Beranda / CEO / Terjebak Gairah Paman Billionaire / Extra part 1 : Calon Ayah Vs Calon Kakek

Share

Extra part 1 : Calon Ayah Vs Calon Kakek

Penulis: Adinasya Mahila
last update Terakhir Diperbarui: 2024-05-02 22:35:24
“Kalian datang.”

Amora terlihat senang melihat Shanaya datang bersama Oriaga ke penthousenya sore itu. Padahal hampir setiap hari sang anak dan menantunya datang.

Shanaya hanya mengangguk membalas ucapan Amora. Dia kemudian duduk di samping baby box tempat Xavi berbaring.

“Dia lucu sekali,” ucap Shanaya sambil menusuk-nusuk pelan pipi adik bayinya itu.

“Kalian dari mana? Apa dari rumah utama langsung ke sini?” tanya Isaak yang kebetulan juga sudah berada di sana. Pria itu mendekat sambil mengaduk cairan pekat bercampur susu di cangkir.

Oriaga langsung melirik Isaak, tentu saja ada arti dari tatapan matanya itu.

“Tidak! Kami baru saja dari rumah sakit untuk melihat calon bayi kami,” jawab Oriaga penuh rasa bangga. Meskipun di dalam hati dia sedikit kesal karena lupa menanyakan hal penting ke dokter kandungan.

Amora dan Isaak langsung saling tatap. Mereka hampir saja tertawa, lantas melihat Oriaga yang mengeluarkan sesuatu dari saku kemeja.

“Lihat, ini hasil USG calon bayi kami. Dia p
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (11)
goodnovel comment avatar
Putri Dhamayanti
bwahahahaha....calon ayah sama calon kakek sama sengkleknya..
goodnovel comment avatar
🕊Alya💐
calon kakek dan ayah yg sangat sangat sangat kompak hahaha
goodnovel comment avatar
vieta_novie
mual & pusing nya Shana bukan krn morning sickness...tp krn calon papa & calon kakek debat terus.... xixixixi....
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Terjebak Gairah Paman Billionaire   Extra Part 2 : E & K

    Hari itu Kirana dan Elkan pergi ke apartemen Isaak. Mereka memang sengaja datang ke sana untuk menjenguk bayi Amora.“Dia lucu sekali.” Kirana memangku bayi Amora sambil sesekali menusuk pipi bayi itu.Elkan duduk di samping Kirana sambil memangku Celine. Dia ikut menatap keponakannya itu seraya memberitahu Celine bahwa Xavi adalah sepupunya.Mereka larut dalam keceriaan, hingga Elkan tiba-tiba bertanya pada Amora, saat kakak kandungnya itu menyuguhkan teh untuknya dan Kirana.“Apa Kakak sudah membantu bicara ke Papa dan Mama soal rencanaku ingin menikahi Kirana?” tanya Elkan bahkan sebelum Amora mendaratkan bokong di kursi.Kirana langsung menoleh Elkan saat mendengar pertanyaan pria itu. Wajahnta menunjukkan gurat keterkejutan, lantas menatap ke Amora.“Sudah,” jawab Amora lugas.“Lalu? Apa kata mereka?” Elkan penasaran, meskipun di dalam hati sudah memutuskan. Elkan berjanji pada dirinya sendiri, mau mendapat atau tidak izin dari kedua orang tuanya, dia akan tetap menikahi Kirana.

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-04
  • Terjebak Gairah Paman Billionaire   Extra Part 3 : Periksa Kandungan

    Hari itu Shanaya dan Oriaga ke rumah sakit untuk mengecek kondisi kandungan Shanaya. Oriaga terlihat tak tenang. Dia tampak canggung dengan sekitar, apalagi banyak orang yang juga sedang menunggu giliran untuk diperiksa.Sebenarnya Oriaga sudah meminta Shanaya menemui dokter secara private, tapi Shanaya malah memilih antrean biasa dengan alasan tidak perlu membiasakan calon anak mereka menikmati fasilitas mewah sejak dari kandungan.“Di sini banyak sekali orang,” bisik Oriaga. Entah kenapa Oriaga tiba-tiba merasa malu karena orang-orang tampak memandang aneh padanya. Padahal sebelumnya dia tidak peduli dan bersikap cuek.Shanaya bahkan sampai terkejut mendengar ucapan suaminya itu. Dia sempat memindai wajah Oriaga sebelum menjawab," “Ya, namanya juga tempat umum, pasti ramai."“Bukan begitu,” ucap Oriaga sambil memperlihatkan rasa tak nyamannya.Shanaya menatap bingung ke Oriaga, suaminya itu tampak begitu gelisah tak seperti biasa.“Lihat tatapan mata mereka ke kita, apa mereka mengi

