"Pergi kamu Stuart, aku benci kamu. Semoga Tuhan ambil nyawa kamu sekejam kamu membunuh Mark. Jangan bunuh kedua orang tuanya dan hentikan semua ini, Stuart." Nayla berteriak keras dan meraunh niga menangis dan ketiga putranya sudah tidak satu kamar dengannya.Brakk...Suara dobrakan pintu terdengar dan Stuart berhasil mendobrak pintu dan dia meliha Nayla ketakutan saat pintunya itu di dobrak."Apa mau kamu, Stuart? Kamu merusak pintu ini?" Nayla bertanya sambil dia menutup wajahnya karena dia menangis."Nayla, kamu harus tahu kalau kamu itu sekaranh akan menjadi tawananku selamanya. Mark telah mati dan aku akan siksa kamu selama kamu tidak mau melupakan Mark." Stuart menarik rambut Nayla dan tangan satunya mencengkram dagu Nayla."Sakit! Jangan siksa aku! Ampuni aku, maafkan aku." Nayla menjerit kesakitan karena Stuart mulai lepaa kendali."Nayla, saat ini bergantilah baju. Lalu bersiaplah kita akan ke Prancis. Aku tidak mau berada di Indonesia lebih lama lagi.""Aku mau menemui Mark
"Angkat mayat pria itu. Kita tidak bisa tinggal diam kalau ada pria yang tenggelam." kata penumpang lain di kapal.Para nelayan itu turun ke bawah dan mereka berenang menyelamatkan Mark. Mark sudah 6 jam berada di lautan dan untungnya tubuhnya mengambang tidak tenggelam. Para nelayan itu melaporkan ke polisi tapi mereka belum datang dan akhirnya mereka membawa ke rumah sakit."Sepertinya dia masih bisa bernpas, ini keajaiban padahal wajahnya berdarah. Semoga dia masih hidup, ayo kita bawa ke rumah sakit terdekat." mereka membawa Mark dengan menaiki mobil pengunjung pantai karena dekat pantai pariwisata dan dekat tempat nelayan bekerja.Pria yang di temukan itu adalah Mark untungnya Mark masih hidup karena denyut nadinya masih ada. Suatu keajaiban dari Tuhan Mark masih hidup dan selamat. Merek sudah sampai di rumah sakit dan Mark sudah di tangani oleh dokter."Ini kita semua menemukan dia di tengah laut dan keajaiban dia masih asa denyut nadinya.""Laporkan ke polisi dan kita akan seger
"Kalau kamu tidak ikut anak-anakmu akan aku hukum untuk menggantikan kamu," ancam Stuart."Jangan melampiaskan amarah kamu terhadap ketiha anakku. Mereka masih kecil dan tidak tahu apa-apa, aku akan ikut dengan kamu." Nayla terpaksa meneriman ajakan Stuart karena dia di ancam oleh Stuart.Pagi itu berganti sore hari, Nayla saat ini sudah berada di kamarnya. Dia sedang bersolek untuk menghadiri pesta bersama Stuart dan saat ini Stuart sedang bersama Nayla. Stuart membelikan gaun yang indah dan 3 baju untuk ketiha putra Nayla."Pakailah gaun ini, Nayla! Gantikan baju juga ketiga putramu itu, baju baru yang aku bawa ini untuk kalian. Aku tidak mau mendengar kabar kalau aku menyiksamu dan tutup mulut saja kamu." perintah Stuart sambil dia membawakan baju Nayla di tangannya."Ya, aku akan turuti kamu. Nak, ayo kita berganto baju sesuai dengan Daddy Stuart suruh, kalau tidak dia akan menghukum kita.""Baik, Mommy. Kita akan menurut takut di hukum Dadddy." ketiga putra Nayla menuruti perinta
"Aku akan membalas dendam suatu saat nanti setelah aku sembuh." Mark mengembalikan laptop dokter dan dokter mengajaknya bicara soal keadaan wajahnya."Tuan, wajah Anda sudah seharusnya di lepas dan Anda bisa tidak mengenakan perban wajah lagi," ucap Dokter."Dokter, apa wajahku buruk? Apa aku cacat dan tidak akan pulih?""Wajah Anda penuh luka dan berdarah waktu pertama kalin Anda di bawah ke rumah sakit ini. Perban Anda juga sering saya gantikan tapi Anda tidak mau melihatnya sebelum ingatan Anda kembali.""Dokter apakah wajahku ajan buruk rupa?""Besok kita akan membuka perban Anda danM Anda sudah tidak memerlukan perban lagi." Dokter kasihan karena Mark seperti sebatang kara dan tidak adan yang mencarinya kemungkinan wajah Mark tidak akan di kenali karena luka di wajahnya begitu parah.Mark kembali ke ruangan rawatnya dan dia bosan karena di rumah sakit dia hanya makan makanan rumah sakit. Mark sudah ingat semuanya dan besok dia akan bisa melepaskan perbannya, dia khawatir wajahnya
