"Mark, sakit! Lepaskan aku! Aku akan bertemu dia karena dia itu.""Dia itu kenapa? Stuart siapa?""Dia itu suamiku, Mark. Dia yang menikahi aku paksa.""Apa? Kamu gila? Kamu itu menikah dengan Stuart. Nayla suami kamu itu musuhku, lalu apakah kamu akan menemu dia?""Aku harus menemui dia untuk membicarakan perceraianku dengannya. Jika tidak nyawaku dan nyawa anak kita terancam.""Nayla, kamu harus bercerai dengannya. Apa yang dia lakukan padamu selama ini?""Mark, bekas luka di tubuhku ini ulah dia. Aku dicambuk dan dipukul karena kamu. Dia dendam dengan kamu dan orang tuamu." Nayla menangis."Nayla, maafkan aku! Ini kebodohanku karena dia merencanakan ini semua untuk merebut kmau dariku.""Mark, alu akan menyelesaikan semua ini sendiri. Dia hampir membunuh kita dan dia musuh yang berbahaya. Aku akan selesaikan perceraianku dengan dia tapi kamu awasi aku dan ketiga putra kita saja."Mark memeluk Nayla dan dia mengusap air matanya yang menagis. Mark air matanya jatuh karena dia membaya
"Mark, aku harus menemui dia. Aku tidak mau kamu dan dia bertemu. Ini soal keselamtan ketiga anakku karena dia itu Ayah di atas kertas anak kita, Mark.""Aku tidak bisa membunuhny karen kamu istrinya dan pastinha dia merencanakan hal besar.""Rencana dia itu matang dan dia juga ingin kamu mati dan oranh tua kamu juga.""Nayla, aku akan rebut kamu. Aku akan merebitmu karena kamu itu istriku dan ibu anak-anakku.""Mark, lindungi aku saat aku bertemu dia dan lindungi anak kita, Mark.""Aku akan melindungimu dan dia pasti membawa anak buah juga. Aku tidak bisa menyerangnya di depan umum karena aku penguasa Nayla. Dia mafia dan dia itu pengusaha sedangkan aku bukan mafia.""Aku yakin kamu lebih hebat dari dia tapi dia mainnya licik, Mark.""Aku akan atur siasar untuk melawan dia."Nayla hari itu sangat khawatir karena sore hari dia harus menemui Stuart. Mark emosi dan dia membanting semua barang karena dia tidak bisa berbuat apa-apa untuk melawan Stuart. Nayla dan ketiga anaknya status mere
"Nayla, kamu jawab saja mau apa tidak? Kenapa kamu bilang aku gila?""Aku tidak mau menjadi istri kamu dan melayani kamu. Aku mau bercerai dengan kamu, apa kamu bisa melepaskan aku?""Tidak bisa! Sebelum Mark tahu kamu istriku, maka kamu tidak bisa bercerai. Aku akan membuat Mark menderita karena kamu menjadi istriku. Wanita uang dia cintai tidak bisa dia nikahi, Mark begitu bodoh." Stuat tertawa jahat saat itu.Mark yang masuk ke restoran itu dia duduk di kejaihan dan dia memasanh alat perekema siara di baju Nayla. Dia marah mendengar semua perkataan Stuart pads Nayla. Mark janua diam meskipun dia marah karena dia harus tetap mengawasi Nayla."David, dia kurang ajar sekali. Beraninya dia memegang tangan Nayla dan berkata seperti itu.""Tuan Mark, Anda tenanglah! Kita sedang menyamar dan anak buah Stuart juga sedang mengelilingi Nona Nayla. Kita akan mengawasi Nona Naya," sahut David.Stuart dari kejauhan dia terlihat marah pada Nayla karena Naya meminta bercerai. Nayla hanya diam saja
"Nayla, aku akan berhati-hati pada Elissa. Kamu tenang saja dia tidak akan bisa memisahkan kita dengan jebakan dia." Mark khawatir Nayla cemburu."Mark, jaga hati kamu untukku. Aku tidak mau kamu bersama wanita lain karena kamu Ayah anak kita dan kamu pria yang paling aku cintai do dunia ini." Nayla meneteskan air mata karena dia ingat orang tua Mark membencinya tapi Mark tidak tahu Nayal sedih karena mereka bicara melalui ponsel saja."Nayla, kamu sakit? Kenapa suara kamu tiba-tiba melemah dan serak?" Mark bertanya pada Nayla."Mark, aku lelah hari ini! Aku akan santai dulu, bye Mark." Nayla telah menutup panggilan ponselnya."Nayla, apa dia marah? Kenapa dimatikan? Hallo, Apa dia tidak biasanya seperti ini?" Mark heran Nayla bisa marah juga karena biasanya dia jarang marah.Mark menatap foto Nayla di masa lalu dan dia memegang foto itu. Mark berbicara dengan foto Nayla."Nayla, dari dulu sampai sekarang kamu masih cantik dan umur kamu saat ini sudah 26 tahun. Aku umur 41 tahun apaka