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-05
  • Terjebak Gairah Paman Billionaire   Extra Part 4 : Identitas Terbongkar

    Mauri berjalan menyusuri koridor perusahaan dengan terburu-buru. Raut wajahnya menunjukkan rasa kesal karena dia baru saja mendengar temannya membicarakan tentangnya di belakang.Bagaimana mungkin Mauri tidak kesal. Dia dituduh mendekati direktur perusahaan tempatnt bekerja agar mendapat jabatan sebagai manager, hal ini membuat Mauri geram karena merasa gosip itu sangat murahan.“Apa maksud mereka menggosipkanku seperti ini?”Mauri benar-benar geram hingga kata-kata rekan kerjanya itu kembali terngiang di kepala.“Mustahil dia tidak mengenal direktur yang sekarang, tidak mungkin dia menjilat kalau tidak tahu.”“Benar, bukankah sudah biasa kalau mau mendapat jabatan harus pandai mencari muka.”“Aku yakin, Mauri pasti kenal Pak Andra. Makanya dalam sekejab dia bisa menduduki posisi manager.”Kepala Mauri semakin ingin meledak saat teman-temannya menyebut nama Andra. Dia pun kesal karena Andra selama ini sudah berbohong kepadanya.Mauri hampir sampai di ruangan Andra, hingga dia menghent

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-06
  • Terjebak Gairah Paman Billionaire   Extra Part 5 : Masayu Malik

    Sudah lebih dari 3 bulan Arumi berada di rumah sakit jiwa, dan hari itu Masayu pergi menjenguknya ke sana. Namun, tentu saja sudah bisa diterka bagaimana sikap Arumi.“Mau apa kamu ke sini?” Arumi menyambut Masayu tak ramah, apalagi Masayu datang bersama Malik hingga membuatnya kesal.“Aku hanya ingin melihat keadaanmu,” jawab Masayu.Arumi tampak memalingkan muka, dia langsung tersenyum mencibir mendengar jawaban Masayu.“Aku tahu itu hanya alasanmu saja, karena sebenarnya kamu hanya ingin pamer hidupmu baik-baik saja, kan? Kamu hanya ingin aku melihat kalau kamu bahagia dengan pria itu, kamu mau pamer dan mencibirku," kata Arumi."Kamu tetap saja bodoh dan terlalu bucin, kamu seharusnya tidak usah datang memperlihatkan semua itu kepadaku!” Arumi menyindir karena tak menyukai kedatangan Masayu bersama Malik.“Kamu selalu berpikiran negatif, padahal aku datang ke sini karena mencemaskanmu. Aku masih menganggapmu sebagai adikku, kenapa kamu malah jahat dengan menuduhku seperti itu?”

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-07
  • Terjebak Gairah Paman Billionaire   Extra Part 6 : Ajaklah Makan Malam

    Pagi itu Shanaya baru saja keluar dari kamar mandi. Dia melihat Oriaga berdiri di dekat jendela sedang menerima telepon. Shanaya pun memilih duduk di tepi ranjang bermain ponsel sembari menunggu Oriaga selesai menerima panggilan. Dia agak curiga karena suaminya itu tampak serius.Oriaga terlihat bicara dengan mimik tegang, hingga beberapa saat kemudian mengakhiri panggilan. Oriaga menoleh dan melihat Shanaya yang sedang duduk.“Siapa yang menelepon? apa ada seseuatu yang buruk?" tanya Shanaya yang tak bisa menyembunyikan rasa penasaran.“Masayu,” jawab Oriaga sambil mendekat ke Shanaya lantas meletakkan ponsel di atas nakas.Shanaya hanya mengangguk pelan mendengar jawaban Oriaga, hingga pria itu duduk di sampingnya.“Apa ada masalah?” tanya Shanaya sambil menatap penasaran ke sang suami “Tidak,” jawab Oriaga, “dia hanya mengabari ingin datang ke sini untuk mengatakan sesuatu,” ujar Oriaga yang sebenarnya juga penasaran. "Aku sudah memintanya datang untuk makan malam sekalian."Sha