Mark belum kembali ke rumah orang tuanya karena dia ingin menghindari media dan wajahnya sekarang buruk rupa. David juga tidak di perbolehkan untuk menemuinya dan menelponnya.Di kediaman Mark saat ini Papa dan Mama akan mengundang media untuk menyatakan Mark telah meninggal. David membiarkan orang tua Mark melakukan pengumunan di media karena sesuai perinta Mark sendiri.'Tuan besar dan Nyonya Besar, maafkan aku karena berbohong. Aku harus merahasiakan kalau Tuab Mark saat ini masih hidup dan aku tidak tahu keadaannya seperti apa. Aku yakin dia baik-baik saja tapi karena rencana balas dendam, dia belum kembali.' David hanya bisa memendam semua rahasia sendiri karena Mark melarangnya memberitahukan pada orang tuanya kalau dia masih hidup.Hari itu hari senin jam 9 pagi waku Jakarta, Papa dan Mama Mark sudah ada di mansion Mark. Media sudah datang dan sudah berekerumun di mansion Mark. Papa dan Mama Mark sudah memulai mengumumkan kematian Mark."Saya Papa Mark Wilson Aldric Mark mengum
"Hei, Mommy kalian pingsan karena ulahnya sendii. Sudah aku bilang jangan menguji kesnaranku malah dia menyimpan foto Mark," Stuart menjawab ketiga putra Nayla."Daddy kenapa jahat? Salah Monmy apa? Kita semua benci Daddy." Ketiga putra Mark menangis karena Nayla kepalanya beradarah menabrsk dinding sat di dorong Stuart."Terserah kalian! Nanti biarkan pengawalku yng akan membantu Mommy kalian. Jangan macam-macam dan jangan menangis. Kalau kalian terus menangis maka nanti malam tidak ada makanan untuk kalian." Stuart nengancam ketiga putra Nayla untuk tidak menangis.Ketiga putra Nayla terdiam dan hanya memeluk Nayla yang masih pingsan di lantai."Mommy, bangunlah! Jangan pingsan, Daddy Stuart akan menghukum kita. Mommt, kita takut sama Daddy." Ketiga putra Nayla ketakutan karena ancaman Stuart mereka tidak mau lapar dan mereka tidak mau Mommy-nya kelaparan juga.Nayla pingsan karena ulah Stuart. Dua hari setelah pernytaan Mark meninggal. Kedua orang tua Mark mengdakan upacara pemakam
"Mark, apa itu kamu?" Mama Mark bertanya."Nak, apa kamu Mark? Kenapa kamu memakai masker dan kacamata?" tanya Papa Mark."Aku belum mati dan aku melihat semuanya, Paman Benjamin meminta warisannya. Kakek tidak memberikannya wajtu itu karena ganti rugi dia berbuat curang Papa dan Mama. Aku Mark tapi keadaanku wajahku parah karena mukaku begini." Mark membuka wajahnya di hadapan orang tuanya.Papa dan Mama Mark termenung karena mereka kaget apa benar itu anaknya tapi wajahnya menjadi buruk rupa."Nak, apa kamu masih hidup? Kenapa wajah jamu seperti itu? Suara kamu adalah suara Putraku,* Mama Mark mendekati Mark dan memeluknya meskipun wajahnya telah hancur."Nak, apa yang terjadi pada wajahmu? Tuhan, anakku kembali dengan keadaan hidup dan terimah kasih Tuhan." Papa Mark menghampiri Mark dan dia sudah terbiasa bersikpa dingin pada putranya tapi dia juga sayang pada putrnya."Papa dan Mama, aku kembali. Aku belum masih belum mati tapi aku juga datang ke acara pemakamanku sendiri.""Maaf
