  • Terjebak Miliarder Posesif   Bab 49 Cemburu Michael

    Jane sangat kecewa dengan perlakukan dua bersaudara yang telah menolaknya setelah mendapatkan tanda tangan kontrak kerja sama, tetapi dia cukup senang karena bisa bertemu dengan pria yang cerdas dan tidak mudah di dekati khususnya Michael.“Sepertinya aku akan betah berada di sini.” Jane dengan pakai renang seksi keluar dari air.“Silakan Nona.” Sekretaris Jane memberikan baju handuk kepada Jane.“Selidiki kekasih Michael dan Jordan!” perintah Jane.“Baik, Nona.” Assisten Jane membungkuk. Jane masuk ke dalam kamar untuk membersihkan diri dan berganti pakaian. Wanita itu lebih terpesona pada Michael dari pada Jordan yang lebih mudah didekati.Michael terlihat sibuk dengan pekerjaanya. Dia harus menandatangan banyak berkas kerja sama dan hasil laporan dari karyawan setiap awal tahun. Pekerjaan cukup bisa membuat pria itu lupa pada Fahima karena dia tipe orang yang sangat fokus. Pria itu tidak sadar dengan pesan yang telah masuk ke dalam ponsel khususnya.“Permisi, Pak.” Fendy berdiri di

  • Terjebak Miliarder Posesif   Bab 48 Lamaran

    Fahima dan rekannya pulang ke Serang dengan tumpangan dari dosen Reno. Tidak ada yang bisa menolak dan itu menjadi keberuntungan bagi mereka karena tidak mengeluarkan biasa untuk ojek online. Dosen Reno selalu mengantarkan Pak Dedy dan Pak Mer terlebih dahulu dengan alasan tidak perlu mengitari komplek perumahan. Padahal mereka tahu dosen tampan dan masih muda itu ingin mempunyai kesempatan untuk bersama Fahima.“Terima kasih, Pak. Maaf merepotkan,” ucap Pak Mer.“Sama-sama,” balas dosen Reno.“Dadah.” Fahima melambaikan tangannya. Dia duduk di samping dosen Reno karena tidak mungkin berdempetan dengan dua rekannya yang laki-laki.“Hati-hati ya!” teriak Pak Dedy tersenyum.“Ya.” Fahima balas tersenyum. Mereka sudah seperti keluarga karena suka duka bersama dan saling membantu sebagai anak rantai di tempat orang.“Apa kamu mau langsung pulang?” tanya dosen Reno mengendarai mobilnya.“Ya, hari sudah sangat sore,” jawab Fahima.“Bagaimana dengan pertanyaanku?” tanya dosen Reno lagi.“Pert

  • Terjebak Miliarder Posesif   Bab 47 Rasa yang Menyiksa

    Michael tiba di perusahaannya. Dia menghentikan mobil di tempat parkir khusus. Pria dewasa itu berjalan memasuki lift yang akan mengantarkan dirinya langsung ke ruangan kerja. Wajah tampan, putih dan tubuh tinggi dengan setelan jas biru terlihat sempurna membuat semua kaum hawa menjadi terpana akan pesona yang tidak bisa digapai.“Selamat datang, Pak.” Para karyawan menyambut kedatangan Michael yang sudah cukup lama tidak muncul sejak kecelakaan jatuh dari tangga.“Selamat datang, Pak.” Mereka menyambut Jirdan yang berjalan tepat di belakang Michael dan masuk ke dalam lift bersama.“Siapa yang datang hari ini?” tanya Michael.“Miss Jane,” jawab Jordan.“Kenapa seorang wanita? Apa dia pemilik perusahaan A****n?” tanya Michael lagi.“Putrinya,” jawab Jordan tersenyum.“Apa arti senyuman itu? Aku tidak suka.” Michael menatap Jordan.“Dia suka. Apa kamu akan menikah dengan gadis Amerika, Eropa atau Inggris?” Jordan tersenyum lepas.“Aku suka wanita Indonesia,” jawab Michael keluar dari lif