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-08
  • Terjebak Gairah Paman Billionaire   Extra Part 7 : Yang Bayi Inginkan

    Malam itu Shanaya tampak berpenampilan sangat anggun. Wajahnya berseri menunjukkan betapa bahagianya dia saat ini seperti tak memiliki beban.“Apa semuanya sudah siap?” Shanaya yang sekarang sedang berada di ruang makan bersama Pak Wira pun bertanya, dia mengawasi pelayan yang sibuk menata meja makan.“Semua makanan sudah siap, Nona. Tinggal menyajikan saja,” jawab Pak Wira lantas menoleh Shanaya.Pak Wira mengamati penampilan Shanaya yang tampak semakin bersinar, hingga tatapannya turun ke perut gadis itu.“Melihat Nona berada di sini lagi, saya tiba-tiba saja mengingat masa lalu,” ucap Pak Wira.Shanaya langsung menoleh Pak Wira dengan kening berkerut, dia penasaran dengan maksud ucapan pria itu.“Apa yang Pak Wira ingat?” tanya Shanaya.“Soal Tuan Ori, dulu saat baru saja kembali dari Belanda setelah meninggalkan Nona,” jawab Pak Wira.Tentu saja Shanaya begitu penasaran hingga tampak antusias mendengarkan.“Memangnya kenapa?” tanya Shanaya ingin tahu.Pak Wira menghela napas pela

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-11
  • Terjebak Gairah Paman Billionaire   Extra part 8 : Berkumpul

    Shanaya dan Oriaga masih bermesraan di kamar, mereka bertingkah layaknya pengantin baru yang kasmaran, hingga semua adegan romantis yang tengah mereka lakukan itu harus terhenti saat terdengar suara ketukan pintu. Keduanya pun saling pandang sebelum memandang ke arah pintu secara bersamaan. Mereka mendekat, Oriaga mengizinkan orang di balik sana masuk lalu tertawa. Dia seharusnya sudah paham kalau satu-satunya orang yang berani mengganggunya dan Shanaya hanyalah Pak Wira. “Tuan, Nyonya Masayu sudah datang bersama Malik,” ucap Pak Wira. Shanaya langsung menoleh Oriaga untuk melihat reaksi suaminya itu mendengar informasi dari Pak Wira. Keningnya berkerut halus melihat suaminya hanya memasang wajah datar. “Baiklah, kami akan segera turun,” kata Oriaga ke Pak Wira. Pak Wira pun menganggukkan kepala, lantas meninggalkan kamar untuk kembali ke ruang makan. “Kamu tidak apa-apa, kan?” tanya Shanaya menyadari raut muka suaminya yang berbeda. “Memangnya aku kenapa?” Oriaga balas

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-13
  • Terjebak Gairah Paman Billionaire   Extra Part 9 : Istri Manja

    “Apa kamu harus berangkat kerja hari ini?” tanya Shanaya sambil menatap manja ke Oriaga.Oriaga sudah berpakaian rapi dan siap berangkat kerja pagi itu. Dia terkejut mendengar pertanyaan Shanaya yang sedang duduk di tepian ranjang lalu mendekat padanya.“Iya,” jawab Oriaga sambil merapikan dasi.Shanaya memeluk lengan Oriaga, bergelayut manja seolah tak mau ditinggal.“Tidak usah berangkat kerja, ya. Hari ini libur saja,” pinta Shanaya sambil memasang wajah mengiba.Oriaga pun mengerutkan alis mendengar permintaan Shanaya, tidak biasanya gadis itu melarangnya bekerja.“Kenapa mendadak memintaku tidak kerja?” tanya Oriaga keheranan.“Baby ingin sama papanya, jadi papanya harus diam di rumah hari ini,” jawab Shanaya sambil mengusap perutnya. Memberi alasan mengatasnamakan calon bayi mereka.Oriaga menatap Shanaya yang bersikap manja. Dia pun hanya diam mendengarkan ucapan istrinya itu.“Ya, libur saja. Tidak usah ke kantor hari ini, hanya sehari saja ini,” rengek Shanaya.Oriaga menghel