"Kamu jangan berbohonh mereka pasti baik-baik saja. Sebutkan apa mau kamu dan bebaskan cucu-cucuku dan Nayla?" tanya Papa Mark."Aku ingin kamu bunuh diri seperti Papa dan Mamaku bunub diri di penjara dulu. Aku ingin kamu melakukannya," jawab Stuart."Dasar pria gila, aku akan menembak kepalami suatu saat nanti." Papa Mark marah dan dia mematikan ponselnya.Mark mendekati Papanya sambil bicara pada Papanya."Pa, jangan pernah masuk perangkap Stuart. Papa dan Mama di incar Stuart karena aku di kabarkan mati.""Aku tahu Nak, tapi ketiga cucuku dan ibunya dalam bahaya di tangan mereka," jawab Papa Mark."Papa, Stuart tidak akan membunuhnya karena Nayla istri sahnya dan ketiga putraku di akui sebagao putra kandungnya di mata negara. Dia tidak akan bertindak ceroboh." Mark memperingatkan Papanya."Aku tahu Nak, Papamu ini sudah tahu taktik Brian. Nak apa kamu tidak operasi plastik saja?" tanya papa Mark."Papa, aku akan pergi ke Korea dan setelah operasi wajahku berhasil baru aku akan ke Pr
"Kinara, ada apa? Bicara baik-baik saja. Kalau kamu sibuk tidak masalah," jawab Nayla.Kinara teman baik Nayla yang memanggilnya dan baru saja hadir saat pesta sudah selesai. Kinara baru datang dari Jakarta karena dia sibuk mempersiapkan acara pertunangannya dengan sang kekasih."Nayla! Tuan Mark, aku baru datang dari luar negri karena seminggu lagi akan mengadakan acara pertunangan. Suamiku memaksa memesan gaun pertimbangan di desainer ternama di kota Paris. Maafkan aku! Aku baru datang saat pesta selesai karena pesawat baru sampai di Indonesia pagi ini," jawab Kinara."Sudahlah! Kamu tidak perlu minta maaf karena kamu sibuk. Kinara calon ruangan kamu kemana?" tanya Nayla."Dia sedang memesan kamar di hotel ini karena aku ingin menginap malam ini di hotel ini. Aku ingin bertemu kamu dan Tuan Mark karena mulai besok tolong bantu aku di acara pertunanganku." Kinara tidak ada keluarga lagi karena dia anak yatim piatu."Baiklah Aku dan Mark yang akan menjadi kekuatan kamu di acar pertunan
"Saya Thomas Anthony dan istri saya Camelia Thomas mempunyai anak kandung bernama Nayla Chelsea dan mulai saat ini dia yang akan menjadi ahli waris perusahan juga kerjasama bisnis saya. Perusahan saya dan perusahaan Mark nanti akan bergabung karena Mark suami anak saya," jelas Papa Nayla.Nayla dan Mark juga menuju tempat papanya. Setelah itu micropon dipegang oleh Mark dan dia mengumumkan secara resmi dia sudah memiliki empat anak dan Nayla istri yang paling dia cintai."Setelah mertua saya sudah mengumumkan Nayla akan mewarisi bisnis keluarganya, saya akan mengumumkan satu hal lagi. Penyakit paranoid saya sudah sembuh dan saya memiliki empat orang anak dari Nayla Chelsea. Empat orang anak itu secara resmi memiliki nama belakang Abraham Mark sebagai anak kandung saya," ucapan Mark.Suara tepuk tangan dari pengumuman yang dilakuman Mark terdengar. Mereka tidak sangka Mark sudah memiliki empat anak dan Nayla juga ahli waris keluarga Thomas."Nama anak saya bernama Albert Abraham Mark, N
"Papa! Mommy selamat ulang tahun. Ini suprise kita bisa kesini karena liburan tahun baru," kata ketiga putra kembar Mark dan Nayla mereka memeluk kedua orang tuanya yang baru saja datang.Nayla dan Mark begitu gembira dengan suprise dari orang tua mereka dan keempat anak mereka. Papa dan Mama Nayla sengaja memang merencanakan semua ini. Mereka mendapat kabar dari Nayla 5 hari yang lalu kalau saat akhir tahun Mark akan menerima hasil pemeriksaan medis yang terakhir. Nayla juga mengabari kedua orang tuanya saat menerima kabar Mark sudah dinyatakan sembuh oleh Dokter."Papa dan Mama terimah kasih atas semua ini. Kenapa aku ulang tahun di tahun baru tanggal 1 Januari?" tanya Nayla."Hari lahir kamu itu tanggal 1 Januari Nak dan Papa Mama baru bisa bilang saat ini setelah 1 tahun bertemu kamu. Maafkan Papa dan Mama karena setiap ulang tahun kamu tidak bersama kamu Nak." Papa dan Mama Nayla memeluk Nayla."Aku tidak apa-apa, sekarang kita bisa bersama. Papa dan Mama bukankah mau ke Amerika?"