  • Terjebak Miliarder Posesif   Bab 46 Posesif

    Fahima masuk ke dalam mobil Michael yang berada tepat di depan rumah makan. Mereka melewati jalan raya dan mengitari komplek perumahan. Keduanya hanya diam hingga mobil berhenti di depan masjid. Michael masih mengunci pintu sehingga Fahima tidak bisa keluar.“Apa lagi?” tanya Fahima yang paham benar pria itu masih belum mengizinkannya turun dari mobil.“Besok aku akan kembali ke Jakarta,” ucap Michael.“Lalu?” Fahima merapikan duduknya untuk mendengarkan pria itu berbicara.“Kamu harus menerima panggilan dariku, membalas pesanku dan tidak boleh dekat dengan pria mana pun!” Michael menatap Fahima.“Kamu siapa?” Fahima menoleh dan mata mereka bertemu.“Calon suami kamu,” tegas Michael.“Aku tidak suka dengan wanita gampangan yang sangat mudah disentuh oleh pria lain.” Michael memperhatikan Fahima.“Aku senang karena kamu selalu menjaga jarak itu.” Michael tersenyum.“Kenapa kamu menjadi halu yang seharusnya dilakukan pemuja seorang Ceo seperti di dalam novel romansa?” Fahima tersenyum si

  • Terjebak Miliarder Posesif   Bab 45 Makan Malam di Pemadam Kelaparan

    Waktunya makan malam para anak kosan empang. Nama itu mereka berikan karena kamar kos berada di atas air sungai yang kadang pasang dan surut. Cukup sering melihat hewan yang masuk seperti ular, biawak dan ikan. Tiga wanita siap pergi ke rumah makan Pemadam Kelaparan dengan berjalan kaki melewati gang perumahan yang padat. Dibandingkan dengan Bangka di Serang makanan di jual dengan harga yang murah.“Berangkat”! teriak Bu Sri semangat dengan menggandeng tangan Fahima dan Vina di kiri dan kanannya.“Hey, hey mau kemana?” tanya Susi yang baru saja datang bersama Eni. Dua orang itu baru pulang dari rumah keluarga yang ada di Banten.“Makan malam dong. Nanti mati tak makan sekalipun,” jawab Bu Sri mengedipkan matanya.“Tunggu dong, Bu Rt. Kita juga mau makan bersama,” ucap Eni.“Ya udah, cepetan. Kita tunggu di sini.” Bu Sri melotot.“Siap.” Susi dan Eni berlari ke kamar untuk mengantarkan barang bawaan mereka dan kembali secepat kilat agar tidak tertinggal.Seorang pria mempehatikan para w

  • Terjebak Miliarder Posesif   Bab 44 Pria Arogan

    Mobil Michael berhenti di depas Masjid. Pria itu menoleh pada Fahima yang tertidur. Dia benar-benar lelah dengan kegiatan yang padat dan malam hari kurang tidur.“Kamu sangat tidak waspada.” Michael memperhatikan wajah cantik yang terlelap. Pria itu sangat ingin menyentuhnya. Alis tebal berpadu dengan bulu mata lentik dan panjang. Hidung mancung dan bibir mungil tetapi penuh begitu menggoda.“Hm.” Fahima membuka matanya dan Michael menjauh.“Aw!” Kepala Michael terpantuk pintu.“Ada apa?” Fahima menatap Michael.“Tak apa. Kita sudah sampai,” ucap Michael mengusap kepalanya.“Ah, iya.” Fahima membuka pintu dan turun dari mobil tinggi itu.“Aku akan berada di Serang selama kamu ujian kinerja.” Michael sudah berdiri di depan Fahima.“Kenapa memberitahukan kepadaku?” Fahima melihat sekilas pada Michael.“Karena aku di Serang untuk menunggu kamu menyelesaikan PPG ini,” jawab Michael.“Apa urusannya denganku?” Fahima menaikan alisnya.“Setelah kamu menyelesaikan pendidikan ini. Kita akan ke

DMCA.com Protection Status