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-15

Bab terbaru

  • Terjebak Gairah Paman Billionaire   Extra Part 20 : END

    Hari itu mungkin menjadi hari yang paling ditunggu oleh semua orang. Sebuah pesta pernikahan digelar megah, senyum serta canda tampak kentara di wajah keluarga terutama dua pasang mempelai yang kini sedang berdansa. Oriaga melihat Shanaya yang tersenyum, lantas mendekatkan bibir ke telinga istrinya itu kemudian berbisik, “Apa kamu ingin pesta pernikahan seperti ini?” Shanaya semakin melebarkan senyum lantas menoleh suaminya. “Bukankah sudah terlambat kalau kita membuat pesta?” tanya balik Shanaya. Oriaga menanggapi ucapan Shanaya dengan senyuman karena apa yang dikatakan memang benar. Pesta pernikahan Andra, Mauri, Elkan, dan Kirana berlangsung hari itu. Shanaya menatap ke para pengantin baru itu, setelah semua yang dilalui, kini semua orang mendapat kebahagiaan tak terkecuali. “Mereka sangat bahagia,” ucap Shanaya ke Oriaga. “Kita juga,” balas pria itu sambil menggenggam erat tangan Shanaya. Shanaya melebarkan senyum lantas menyandarkan kepala di pundak Oriaga.

  • Terjebak Gairah Paman Billionaire   Extra Part 19 : Kebutuhan Bayi

    Pagi itu selepas Oriaga berangkat ke kantor, Shanaya tampak duduk di taman bersama Pak Wira yang punya tugas tambahan mengawasinya satu kali dua puluh empat jam.Pak Wira terlihat membawa buku catatan dan pulpen di tangannya. Pria tua itu membenarkan letak kacamata yang bertengger di hidung sebelum berkata,“Saya sudah membuat daftar barang yang harus disiapkan sebelum Anda melahirkan.”Ternyata diam-diam Pak Wira memiliki catatan barang apa saja yang harus disiapkan Shanaya untuk menyambut kelahiran anaknya.Shanaya pun memperhatikan Pak Wira yang memegang buku catatan itu, hingga mulai membaca apa saja yang tertulis di sana.“Baju new born lima lusin, baju tidur tiga lusin, selimut sepuluh, sepatu sepuluh, lalu--” Belum juga Pak Wira selesai menyebutkan semua barang yang dicatat, Shanaya sudah menghentikan pria itu.“Kenapa banyak sekali, Pak? Bayi tidak perlu baju sebanyak itu, lagipula yang Pak Wira sebutkan itu baju, bukan popok sekali pakai,” ucap Shanaya.“Memangnya Pak Wira men

  • Terjebak Gairah Paman Billionaire   Side Story : Andra (11)

    “Kenapa mendadak seperti ini? Sebenarnya tidak perlu dijemput tidak apa-apa, aku bisa pergi ke sana sendiri,” ucap Mauri. Dia terkejut karena Andra tiba-tiba menghubungi.“Itu Kirana sudah di bawah, tidak masalah! Pergi saja bersama dengannya,” ucap Andra dari seberang panggilan.Mauri benar-benar tak percaya mendengar ucapan Andra, tapi karena tak ingin Kirana lama menunggu, Mauri pun buru-buru menyambar tasnya menuju lobi.Hari itu secara mendadak Andra memberitahu bahwa Kirana akan datang untuk mengajak Mauri pergi ke butik.Mauri yang merasa belum mengenal dekat Kirana jelas merasa sungkan, apalagi saat sampai di lobi Kirana sudah berdiri di sana lantas menghampirinya.“Apak amu sudah siap?” tanya Kirana saat bertemu sang calon kakak ipar. Mauri kaget sekaligus senang mendapati sikap ramah Kirana. Namun, masih ada sedikit rasa sungkan di hatinya, hingga Mauri hanya mengangguk membalas pertanyaan Kirana.Tak menunggu lama Kirana pun mengajak Mauri masuk ke mobilnya yang masih terp