"Laura, kamu jangan main-main padaku. Aku akan membunuh kamu dan ketiga putra kembar kamu," ancam Stuart."Aku tidak akan macam-macam, Stuart." Nayla menjawab dan Mark saat itu sedang ada di sampingnya.Mark marah dan dia merampas ponsel Nayla dan membantingnya saat itu juga. Mark kesal karena dia belum bisa balas demdam pada Stuart. Malah dia mendengar Nayla di ancam Stuart di depan matanya."Nayla, aku akan bunuh dia. Lalu aku akan menikahi kamu." Mark matanya merah dan melotoro, tangannya juga mengepal karena marah mendengarkan ucapan Stuart melalui ponsel dan mengancam Laura di depan matanya."Mark, belum waktunya kita balas dendam.""Nayla, aku sekarang berniat untuk menyergap mereka.""Tunggu dulu! Dia tidak tahu kita bersama dan aku yakin ini masih aman," jelas Laura dan perkataannya itu membuat Mark tenang."Nayla, kamu jangan pernah temui dia lagi. Anak-anak yang ada di Bandung aku akan jempit mereka besok.""Aku akan menurut sama kamu Mark. Aku takut di siksa dia. Biarpun aku
"Nayla, video ini memang pelakunya itu Stuart. Kurang ajar dia! Aku akan cari dia dan aku pasti temukan anak-anak kita," sahut Mark sambil dia mengepalkan tangannya."Mark, aku takut anak-anak kita akan di bunuh Sruart." Nayla menangis dan Mark memeluknya."Tenanglah! Aku tahu kamu khawatir tapo aku tidak suka wanitaku menangis. Semua karena Sruart." Markk langsung memanggil David dan beberapa anak buahnya.Mark menyuruh mereka untuk menyelidki dimana markas Stuart dan beberapa anak buahnya. Mark mencoba menghibu Nayla tapi tetap saja wajahnya datar dan Nayla sama sekali tidak tersebyum."Nayla, kamu suka soto ayamkan? Ayo kita oergi ke restoran soto ayam enak." Mark mencoba membujuk Nayla."Tidak lapar," jawabnya."Aku akan bantu David mencari anak kita. Kamh di rumah, oke.""Berangkatlah! Temukan mereka, kalau mereka kenapa-kenapa, aku yang bakal mati.""Jangan bicara sembarangan! Aku akan menyelamatkan kalian," ucap Mark.Mark pergi mencari ketiga anak kembarnya, walaupun Nayla mas
Nayla pergi dengan menaiki taxi untuk ke villa Stuart yang baru. Dia tidak bilang pada Mark karena dia takut di ancam oleh Stuart. Saat di tengah perjalanan taxi berhenti mendadak karena di hadang beberapa orang yang memakai topeng."Hei turun kalian, kalau tidak aku tembak," teriak sekelompok orang bertopeng dan semua memakai baju serba hitam."Pak Supir kenapa berhenti mendadak?" tanya Nayla pada supir Taxi."Nona ada yang menghadang kita sepertinya kita di hadang oleh perampok.""Pak Supir, aku akan turun dan sepertinya mereka mencariku," Nayla ke luar dari taxi itu sendiri dan supir taxi mengikutinya karena kasihan pada Nayla.Dor..Satu tembakan telah terkena kepala supir taxi yang mengikuti Nayla dari belakang."Tidak! Kenapa kalian membunuh dia. Dia itu hanya supir taxi," Nayla berterika karena terkena cipratan darah supir taxi itu.Kedelapan pria bertopeng itu langsunh mendekat dan membungkam mulut Nayla. Mereka menyuntikkan obat bius pada Nayla."Tidak! Jangan lepaskan aku." N