"Kamu dengar aku sudah sembuh Nayla." Mark tersenyum begitu lega seperti dari dalam hatinya. Baru kali ini Nayla melihat senyum Mark yang manis dan membuat setiap wanita pasti jatuh hati padanya. "Kamu tidak boleh tersenyum di depan semua wanita seperti ini karena mereka pasti jatuh hati padamu, Mark." Nayla merasa kesembuhan Mark ini membuatnya khawatir karena dia pasti akan ramah pada semua wanita."Kamu tidak perlu khawatir hanya kamu yang akan aku cintai. Dokter, terimah kasih sudah menyembuhkan aku dan biarkan semua orang tahu Abraham Mark sudah sembuh dari penyakit paranoidnya sekarang karena bantuan dari kamu." Mark senang dan dia membolehkan sang dokter untuk di beritakan ke seluruh dunia."Terimah kasih juga karena Anda mau memanggil saya menjadi dokter Anda dan saya senang bisa menyembuhkan pasien yang seperti Anda Tuan Mark." Dokter dan Make berjabat tangan karena mereka selama ini sudah satu tiap hari bertemu dan Seperi keluarga sendiri bagi Nayla."Kamu boleh ke Indonesi
"Aku mau ciuman semangat dari kamu Nayla, apa kamu tidak mau menciumku?" Mark berubah menjadi sangat manja.Nayla mendekat lalu dia mencium Mark saat itu juga."Sudah! Aku sudah mencium kamu, cepat sana pergi masuk ke ruangan Dokter," suruh Nayla."Aku harus berpisah dengan kamu." Mark tidak mau jauh dari Nayla."Dasar aneh! Terkadang marah, lalu sedih dan terkadang manja kamu Mark. Penyakit paranoid itu begitu aneh," kata Naura.Mark saat ini berasa di ruangan Dokter dan dia bersama Sikiater terkenal di Prancis. Dia menyuruh Mark duduk di sebuah kursi santai dan mereka ingin Mark dalam keadaan santai untuk melakukan terapi."Apa Anda bisa melihat saya? Apa bisa Anda sekarang bersantai dan melupakan semua hal tentang Anda. Lihat saya dan katakan apapun yang Anda takutkan dan Anda sayangi," suruh Dokter."Dokter, aku akan fokus pengobatan. Baiklah! Aku akan menjawab aku seorang Abraham Mark dari kecil aku tidak ada teman karena teman yang dekat denganku takut aku terlalu pintar. Aku han
"Demi kamu aku akan berobat kemanapun. Aku tidak mau kamu menjauh dan benci padaku. Aku tidak mau kamu terluka karena aku," sahut Mark."Tolong jangan marah! Aku akan temani kamu sampai kamu sembuh. Lakukan pengobatan dan terapi mahal di dokter atau rumah sakit yang terkenal," pinta Nayla."Baiklah! Beri aku pelukan hangat karena hanya kamu saja yang bisa jadi penenang saat aku sakit." Mark menyuruh Nayla memeluk dirinya."Suamiku sayang, wajah kamu sangat taman. Tapi sikap dan sifat kamu itu jelek." Nayla menyentuh wajah pipi Mark membelainya karena hanya itu cara untuk meresahkan gangguan emosional Mark yang berlebihan karena penyakit paranoidnya yang parah."Cium aku sekarang! Lusa kita akan pergi ke Prancis agar aku bisa disembuhkan disana. Setidaknya butuh waktu lama karena di Prancis lebih canggih daripada di negara ini," ujarnya."Baiklah! Sayang, kamu suamiku yang tampan." Nayla memeluk Mark dan mencium bibirnya.Mark saat ini langsung senyum saat Nayla menciumnya lebih dulu, d