  • Terjebak Gairah Paman Billionaire   Extra Part 18 : Selepas Dari Rumah Mauri

    Baru saja masuk kamar, tapi Oriaga langsung ditodong pertanyaan dari Shanaya yang ternyata menunggu dirinya pulang. Shanaya yang sedang bersantai duduk di atas ranjang seketika menegakkan badan. Wanita itu antusias bertanya,“Bagaimana tadi pertemuan dengan orang tuanya Mauri?” “Lancar dan tentu saja Ayah Mauri langsung merestui,” jawab Oriaga. Oriaga berjalan mendekat ke Shanaya yang sejak tadi ternyata sedang membaca buku. Oriaga naik ke ranjang, lantas tanpa permisi mengambil buku Shanaya kemudian berbaring terlentang untuk membaca buku itu. “Kenapa bacanya sambil berbaring? Baca sambil duduk, nanti matamu sakit kalau membaca dengan posisi seperti itu,” ucap Shanaya sambil menatap Oriaga. “Aku memang sudah 43 tahun, tapi mataku ini masih bisa melihat dengan jelas. Kamu tenang saja,” balas Oriaga dengan santainya tanpa mengganti posisi. “Sombong, awas saja nanti kalau kamu mengeluh matamu gatal atau berair.” Shanaya bicara dengan nada candaan, dia menggeser dudu

  • Terjebak Gairah Paman Billionaire   Side Story : Andra (10)

    Malam harinya Andra pun pergi ke rumah orang tua Mauri bersama Oriaga dan Masayu. Andra tak bisa bersikap tenang, dia terlihat sangat gugup saat baru saja turun dari mobil.“Jangan gugup, tarik napas panjang lalu embuskan perlahan,” ucap Masayu sambil merapikan kemeja Andra. Dia memulas senyum, menyadari bahwa sang putra mungkin sedang tidak baik-baik saja.Andra menatap sang mama, dia mengangguk kemudian melakukan apa yang dikatakan oleh Masayu.Masayu kemudian menggandeng tangan Andra, bersama Oriaga berjalan menuju pintu rumah Abraham.Saat sampai di depan rumah, ibu Mauri menyambut mereka dengan ramah meski wanita itu terlihat pucat dan tubuhnya masih kurang bugar.“Apa Anda baik-baik saja? Jika masih kurang sehat, seharusnya tak perlu menyambut kami di depan,” ucap Masayu berpindah menggandeng tangan ibu Mauri.Ibu Mauri pun mengajak semuanya masuk sambil digandeng Masayu. Meski baru pertama kali bertemu, tapi mereka tampak dekat.“Apa kondisi Anda sudah membaik?” tanya Masayu ka

  • Terjebak Gairah Paman Billionaire   Side Story : Andra (9)

    Andra sudah sangat panik hingga memutuskan membuang status sebagai atasan dan bawahan lalu mencoba menghubungi nomor pamannya sendiri. “Ada apa?” Suara Oriaga terdengar dari seberang panggilan. Detak jantung Andra seketika mulai normal kembali, dia terlihat sangat lega karena panggilannya dijawab oleh Oriaga. “Paman ada di mana?” tanya Andra dengan suara yang masih panik. “Aku sedang ada urusan di luar,” jawab Oriaga, “ada apa?” tanya pria itu lagi. “Bagini Paman, ayah Mauri memintaku membawa Paman ke rumahnya nanti malam." Andra memberitahu Oriaga tanpa ada lagi basa-basi. “Sudah kuduga karena hal itu kamu menghubungi dengan suara panik seperti ini,” ucap Oriaga dari seberang panggilan. “Bagaimana aku tidak panik, aku ke ruangan Paman dan di sana sepi, bagaimana jika tiba-tiba saja Paman ke luar kota,” balas Andra. “Tenang saja, aku akan datang dan memastikan kalau kamu akan menikah dengan Mauri,” ucap Oriaga mencoba menenangkan Andra. Andra pun bernapas dengan