"Stuart, kenapa kami begitu tega? Lepaskan aku dan anak-anakku," pinta Nayla sekali lagi."Kamu diam saja, jangan banyak bicara. Aku akan sembunyikan kamu dari Mark. Aku ingin kamu dan Mark tidak akan bisa bersama lagi.""Mommy, aku senang bisa bertemu kamu. Mommy, Daddy Stuart baik karena sudah menyelamatkan kita dari Om-Om jahat." ketiga putra Nayla mulai membela Stuart karena saat ini Stuart berpura-pura baik di depan anak Nayla agar mereka mau itut dengannya."Mommy senang kalian selamat, Nak. Stuart. Jangan pernah saikiti aku dan anak-anakku. Aku tidak ada sangkut pautnya dengan permusuhan di antara kalian.""Nayla, kamu belum tahu rasanya orang tua kamu di bunuh saat kamu butuh kasih sayang mereka. Dendamku pada orang tua Mark dan Mark tidak akan pernah padam sebelum mereka menyusul orang tuaku menghadap Tuhan.""Jangan libatkan anak-anak, itu saja yang aku minta.""Aku tidak akan membunuh anak-anak kamu asal kamu tahu diri. Mulai saat ini jangan pernah temui Mark lagi.""Aku ti
"Kinara, ada apa? Bicara baik-baik saja. Kalau kamu sibuk tidak masalah," jawab Nayla.Kinara teman baik Nayla yang memanggilnya dan baru saja hadir saat pesta sudah selesai. Kinara baru datang dari Jakarta karena dia sibuk mempersiapkan acara pertunangannya dengan sang kekasih."Nayla! Tuan Mark, aku baru datang dari luar negri karena seminggu lagi akan mengadakan acara pertunangan. Suamiku memaksa memesan gaun pertimbangan di desainer ternama di kota Paris. Maafkan aku! Aku baru datang saat pesta selesai karena pesawat baru sampai di Indonesia pagi ini," jawab Kinara."Sudahlah! Kamu tidak perlu minta maaf karena kamu sibuk. Kinara calon ruangan kamu kemana?" tanya Nayla."Dia sedang memesan kamar di hotel ini karena aku ingin menginap malam ini di hotel ini. Aku ingin bertemu kamu dan Tuan Mark karena mulai besok tolong bantu aku di acara pertunanganku." Kinara tidak ada keluarga lagi karena dia anak yatim piatu."Baiklah Aku dan Mark yang akan menjadi kekuatan kamu di acar pertunan
"Saya Thomas Anthony dan istri saya Camelia Thomas mempunyai anak kandung bernama Nayla Chelsea dan mulai saat ini dia yang akan menjadi ahli waris perusahan juga kerjasama bisnis saya. Perusahan saya dan perusahaan Mark nanti akan bergabung karena Mark suami anak saya," jelas Papa Nayla.Nayla dan Mark juga menuju tempat papanya. Setelah itu micropon dipegang oleh Mark dan dia mengumumkan secara resmi dia sudah memiliki empat anak dan Nayla istri yang paling dia cintai."Setelah mertua saya sudah mengumumkan Nayla akan mewarisi bisnis keluarganya, saya akan mengumumkan satu hal lagi. Penyakit paranoid saya sudah sembuh dan saya memiliki empat orang anak dari Nayla Chelsea. Empat orang anak itu secara resmi memiliki nama belakang Abraham Mark sebagai anak kandung saya," ucapan Mark.Suara tepuk tangan dari pengumuman yang dilakuman Mark terdengar. Mereka tidak sangka Mark sudah memiliki empat anak dan Nayla juga ahli waris keluarga Thomas."Nama anak saya bernama Albert Abraham Mark, N
"Papa! Mommy selamat ulang tahun. Ini suprise kita bisa kesini karena liburan tahun baru," kata ketiga putra kembar Mark dan Nayla mereka memeluk kedua orang tuanya yang baru saja datang.Nayla dan Mark begitu gembira dengan suprise dari orang tua mereka dan keempat anak mereka. Papa dan Mama Nayla sengaja memang merencanakan semua ini. Mereka mendapat kabar dari Nayla 5 hari yang lalu kalau saat akhir tahun Mark akan menerima hasil pemeriksaan medis yang terakhir. Nayla juga mengabari kedua orang tuanya saat menerima kabar Mark sudah dinyatakan sembuh oleh Dokter."Papa dan Mama terimah kasih atas semua ini. Kenapa aku ulang tahun di tahun baru tanggal 1 Januari?" tanya Nayla."Hari lahir kamu itu tanggal 1 Januari Nak dan Papa Mama baru bisa bilang saat ini setelah 1 tahun bertemu kamu. Maafkan Papa dan Mama karena setiap ulang tahun kamu tidak bersama kamu Nak." Papa dan Mama Nayla memeluk Nayla."Aku tidak apa-apa, sekarang kita bisa bersama. Papa dan Mama bukankah mau ke Amerika?"