"Nayla, kamu sedang berlibur di Bali dengan suami kamu?" tanya wanita yang menghampiri Nayla lalu memeluknya."Kinara, kamu di Bali juga? Apa kamu berlibur?" tanya Nayla sambil tersenyum senang."Nayla aku berlibur dengan calon suamiku. Maaf ya aku nanti akan tunangan dulu, nanti aku akan undang kamu dengan Tuan Mark," jawab Kinara."Wow bagus dong! Kamu akan tunangan. Dengan pria yang hadir di pernikahanku waktu itukan?" "Ya Nayla! Aku baru mau nikah di umur 30 tahun malu sih tapi tidak masalah. Kamu dengan siapa itu Nayla? Kenapa kamu akrab sekali?" "Dia orang tua kandungku dan ceritanya panjang sekali. Aku anak pungut dan orang tuaku dari Amerika," Nayla menjawab dengan wajah yang serius.Saat Nayla menjawab pertanyaan Kinara, kedua orang tuanya yang bule itu datang menghampirinya. Mark juga keempat anaknya dan David."Kinara, kamu juga ada disini? Kamu teman istriku yang baik, syukurlah! Kamu bisa jadi teman istriku di Bali," kata Mark."Tuan Mark, selamat pagi! Aku datang bersa
"Papa mentang-mentang Mark menantu Papa sekarang lebih sayang dia daripada anak sendiri." Nayla seperti anak kecil yang memonyongkan bibirnya karena cemburu dengan kedekatan Mark dengan papanya."Nayla, kenapa kamu begitu? Papa membela aku memang benar aku menantunya," ucap Mark."Aku tidak marah karena kalian sepertinya akan saling menyayangi. Huh jadilah menantu yang baik untuk Papaku Mark," sahutnya."Kamu harus menghabiskan waktu dengan Papa dan Mama, Nayla. Aku tahu karena kamu itu anak satu-satunya mereka yang telah kembali," saran Mark."Iya Sayang, lengkap sudah kebahagiaanku. Papa dan Mama ada sama aku, kamu dan anak-anak juga." Nayla memeluk kedua orang tuanya meskipun dia sudah berumur 30 tahun dia tidak malu karena saat ini Mark sudah berumur 45 tahun."Dasar seperti anak kecil saja kamu, Nayla. Sudahlah! Memang benar kebahagiaanku sudah lengkap. Papa dan Mama sudah tiada sekarang ada mertua pastinya tetap saja seperti orang tua sendiri," sahut Mark."Nak, kita yang paling
"Nayla, aku senang kamu bertemu dengan kedua orang tua kamu. Papa dan Mama selamat datang di Indonesia dan maaf karena saat kalian datang aku kadang terlalu sensitif karena takut istriku ditipu," kata Mark memecah suasana haru Nayla dan kedua orang tuanya."Mark, mendekat padaku sekarang! Cepat kesini karena aku ingin kita seperti ini," Nayla menarik Mark dan mereka berempat saling berpelukan."Sudahlah! Jangan seperti ini, dokter masih menunggu kita," kata Mark."Dokter, maafkan aku! Aku senang karena bisa bertemu dengan kedua orang tuaku," kata Nayla."Selamat akhirnya kedua orang tua dan anak bisa bertemu. Saya tidak tahu kenapa bisa Anda berpisah dan baru bertemu tapi saya senang," jawab Dokter."Kita izin pulang dulu Dokter, terimah kasih banyak." Mark dan Nayla pamit pulang.Liburan di Bali kali ini begitu menyenangkan Nayla bisa bertemu dengan kedua orang tuanya karena mungkin itu sudah takdir Tuhan. Mark dan Nayla serta kedua orang tua kandungnya memutuskan segera pulang ke ru