  • Terjebak Gairah Paman Billionaire   Side Story : Andra (8)

    Setelah berbincang dengan Oriaga, Andra tak menunggu lama untuk menghubungi Mauri, memberitahu kabar baik yang didapatnya.“Apa kamu masih di rumah sakit?” tanya Andra saat panggilannya dijawab Mauri.“Iya,” jawab Mauri dari seberang panggilan.“Aku sudah menemui pamanku, dia setuju untuk membantu kita,” ucap Andra lagi. Ia mendengar suara helaan napas kasar dari seberang panggilan, hingga kemudian Mauri bicara.“Syukurlah kalau memang seperti itu.”Ada kelegaan di wajah Mauri yang tidak bisa Andra lihat karena mereka tidak sedang bersama. Bahkan jika saat ini berdekatan Mauri sangat ingin memeluk erat Andra.“Sampaikan ke papamu, pamanku bilang ingin bertemu, mau di rumah utama atau di rumahmu terserah yang penting papamu percaya.”“Hm … aku akan coba bertanya dulu ke Papa,” balas Mauri dari seberang panggilan.“Aku akan menunggu kabar darimu, kalau bisa cepatnya,” ucap Andra.“Pasti aku kabari segera,” balas Mauri. “Oh … ya, hari ini aku izin tidak ke kantor sehari lagi, aku sedang

  • Terjebak Gairah Paman Billionaire   Side Story : Andra (7)

    Pagi itu Andra datang ke rumah utama. Saat sampai di sana, dia bertemu dengan Shanaya yang baru saja keluar dari lift dan heran melihat kedatangannya. Andra awalnya hendak menyapa, tapi melihat rambut Shanaya yang basah di pagi hari membuat Andra tertegun, bahkan pikiran pria itu sampai ke mana-mana. “Andra, tumben kamu datang pagi sekali?” sapa Shanaya. “Iya." Andra menjawab sekenanya. Masih kaget karena pikiran liar di kepala. “Itu ... memangnya wanita hamil boleh sering melakukan .... ?” Andra menjeda lisan, tanpa sadar mengungkapkan isi kepala. Shanaya terkejut mendengar pertanyaan Andra, hingga dia pun membalas, “Maksudmu bercinta? Itu malah sangat penting untuk menjaga kestabilan hormon.” Andra mengedip beberapa kali, dia bingung mendengar penjelasan Shanaya. Namun, agak sungkan untuk bertanya. “Makanya kamu cepetan nikah supaya tahu hal semacam ini,” ucap Shanaya saat melihat Andra bingung. Andra mengerucutkan bibir mendengar hinaan Shanaya, hingga dia pun mem

  • Terjebak Gairah Paman Billionaire   Side Story : Andra (6)

    “Tidak bisa! Aku harus bicara serius ke papamu, jika masalah ini tidak dibereskan dan dituntaskan, maka akan terus berlarut,” ujar Andra mencoba meyakinkan Mauri.Mauri tertegun melihat Andra yang terlihat serius, hingga akhirnya mengangguk pelan mengizinkan pria itu pergi. “Baiklah, tapi hati-hati,” ucap Mauri yang masih menyimpan perasaan cemas.Andra mengangguk lalu menyentuh lembut pipi Mauri, dia lantas menoleh ke ibu Mauri yang terbaring lemah. Dia tersenyum tipis ke wanita itu seolah meminta izin.Setelahnya Andra pun keluar dari kamar inap itu, dan berlari mengejar Abraham yang berjalan di koridor hingga menghadang dan membuat Abraham berhenti melangkah.“Tunggu, saya ingin bicara dengan Anda,” ucap Andra. Meskipun menerima perlakuan buruk, tapi dia tetap bersikap sopan.Abraham terlihat kesal melihat Andra. Pria itu tak mau bicara, lebih memilih berjalan melewati Andra lagi tapi kembali dihadang.“Izinkan saya bicara pada Anda Pak,” ucap Andra membujuk.“Tidak ada yang perlu

DMCA.com Protection Status