"Kamu dengar aku sudah sembuh Nayla." Mark tersenyum begitu lega seperti dari dalam hatinya. Baru kali ini Nayla melihat senyum Mark yang manis dan membuat setiap wanita pasti jatuh hati padanya. "Kamu tidak boleh tersenyum di depan semua wanita seperti ini karena mereka pasti jatuh hati padamu, Mark." Nayla merasa kesembuhan Mark ini membuatnya khawatir karena dia pasti akan ramah pada semua wanita."Kamu tidak perlu khawatir hanya kamu yang akan aku cintai. Dokter, terimah kasih sudah menyembuhkan aku dan biarkan semua orang tahu Abraham Mark sudah sembuh dari penyakit paranoidnya sekarang karena bantuan dari kamu." Mark senang dan dia membolehkan sang dokter untuk di beritakan ke seluruh dunia."Terimah kasih juga karena Anda mau memanggil saya menjadi dokter Anda dan saya senang bisa menyembuhkan pasien yang seperti Anda Tuan Mark." Dokter dan Make berjabat tangan karena mereka selama ini sudah satu tiap hari bertemu dan Seperi keluarga sendiri bagi Nayla."Kamu boleh ke Indonesi
"Aku mau ciuman semangat dari kamu Nayla, apa kamu tidak mau menciumku?" Mark berubah menjadi sangat manja.Nayla mendekat lalu dia mencium Mark saat itu juga."Sudah! Aku sudah mencium kamu, cepat sana pergi masuk ke ruangan Dokter," suruh Nayla."Aku harus berpisah dengan kamu." Mark tidak mau jauh dari Nayla."Dasar aneh! Terkadang marah, lalu sedih dan terkadang manja kamu Mark. Penyakit paranoid itu begitu aneh," kata Naura.Mark saat ini berasa di ruangan Dokter dan dia bersama Sikiater terkenal di Prancis. Dia menyuruh Mark duduk di sebuah kursi santai dan mereka ingin Mark dalam keadaan santai untuk melakukan terapi."Apa Anda bisa melihat saya? Apa bisa Anda sekarang bersantai dan melupakan semua hal tentang Anda. Lihat saya dan katakan apapun yang Anda takutkan dan Anda sayangi," suruh Dokter."Dokter, aku akan fokus pengobatan. Baiklah! Aku akan menjawab aku seorang Abraham Mark dari kecil aku tidak ada teman karena teman yang dekat denganku takut aku terlalu pintar. Aku han
"Demi kamu aku akan berobat kemanapun. Aku tidak mau kamu menjauh dan benci padaku. Aku tidak mau kamu terluka karena aku," sahut Mark."Tolong jangan marah! Aku akan temani kamu sampai kamu sembuh. Lakukan pengobatan dan terapi mahal di dokter atau rumah sakit yang terkenal," pinta Nayla."Baiklah! Beri aku pelukan hangat karena hanya kamu saja yang bisa jadi penenang saat aku sakit." Mark menyuruh Nayla memeluk dirinya."Suamiku sayang, wajah kamu sangat taman. Tapi sikap dan sifat kamu itu jelek." Nayla menyentuh wajah pipi Mark membelainya karena hanya itu cara untuk meresahkan gangguan emosional Mark yang berlebihan karena penyakit paranoidnya yang parah."Cium aku sekarang! Lusa kita akan pergi ke Prancis agar aku bisa disembuhkan disana. Setidaknya butuh waktu lama karena di Prancis lebih canggih daripada di negara ini," ujarnya."Baiklah! Sayang, kamu suamiku yang tampan." Nayla memeluk Mark dan mencium bibirnya.Mark saat ini langsung senyum saat Nayla menciumnya lebih dulu, d
