Share

Feminis Dalam Cengkraman Budaya

Kolonialisme dan Budaya Campuran

Keragaman kesenian tradisional dan budaya Indonesia tidak pernah habis saya kagumi. Mulai dari bahasa daerah, syair, tarian, musik, hingga ke seni pertunjukkannya. Mungkin tidak akan cukup seumur hidup saya untuk mengenali masing-masing kesenian dan produk budaya itu. Bahkan untuk kesenian tradisional di satu daerah saja, katakanlah di Yogyakarta, menawarkan sumber yang tidak akan pernah habis untuk digali. Rasa kagum terhadap budaya sendiri itu pun semakin terasa ketika saya jauh dari Indonesia. Perasaan kagum yang kemudian berubah menjadi rasa bangga, terutama jika kawan-kawan dari negara lain mulai bertanya macam-macam tentang Indonesia pada saya.

Awal semester di musim panas lalu saya mengambil satu program seminar yang judulnya kurang lebih adalah “kolonialisme, globalisasi dan teater”. Seminar ini menjadi sebuah dialektik tersendiri, untuk pandangan pribadi, maupun dalam konteks keilmuan saya. Seminar ini fokus pada situasi neo-kolonial di negara
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status