"Nayla, kamu sedang berlibur di Bali dengan suami kamu?" tanya wanita yang menghampiri Nayla lalu memeluknya."Kinara, kamu di Bali juga? Apa kamu berlibur?" tanya Nayla sambil tersenyum senang."Nayla aku berlibur dengan calon suamiku. Maaf ya aku nanti akan tunangan dulu, nanti aku akan undang kamu dengan Tuan Mark," jawab Kinara."Wow bagus dong! Kamu akan tunangan. Dengan pria yang hadir di pernikahanku waktu itukan?" "Ya Nayla! Aku baru mau nikah di umur 30 tahun malu sih tapi tidak masalah. Kamu dengan siapa itu Nayla? Kenapa kamu akrab sekali?" "Dia orang tua kandungku dan ceritanya panjang sekali. Aku anak pungut dan orang tuaku dari Amerika," Nayla menjawab dengan wajah yang serius.Saat Nayla menjawab pertanyaan Kinara, kedua orang tuanya yang bule itu datang menghampirinya. Mark juga keempat anaknya dan David."Kinara, kamu juga ada disini? Kamu teman istriku yang baik, syukurlah! Kamu bisa jadi teman istriku di Bali," kata Mark."Tuan Mark, selamat pagi! Aku datang bersa
"Papa mentang-mentang Mark menantu Papa sekarang lebih sayang dia daripada anak sendiri." Nayla seperti anak kecil yang memonyongkan bibirnya karena cemburu dengan kedekatan Mark dengan papanya."Nayla, kenapa kamu begitu? Papa membela aku memang benar aku menantunya," ucap Mark."Aku tidak marah karena kalian sepertinya akan saling menyayangi. Huh jadilah menantu yang baik untuk Papaku Mark," sahutnya."Kamu harus menghabiskan waktu dengan Papa dan Mama, Nayla. Aku tahu karena kamu itu anak satu-satunya mereka yang telah kembali," saran Mark."Iya Sayang, lengkap sudah kebahagiaanku. Papa dan Mama ada sama aku, kamu dan anak-anak juga." Nayla memeluk kedua orang tuanya meskipun dia sudah berumur 30 tahun dia tidak malu karena saat ini Mark sudah berumur 45 tahun."Dasar seperti anak kecil saja kamu, Nayla. Sudahlah! Memang benar kebahagiaanku sudah lengkap. Papa dan Mama sudah tiada sekarang ada mertua pastinya tetap saja seperti orang tua sendiri," sahut Mark."Nak, kita yang paling
"Nayla, aku senang kamu bertemu dengan kedua orang tua kamu. Papa dan Mama selamat datang di Indonesia dan maaf karena saat kalian datang aku kadang terlalu sensitif karena takut istriku ditipu," kata Mark memecah suasana haru Nayla dan kedua orang tuanya."Mark, mendekat padaku sekarang! Cepat kesini karena aku ingin kita seperti ini," Nayla menarik Mark dan mereka berempat saling berpelukan."Sudahlah! Jangan seperti ini, dokter masih menunggu kita," kata Mark."Dokter, maafkan aku! Aku senang karena bisa bertemu dengan kedua orang tuaku," kata Nayla."Selamat akhirnya kedua orang tua dan anak bisa bertemu. Saya tidak tahu kenapa bisa Anda berpisah dan baru bertemu tapi saya senang," jawab Dokter."Kita izin pulang dulu Dokter, terimah kasih banyak." Mark dan Nayla pamit pulang.Liburan di Bali kali ini begitu menyenangkan Nayla bisa bertemu dengan kedua orang tuanya karena mungkin itu sudah takdir Tuhan. Mark dan Nayla serta kedua orang tua kandungnya memutuskan segera pulang ke ru